MODUL I PENGANTAR (TES INTELIGENSI)
TUJUAN PEMBELAJARAN •
Maha Ma hasis siswa wa mema memaham hamii peng pengert ertia ian n Inteli Intelige gensi nsi,, pend pendek ekata atan n teori teoritis, tis, serta sejarah perkembangan Tes Inteligensi.
•
Maha Ma hasi sisw swa a
memah emaham amii
dan dan
mampu ampu
mela melaks ksan anak akan an
admin dminis istr tras asii
penyelen penyelengga ggaraan raan,, skoring skoring,, analisi analisis, s, interpr interpretasi etasi,, dan pelapor pelaporan an hasil hasil tes Inteligensi. Inteligensi.
STANDAR STANDAR KOMPETENSI •
Mahasiswa memahami pengertian inteligensi secara komprehensif;
•
Maha Ma hasi sisw swa a
mema memaha hami mi
dan dan
mamp mampu u
mela melaks ksan anak akan an
admi admini nist stra rasi si
penyelenggaraan penyelenggaraan,, skoring, skoring, analisis, interpretasi, dan pelaporan pelaporan hasil tes Inteligensi. Inteligensi.
SILABUS Pokok Bahasan
&'' &''
Sub pokok Bahasan
Intelige Inteligensi: nsi: Denisi Denisi dan Teori
!ontrak ontrak belaj belajar; ar; Deni Denisi si Inteligensi; "endekatan# pendekatan; Teori#teori Inteligensi; Intelligence Quotient
"engukuran In Inteligensi
$ejarah pe pengukuran; %eberapa Tes Tes Inteligensi populer; !eterbatasan tes Inteligensi
Tes Tes &'I$#( &'I$#(
"raktik "raktik administrasi administrasi tes
Tes Tes &'I$#( &'I$#(
$koring $koring dan analisis hasil; hasil;
1
Psikodianos!ik Psikodianos!ik II Lusi Nur Ardhiani
Pusa! P"n"#banan Bahan A$a% )ni*ersitas Mercu %uana
Interpretasi hasil tes; "elaporan. Tes Tes &I$+
"raktik "raktik administrasi administrasi tes
Tes Tes &I$+
$koring $koring dan analisis hasil; hasil; Interpretasi hasil tes; "elaporan.
Tes Tes &""$I
"raktik "raktik administrasi administrasi tes
Tes Tes &""$I
$koring $koring dan analisis hasil; hasil; Interpretasi hasil tes; "elaporan.
Tes Tes %I-T
"raktik "raktik administrasi administrasi tes
Tes Tes %I-T
$koring $koring dan analisis hasil; hasil; Interpretasi hasil tes; "elaporan.
Tes Tes I$T
"raktik "raktik administrasi: administrasi: $koring $koring dan analisis hasil; Interpretasi hasil tes; "elaporan.
Tes Tes T!D
"raktik "raktik administrasi: administrasi: $koring $koring dan analisis hasil; Interpretasi hasil tes; "elaporan.
Tes Tes +IT
"raktik "raktik administrasi: administrasi: $koring $koring dan analisis hasil; Interpretasi hasil tes; "elaporan.
Tes Tes $eri "M
"raktik "raktik administrasi: administrasi: $koring $koring dan analisis hasil; Interpretasi hasil tes; "elaporan.
P"nunaan !"s In!"i"nsi •
$eleksi /rekruitmen pegawai
•
$eleksi calon mahasiswa/siswa
•
$eleksi kenaikan jabatan
•
$eleksi siswa berprestasi/kelas akselerasi
•
$eleksi untuk memberhentikan karyawan
&'' &''
2
Psikodianos!ik Psikodianos!ik II Lusi Nur Ardhiani
Pusa! P"n"#banan Bahan A$a% )ni*ersitas Mercu %uana
•
)ntuk keperluan diagnosis klinis/pendidikan
•
Dll.
Sa%a! s"o%an !"s!"% (Ah#ad *ubaidi) •
Mempunyai pandangan yang matang tentang manusia
•
Memiliki pengetahuan dalam bidang psikologi yg cukup luas
•
+ekatan dalam menggunakan berbagai teknik diagnosa psikologik
•
Memiliki jenjang pendidikan bidang psikologi
DE+INISI
$ampai saat ini denisi inteligensi terus berkembang. Da,id -".hs"% 0pencipta skala#skala inteligensi yang masih digunakan sampai saat ini1
Inteligensi adalah kumpulan atau totalitas kemampuan seseorang untuk # %ertindak dengan tujuan tertentu, # %erkir secara rasional, serta # Menghadapi lingkungannya dengan efektif
A/%"d Bin"! 0tokoh utama perintis pengukuran inteligensi 2345#26221 dan Theodore $imon
Inteligensi terdiri dari 7 komponen: •
•
•
!emampuan untuk mengarahkan pikiran/tindakan !emampuan untuk mengubah arah tindakan bila tindakan itu telah dilaksanakan !emampuan untuk mengkritik diri sendiri 0autokritik1
P"nd"ka!an
&''
3
Psikodianos!ik II Lusi Nur Ardhiani
Pusa! P"n"#banan Bahan A$a% )ni*ersitas Mercu %uana
Menurut Maloney dan &ard terdapat 8 pendekatan yang digunakan dalam memahami hakikat inteligensi •
"endekatan Teori %elajar
•
"endekatan neurobiologis
•
"endekatan teori#teori psikometri
•
"endekatan teori#teori perkembangan
P"nd"ka!an T"o%i B"a$a% •
"erilaku yang berisi proses belajar sbg respon dr tuntutan luar à interaksi dgn lingkungan
•
Dinilai dengan norma relatif
•
%ukan sifat kepribadian 0trait1, oleh karena itu para ahli lebih memusatkan perhatiannya pada perilaku yang tampak
•
Menurut
para ahli toeri
lingkungan.
