Tugas Ekonomi Manajerial
Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Pasti Dosen Pengampu : Djasly By
Devi Afifa Yasa
165020200111003
Fitriah Nur Azizah
165020200111006
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2018
1.1 Pengambilan Keputusan 1.1.1 Pengertian Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan adalah sebuah proses menentukan sebuah pilihan dari berbagai alternatif pilihan yang tersedia. Seseorang terkadang dihadapkan pada suatu keadaan dimana ia harus menentukan pilihan (keputusan) dari berbagai alternatif yang ada. Pada umumnya, suatu keputusan dibuat dalam rangka untuk memecahkan permasalahan atau persoalan ( problem solving ) dan setiap keputusan yang dibuat pasti ada tujuan yang hendak dicapai. 1.1.2 Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Pasti ( certainty ) Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti (certainty) yaitu pengambilan keputusan dimana berlangsung hal-hal : - Alternatif yang dipilih hanya memiliki satu konsekuensi, jawaban atau hasil. Ini berarti dari setiap alternatif tindakan tersebut dapat ditentukan dengan pasti. - Keputusan yang diambil didukung oleh informasi atau data yang lengkap sehingga dapat diramalkan secara akurat hasil dari setiap tindakan yang dilakukan. - Dalam kondisi ini, pengambil keputusan secara pasti mengetahui apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang - Biasanya selalu dihubungkan dengan keputusan yang menyangkut masalah rutin, karena kejadian tertentu dimasa yang akan datang dijamin terjadi - Pengambilan keputusan seperti ini dapat ditemui dalam kasus atau model yang bersifat deterministik - Teknik penyelesaiannya atau pemecahannya biasanya menggunakan teknik pemrograman linear, analisis jaringan dan teori antrian 1.2 Teknik Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Pasti 1.3.1 Pemrograman Linier ( Linear Pr ogr amming) Metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan biaya. Pemrograman linier berkaitan dengan penjelasan suatu kasus dalam dunia nyata sebagai suatu model matematik yang terdiri dari sebuah fungsi tujuan linier dengan beberapa kendala linier. Dalam model pemrograman linier dikenal dua macam fungsi, yaitu : 1. Fungsi tujuan – fungsi yang menggambarkan tujuan atau sasaran di dalam permasalahan LP yang berkaitan dengan pengaturan secara optimal sumber daya-sumber daya, untuk memperoleh keuntungan maksimal dan memperoleh biaya minimal. 2. Fungsi batasan – bentuk penyajian secara matematis batasn-batasan kapasitas yang tersedia yang akan dialokasikan secara optimal ke berbagai kegiatan. Asumsi dasar dalam linear programing yaitu :
- Proportionality, dimana naik turunnya nilai Z (tujuan) dan penggunaan sumber daya akan berubah secara sebanding dengan perubahan tingkat kegiatannya. - Additivity, dimana nilai tujuan tiap kegiatan tidak saling mempengaruhi atau kenaikan dari nilai Z yang diakibatkan oleh kenaikan suatu kegiatan dapat ditambahkan tanpa mempengaruhi bagian nilai Z yang diperoleh dari kegiatan lainnya. - Divisibility, dimana output yang dihasilkan oleh setiap kegiatan dapat berupa bilangan pecahan. - Deterministic, dimana semua parameter yang terdapat dalam linier programing dapat diperkirakan dengan pasti, meskipun jarang tepat. 1.3.2 Analisis Jaringan Digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah yang muncul dari serangkaian pekerjaan. Masalah- masalah yang dimaksud adalah sebagai berikut : - Waktu penyelesaian dari serangkaian pekerjaan tersebut - Biaya yang harus dikeluarkan untuk melaksanakan serangkaian pekerjaan tersebut - Waktu menganggur yang terjadi di setiap pekerjaan 1.3.3 Teori Antrian Teori antrian diciptakan oleh A.K. Erlang pada tahun 1909 yang pada saat itu mempelajari fluktuasi permintaan fasilitas telepon dan keterlambatan pelayanannya. Teori antrian dirancang untuk memperkirakan berapa banyak langganan menunggu dalam suatu garis antrian, kepanjangan garis tunggu, seberapa sibuk fasilitas pelayanan dan apa yang terjadi bila waktu pelayanan atau pola kedatangan berubah. Sistem antrian terdiri dari sistem pelayanan komersil, sistem pelayanan bisnis industri, sistem pelayanan transportasi dan sistem pelayanan sosial.
1.3 Teknik Optimasi Untuk menjawab pertanyaan berapa besarnya laba yang layak untuk ditentukan oleh perusahaan, maka perlu melakukan penghitungan penentuan laba dengan teknik optimisasi (optimization technique). Teknik ini merupakan aplikasi dari teori ekonomi yang digunakan sebagai ilmu pengambilan keputusan bagi manajer agar mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Teknik optimisasi sendiri beragam, antara lain: teknik Optimasi dengan Kalkulus, Optimisasi Multivariate, Optimisasi Terkendala (constrained optimization).
1.3.1 Teknik Optimasi dengan Kalkulus ( optimization with calculus ) 1. Menentukan maksimum atau minimum dengan kalkulus Optimasasi sering kali diperlukan untuk menemukan nilai maksimum atau minimum suatu fungsi, misalnya suatu perusahaan memaksimumkan penerimaan tetapi miminimumkan biaya produksi. Untuk suatu fungsi agar mencapai maksimum atau minimum, turunan dari fungsi tersebut harus nol. Secara geometris hal ini berhubungan dengan titik dimana kurvanya mempunyai kemiringan nol. Contoh : Untuk fungsi penerimaan total TR= 100Q – 10Q d(TR)/dQ = 100 – 20Q Dengan menetapkan d(TR)/dQ = 0, kita mendapatkan 100m- n20Q = 0 Q=5 2. Membedakan antara maksimum dan minimum: Turunan Kedua Turunan kedua adalah turunan dan diperoleh dari penerapan kembali aturan turunan (pertama) dari diferensial Contoh : Y = x³ dy/dx = 3x² Dengan cara yang sama, untuk TR = 100Qm- 10 Q² D(TR)/dQ = 100m- 20Q d²(TR)/dQ² = – 20Q 1.3.2 Optimasi Multivariate Optimisasi multivariate merupakan proses penentuan nilai maksimum atau minimum atas suatu fungsi yang memiliki dua atau lebih variabel. 1. Turunan parsial dipergunakan sebagai pengukur dari dampak variabel terikat. 2. Memaksimalkan fungsi dengan banyak variabel untuk memaksimalkan atau meminimumkan suatu fungsi dengan banyak variabel, kita harus membuat setiap turunan parsial sama dengan nol dan memecahkan beberapa persamaan tersebut secara bersamaan untuk memperoleh nilai optimum dari variabel bebas. 1.3.3 Optimasi Terkendala ( constrained optimization) Maksimisasi atau minimisasi fungsi tujuan dengan beberapa kendala sehingga mengurangi kebebasan dari perusahaan untuk pencapaian optimisasi
tanpa terkendala. Optimisasi terkendala dapat dipecahkan dengan substitusi atau dengan metode pengali lagrange. 1. Optimasi terkendala dengan substitusi Masalah optimasi terkendala dapat dipecahkan mula-mula dengan memecahkan persamaan kendala, untuk satu dari variabel keputusan, dan kemudian mensubtitusikan nilai variabel ini dalam fungsi tujuan yang dicari perusahaan untuk dimaksimumkan atau diminimumkan. Prosedur ini mengubah masalah optimisasi terkendala menjadi masalah optimisasi tanpa kendala. 2. Optimisasi terkendala dengan metode pengali lagrange Metode ini dipergunakan apabila dengan mempergunakan satu variabel keputusan sebagai fungsi eksplisit variabel yang lain, teknik substitusi untuk memecahkan masalah optimisasi terkendala dapat menyulitkan. Sehingga dapat mempergunakan metode pengali lagrange.
DAFTAR PUSTAKA
Baye, Michael R. dan Jeffrey T. Prince. 2016. Ekonomi Manajerial dan Strategi Bisnis (edisi 8 buku 1). Jakarta: Salemba Empat Arsyad, Lincolin. 2000. Ekonomi Manajerial : Ekonomi Mikro Terapan untuk Manajemen Bisnis (edisi 4). Yogyakarta: BPFE