Dalam penelitian kausal-komparatif kausal-komparatif,, peneliti peneliti mencoba untuk menentukan menentukan penyebab penyebab atau konsekuensi konsekuensi dari perbedaan yang sudah ada di antara kelompok kelompok individu. individu. Akibatnya, Akibatnya, kadang-kadang kadang-kadang penelitian penelitian kausal komparatif komparatif dianggap dianggap sama dengan penelitian korelasional korelasional sebagai bentuk penelitian penelitian asosiasional asosiasional,, karena keduanya menggambarkan kondisi yang sudah ada. Misalnya seorang peneliti bisa mengamati bahwa dua kelompok individu berbeda pada beberapa variabel (seperti gaya gaya menga mengaja jar) r) dan dan kemud kemudia ian n berus berusaha aha untuk untuk menen menentu tuka kan n alas alasan an atau atau hasil hasil perbedaan perbedaan ini. Bagaimanapun Bagaimanapun perbedaan perbedaan antara kelompok telah terjadi. terjadi. Karena kedua efek dan dugaan penyebab telah terjadi dan dipelajari dipelajari dalam retrospeksi, retrospeksi, penelitian kausal-komparatif kadang-kadang juga disebut sebagai penelitian expost facto (dari bahasa Latin: "setelah fakta"). Hal ini berbeda dengan studi eksperimental dimana peneliti menciptakan perbedaan antara atau di antara kelompok-kelompok dan kemudian membandingkan kinerja mereka (pada satu atau lebih variabel terikat) untuk menentukan dampak dari perbedaan yang diciptakan. Perbedaan Perbedaan kelompok kelompok variabel variabel dalam penelitian kausal-komparatif kausal-komparatif adalah variabelnya yang tidak dapat dimanipulasi (seperti etnis) atau yang mungkin telah dima dimani nipu pula lasi si tapi tapi untu untuk k satu satu alas alasan an atau atau hal hal yang yang lain lain belu belum m (sep (seper erti ti gaya gaya mengaj mengajar) ar).. KadangKadang-kada kadang ng kendala kendala etis etis mencega mencegah h variab variabel el untuk untuk dimani dimanipul pulasi asi,, sehingga sehingga mencegah mencegah efek-efek efek-efek variasi dalam variabel variabel yang sedang diteliti diteliti melalui suatu studi eksperimental. Misalnya seorang peneliti mungkin akan tertarik untuk meneli meneliti ti efek efek dari diet pada anak yang yang sangat sangat muda. muda. Pertim Pertimbang bangan an etis etis mungki mungkin n mencega mencegah h penelit penelitii untuk untuk sengaj sengajaa memvar memvarias iasika ikan n diet diet bagi anak-an anak-anak. ak. Penelit Penelitian ian kausal komparatif komparatif akan memungkinkan memungkinkan peneliti untuk mempelajari mempelajari efek dari diet jika ia bisa menemukan menemukan sekelompok sekelompok anak-anak yang telah melakukan usaha diet. Peneliti kemudian bisa membandingkan mereka dengan kelompok serupa dari anakanak anak yang yang belum belum pern pernah ah mela melakuk kukan an diet diet.. Bany Banyak ak penel penelit itia ian n dalam dalam bida bidang ng kedokteran dan sosiologi yang merupakan penelitian kausal-komparatif. Contoh lain adalah perbandingan dari para ilmuwan dan insinyur dalam hal orisinalitas mereka. Seperti dalam penelitian korelasional, penjelasan atau prediksi dapat dibuat dari variabel yang satu ke yang lain; orisinalitas bisa diprediksi dari keang keanggot gotaan aan kelo kelomp mpok; ok; atau atau keang keanggot gotaan aan kelo kelomp mpok ok dapat dapat dipr dipredi ediksi ksi dari dari orisinalitas. Namun, sebagian besar studi tersebut mencoba untuk mengeksplorasi sebabsebab-aki akibat bat daripa daripada da mendoro mendorong ng predik prediksi. si. Apakah Apakah ''originally" oran orang g lebi lebih h cenderung cenderung menjadi menjadi ilmuwan? ilmuwan? Apakah ilmuwan ilmuwan menjadi menjadi lebih asli karena mereka masu masuk k dala dalam m peke pekerj rjaa aan n mere mereka ka?? Dan Dan lain lain seba sebaga gain inya ya.. Perh Perhat atik ikan an bahw bahwaa penelitianko penelitiankorelas relasional ional mungkin lebih lebih baik, tetapi itu tidak tidak tepat ketika salah satu
variabel (dalam hal ini sifat dari kelompok-kelompok) merupakan variabel kategoris. Berikut adalah beberapa contoh dari berbagai jenis penelitian kausal-komparatif.
Tipe 1: Eksplorasi akibat (variabel terikat) disebabkan oleh keanggotaan dalam kelompok tertentu
Pertanyaan : Apakah ada perbedaan kemampuan yang disebabkan oleh gender? Hipotesis penelitian: Wanita memiliki kemampuan linguistik yang lebih besar daripada laki-laki.
Tipe 2: Eksplorasi penyebab (variabel bebas) keanggotaan kelompok Pertanyaan : Apa yang menyebabkan individu untuk bergabung dalam geng? Penelitian Hipotesis: Individu yang menjadi anggota geng memiliki kepribadian lebih agresif daripada individu yang bukan anggota geng.
Tipe 3: Eksplorasi konsekuensi (tergantung variabel) dari intervensi Pertanyaan : Bagaimana siswa siswa yang diajarkan dengan Metode inquiri bereaksi terhadap propaganda?
Penelitian Hipotesis: Siswa yang diajarkan dengan metode inquiri yang lebih kritis terhadap propaganda dari pada mereka yang diajarkan dengan metode ceramah.
Peneli Penelitia tian n kausal kausal kompar komparati atiff telah telah sering sering digunak digunakan an untuk untuk mempel mempelajar ajarii per perbe bedaa daan n anta antara ra pria pria dan dan wani wanita ta.. Penel Penelit itia ian n tela telah h menun menunju jukka kkan n keungg keunggul ulan an perempuan dalam bahasa dan anak laki-laki dalam matematika pada tingkat usia tertentu. Hal yang menghubungkan perbedaan ini dengan gender -sebagai penyebabharus bersifat tentatif. Sesuatu yang sulit dilihat bahwa gender sebagai penyebab kemampuan, tetapi ada banyak kemungkinan lainnya dalam rantai kausal, termasuk harapan sosial dari pria dan wanita. Dasar Dasar pendekat pendekatan an kausal kausal kompar komparati atiff dimula dimulaii dengan dengan mencat mencatat at perbeda perbedaan an antara antara dua kelompo kelompok k dan mencar mencarii kemungk kemungkina inan n penyebab penyebab atau atau konsekue konsekuensi nsi dari dari per perbe bedaa daan n ini. ini. Misa Misaln lnya ya seor seorang ang penel penelit itii mungki mungkin n akan akan tert tertar arik ik dalam dalam alas alasan an meng mengapa apa beber beberapa apa indi indivi vidu du menj menjadi adi kecand kecanduan uan alko alkohol hol seme sement ntar araa yang yang lain lain ketergantungan pada pil. Bagaimana hal ini bisa dijelaskan? Deskripsi dari dua kelompok (pecandu alkohol dan jenis pil Popper) bisa dibandingkan untuk melihat apak apakah ah kara karakt kter eris isti tik k mere mereka ka berb berbed edaa dala dalam m cara cara-c -car araa yang yang mung mungki kin n bisa bisa memberikan penjelasan untuk perbedaan mereka dalam memilih obat. Kadang-kadang studi kausal-komparatif yang dilakukan hanya semata-mata sebagai alternat alternatif if untuk percobaan. percobaan. Anggaplah, Anggaplah, misalnya, misalnya, bahwa
kepala bagian bagian
kurikulum untuk sekolah menengah atas disebuah kabupaten mempertimbangkan untuk menerapkan kurikulum baru dalam pelajaran bahasa Inggris. Kepala bagian kuri kurikul kulum um mungk mungkin in menco mencoba ba kurik kurikul ulum um denga dengan n cara cara eksp eksper erim iment ental al,, memi memili lih h beberapa beberapa kelas secara acak di seluruh kabupaten dan membandingkan membandingkan kinerja siswa dalam kelas dengan kelompok kelompok pembanding pembanding yang tetap memakai kurikulum kurikulum reguler. Hal ini mungkin mungkin menghabis menghabiskan kan banyak banyak waktu waktu dan akan cukup mahal dalam dalam hal bahan, persiapan persiapan lokakarya lokakarya guru, dan sebagainya. sebagainya. Sebagai alternatif, alternatif, kepala bagian kuri kuriku kullum
ini
mung mungki kin n
memp memper erti timb mban angk gkan an
studi tudi
kaus kausal al--komp kompar arat atif if
dan dan
membandingkan pencapaian siswa di sekolah yang saat ini menggunakan kurikulum baru dengan pencapaian siswa di kabupaten yang sama yang tidak menggunakan kuri kurikul kulum um baru. baru. Jika Jika hasil hasil menun menunju jukk kkan an bahwa bahwa sisw siswaa di kabup kabupat aten en denga dengan n kuri kuriku kulu lum m baru baru menc mencap apai ai nila nilaii ting tinggi gi dala dalam m baha bahasa sa Ingg Inggri ris, s, Kepa Kepala la bagi bagian an kurikulum kurikulum akan memiliki memiliki dasar untuk untuk menerapkan menerapkan kurikulum kurikulum baru di kabupaten kabupaten ters terseb ebut ut..
Sepe Sepert rtii
studi studi
korel korelas asio ional nal,,
inves investi tiga gasi si
kausa kausall-kom kompar parat atif if
seri sering ng
mengidentifikasi hubungan yang kemudian merupakan kajian yang dipelajari secara eksperimental. Bagaimanapun, Bagaimanapun, meskipun meskipun menguntungan menguntungan mereka, mereka, studi kausal-kompar kausal-komparatif atif memiliki keterbatasan. Keterbatasan yang paling menonjol adalah kurangnya kontrol atas ancaman terhadap validitas internal. Karena manipulasi variabel independen telah terjadi, banyak kontrol yang telah kita diskusikan dalam Bab Tiga belas tidak dapat diterapkan. Jadi, perhatian khusus harus dinyatakan dalam menafsirkan hasil dari studi kausal-komparatif. Seperti halnya penelitian korelasional, hubungan dapat diidentifikasi, tetapi penyebab tidak dapat sepenuhnya ditemukan. Seperti yang telah kita lihat sebelumnya, sebelumnya, penyebab penyebab dugaan benar-benar dapat menjadi efek. Efeknya mungkin menjadi penyebabnya, atau mungkin ada sepertiga variabel yang dihasilkan baik oleh sebab ataupun akibat dugaan.
Persa Persamaa maan n dan Perbed Perbedaan aan Antara Antara Peneli Penelitia tian n Korela Korelasio sional nal dan Penelitian Kausal Komparatif Antara penelitian Kausal-komparatif dengan penelitian korelasional kadang-kadang sulit dibedakan. Meskipun memang ada kesamaan, namun ada perbedaan mencolok.
penelitia tian n kausalkausal-kom kompar parati atiff dan korela korelasio sional nal adalah adalah sama-s sama-sama ama Persamaan: peneli contoh contoh penelit penelitian ian yang yang merupa merupakan kan hubungan hubungan antar antar dua variab variabel. el. Peneli Peneliti ti yang yang melakukan penelitian ini berusaha untuk mengeksplorasi hubungan antar variabel.
Kedua Keduany nyaa berup berupay ayaa untuk untuk menj menjel elas askan kan feno fenome mena na yang yang menar menarik. ik. Kedua Keduany nyaa berusaha untuk mengidentifikasi variabel yang layak eksplorasi kemudian dilakukan percobaan percobaan penelitian, dan keduanya keduanya sering memberikan memberikan bimbingan bimbingan bagi studi eksperimental selanjutnya. Keduanya tidak memungkinkan manipulasi variabel oleh peneliti. peneliti. Keduanya berusaha untuk mengeksplorasi mengeksplorasi penyebab, tetapi tetapi dalam kedua kasu kasus, s, penye penyeba bab b
haru haruss
diper diperdeb debat atkan kan;; meto metodol dologi ogi saja saja tidak tidak meng mengiz izin inka kan n
pernyataan kausal.
studi-ka -kausa usall-ko kompa mpara rati tiff bias biasany anyaa memb memban andi dingk ngkan an dua dua atau atau lebi lebih h Perbedaan : studi kelompok kelompok mata pelajaran, sedangkan penelitian korelasional korelasional memerlukan memerlukan skor pada setiap variabel untuk setiap subjek. Penelitian korelasional menyelidiki dua (atau lebi lebih) h) vari variabe abell kuant kuantit itati atif, f, sedan sedangka gkan n penel penelit itia ian n kaus kausal al-k -kom ompa para rati tiff bias biasan anya ya meliba melibatka tkan n setida setidakny knyaa satu satu variab variabel el kategor kategoris is (keangg (keanggota otaan an kelomp kelompok). ok). Studi Studi korelasional sering menganalisis data menggunakan scatterplots (diagram pencar) dan/ dan/at atau au
koef koefis isie ien n
kor korelas elasii.
seda sedang ngka kan n
stud studii
kaus kausal al-k -kom ompa para rattif
serin ering g
membandingkan rata-rata menggunakan crossbreak atau tabel.
Perbedaan dan Persamaan Penelitian Kausal-Komparatif dengan Penelitian Eksperimental penelitian kausal-kompar kausal-komparatif atif dan penelitian penelitian eksperiment eksperimental al biasanya biasanya Persamaan : penelitian memb membut utuhk uhkan an
seti setidak dakny nyaa
satu satu varia variabe bell
katego kategori riss
(kean (keanggo ggota taan an
kelom kelompok pok). ).
Keduanya membandingkan kelompok (skor rata-rata) untuk menentukan hubungan. Kedua penelitian ini biasanya membandingkan sebagian subjek dari kelompok.
dalam penelit penelitian ian eksper eksperime imenta ntal, l, variab variabel el bebas bebas yang yang dimani dimanipula pulasi, si, Perbedaan : dalam dalam dalam penelit penelitian ian kausalkausal-kom kompar parati atif, f, manipu manipulas lasii tidak tidak dilakuk dilakukan. an. studi studi KausalKausalkomp kompar arat atif if memb member erik ikan an bukt buktii peny penyeb ebab ab yang yang lebi lebih h lema lemah h dari daripa pada da stud studii eksper eksperime imenta ntal. l. Dalam Dalam penelit penelitian ian eksperi eksperimen mental tal,, penelit penelitii kadangkadang-kada kadang ng dapat dapat menetapkan menetapkan subjek untuk diberi perlakuan perlakuan terhadap terhadap kelompok kelompok tertentu, tertentu, sedangkan dalam penelitian kausal-komparatif, kelompok yang diinginkan sudah terbentuk dan penel peneliti iti harus menemukan menemukan mereka. mereka. Dalam studi
eksper eksperime imen, n, peneli peneliti ti memili memiliki ki
fleksibilitas jauh lebih besar pada penyusunan struktur desain penelitiannya.
Pendapat Pendapat
Berbeda Berbe da
Metodologi Penelitian
Tentang Tentang
Bagaimana Bagaimana
Mengklasi Mengklasifika fikasika sikan n
Tidak ada sistem tunggal untuk mengklasifikasikan metode penelitian yang telah diterima diterima secara luas. untuk meyakininya, meyakininya, perbedaan yang jelas telah ditarik antara antara metode eksperimental eksperimental dengan nonexperimenta nonexperimentall dan antara kelompok pembanding dengan bentuk subjek tunggal penelitian eksperimental. Namun, penulis yang berbeda menggunakan kategori yang berbeda untuk menggambarkan penelitian nonexperimenta nonexperimental. l. Kategori yang paling paling umum adalah yang kita digunakan dalam teks teks ini (korela (korelasio sional nal,, kausalkausal-kom kompar parati atif, f, dan survei survei). ). Kategor Kategorii ini kebanya kebanyakan kan menyan menyangkut gkut masala masalah h
kenyama kenyamanan nan dan kebiasaa kebiasaan n
bukanny bukannyaa
mencerm mencermink inkan an
perbedaan perbedaan penting. penting. Metode korelasional korelasional dan kausal-komparati kausal-komparatiff berbeda terutama jika dilihat dari sifat variabel variabel yang diselidiki diselidiki (kuantitatif (kuantitatif vs kategoris) kategoris) dan metode analisis data. Penelitian survei berbeda dari dua penelitian lainnya, terutama dalam tujuannya. Kita harus mengakui bahwa sistem sistem seperti ini sangat tidak memuaskan. Baru Baru-b -bar aru u ini, ini, Johns Johnson on tela telah h mengu mengusu sulk lkan an cara cara baru baru klas klasif ifik ikas asi. i. Dia Dia menyarankan menyarankan menggunakan menggunakan kombinasi kombinasi tujuan (deskriptif, (deskriptif, prediktif, prediktif, atau penjelas) penjelas) dan dan kera kerangk ngkaa waktu waktu (ret (retro rospe spekt ktif if,,
cros crosss-se sect ctio ional nal atau atau long longit itudi udinal nal)) untuk untuk
mengidentif mengidentifikasi ikasi metode yang berbeda. Kombinasi tersebut menghasilkan menghasilkan total sembilan jenis yang berbeda. Sementara kita akan setuju bahwa tipologi itu secara logis lebih konsisten. Kami tidak menemukan bahwa hal itu berguna atau tidak tepat untuk sebuah ductory teks. Mengapa? Karena langkah-langkah yang terlibat dalam korelasional korelasional,, kausal-kompar kausal-komparatif, atif, dan penelitian penelitian survei sangat berbeda. Kami sangat percaya percaya bahwa siswa perlu mempelajari langkah-langkah langkah-langkah tersebut. tersebut. Kami melihat melihat tidak ada alasan untuk meningkatkan meningkatkan kompleksitas kompleksitas dalam melakukan penelitian penelitian pendi pendidik dikan. an. Kami Kami juga juga mencata mencatatt bahwa bahwa survei survei baru-ba baru-baru ru ini terhada terhadap p guru menunjukkan bahwa 80 persen mendukung untuk tetap mempertahankan penelitian pendidikan korelasional dan kausal-komparatif meski jika dilihat perbandingannya, tampaknya itu berguna meskipun ada kekurangannya.