9ingkungan
belajar, inteligensi belajar
sendiri
sangat dipengaruhi
menentukan
relati*itas
inteligensi indi*idu P"nd"ka!an N"u%obioois •
Inteligensi memiliki dasar anatomis biologis
•
"erilaku inteligen menurut pendekatan ini dapat ditelusuri dasar#dasar neuroanatomisnya dan proses neurosiolgisnya. leh karena itu, dalam berbagai riset selalu dipentingkan untuk melihat korelasi# korelasi inteligensi pada aspek#aspek anatomi, elektrokimia, atau siologi.
•
"endekatan neurobiologist menimbulkan berbagai teori inteligensi yang mengaitkan perilaku inteligensi serta ciri#cirinya dengan aspek biologis.
P"nd"ka!an Psiko#"!%is
&''
4
Psikodianos!ik II Lusi Nur Ardhiani
Pusa! P"n"#banan Bahan A$a% )ni*ersitas Mercu %uana
•
+iri utama dari pendekatan ini adalah adanya anggapan bahwa inteligensi merupakan suatu konstruk atau sifat psikologis yang berbeda#beda kadarnya bagi setiap orang.
•
9ebih tertarik pada pengukuran psikometris
•
okus pada cara praktis untuk melakukan klasikasi dan prediksi berdasarkan hasil pengukuran dari pada meneliti hakikat inteligensi itu sendiri
•
Dalam pendekatan ini, terdapat dua arah studi, pertama bersifat praktis dan lebih menekankan pada pemecahan masalah, kedua lebih menekankan pada konsep dan penyusunan teori.
•
"endekatan inilah yang melahirkan berbagai skala pengukuran yang menjadi awal pengukuran saat ini
P"nd"ka!an T"o%i P"%k"#banan •
$tudi inteligensi dikaitkan dengan tahap#tahap perkembangan biologis
•
9ebih bersifat kualitatif, berbeda dari pendekatan psikometris yang bersifat kuantitatif.
•
Melihat kaitan tingkatan intelegensi dengan tingkatan usia tertentu T"o%i0T"o%i In!"i"nsi
A/%"d Bin"! •
Inteligensi berkembang sejalan dengan proses kematangan
•
Inteligensi sebagai sesuatu yang fungsional sehingga memungkinkan orang lain untuk mengamati dan menilai teingkat perkembangan indi*idu berdasar suatu kriteria tertentu
&''
5
Psikodianos!ik II Lusi Nur Ardhiani
Pusa! P"n"#banan Bahan A$a% )ni*ersitas Mercu %uana
•
)ntuk melihat seseorang cukup inteligen atau tidak dapat diamati dari caranya melakukan suatu tindakan dan mengubah arah tindakan itu apabila perlu
Ed1a%d L"" Tho%ndik" •
•
Inteligensi tergantung pada bnyknya neural conectionà krn adanya penguatan Inteligensi à7 btk kemampuan –
!emampuan abstraksi: yakni kemampuan untuk bekerja dengan menggunakan gagasan dan symbol#simbol
–
!emampuan mekanik
yaitu suatu kemampuan untuk bekerja
dengan menggunakan alat#alat mekanis dan kemampuan yang memerlukan akti*itas indera gerak 0sensori motor1 –
!emampuan sosial yaitu suatu kemampuan untuk menghadapi orang lain di sekitar diri sendri dengan cara#cara yang efektif.
