PENERAPAN K3 di KONSTRUKSI BANGUNAN BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar 1.1 Latar Belakang Belakang
Seperti yang kita ketahui , berdasarkan data statistik, kasus kecelakaan yang terjadi di tempat kerja dalam pekerjaan konstruksi sangat tinggi. Hal ini disebabkan karena masih banyak pengurus maupun tenaga kerja belum mengenal dan memahami peraturan K3 yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. Dengan demikian perlu adanya upaya pengendalian, pembinaan, penyuluhan dan pelatihan tentang K3 dalam bidang konstruksi sehingga dapat dicapai kondisi dan lingkungan kerja yang aman. Melalui topic-topik yang dibahas dalam modul ini diharapkan dapat membantu para calon ahli K3 dalam pemahaman peraturan K3 di bidang konstruksi. Masalah umum mengenai K3 ini juga terjadi pada penyelenggaraan konstruksi. Tenaga kerja di sektor jasa konstruksi mencakup sekitar -!" dari jumlah tenaga tenaga kerja kerja di seluruh seluruh sektor, sektor, dan menyumbang menyumbang #.$%" #.$%" dari &D' &D' di (ndonesia. Sektor jasa konstruksi adalah salah satu sektor yang paling berisiko terhadap kecelakaan kerja, disamping sektor utama lainnya yaitu pertanian, perikanan, perkayuan, dan pertambangan. )umlah tenaga kerja di sektor konstruksi yang mencapai sekitar $.% juta orang, %3" di antaranya hanya mengenyam pendidikan sampai dengan tingkat Sekolah Dasar, bahkan sekitar *.%" dari tenaga kerja ini belum pernah mendapatkan pendidikan +ormal apapun. Sebagai besar dari mereka juga berstatus tenaga kerja harian lepas atau borongan yang tidak memiliki ikatan kerja yang +ormal dengan perusahaan. Kenyataan ini tentunya mempersulit penanganan masalah K3 yang biasanya dilakukan dengan metoda pelatihan dan penjelasan-penjelasan mengenai Sistem Manajemen K3 yang diterapkan pada perusahaan konstruksi.
BAB II LANDASAN TEORI
1.1Cak!an "a#ala$ K%n#trk#i Bangnan
&ekerjaan kontruksi bangunan merupakan pekerjaan yang mengandung potensi bahaya, sehingga dalam memberi perlindungan keselamatan kerja kepad pekerja diperlukan syarat-syarat keslamatan dan kesehatan kerja yang sangat tinggi. Tahapan dalam konstruksi bangunan berhubungan dengan seluruh tahapan yang dilakukan di tempat kerja. Diantara tahapan yang ada yaitu Penggalian & &enyebab kecelakaan yang timbul dari pekerjaan penggalian
antara lain, pekerjan yang disa tertimbun dan terkubur di dalamnya akibat runtuhnya dinding galian, pekerja tertimpa dan luka akibat terjatuhnya material di dalam galian, kondisi tidak aman baik di dalam maupun diluar galian akibat licinnya galian. P%nda#i & &ekerjaan pondasi merupakan suatu kegiatan pemasangan
struktur baah bangunan yang dapat digunakan untuk menahan beban bangunan. Peker'aan Bet%n & &ada saat proses pengecoran berlangsung pada
umumnya pekerja selalu pada posisi tetinggian tertentu yang dapat berakibat pekerja terjatuh, material pencampur yang tidak boleh bersinggungan dengan kulit bahkan terhirup oleh pernapasan pekerja. Peker'aan Ba'a & 'ahaya yang timbul dari pekerjan pemasangan baja
pekerja dapat jatuh dari ketinggian tertentu dari permukaan tanah, terperosok, tertimpa material bangunan. Pe()%ngkaran & 'ahaya yang di timbulkan dari pembongkaran bangunan
adalah pekerja dapat tertimpa atau runtuhnya bangunan, terperosok dari ketinggian tertentu dari permukaan tanah.