Langkah-Langkah dalam Penelitian Kausal Komparatif PERUMUSAN MASALAH
Langkah pertama merumuskan masalah dalam penelitian kausal komparatif biasanya biasanya adalah mengidentifi mengidentifikasi kasi dan mendefinisikan mendefinisikan fenomena fenomena yang khusus dan menari menarik k
untuk untuk
kemudia kemudian n
mempert mempertimb imbangk angkan an
kemungki kemungkinan nan
penyebab penyebab atau atau
konsekuensi konsekuensi dari fenomena fenomena ini. Anggaplah Anggaplah misalnya misalnya bahwa peneliti tertarik tertarik pada kreativita kreativitass siswa. siswa. Apa yang menyebabkan menyebabkan kreativitas kreativitas?? Mengapa beberapa murid sangat sangat kreatif kreatif,, sement sementara ara sebagia sebagian n besar besar tidak? tidak? Mengapa Mengapa bebera beberapa pa siswa siswa yang yang
awalnya tampak kreatif tampaknya kehilangan karakteristik ini? Mengapa orang lain yang pada satu waktu tidak kreatif kemudian menjadi begitu? Dan sebagainya. Peneliti berspekulasi, bahwa kreativitas tingkat tinggi mungkin disebabkan oleh oleh kombi kombinas nasii sosi sosial al,, kegag kegagal alan an di satu satu sisi sisi dan dan penga pengakua kuan n prib pribadi adi untuk untuk pencap pencapaia aian n artist artistik ik atau atau ilmiah ilmiah di sisi sisi lain. lain. Para Para penelit penelitii juga juga mengide mengidenti ntifik fikasi asi sejumlah hipotesis alternatif yang mungkin bisa menjelaskan perbedaan antara siswa sangat kreatif dan tidak kreatif . Baik kuantitas dan kualitas minat siswa mungkin dapat menjelaskan menjelaskan perbedaan perbedaan dalam kreativitas. kreativitas. Siswa yang sangat kreatif mungkin cend cender erun ung g
memi memili liki ki
kepe kepent ntin inga gan n
bera beraga gam. m.
Doro Dorong ngan an
oran orangt gtua ua
untu untuk k
mengeks mengeksplo ploras rasii ide-ide ide-ide mungkin mungkin juga juga mempeng mempengaru aruhi hi bentuk bentuk kreati kreativit vitas as dan beberapa jenis keterampilan intelektual. Setela Setelah h kemungk kemungkina inan n penyebab penyebab dari dari fenome fenomena na diident diidentifi ifikas kasi, i, masala masalahhmasalah masalah tersebut tersebut (biasanya) (biasanya) dimasukkan ke dalam pernyataan masalah penelitian penelitian yang lebih tepat sesuai keinginan peneliti untuk penelitian yang akan dilakukannya. Dalam hal ini, peneliti mungkin menyatakan bahwa tujuan dari penelitiannya adalah untuk memeriksa kemungkinan perbedaan antara siswa yang memiliki kreativitas tinggi dan rendah. Catatan: perbedaan pada sejumlah variabel dapat diselidiki dalam studi kausal-komparati kausal-komparatiff untuk menentukan variabel variabel (atau kombinasi variabel) yang paling paling mungkin menyebabkan menyebabkan fenomena fenomena (dalam hal ini kreativitas) kreativitas) dipelajari. dipelajari. Pengujian Pengujian hipotesis hipotesis ini ini memiliki memiliki beberapa beberapa alternatif alternatif karakterist karakteristik ik dasar yang yang baik untuk penelitian penelitian kausal-kompar kausal-komparatif, atif, dan jika memungkinkan memungkinkan harus menjadi dasar untuk mengidentifikas mengidentifikasii variabel variabel dimana kelompok pembanding harus kontras. kontras. Ini memberikan dasar yang rasional untuk seleksi dari variabel yang akan diselidiki
shotgun approach” yang daripada daripada hanya bertumpu bertumpu pada apa yang yang sering sering disebut “ shotgun sejuml sejumlah ah besar besar langkah langkah-la -langka ngkah h yang yang diberi diberikan kan hanya hanya karena karena variab variabel el tampak tampak menarik menarik atau tersedia. Penelitian Penelitian ini juga berfungsi berfungsi untuk mengingatkan mengingatkan peneliti peneliti bahwa temuan studi kausal-komparatif terbuka untuk berbagai penjelasan
SAMPEL Setelah Setelah peneliti peneliti merumuskan pernyataan masalah (dan hipotesis hipotesis jika ada), langkah langkah beriku berikutny tnyaa adalah adalah memili memilih h sampel sampel individ individu u untuk untuk dipela dipelajar jari. i. Hal yang yang penting penting di sini adalah untuk menentukan menentukan karakteristik karakteristik yang akan dipelajari dipelajari harus hati-hati dan kemudian untuk memilih kelompok yang berbeda dalam karakteristik ini. Dalam contoh di atas, ini berarti mendefinisikan sejelas mungkin pemaknaan kreati kreativit vitas. as. Jika Jika memungk memungkink inkan, an, defini definisi si operasi operasional onal harus harus digunak digunakan. an. Seoran Seorang g mahasiswa mahasiswa yang sangat kreatif kreatif dapat didefinisikan didefinisikan sebagai seseorang seseorang yang "telah mendapatkan mendapatkan penghargaan penghargaan ilmiah ilmiah atau mengembangkan mengembangkan produk artistik". artistik". Peneliti Peneliti
juga juga perlu perlu memiki memikirkan rkan bahwa bahwa kelomp kelompok ok yang yang diperol diperoleh eh dengan dengan menggunak menggunakan an definisi operasional harus cukup homogen dalam hal faktor penyebab kreativitas. Sebagai contoh, apakah mahasiswa yang kreatif dalam ilmu mirip dengan siswa yang kreatif dalam seni sehubungan sehubungan dengan sebab-akibat? sebab-akibat? Hal ini sangat penting untuk dipertanyakan. dipertanyakan. Jika kreativitas kreativitas yang berbeda "menjadi "menjadi penyebab" penyebab" dalam bidang bidang yang yang berbeda berbeda,, pencari pencarian an penyebab penyebab hanya hanya akan membin membingung gungkan kan dengan dengan menggabungkan siswa dari bidang yang berbeda. Apakah etnis, usia, atau perbedaan gender gender menghas menghasilk ilkan an perbedaa perbedaan n dalam dalam kreati kreativit vitas? as? Keberha Keberhasil silan an studi studi kausalkausalkomparatif komparatif tergantung dalam derajat derajat besar pada seberapa seberapa hati-hati hati-hati perbandingan kelompok didefinisikan. Hal ini sangat penting untuk memilih kelompok yang homogen berkaitan denga dengan n seti setidak dakny nyaa beber beberapa apa vari variabe abell pent pentin ing. g. Seba Sebagai gai conto contoh, h, jika jika penel penelit itii mengas mengasums umsika ikan n bahwa bahwa penyebab penyebab yang yang sama sama berlak berlaku u untuk untuk semua semua mahasi mahasiswa swa kreatif, terlepas gender, etnis, atau usia, ia dapat menemukan ada perbedaan antara kelompok kelompok pembanding pembanding hanya karena variabel lain terlalu terlalu banyak yang terlibat. Jika semua mahasiswa kreatif diperlakukan sebagai kelompok homogen, maka tidak ada perbe perbedaan daan dapat dapat ditemuk ditemukan an antara antara yang yang sangat sangat kreati kreatiff dan siswa siswa tidak tidak kreati kreatif, f, sedangkan jika yang dibandigkan hanya kreatif dan tidak kreatif dari mahasiswa seni yang berjenis kelamin perempuan, maka perbedaan dapat ditemukan. Setelah kelompok yang didefinisikan telah dipilih, mereka dapat dicocokkan pada satu variabel atau lebih. Proses pencocokan kontrol variabel-variabel tertentu dilakuk dilakukan, an, sehingga sehingga menghil menghilangk angkan an setiap setiap perbeda perbedaan an kelomp kelompok ok pada variab variabelelvariabel. Hal ini diinginkan di penelitian tipe l dan tipe 3 (lihat halaman 370-371), karena peneliti ingin kelompok semirip mungkin untuk menjelaskan perbedaan. Hal ini tergantung tergantung pada variabel variabel sebagai akibat keanggotaan keanggotaan kelompok. kelompok. Tidak sesuai sesuai dengan penelitian tipe 2 karena peneliti mungkin tahu sedikit tentang variabel asing yang mungkin berkaitan dengan perbedaan kelompok dan sebagai akibatnya tidak dapat cocok pada mereka.
INSTRUMEN Tidak Tidak
ada batasa batasan n pada pada jeni jeniss inst instru rume men n yang yang dapat dapat digun digunaka akan n dala dalam m
penel peneliti itian an kausalkausal-komp kompara aratif tif.. Presta Prestasi si tes, tes, kuesion kuesioner, er, jadwal jadwal wawanca wawancara, ra, sikap sikap tindak tindakan, an, pengamat pengamatan an perangk perangkatat-sal salah ah satu satu perangka perangkatt dibahas dibahas dalam dalam Bab Tujuh Tujuh dapat digunakan.
DESAIN
Dasar Dasar desain desain kausalkausal-kom kompar parati atiff termas termasuk uk dalam dalam memili memilih h dua atau atau lebih lebih kelompok yang berbeda pada variabel tertentu dan membandingkan mereka pada variabel satu dengan variabel yang lain. Dalam hal ini tidak ada manipulasi terlibat. Kelomp Kelompokok-kel kelompo ompok k berbeda berbeda dalam dalam salah salah satu satu dari dari dua cara: cara: satu satu kelomp kelompok ok memiliki memiliki sebuah karakterist karakteristik ik (sering (sering disebut kriteria) kriteria) dan yang lain tidak, atau kelompok yang berbeda pada karakteristik yang ada. Kedua variasi dari desain dasar yang yang sama sama (kadang (kadang-ka -kadang dang disebut disebut desain desain kriter kriteriaia-kel kelompo ompok) k) adalah adalah sebagai sebagai berikut:
Anca Ancama man n terh terhad adap ap Vali Validi dita tass Inte Intern rnal al pada pada Pene Peneli liti tian an Kaus Kausal al Komparatif Terdapa Terdapatt dua kelema kelemahan han dalam dalam penelit penelitian ian kausal kausal kompar komparati atif, f, yaitu yaitu tidak tidak adanya adanya randomi randomisas sasii dan ketida ketidakma kmampu mpuan an untuk untuk memani memanipula pulasi si variab variabel el bebas. bebas. Seper Seperti ti yang yang tela telah h dije dijela lask skan an,, penga pengacak cakan an subj subjek ek kelom kelompok pok tida tidak k mungki mungkin n dilakukan dilakukan dalam dalam penelitian penelitian kausal kompara komparatif tif karena karena kelompok kelompok sudah sudah terbentuk. terbentuk.
Manipulasi variabel bebas tidak mungkin dilakukan karena kelompok telah termasuk ke dalam variabel bebas.
KARAKTERISTIK SUBJEK
Ancaman Ancama n utama terhad terhadap ap valid validitas itas inter internal nal dari sebuah peneli penelitian tian kausal komparatif kompar atif adalah kemungk kemungkinan inan ancaman karakt karakterist eristik ik subjek, subjek, karena peneli peneliti ti tidak memiliki wewenang baik dalam pemilihan atau pembentukan kelompok pembanding, selalu sela lu ada kemungk kemungkinan inan bahwa kelomp kelompok-kelom ok-kelompok pok terse tersebut but tidak setar setaraa pada satu atau lebih lebih varia variabel bel penting penting selai selain n variabel variabel keanggotaan keanggotaan kelomp kelompok ok yang diide diidentifi ntifikasi kasi (Gam (G amba barr 16 16.2) .2).. Ke Kelo lomp mpok ok an anak ak per perem empua puan n mi misa saln lnya ya,, mu mung ngki kin n le lebi bih h tu tuada adari ri kelompok pembandingnyayaitu anak laki-laki.
Gambar 16.2
Terdapa Terdapatt sejuml sejumlah ah prosedu prosedurr yang yang dapat dapat digunaka digunakan n oleh oleh penelit penelitii untuk untuk mengurangi mengurangi peluang ancaman karakterist karakteristik ik subjek dalam studi kausal komparatif. komparatif. Prosedur-p Prosedur-prosedur rosedur ini juga digunakan digunakan dalam penelitian eksperimental eksperimental (lihat (lihat Bab Tiga belas).
Pencocokan Subjek. Salah satu cara untuk mengendalikan variabel ekstra dilakukan
mela me lalu luii
penc pe ncoc ocok okka kan n su subj bjek ek da dari ri ke kelo lomp mpok ok
ter erse sebu but. t. De Deng ngan an
kata ka ta
lai ain, n, pa pasa sang ngan an
perb pe rban andi ding ngan an pa pada da subj su bjek ek,, sa sattu
vari va riab abel el
dari da ri ma masi sing ng-m -mas asin ing g
kelompok, kelomp ok, ditemu ditemukan kan yang miri mirip p pada variab variabel el terse tersebut. but. Siswa mungkin memili memiliki ki kecocok kec ocokan an pada IPK IPK-ny -nya, a, seb sebagai agai cont contoh, oh, mis misaln alnya ya dal dalam am stu studi di sik sikap. ap. Ind Indivi ividu du denga de ngan n IP IPK K ya yang ng sa sama ma aka akan n di dicoc cocokk okkan. an. Ji Jika ka se sebua buah h kec kecoc ocoka okan n ti tida dak k dap dapat at ditemukan
pada
subjek
tertentu,
subjek kemudian dieliminasi dari
penelitian. penelitian. Sepert Sepertii yang mungkin Anda sadari sadari,, masala masalah h dengan pencocoka pencocokan n yang sering serin g terj terjadi adi adalah kecocokan tidak dapat ditemu ditemukan kan pada banyak subye subyek, k, dan
karenanya ukuran sampel yang sesuai dikurangi. Pencocokan menjadi lebih sulit ketika peneliti mencoba untuk mencocokkan dua atau lebih variabel.
Menc Mencar arii
atau atau
Memb Memben entu tuk k
Subk Su bkel elom ompo pok k
Homo Homoge gen. n.
Cara
mengend mengendali alikan kan variab variabel el ekstra ekstra adalah adalah dengan dengan menemu menemukan kan atau atau
lain ain
untuk ntuk
membat membatasi asi satu
perba perbandi ndingan ngan untuk untuk dibandi dibandingka ngkan n dengan dengan kelomp kelompok-k ok-kelo elompo mpok k
yang yang relati relatif f
homogen homogen pada variab variabel el terseb tersebut. ut. Dalam Dalam studi studi sikap, sikap, penelit penelitii juga juga bisa bisa berusa berusaha ha untuk menemukan dua kelompok yang memiliki IPK yang sama (katakanlah, semua memiliki IPK 3,5 atau di atas 3,5) atau membentuk subkelompok-subkelompok yang mewa mewaki kili li berb berbaga agaii ting tingkat kat dari dari varia variabe bell ekst ekstra ra (mis (misal alny nyaa memb membag agii kelo kelomp mpok ok menjad menjadii subkel subkelomp ompok-s ok-subke ubkelom lompok pok yang yang memili memiliki ki IPK tinggi tinggi,, menenga menengah, h, dan renda endah) h),,
dan dan
kemu kemudi dian an
memba emband ndiingka ngkan n
subk subkel elom ompo pok k
yang ang
seba seband ndin ing g
(subkelompok (subkelompok yang memiliki memiliki IPK rendah dengan subkelompok subkelompok yang memiliki memiliki IPK rendah lainnya, dan seterusnya).
Pencocokan Statistik.
Cara ketiga untuk mengont mengontrol rol suatu variab variabel el ekstr ekstraa yang
penting penting adalah dengan mencoco mencocokkan kkan kelompo kelompok k pada variab variabel el terse tersebut but dengan menggunakan teknik pencocokan statistik. Seperti dijelaskan dalam Bab Tiga Belas, pencoc pencocokan okan sta statis tistik tik
menyes men yesuai uaikan kan sko skorr
posttes post testt unt untuk uk
perbeda per bedaan an awal
pada
beberapa variabel lain yang diasumsikan terkait dengan kinerja pada variabel terikat. ANCAMAN LAIN
Kemungkinan ancaman yang tersisa untuk validitas internal tergantung pada jenis jenis penelitian penelitian yang dipertimbang dipertimbangkan. kan. Dalam penelitian non-intervensi non-intervensi,, masalah masalah tambahan utama adalah hilangnya subjek, lokasi, instrumentasi, dan kadang-kadang seja sejara rah h sert sertaa kema kemata tanga ngan n (kede (kedewa wasa saan) an).. Jika Jika orang orang-o -ora rang ng yang yang hila hilang ng sela selama ma pengumpulan pengumpulan data berbeda dari mereka yang ada (seperti yang sering terjadi) dan jika jika yang yang hilang hilang dari dari satu satu kelomp kelompok ok lebih lebih banyak banyak dari dari kelomp kelompok ok lainny lainnya, a, maka validitas internal terancam. Jika nomor yang tidak setara yang hilang, usaha harus dilakukan untuk menentukan alasan-alasan kemungkinan. Ancama Ancaman n lokasi lokasi mungki mungkin n terjad terjadii jika jika data data yang yang dikumpu dikumpulka lkan n dibawah dibawah kondisi yang berbeda untuk kelompok yang berbeda. Demikian pula jika pengumpul data berbeda digunakan dengan kelompok berbeda, maka kemungkinan kemungkinan ancaman instrumentasi dapat terjadi. Untungnya, biasanya relatif mudah untuk memastikan bahwa tidak ada variasi pada lokasi dan pengumpul data. Kemungkinan Kemungki nan bias pengump pengumpul ul dalam penelitian dalam penelitian yan ang g me meng ngum umpu pullka kan n
data biasany biasanyaa
eksp ek sper erim imen enta tall de deng ngan an data da ta bi bissa
dapat
mema me mast stik ikan an
meng me ngal alam amii
dikendalikan dikendal ikan sepert sepertii bahw ba hwaa
keku ke kurran anga gan n inf nfor orma masi si
siap si apap apun un yang ya ng
mungkin mungki n menyeb menyebabkan abkan hasil hasilnya nya menjad menjadii bias. Ketid Ketidaklayak aklayakan an instr instrumen umen dapat terjadidalam penelitian observasional, tetapi dengan pemberian tes yang sama secara ber berul ulan ang g
untu un tuk k ke kelo lomp mpok ok
yang ya ng
sama sa ma
hall ha
inii in
dapa da patt
diko di kont ntro roll
sepe se pert rtii
dalam penelitian eksperimental. Dala Da lam m je jeni niss pe pene neli liti tian an
inte in terv rven ensi si,,
di
samp sa mpin ing g an anca cama man n
yang ya ng
tela te lah h
dibah di bahas as,, se semu muaa an ancam caman an ya yang ng te ters rsis isaa ya yang ng ki kita ta bah bahas as dal dalam am Ba Bab b Ti Tiga ga Be Bela lass mungkin terjadi. Sayangnya, kebanyakan ancaman tersebut sulit untuk dikontrol dalam penelitian
kausal
pen penel elit itia ian n ek eksp sper erim imen enta tal. l.
komparatif
Keny Ke nyat ataa aan n
bahw ba hwaa
jika pene pe neli liti ti
dibandingkan tida ti dak k
seca se cara ra
dengan lang la ngsu sung ng
memanipulasi memani pulasi variabel perlakuan membuat kemungk kemungkinan inan ancama ancaman n sejar sejarah ah dapat ter erjjad adii.
Inii In
jug ugaa
bera be rarrti ba bahw hwaa
panj pa njan ang g
dari da ri wa wakt ktu u
perl pe rlak akua uan n
mun ungk gkiin
berva bervaria riasi, si, seh sehing ingga ga men mencip ciptak takan an sua suatu tu kem kemungk ungkina inan n bag bagii adan adanya ya anca ancaman man kematangan kemata ngan (kedewa (kedewasaan). saan). Ancaman sikap kecil kemungki kemungkinannya nannya untuk terja terjadi di karena kar ena tid tidak ak ada ses sesuat uatu u yan yang g "khu "khusus sus"" dip diperk erkenal enalkan. kan. Regr Regresi esi dapa dapatt menj menjadi adi ancaman jika salah satu kelompok awalnya dipilih atas dasar skor ekstrim. Akhirnya, efek perlakuan pretest/interaksi, seperti dalam penelitian eksperimental mungkin terjadi jika pretest digunakan dalam penelitian ini. Seperti yang telah disebutkan dalam Bab 13 (lihat halaman 287), kita berpikir bahwa baik penelitian eksperimental maupun maupu n kausal komparatif merupakan penelitian intervensi yang berguna.
Mengevaluasi Ancaman Validitas Internal dalam Penelitian KausalKomparatif Evaluasi ancaman tertentu terhadap validitas internal dalam penelitian kausal komparatif komparatif melibatkan serangkaian langkah-langkah langkah-langkah serupa dengan yang disajikan dalam Bab Tiga Belas pada penelitian eksperimental. Langkah Langkah 1: Tanyak Tanyakan: an: FaktorFaktor-fakt faktor or terten tertentu tu apakah apakah baik baik yang yang diketa diketahui hui mempengaruhi atau secara logis mungkin diharapkan mempengaruhi variabel pada pada kelomp kelompok ok yang yang sedang sedang dibandi dibandingka ngkan? n? Catat Catat bahwa bahwa hal ini merupak merupakan an variabel terikat untuk penelitian tipe 1 dan tipe 3 (lihat halaman 370-371), tetapi merupakan merupakan variabel bebas untuk penelitian penelitian tipe 2. Seperti Seperti yang telah disebutkan disebutkan mengenai hal yang berkaitan dengan studi eksperimental, peneliti tidak perlu khawati khawatirr dengan dengan faktorfaktor-fak faktor tor yang yang tidak tidak terkai terkaitt dengan dengan apa yang yang sedang sedang dipelajari.
Langkah 2: Tanyakan: Tanyakan: Apakah kemungkinan kemungkinan kelompok kelompok pembanding pembanding berbeda pada masing-masing masing-masing faktor? (Ingat bahwa perbedaan perbedaan antara kelompok tidak dapat dijelaskan oleh faktor yang sama untuk semua kelompok.) Langkah 3: Mengevaluasi Mengevaluasi ancaman berdasarkan berdasarkan bagaimana besar kemungkinan kemungkinan ancaman tersebut memberikan memberikan efek dan rencana untuk mengontrolnya mengontrolnya.. Jika ancaman yang diberikan tidak dapat dikontrol, ini harus diakui. Sekali Sek ali
lagi, lag i,
marii mar
kitaa kit
bagaimana langkah-langkah
perhati perh atikan kan cont contoh oh
yang
mungkin
untuk unt uk
digunakan.
menggam meng gambark barkan an Misalnya
seorang
peneliti ingin mengeksplorasi kemungkinan penyebab siswa putus sekolah pada sekolah tinggi di pusat kota. Peneliti berhipotesis mengenai tiga kemungkinan penyebab: (1) ketidakstabilan keluarga, (2) siswa rendah diri, dan (3) kurangnya sistem dukungan yang terkait dengan sekolah dan persyaratannya. Peneliti menyusun
daftar
siswa
putus
sekolah
dan secara
acak memilih
kelompok
pembanding, yaitu siswa yang masih bersekolah. Peneliti Pene liti kemudian melakukan wawancara pada kedua kelompok siswa untuk memperoleh data pada masingmasing tiga variabel kausal yang mungkin. Sepertii yang sudah kami lakukan dalam Bab Tiga Belas dan Lima Sepert Lima Belas, kami mend me ndaf afta tarr se seju juml mlah ah anc ancam aman an
terh te rhada adap p va vali lidi dita tass
inte in tern rnal al ya yang ng
dalam Bab Sembil Sembilan, an, diikut diikutii dengan evaluas evaluasii kami
sudah su dah
diba di bahas has
terhadap terha dap ancaman-a ancaman-ancaman ncaman
tersebut karena ancaman tersebut mungkin berlaku untuk penelitian ini.
Karakteristik Karakteristik Subjek . Meskip Meskipun un ada banyak banyak kemungki kemungkinan nan karakt karakteri eristi stik k subjek subjek
yang yang mungkin mungkin dipert dipertimb imbangk angkan, an, di sini sini kita kita hanya hanya berkons berkonsent entras rasii dengan dengan empat empat karakteristik subjek, yaitu: tingkat sosial ekonomi keluarga, jenis kelamin, etnis, dan keterampilan kerja yang bisa dipasarkan. 1.
Tingkat sosial ekonomi keluarga. Langkah 1: Tingkat Tingkat sosial sosial ekonomi mungkin
berhubungan berhubungan dengan semua dari ketiga hipotesis hipotesis variabel kausal. Langkah 2: Tingkat sosial sosial ekonomi bisa diharapkan akan berhubungan berhubungan dengan siswa putus sekolah dibandingkan dengan siswa yang masih bersekolah. Oleh karena itu harus diko dikont ntro roll oleh oleh bebe bebera rapa pa bent bentuk uk penc pencoc ocok okan an.. Lang Langka kah h 3: Kemu Kemung ngki kina nan n memberikan pengaruh: tinggi, kecuali jika dikendalikan. 2.
Gender. Langkah 1: Gender juga dapat berhubungan berhubungan dengan masing-masi masing-masing ng dari tiga variabel kausal yang dihipotesiskan. Langkah 2: Gender juga mungkin terkait dengan siswa putus sekolah. Oleh karena itu, peneliti harus membatasi studi ini hanya untuk siswa laki-laki laki-laki atau perempuan atau memastikan memastikan bahwa kelompok kelompok
pembanding memiliki proporsi jenis kelamin yang sama dengan kelompok siswa
putus sekolah. Langkah 3: Kemungkinan memberikan pengaruh: tinggi, kecuali jika dikendalikan. 3.
Etnis. Langkah 1: Etnis juga mungkin terkait dengan semua dari tiga dari variabel kausal yang dihipotesis dihipotesiskan. kan. Langkah 2: Etnis mungkin berkaitan berkaitan dengan siswa
putus putus sekola sekolah. h. Oleh Oleh karena karena itu, itu, dua kelomp kelompok ok harus harus dicocok dicocokkan kan sehubun sehubungan gan dengan dengan etnisi etnisitas tas.. Langkah Langkah 3: Kemungki Kemungkinan nan memberi memberikan kan pengaru pengaruh: h: sedang sedang sampai tinggi, kecuali jika dikendalikan. 4.
Keterampila Keterampilan n kerja yang dapat dipasarkan. dipasarkan. Langkah 1: Keterampilan Keterampilan kerja dapat terkait dengan setiap variabel dari tiga hipotesis kausal. Langkah 2: Keterampilan kerja kerja mungki mungkin n berhubun berhubungan gan dengan dengan keputus keputusan an siswa siswa untuk untuk berhent berhentii sekola sekolah, h, karena seringkali seringkali siswa siswa putus sekolah ketika mereka mampu menghasilkan menghasilkan uang. Karakterist Karakteristik ik ini diharapkan, oleh karena itu, perlu untuk menilai menilai keterampilan keterampilan kerja kerja melalui melalui kontrol kontrol beberap beberapaa bentuk bentuk instru instrumen men yang yang cocok: cocok: Kemungk Kemungkina inan n memberikan pengaruh: sedang sampai tinggi, kecuali jika dikendalikan.
Mortalitas . La Langk ngkah ah 1: Kem Kemung ungki kinan nan bah bahwa wa pe penol nolak akan an un untu tuk k di diwa wawan wancar carai ai
berhubungan berhu bungan dengan masing-m masing-masing asing dari ketiga hipote hipotesis sis variab variabel el kausal. kausal. Langkah 2: Kem Kemungk ungkina inan n bahw bahwaa leb lebih ih bany banyak ak si siswa swa dal dalam am kel kelomp ompok ok put putus us seko sekolah lah akan menolak menola k untuk diwawancarai diwawancarai (karen (karenaa mereka mungkin bekerj bekerja, a, mungkin lebih sulit untuk unt uk meng mengatu aturr wak waktu tu unt untuk uk wawa wawancar ncara) a) dar daripa ipada da sis siswa wa yan yang g ber berada ada dal dalam am kelompok pembanding. Harus dicari upaya jalan keluar agar terjadi kerjasama untuk pro prose sess wa wawa wanc ncar araa da dari ri se semu muaa su subj bjek ek pa pada da ke kedu duaa ke kelo lomp mpok ok.. La Lang ngka kah h 3: Kemungkinan memberikan pengaruh: tinggi, kecuali jika dikendalikan.
Lokasi. Langkah 1: sementara tampaknya tidak mungkin bahwa variabel kausal
akan berbeda untuk sekolah yang berbeda, tapi ini mungkin terjadi. Langkah 2: Hal ini sangat mungkin mungkin bahwa lokasi (yaitu (yaitu sekolah-sekol sekolah-sekolah ah menengah tertentu tertentu yang terlibat dalam penelitian) berhubungan dengan dropping-out. (Tingkat putus sekolah biasan biasanya ya berbeda berbeda antarse antarsekol kolah.) ah.) Solusi Solusi terbai terbaik k adalah adalah dengan dengan mengana menganalis lisis is data data secara secara terpis terpisah ah untuk untuk setiap setiap sekolah sekolah.. Langkah Langkah 3: Kemungk Kemungkina inan n member memberika ikan n pengaruh: moderat, kecuali jika dikendalikan.
INSTRUMENTASI 1.
Ketidaklayakan
instrumen.
Langkah
1:
ketidaklayakan
instrumen
dalam
penelitian ini berarti kelelahan narasumber. Hal ini tentu dapat mempengaruhi informasi yang diperoleh dari siswa pada kedua kelompok. Langkah 2: Faktor kelela kel elahan han
bisaa bis
berbeda ber beda
untuk untu k dua
kelompo kel ompok, k, ter tergant gantung ung pada
bagaima baga imana na
wawa wa wanc ncar araa
dijjad di adwa walk lkan an..
Sol olus usiiny nyaa ad adal alah ah
menc me ncob obaa
untu un tuk k
meng me ngat atur ur
jadwal ja dwal waw wawanca ancara ra untu untuk k mence mencegah gah ter terjad jadiny inyaa kel kelela elahan han dari ked kedua ua kel kelomp ompok ok terjadi. Langkah 3: Kemungkinan memberikan pengaruh: moderat, kecuali jika dikendalikan. 2.
Karakterist Karakt eristik ik pengumpul data. Langkah 1: Karakt Karakterist eristik ik pengumpu pengumpull data dapat mempengaruhi mempeng aruhi inform informasi asi yang dipero diperoleh leh pada tiga hipote hipotesis sis varia variabel bel kausal kausal,, kare ka rena na al alas asan an
ini, in i,
wawancara sangat
pela pe lati tiha han n penting.
pewa pe wawa wanc ncar araa Langkah 2:
untu un tuk k
memb me mbak akuk ukan an
Meskipun dilakukan
pros pr oses es
pelatihan,
pewawancara yang berbeda mungkin memperoleh informasi yang berbeda. Oleh karena itu, pewawancara harus seimbang pada kedua kelompok, yaitu masingmasing pewawanc pewawancara ara harus dijad dijadwalkan walkan untuk member memberikan ikan jumla jumlah h perta pertanyaan nyaan yang ya ng sa sama ma da dari ri wa wawa wanca ncara ra den dengan gan ma masi singng-ma masi sing ng kel kelom ompok pok.. La Langk ngkah ah 3: Kemungkinan memberikan pengaruh: moderat, kecuali jika dikendalikan. 3.
Bias Bi as
pengu pe ngumpu mpull
data. da ta. La Langk ngkah ah 1: Bi Bias as mu mungk ngkin in
diperoleh diperol eh pada ketiga hipote hipotesis sis berbed berbedaa
untuk unt uk
variabel varia bel
dua · kel kelompo ompok, k,
terk te rkai aitt
info in form rmas asii
yang ya ng
kausal. Langkah 2: Bias mungki mungkin n
misaln mis alnya ya seo seoran rang g
pewawanc pewa wancara ara mun mungki gkin n
berper berperil ilaku aku ber berbeda beda ket ketika ika mewa mewawanc wancara araii si siswa swa put putus us sek sekola olah. h. Sol Solusi usi unt untuk uk permas per masala alahan han ini ada adalah lah deng dengan an men menjag jagaa agar pewa pewawanc wancara ara tid tidak ak mel melakuk akukan an kesalahan kesalah an pada masin masing-masi g-masing ng kelompo kelompok k yang diwawanc diwawancai. ai. Untuk melakuk melakukan an hall in ha ini, i, ha haru russ di dipe perh rhat atik ikan an as aspe pek k pe pert rtan anya yaan an ya yang ng ak akan an di diaj ajuk ukan an ma maup upun un pelatihan pewawancara. Langkah 3: Kemungkinan Kemungkinan memberikan memberikan pengaruh: pengaruh: tinggi, tinggi, kecuali jika dikendalikan.
Ancaman Ancaman Lainnya. Lainnya. Ancaman Ancaman implem implement entasi asi,, sejara sejarah, h, kemata kematangan ngan,, sikap, sikap, dan
regresi tidak mempengaruhi jenis penelitian kausal komparatif ini (tipe 2).
Trik Trik untuk untuk mengid mengident entifi ifikasi kasi ancaman ancaman terhada terhadap p validi validitas tas intern internal al dalam dalam penel peneliti itian an kausalkausal-kom kompara paratif tif (seper (seperti ti dalam dalam penelit penelitian ian eksperi eksperiment mental) al) adalah adalah,, pertama, pertama, memikirkan berbagai hal (kondisi, (kondisi, variabel variabel lainnya, lainnya, dan sebagainya) yang mungkin mungkin mempengaruhi mempengaruhi variabel variabel hasil penelitian. penelitian. Kemudian, Kemudian, kedua, memutuskan, memutuskan, ber berda dasa sark rkan an
bukt buktii
atau atau
peng pengal alam aman an,,
apak apakah ah
halhal-ha hall
ini ini
akan akan
cend cender erun ung g
mempengaruhi kelompok pembanding secara berbeda. Jika demikian, hal ini dapat menj menjadi adi penje penjela lasa san n alte altern rnat atif if untu untuk k hasil hasilny nya. a. Jika Jika hal ini ini mungk mungkin in,, ancam ancaman an terhada terhadap p validi validitas tas intern internal al dari dari penelit penelitian ian ini memang memang mungkin mungkin terjad terjadii dan perlu perlu dike dikend ndal alik ikan an.. Bany Banyak ak anca ancama man n yang yang dapa dapatt diku dikura rang ngii jika jika pene peneli liti tian an kaus kausal al komp kompar arat atif if dire direpl plik ikas asi. i. Gamba Gambarr 16.3 16.3 mera merangk ngkum um ancaman terhadap validitas internal.
pros proses es evalu evaluas asii kehad kehadir iran an
Analisis Data Langkah pertama dalam menganalisis data pada penelitian kausal komparatif ini adalah dengan membuat poligon frekuensi dan kemudian menghitung mean dan stan standar dar devi devias asii masi masing ng-m -mas asin ing g kelo kelomp mpok ok jika jika vari variabe abeln lnya ya adala adalah h vari variabe abell kuantitati kuantitatif. f. Statistik Statistik deskriptif deskriptif ini yang kemudian dinilai dinilai besarnya (lihat (lihat Bab Dua Belas). Belas). Sebuah uji statistik statistik inferensial inferensial mungkin sesuai atau mungkin mungkin tidak sesuai, tergantung tergantung pada apakah sampel acak digunakan digunakan dari populasi yang teridentifi teridentifikasi kasi (seperti misalnya siswa kreatif dibandingkan dengan siswa tidak kreatif pada tingkat SMA). SMA). Tes yang paling umum digunakan.pada digunakan.pada penelitian penelitian kausal komparatif komparatif adalah uji t untuk untuk perbeda perbedaan an di antara antara rata-rata. rata-rata. Ketika Ketika lebih lebih dari dari dua kelompok kelompok yang yang digunakan, digunakan, maka baik analisis varians varians atau analisis analisis kovarians kovarians merupakan uji yang tepat. tepat. Analisis Analisis kovarians kovarians sangat membantu dalam penelitian penelitian kausal-kompara kausal-komparatif tif karena peneliti peneliti tidak dapat selalu mencocokkan kelompok pembanding pada semua variab variabel el yang yang relevan relevan selain selain variab variabel el yang yang menjadi menjadi kepenti kepentingan ngan utama. utama. Sepert Sepertii disebutkan disebutkan dalam BAB Sebelas, analisis kovarians dapat mencocokkan mencocokkan kelompok kelompok "setelah fakta" pada variabel-variabel seperti usia, status sosial ekonomi, bakat, dan sebagainya. sebagainya. Sebelum analisis kovarians dapat digunakan, digunakan, data yang terlibat terlibat harus memenuhi asumsi tertentu.