2ha%"s E Sp"a%#an •
•
Terkenal dengan teori faktor %erangkat dari analisi korelasional terhadap skor seperangkat tes yang mempunyai tujuan dan fungsi ukur berlainan
•
Inteligensi mengandung dua komponen –
-duksi relasi: kemampuan menemukan hubungan dasar diantara dua hal e<: panjang#pendek
–
-duksi korelasi: kemampuan menerapkan hubungan dasar yg telah
ditemukan
kedalam
situasi
baru,
e<:
panjang#
pendek:hitam#==== •
Disamping itu, $pearman juga mengemukakan lima prinsip kuantitatif dalam kognisi yaitu:
&''
6
Psikodianos!ik II Lusi Nur Ardhiani
Pusa! P"n"#banan Bahan A$a% )ni*ersitas Mercu %uana
a. -nergi mental: setiap kiran cenderung untuk menjaga total output kognitif
simultannya
dalam
kuantitas
yang
tetap
walau
bagaimanapun *ariasi kualitatifnya b. !ekuatan menyimpan: terjadinya peristiwa kognitif menimbulkan kecenderungan untuk terulang kembali c. !elelahan:
terjadinya
peristiwa
kognitif
menimbulkan
kecenderungan untuk melawan terulangnya peristiwa tersebut d. !ontrol konatif: intensitas kognisi dapat dikendalikan oleh konasi 0moti*asi1 e. "otensi
primordial:
setiap
manifestasi
dari
keempat
prinsip
kuantitatif terdahulu akan dirimbun di atas potensi awal indi*idu yang ber*ariasi Louis L"on Thu%s!on" 3 Th"#a G1inn Thu%s!on"
#
$ekalipun teori mereka berbeda dengan teori thorndike, namun teori mereka dapat digolongkan dalam teori faktor ganda
#
Dari hasil studi yang mereka lakukan dengan intensif, Thurstone menyusun tes kemampuan primer +hicago dan menguraikan > faktor kemampuan sebagai berikut: ?: verbal 0pemahaman akan hubungan kata, kosa kata, dan penguasaan komunikasi lisan : Number 0 kecermatan dan kecepatan dalam penggunaan fungsi# fungsi hitung dasar $: Spatial 0kemampuan untuk mengenali berbagai hubungan dalam bentuk *isual1
&''
7
Psikodianos!ik II Lusi Nur Ardhiani
Pusa! P"n"#banan Bahan A$a% )ni*ersitas Mercu %uana
&: Word Fluency 0 kemampuan untuk mencerna kata#kata tertentu dengan cepat1 M: Memory 0kemampuan mengingat gambar#gambar, pesan#pesan, angka#angka, kata#kata, dan bentuk#bentuk pola1 (: Reasoning 0 kemampuan untuk mengambil kesimpulan dari beberapa contoh, aturan, atau prinsip. Dapat juga diartikan sebagai kemampuan pemecahan masalah1
I4 (INTELLIGEN2E 4UOTIENT) •
$alah satu cara menyatakan tinggi rendahnya inteligensi adalah menerjemahkan hasil tes inteligensi kedalam angka yang dapat menjadi petunjuk mengenai kedudukan tingkat kecerdasan seseorang bila dibandingkan secara relati*e terhadap suatu norma.
•
$ecara
tradisional,
angka
normati*e
dari
hasil
tes
inteligensi
dinyatakan dalam bentuk rasio 0 quotient 1 dan dinamai intelligence quotient 0I@1. •
Istilah intelligence quotient diperkenalkan pertama kali oleh &illiam stern pada tahun 262.
•
(umus awal 0dihitung dr hasil tes %I-T1 I@A M'/+' < 2BB M'
A usia mental
+'
A usia kronologsi
2BB
A angka konstan untuk menghindari bilangan desimal
àketerbatasan
*aliditas utk usia dewasa
P"%u#usan I4 d",iasi
&''
8
Psikodianos!ik II Lusi Nur Ardhiani
Pusa! P"n"#banan Bahan A$a% )ni*ersitas Mercu %uana
•
(e*isi dari keterbatasan M'/+'
•
Dihitung berdasarkan norma kelompok
•
Dilakukan pada I@ &eschler
•
(umus
: skor standarAmCs 0E#M1/s
m Askor standar yg diinginkan $ Ade*iasi standar yg diinginkan E A skor mentah yg akan dikon*ersikan M A mean distribusi skor mentah yg diperoleh $<
A de*iasi standar skor mentah yg diperoleh
MODUL II PENGUKURAN INTELIGENSI
"engukuran intelegensi dirasakan sangat penting didorong oleh kesadaran akan perlunya memperlakukan manusia secara indi*idual sesuai dengan kapasitas dan potensinya masing masing, terutama bila menyangkut bidang pekerjaan dan pendidikan.
&''
9
Psikodianos!ik II Lusi Nur Ardhiani
Pusa! P"n"#banan Bahan A$a% )ni*ersitas Mercu %uana
0'Gwar,266>1 SEJARA5 PENGUKURAN
#
"ada abad EI?, di cina, telah berlangsung usaha untuk mengukur kompetensi para pelamar jabatan pegawai negara. )ntuk dapat diterima sebagai pegawai, para pelamar harus mengikuti ujian, ujian tertulis
mengenai
pengetahuan
on!ucian
classics" kemampuan
menulis puisi, dan komposisi karangan. )jian ini berlangsung sehari semalam di tingkat distrik. !urang dari 5H pelamar yang biasanya lulus tingkat distrik kemudian harus mengikuti ujian berikutnya yang berupa menulis prosa dan sajak. Dalam ujian ke ini kurang dari 2BH peserta yang lulus. 'khirnya barulah ujian tingkat akhir diadakan di peking dimana diantara para peserta terakhir ini hanya lulus 7H saja. 9ulusan ini kemudian diangkat menjadi mandarin dan bekerja sebagai pegawai negara. Dengan demikian dari ke 7 tahap ujian tersebut hanya 4 diantara 2BB.BBB pelamar yang akhirnya mencapai status mandarin. %aru pada abad EIE ujian semacam itu mulai dihilangkan sejalan
dengan
pesatnya
kemajuan
uni*ersitas#uni*ersitas
0'Gwar,266>1. Rin!isan ka!" 0dalam 'Gwar,266>1
#
Mungkin suatu kebetulan, bahwa awal perkembangan pengukuran mental berpusat pada kempuan yang bersifat umum yang kita kenal sebagai tes intelegensi. )saha pengukuran intelegensi berkembang dalam kurun waktu yang kurang lebih serempak di 'merika $erikat dan "erancis.