1.*Ped%(an Da#ar Hk( K3 K%n#trk#i
*. ndan ndang-u g-und ndan ang g Dasar Dasar */$% */$% 0. ndang-undang ndang-undang 1o * tahun */2 tentang Keselamatan Keselamatan Kerja. Kerja. Sesuai dengan perkembangan jaman, pada tahun 0223, pemerintah mengeluarkan *30223 tentang Ketenagakerjaan. ndang undang ini mencakup berbagai hal dalam perlindungan pekerja yaitu upah, kesejahteraan, jaminan sosial tenaga kerja, dan termasuk juga masalah keselamatan dan kesehatan kerja. 3. &eraturan &eraturan Menteri Ten Tenaga aga Kerja 1o 1o *Men*/!2 *Men*/!2 tentang tentang K3 Konstruksi Konstruksi 'angunan. &eraturan ini mencakup ketentuan-ketentuan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja secara umum maupun pada tiap bagian konstruksi bangunan. &eraturan ini lebih ditujukan untuk konstruksi bangunan, sedangkan untuk jenis konstruksi lainnya masih banyak aspek yang belum tersentuh. Di samping itu, besarnya sanksi untuk pelanggaran terhadap peraturan ini sangat minim yaitu senilai seratus ribu rupiah. $. Surat Keputusan Keputusan besama besama Menteri Menteri Te Tenaga Kerja Kerja dan Menteri Menteri &ekerjaan &ekerjaan mum 1o Kep *$Men*/!# dan 1o *2$Kpts*/!# tentang K3 Tempat Kegiatan Kontruksi 'angunan. Sebagai tindak lanjut dikeluarkannya &eraturan Menakertrans tersebut, pemerintah menerbitkan Surat Keputusan 'ersama Menteri &ekerjaan mum dan Menteri Tenaga Kerja 1o.Kep.*$M41*/!#-*2$K&TS*/!# &edoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi yang disingkat sebagai 5&edoman K3 Konstruksi5. &edoman K3 Konstruksi ini cukup komprehensi+, namun terkadang sulit dimengerti karena menggunakan istilah yang tidak umum digunakan dan tidak dilengkapi dengan deskripsigambar yang memadai. Kekurangan tersebut dapat menimbulkan perbedaan pendapat dan perselisihan di antara pihak pelaksana dan pihak pengaas konstruksi.
1.3Pengertian ata I#tila$ K3 K%n#trk#i
(stilah-istilah tentang K3 kontruksi dan sarana bangunan *. Kont Kontruk ruksi si bang bangun unan an 0. Tempat kerja kerja kegiata kegiatan n kontruksi kontruksi bangun bangunan an 3. Sara Sarana na bang bangun unan an $. &era &eranc ncah ah bang bangun unan an %. Kontrak raktor tor #. Sub Sub Kon Kontr trak akto to . &eke &ekerja rja Kont Kontruk ruksi si bet beton on !. Tahapan ahapan pekerjaan pekerjaan kontruksi kontruksi bangunan, bangunan, yang yang mengunakan mengunakan bahan bahan bangunan bangunan /. &eke &ekerja rjaan an konst konstruk ruksi si baja baja *2.&ekerja *2. &ekerja penggali penggali **. **. &ekerja &ondasi &ondasi *0.6ajib lapor pekerja konstruksi bangunan *3.Kepala *3. Kepala proyek proyek *$.Sca++older adalah pekerja pemasang, penguna dan pembongkar perancah *%.Sa+ety o++icer adalah pekerja yang melaksanakan K3 di bidang konstrusi bangunan *#.7hli *#. 7hli K3 kontruksi kontruksi *.(nstalasi li+t orang, li+t barang, listrik, penyalur petir, plambing, tata udara *!.&enang *!. &enanganan anan bahan
*.+Ke#ela(atan dan Ke#e$atan Ker'a K%n#trk#i dan Sarana Bangnan
Dalam upaya pencegahan kecelakaan kerja pada tempat proyek atau konstruksi, para pelaksana konstruksi ajib melaksanakan syarat-syarat teknis keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
*.+.1 *.+.1 Ke#ela Ke#ela(at (atan an dan Ke#e$ Ke#e$atan atan Ker'a Ker'a K%n#tr K%n#trk# k#ii
*. &eker &ekerjaa jaan n pen pengg ggali alian an Ketentuan Umum: •
Stabilitas tanah harus diuji dahulu sebelum dilakukan penggalian
•
Melakukan pemeriksaan atas segala instalansi baah tanah
•
&rasarana umum harus dimatikan atau diputuskan alirannya, apabila tidak bisa maka prasarana tersebut harus dipagari, ditarik ke atas atau dilindungi
•
Tanah harus dibersihkan dari pohon, batu besar dan rintangan lain
•
8okasi penggalian harus diperiksa secara teliti setelah pekerjaan terputus melebihi * hari, setelah setiap peledakan, ada longsoran, ada kerusakan pada konstruksi penyangga dan hujan lebat.