Hasil dari penelitian kausal komparatif harus diinterpretasikan dengan hatihati. Seperti pada penelitian korelasional, penelitian kausal komparatif komparatif dapat dengan
baik mengidentifikasi hubungan antara variabel, tetapi tidak membuktikan penyebab dan efek. Ada dua cara cara untuk untuk memper memperkuat kuat interp interpret retabi abilit litas as dari dari penelit penelitian ian kausalkausalkomparatif. Pertama, seperti telah disebutkan sebelumnya, hipotesis alternatif harus dirumuskan dan diinvestigasi bila memungkinkan. Kedua, jika variabel terikat yang terlibat adalah variabel kategoris, hubungan antara semua variabel dalam penelitian ini harus diperiksa diperiksa menggunakan teknik analisis analisis diskriminan diskriminan fungsi, fungsi, yang secara singkat sudah dijelaskan dalam Bab Lima Belas. Cara Cara diid diident entif ifik ikas asii
yang yang
pal paling
dalam dalam stud studii
tepa tepatt
meme memeri riks ksaa
kausa kausall-kom kompar parat atif if,,
perco percobaan baan.. Penyeb Penyebab ab diduga diduga (atau (atau kadang bisa dimanipulasi.
unt untuk
tent tentu u
kemu kemung ngki kina nan n
peny penyeb ebab ab
saja saja mala malalu luii
rangk rangkai aian an
yang yang menyeb menyebabka abkan) n) diident diidentifi ifikasi kasi kadangkadang-
Kehar Keharus usan an untu untuk k menc mencar arii perb perbeda edaan an anta antara ra kelomp kelompok ok ekspe eksperi rime men n dan kontr kontrol ol sekarang dapat ditemukan, peneliti kemudian memiliki banyak alasan yang lebih baik untuk menyimpulkan sebab-akibat.
Asosiasi Diantara Variabel Kategoris Sampai pembahasan ini, diskusi kita tentang metode asosiasi hanya dianggap situasi dimana: (1) satu variabel adalah variabel kategoris dan yang lainnya adalah variabel variabel kuantitati kuantitatiff (kausal (kausal komparatif) komparatif),, dan (2) kedua variabel variabel merupakan merupakan variabel variabel kuantitatif (korelasional). Hal ini juga mungkin untuk menyelidiki hubungan antara vari variabe abell katego kategori ri.. Kedua Kedua tabe tabell cros crossbr sbreak eak (lih (lihat at Bab Bab Sepul Sepuluh) uh) dan dan koef koefis isie ien n kontingensi digunakan. Sebuah contoh hubungan antara variabel-variabel kategori ditunjukkan pada Tabel 16. 1
Sepertii pada korela Sepert korelasi, si, data terse tersebut but dapat digunaka digunakan n untuk tujuan predik prediksi si dan mencari sebab dan akibat secara hati-ha hati-hati. ti. Sebagai contoh, diketahui bahwa sese se seor oran ang g be berj rjen enis is
kela ke lami min n
laki la ki-l -lak akii
dan da n be berp rpro rofe fesi si
seba se baga gaii
guru gu ru..
Kita Ki ta
dapat mempre memprediksi diksi dengan beberap beberapaa tingka tingkatt keperca kepercayaan yaan (berda (berdasarkan sarkan data dalam Tabe Ta bell 16 16.1 .1), ), ba bahw hwaa or oran ang g te ters rseb ebut ut me meng ngaj ajar ar ba baik ik di je jenj njan ang g
SMP SM P ma maup upun un
SMA,, kar SMA karena ena 76 per persen sen lak laki-l i-laki aki yan yang g ber berpro profes fesii seb sebagai agai gur guru u begi begitu. tu. Kit Kitaa jug jugaa dapat memperkirakan
berapa besar
Berdasarkan data pada
Tabel 16.1. probabilitas prediksi berada
kesalahan 40/170
atau
kesalahan
0,24. Dalam
contoh
prediksi mungkin pada
terjadi. tingkat
ini, kemungkinan bahwa
gender adalah penyebab utama tingka tingkatt pengaja pengajaran ran tampak tampaknya nya cukup kecil. Ada variabel lain, seperti pola-pola historis persiapan dan perekrutan guru yang membuat seseorang memungkinkan untuk menjelaskan suatu hubungan. Tidak ada teknik analog untuk korelasi parsial (lihat Bab Lima Belas) atau teknik lain yang telah berevolusi dari penelitian korelasional yang dapat digunakan dengan variabel kategorial. Lebih lanjut, prediksi dari tabel crossbreak sangat kurang
tepat tepat dibandi dibandingka ngkan n scatte scatterpl rplots ots.. Untungn Untungnya, ya, ada sediki sedikitt pertany pertanyaan aan relati relatiff untuk untuk penelitian penelitian dalam pendidikan yang melibatkan melibatkan dua variabel variabel kategori. Hal tersebut tersebut umumnya terjadi ketika menemukan peneliti yang mengancam variabel yang secara konseptual kuantitatif (dan diukur dengan sesuai) tapi seolah-olah mereka kategoris. Misal Misalnya nya,, seoran seorang g penelit penelitii secara secara sewenang sewenang-we -wenang nang bisa bisa membagi membagi satu satu set skor skor kuantitatif menjadi kelompok tinggi, menengah, dan rendah. Tidak ada yang dapat diperoleh diperoleh dengan prosedur ini, dan hal ini akan menimbulkan menimbulkan dua kecacatan kecacatan yang serius: hilangnya presisi yang diperoleh melalui penggunaan teknik korelasional dan kesewen kesewenangang-wen wenanga angan n
pada
pembagi pembagian an
kelompo kelompok. k.
Bagaima Bagaimana na
seseor seseorang ang
memutuskan memutuskan memisahkan skor nilai "tinggi" dari nilai "menengah", misalnya? misalnya? Oleh kare karena na itu, itu, pemb pembag agia ian n kelo kelomp mpok ok deng dengan an sewe sewena nang ng-w -wen enan ang g ters terseb ebut ut haru haruss dihindari.*
* Adasaat-saat variabel kuantitatif dibenarkan untuk diperlakukan sebagai variabel kategoris. Sebagai contoh, kreativitas umumnya dianggap menjadi variabel kuantitatif. Orang mungkin menetapkan kriteria untuk membagi seri ini hanya ke dalam dua kategori – “kreativitas tinggi” dan "kreatif biasa” – sebagai cara untuk mempelajari hubungan dengan variabel lain yang lebih efisien.
Temuan Signifikan Pada Penelitian Kausal Komparatif Sebuah Seb uah
peneli pen elitia tian n
kausal kau sal kom kompar parati atiff sec secara ara
luass dil lua dilaku akukan kan
oleh ole h
dua pen peneli eliti ti pad padaa
tahun tah un
1940 .* Mereka membandingkan dua kelompok. Dari 500 anak laki-laki, satu kelompok diidentifikasi sebagai seba gai anak nakal berda berdasarka sarkan n kelomp kelompok ok anak yang tela telah h dilem dilembagak bagakan an (rat (rata-rat a-rataa 7 bulan) bulan),, dan dan kelomp kel ompok ok ked kedua ua
tidak tid ak
begitu beg itu dii diiden dentif tifika ikasi. si. Ked Kedua ua
kelomp kel ompok ok
berasa ber asall
darii dae dar daerah rah
"beris "be risiko iko
tinggi" ting gi" yang sama di Bosto Boston. n. Pasa Pasangan ngan anak lakilaki-laki, laki, satu dari setia setiap p kelom kelompok, pok, dicoc dicocokkan okkan etnisnya, IQ, dan usianya.
*S.. Glu *S Gluek ek dan E. Glu Gluek ek (19 (1950) 50).. Unr Unrave avelin ling g
Juveni Juv enile le Del Delinq inquen uency. cy. Cam Cambri bridge dge MA MA:Ha :Harva rvard rd
University Press.
Mereka menemukan perbedaan utama di antara kedua kelompok. Anak-anak dalam 'kelompok nakal memiliki otot yang lebih kuat, lebih energik dan ekstrovert, lebih tidak konvensional dan menantang, kurang metodis dan abstrak, dan berasal dari tingkat kohesif yang kurang, keluarga yang kurang kasih sayang. Dengan menggabungkan karakteristik ini, diperoleh tabel untuk memprediksi kemungkinan kenaka kenakalan lan yang yang telah telah meneri menerima ma valida validasi si yang yang cukup cukup besar besar dalam dalam pengat pengatura uran n lainny lainnyaa selama selama bertahun-tahun. Meskipun demikian, argumen terus berkembang untuk menyelidiki sebab dan akibat disesuaikan dengan keinginan orang yang menggunakan informasi prediktif tersebut. Informasi ini dapat digunakan digunakan baik sebagai intervensi intervensi yang baik (seperti (seperti yang diharapkan diharapkan oleh peneliti yang melakukan studi asli) atau untuk menstigmatisasi dan memaksa.
S. Gluek dan E. Gluek (1974). Of Delinquency and Crime. Springfield, IL: C. Thomas.
Contoh Penelitian Kausal Komparatif Dalam sisa bab ini, kami menyaj menyajikan ikan contoh peneli penelitian tian kausal kompar komparatif atif yang diterbitkan dengan disertai kritik terhadap kekuatan dan kelemahannya. Seperti krit kr itik ik ya yang ng su suda dah h ka kami mi be beri rika kan n da dala lam m be berb rbag agai ai je jeni niss pe pene neli liti tian an ya yang ng ka kami mi analisis anali sis dalam bab-bab lain, kami menggun menggunakan akan konsep yang diperk diperkenalkan enalkan di bagian bagia n awal buku dalam anali analisis sis kami. Peneli Penelitian tian ini adalah contoh dari berbagai campuran metode penelitian.
Laporan penelitian Sekolah Konseling Profesional. 4, No. 2 (Desember 2000) 86-94
Karakte Karakterr Individu Individu,, Karakter Karakter dalam dalam Keluarg Keluarga, a, dan Karakter Karakter Sosial Sosial Siswa Siswa Temperamental Dale Fryxell, Ph. D Universitas Chaminade, Honolulu, HI. Douglas C. Smith, Ph. D. Universitas Hawaii, Honolulu.
Masy Masyar araka akatt saat saat ini ini terf terfoku okuss pada pada kaji kajian an keker kekeras asan an sisw siswaa di sekol sekolah. ah. kons konsel elor or pendi pendidi dika kan n bidan bidang g konsu konsult ltan an psik psikol olog ogii dimi dimint ntaa untuk untuk memb membent entuk uk kebijakan agar kekerasan siswa di sekolah bisa dicegah. Kekerasan di sekolah saat ini mencapai mencapai tingkat tingkat tinggi dengan dengan berbagai kasus dan dan penyebabnya. penyebabnya.
Penyebab Penyebab
yang paling dominan nan adal dalah tingk ngkat temp temper eram amen en dan dan tingk tingkat at permus permusuha uhan n antarsiswa. Tingk Tingkat at temp temper eram ament ental al meru merupa pakan kan peny penyeb ebab ab yang yang pali paling ng banya banyak k ditemukan ditemukan dan menjadi referensi referensi bagi konselor konselor sekolah sekolah (Smith (Smith & Furlong, Furlong, 1994). Peranan tingkat kemarahan dan permusuhan sebagai prekursor perilaku agresif dapat dilihat dilihat pada meningkatnya meningkatnya jumlah program program anger yang sedang sedang anger manageme management nt yang beroperasi beroperasi dalam pengaturan sekolah (Larson, (Larson, 1994; Smith, Smith, Larson, DeBaryshe, DeBaryshe, & Salzman, 2000).
Justifikasi Masalah Penelitian dan Penelitian Sebelumnya Anak-anak diidentifikasi sebagai pelaku kenakalan dan permusuhan tingkat
tinggi di sekolah. Hal ini tampaknya akan beresiko untuk sejumlah penyimpangan peril perilaku, aku, sosial sosial,, akademi akademik, k, dan cacat cacat fisik fisik (Smith (Smith & Furlong Furlong,, 1994). 1994). Peneli Penelitia tian n longitudinal menemukan bahwa anak temperamen dan agresif akan tumbuh menjadi individu dewasa yang temperamen dan agresif (Elliot, Huizinga, & Ageton, 1985; Kazdi Kazdin, n, 1987; 1987; Olwe Olweus, us, 1979) 1979) sehi sehingg nggaa tingk tingkat at temp temper eram amen en ters tersebu ebutt perlu perlu di identifika identifikasi si sejak dini dengan penanganan yang serius. Sehubungan dengan hasil
yang spesifik spesifik untuk anak-anak dan remaja, remaja, beberapa beberapa penelitian penelitian menemukan bahwa kenakalan kenakalan dan permusuhan pada siswa berasosiasi berasosiasi dengan tingkat tingkat akademik akademik yang rendah dan dengan berbagai kesulitan sosial serta perilaku, baik di dalam dan di luar sekolah. Deffenbacher dkk. telah memberikan beberapa petunjuk yang menjanjikan untuk penelitian masa depan dengan temuan awal yang menghubungkan kenakalan di masa muda dengan peningkatan peningkatan risiko dalam penyalahgunaan penyalahgunaan obat, kesulitan interpersonal, dan perilaku maladaptif maladaptif di sekolah lainnya. Dalam meneliti meneliti pengaruh pengaruh kausal pada kemarahan, kemarahan, permusuhan, dan agresi pada anak-anak, Greenberg, Speltz, dan DeKlyen (1993) mengusulkan empat faktor model yaitu tekanan keluarga, gaya disiplin disiplin orangtua, hubungan keterikatan, keterikatan, dan karakterist karakteristik ik anak seperti individu yang temperamen. temperamen. Tolan, Guerra, dan Kendall (1995) menyarankan menyarankan para peneliti peneliti agar mempertimbangkan mempertimbangkan beberapa beberapa jalur perkembangan ekologi untuk perilaku antisosial anak-anak. Ini mungkin termasuk karakterist karakteristik ik individu individu dan interpersona interpersonall sebagai variabel kontekstual, kontekstual, termasuk budaya budaya yang spesifik, dan perilaku perilaku masyarakat. masyarakat. Dalam kebanyakan kebanyakan kasus, tampak bahwa faktor-faktor faktor-faktor tersebut mempengaruhi mempengaruhi perilaku anak-anak. anak-anak. Sebagai contoh, Patterson Patterson dkk. (Patterson, (Patterson, 1982; Patterson, Patterson, DeBaryshe,& DeBaryshe,& Ramsey, Ramsey, 1989; Reid & Patterson, Patterson, 1991) menyarankan menyarankan bahwa temperamen temperamen individu, individu, kecenderungankecenderungankemarahan kemarahan
dan agresi, dibentuk dibentuk dan dimodifikasi dimodifikasi melalui melalui interaksi, interaksi, baik dalam
keluar keluarga ga maupun maupun di luar luar keluar keluarga. ga. Secara Secara khusus, khusus, awal interaks interaksii keluarg keluargaa dan kemampuan anak membedakan pengaruh positif-negatif lingkungan dapat dijadikan sebagai model dari perilaku agresif. Derajat pengasuhan dan dukungan keluarga merupakan merupakan faktor penentu perkembangan perkembangan sosial dan emosional emosional anak-anak. (Reid & Patterson, 1991).
Objek Riset
Fakt Faktor or prib pribad adii menc mencaku akup p ciri ciri-c -cir irii kepri kepribad badia ian, n, wata watak, k, kereak kereakti tifa fan, n, dan tabiatnya. tabiatnya. Dalam hal kemarahan dan permusuhan, permusuhan, faktor-faktor faktor-faktor ini memiliki memiliki kecenderungan kecenderungan untuk bereaksi intensif intensif terhadap terhadap munculnya munculnya pelanggaran. pelanggaran. Faktor pribadi pribadi
mungkin mungkin juga mencakup sosial-kognit sosial-kognitif if sebagai ciri kausal kausal proses yang
menilai menilai kesengajaan kesengajaan pada bagian orang lain. Penelitian Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa anak-anak yang agresif agresif sering sering menghubungkan menghubungkan secara sengaja sengaja tindakan tindakan negatif oleh teman sebayanya, sehingga membenarkan balas dendam secara agresif (Dodge, 1991). Faktor-faktor sekolah tidak hanya meliputi fisik lingkungan, ukuran sekolah, suas suasana ana sekol sekolah ah umum, umum, tapi tapi juga juga vari variabe abell-va vari riabe abell sepe sepert rtii sikap sikap guru guru dan administrat administrator, or, kebijakan kebijakan disiplin, disiplin, serta prestasi prestasi akademis akademis siswa. Smit el al. (1987)
menyimpulka menyimpulkan n bahwa paling sedikit sedikit beberapa ekspresi kemarahan kemarahan dan permusuhan oleh siswa di lingkungan lingkungan sekolah mungkin diakibatkan diakibatkan oleh kegagalan kegagalan akademis akademis dan/atau kelemahan dalam kompetensi akademis. Hubun ubunga gan n
tema teman n
seba sebaya ya
juga uga
sang sangat at mene menent ntuk ukan an
kem kemarah arahan an
dan dan
permusuhan di sekolah. Hal ini semakin bertambah jelas bahwa siswa yang kurang mamp mampu u bers bersos osia iali lisa sasi si dan memi memili liki ki beber beberap apaa tema teman n di sekol sekolah ah lebi lebih h mudah mudah mendapat perilaku agresif. Dalam sebuah studi longitudinal, kompetensi emosional dan hubungan teman sebaya (Eisenberg (Eisenberg at al., 1995) ini ditentukan ditentukan oleh seringnya seringnya emosi negatif anak-anak, seperti kemarahan dan ketidakmampuan untuk mengatur perasaan negatif secara efektif terkait dalam penerimaan teman sebaya. Kebanyakan dari penelitian selanjutnya telah difokuskan pada pemahaman kompleks yang saling mempengaruhi antara individu dan faktor-faktor kontekstual yang dilibatkan dilibatkan dalam memperlihatkan memperlihatkan kebiasaan agresif anak. Jelas dibutuhkan dibutuhkan kerja ekstra untuk memberikan sebuah gambaran yang lebih detil bagi keduanya dari faktor-faktor yang menunjukkan kemarahan dan permusuhan yang tinggi pada masa remaja, remaja, dampak dari kemarahan dan permusuhan permusuhan saat bergaul, bergaul, berperilaku, berperilaku, serta fungsi akademis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan sebuah gambaran detail mengenai kenakalan dan permusuhan siswa, sehingga dibutuhkan pengumpulan data deskriptif dari personal , keluarga, teman sebaya, faktor-fakor yang menghubungkan sekolah, dan siswa yang menunjukkan masalah hubungan kemarahan di sekolah. Pada Pada konsep konsep penelit penelitian ian ini, ini, kami kami memutu memutuska skan n untuk untuk mengguna menggunakan kan pendeka pendekatan tan modifikasi case-study dalam menganalisis menganalisis detil dari kemarahan, kemarahan, permusuhan, permusuhan, dan tinda tindakan kan agre agresi siff sebel sebelum um anak anak mema memasu suki ki masa masa rema remaja ja seca secara ra rela relati tif. f. Sumbe Sumber r info inform rmas asii dira dirasa sa penti penting ng dalam dalam penel penelit itia ian n ini, ini, maka maka dari dari itu itu kami kami melaku melakukan kan wawancara wawancara tidak hanya terhadap terhadap siswa, tapi juga orang tua dan guru. Wawancara Wawancara semi-strukt semi-struktur ur tersebut dilengkapi dilengkapi dengan ulasan dan pengukuran standar standar perilaku, sikap sekolah, self-esteem berikut hasil akademis.
METODE Peserta
Pesert Pesertaa untuk untuk studi studi ini adalah adalah 24 siswa siswa nakal nakal umur sekolah sekolah dasar dasar yang yang diidentifikasi berdasarkan peringkat guru dan distandarkan pada penilaian dan angka yang yang sama sama dari dari siswa siswa tidak tidak nakal nakal yang yang berti bertindak ndak sebagai sebagai sampel sampel perband perbanding ingan. an. Kedua kelompok siswa diambil dari 12 sekolah dasar di daerah Honolulu, Hawaii.
Pada umumnya, semua sekolah menerima siswa dari berbagai tingkat ekonomi dan etnis yang berbeda di satu daerah kota yang kepadatan populasinya tinggi. Ke-24 siswa yang merupkan kelompok siswa nakal terdiri dari 20 laki-laki dan 4 perempuan sama-sama dibagi antara kelas lima dan kelas enam. Usia rata-rata untuk grup ini adalah 10,5 tahun. Pembagian etnik grup ini tercermin dari asal masyarakat yang meliputi: enam orang kulit putih, empat orang penduduk pulau Pasifik, satu orang Amerika asli, dan/atau keturunan Filipina. Ke-24 siswa tidak nakal meliputi meliputi 8 laki-laki dan 16 wanita yang sama-sama terd terdir irii atas atas kela kelass lima lima dan enam enam.. Usia Usia rata rata-r -rat ataa grup grup ini ini adala adalah h 10,6 10,6 tahu tahun. n. Pembagian etnik grup ini meliputi tiga orang kulit putih, lima orang penduduk pulau Pasifik, satu orang Afrika-Amerika, dua orang Hispanics, dan sisanya orang AsiaAmerika yang meliputi orang Jepang, orang Cina, orang Korea, dan orang Filipina yang masih belia.
Instrumen
Sistem Penilaian Perilaku untuk Anak-Anak (BASC) --- subskala serangan (Reynolds&K (Reynolds&Kamphaus amphaus,, 1992) digunakan untuk mengukur persepsi persepsi guru tentang tentang fisik siswa dan serangan verbal di sekolah. Item-item dibuat sesuai dengan format 4 skala Likert Likert dengan 1 menjadi menjadi “tidak “tidak semua” dan 4 menjadi “setiap saat”. Ke-14 item item subska subskala la seranga serangan n memili memiliki ki sebuah sebuah konsist konsistens ensii intern internal al hingga hingga 0,95 dan reabilitas test-retest hingga 0,91 (Reynolds&Kamphaus, 1992). Prof Profil il peng pengam amat atan an diri diri sisw siswaa (SPP (SPP;; Hart Harter er,, 1985 1985)) dila dilaku kuka kan n deng dengan an menguku mengukurr 36 item item yang yang menunj menunjukka ukkan n perasaa perasaan n diri diri berharg berharga, a, yang yang terdir terdirii dari dari 6 subskala yang meliputi kompetensi skolastik, penerimaan sosial, kompetensi atletik, penampilan fisik dan menghargai diri seutuhnya. Item-item dibuat sesuai dengan format 4 poin Likert dengan 1 menjadi “tidak semua menyukai saya” dan 4 menjadi “sangat “sangat banyak banyak yang menyuk menyukai ai saya”. saya”. Konsist Konsistens ensii intern internal al untuk SPP
telah telah
ditentukan dengan rentang dari 0,71 hingga 0,82 (Harter, 1985).
Prosedur
Guru Guru-g -gur uru u
kela kelass lima lima dan enam yang berpar berparti tisi sipa pasi si di mint mintaa untuk untuk
menunj menunjuk uk kriteria kriteria siswa siswa nakal nakal dan “siswa “siswa tidak tidak nakal” nakal” di sekolah. sekolah. Siswa Siswa nakal nakal dide didefi fini nisi sika kan n
seba sebaga gaii
sisw siswaa
yang yang
seri sering ng
memp memper erli liha hatk tkan an
leda ledaka kan n
emos emosi, i,
dihub dihubung ungka kan n denga dengan n pera perasa saan an mara marah; h; dide didemo mons nstr tras asik ikan an denga dengan n sika sikap p sini sinis, s, bermusuhan atau sikap marah; atau dilibatkan memerangi atau memainkan peran keti ketika ka mara marah h dalam dalam insi inside den n berul berulan ang, g, sert sertaa sikap sikap agre agresi sif. f. Sisw Siswaa tidak tidak nakal nakal
didefinisikan sebagai siswa yang jarang atau tidak pernah menunjukkan karakteristik ini. Seluru Seluruh h siswa siswa di 12 kelas kelas dites dites dengan dengan mengguna menggunakan kan Multidimensional
School Anger Inventory (MSAI; Smith at al, 1998). Adapun variabel yang diukur yaitu: yaitu: penyebab penyebab kemarahan, kemarahan, permusuhan permusuhan sinis, sinis, dan ekspresi ekspresi marah yang negatif. Baik konsistensi internal maupun skala validitas konstruk telah sangat ditentukan (Smith et al., 1998). Rentang konsistensi internal subskala MSAI MSAI 0,58 hingga 0,88. Hubungan Hubungan kriteria validitas validitas telah telah ditentukan sebagai sebagai rentang dari 0,39 hingga 0,54 diantara subskala MSAI dan pengukuran lainnya. Ke-2 Ke-24 4 sisw siswaa
dide didesa sain in seba sebaga gaii sisw siswaa naka nakal. l. Sisw Siswaa ters terseb ebut ut dini dinila laii
berdasarkan subskala MSAI teratas di kelasnya. Ke-24 siswa yang lainnya didesain sebagai siswa tidak nakal yang ditentukan berdasarkan skor MSAI terendah. Total Total sampel sampel adalah adalah 48 siswa siswa yang yang terdir terdirii dari dari kelomp kelompok ok siswa siswa nakal nakal dan siswa tak nakal. Siswa kemudian diwawancarai secara individu oleh satu dari enam alumni alumni sekola sekolah h yang yang terlat terlatih. ih. Seluru Seluruh h wawancar wawancaraa diambi diambill pada masing masing masing masing seko sekola lah h anak anak dan dan meli melipu puti ti pert pertany anyaan aan wawan wawancar caraa yang yang dide didesa sain in seca secara ra semimenggali structured untuk menggali
informasi informasi
dalam pengalaman-penga pengalaman-pengalaman laman sekolah, sekolah,
perte pertemana manan, n, persepsi persepsi diri, diri, lingkun lingkungan gan rumah, rumah, dan pengala pengalaman man spesif spesifik ik siswa. siswa. Wawanca Wawancara ra terhadap terhadap siswa siswa juga juga
dilengk dilengkapi api dengan BASC dan SPP. Guru juga
diwawancarai diwawancarai secara individu dan diminta diminta untuk melengkapi wawancara semisebagian dari BASC. BASC. Dari Dari constructed dan sebagian
wawancar wawancaraa terhada terhadap p guru guru dipero diperoleh leh
informasi tentang latar belakang guru, persepsi fungsi siswa di sekolah, dan kesan spesifik dalam hal kemarahan siswa. Akhirnya, orangtua dari siswa nakal dan tidak naka nakall diwa diwawa wanc ncar araa seca secara ra indi indivi vidu du meng mengen enai ai demo demogr graf afis is kelu keluar arga ga,, seja sejara rah h perkembangan perkembangan siswa, aktivitas aktivitas sosial dan waktu luang, pengalaman-pen pengalaman-pengalaman galaman kenakalan anaknya, serta harapan-harapan ke depan. Agar mudah menganalisis data kualitatif, kami mengkode siswa, guru, dan respon orang orang tua untuk pertanyaan pertanyaan terbuka pada 3 poin skala Likert. Likert. Skor tertinggi tertinggi direpr direprese esenta ntasik sikan an lebih lebih bermas bermasala alah h dan skor skor terenda terendah h direpr direpresen esentasi tasikan kan tanpa tanpa masalah kenakalan. Hal tersebut meliputi: daya dukung lingkungan, perasaan dan sikap serta perilaku. Skor terbawah diindikasikan lebih positif dan berfungsi prososial.
Hasil
Data dari wawancara orang tua, guru dan siswa diorganisasikan menurut empat daerah utama-personal, keluarga, teman sebaya, dan faktor sekolah. Variabel perso personal nal melipu meliputi ti jenis jenis kelami kelamin n dan etnis etnis peserta peserta,, merasa merasa diri diri berhar berharga ga sebagai sebagai
pengukuran oleh SPP dan kedua deskripsi negatif dan dalam respon deskripsi diri hubungan hubungan kenaka kenakalan lan
untuk untuk pertany pertanyaan aan wawanc wawancara ara semi-structured . Vari Variabe abell
keluarga meliputi status perkawinan orang tua, dan persepsi guru terhadap dukungan oran orang g tua. tua. Varia Variabel bel tema teman n sebay sebaya, a, meli meliput putii juml jumlah ah tema teman n dari dari pese pesert rtaa yang yang dilaporkan dilaporkan oleh partisipan,t partisipan,tingkat ingkat ejekan dan hubungan teman sebaya dilaporkan dilaporkan oleh guru dan siswa. Variabel sekolah meliputi rata-rata susunan poin siswa (Grade
Point Average /GPA), skor terbaru dari tes prestasi Stanford (Stanford Achievement Test /SAT), perilaku perilaku dan motivasi motivasi sekolah ke depan, dan laporan prestasi prestasi akademis dari guru. Diantara tiap daerah, hasil laporan pertam sesuai untuk seluruh hubungan antara skor kemarahan pada MSAI dan relevan dengan variabel hasil lainnya. Ini diikuti diikuti oleh deskripsi deskripsi yang kontras antara grup kenakalan tingkat tinggi dan tingkat rendah dalam menyeleksi menyeleksi variabel-var variabel-variabel iabel menarik. Deskripsi ini disusun disusun dari respon siswa, siswa, guru dan orang tua untuk wawancara semi-structured dan dilaporkan sebagai penemuan kulaitatif.
Domain personal
Untuk memasukkan memasukkan sampel yang berisi kedua grup kenakalan tingkat tinggi dan tingkat rendah, sedang tapi secara statistik korelasi negatif berpengaruh nyata ditemukan diantara MSAI skor global dan penampilan fisik, sikap tingkah laku, dan skala global merasa diri berharga pada SPP (berturut-turut r = -0,35, -0,45 dan -0,45,
p < 0,05). Umumnya kenakalan kenakalan tidak berhubungan berhubungan dengan kompetensi kompetensi atletik pada SPP (r = 0,07). Sebuah cakupan korelasi yang positif ditemukan diantara deskripsi diri diri kenaka kenakala lan n ting tingkat kat tingg tinggii dan skor skor globa globall MSAI MSAI (r = 0,45 0,45,, p < 0,05) 0,05),, mengid mengident entika ikasik sikan an bahwa bahwa siswa siswa melapor melaporkan kan pada tingkat tingkat tinggi tinggi kemarah kemarahan an di seko sekola lah h juga juga cende cenderu rung ng memb membuat uat kara karakt kter eris isti tik k diri diri mere mereka ka send sendir irii sebag sebagai ai kemarahan dalam berbagai aspek kehidupan mereka. Dengan menganggap perbedaan spesifik antara grup kenakalan tingkat tinggi dan tingkat rendah dalam studi ini, sejumlah sejumlah variabel domain personal personal mencirikan kedua-duanya. Paling dramatis adalah saat terjadi ketidakseimbangan gender dalam dua grup, yang terdiri terdiri atas 83% siswa laki-laki laki-laki dalam grup kenakalan kenakalan tingkat tinggi seda sedangk ngkan an sisw siswaa laki laki-l -lak akii dari dari grup grup kenaka kenakala lan n tingk tingkat at rend rendah ah seki sekita tarr 37%. 37%. Menari Menarikany kanya, a, tidak tidak terdapa terdapatt perbeda perbedaan an dalam dalam komposi komposisi si etnik etnik dalam dalam tiap tiap grup. grup. Secara Secara kasar kasar jumlah jumlah orang orang kulit kulit putih, putih, penghuni penghuni pulau pulau Pasifi Pasific, c, orang orang Amerik Amerikaa diidentifikasikan sebagai manifestasi dari level tertinggi atau lever rendah kenakalan di sekolah.
Beberapa tema muncul dari analisis kualitatif wawancara siswa, guru, dan orang tua dengan menganggap hingga karakteristik personal siswa. Satu disinggung hingga dilaporkan dilaporkan pendeskripsi pendeskripsian an diri secara alami oleh siswa kenakalan tingkat tinggi dan tingkat rendah. Pendeskripsian diri negatif atau komentar penghinaan diri lebih lebih banyak banyak yang yang umum umum antara antara siswa siswa grup kenakalan kenakalan tingkat tingkat tinggi dan tingkat rendah. Satu orang siswa sebagai contoh mengatakan bahwa “kadangkala saya tidak ingin menjadi diri saya sendiri”. Deskripsi lain dari dirinya sebagai “orang yang tidak populer karena tidak punya banyak teman”. Namun kalimat lain menyatakan bahwa bahwa “saya “saya tidak tidak menyuk menyukai ai apapun apapun tentan tentang g diri diri saya”. saya”. Istil Istilah ah negatif negatif lainny lainnyaa digunakan digunakan dalam pendeskripsian pendeskripsian diri siswa kenakalan kenakalan tingkat tingkat tinggi yang termasuk termasuk mengerikan, mengerikan, jelek dan malas. malas. Perbedaannya, Perbedaannya, pendeskripsian pendeskripsian diri siswa siswa kenakalan kenakalan tingkat rendah adalah perasaan positif yang besar hanya dengan sumber yang sekalisekali hingga kualitas personal yang tidak diinginkan. Deskri Deskripsi psi diri diri siswa siswa juga juga dihubun dihubungkan gkan dengan dengan pengala pengalaman man-pen -pengal galama aman n kenakalan yang pernah mereka alami. Ketika ditanya apa yang akan mereka ubah tentan tentang g diri diri mereka mereka sendir sendiri, i, seluru seluruh h siswa siswa kenakal kenakalan an tingkat tingkat tinggi tinggi mengaku mengakuii masalah dalam mengontrol atau mengatur marah. Seorang siswa mendeskripsikan dirinya sebagai seorang siswa yang “lekas marah”. Pernyataan lain bahwa “saya cepat marah”. Peserta Peserta ketiga mendeskripsikan mendeskripsikan dirinya sebagai “pembuat “pembuat keonaran keonaran ketika saya tidak mendapatkan apa yang saya inginkan”. Peserta lain mengatakan bahwa bahwa dia akan menyukai menyukai “perub “perubahan ahan temper temperamen amen”” tetapi tetapi diindi diindikas kasika ikan n “kamu “kamu tidak akan dapat merubah itu”. Perbedaannya, hanya satu peserta wanita kenakalan tingkat rendah yang menyebutkan kontrol marah sebagai sesuatu yang harus diubah dalam hidupnya. Dalam kasus ini, dia mengemukakan bahwa dia akan mengubah frekuensinya “jarang marah pada saudara perempuanku”.
Domain Keluarga
Hubunga Hubungan n yang yang signif signifika ikan n ditemu ditemukan kan dianta diantara ra penilai penilaian an guru terhada terhadap p dukungan keluarga dan level kemarahan siswa (r = 0,35, p < 0,05). Menariknya, tidak ada hubungan diantara status pernikahan dan tingkat marah yang dilaporkan siswa di sekolah. Siswa yang berasal dari perceraian, dipisahkan, single parent , dan keluarga utuh sama-sama direpresentasikan antara grup kenakalan tingkat tinggi dan tingkat rendah. Resp Respon on guru guru untu untuk k wawan wawanca cara ra semi-structured menyediakan menyediakan beberapa beberapa kelebihan kelebihan informasi informasi kualitatif kualitatif yang menarik yang mempengaruhi kehidupan rumah tangga dari murid mereka. Dalam banyak kasus, keluarga keluarga siswa siswa kenakalan kenakalan tingkat tingg tinggii dides dideskr krip ipsi sika kan n oleh oleh guru guru akan akan mengh menghad adapi api tant tantang angan an nyat nyata, a, term termas asuk uk
ekonomi, ekonomi, pekerjaan, pekerjaan, dan hambatan hambatan interpersona interpersonal. l. Seorang Seorang guru mendeskripsikan mendeskripsikan kehidupan rumah tangga siswa perempuannya sebagai sebuah lingkungan dimana “ayah dan ibu sering bertengkar” dan dimana “siswa laki-laki bersembunyi dari sang ayah untuk melepaskan melepaskan kemarahnya”. kemarahnya”. Guru lain mendeskripsikan mendeskripsikan kehidupan rumah tangga muridnya seperti “naik dan turun” karena ayah sering pergi untuk wajib militer militer dan ibu bekerja sepanjang waktu. Dua dari peserta peserta grup kenakalan tingkat tinggi terutama berlatar belakang keluarga susah. Seorang siswa tidak pernah tahu ibu kandungnya dan setelah beberapa tahun tinggal dengan grandparents sebelum diambil diambil oleh ayahnya ketika ketika menikah. menikah. Lainnya Lainnya dideskripsi dideskripsikan kan oleh gurunya seperti dikaitkan bahwa ayah kandungnya dapat menunjukkan dirinya kapan pun untuk menculik keduanya dan adik perempuannya dan membawa mereka jauh dari ibunya. Bahwasanya, hanya sebagian kecil dari grup kenakalan tingkat tinggi dideskripsikan guru guruny nyaa memi memili liki ki kehid kehidupa upan n posis posisti tiff yang yang laya layak, k, kehi kehidup dupan an kelu keluar arga ga yang yang mendukung. Di pihak pihak lain, lain, guru guru mendeskr mendeskrips ipsika ikan n sebagi sebagian an besar besar keluar keluarga ga anak yang yang tergol tergolong ong memili memiliki ki kenakal kenakalan an tingka tingkatt rendah rendah sebagai sebagai keluar keluarga ga yang yang sangat sangat mendukung mendukung dan positif. positif. Pendeskripsian Pendeskripsian yang khas meliputi “sangat mendukung,
excellent , orang tua sangat mendukung di sangat melibatkan melibatkan orang tua” dan “ family excellent sekola sekolah, h, pemura pemurah, h, pemberi pemberi harapan harapan”. ”. Bahkan Bahkan keluar keluarga ga siswa siswa yang yang memili memiliki ki kenakalan tingkat rendah yang berasal dari orang tua yang bercerai atau berpisah dide didesk skri rips psik ikan an dala dalam m kond kondis isii yang yang posi positi tif. f. Seba Sebaga gaii cont contoh oh,, seor seoran ang g guru guru meny menyebu ebutk tkan an bahwa bahwa sisw siswaa perem perempua puanny nnyaa “tin “tingg ggal al denga dengan n ibu ibu yang yang sang sangat at mend menduk ukun ung g
dan dan
meng mengut utam amak akan an
sega segala la
sesu sesuat atu, u,
sang sangat at
meli meliba batk tkan an
anak anak
perempuannya”.
Domain Teman Sebaya
Hubunga Hubungan n invers invers signif signifika ikan n ditemu ditemukan kan dianta diantara ra skor skor global global MSAI MSAI dan jumlah laporan teman-teman siswa di sekolah (r = -0,32, p < 0,05) dan hubungan guru dalam hubungan sosial (r = -0,64, p < 0,01). Hubungan positif yang signifikan ditemukan ditemukan diantara pengalaman sindiran sindiran oleh siswa dan level kemarahan mereka (r = 0,34, p < 0,05). Terakhir ini ditemukan sesuatu hal menarik yang menyiratkan bahw bahwaa sisw siswaa kenaka kenakala lan n di sekol sekolah ah cende cenderu rung ng bera beraso sosi sias asii dengan dengan meny menyuk ukai ai pemikiran teman sebaya. Di pihak lain, lain, skor kenakalan secara global global sebenarnya sebenarnya tidak berhubungan berhubungan untuk persepsi siswa pada kompetensi sosial yang dimilikinya (dibuktikan melalui skor SPP), untuk jumlah teman di luar sekolah, dan untuk kepuasan keseluruhan dengan teman-teman. Dengan demikian, ini tampak walaupun guru-guru melaporkan
pengalaman pengalaman sosial yang sulit dari siswa-siswa siswa-siswa yang memiliki memiliki kenakalan kenakalan tingkat tingkat tinggi, disisi siswa sendiri mungkin tidak mengetahui berbagai masalah lain dan hanya memiliki beberapa orang teman di sekolah. Analisis Analisis kualitati kualitatiff wawancara siswa siswa dan guru menyatakan menyatakan beberapa tema tema yang dihubungkan dengan fungsi interpersona interpersonall siswa kenakalan kenakalan tingkat tingkat tinggi dan tingkat tingkat rendah. Petama, Petama, guru mendes mendeskri kripsi psikan kan bahwa bahwa seluruh seluruh siswa siswa kenakal kenakalan an tingkat rendah memiliki hubungan dan interaksi positif dengan teman kelas. Seorang sisw siswaa kenaka kenakala lan n tingk tingkat at renda rendah h dideskr dideskrips ipsika ikan, n, sebagai sebagai contoh, contoh, sepert sepertii “baik “baik digemari digemari oleh teman sebaya; kelihatan seperti bentuk pemodelan; pemodelan; yang mempunyai mempunyai ban banya yak k
tema teman; n;
betu betull-be betu tull
dite diteri rima ma
oleh oleh
tema teman n
yang yang
lain lainny nya” a”..
Lain Lainny nyaa
mendeskripsikan seperti “kelihatan baik; sangat bersahabat; memiliki toleransi yang tinggidengan tinggidengan orang lain; mempunyai mempunyai banyak teman”. Guru-guru Guru-guru mendeskripsikan mendeskripsikan siswa kenakalan tingkat tinggi, di pihak lain, dihubungkan dengan komentar tentang sulitnya sulitnya membangun membangun dan memelihara memelihara persahabatan. persahabatan. Seorang guru mendeskripsi mendeskripsikan kan siswa perempuannya seperti “no getting along very well ; persahabatan persahabatan yang sangat buruk; the low man on the totem pole ; kehilangan kekuatan, sangat defensif, dan tidak dapat melakukan apapun.” Peserta lain dideskripsikan seperti “ diasingkan; sisw siswaa lain lain tidak tidak mene meneri rima manya nya;; dia dia meng mengat ataka akan n dalam dalam keadaa keadaan n malu malu;; sikap sikap dikucilkan.” Peserta lain merasa seperti “sendirian....”, tidak ada teman dekat, tidak ada kasih sayang. Bagaimanapun, Bagaimanapun, potret sosial digambarkan oleh guru siswa yang memiliki tingkat tingkat kenakalan tinggi tidak tidak selalu sangat suram. suram. Sejumlah Sejumlah siswa dalam grup ini dideskripsi dideskripsikan kan oleh guru-guru mereka sebagai seperti seperti memiliki hubungan positif, positif, dengan teman sekelas. Beberapa dideskripsikan sebagai “mendapatkan sesuatu yang baik dengan yang lain” dan satu dideskripsikan sebagai “orang yang dingin; jelek tapi tidak populer.” Beberapa data kualitatif kualitatif yang menarik menarik menganggap menganggap fungsi fungsi interpersoa interpersoanal nal siswa juga diperoleh dari wawancara dengan orang tua. Sekali lagi, semua orang tua siswa siswa kenakalan kenakalan tingkat tingkat rendah dideskripsikan dideskripsikan oleh anak mereka berhubungan berhubungan baik dengan yang lain secara positif. Respon khas memasukkan “mendapatkan sesuatu dari yang lain, memiliki banyak teman” atau “dia sangat friendly dan outgoing ; dia menper menperole oleh h sesuat sesuatu u yang yang baik baik
dengan dengan anak lain.”. lain.”. Kebanya Kebanyakan kan orang tua grup
kenakal kenakalan an tingka tingkatt tinggi tinggi juga juga melihat melihat anak-a anak-anak nak mereka mereka mempuny mempunyai ai hubungan hubungan posit positif if dengan dengan yang yang lain. lain. Hanya Hanya beberap beberapaa kepriha keprihatin tinan an yang yang dicata dicatat. t. Orang Orang tua mengatakan bahwa anak perempuannya “tidak dapat bersosialisasi dengan temannya yang lain lain tetapi dia hanya memiliki memiliki satu atau atau dua orang teman dekat.” dekat.” Orang tua
yang lainnya mendeskripsikan anak laki-lakinya seperti “memiliki hubungan yang baik” tetapi dinyatakan bahwa “dia masih tidak memiliki beberapa teman dekat.” Tema Tema penting penting lainny lainnyaa yang yang menying menyinggung gung hubungan hubungan pertem pertemanan anan teman teman sebaya sebaya menjadi menjadi mudah mudah di sekola sekolah. h. Pesert Pesertaa pada grup kenakal kenakalan an tingkat tingkat tinggi mendapatkan mendapatkan ejekan ejekan dari beberapa beberapa orang teman-tema teman-temannya nnya di dalam dalam dan di luar kelas. kelas. Alasan Alasan untuk untuk mengeje mengejek k bisa bisa diklas diklasifi ifikas kasika ikan n kedalam kedalam empat empat tema tema umum melipu meliputi ti : a.) penampi penampilan lan,e.g ,e.g.. “gendut “gendut”, ”, “wajah “wajah yang yang mengeri mengerikan” kan”,, kecil”, kecil”, b.) kemampuan,e.g. kemampuan,e.g.,, “bodoh”, “bodoh”, “barang “barang songsokan”, songsokan”, c.) nama, e.g., “tiffy-taffy” “tiffy-taffy”,, d.) perilaku, e.g., “karena aku seperti seorang anak laki-laki”, karena jalanku adalah seni”. Penampilan Penampilan sangat sering sering menjadi alasan untuk mengejek mengejek siswa kenakalan tingkat tingkat tinggi. tinggi. Ejekan dianggap dapat terjadi terjadi secara eksklusif eksklusif pada siswa siswa kenakalan kenakalan tingkat tinggi.
Domain sekolah
Selayaknya, hubungan kebalikan yang signifikan ditemukan diantara skor global MSAI dan sekolah sukses sebagai pengukur oleh GPA (r = -0,57, p < 0,05), kebiasaan bekerja sekolah (r = - 0,56, p < 0,05) dan hubungan personal personal sekolah dan sikap sosial (r = -0,71, p < 0,05). Sebagai tambahan, peserta yang skornya lebih tinggi tinggi pada SAT mereka kurang disukai untuk pengalaman kenakalan level tinggi dan permusuhan di sekolah (r = -0,47, p < 0,05). Sebuah hubungan invers yang signi signifi fika kan n juga juga dite ditemu mukan kan dian dianta tara ra hubung hubungan an guru guru dan sisw siswaa pada pada hubung hubungan an kemampuan akademik dan kenakalan (berturut-turut r = - 0,33 dan -0,36, p < 0,05). Sebagai tambahan, siswa pada grup kenakalan tingkat rendah lebih banyak disukai untuk dikategorikan dikategorikan secara motivasi motivasi intrinsik daripada siswa pada grup kenakalan tingkat tinggi (berturut-turut, 42% vs 0% ). Kebanyakan Kebanyakan informasi informasi kualitatif menyinggung penampilan sekoalah sekoalah anak yang diperoleh diperoleh dari wawancara wawancara semi-structured dengan guru. Hanya satu siswa kenakalan kenakalan tingkat tingkat tinggi dideskripsikan dideskripsikan diatas rata-rata secara akademis dan ini termasuk termasuk ke dalam anak yang berbakat. berbakat. Dia dinyatakan dinyatakan siswa yang “sangat “sangat pintar pintar tapi kadangkala malas.” Malas atau kurangnya motivasi merupakan tema umum deskri deskripsi psi guru guru tentan tentang g grup grup kenakal kenakalan an tingka tingkatt tinggi. tinggi. Seoran Seorang g guru mengat mengatakan akan bahwa siswanya “jika dia tidak punya, dia tidak akan melakukan apapun kecuali duduk dan mengambar.... dia hanya berusaha untuk mendapatkan.” Seorang guru lainnya mendeskripsiskan siswanya seperti “seorang anak perempuan yang jika saya meninggalkannya, baru akan melakukan sesuatu.” Sebagai tambahan untuk motivasi , beberapa siswa dengan tingkat kenakalan ting tinggi gi
dide didesk skri rips psik ikan an
memi memili liki ki
masa masala lah h
sosi sosial al
atau atau
emos emosio iona nall
yang yang
diinterferensikan dengan nilai akademis. Seorang guru mendeskripsikan siswanya dalam pengikut utama: “dia membuat peningkatan yang bagus (secara akademis), tetapi masalah sosial dan emosional membuatnya jatuh.” Seorang siswa yang lain dideskripsi dideskripsikan kan seperti seperti “ seorang siswa siswa rata-rata rata-rata
yang kehilangan kehilangan percaya percaya diri.”
Ketiganya dideskripsikan seperti “orang yang cepat menyerah dan cepat frustasi.” Guru-guru mengidentifikasikan beberapa peserta dari grup kenakalan tingkat tinggi secara akademis di bawah rata-rata. Siswa-siswa ini dideskripsikan seperti “di daerah yang paling rendah,” “kemampuan akademis yang kosong,” atau “memiliki kesulitan waktu dalam semua materi pelajaran.” Sebuah perbedaan yang mencolok mencolok ditemukan ditemukan pada deskripsi guru tentang hasil akademis akademis siswa kenakalan kenakalan tingkat rendah. Secara akademis, akademis, mayoritas mayoritas siswa ini diklasifikasikan sama dengan rata-rata atau di bawah rata-rata. Ini, kebanyakan dideskripsi dideskripsikan kan dengan tingginya tingginya motivasi motivasi di sekolah. sekolah. Hanya satu siswa kenakalan tingkat rendah yang dideskripsikan dalam istilah yang diindikasikan bahwa motivasi adalah sebuah keprihatinan. Guru Guru-g -gur uru u juga juga mengu mengump mpul ulkan kan info inform rmas asii untuk untuk memi memili lih h stra strate tegi gi yang yang digunakan untuk memotivasi siswa dalam dua grup. Sebagai sebuah grup, siswa dengan tingkat kenakalan tinggi lebih meyukai untuk dimotivasi dimotivasi melalui prospek memperoleh materi dengan mendapatkan penghargaan (misalnya, faktor ekstrinsik). Siswa Siswa dengan tingkat kenakalan rendah kadangkala masih merespon merespon penghargaan penghargaan eksternal, eksternal, sangat menyukai menyukai untuk dimotivasi dimotivasi melalui faktor intrinsik intrinsik untuk latihan (misalnya, rasa pemenuhan, untuk kepentingan belajar) dari pada siswa dari grup kenakalan tingkat tinggi. Seorang siswa grup kenakalan tingkat tinggi dideskripsikan oleh gurunya seperti “tidak termotivasi, tampak tidak melakukan apapun untuk kerja di sekolah.”
DISKUSI
Maksud dari penelitian ini adalah untuk meneliti faktor-faktor risiko yang mungk ungkiin
terka erkaiit
deng dengan an
perk perkem emba bang ngan an
kenakalannya. kenakalannya. Hasilny Hasilnyaa sesuai
remaj emajaa
dan dan
meme memerriksa iksa
ekpr ekpres esii
dengan konsep konsep bahwa perkembangan perkembangan kenakalan kenakalan
pada anak-anak anak-anak didasarkan didasarkan pada beberapa beberapa jalur di empat domain domain termasuk termasuk faktor indivi individu, du, sekolah sekolah,, keluar keluarga ga dan teman. teman. Secara Secara umum, umum, tampak tampak bahwa bahwa tidak tidak ada pengalaman positif dan negatif di rumah, di sekolah, dan dengan teman sebaya yang berdampak besar pada frekuensi dan intensitas kenakalan yang dialami di sekolah. Kesimpulan ini sudah terbukti diseluruh data dimana remaja yang mengalami dan memiliki hubungan negatif diseluruh domain juga lebih mungkin untuk mengalami kenakalan tingkat tinggi.
Satu Satu kemu kemungk ngkin inan an penaf penafsi sira ran n data data adal adalah ah bahwa bahwa ciri ciri indi indivi vidu du denga dengan n disposisi yang pertama dibentuk adalah didalam keluarga dan lingkungan rumah, kemudian diubah di pikiran dan pengalaman interaksi disekolah serta dengan teman sebaya. Melalui interaksi dan pengalaman ini, anak mengembangkan rasa harga diri, kemampuan untuk mengatur emosi, persepsi tentang diri mereka sebagai makhluk sosial, dan umpan balik terhadap perilaku perilaku yang sesuai. Lingkungan pertama yang yang biasany biasanyaa dialam dialamii oleh oleh seorang seorang anak adalah adalah rumah, rumah, tempat tempat sosial sosialisa isasi si dan perkembangan perkembangan awal terjadi. terjadi. Dalam domain ini, ditemukan ditemukan adanya hubungan antara dukungan orangtua serta keluarga yang stabil dengan tingkat kenakalan di sekolah. Remaja yang memiliki sedikit dukungan orangtua berada di risiko untuk mengalami kenak kenakal alan an kroni kronis. s. Lebi Lebih h lanj lanjut ut temu temuan an menun menunju jukka kkan n bahwa bahwa yang yang memi memili liki ki hubungan hubungan positif positif dengan dengan intera interaksi ksi di rumah rumah yang yang baik baik mungkin mungkin mempeng mempengaru aruhi hi hubungan berikutnya di luar rumah baik di sekolah maupun dengan teman sebaya. Selain faktor keluarga, sekolah juga berperan penting bagi tingkat kenakalan seluruh siswa. Peserta dalam kelompok kenakalan tinggi punya IPK akademik lebih rendah daripada peserta dalam kelompok kenakalan rendah, dilihat dari skor prestasi melalui SAT. Zagar, Arbit, Hughes, Busell dan Busch (1989) menemukan pola yang sama dalam pencapaian nilai tes sampel di antara anak-anak nakal. Peserta dalam kelompok kelompok kenakalan tinggi juga lebih cenderung cenderung memiliki memiliki tingkat motivasi motivasi yang rendah, kebiasaan kerja yang buruk, dan sikap negatif terhadap sekolah. Secara kese keselu luru ruha han, n, hasi hasill dari dari penel penelit itia ian n kelomp kelompok ok IPK
ini ini mendu mendukun kung g panda pandanga ngan n bahwa bahwa rema remaja ja
rendah rendah lebih lebih berisi berisiko ko untuk menjadi menjadi nakal dalam menghadap menghadapii
masalah yang berhubungan dengan teman sebaya mereka daripada kelompok yang lebih tinggi pencapaian IPK nya. Ketera Keterampi mpilan lan sosial sosial juga juga memain memainkan kan peran peran penting penting dalam dalam kenakal kenakalan an di seko sekola lah. h. Rema Remaja ja yang yang puny punyaa masa masala lah h kena kenaka kala lan n suda sudah h
kron kronis is memi memili liki ki
keterampila keterampilan n sosial sosial yang buruk dalam berteman. berteman. Lebih jauh, hal itu menarik untuk dicatat bahwa mereka cenderung untuk mengasosiasikan dirinya lebih sering dengan teman-t teman-tema eman n sesama sesamanya nya.. Dalam Dalam penelit penelitian ian ini berten bertentan tangan gan inform informasi asi yang yang diperoleh dari wawancara peserta dengan guru mengenai persahabatan. Mayoritas siswa siswa baik dalam kelompok kelompok kenakalan kenakalan tinggi dan rendah rendah merasa merasa bahwa mereka telah memiliki memiliki teman-teman teman-teman yang jumlahnya jumlahnya sama dengan kelompoknya, kelompoknya, mereka berpikir berpikir bahwa telah cukup baik baik berteman berteman atau berharap mereka mereka memiliki memiliki lebih banyak teman. Sang guru, bagaimanapun, mempunyai pandangan yang agak berbeda dari dari hubungan hubungan sosial sosial siswa siswa mereka. mereka. Guru Guru menggam menggambar barkan kan semua semua siswa siswa dengan dengan kenakal kenakalan an rendah rendah memili memiliki ki hubungan hubungan positi positiff dengan dengan rekan-r rekan-rekan ekanya, ya, sement sementara ara hanya hanya setenga setengah h dari dari kenakal kenakalan an tinggi tinggi pesert pesertaa digamba digambarka rkan n memili memiliki ki hubunga hubungan n
positif dengan rekan-rekan. Orang tua mereka dari kedua kelompok menarik untuk diidentifi diidentifikasi, kasi, sebagai masalah masalah yang umum untuk remaja dengan kenakalan kenakalan kronis ketika mereka melihat diri mereka sebagai korban sering lebih menarik daripada kenak kenakal alan an renda rendah h anakanak-ana anak. k. Lebih Lebih lanj lanjut ut,, anakanak-ana anak k kenak kenakal alan an tingg tinggii lebi lebih h cenderung cenderung diolok-olok diolok-olok didasarkan pada beberapa kekurangan kemampuan daripada daripada anak-anak yang kenakalan rendah.
IMPLIKASI UNTUK KONSELOR SEKOLAH
Hasil penelitian penelitian ini menunjukkan menunjukkan ada pola-pola pola-pola yang yang sangat berkaitan berkaitan dari
empat
domain kehidupan sebagai contoh di masyarakat pemuda remaja dengan tingkat kenakalan kenakalan kronis. Pola-pola Pola-pola ini adalah faktor faktor risiko risiko yang dapat membantu membantu dalam penilaian penilaian dan identifikas identifikasii siswa yang mengalami mengalami kenakalan kenakalan kronis dan dampak terkait kesehatan dan perkembangan masa depan (Williams & William, 1995). Ini merupakan info yang penting dari badan penelitian, yang menghubungkan kenakalan yang yang berbeda berbeda sepert sepertii itu, itu, konsekue konsekuensi nsi negatif negatif seperti seperti penyaki penyakitt jantun jantung g koroner koroner (Seige (Seigel, l, 1992), 1992), kangker kangker,, depresi depresi,, kekeras kekerasan an (Smith (Smith & Furlong Furlong,199 ,1994; 4; Smith Smith & Chri Christ stens ense, e,199 1992) 2),, dan pengg pengguna unaan an obat obat-ob -obat atan an dan dan alko alkohol hol (Loc (Lochma hman, n,199 1992 2 Scherw Scherwitz itz & Rugilie Rugilies, s, 1992). 1992).
Dasar Dasar pemiki pemikiran ran untuk melakuk melakukan an penelit penelitian ian ini
dengan kelima dan keenam siswa kelas adalah bahwa mereka akan memasuki tahap bergolak bergolak dalam kehidupan kehidupan mereka. Masa remaja adalah saat ketika emosi seperti kenak nakalan
bisa
menja njadi
menin ningka gkat.
Denga ngan
dem demikian,
pent enting
meng mengid iden enti tifi fika kasi si sisw siswaa yang yang pali paling ng beri berisi siko ko untu untuk k kena kenaka kala lan n
untu ntuk
kron kronis is dan dan
mengaj mengajark arkan an ketera keterampi mpilan lan yang yang mereka mereka butuhkan butuhkan untuk untuk menghada menghadapi pi kenakal kenakalan an mereka sebelum akibatnya menjadi lebih berat. Beberap Beberapaa faktor faktor
pentin penting g yang yang terkai terkaitt dengan dengan
kenakal kenakalan an siswa siswa kroni kroniss
dibah dibahas as untuk untuk memb memban antu tu dala dalam m ident identif ifika ikasi si tent tentang ang kenak kenakal alan an siswa siswa yang yang memb membut utuhk uhkan an pela pelati tiha han n keter keteram ampil pilan an manaj manajem emen en atau atau inte interv rven ensi si.. Terma Termasu suk k kelompok mahasiswa ini: – Remaj Remajaa yang yang tida tidak k menda mendapat patkan kan cukup cukup dukung dukungan an emos emosio ional nal atau bahan bahan di rumah. Kelompok ini mungkin termasuk anak-anak dari orang tua bercerai atau terpisah atau mereka yang hidup dalam rumah tangga orang tua tunggal. – Remaj Remajaa yang yang
berm bermas asal alah ah (mis (misal alny nya, a, kema kemamp mpuan uan,, moti motivas vasi) i) mela melakuk kukan an hal
buruk di sekolah. – Sisw Siswaa yang yang diid diiden enti tifi fika kasi si oleh oleh guru guru-g -gur uru u mere mereka ka sepe sepert rtii yang yang menga mengala lami mi kesulitan kesulitan berteman, berteman, yang yang terus-m terus-menerus enerus menjadi korban godaan , atau atau yang yang memiliki keterampilan sosial yang buruk. Guru harus memainkan peran aktif
dalam mengamati dan mengidentifikasi para pelajar yang umumnya tertinggal atau yang menjadi sasaran ejekan dari teman-teman mereka. Remajaa yang – Remaj
mera merasa sa harga harga diri diri rendah rendah.. Antar Antaraa
guru guru dan orang orang tua dapat dapat
berperan penting dalam membantu siswa untuk memperoleh keterampilan baru untuk meningkatkan harga diri. – Siswa Siswa yang yang merasa merasa dirinya dirinya
mempuny mempunyai ai masala masalah h dengan dengan kenakal kenakalan. an. Remaja Remaja
dalam strategi ini sangat penting, karena banyak remaja, terutama perempuan, dapat mengungkapkan mengungkapkan kenakalan kenakalan dengan cara yang tidak langsung langsung dan tidak mudah diamati oleh orang lain Konselor Konselor sekolah dan profesio profesional nal kesehatan kesehatan mental lainnya lainnya berperan berperan
dalam
pengat pengatura uran n sekolah sekolah,, mungki mungkin n ingin ingin memper mempertim timbang bangkan kan beberap beberapaa temuan temuan dari dari penelitian ini dalam mengembangkan program manajemen kenakalan untuk pemuda. Ini termasuk: 1.
Sertakan anggota keluarga dari anak yang nakal dalam program manajemen kenakal kenakalan. an. Tampakn Tampaknya ya kehidupa kehidupan n rumah rumah dan strukt struktur ur keluar keluarga ga siswa siswa yang yang berkaitan erat dengan kenakalan. Dengan demikian, program harus dirancang untuk untuk menyert menyertakan akan orang orang tua dan anggota anggota keluar keluarga ga lainnya lainnya sebagai sebagai bagian bagian integral dari intervensi.
2.
Adakan program pengendalian emosi sebagai bagian dari program pengasuhan anak usia dini, sehingga orang tua akan bertindak sebagai pembimbing anakanak mereka.
3. Sertakan Sertakan pencegahan pencegahan kenakalan kenakalan dan atau komponen komponen regulas regulasii emosion emosional al sebagai bagi bagian an dari dari konse konseli ling ng untuk untuk indi indivi vidu du atau atau kelo kelomp mpok ok yang yang beres beresik iko o untuk untuk kenakal kenakalan an kronis kronis.. Sebagai Sebagai contoh, contoh, seoran seorang g siswa siswa mengamb mengambil il bagian bagian dalam dalam sebuah grup konseling sekolah, bagi siswa yang sedang mengalami perceraian kemungkinan kemungkinan besar akan bermanf bermanfaat aat untuk mengikuti mengikuti program pengelolaan pengelolaan kenakalan kenakalan yang komprehensif. komprehensif. Selain Selain itu, siswa dapat mengidentifikasi mengidentifikasi manfaat dari program yang mengajarkan keterampilan manajemen kenakalan. 4.
Semua anak berpotensi mengambil manfaat dari program manajemen kenakalan atau emosional emosional yang mengajarkan mengajarkan keterampilan keterampilan sosial yang positif dan metode untuk membangun dan memelihara memelihara persahabatan persahabatan dengan teman sebaya. Dengan keterampilan ini, anak-anak bisa saling membantu mengatasi masalah kenakalan dan, pada giliran gilirannya nya,, menjad menjadii bagian bagian dari anak yang sosi sosial al..
Seko Sekola lah h
juga juga dapa dapatt
memp memper erol oleh eh manf manfaa aatt
menduku mendukungan ngan sistem sistem dari dari seko sekola lahh-pr prog ogra ram m
manajemen manajemen kenakalan kenakalan luas bertujuan untuk mengembangkan mengembangkan keterampilan keterampilan para guru guru untuk untuk mengi mengiden denti tifi fika kasi si,, mema memaham hami, i, dan dan beker bekerja ja dengan dengan sisw siswaa yang yang mungkin bermasalah dalam mengendalikan kenakalan mereka. Dengan belajar
strate strategi gi proakti proaktif, f, mereka mereka mungkin mungkin bisa bisa mencega mencegah h mewabah mewabahnya nya keberan keberanian ian kenakalan kenakalan dan juga belajar belajar untuk membantu membantu siswa mengontrol mengontrol dan menangani menangani kenakalan mereka.
BATASAN DARI ARAH STUDI DAN MASA DEPAN
Penelitian ini mungkin tidak mencakup genetik, biologis, neurologis, dan banyak banyak karakterist karakteristik ik perkembangan perkembangan awal, yang mungkin memainkan peran penting dalam dalam pengemba pengembangan ngan kenakal kenakalan an kronis kronis.. Peneli Penelitia tian n selanj selanjutn utnya ya mungki mungkin n ingin ingin memper mempertim timbang bangkan kan pola-po pola-pola la heredi hereditas tas dalam dalam keluar keluarga ga yang yang berkai berkaitan tan dengan dengan tingkat kenakalan kronis untuk menentukan kontribusi dari kedua genetik dan faktor lingkungan. Ada gagasan yang menyatakan bahwa kenakalan kronis dan banyaknya permusuhan permusuhan
terdapat terdapat pada anak-anak anak-anak dan orang dewasa dalam keluarga keluarga yang
sama. Sebagai contoh, komentar pewawancara tentang tentang seorang ayah dari salah satu siswa siswa kenakal kenakalan an tinggi tinggi menunju menunjukkan kkan bahwa bahwa ayah ayah "sangat "sangat bermus bermusuhan uhan"" selama selama wawan wawancar cara. a. Dia Dia menol menolak ak untu untuk k menj menjawa awab b beber beberap apaa quent quentio ions ns dan dan membu membuat at komentar selama wawancara seperti "ini mengambil terlalu banyak waktu," atau "Aku akan memberi Anda beberapa menit lagi." Lebih lanjut, ditemukan bahwa remaja remaja laki-laki laki-laki lebih cenderung cenderung mengalami mengalami kenakalan kenakalan kronisi kronisi daripada daripada yang yang wanita. wanita. Peneli Penelitian tian tambahan tambahan diperlukan diperlukan untuk menentukan menentukan mengapa hal ini tampaknya tampaknya benar. Pertanyaan Pertanyaan apakah genetik genetik laki-laki laki-laki lebih cenderung untuk nakal atau apakah mereka hanya disosialisasikan untuk lebih nakal nakal adalah adalah salah salah satu satu yang yang menari menarik. k. Achenbac Achenbach h (1982) (1982) menemuk menemukan an bebera beberapa pa perkembangan stabil dalam perilaku agresif ditampilkan oleh laki-laki, tetapi tidak menemukan mereka yang sama berotot tubuh sama. Struktur berotot ini membuat laki-laki lebih lebih berani dan dengan demikian, mereka merasa lebih berharga. Stud Studii masa masa depa depan n mung mungki kin n ingi ingin n meng mengon ontr trol ol gend gender er deng dengan an memi memili lih h dan dan membandingkan kenakalan tinggi laki-laki dan perempuan dengan kenakalan rendah mahasiswa yang sama. Batasan dari studi ini adalah bahwa siswa, guru dan orang tua mungkin enggan untuk mengungkapkan informasi yang memalukan atau sifat negatif. Dalam dua wawancara dengan siswa-sis siswa-siswa wa yang nakal, informasi yang diberikan harus dilaporkan kepada personil sekolah mungkin kasus pelecehan anak. Orangtua dari sala salah h satu satu sisw siswaa memi memint ntaa agar agar anak anakny nyaa tida tidak k berp berpar arti tisi sipa pasi si dala dalam m stud studi. i. Penyalahgunaan, yang diidentifikasi oleh Lewis (Lewis, Lovely, Yeager & Femina, 1989) 1989) sebagai sebagai salah salah satu satu kontrib kontributo utorr yang yang paling paling penting penting dalam dalam pengemba pengembangan ngan perilaku kekerasan, tidak mungkin dimasukkan ke dalam wawancara dengan salah satu satu orang orangtu tuaa atau atau anakanak-ana anak. k. Dalam Dalam fakt faktor or,, sela selama ma prose prosess ss sele seleks ksii samp sampel el,,
beberapa orang tua mungkin telah menolak memberi izin untuk anak-anak mereka untuk berpartisipasi karena kekhawatiran bahwa anak mereka dapat mengekspos negatif dalam pembentukan tentang keluarga. Kesimpulan Kesimpulan : konsisten konsisten dengan tema intervensi intervensi awal, langkah langkah berikutnya berikutnya yang logis dalam mencoba untuk memahami faktor-faktor penggabungan dengan kenakalan kronis dan bagaimana hal itu bisa terjadi pada anak-anak, akan melakukan penel peneliti itian an serupa serupa dengan dengan pengiku pengikutny tnyaa yang yang lebih lebih muda muda yaitu yaitu balita balita.. Penelit Penelitian ian sema semaca cam m itu itu bisa bisa mengg mengguna unakan kan desa desain in penel penelit itia ian n seru serupa pa dan dan mung mungki kin n dapat dapat dilaksanakan tidak hanya di kelas awal sekolah dasar, tetapi juga di pra-sekolah dan pro progr gram am head headst star art. t. Pene Peneli liti tian an lebi lebih h lanj lanjut ut akan akan lebi lebih h mena menari rik k lagi lagi tent tentan ang g konsekuensi kenakalan menjadi remaja akhir atau menuju dewasa.
Analisis Studi (Penelitian) TUJUAN
Tujuan sesuai dengan yang diharapkan diharapkan "untuk memberikan memberikan gambaran lebih rinci tentang tentang beberapa beberapa faktor yang meningkatkan meningkatkan kenakalan kenakalan dan permusuhan permusuhan diantara diantara pemuda dan dampaknya terhadap sosial, perilaku dan fungsi akademis". Pembenaran selanjutnya dijelaskan atas dasar kebutuhan praktis dan riset sebelumnya. Apa yang tidak jelas bagi kami adalah bagaimana penelitian ini dimaksudkan untuk menambah isi isi peng penget etah ahua uan, n, khus khusus usny nyaa
dala dalam m
memb membed edak akan an peny penyeb ebab ab kena kenaka kala lan n
dari dari
konsekuensi. Yang tampak tidak ada masalah kerahasiaan risiko, atau penipuan.
DEFINISI
Mesk Meskip ipun un defin definis isii dari dari semu semuaa varia variabel bel dalam dalam penel penelit itia ian n ini ini mungk mungkin in terl terlih ihat at berle berlebih bihan, an, kita kita berpiki berpikirr beberap beberapaa seharu seharusny snyaa telah telah disedi disediakan akan,, khususn khususnya ya bagi mereka yang ditekankan dalam hasil, misalnya, "dukungan keluarga," "keterampilan sosi sosial al," ," " hubung hubungan an posi positi tiff dengan dengan teman teman sebay sebaya," a," dan " kura kurang ng
moti motivas vasi. i. "
Mungkin istilah seperti itu tampak jelas, tetapi mereka ambiguitas diilustrasikan oleh “ deskr deskrip ipsi si khas" khas" untu untuk k "men "menduk dukung ung kelu keluar arga" ga" yang yang memb member erik ikan an "bany "banyak ak dukungan, banyak keterlibatan orang tua" (dalam apa) dan "keluarga yang sangat baik, orang tua sangat terlibat di sekolah , sangat memberikan dukungan kepada oran orang. g. "Ini "Ini menun menunju jukka kkan n bahwa bahwa isti istila lah h menc mencaku akup p lebi lebih h dari dari dukun dukungan gan kete keters rsed edia iaan an
anak anak-a -ana nak. k.Is Isti tila lah h
utam utamaa
mere mereka ka,,
naka nakall
,
seca secara ra
dan
oper operas asio iona nall
didefinisikan oleh guru” nominasi siswa yang melakukan atau tidak menampilkan ledakan ledakan emosional emosional sering berhubungan berhubungan dengan perasaan marah, menunjukkan menunjukkan sinis yang konsisten, bermusuhan, atau sikap marah atau sering terlibat dalam insiden
perte pertempur mpuran an atau atau bertin bertindak dak keluar keluar menunju menunjukkan kkan bahwa bahwa marah marah secara secara impli implisit sit didefinisikan dalam istilah perilaku, bukan perasaan.
PENELITIAN SEBELUMNYA
Para penulis mengutip sejumlah referensi yang bersangkutan dalam pengantar (dan dalam implikasi) yang berkaitan dengan baik penyebab dan dampak dari kenakalan pada siswa. Hal ini tepat terorganisir dan diringkas.
HIPOTESIS
Tidak Tidak ada ada diny dinyat atak akan an teta tetapi pi banya banyak k yang yang ters tersir irat at (yai (yaitu tu,, bahwa bahwa kenaka kenakala lan n maha mahasi sisw swaa terk terkai aitt denga dengan n kuran kurangny gnyaa dukung dukungan an oran orangt gtua, ua, stat status us perk perkawi awinan nan orangtua, jumlah teman-teman, sejauh mana ketertarikan hubungan umum rekan, IPK, skor SAT, sikap dan motivasi terhadap sekolah, dan Persepsi kinerja akademik guru). Semua ini timbul sehingga menjadi terarah. Tesis lain muncul dari analisis kualitatif data wawancara. SAMPEL
Sampel adalah contoh kenyamanan kelima dan keenam diambil dari 12 anak kelas sekolah dasar di Honolulu. Akibatnya, generalisasi di luar sekolah tersebut tidak dibenarkan dibenarkan secara metodologis, metodologis, juga tidak memberikan memberikan argumentasi argumentasi generalisas generalisasii tersebut. Beberapa deskripsi disediakan sekolah untuk melayani secara ekonomi dan populasi populasi beragam etnis. etnis. Distribusi Distribusi etnis adalah sebagian sebagian besar siswa Asia-Amerik Asia-Amerikaa (lebih dari 50 persen). Implikasi dari ini tidak dibahas. Identifikasi siswa untuk tinggi dan rendah kelompok kenakalan digambarkan dengan baik.
INSTRUMEN
Instrumen formal yang diberikan kepada para siswa dan guru yang dapat diuraikan dengan baik. Kami berpikir, bagaimanapun, bahwa penggunaan istilah "estabilished" dalam hubungannya dengan keabsahan SPP dan MSAI dan konsistensi internal dari MSAI sangat disayangkan mengingat koefisien sebagai rendah as.71 dan. 39 dan tanpa tanpa deskrip deskripsi si dari dari kelompo kelompok-ke k-kelom lompok pok yang yang terlib terlibat. at. Lebih Lebih deskri deskripsi psi tentan tentang g perta pertanya nyaan an
wawancar wawancaraa setenga setengah h terura teruraii
diperlu diperlukan, kan, sebag sebagian ian untuk untuk meni menilai lai
seberapa banyak bias pewawancara mungkin telah mempengaruhi tanggapan. Skor kesepakatan pada skala Likert harus dilaporkan karena mereka, tampaknya, yang digunakan di anaisis secara kuantitatif.
PROSEDUR
Penjelasan Prosedur . Validitas internal selalu menjadi masalah dalam penelitian kausalkausal-comp compara aratit titive ive.. Peneli Penelitia tian n
ini merupak merupakan an kombina kombinasi si dari tipe 1 dan 2
(halaman (halaman 370-371). 370-371). Tinggi dan rendahnya rendahnya kenakalan kenakalan kelompok kelompok mungkin berbeda dalam banyak hal selain tingkat kenakalan. Dua variabel seperti jenis kelamin dan etnis. Para penulis, dalam keterbatasannya , menyarankan pengendalian penelitian gender gender di masa masa depan, tetapi tetapi sepertin sepertinya ya
ada alasan alasan yang yang baik baik untuk untuk dikontrol dikontrol
(dengan cara mencocokkan atau pilihan jenis kelamin yang sama) dalam kajian ini. Etnisitas tidak terkendali, tetapi kelompok-kelompok serupa sama, meskipun tidak identik. Banyak variabel dalam penelitian ini adalah karakteristik subjek, tetapi tidak ada yang dikontrol. Sebuah ancaman kematian mungkin, karena beberapa orang tua, mungkin di kelompok kenakalan tinggi, menolak izin. Seorang kolektor data karena ancaman yang mungkin tidak jelas apakah pewawancara yang seimbang di seluruh kelompok. kelompok. Kolektor Kolektor data mungkin bias, bias, terutama terutama dengan pertanyaan-pert pertanyaan-pertanyaan anyaan terbuka terbuka;; mungkin mungkin ini dibahas dibahas dalam dalam pelati pelatihan. han. Sebuah Sebuah ancaman ancaman instru instrument mentasi asi tamp tampakn aknya ya,, seper seperti ti yang yang dibah dibahas as dala dalam m bagia bagian n keter keterbat batas asan an .Mes .Meski kipun pun kecil kecil kemungkinan, kemungkinan, insrume insrument nt pembusukan pembusukan ancaman ancaman dan lokasi lokasi yang yang memungkin memungkinkan, kan, pelaksanaan, sikap, dan regresi ancaman tidak berlaku.
ANALISIS DATA
Walaupu Walaupun n ini merupak merupakan an penelit penelitian ian kausalkausal-komp kompara aratif tif,, penulis penulis memili memilih h untuk untuk member memberika ikan n banyak banyak perhat perhatian ian pada hubungan hubungan antara antara nilai nilai kenakal kenakalan an pada diridirilaporan persediaan (MSAI) dan karakteristik siswa lainnya dan digunakan koefisien korelasi sebagai alat utama analisis data. Ini sah, tapi kita berpikir perbandingan dari dua kelompok kenakalan (diidentifikasi oleh nominasi kombinasi guru dan skor MSAI) dengan menggunakan sarana, standar deviasi, dan frekuensi poligon akan lebih bermakna dan konsisten dengan upaya yang dikeluarkan untuk identitas dua kelompok yang berbeda .
HASIL
Hasi Hasill secar secaraa tepat tepat disa disaji jikan kan.. Terl Terlal alu u banya banyak k yang yang terb terbuat uat dari dari nila nilaii r renda rendah, h, meskipun mereka dikatakan "statistik signifikan." Karena penelitian jelas berfokus pada pada prakti praktis, s, menggun menggunakan akan teori yang yang berbeda berbeda,, , kita kita akan membay membayar ar sedikit sedikit perhatian ke bawah.50 korelasi. Kami akan menekankan korelasi berikut dengan tingkat kenakalan; 53. Dengan dukungan orangtua; -64 (positif)dengan hubungan sosial; -57 dengan IPK; -56 (positif) dengan kebiasaan kerja: -71 (positif) dengan sikap: sikap: dan, karena itu konsist konsisten en dengan dengan IPK, IPK, -47 dengan dengan nilai nilai SAT. SAT. Kualit Kualitati atif f
perbedaan perbedaan antara kelompok-kelo kelompok-kelompok mpok kenakalan kenakalan yang tampaknya tampaknya penting penting adalah bahwa kelompok kelompok kenakalan kenakalan tinggi ditunjukk ditunjukkan an jauh lebih besar keinginan keinginan untuk mengendalikan amarah (semua melawan satu), lebih negatif deskripsi diri (frekuensi akan berguna di sini dan dalam perbandingan berikutnya), lebih banyak masalah keluarga, banyak godaan di sekolah, dan faktor-faktor dalam kurang motivasi diri untuk tugas-tugas sekolah.
DISKUSI/ INTERPRETASI
Bagian ini konsisten dengan hasil dan usaha-usaha untuk menghadirkan kesatuan. Contohnya persepsi orang tua dan guru terhadap hubungan sosial siswa berbeda tajam dalam kelompok kenakalan tinggi, karena ketertarikan mereka hanya pada kurangn kurangnya ya kemampu kemampuan an akademi akademis. s. Hal ini terjad terjadii karena karena efek efek jumlah jumlah di seluru seluruh h domain dan data yang disajikan secara terpisah untuk setiap domain. Alasannya adalah bahwa data yang disajikan disajikan secara terpisah untuk setiap domain dengan tidak ada data pada individu-ind individu-individu ividu di seluruh seluruh domain. domain. Penulis Penulis memuji-perny memuji-pernyataan ataan beber beberapa apa keterb keterbata atasan, san, tetapi tetapi mengaba mengabaika ikan n orang orang lain. lain. Kita Kita mempuny mempunyai ai kaitan kaitan dengan implikasi tentang hubungan sebab akibat. Dalam menawarkan salah satu kemungkinan interpretasi data, pernyataan yang tidak pantas dibuat (yaitu, data tidak "menunj "menunjukka ukkan n bahwa bahwa memili memiliki ki hubungan hubungan positi positiff dan intera interaksi ksi di rumah rumah sangat sangat mungkin untuk mempengaruhi hubungan berikutnya di luar rumah baik di sekolah dan dengan teman sebaya"). Hasilnya juga tidak menunjukkan bahwa "sekolah juga juga meru merupak pakan an kont kontri ribut butor or pent pentin ing g bagi bagi kesel keselur uruha uhan n sisw siswaa tingk tingkat at kenak kenakal alan. an."" Sement Sementara ara ini interp interpret retasi asi menjadi menjadi
masuk masuk akal , temuantemuan-tem temuan uan seperti sepertinya nya sah
dapat dapat digu digunak nakan an untuk untuk mendu mendukun kung g seba sebali likny knyaa (mis (misal alny nya, a, bahwa bahwa kenaka kenakala lan n mahasiswa merupakan kontributor penting bagi prestasi sekolah yang buruk dan sikap serta sedikit dukungan orangtua atau kedua variabel disebabkan oleh variabel lain.) Temuan dari peneliti penelitian an Kausal-komparat Kausal-komparatif if tidak dapat menentukan menentukan sifat sifat hubun hubungan gan sebab sebab akibat akibat
dan karena karena itu itu tida tidak k cocok cocok untuk untuk memb membeda edakan kan efek
penyebab dari kenakalan . Di samping masalah kausalitas, ancaman untuk interval validi validitas tas dalam dalam penelit penelitian ian ini adalah adalah berat. berat. Sebagai Sebagai salah salah satu satu contoh, contoh, karena karena kelompok-kelo kelompok-kelompok mpok kenakalan kenakalan berbeda secara secara dramati dramatiss dalam komposis komposisii gender, gender, penting untuk menilai apakah gender adalah berkaitan dengan variabel hasil lain dan bisa, bisa, karena itu, menjelaskan hubungan (lihat halaman 374-375). 374-375). Menyadari Menyadari bahwa sampel adalah sebuah tipe sekolah AS secara umum, dan pengalaman kami. namun kami kami pikir pikir mungki mungkin n bahwa bahwa perbedaa perbedaan n gender gender dapat dapat menjel menjelask askan an sebagia sebagian n besar besar hubungan ditemukan.
Masalah dengan hubungan sebab akibat yang dihindari oleh pengulangan tujuan (dalam pembahasan bagian) sebagai identifikasi terhadap faktor-faktor risiko yang terkait dengan pengembangan dan ekspresi kenakalan remaja seperti demikian, faktor-faktor risiko akan menyertakan dukungan keluarga rendah, prestasi akademik rendah, penilaian guru untuk memiliki hubungan sosial yang buruk, motivasi dari dalam yang rendah untuk sekolah, dan sebagainya. sebagainya. Bahaya di sini adalah salah satu dari dari gener general alis isas asii atas atas.. Dalam Dalam sebua sebuah h masy masyar araka akatt rent rentan an terh terhada adap p lebi lebih h dari dari penyederhanaan, mudah lupa bahwa, dengan korelasi bahkan as.71 tinggi, banyak (mungkin (mungkin sebagian sebagian besar) siswa diidentifikasi diidentifikasi oleh satu atau kombinasi dari faktorfaktorfaktor ini akan salah diidentifikasikan sebagai kenakalan atau kerawanan. Siswa yang diidentifikasi harus mendapatkan bantuan untuk mengatasi masalah seperti itu, ji jika
kebe kebera rada daan an
mere mereka ka
dive diverrifik ifikas asii.
Kami Kami
setu setuju ju
bahw bahwaa
sis siswa
yang ang
mengid mengident entifi ifikasi kasi diri diri mereka mereka sebagai sebagai orang orang yang yang membut membutuhka uhkan n bantuan bantuan atas atas kenakalan mereka sendiri harus mendapatkan bimbingan.
BUTIR-BUTIR UTAMA Dasar-dasar penelitian kausal komparatif a.
Peneli Penelitia tian n Kausal Kausal-Kom -Kompara paratif tif , sepert sepertii peneli penelitia tian n korela korelasi, si, dilakuk dilakukan an untuk untuk mencari dan mengidentifikasi hubungan antar variabel.
b.
Penelitian Penelitian Kausal-Kompar Kausal-Komparatif atif mencoba untuk menentukan menentukan konsekuensi konsekuensi atau penyebab perbedaan yang telah ada antar kelompok individu
c.
Berd Berdas asar arkan kan pendek pendekat atan an Kaus Kausal al-Ko -Komp mpar arat atif if adal adalah ah dimu dimula laii denga dengan n suat suatu u cata catata tan n tent tentan ang g perbed perbedaa aan n di anta antara ra dua kelo kelomp mpok ok dan kemu kemudi dian an untuk untuk penyebab mungkin atau konsekwensi dari perbedaan ini.
d.
Ada tiga jenis penelitian penelitian kausal-kompar kausal-komparatif, atif, yang berbeda di dalam struktur struktur dan tujuannya.
e.
Ketik Ketikaa akan akan mengam mengambi bill suatu suatu keput keputus usan an tent tentang ang lama lamany nyaa waktu waktu dan biay biayaa yang digunakan untuk suatu penelitian, penelitian kausal-komparatif kadangkadang digunakan sebagai suatu alternatif.
f.
Sepert Sepertii pada peneli penelitia tian n correla correlatio tional, nal, hubunga hubungan n dapat dikena dikenali li di dalam dalam suatu suatu peneli penelitia tian n kausal kausal-ko -kompa mparat ratif, if, tetapi tetapi yang yang menjad menjadii penyeba penyebabny bnyaa tidak tidak bisa bisa dipastikan.
Penelitian Kausal Komparatif VS Penelitian Korelasi
Persamaan dasar antara penelitian kausal-komparatif dan correlational adalah keduanya mencari hubungan antar variabel. Kapan hubungan diketahui melalui penelitian kausal-komparatif ( atau di dalam penelitian correlational), mereka sering dipelajari pada suatu waktu berikutnya berdasarkan penelitian eksperimen.
Penelitian Kausal Komparatif VS Penelitian Eksperimen
Peneli Penelitia tian n yang yang bersif bersifat at eksper eksperime imenta ntal, l, anggota anggota kelompo kelompok k variab variabel el dapat dapat dimanipulasi; di dalam penelitian kausal-komparatif perbedaan kelompok telah ada.
Langkah-Langkah Penelitian Kausal Komparatif
a. Langkah Langkah pertam pertamaa di dalam dalam perumusa perumusan n suatu masalah masalah pada peneli penelitia tian n kausalkausalkompar komparati atiff
pada umumnya umumnya untuk mengide mengidenti ntifik fikasi asi dan menggambar menggambarkan kan
fenome fenomena na pembagi pembagian an perhatian perhatian ;perhati ;perhatian an
terten tertentu, tu, dan kemudi kemudian an untuk untuk
mempertimbangkan penyebab dari konsekwensi fenomena ini. b. Suatu hal hal yang penting penting di dalam pemilihan pemilihan suatu suatu sampel untuk untuk suatu suatu penelitian penelitian kausal-komparatif adalah menggambarkan secara hati-hati karakteristik untuk dipela dipelajar jarii dan kemudi kemudian an untuk untuk memil memilih ih kelomp kelompok ok yang yang berbeda berbeda di dalam dalam karakteristik ini. c.
Tidak ada batasan terhadap jenis instrumen yang digunakan di dalam penelitian kausal-comparetive.
d.
Desain penelitian Kausal-Komparatif melibatkan pemilihan dua kelompok yang berbeda berbeda pada variabel variabel tertentu tertentu yang yang diminati diminati dan kemudian kemudian membandin membandingkan gkan dengan variabel atau variabel yang lain .
Kenda Ke ndala la / Ancama Ancaman n Te Terha rhadap dap Validi Validitas tas Intern Internal al dalam dalam Penel Peneliti itian an Kausal Kausal Komparatif
a. Dua Dua kelema kelemaha han n di dalam dalam penel penelit itia ian n kaus kausal al-ko -komp mpar arat atif if
adal adalah ah ketia ketiada daan an
randomisasi dan ketidak-mampuan untuk memanipulasi suatu variabel bebas. b.
Ancaman utama kepada validitas internal penelitian kausal-komparatif adalah kemungkinan dari biasnya pemilihan sebuah subjek penelitian. Ketua penelitian itu dapat dapat menggun menggunakan akan beberap beberapaa prosed prosedur ur untuk untuk mengura mengurangi ngi ancaman ancaman ini term termas asuk uk meca mecari ri kese kesesua suaia ian n antar antaraa subj subjek ek suat suatu u vari variabe abell capai capaian an yang yang dihubungkan dihubungkan dengan dengan
variabel variabel yang yang dependent, dependent, menemukan menemukan atau mencipt menciptakan akan
sub-sub kelompok homogen, dan teknik statistic yang sesuai. c.
Ancama Ancaman n lain lain pada validi validitas tas intern internal al di dalam dalam peneliti penelitian an kausalkausal-kom kompar parati atif f termas termasuk uk lokasi lokasi,, instru instrumen mentas tasi, i, dan hilangn hilangnya ya subjek subjek penelit penelitian ian.. Sebagai Sebagai
tamba tambaha han, n, ke-3 ke-3 tipe tipe penel penelit itia ian n adala adalah h subj subjek ek untuk untuk pener penerapa apan, n, seja sejara rah, h, pematangan, sikap utama, kemunduran, dan menguji ancaman.
Analisis Data pada Penelitian Kausal Komparatif
a. Langk Langkah ah perta pertama ma anali analisi siss data dalam dalam Penel Penelit itia ian n Kausa Kausall Kompar Komparat atii
pada pada
frekuensi stuktur tabel frekuensi dan poligon frekuensi. b. b. Rera Rerata ta dan dan Simp Simpan anga gan n baku baku pada pada umum umumny nyaa dihi dihitu tung ng jika jika vari variab abel el yang yang dilibatkan kuantitatif c. Tes Tes yang yang umum umum digun digunak akan an pada pada penel penelit itia ian n Kaus Kausal al Komp Kompar arat atif if adal adalah ah t test test untuk membedakan rata-rata. d. Anal Analis isis is kova kovari rian an teru teruta tama ma berm berman anfa faat at seka sekali li untu untuk k pene peneli liti tian an kaus kausal al komparatif. e. Hasi Hasill
pemb pembel elaj ajar aran an
pene peneli liti tian an
kaus kausal al-k -kom ompa para rati tiff
perl perlu u
memp memper erha hati tika kan n
penyebabnya, ketika tidak dapat dibuktikan dibuktikan penyebab dan akibatnya.
Penggabungan antara Variabel Kategorial
Tabel crossbreak (uji silang) dan koefisien ketidakpastian dapat digunakan untuk untuk memeri memeriksa ksa hubungan hubungan yang yang mungkin mungkin antar antar variab variabel el kategor kategorial ial,, walaupu walaupun n kesimp kesimpula ulan n dari tabel crossbr crossbreak eak sudah tepat. tepat. Kebetul Kebetulan, an, secara secara tidak pasti ada sedikit sedikit pertanyaan pertanyaan tentang perhatian perhatian di dalam masalah pendidikan yang melibatkan melibatkan dua variabel kategorial.
DAFTAR PUSTAKA
Frankel, Jack R. 1993. How To Design and Evaluate Research in Education . San Fransisco : Universitas San Fransisco