# Di amerika, usaha pertama tersebut dimulai oleh tokoh pencetus istilah tes mentalJ, Kames Mc!een cattell 023>B#26881, yang menerbitkan bukunya mental tes and measurements di tahun 236B. buku ini berisi
&''
10
Psikodianos!ik II Lusi Nur Ardhiani
Pusa! P"n"#banan Bahan A$a% )ni*ersitas Mercu %uana
serangkaian tes intelegensi yang terdiri atas 2B jenis ukuran. !e 2B macam ukuran tersebut adalah : #$ %inamo meter peasure, yaitu ukuran kekuatan tangan menekan
pegas yang dianggap sebagai indikator aspek psikosiologis. &$ Rate o! movement , yaitu kecepatan gerak tangan dalam satuan
waktu
tertentu
yang
dianggap
memiliki
komponen
mental
didalamnya. '$ Sensation areas, yaitu pengukuran jarak terkecil diantara tempat
yang terpisah dikulit yang masih dapat dirasakan sebagai titik berbeda. ($ )ressure causing pain, yaitu pengukuran yamg dianggap berguna
dalam diagnosis terhadap penyakit saraf dan dalam mempelajari status kesadaran abnormal. *$ Least noticabele di+erence in ,eight , yaitu pengukuran perbedaan
berat yang terkecil yang masih dapat dirasakan seseorang. -$ Reaction time !or sound, yang mengukur waktu antara pemberian
stimulus dengan timbulnya reaksi tercepat. .$ /ime
!or
naming
colors ,
yang dimaksudkan sebagai ukuran
terhadap proses yang lebihJmentalJdaripada waktu#reaksi yang dianggap reLektif. 0$ 1isection o! a *23cm line, yang dianggap sebagai suatu ukuran
terhadap akurasi space 4udgment5 6$ 7udgment o! #2second time, yang dimaksudkan sebagai ukuran
akurasi dalam time 4udgment5 0 subyek diminta menghitung 2B detik tampa bantuan apapun1.
&''
11
Psikodianos!ik II Lusi Nur Ardhiani
Pusa! P"n"#banan Bahan A$a% )ni*ersitas Mercu %uana
#2$
Number
o!
letters
repeated
upon
once
hearing,
yang
dimaksudkan sebagai ukuran terhadap perhatian dan ingatan 0subyek diminta mengulang huruf yang sudah disebutkan 2<1 Skaa skaa Bin"!0si#on 0alfred binet, 2345#26221
'lfred %inet direktur lab uni*ersitas $orbonne "rancis memulai suatu usaha pengukuran inteligensi dengan menggunaka metode "aul broca. Dilakukan dengan cara
mengukur lingkaran tempurung anak#anak
0metoda kraniometri1. "ada tahun 26B8 %inet kembali menekuni usaha pengukuran
inteligensi,
ia
meninggalkan
sama
sekali
pendekatan
!raniometri dan membuat alat baru yang dirancang untuk mengukur ketajaman bayangan, ketahanan dan kualitas perhatian, ingatan, kualitas penilaian moral dan estetika, dan kecakapan kesalahan logika serta memahami kalimat#kalimat. $ejarah menggariskan bahwa %inet menjadi pemancang tinggal awal perkembangan tes#tes inteligensi modern yang awalnya d igunakan pada anak0anak
Dalam re*isi 263> terhadap skala $tanford binet, konsep inteligensi dikelompokkan menjadi empat tipe penalaran yang masing#masing diwakili oleh beberapa tes. Naitu: 2. penalaran ?erbal, . penalaran !uantitatif, 7. penalaran ?isual abstrak, 8. Memori jangka pendek. Skaa0skaa -".hs"%
78 tahun setelah diterbitkanya tes intelegensi yang pertama oleh binet# simon atau tahun setelah munculnya re*isi stanford#binet, da*id
&''
12
Psikodianos!ik II Lusi Nur Ardhiani
Pusa! P"n"#banan Bahan A$a% )ni*ersitas Mercu %uana
wechsler memperkenalkan *ersi 2 tes intelegensi yang dirancang khusus untuk digunakan orang dewasa. Tes tersebut terbit pada tahun 2676 dan dinamai wechsler#belle*ue intelegent scale 0&%I$1, disebut juga skala %. 'lasan wechler mengenbangkan skala % adalah kenyataan bahwa tes intelegensi yang digunakan untuk orang dewasa saat itu hanya merupakan perluasan dari tes intelegensi untuk anak#anak# dengan menambahkan soal yang sejenis yang lebih sukar. Isi tes yang seperti itu, menurut wechler seringkali tidak menarik minat dan perhatian orang dewasa. "ada tahun 2686 wechsler menerbitkan pula skala intelegensi untuk digunakan pada anakOanak T"s in!"""nsi k"o#pok
$ejalan dengan perkembangan tes intelegensi indi*idual yaitu yang dikenakan pada subjek secara indidual, mulai pula dirasakan perlunya tes intelegensi yang dikenakan pada sekelompok indi*idu secara serentak atau tes kelompok. Tes intelegensi kelompok, yang dapat dikenakan dengan cepat dan discore serta dapat diinterpretasikan dengan cepat pula mulai dirancang oleh para ahli. B"b"%apa !"s in!"i"nsi popua% S!an/o%d0bin"! in!"i"n." s.a"
Digunakan pada anak0anak Dalam re*isi 263> konsep inteligensi dikelompokkan menjadi empat tipe penalaran yang masing#masing diwakili oleh beberapa tes, yaitu:
&''
13
Psikodianos!ik II Lusi Nur Ardhiani
Pusa! P"n"#banan Bahan A$a% )ni*ersitas Mercu %uana
penalaran ?erbal, penalaran !uantitatif, penalaran ?isual abstrak, Memori jangka pendek. "enyelenggaraan tes dan "enentuan $kor menggunakan buku#buku kecil berisi 2. !artu#kartu tercetak untuk presentasi, . lip#o*er soal tes, 7. objek tes misal balok, manik, papan bentuk, sebuah gambar besar boneka yang uniseks dan multietnik, 8. buku kecil untuk tester, 4. pedoman penyelenggaraan dan pen#skoran skala. Th" 1".hs"% In!"i"n." s.a" /o% .hid%"n0%",is"d6-IS20R
#
Terbit tahun 2658 untuk usia >#2> tahun
#
Terdiri atas 2 subtes yang dua diantaranya digunakan sebagai cadangan
#
$kala *erbal terdiri atas 2. Informasi . "emahaman 7. Pitungan 8. !esamaan 4. !osakata >. (entang angka
#
$kala performansi terdiri atas: 2. !elengkapan gambar
&''
14
Psikodianos!ik II Lusi Nur Ardhiani
Pusa! P"n"#banan Bahan A$a% )ni*ersitas Mercu %uana
. $ususnan gambar 7. (ancangan balok 8. "erakitan objek 4. $andi >. MaGes
Th" 1".h""% adu! in!"i"n." s.a" %",is"d (-AIS0R)
)ntuk usia 2>#>8 tahun. $kala *erbal
$kala perfomansi
2. Informasi
2. !elengkapan gambar
. (entang angka
. $usunan gambar
7. !osakata
7. (ancangan balok
8. Pitungan
8. "erakitan objek
4. "emahaman
4. $imbol angka
>. kesamaan
&''
15
Psikodianos!ik II Lusi Nur Ardhiani
Pusa! P"n"#banan Bahan A$a% )ni*ersitas Mercu %uana
Th" s!anda%d p%o%"ssi," Ma!%i."s (SPM)
&''
indi*idual ataupun kelompok.
16
Psikodianos!ik II Lusi Nur Ardhiani
Pusa! P"n"#banan Bahan A$a% )ni*ersitas Mercu %uana
%ersifat non*erbal.
(a*en sendiri menyebut skala ini sebagai tes kejelasan pengamatan dan kejelasan berkir, bukan tes inteligensi umum SPM
!idak
#"#b"%ikan
sua!u
anka
I4
akan
!"!api
#"na!akan hasina daa# !inka! a!au "," in!""k!uai!as daa# b"b"%apa ka!"o%i7
Qrade I
: !apasitas intelektual $uperior.
Qrade II
: !apasitas intelektual Di atas rata#rata
Qrade III
: !apasitas intelektual (ata#rata.
Qrade I?
: !apasitas intelektual Di bawah rata#rata.
Qrade ?
: !apasitas intelektual Terhambat.
+ontoh tes $"M
Ad,an."d P%o%"ssi," Ma!%i."s (APM)
&''
Disusun oleh K.+ (a*en pada tahun 2687
17
Psikodianos!ik II Lusi Nur Ardhiani
Pusa! P"n"#banan Bahan A$a% )ni*ersitas Mercu %uana
Tes
'"M terdiri dari set dan bentuknya non#*erbal. $et 2 disajikan
dalam buku tes yang berisikan 2 butir soal. $et II berisikan 7> butir soal tes.
)ntuk
membedakan
berkemampuan
secara
intelektual
jelas lebih
antara dari
indi*idu#indi*idu normal
bahkan
berkemampuan intelektual superior. Tujuan
: )ntuk mengukur tingkat intelegensi dan analisis klinis.
2oo%s P%o%"ssi," Ma!%i."s (2PM)
)ntuk:
anak#anak yang berusia 4 sampai 22 tahun.
orang#orang yang lanjut usia 0R>B tahun1
anak#anak defecti*e
Terdiri
dari 7> soal dalam 7 seri: ', '% dan %,
Dapat berbentuk buku soal maupun papan
+ontoh tes +"M
&''
18
Psikodianos!ik II Lusi Nur Ardhiani
Pusa! P"n"#banan Bahan A$a% )ni*ersitas Mercu %uana
yang yang
'spek yang diukur 2. %erpikir logis . !ecakapan pengamatan ruang 7. !emampuan
untuk
mencari
dan
mengerti
hubungan
antara
keseluruhan dan bagian#bagian, jadi termasuk kemampuan analisa dan kemampuan integrasi 8. kemapuan berpikir secara analogi. 2u!u%" +ai% In!"i"n." T"s! (2+IT)
+ulture air Intelligence Test 0+IT1, $cale and 7 rom ' and rom % •
%uku soal dan lembar jawaban yang terpisah.
•
Tes ini mengukur faktor kemampuan mental umum 0g#factor1
•
Tes ini dipergunakan untuk keperluan yang berkaitan dengan factor kemampuan mental umum atau kecerdasan. –
$kala untuk anak#anak usia 3#28 tahun dan untuk orang dewasa yang memiliki kecerdasan di bawah normal.
–
$kala 7 untuk usia sekolah lanjutan atas dan orang dewasa dengan kecerdasan tinggi.
Th" Kau//#an Ass"s#"n! Ba!!"% /o% 2hid%"n (K0AB2) •
!#'%+ dimaksudkan untuk mengakomodasi kebutuhan pengetesan bagi
kelompok#kelompok
khusus,karena
kurang
mengandalkan
kemampuan *erbal Kau/#an Addo"s"n! And Adu! In!"i"n." T"s! (KAIT) •
&''
Tes ini dirancang untuk usia 22 hingga 34 tahun atau lebih.
19
Psikodianos!ik II Lusi Nur Ardhiani
Pusa! P"n"#banan Bahan A$a% )ni*ersitas Mercu %uana
•
Tes ini menampilkan upaya untuk mengintegrasikan teori tentang inteligensi cair dan kristal.
•
$oal#soal dalam tes ini cenderung menuntut semacam penyelesaian masalah dari pikiran operasional formal "iaget dan fungsi#fungsi e*aluatif perencanaan
Kau/#an B%i"/ In!"i"n." T"s! (K0BIT)
Tes ini mencakup usia 8 hingga 6B tahun. Tes ini dirancang sebagai instrumen penyaringan yang cepat untuk memperkirakan tingkat fungsi intelektual.
K"!"%ba!asan !"s in!"""nsi
#
Panya dapat dilakukan oleh orang terdidik dalam hal ini adalah psikolog karena akan sangat membahayakan jika dilakukan orang awam.
#
!etepatan
interpretasi
sangat
tergantung
pada
reliabilitas
dan
*aliditas. #
!ondisi testi yang sangat mempengaruhi hasil
B"b"%apa p"ndapa! k"i%u #"n"nai !"s in!"""nsi
#
Tes intelegensi mengukur kemampuan bawaan. $alah karena faktor pengalaman sangat mempengaruhi.
#
"rediksi dari tes intelegensi akurat. $alah, karena dapat dipengaruhi banyak hal
&''
20
Psikodianos!ik II Lusi Nur Ardhiani
Pusa! P"n"#banan Bahan A$a% )ni*ersitas Mercu %uana
#
$kor tes intelegensi sangat reliabel. $alah, karena pengukuran aspek non sik tak dapat dilakukan secara konsisten dikarenakan banyak faktor yang menjadi sumber kesalahan
#
Tes intelegensi dapat mengungkapkan semua informasi mengenai kompetensi
potersual
dan
aktiual
yang
dimiliki
siswa
dalam
kemampuannya sebagai manidus. $alah,tes inrelegisi tak dapat memberikan gambaran manusia seutuhnya
Modu III PETUNJUK ADMINISTRASI PEN8ELENGGARAAN TES -BIS
-
Merupakan tes indi*idual untuk usia diatas 2> tahun
-
Tester harus mencatat jawaban dari orang yang diperiksa 0testee1
-
Tujuan dari tes ini bukan untuk menghasilkan informasi tentang bagaimana sesorang akan bersikap, bertindak dalam suatu keadaan tertentu, termasuk misalnya sukses atau gagal dalam menyelesaikan jenjang pendidikan tertentu, teteapi berkenaan dengan bagaimana umumnya seseorang diharapkan untuk berfungsi dalam menghadapi berbagai situasi yang membutuhkan tindakan cerdas à inteligensi merupakan bagian dari kepribadian, bukan suatu keutuhan tersendiri
-
&%I$ tergolong dalam tes tipe +
P"%siapan p"aksanaan ad#inis!%asi
!elengkapan yang perlu dipersiapkan -
&''
!otak &% 0soal#soal, subtes yang dipilih, dsb1
21
Psikodianos!ik II Lusi Nur Ardhiani
Pusa! P"n"#banan Bahan A$a% )ni*ersitas Mercu %uana
-
%uku pedoman pemeriksaan 0manual &%I$1
-
Stop ,atch
-
ormulir jawaban
-
'lat tulis dan lembar catatan $uasana yang perlu diciptakan "osisi
-
duduk
à
netral,
tidak
memposisikan
Testee
sebagai
pasien/penderita, memungkinkan catatan tidak terbaca, dll -
(uangan dan penerangan
-
"enjelasan tentang tujuan
P"!un$uk u#u#
Diawali dengan building rapport
-
-
Tester membacakan istruksi petunjuk yang telah tersedia
-
Tidak diperkenankan mengajak testee berbincang#bincang selama tes 'pabila testee kurang jelas dengan instruksi, sebaiknya instruksi diulang
-
namun hindari memberi penjelasan lebih jauh "emberian subtes tidak harus berurutan
-
Tes &%I$ terdiri dari 22 subtes, terbagi dalam bagian: Baian ,"%ba
2. Qeneral information 0pengetahuan umum1 . Qeneral comprehension 0pengertian umum1 7. 'rithmethical reasoning 0kecakapan berhitung1 8. Digit span 0rentang angka1 4. $imilarities 0persamaan1 >. ?ocabulary 0 perbendaharaan kata1 Baian p"%/o%#an."
5. "icture arrangement 0menyusun gambar1 3. "icture completion 0melengkapi gambar1 6. bject assembly 0merakit obyek1
&''
22
Psikodianos!ik II Lusi Nur Ardhiani
Pusa! P"n"#banan Bahan A$a% )ni*ersitas Mercu %uana
2B.
%lock design 0menyusun kubus1
22.
Digit symbol 0deret simbol1
"emberian subtes sebaiknya diberikan semua jika ingin memperoleh gambaran yang lebih menyeluruh. Terdapat 7 pengecualian subjek: a. Kika subjek tuna netra hanya bagian *erbal yang disajikan b. Kika subjek orang asing hanya bagian performance yg diberikan c. Kika subjek berusia diatas 4o th kita dapat meniadakan beberapa subtes tergantung kondisi +atatan: peniadaan subtes harus dilakukan sebelum tes berlangsung, tidak setelah tes berlangsung. )ntuk subjek dewasa normal, tidak perlu dihilangkan lebih dari 2 subtes
1.
G"n"%a in/o%#a!ion (p"n"!ahuan u#u#) o
%acakan instruksi sesuai panduan
o
"emeriksa memberi tanda C untuk jawaban benar dan S untuk jawaban salah pada lembar jawaban
o
Kika jawaban subjek meragukan, lakukan inuiry: oba 4elas8an lebih lan4ut9
o
Kika subjek memberi dua jawaban atau lebih maka Tester harus menanyakan mana jawaban yang dianggap paling benar
o
Kika gagal menjawab pada pertanyaan mudah, lakukan inuiry untuk mengamati apakah kegagalan tersebut merupakan indikasi gangguan.
o
Kika semua pertanyaan telah selesai, katakan :ita telah selesai dengan subtes ini" mari 8ita lan4ut8an 8e subtes beri8utnya
&''
23
Psikodianos!ik II Lusi Nur Ardhiani
Pusa! P"n"#banan Bahan A$a% )ni*ersitas Mercu %uana
"enilaian: $kor 2 untuk setiap jawaban yang benar, B untuk jawaban yang salah. $kor tertinggi : 4
2.
G"n"%a .o#p%"h"nsion (p"n"%!ian u#u#) o
%acakan instruksi dan pertanyaan dimulai dari no 2, jika dalam 2B# 24 detik belum dijawab, pertanyaan dapat diulang kembali
o
Tester menuliskan setiap jawaban Testee pada lembar jawaban secara *erbatim kata demi kata
o
Terdapat 2B pertanyaan dan pertanyaan pengganti. "ertanyaan pengganti tidak diberikan untuk mengganti jawaban salah. "ertanyaan pengganti ditetapkan sebelum tes.
o
Kika jawaban pertanyaan pertama kurang tepat, maka Tester diperbolehkan memberitahu jawaban yang benar. amun khusus untuk pertanyaan 2 saja à subjek tidak mendapat nilai jika salah
"enilaian: $kor untuk jawaban yang benar dan lengkap $kor 2 untuk jawaban yang kurang lengkap $kor B untuk jawaban salah
3.
Dinilai berdasar derajat umum dan kualitas jawaban
$kor tertinggi B
A%i!h#"!i.a R"asonin (k".akapan b"%hi!un) o
&''
24
Tes ini menggunakan stop watch
Psikodianos!ik II Lusi Nur Ardhiani
Pusa! P"n"#banan Bahan A$a% )ni*ersitas Mercu %uana
o
Terdapat 2B soal, 3 soal dibacakan, soal disajikan langsung untuk dibaca sendiri oleh subjek.
o
o
Tidak diperkenankan menggunakan coret#coretan $ubjek diperkenankan menjawab meskipun waktu yang diberikan telah habis, namun jawaban tetap diperhitungkan salah
o
%ila hanya terlewat beberapa detik dapat menjadi bahan untuk interpretasi kualitatif
o
%ila masih ada waktu namun subjek menjawab salah, tester dapat mengatakan bahwa jawaban itu salah dan bila subjek berhasil membetulkan didalam batas waktu maka ia mendapat nilai U
"enilaian: o
$etia soal yang dijawab dengan benar masih dalam batas waktu mendapat skor 2
o
%atas waktu sebagai berikut: Soa
-ak!u (d"!ik)
2, , 7
24
8, 4, >
7B
5, 3
>B
6, 2B
2B
)ntuk soal no 6 dan 2B
4.
o
Mendapat nilai jika dijawab dengan benar dalam 8B detik
o
Mendapat nilai 7 jika dijawab dengan benar dalam 24 detik
o
$kor tertinggi : 2>
Dii! span (d"%"! anka) o
o
&''
25
$uasana tempat harus dipastikan tenang Terdiri dari bagian: deret maju dan deret mundur
Psikodianos!ik II Lusi Nur Ardhiani
Pusa! P"n"#banan Bahan A$a% )ni*ersitas Mercu %uana
o
%acakan sesuai instruksi, dengan jeda 2 detik disetiap angka
o
%eri tanda C jika jawaban betul S jika jawaban salah
o
Kika jawaban salah beri kesempatan untuk menjawab susunan yang kedua
5.
o
Pentikan jika salah kali pada jumlah digit yang sama
o
$kor tertinggi : 25
o
%eri catatan perilaku subjek dalam mengingat
Si#ia%i!i"s (p"%sa#aan) o
o
Terdiri dari 2 pasang kata %ila gagal menjawab soal pertama, tester diperkenankan memberi tahu jawaban yang benar, namun subjek tetap mendapat skor B
6.
7.
o
"enilaian:
o
$kor , 2, atau B
o
$kor tertinggi 8
9o.abua% (p"%b"ndaha%aan Ka!a) o
+atat semua jawaban secara lengkap pada lembar jawaban
o
"enilaian : skor 2, U atau B sesuai kunci jawaban
o
$kor tertinggi 8
Pi.!u%" a%%an"#"n! (#"nusun a#ba%) o
$ajikan sesuai nomor urut yang tertera dibelakang gambar
o
%eri contoh dan penjelasan untuk gambar burung yang membuat sarang
o
"ada soal berikutnya tidak diberi penjelasan gambar
o
$usunan peletakan kartu dihadapan tester sesuai angka 2##7 yang terdapat dibelakang gambar
o
$usunan seri yang benar ditandai dengan hurut misal: "'T, '%+D à catat sebagai jawaban
&''
26
Psikodianos!ik II Lusi Nur Ardhiani
Pusa! P"n"#banan Bahan A$a% )ni*ersitas Mercu %uana
o
Terdapat pembatasan waktu seperti kecakapan berhitung
o
Minta subjek mengatakan selesaiJ agar waktu yg tercatat tepat
o
Minta subjek menceritakan gambar dan catat cerita subjek "enilaian :
o
Qambar rumah, penodongan dan ele*ator diberi skor jika benar B jika salah
o
$eri gambar main mata, ikan dan taksi diberi skor 7, , 2 atau B sesuai ketentuan
o
8.
$kor tertinggi 2
Pi.!u%" .o#p"!ion (#""nkapi a#ba%) o
$ajikan gambar pertama dan jika subjek menjawab salah beri tahu jawaban yang benar
o
Kawaban yang benar juga dapat diberikan untuk pertanyaan kedua, namun untuk gambar ke 7 dan seterusnya tidak lagi diperkenankan meberi bantuan
o
&aktu melihat gambar sekitar 24#B detik, bila subjek tidak dapat menemukan sajikan gambar berikutnya
o
Kika pada no 22, dijawab kakinya tidak ada, maka subjek mengatakan ya, apa lagiVJ 0jika jawaban tetap salah maka subjek dianggap gagal1
"enilaian
9.
o
$kor 2 untuk setiap jawaban benar
o
$kor tertinggi 24
Ob$"k Ass"#b (M"%aki! ob$"k) o
Terdapat 7 persoalan, sajikan sesuai petunjuk pada diagram yang telah ditetapkan
&''
27
Psikodianos!ik II Lusi Nur Ardhiani
Pusa! P"n"#banan Bahan A$a% )ni*ersitas Mercu %uana
o
)ntuk soal pertama, diberi tahu bahwa potongan tersebut merupakan potongan bagian boneka
o
%atas waktu: boneka 0 menit1, kepala 07 menit1, tangan 07 menit1
o
$kor berkisar B#> ada tambahan nilai pada percobaan kepada dan tangan bila dikerjakan dalam batas waktu tertentu
o
10.
$kor tertinggi >
Bok d"sain (#"nusun kubus) o
9etakkan 8 kubus, bacakan instruksi
o
Tester menyusun 0memberi contoh untuk pola no 21
o
Kika subjek sudah mengerti, maka pelaksanaan tes dimulai dengan menyajikan kartu pola 2
o
'duk#aduk kubus setiap kali selesai 2 pola
o
$etelah pola 8 selesai tambahkan 4 kubus lagi, dan menggunakan 6 kubus untuk kartu pola 4 dan >
o
$etelah pola >, tester menambahkan 5 kubus sisanya dan menggunakan 2> kubus untuk pola no 5
"enilaian o
$kor >, 4, 8, 7, diberikan bagi susunan yang benar dalam batas waktu tertentu sesuai dengan tabel scoring
11.
&''
o
%ila susunan benar tapi diluar batas waktu, beri skor B
o
$kor tertinggi 8
Dii! s#bo (d"%"! si#bo) o
%acakan instruksi sesuai petunjuk
o
"ersiapkan stopwatch
o
%atas waktu percobaan 6B detik
o
"emeriksa memberi contoh sampai no 4
o
!atakana berhenti saat 6B detik
28
Psikodianos!ik II Lusi Nur Ardhiani
Pusa! P"n"#banan Bahan A$a% )ni*ersitas Mercu %uana
"enilaian o
$kor 2 untuk setiap tanda yang benar, skor U untuk tanda terbalik jika ditulis sebagai huruf
o
$kor tertinggi >5
Ad#inis!%asi !"s b"n!uk p"nd"k -
'dministrasi bentuk pendek dapat dilakukan namun kurang lengkap untuk interpretasi
-
-
%entuk pendek yang umum digunakan o
subtes *erbal 0aritmatic dan *ocabulary1
o
subtes performance 0block design dan picture arrangement1
+ara pendek lainya dengan memberikan semua subtes namun dengan hanya memberi 2/7 dari item#itemnya
&''
29
Psikodianos!ik II Lusi Nur Ardhiani
Pusa! P"n"#banan Bahan A$a% )ni*ersitas Mercu %uana