•
)alan keluar masuk yang aman
•
Dilarang bekerja di tanah lepas yang kemiringannya terlalu terjal
•
Harus ada konstruksi penyangga yang cukup
•
•
•
•
7da penerangan penerangan yang cukup cukup 9alian bebas dari air 7da jalan jalan keluar untuk menyelamatkan menyelamatkan diri Tidak ada yang dii:inkan masuk ruang baah tanah yang belum diuji bebas gas
•
&engujian gas harus dilengkapi dengan sabuk pengaman, tali penyelamat dan alat-alat pernapasan
•
;entilasi mekanis harus disediakan
•
Tindakan penceghan harus diambil untuk melindungi runtuhnya bangunan
Persyaratan K3 pada pekerjaan penggalian : •
Tepi penggalian atau saluran harus dibuat dengan kemiringan tertentu, biasanya $%derajat
•
&enggalian diatas *,0 m harus dipasang perancah bai yang terbuat dari kayu
•
&enggalian tidak boleh dilakuakn pada batas bangunan atau suatu struktur.
•
Material dan peralatan harus diletakkan berjauhan dari pinggir galian
•
Tanah hasil galian atau sampah galian tidak diletakkan di tepi galian
•
Meletakkan Stopblock di lokasi tempat kendaraan menurunkan material ke dalam galian
•
Tersedia penerangan yang cukup
•
&ekerja harus diin+ormasikan secara jelas tentang prosedur penggalian
•
Menggunakan pelindung kepala dan kaki saat penggalian berlangsung
•
Melakukan koordinasi dengan instansi lain mengenai instalansi llistrik, gas, air dsb
•
Tidak menggunakan alat penggalian mesin ator? pada jarak %2 cm dari pipa gas
0. &eke &ekerj rjaa aan n &onda &ondasi si Persyaratan Umum:
•
Mesin pemancang harus ditumpu oleh dasar yang kuat, diberi tali atau rantai penguat secukupnya dan tidak boleh digunakan di dekat jaringan jaringan listrik
•
8antai kerja dan tempat kerja operator harus terlindungi dari cuaca
•
Saluran uap atau udara harus dibuat dari pipa baja atau semacamnya
3. &eng &enger erja jaan an 'et 'eton on Persyaratan Umum •
Konstruksi beton bertulang yang berat untuk kerangka atap dan kerangka atas lainnya harus didasarkan pada gambar rencana
•
Selama pembangunan harus dicatat data sehari-hari mengenai kemajuan pembangunan, termasuk data yang mempengaruhi kekuatan beton menurut aktunya
$. &eker &ekerjaa jaan n Konstr Konstruks uksii 'aja 'aja Persyaratan umum •
&enjaminan keselamatan pekerja dengan penyediaan dan pemakaian tangga, gang, peralatan kerja tetap, pelataran kerja, tali pengaman dan sabuk pengaman serta jaring pengaman
•
Kerangka baja yang sedang dipasang harus disangga dan dikopel secukupnya
*.+.* Ke#ela(atan Ke#ela(atan dan Ke#e$atan Ke#e$atan Ker'a Sarana Bangnan Bangnan
*. &erancah Peraturan umum •
&erancah harus dibuatkan untuk semua pekerjaan yang tidak bias dikerjakan secara aman dalam ketinggian
•
&erancah hanya dapat dibuat dan dirubah oleh pengaas yang ahli.
0. &elat &elatara aran n Te Tempat mpat Kerja Kerja Peraturan umum •
Semua perancah harus dilengkapi dengan plat+orm untuk bekerja
•
&elataran paling sedikit dari tepi luarnya berjarak #2 cm dari sisi dinding bangunan
•
&enyediaan tempat yang bebas dari rintangan dan timbunan
•
&elataran bekerja harus menggunakan papan pengaman kakai berukuran tebal min 0,% cm dan lebar min *% cm
•
Harus benar-benar berkonstruksi kuat
3. &lam &lambi bing ng& &em emip ipaa aan n a. @ungsi @ungsi instala instalansi nsi plambing plambing •
&enyediaan air bersih
•
Membuang air kotor
b. )enis )enis-je -jenis nis plamb plambing ing •
(nstalansi plambing air bersih
•
(nstalansi plambing air kotor
•
(nstalansi plambing air hujan
$. &emeri &emeriks ksaan aan dan dan peng penguji ujian an Abjek pemeriksaan dan pengujian adalah instalansi pipa penyalur, tangki, hydrostos, alat-alat perlengkapan dan pengaman
%. &eng &enges esah ahan an Sebelum instalansi plambing dipakai, pemilik mengajukan permohonan pengesahan penggunaan kepada Dinas Tenaga Kerja KabupatenKota. Sebelum dikeluarkan pengesahan, harus dilakukan pemeriksaan dan pengujian pertama.
*.,Penga-a#an K3 K%n#trk#i dan Sarana Bangnan
*. 6ajib 8apor &ekerjaan&roy &ekerjaan&royek ek Konstruks Konstruksii 'angunan 'angunan Setiap pekerjaan konstruksi bangunan yang akan dilakukan ajib dilaporkan kepada direktur atau pejabat yang ditunjuk 0. 7kte &engaas &engaasan an Ketenagak Ketenagakerjaan erjaan &royek Konstruksi Konstruksi 'anguna 'angunan n i.
&engertian Terdiri dari data pelaksana konstruksipengaas-perencana konstruksi, data teknis proyek, berita acara pemeriksaan, kartu pemeriksaan dan lembaran pemeriksaan.
ii.
'atasan Tempat kerjapekerjaan konstruksi bangunan dengan aktu proyek # bulan atau lebih harus diterbitkan akte ini dan akte harus diserahkan &elaksana Konstruksi kepada &emberi Tugas&emilik setelah proyek selesai
iii.
&engesahan 7kte *. Setelah meneliti ajib lapor pekerjaan pekerjaan proyekko proyekkonstruksi nstruksi bangunan. 0. Melakukan pemeriksaan pemeriksaan K3 K3 proyek proyek oleh oleh pengaas pengaas spesialis K3 konstruksi 3. Mener Menerbit bitka kan n akte penga pengaasa asan n $. Melakukan pemeriksaan pemeriksaan berkala, berkala, sampai sampai proyek selesai. selesai.
BAB III PENUTUP 1.1Ke#i(!lan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penulisan makalah yang berjudul masalah keselamatan dan kesehatan kerja ini adalah hubungan yang baik antara pegaai proyek, perusaahaan dan pemerintah itu mutlak harus diperhatikan. Sehingga perpaduan antara pengetahuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja < K3? dari pegaai, manejemen yang baik dari perusahaan dan penyulhan dari pemerintah tentang K3 untuk pegaai proyek maupun perusahaan sangat dibutuhkan demi keselamatan dan kepentingan bersama.
3.*Saran
Tidak hanya peraturan yang dapat membuat semua pihak baik dari pegaai proyek, perusahaan maupun pemerintah mengerti akan Keselamatan dan Kesehatan Kerja < K3? terlaksana dengan baik. Tetapi membuat sistem manejemen dan pengetahuan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja