BAB I PENDAHULUAN
1.1; Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi dan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan tantangan bagi penyelenggara pendidikan dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Sutrisno (2008: ) mengemukakan ba!"a peningkatan mutu pelaksanaan pembelajaran di sekola! dilakukan dengan berbagai strategi# sala! satu diantaranya melalui penerapan pendidikan dan pelati!an berbasis kompetensi (competency (competency based education and training). training). Pendekatan Pendekatan berbasis kompetensi kompetensi digunakan sebagai a$uan dalam pengembangan kurikulum# pengembangan ba!an ajar# pelaksanan pembelajaran# dan pengembangan prosedur penilaian. %erkait dengan pengembangan ba!an ajar# saat ini pengembangan ba!an ajar dalam dalam bentuk bentuk modul modul menjad menjadii kebutu kebutu!an !an yang yang sangat sangat mendes mendesak. ak. &al ini merupa merupakan kan konsek konsekuen uensi si ditera diterapka pkanny nnyaa kuriku kurikulum lum tingka tingkatt satuan satuan pendid pendidikan ikan berbasis kompetensi di sekola!. Pendekatan kompetensi mempersyaratkan penggunaan modul dalam pelaksanaan pembelajarannya. Modul dapat membantu sekola! sekola! dalam me"ujudkan me"ujudkan pembelajaran pembelajaran yang berkualitas. berkualitas. Penerapan modul dapat dapat mengko mengkondi ndisik sikan an kegiata kegiatan n pembel pembelajar ajaran an lebi! lebi! teren$a teren$ana na dengan dengan baik# baik# mandiri# tuntas dan dengan !asil (output ( output ) yang jelas (Sutrisno# 2008: 2). 'etersediaan modul pembelajaran# k!ususnya modul pembelajaran kimia berisi Scienc Science, e, Technolo chnology gy,, Envir Environ onmen ment, t, and Societ Societyy (S%S) (S%S) berorientasi berorientasi ChemoChemo-ent entre repre preneu neursh rship ip (*P (*P)) masi masi! ! jara jarang ng diju dijump mpai ai di seko sekola la!. !. &asi &asill
1
2
"a"a "a"an$ n$ar araa deng dengan an sala! sala! satu satu guru guru kimi kimiaa di M+, M+, -emb -emban ang g mempe mempero role le! ! informasi ba!"a () modul pembelajaran kimia berisi S%S berorientasi *P belum tersedia (2) ba!an ajar yang digunakan sis"a dalam pembelajaran adala! /'S yang diperole! dari penerbit dan buku paket kimia () proses belajar sis"a !anya terfokus pada apa yang disampaikan guru (1) motiasi belajar kimia sis"a masi! renda!. &al ini ditandai dengan minimnya sis"a yang ingin mengikuti jam tamba!an di luar jam madrasa! yang dita"arkan ole! guru kimia () ba!an ajar yang digunakan di M+, -embang belum berisi S%S (3) praktikum kimia yang berkaitan dengan produk kimia yang digunakan dalam ke!idupan se!ari4!ari belum perna! dilakukan dan (5) !asil belajar sis"a belum optimal. &al ini ditu ditunj njuk ukka kan n deng dengan an rata rata4ra 4rata ta nilai nilai 6lan 6langa gan n +k!ir k!ir Seme Semest ster er 7asal 7asal ta!u ta!un n 20120 kelas 9 P+4# 9 P+42# dan kelas 9 P+4 sebesar 15#13 dengan jumla! sis"a yang men$apai ''M sebanyak dari 8 sis"a. ;isi S%S merupakan $ara pandang ke depan yang memba"a ke ara! pema!aman ba!"a segala sesuatu yang kita !adapi dalam ke!idupan ini mengandun mengandung g aspek sains# lingkungan lingkungan## teknologi# teknologi# dan masyarakat masyarakat sebagai sebagai satu kesatuan serta saling mempengaru!i se$ara timbal balik (
tela tela! !
dimi dimili liki ki
(
2002 2002::
25) 25)##
se!i se!ing ngga ga
di!a di!ara rapk pkan an
dapa dapatt
meng!asilka meng!asilkan n lulusan lulusan yang memiliki memiliki kemampuan kemampuan penalaran# penalaran# kreatiitas# kreatiitas# serta produktiitas lebi! tinggi dibanding dengan yang tidak ber"a"asan S%S (
3
Di sisi lain berkembangnya P%' dalam berbagai bidang ke!idupan# meng mengak akib ibatk atkan an persa persain inga gan n yang yang keta ketatt dalam dalam berb berbag agai ai bida bidang ng## se!in se!ingg ggaa mengakibatkan banyaknya pengangguran. Dunia pendidikan# k!ususnya sekola! di!arapkan mampu men$etak lulusan yang berkompeten dan mampu bersaing dalam memperole! pekerjaan. Pada 200 jumla! angkatan kerja men$apai 3 juta orang dan tingkat pengangguran 8#= juta orang. +kibatnya# terjadi pengangguran yang potensial menjadi kendala sosial di masyarakat (Ditjen Dikmen# 202: ). Meli!at jumla! pengangguran yang $ukup tinggi itu# maka diperlu diperlukan kan upaya upaya mempers mempersiap iapkan kan lulusa lulusan n SM+M+ SM+M+ agar agar dapat dapat men$ip men$iptak takan an lapangan kerja sendiri apabila mereka tidak dapat melanjutkan kulia! nantinya. 6ntuk itu diperlukan upaya yang tepat agar lulusan SM+M+ mampu men$ip men$iptaka takan n lapang lapangan an sendir sendiri. i. Sala! Sala! satu upaya upaya yang yang dapat dapat dilaku dilakukan kan adala! adala! membekali sis"a dengan keterampilan !idup (life ( life skill ) yang dapat memberikan kema kemamp mpua uan n dan dan kebe keberan rania ian n dalam dalam meng meng!a !ada dapi pi prob proble lema matik tikaa ke!i ke!idu dupa pan# n# kemudi kemudian an se$ara se$ara kreatif kreatif menemu menemukan kan solusi solusi serta serta mampu mampu berada beradapta ptasi si untuk untuk memenu!i tuntutan dan tantangan dalam ke!idupan se!ari4!ari (Ma!moedi# 202: =). Sala! satu metode yang dapat membangun spirit ke"irausa!aan adala! pembelajaran
kimia
dengan
pendekatan
*P. *P.
Pe Pendekatan
chemo-
entrepreneurship (Supartono# entrepreneurship (Supartono# 200=: 155) merupakan suatu pendekatan kimia yang mengai mengaitkan tkan mempela mempelajari jari materi materi yang yang sedang sedang dipelaj dipelajari ari dengan dengan objek objek nyata. nyata. Dengan Dengan demiki demikian an selain selain memper memperole ole! ! materi materi pelajar pelajaran# an# sis"a sis"a juga juga memilik memilikii kesempatan kesempatan untuk mempelajari mempelajari proses proses pengola!an pengola!an suatu ba!an menjadi suatu
4
produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomi. Melalui pembelajaran berisi S%S dan berorientasi *P ini sis"a di!arapkan lebi! termotiasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran kimia serta menumbu!kan minat ke"irausa!aan yang dimilikinya# se!ingga dapat dijadikan bekal setela! menyelesaikan studinya pada SM+M+.
1.2; Identifikasi Masalah
Modul Pembelajaran kimia berisi S%S berorientasi *P di M+, -embang belum tersedia.
1.2.2;
Proses belajar sis"a !anya terfokus pada apa yang disampaikan guru.
1.2.3;
Motiasi belajar# minat "irausa!a# dan !asil belajar sis"a belum menunjukkan !asil yang optimal.
1.3; Cakupan Masalah
Modul yang dikembangkan adala! modul pembelajaran kimia berisi S%S berorientasi *P pada materi larutan asam basa.
1.3.2;
Modul yang dikembangkan diimplementasikan dalam pembelajaran kimia di M+ Mu>allimin Mu>allimat -embang dan M+, -embang kelas 9 P+
5
semester 2 ta!un 20120 serta keefektifannya ter!adap motiasi belajar# minat "irausa!a# dan !asil belajar sis"a.
1.4; Rumusan Masalah
+paka! modul pembelajaran kimia berisi S%S berorientasi *P yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran?
1.4.2;
+paka! modul pembelajaran kimia berisi S%S berorientasi *P yang dikembangkan efektif dalam meningkatkan motiasi belajar# minat "irausa!a# dan !asil belajar sis"a?
1.5; Tuuan Penelitian
Meng!asilkan modul pembelajaran kimia berisi S%S berorientasi *P yang layak digunakan dalam pembelajaran kimia.
1.5.2;
Meng!asilkan modul pembelajaran kimia berisi S%S berorientasi *P yang efektif dalam meningkatkan motiasi belajar# minat "irausa!a# dan !asil belajar sis"a.
1.6; Manfaat Penelitian
&asil penelitian pengembangan ini di!arapkan dapat memberikan manfaat untuk: 1.6.1;
Sis"a
6
Modul !asil pengembangan dapat digunakan sebagai ba!an penunjang dalam pembelajaran kimia terutama pada materi larutan asam basa. 1.6.2;
7uru
Memotiasi guru untuk mengembangkan modul pembelajaran kimia berisi S%S berorientasi *P pada materi yang lain. 1.6.3;
Peneliti lain
Penelitian ini dapat dijadikan a$uan dalam pengembangan modul berisi S%S berorientasi *P pada materi dan mata pelajaran lain.
1.7; !pesifikasi Pr"duk #ang Dikem$angkan
Spesifikasi produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adala!: 1.7.1;
Modul pembelajaran yang dikembangkan adala! modul pembelajaran kimia berisi S%S berorientasi *P berbentuk media $etak pada materi larutan asam basa.
1.7.2;
Modul pembelajaran kimia yang dikembangkan disusun dengan menga$u pada aspek4aspek karakteristik dan elemen mutu modul yang diterbitkan
1.7.3;
Desain modul pembelajaran kimia berisi S%S berorientasi *P terdiri dari cover # kata pengantar# daftar isi# petunjuk penggunaan modul# standar kompetensi dan kompetensi dasar# isi modul yang terdiri dari tujuan pembelajaran# materi# ringkasan# uji kompetensi# tes formatif# pemba!asan uji kompetensi dan tes formatif# daftar pustaka# dan glosarium.
1.8; Asumsi dan %eter$atasan Pengem$angan 1.8.1;
+sumsi Pengembangan
7
Pengembangan modul pembelajaran kimia berisi S%S berorientasi *P pada materi larutan asam basa mempunyai asumsi4asumsi: 1.8.1.1;
Modul pembelajaran kimia berisi S%S berorientasi *P belum banyak dikembangkan.
1.8.1.2;
7uru dan sis"a di M+, -embang belum menggunakan modul pembelajaran kimia berisi S%S berorientasi *P yang dapat menunjang pembelajaran kimia.
1.8.1.3;
Dalam pelaksanaan uji $oba# guru dan sis"a dapat memanfaatkan modul pembelajaran
kimia berisi
S%S berorientasi
*P yang tela!
dikembangkan dalam proses pembelajaran di madrasa!. 1.8.2;
'eterbatasan Pengembangan 'eterbatasan dari penelitian pengembangan ini antara lain:
1.8.2.1;
Materi yang dikembangkan dalam modul pembelajaran kimia berisi S%S berorientasi *P !anya pada materi larutan asam basa.
1.8.2.2;
6ji $oba dilakukan pada kalangan terbatas dengan jumla! subjek uji $oba yang terbatas.
BAB II %A&IAN PU!TA%A' %ERAN(%A TE)RETI!' DAN %ERAN(%A BERPI%IR
2.1; %aian Pustaka
8
Penelitian yang berkaitan dengan S%S dan *P tela! banyak dilakukan# !anya saja pada penelitian4penelitian sebelumnya S%S dan *P belum dilakukan se$ara terintegrasi. &asil penelitian yang dilakukan
yang
tuntas belajar. Setela!
diberikan
perlakuan
dengan model
pembelajaran berbasis masala! berisi S%S ketuntasan belajar sis"a mengalami peningkatan dimana dari sis"a# sebanyak 21 sis"a tuntas sedangkan 5 sis"a yang lainnya tidak tuntas. &al ini merupakan kesimpulan dari penelitian @ijayanti (20: 32) dengan subyek penelitian kelas 9 P+41 yang terdiri atas sis"a pada SM+ , Semarang. &asil penelitian Mursiti (2008: 280) menunjukkan ba!"a Pembelajaran menggunakan pendekatan CE dan penggunaan game simulation sebagai media CET dapat meningkatkan !asil belajar# kreatiitas# dan life skill ma!asis"a pada pokok ba!asan %erpenoid dan +lkaloid dalam matakulia! 'imia Arganik
8 Menurut Sumarmi (201: 10) pembelajaran P+ berpendekatan bio-
entrepreneurship berisi S%S dapat meningkatkan !asil belajar# motiasi# kreatiitas# kepedulian lingkungan dan minat ke"irausa!aan sis"a. Pendidikan entrepreneurship mengajarkan kepada sis"a agar terbiasa dan terlati! menjadi orang yang kreatif# kaya ide yang bisa membuat inoasi produk serta membuat
9
produk baru yang dibutu!kan masyarakat dan berdaya saing tinggi se!ingga laku di pasaran. Dengan kebiasaan dan lati!an seseorang akan terangsang dan terbiasa mun$ul ide dan gagasan baru# se!ingga tanpa disadari seseorang akan menjadi seorang entrepreneur . Dengan demikian keuntungan dan kekayaan akan meng!ampiri !idupnya yang suda! pasti akan meningkatkan keseja!teraan dan taraf !idupnya. '!otima! (2008: =1) dalam penelitiannya menyimpulkan ba!"a model pembelajaran P+ terpadu berisi S%S dapat meningkatkan !asil belajar. 'eter$apaian ketuntasan belajar indiidu dan klasikal pada kelompok peserta didik yang diberi model pembelajaran P+ terpadu berisi S%S lebi! tinggi daripada keter$apaian ketuntasan belajar indiidu dan klasikal pada kelompok peserta didik yang diberi model pembelajaran konensional. &al ini menunjukkan ba!"a model pembelajaran P+ terpadu berisi S%S dapat meningkatkan keter$apaian ketuntasan belajar. Sumarti
(201:
13)
mengemukakan
ba!"a
penggunaan
modul
berorientasi pada kearifan lokal berbasis *P dapat meningkatkan !asil belajar dan meningkatkan keterampilan !idup sis"a. Presentase ketuntasan pada post test sebesar 81#=0B dengan , gain 0#3. &asil penelitian menunjukkan ba!"a para sis"a memiliki respon positif 5=#12B. ni menunjukkan ba!"a proses pembelajaran dengan menggunakan modul berorientasi kearifan lokal berbasis Chemo-entrepreneurship dapat menarik pera!atian sis"a. Di beberapa sekola! dasar dan sekola! menenga! di Malaysia menunjukkan ba!"a pengajaran dan pembelajaran sains yang menggunakan modul
Entrepreneurial
Science
Thinking
(S$i%)
se$ara
keseluru!an
menunjukkan !asil positif bagi sis"a. Disamping prestasi dan minat ter!adap sains lebi! meningkat# sis"a juga menunjukkan sikap positif ter!adap dunia
10
ke"irausa!aan. Sis"a menjadi lebi! menyadari dan mema!ami releansi antara pengeta!uan sains yang mereka pelajari di kelas dengan ke!idupan se!ari4!arinya (Syukri# 200=: ).
2.2; %erangka Te"retis 2.2.1;
Modul Pembelajaran
2.2.1.1; Pengertian
Modul merupakan sala! satu bentuk ba!an ajar yang dikemas se$ara utu! dan sistematis# didalamnya memuat seperangkat pengalaman belajar yang teren$ana dan didesain untuk membantu peserta didik menguasai tujuan belajar yang spesifik. Modul minimal memuat tujuan pembelajaran# materisubstansi belajar# dan ealuasi. Modul berfungsi sebagai sarana belajar yang bersifat mandiri# se!ingga peserta didik dapat belajar sesuai dengan ke$epatan masing4 masing (Sutrisno# 2008:1). 2.2.1.2;
'arakteristik Modul 6ntuk meng!asilkan modul yang mampu meningkatkan motiasi belajar#
pengembangan modul !arus memper!atikan karakteristik sebagai berikut (Sutrisno# 2008: 1): 2.2.1.2.1
Self !nstruction Merupakan karakteristik penting dalam modul# dengan karakter tersebut
memungkinkan seseorang belajar se$ara mandiri dan tidak tergantung pada pi!ak lain. 6ntuk memenu!i karakter self instruction# maka modul !arus: () memuat tujuan pembelajaran yang jelas# dan dapat menggambarkan pen$apaian Standar 'ompetensi dan 'ompetensi Dasar (2) memuat materi pembelajaran yang dikemas dalam unit4unit kegiatan yang ke$ilspesifik# se!ingga memuda!kan
11
dipelajari se$ara tuntas () tersedia $onto! dan ilustrasi yang mendukung kejelasan pemaparan materi pembelajaran (1) terdapat soal4soal lati!an# tugas dan sejenisnya yang memungkinkan untuk mengukur penguasaan peserta didik () kontekstual# yaitu materi yang disajikan terkait dengan suasana# tugas atau konteks kegiatan dan lingkungan peserta didik (3) menggunakan ba!asa yang seder!ana dan komunikatif (5) terdapat rangkuman materi pembelajaran (8) terdapat instrumen penilaian# yang memungkinkan peserta didik melakukan penilaian mandiri ( self assessment ) (=) terdapat umpan balik atas penilaian peserta didik# se!ingga peserta didik mengeta!ui tingkat penguasaan materi dan (0) terdapat informasi tentang rujukan pengayaanreferensi yang mendukung materi pembelajaran dimaksud.
2.2.1.2.2
Self Contained Modul dikatakan self contained apabila seluru! materi pembelajaran
yang dibutu!kan termuat dalam modul tersebut. 2.2.1.2.3
Stand "lone Stand alone atau berdiri sendiri merupakan karakteristik modul yang
tidak tergantung pada ba!an ajarmedia lain# atau tidak !arus digunakan bersama4 sama dengan ba!an ajarmedia lain. 2.2.1.2.4
"daptive Modul !endaknya memiliki daya adaptasi yang tinggi ter!adap
perkembangan ilmu dan teknologi.
12
2.2.1.2.5
#ser $riendly Modul
!endaknya
juga
memenu!i
kaida!
user
friendly atau
bersa!abatakrab dengan pemakainya. 2.2.1.3;
lemen Mutu Modul 6ntuk
meng!asilkan
modul
pembelajaran
yang
efektif
dalam
pembelajaran# modul yang diran$ang dan dikembangkan perlu memper!atikan elemen mutu modul yang meliputi format# organisasi# daya tarik# ukuran !uruf# spasi kosong# dan konsistensi (Sutrisno# 2008: 2). 2.2.2;
Pembelajaran 'imia Se$ara psikologis belajar merupakan suatu proses peruba!an yaitu
peruba!an tingka! laku sebagai !asil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenu!i kebutu!an !idupnya (Slameto# 200: 2). Pembelajaran merupakan suatu upaya untuk men$iptakan suatu kondisi bagi ter$iptanya suatu kegiatan belajar yang memungkinkan sis"a memperole! pengalaman belajar yang memadai (-usmono# 201: 3). 'imia merupakan ilmu yang termasuk rumpun P+# ole! karenanya kimia
mempunyai karakteristik sama dengan P+ (
'arakteristik tersebut adala! objek ilmu kimia# $ara memperole!# serta kegunaannya. 'imia merupakan ilmu yang pada a"alnya diperole! dan dikembangkan berdasarkan per$obaan (induktif) namun pada perkembangan selanjutnya kimia juga diperole! dan dikembangkan berdasarkan teori (deduktif). 'imia adala! ilmu yang men$ari ja"aban atas pertanyaan apa# mengapa# dan bagaimana gejala4gejala alam yang berkaitan dengan komposisi# struktur dan sifat# peruba!an# dinamika# dan energetika Cat. Ale! sebab itu# mata pelajaran kimia di SM+M+ mempelajari segala sesuatu tentang Cat yang meliputi komposisi# struktur dan sifat# peruba!an# dinamika# dan energetika Cat yang melibatkan
13
keterampilan dan penalaran. +da dua !al yang berkaitan dengan kimia yang tidak terpisa!kan# yaitu kimia sebagai produk (pengeta!uan kimia yang berupa fakta# konsep# prinsip# !ukum# dan teori) temuan ilmu"an dan kimia sebagai proses (kerja ilmia!). 6ntuk itu# pembelajaran kimia dan penilaian !asil belajar kimia !arus memper!atikan karakteristik ilmu kimia sebagai proses dan produk. Mata pelajaran kimia perlu diajarkan untuk tujuan yang lebi! k!usus yaitu membekali peserta didik pengeta!uan# pema!ama dan sejumla! kemampuan yang dipersyaratkan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebi! tinggi serta mengembangkan ilmu dan teknologi. %ujuan mata pelajaran kimia di$apai ole! peserta didik melalui berbagai pendekatan# antara lain pendekatan induktif dalam bentuk proses inkuiri ilmia! pada tataran inkuiri terbuka. Proses inkuiri ilmia! bertujuan menumbu!kan kemampuan berpikir# bekerja dan bersikap ilmia! serta berkomunikasi sebagai sala! satu aspek penting ke$akapan !idup. Ale! karena itu pembelajaran kimia menekankan pada pemberian pengalaman belajar se$ara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmia! (
14
pentingnya
mengelola
dan
melestarikan
lingkungan
demi
keseja!teraan
masyarakat dan () mema!ami konsep#prinsip# !ukum# dan teori kimia serta saling keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masala! dalam ke!idupan se!ari4!ari dan teknologi (
S%S (Science, Environment, Technology, and Society) S%S apabila diterjema!kan ke dalam ba!asa ndonesia memiliki makna
Sains# /ingkungan# %eknologi# dan Masyarakat atau biasa disebut dengan istila! ESa/ing%eMasF. Se$ara mendasar dapat dikatakan ba!"a melalui pendidikan S%S ini di!arapkan agar sis"a memiliki kemampuan memandang sesuatu se$ara terintegratif dengan memper!atikan keempat unsur S%S# se!ingga dapat diperole! pema!aman yang lebi! mendalam tentang pengeta!uan yang dimilikinya. (
etika
tertentu dan
kebutu!an
untuk
lebi!
15
memper!atikan sarana yang sebenarnya digunakan untuk mendorong sis"a !idup dengan $ara yang rama! lingkungan. %ujuan pendidikan berisi S%S menurut
nironment
S$ien$e
So$iety
%e$!nology
7ambar 2.. &ubungan S%S 2.2.4; 2.2.4.1;
Chemo-entrepreneurship (*P) Pengertian
16
Entrepreneurship dalam ba!asa ndonesia memiliki arti ke"irausa!aan. 'e"irausa!aan merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai# kemampuan (ability)# dan perilaku seseorang dalam meng!adapi tantangan !idup dan $ara memperole! peluang dengan berbagai risiko yang mungkin di!adapinya. 'e"irausa!aan tidak selalu identik dengan "atak atau $iri pengusa!a semata# dikarenakan sifat ini dimiliki juga ole! seseorang yang bukan pengusa!a# seperti petani# karya"an# pega"ai pemerinta!# ma!asis"a# guru# pimpinan proyek# peneliti# dan profesi lainnya. Gi"a ke"irausa!aan ada dalam setiap orang yang memiliki kemampuan yang kreatif dan inoatif# dan pada setiap orang yang menyukai peruba!an# pembaruan# kemajuan# dan tantangan. Dari sini dapat dili!at ba!"a kemampuan ber"irausa!a dimiliki ole! setiap indiidu termasuk didalamnya adala! sis"a (Suryana# 20). ,u!
(201)
mengemukakan
ba!"a
ke"irausa!aan
merupakan
kemampuan yang sangat dibutu!kan dalam abad 2 mengingat keterbatasan dukungan sumberdaya alam ter!adap keseja!teraan penduduk dunia yang makin bertamba! dan makin kompetitif. Gi"a dan semangat ke"irausa!aan yang terbentuk dan terasa! dengan baik sejak remaja akan dapat meng!asilkan sumber daya manusia inoatif yang mampu membebaskan bangsa dan negaranya dari ketergantungan pada sumberdaya alam. %ujuan pendidikan ke"irausa!aan menurut Go!ansen (201: 3) adala!: () mengembangkan sikap dan kualitas diri# meliputi kemampuan dan keberanian untuk mengambil inisiatif# inofatif dan kreatif# berani mengambil mengkolaborasikan
risiko# per$aya
keterampilan sosial
(2)
diri# dan kemampuan belajar
mata pelajaran
untuk dan
17
keterampilan dasar melalui penggunaan metode kerja ke"irausa!aan dan () belajar pengeta!uan dan keterampilan tentang pengembangan bisnis dan proses inoatif. %ujuan pendidikan ke"irausa!aan dapat diintegrasikan dengan pemikiran sains dalam kurikulum# se!ingga dapat mendorong inoasi pembelajaran (
Minat @irausa!a
18
Minat (Slameto# 200: 80) adala! suatu rasa lebi! suka dan rasa ketertarikan pada suatu !al atau aktiitas# tanpa ada yang menyuru!. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan ba!"a sis"a lebi! menyukai suatu !al daripada !al lainnya# dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktiitas. Sis"a yang memiliki minat ter!adap subjek tertentu $enderung untuk memberikan per!atian yang lebi! besar ter!adap objek tersebut. Minat tidak diba"a sejak la!ir# melainkan diperole! kemudian. Minat ter!adap sesuatu dipelajari dan mempengaru!i belajar selanjutnya serta mempengaru!i penerimaan minat4minat baru. Gadi minat ter!adap sesuatu merupakan !asil belajar dan menyokong belajar selanjutnya. Menurut Meredit! (Suryana# 20: 2) ber"irausa!a berarti memadukan "atak pribadi# keuangan# dan sumber daya. Ale! karena itu# ber"irausa!a merupakan suatu pekerjaan atau karir yang !arus bersifat fleksibel dan imajinatif# mampu meren$anakan# mengambil risiko# keputusan# dan tindakan untuk men$apai tujuan. Sedangkan keterampilan ke"irausa!aan adala! keterampilan dasar yang diperlukan untuk dapat memulai# mengembangkan keuangan dalam "irausa!a (+deyemo# 200=: 8). +dapun syarat ber"irausa!a adala! !arus memiliki
kemampuan
untuk
menemukan
dan
mengealuasi
peluang#
mengumpulkan sumber4sumber daya yang diperlukan# dan bertindak untuk memperole! keuntungan dari peluang4peluang tersebut.
19
'arakteristik umum ke"irausa!aan dapat dili!at pada berbagai aspek kepribadian# seperti ji"a# "atak# sikap dan perilaku seseorang. Menurut Suryana (20: 22) $iri4$iri ke"irausa!aan meliputi enam komponen penting# yaitu: () per$aya diri (2) berorientasi pada !asil () berani mengambil risiko (1) kepemimpinan () keorisinalitasan dan (3) berorientasi pada masa depan. Meredit! dalam Suryana (20 22) mengemukakan enam $iri dan "atak ke"irausa!aan yang meliputi () per$aya diri dan optimis# yang ditandai dengan memiliki keper$ayaan diri yang kuat# ketidakbergantungan ter!adap orang lain# dan indiidualitas. (2) berorientasi pada tugas dan !asil# yang ditandai dengan kebutu!an untuk berprestasi# berorientasi laba# mempunyai dorongan kuat# energik# tekun# dan taba!# bertekad kerja keras# dan inisiatif. () berani mengambil resiko dan menyukai tantangan# yang ditandai dengan mampu mengambil resiko yang "ajar# (1) kepemimpinan# yang memiliki "atak dengan $iri berji"a kepemimpinan# muda! beradaptasi dengan orang lain# dan terbuka ter!adap saran serta kritik. () keorisinalitasan# dengan $iri inoatif# kreatif# dan fleksibel. (3) berorientasi masa depan# yang ditandai dengan memiliki isi dan perspektif masa depan. 2.2.5;
Motiasi
dorongan mental
yang menggerakkan
dan
mengara!kan perilaku manusia# termasuk perilaku belajar. +da tiga komponen utama dalam motiasi# yaitu kebutu!an# dorongan# dan tujuan (Dimyati# 2003: 80). 'ebutu!an terjadi apabila indiidu merasakan ada ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia !arapkan. Dorongan merupakan kekuatan mental
20
untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenu!i !arapan. Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada pemenu!an !arapan atau pen$apaian tujuan. Dorongan yang berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motiasi. Sedangkan tujuan adala! !al yang ingin di$apai ole! seorang indiidu. Motiasi merupakan faktor penentu dan berfungsi menimbulkan# mendasari dan mengara!kan perbuatan belajar. Motiasi dapat menentukan baik tidaknya dalam men$apai tujuan se!ingga semakin besar motiasinya akan semakin besar kesuksesan# tampak gigi!# tidak mau menyera!# giat belajar untuk meningkatkan prestasi belajarnya (Miru# 200=: 2). Menurut Miru (200= 2) motiasi seseorang dapat timbul dari dalam diri sis"a atau disebut motiasi instrinsik namun juga timbul dari luar diri seorang sis"a atau yang disebut motiasi ekstrinsik. Motiasi instrinsik merupakan energi yang menjadi aktif atau berfungsi tidak perlu dirangsang dari luar# karena dalam setiap indiidu suda! ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
21
adala! aktiitas yang tidak perna! terlepas dari kegiatan sis"a yang memiliki motiasi instrinsik. Motiasi ekstrinsik merupakan kebalikan dari motiasi instrinsik. Motiasi ekstrinsik adala! energi yang aktif dan berfungsi karena adanya rangsangan dari luar untuk melakukan sesuatu. Motiasi belajar dikatakan motiasi ekstrinsik bila sis"a menempatkan tujuan belajarnya diluar faktor4faktor situasi belajar. Sis"a belajar karena !endak men$apai tujuan tertentu yang terletak diluar !al yang dipelajarinya. Misalnya untuk meng!indari !ukuman# memperole! !adia!# dan sebagainya. Motiasi belajar sangat penting bagi sis"a dalam memperole! tujuan yang diinginkannya. +dapun pentingnya motiasi belajar bagi sis"a menurut Dimyati (2003: 8) adala!: () menyadarkan kedudukan pada a"al belajar# proses# dan !asil a!ir (2) menginformasikan tentang kekuatan usa!a belajar yang dibandingkan dengan teman sebaya () mengara!kan kegiatan belajar (1) membesarkan semangat belajar () menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja yang berkesinambungan. +ritonang (2008: 1) mendeskripsikan ba!"a motiasi belajar sis"a meliputi beberapa dimensi# yaitu: () ketekunan dalam belajar (2) ulet dalam meng!adapi kesulitan () minat dan ketajaman per!atian dalam belajar (1) berprestasi dalam belajar dan () mandiri dalam belajar. 2.2.6;
&asil
memperole! suatu peruba!an tingka! laku yang baru se$ara keseluru!an# sebagai !asil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Peruba!an4 peruba!an tersebut akan nyata dalam seluru! aspek tingka! laku. Se!ingga pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses usa!a yang dilakukan
22
seseora seseorang ng untuk untuk memper memperole ole! ! suatu suatu peruba peruba!an !an tingka! tingka! laku laku yang yang baru baru se$ara se$ara kese keselu luru ru!a !an# n# seba sebaga gaii !asil !asil peng pengal alam aman anny nyaa sendi sendiri ri dalam dalam inter interak aksi si deng dengan an lingkungannya (Slameto# 200: 2). Snelbeker mendefinisikan ba!"a !asil belajar adala! peruba!an atau kemampuan baru yang diperole! sis"a setela! melakukan perbuatan belajar (-usmono# 201: 8). Di dalam belajar sis"a memiliki peruba!an tingka! laku# antara lain (Slame (Slameto# to# 200: 200: ): () peruba peruba!an !an terjadi terjadi se$ara se$ara sadar# sadar# (2) peruba peruba!an !an dalam dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional# () peruba!an dalam belajar bersifat positif dan aktif# (1) peruba!an dalam belajar bukan bersifat sementara# () peruba!an dalam belajar bertujuan atau terara!# dan (3) peruba!an men$akup seluru! aspek tingka! laku.
2.3; %erangka Berpikir
Dalam Dalam pros proses es pemb pembel elaja ajaran ran## sis" sis"aa meme memerl rluk ukan an ba!a ba!an n ajar ajar untu untuk k memban membantu tu kegiata kegiatan n belaja belajarny rnya. a. Sala! Sala! satu satu ba!an ba!an ajar yang yang dapat dapat diguna digunakan kan adala! adala! modul. modul. Modul Modul dapat dapat disusu disusun n dengan dengan memanfa memanfaatk atkan an berbag berbagai ai sumber sumber belajar yang ada dan di kemas dalam bentuk yang menarik# se!ingga mempermuda! mempermuda! sis"a dalam menggali informasi dan memperole! memperole! pengalaman belajar se$ara langsung. Pembelajaran dengan modul pembelajaran berisi S%S dan berori berorient entasi asi *P di!arapk di!arapkan an dapat dapat memoti memotias asii sis"a sis"a untuk untuk aktif aktif dalam dalam meme$a!kan suatu permasala!an serta menumbu!kan minat "irausa!a sis"a di bidang kimia. +dapun alur pemikiran dalam penelitian ini dapat dili!at pada 7ambar 2.2.
23
Motiasi belajar kimia# minat "irausa!a dan !asil belajar sis"a belum optimal.
S%S
Modul pembelajaran kimia
'e"irausa!aan
Modul pembelajaran kimia berisi S%S berorientasi *P.
fektif ter!adap motiasi belajar dan minat "irausa!a dan !asil belajar sis"a
7ambar 2.2. Skema kerangka berpikir
BAB III MET)DE PENELITIAN
24
3.1; Desain Penelitian
Penelitian Penelitian ini merupakan merupakan penelitian pengembang pengembangan an atau %esearch and &evelopment (-HD). (-HD). Desain Desain peneli penelitian tian pengem pengemban bangan gan modul modul pembela pembelajara jaran n kimia berisi S%S berorientasi *P menga$u model penelitian pengembangan Sugiyono (200=: 2=5)# dengan ta!apan pengembangan pada 7ambar .. +nalisis -epotensi isi desdan ain m masala! odul di 6jM+, i $oba-embang skala kPengumpulan e$il -eisidata modul
Desain ;alidasi modul modul
6ji $oba skala luas -eisi modul
Modul Iinal
7ambar .. Prosedur Penelitian Pengembangan
3.2; Pr"sedur Penelitian
Prosedur pengembangan pada penelitian pengembangan ini mengadopsi prosedur pengembangan Sugiyono (200=: 2=8) dengan beberapa modifikasi yang disesuaikan kebutu!an sebagaimana yang disajikan pada 7ambar .. Prosedur pengembangan modul pembelajaran berisi S%S berorientasi *P dijabarkan sebagai berikut:
3.2.1;
+nalisis potensi dan masala! 2
25
+nalisis potensi dan masala! dilakukan untuk mengeta!ui potensi dan masala! yang terdapat di madrasa!. +nalisis potensi dan masala! dilakukan dengan obserasi dan "a"an$ara dengan guru kimia mengenai !al4!al yang berkaitan dengan ba!an ajar# pembelajaran# dan kurikulum. 3.2.2;
Pengumpulan data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
lembar angket (skala likert )# lembar obserasi# dokumentasi# "a"an$ara# dan soal tes. /embar angket terdiri dari angket alidasi modul# alidasi instrumen# minat "irausa!a# motiasi belajar# dan respon sis"a. Data obserasi pada penelitian ini meliputi obserasi penda!uluan di madrasa! dan obserasi pelaksanaan pembelajaran. Genis dokumen yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi: () buku referensi (2) penelitian terda!ulu# seperti tesis# jurnal nasional# dan jurnal internasional# () kurikulum yang digunakan di madrasa!# dan (1) !asil belajar sis"a. Pengumpulan data dengan "a"an$ara dilakukan pada obserasi penda!uluan untuk mengeta!ui: () motiasi belajar sis"a (2) minat "irausa!a sis"a () 'riteria 'etuntasan Minimum (''M) dan (1) ba!an ajar yang digunakan dalam pembelajaran kimia di madrasa!. 3.2.3;
Desain modul pembelajaran Desain modul pembelajaran disusun berdasarkan analisis potensi dan
masala! yang tela! dilaksanakan sebelumnya. Data !asil obserasi dan "a"an$ara
merupakan
ba!an
pertimbangan
untuk
menyusun
modul
pembelajaran.
26
masala! di M+, -embang# maka disusun desain modul pembelajaran kimia berisi S%S berorientasi *P. Desain modul pembelajaran yang di!asilkan di!arapkan akan menumbu!kan motiasi belajar dan minat "irausa!a sis"a. 3.2.4;
;alidasi desain modul ;alidasi desain modul dilakukan ole! a!li materi# a!li media# dan
praktisi. ;alidator a!li materi dan praktisi pendidikan akan memalidasi aspek kelayakan isi# penyajian# keba!asaan# dan kegrafikan modul yang didalamnya termasuk S%S dan *P. Sedangkan alidator a!li media memalidasi aspek penyajian# keba!asaan# dan kegrafikan yang didalamnya termasuk S%S dan *P. 3.2.5;
-eisi desain modul pembelajaran
saranmasukan ter!adap modul yang dikembangkan.
&asil alidasi perangkat
pembelajaran ole! para a!li dijadikan dasar perbaikan desain modul yang dikembangkan. &al ini bertujuan agar di!asilkan modul pembelajaran yang layak digunakan dalam pembelajaran. 3.2.6;
6ji $oba skala ke$il Modul yang tela! dialidasi dan dinyatakan alid ole! a!li selanjutnya
diuji $obakan pada skala ke$il. 6ji $oba skala ke$il bertujuan: () mengeta!ui efektifitas modul yang dikembangkan ter!adap motiasi belajar# minat "irausa!a# dan !asil belajar sis"a pada skala ke$il# dan (2) mengeta!ui respon sis"a setela! menggunakan modul pembelajaran yang dikembangkan. %eknik pengambilan sampel dilakukan se$ara purpossive sampling, yaitu dengan memili! 0 sis"a yang dianggap memiliki kemampuan yang sama. Desain uji $oba modul pada
27
skala ke$il menggunakan model 'ne-group re-testost-test &esign (Sugiyono# 200=: 51)# sebagaimana yang disajikan pada 7ambar .2. A 9 A2 7ambar .2. Desain Penelitian skala ke$il 'eterangan: A J nilai pre-test A2 3.2.7;
J nilai post-test -eisi modul
sis"a mengenai kekurangan modul pembelajaran yang dikembangkan. Masukan A 9 A2 dari sis"a tersebut selanjutnya direalisasikan sebelum diuji $obakan pada skala luas. 3.2.8;
6ji $oba skala luas Modul yang tela! direisi selanjutnya di uji $obakan pada skala luas.
Modul pembelajaran diterapkan dalam kegiatan pembelajaran kimia pada materi asam basa. 6ji $oba dilakukan dengan membandingkan antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen. 'elas kontrol menggunakan ba!an ajar yang biasa digunakan# sedangkan kelas eksperimen menggunakan modul pembelajaran yang dikembangkan. %ujuan uji$oba modul pada skala luas adala!: () mengeta!ui efektifitas modul yang dikembangkan ter!adap motiasi belajar# minat "irausa!a# dan !asil belajar sis"a pada skala luas dan (2) mengeta!ui respon sis"a setela! menggunakan modul pembelajaran yang dikembangkan. %eknik pengambilan sampel dilakukan se$ara Cluster %andom Sampling, yaitu memili! 2 kelas yang akan dijadikan penelitian se$ara a$ak . Desain uji $oba skala luas menggunakan
28
bentuk desain re-testost-test Control roup &esign (Sugiyono# 200=: 53)# sebagaimana yang disajikan pada 7ambar .. A2 -
9
- A1 7ambar .. Desain Penelitian Skala /uas 'eterangan: J pengambilan kelompok eksperimen dan kontrol dilakukan se$ara random A J nilai kemampuan a"al kelompok eksperimen A J nilai kemampuan a"al kelompok kontrol 9 J treatment A2 J nilai kemampuan ak!ir kelas eksperimen A1
J nilai kemampuan ak!ir kelas kontrol
3.2.9;
-eisi modul &asil dari respontanggapan sis"a pada skala luas dijadikan dasar dalam
proses perbaikan dan penyempurnaan agar diperole! produk final modul pembelajaran kimia berisi S%S berorientasi *P pada materi asam basa. 3.2.10;
Modul final Modul pembelajaran kimia berisi S%S berorientasi *P yang tela!
direisi siap digunakan dalam pembelajaran kimia pada materi asam basa.
3.3; !um$er Data dan !u$ek Penelitian
29
3.3.1;
Sumber Data Sumber data pada penelitian ini diperole! dari para a!li# praktisi
pendidikan# dan sis"a. Data yang terkumpul berupa data kualitatif dan kuantitatif yang meliputi: () Data dari a!li untuk menentukan aliditas (kelayakan) modul yang dikembangkan (2) Data motiasi# minat "irausa!a# dan respon sis"a ter!adap modul yang diperole! dari pengisian lembar angket ole! sis"a sebelum dan setela! pembelajaran dan () Data !asil belajar sis"a. 3.3.2;
Subjek Penelitian Subjek penelitian pada penelitian pengembangan ini adala! 0 sis"a
kelas 9 P+ M+ Mu>allimin Mu>allimat -embang# 2= kelas 9 P+4 sebagai kelas kontrol# dan 28 sis"a kelas 9 P+42 sebagai kelas eksperimen M+, -embang semester genap ta!un pelajaran 20120.
3.4; Teknik dan Instrumen Pengumpul Data
nstrumen yang digunakan dalam pengumpulan data dan teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini disajikan pada %abel .. %abel .. %eknik dan nstrumen Pengumpulan Data Tahap Penelitian
Studi Penda!uluan Pengembangan Modul
6ji $oba skala ke$il
6ji $oba skala /uas
Data
+nalisis kebutu!an ;aliditas modul Motiasi belajar Minat "irausa!a &asil belajar -espon sis"a Motiasi
Teknik Pengmpul Data
@a"an$ara Dokumentasi +nalisis modul +ngket +ngket %es +ngket +ngket +ngket %es +ngket Abserasi
Instrumen pengumpulan Data
/embar "a"an$ara
Dokumen /embar alidasi /embar angket /embar angket Soal /embar angket /embar angket /embar angket Soal /embar agket /embar obserasi
Teknik analisis data
+nalisis deskriptif +nalisis deskriptif +nalisis deskriptif 6ji t 6ji t 6ji t +nalisis deskriptif 6ji t 6ji t 6ji t +nalisis deskriptif +nalisis deskriptif
30
3.5; Ui *aliditas' dan Relia$ilitas 3.5.1;
6ji ;aliditas 6ji aliditas dalam penelitian ini dilakukan untuk memastikan kesa!i!an
instrumen. ;aliditas didefinisikan sebagai ukuran seberapa $ermat suatu tes melakukan fungsi ukurnya (-asyid# 2008: ). Suatu alat ukur dikatakan alid apabila benar4benar dapat mengukur apa yang !arus diukur (@idodo# 202: 23). ;aliditas pada penelitian ini meliputi: 3.5.1.1;
;aliditas butir soal ;aliditas butir soal di!itung dengan menggunakan persamaan korelasi
point biserial# berikut (Sudijono# 202: 28):
r pbis =
p−
SD
t
.
p
'eterangan: - pbis J angka indeks korelasi point biserial Mp J mean !itung skor yang di$apai ole! peserta tes yang menja"ab benar. Mt J mean skor total yang ber!asil di$apai ole! seluru! peserta tes. Sd J deiasi standar dari skor total p J proporsi peserta tes (testee) yang menja"ab benar ter!adap butir soal yang sedang di$ari korelasinya dengan tes se$ara keseluru!an. K J proporsi sis"a yang menja"ab sala! J L p 6ntuk mengeta!ui alid atau tidaknya butir soal# nilai r pbis dibandingkan dengan r tabel B. Gika r pbis r tabel N JB# maka butir soal tersebut alid. r tabel ditentukan dengan menggunakan nilai product moment # ,J 20 dengan nilai diperole! r tabel J 0#111. &asil aliditas butir soal disajikan pada %abel .2.
N J B#
31
%abel .2. &asil ;aliditas
+
2 1 3 2 12
;aliditas butir instrumen non tes
3.5.1.2;
;aliditas butir untuk instrumen non tes (angket motiasi belajar dan minat "irausa!a) dilakukan ole! a!li psikologi# dalam !al ini adala! guru
∑ XY −(∑ X ) (∑ Y ) √ {∑ −(∑ ) } { N ∑ X −(∑ Y )} N
2
2
X
X
2
2
'eterangan : r Oy 9 92 2 9
J koefisien korelasi product moment J jumla! skor dalam sebaran 9 J jumla! skor yang dikuadratkan dalam sebaran 9 J jumla! skor dalam sebaran J jumla! skor yang dikuadratkan dalam sebaran J jumla! !asil kali skor 9 dan yang berpasangan
,
J jumla! sampel
32
6ntuk mengeta!ui alid atau tidaknya butir instrumen angket# yang !arus dilakukan adala! membandingkan nilai korelasi product moment yang diperole! dengan r tabel B. Gika r Oy r tabel N JB# maka butir instrumen dinyatakan alid. r tabel ditentukan dengan menggunakan nilai product moment # ,J 20 dengan nilai N J B# diperole! r tabel J 0#111. &asil aliditas butir angket motiasi belajar dan angket minat "irausa!a sis"a disajikan pada %abel . dan %abel .1. %abel .. &asil ;aliditas
'etekunan dalam belajar 6let dalam meng!adapi kesulitan Minat dan ketajaman per!atian dalam belajar
Butir angket *alid Tidak ,alid 2##1 5#8# = # 3# 0 # 2 1## 3 4 5# 8# =# 20 4 -3 3
+
1 3 1 /2
%abel .1. &asil ;aliditas
Per$aya Diri
3.5.2;
Butir angket *alid Tidak ,alid 2# 1# # 3# 5# 8 4 0# = 2# # 1 4 # 3# 5 4 =# 20 8 -. 0
+
/2
6ji -eliabilitas Sifat reliabel (keterandalan) dari sebua! alat ukur berkenaan dengan
kemampuan alat ukur tersebut memberikan !asil yang konsisten dan stabil (-asyid# 2008: 13). 6ji reliabilitas pada penelitian ini terdiri dari: 3.5.2.1;
6ji reliabilitas tes
33
Per!itungan
reliabilitas
instrumen
tes
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan rumus '-42 (@idodo# 202: 3=) berikut:
( )(
Reliabilitas=
k k −1
1
M ( k − M ) k .Vt
−
)
'eterangan: k J banyaknya butir soal M J rerata skor total ;t J arians total nstrumen tes dinyatakan reliabel apabila memiliki nilai reliabilitas 0#3 (@idodo# 202: 50). &asil per!itungan reliabilitas instrumen tes disajikan pada %abel .. %abel .. &asil Per!itungan 6ji -eliabilitas nstrumen %es Instrumen %es &asil
Nilai Relia$ilitas 0#815
%eterangan -eliabel
6ji reliabilitas lembar angket Per!itungan reliabilitas instrumen angket dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus alpha Cronbach (@idodo# 202: 50) berikut:
( )(
Reliabilitas=
Σ V butir k 1− k −1 Vt
)
'eterangan: k J banyaknya butir ; butir J arians skor tiap butir ;t J arians skortotal &asil uji reliabilitas instrumen angket motiasi belajar dan angket minat "irausa!a sis"a dapat dili!at pada %abel .3. %abel .3. &asil Per!itungan 6ji -eliabilitas nstrumen +ngket Instrumen +ngket Motiasi
Nilai Relia$ilitas 0#508 0#510
%eterangan -eliabel -eliabel
34
3.5.3;
%ingkat 'esukaran %ingkat kesukaran suatu tes iala! proporsi yang menunjuk kepada jumla!
sis"a yang dapat menja"ab tes dengan benar diantara semua testee. %ingkat kesukaran dapat di!itung dengan menggunakan rumus (@idodo# 202: 28): TK =
m N
'eterangan: %' J tingkat kesukaran m J jumla! sis"a yang menja"ab benar , J jumla! seluru! testee suatu tes dianggap baik apabila memenu!i fungsinya# artinya tidak terlalu sukar dan juga tidak terlalu muda!. 6ntuk itu terdapat !arga %' tertentu supaya soal dikatakan baik. Dalam !al ini Eaturan yang umumF yang disebut rule of thumb merujuk pada angka diantara 0# s.d. 0#50 (@idodo# 202: 2=). &asil peng!itungan tingkat kesukaran butir soal !asil belajar yang dinyatakan alid disajikan pada %abel .5. %abel .5. &asil Per!itungan %ingkat 'esukaran Soal &asil
,o. Soal
3.5.4;
Tingkat %esukaran Butir !"al !ulit !edang 3 5 # 1# =# 0# 1# 5 # 3# 8# 2# # # 3
Mudah 1 # 2# 5#
Daya
antara peserta tes yang pandai (prestasi tinggi) dengan peserta tes yang kurang
35
pandai (prestasi renda!). +nalisis daya pembeda (item descrimination) mengkaji butir4butir soal dengan tujuan untuk mengeta!ui kesanggupan soal dalam membedakan sis"a yang tergolong mampu dengan sis"a yang tergolong kurang mampu. %es dikatakan tidak memiliki daya pembeda apabila tes tersebut jika diujikan pada anak berprestasi tinggi !asilnya renda!# tetapi bila diberikan anak yang lema! !asilnya lebi! tinggi.
∑ A ∑ n A
−
n
'eterangan: D J indeks daya pembeda butir soal Ʃ9+ J jumla! peserta tes yang menja"ab benar pada kelompok atas Ʃ9< J jumla! peserta tes yang menja"ab benar pada kelompok ba"a! n+ J jumla! peserta tes pada kelompok atas n< J jumla! peserta tes pada kelompok ba"a! butir soal memiliki daya beda yang baik# apabila D 0# (-asyid# 2008: 20). &asil per!itungan tingkat kesukaran dan daya beda dapat dili!at pada %abel .8. %abel .8. &asil Per!itungan Daya
,o. Soal
Baik # 2# 8# # 2# 28# 2=# 2# # 1# 10
&elek 3 1# 5# 20# 2# 23# 25
3.6; Teknik Analisis Data dan Interpretasi
Pengola!an data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Data yang dianalisis meliputi:
36
+nalisis 'elayakan Modul
3.6.1;
%eknik analisis data untuk kelayakan modul dilakukan dengan langka!4 langka! sebagai berikut: 3.6.1.1;
%abulasi semua data yang diperole! dari para alidator untuk setiap komponen dari butir penilaian yang tersedia dalam instrumen penelitian.
3.6.1.2;
Meng!itung skor rata4rata dari setiap aspek kriteria dinilai dengan
menggunakan rumus (Sudijono# 202: 8): X M x = keterangan: MO J mean yang di$ari. Ʃ9 J jumla! dari skor4skor (nilai4nilai) yang ada. , J number of case (banyaknya skor4skor itu sendiri) 3.6.1.3;
Menguba! skor rata4rata menjadi nilai dengan kriteria. 6ntuk mengeta!ui kelayakan modul yang dikembangkan# maka data
yang a"alnya berupa skor sampai # diuba! menjadi data interal skala lima# dengan menggunakan a$uan penguba!an skor menurut Sukardjo (2008: ). &asil konersi skor (9) aktual menjadi nilai skala lima dapat dili!at pada %abel .=. %abel .=. 'onersi Skor +ktual menjadi ,ilai Skala /ima ,o.
-entang skor
'ategori kualitatif
9 81#00
2
38#00 Q 9 R 81#00
2#00 Q 9 R 38#00
*ukup
1
3#00 Q 9 R 2#00
'urang
9 R 3#00
Sangat
Sangat 'urang
37
3.6.2; 3.6.2.1;
+nalisis 'eefektifan Modul +nalisis +ngket Motiasi
angket yang tela! diisi ole! sis"a. nstrumen lembar angket disusun dengan menurunkan aspek4aspek yang berkaitan dengan motiasi belajar dan minat "irausa!a sis"a menurut teori yang dia$u. nstrumen ini disusun berdasarkan skala likert dengan alternatif ja"aban# yaitu Sangat Setuju (SS)# Setuju (S)# -agu4ragu (--)# %idak Setuju (%S)# dan Sangat %idak Setuju (S%S). 6ntuk bentuk pernyataan positif# skor yang diberikan adala! # 1# # 2# dan # sedangkan untuk bentuk pernyataan negatif diberikan skor # 2# # 1# dan . Skor yang diperole! dari !asil pengisian angket tersebut kemudian di konersikan menjadi nilai pada skala empat dengan menggunakan a$uan penguba!an skor ( 9) menurut Direktorat Pembinaan SM+ (200: 30). &asil konersi skor (9) aktual menjadi nilai skala lima dapat dili!at pada %abel .0. %abel .0. 'onersi Skor Skala +ktual menjadi ,ilai Skala mpat Inter,al sk"r 80 9 00 30 9 80 10 9 30 20 9 10 3.6.2.2;
%ateg"ri %ualitatif Sangat
+nalisis &asil
untuk mengeta!ui penguasaan konsep sis"a yang menjadi dasar tingkat ketuntasan belajar sis"a. +nalisis keter$apaian pembelajaran sis"a diperole! dengan menggunakan rumus:
38
Ketuntasanindi!idu =
sk"r yan# diper"le$ x 100 sk"r maksimum
,ilai ak!ir sis"a dianalisis dengan $ara membandingkan nilai pre-test dan nilai post-test dengan ''M. Sis"a dikatakan tuntas pada materi larutan asam basa apabila memperole! nilai minimal 50. 6ntuk menganalisis peningkatan nilai rata4rata pre-test dan post-test digunakan per!itungan gain standar menga$u pada *ake (Iiranti# 20: 33). ¿ # >¿
%"sts&"r e − %res&"re 100− %res&"re
dengan kriteria peningkatan !asil belajar sis"a sebagaimana yang ditampilkan pada %abel .. %abel .. 'riteria Peningkatan &asil
%ateg"ri -enda! Sedang %inggi
modul pembelajaran kimia yang dikembangkan dikatakan efektif apabila indeks gain motiasi belajar# minat "irausa!a# dan !asil belajar kelas eksperimen lebi! tinggi daripada kelas kontrol. 3.6.2.3;
6ji t Data motiasi belajar# minat "irausa!a# dan !asil belajar yang diperole!
pada uji $oba skala ke$il dan skala luas dianalisis dengan uji t. Pada uji $oba skala ke$il data yang diperole! diola! dengan menggunakan paired samples t-test dengan membandingkan skor motiasi# minat "irausa!a# dan !asil belajar sis"a yang diperole! sebelum dan setela! menggunakan modul. Data motiasi belajar# minat "irausa!a# dan !asil belajar sis"a yang diperole! pada uji $oba skala luas dianalisis dengan $ara membandingkan
39
motiasi belajar# minat "irausa!a# dan !asil belajar kelas kontrol dengan kelas eksperimen. %eknik analisis data yang digunakan adala! independet samples t-test yang dianalisis dengan menggunakan program pengola! data. BAB I* HA!IL PENELITIAN DAN PEMBAHA!AN
41; Hasil Penelitian
&asil penelitian pengembangan modul pembelajaran kimia berisi S%S berorientasi chemo-entrepreneurship pada materi larutan asam basa sebagai berikut: 4.11; 4.1.11;
%a!ap Studi Penda!uluan Potensi dan Masala!
diperole! informasi: () memiliki fasilitas pembelajaran yang lengkap (2) sebagian besar guru suda! memiliki sertifikat pendidik () memiliki asrama untuk sis"a (1) memiliki sis"a yang berkarakter religius dan () menggunakan kurikulum 2003 dalam kegiatan pembelajaran. Permasala!an yang ada di M+, -embang yaitu: () beberapa sis"a merupakan santri pondok pesantren di kota -embang# se!ingga sebelum jam 1.00 sis"a !arus suda! kembali ke pondok untuk mengikuti madrasa! diniya! (2) renda!nya motiasi sis"a yang ingin mengikuti jam tamba!an di luar jam pelajaran () praktikum yang berkaitan dengan *P belum perna! dilakukan dan (1) sis"a yang men$apai ketuntasan belajar kurang dari dari 8 sis"a.
40
4.1.12;
Pengumpulan Data
data. Data4data yang dikumpulkan antara lain: () Standar 'ompetensi dan 'ompetensi Dasar pembelajaran kimia kelas 9. Standar 'ompetensi yang digunakan dalam pengembangan modul adala! Standar 'ompetensi 1# yaitu 10 mema!ami sifat4sifat larutan asam basa# metode pengukuran# dan terapannya. 'ompetensi dasar yang digunakan adala! mendeskripsikan teori4teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan meng!itung p& larutan (2) buku panduan penyusunan modul yang diterbitkan
!ig 0#320
%eterangan Sig 0#0
%esimpulan Sampel ,ormal
0#22
Sig 0#0
Sampel &omogen
(+olmogorov-Smirnov Test)
&omogenitas (evenes Test)
4.12;
%a!ap Studi Pengembangan Data !asil yang diperole! pada ta!ap studi penda!uluan# dijadikan
landasan pada ta!ap studi pengembangan. %a!ap studi pengembangan meliputi: 4.1.21;
Desain Produk Desain a"al kerangka modul pembelajaran terdiri dari: () Sampul (2)
'ata Pengantar () Daftar si (1) Petunjuk Penggunaan Modul () Standar
41
'ompetensi dan 'ompetensi Dasar (3) Peta 'onsep (5) 'egiatan Penda!uluan (8) 'egiatan
;alidasi Desain Desain modul yang suda! di $etak# selanjutnya dilakukan alidasi desain
modul. ;alidasi desain modul dilakukan ole! tiga orang alidator# yaitu Prof. Dr. Supartono# M.S. dan Dr. ,ur 'usuma De"i# M.Si. yang berprofesi sebagai dosen# serta Maya 'artikasari# S.Pd. yang berprofesi sebagai guru. &asil alidasi modul berdasarkan aspek kelayakan isi# penyajian# keba!asaan# dan kegrafikan dari ketiga alidator tersebut dapat dili!at pada %abel 1.2. %abel 1.2. &asil ;alidasi Modul *alidat"r
+!li Materi +!li Media 7uru 'imia Rata4rata %ateg"ri
%ela#akan Isi =3#35 4 =# 53'22 !angat La#ak
Disamping
memperole!
¨ah !k"r pada Aspek Pen#aian %e$ahasaan =2#00 8#00 =3#00 00 =8#00 00 53'00 53'22 !angat La#ak !angat La#ak
data
tentang
kelayakan
%egrafikan =0#00 00 =# 51'11 !angat La#ak
modul
yang
dikembangkan# peneliti juga memperole! masukan dari alidator a!li media# yaitu: () penamba!an nama penulis# nama pembimbing# dan nama alidator pada sampul modul (2) sumber gambar yang terdapat pada modul !endaknya tidak dituliskan http melainkan nama orang dan ta!un upload terbit gambar tersebut
42
dan () daftar pustaka pada modul !endaknya tidak dituliskan !alaman "ebsite (http)# tetapi ditulis seperti pembuatan daftar pustaka sesuai aturan yang berlaku.
4.1.23;
-eisi Desain Masukan
yang
diperole!
dari alidator
a!li media
selanjutnya
ditindaklanjuti dengan mereisi desain modul yang dikembangkan. -eisi modul pada ta!ap ini meliputi: () adanya penamba!an nama penulis# pembimbing# dan alidator pada sampul modul (2) peruba!an penulisan sumber untuk gambar# yang semula ditulis http menjadi nama orang dan ta!un terbit dan () peruba!an penulisan daftar pustaka yang tela! disesuaikan dengan aturan yang berlaku. 4.1.24;
6ji *oba Skala 'e$il Modul yang suda! direisi selanjutnya diuji $obakan pada skala ke$il.
6ji $oba skala ke$il dilakukan untuk mengeta!ui respon sis"a dan keefektifan modul. -espon sis"a ter!adap modul pembelajaran yang dikembangkan dapat dili!at pada %abel 1.. %abel 1.. -espon Sis"a ter!adap Modul pada 6ji *oba Skala 'e$il Aspek #ang dinilai
Penyajian 'eba!asaan 'egrafikan Rata4rata
Resp"n Ui C"$a !kala %e6il 7N 8 -29 !k"r %ateg"ri =0#10 Sangat
Peruba!an motiasi belajar# minat "irausa!a# dan !asil belajar sis"a skala ke$il setela! menggunakan modul yang dikembangkan dapat dili!at pada 7ambar 1..
43
7ambar 1.. 7rafik Motiasi
Mean 31#35 5#1 28#21
Motiasi
Pre-test %ateg"ri
Mean 51#25 8#3 8#2=
Post-test %ateg"ri
6ntuk menguji !ipotesis motiasi belajar# minat "irausa!a# dan !asil belajar sis"a dilakukan dengan menggunakan uji t# sedangkan untuk mengeta!ui peningkatan motiasi# minat "irausa!a# dan !asil belajar dilakukan dengan meng!itung indeks gain. -ingkasan !asil uji t dan indeks gain pada skala ke$il disajikan pada %abel 1.. %abel 1.. -ingkasan &asil 6ji t Pada Skala 'e$il %eterangan Motiasi
Minat @irausa!a &asil
Mean re 31#35 ost 51#25 re 5#1 ost 8#3 re 28#21 ost 8#2=
Thitung
p value
0#25
42#58=
0#02
0#2
42#=1
0#03
0#80
42#28
0#000
%esimpulan %erdapat Perbedaan yang signifikan %erdapat Perbedaan yang signifikan %erdapat Perbedaan yang signifikan
44
Pada uji $oba skala ke$il terdapat dua sis"a yang memberikan tanggapan ter!adap modul yang dikembangkan# yaitu: () pemba!asan soal masi! $ukup sulit untuk dipa!ami dan (2) ba!asa yang digunakan kurang komunikatif. 4.1.25;
-eisi Desain Modul %anggapan sis"a ter!adap modul pada uji $oba skala ke$il# selanjutnya
ditindaklanjuti dengan mereisi modul yang dikembangkan. -eisi modul pada ta!ap ini meliputi: () menamba!kan pengantar pada pemba!asan soal uji kompetensi dan tes formatif dan (2) mereisi kata atau kalimat yang dianggap kurang komunikatif. 4.1.26;
6ji *oba Skala /uas Modul yang suda! direisi selanjutnya diuji $obakan pada skala luas. 6ji
$oba skala luas dilakukan untuk mengeta!ui respon sis"a dan keefektifan modul. -espon sis"a pada uji $oba modul skala luas dapat dili!at pada %abel 1.3. %abel 1.3. -espon Sis"a ter!adap Modul pada 6ji *oba Skala /uas Aspek #ang dinilai
Penyajian 'eba!asaan 'egrafikan Rata4rata
Resp"n Ui C"$a !kala Luas 7N 8 /:9 !k"r %ateg"ri 81#= Sangat
Pada uji $oba skala luas# peruba!an motiasi belajar# minat "irausa!a# dan !asil belajar sis"a kelas kontrol dan kelas eksperimen se$ara berturut4turut dapat dili!at pada 7ambar 1.2# 1.# dan 1.1.
45
7ambar 1.2. 7rafik Peruba!an Motiasi
7ambar 1.. 7rafik Peruba!an Minat @irausa!a Sis"a
7ambar 1.1. 7rafik Peruba!an &asil
46
6ji !ipotesis motiasi belajar# minat "irausa!a# dan !asil belajar sis"a dilakukan dengan uji t# sedangkan untuk mengeta!ui peningkatan motiasi# minat "irausa!a# dan !asil belajar dilakukan dengan meng!itung indeks gain. -ingkasan !asil uji t dan indeks gain pada skala luas disajikan pada %abel 1.5.
%abel 1.5. -ingkasan &asil 6ji t Pada Skala /uas Aspek
Motiasi
Minat @irausa!a
&asil
4.1.27;
%elas Perlakuan re 'ontrol ost re ksperimen ost re 'ontrol ost re ksperimen ost re 'ontrol ost re ksperimen ost
Mean
35#3 38#= 31# 5#= 52# 5#12 50#5 5#2 2#5 1#3 20#5 52#=0
Thitung
p value
0#01
40#=1
0#3=
0#25
4#35
0#000
0#0
4#02
0#2
0#5
42#31
0#00
0#21
4#31
0#00
0#33
4#8
0#000
%esimpulan
%idak ada perbedaan yang signifikan. %erdapat perbedaan yang signifikan. %idak ada perbedaan yang signifikan. %erdapat perbedaan yang signifikan. %erdapat perbedaan yang signifikan. %erdapat perbedaan yang signifikan.
-eisi Desain Modul Pada uji $oba skala luas peneliti tidak memperole! masukantanggapan
dari sis"a mengenai kekurangan modul yang dikembangkan.
Modul Iinal
47
Modul pembelajaran kimia berisi S%S berorientasi *P yang suda! dinyatakan alid ole! alidator dan tela! direisi pada beberapa ta!ap uji $oba# selanjutnya dapat diimplementasikan pada pembelajaran yang lebi! luas.
42; Pem$ahasan 4.21;
'elayakan Modul Modul pembelajaran kimia berisi S%S berorientasi *P yang
dikembangkan diran$ang agar pembelajaran berpusat pada sis"a# se!ingga sis"a termotiasi dalam mempelajari kimia. Pendekatan belajar yang berpusat pada sis"a merupakan pendekatan pembelajaran yang mengajak sis"a untuk melakukan berbagai kegiatan yang relean dan menempatkan guru sebagai fasilitator. Sis"a tidak !anya mempelajari teori# tetapi langsung mempraktikkan konsep yang dipelajari# se!ingga sis"a merasa ba!"a ilmu bukan !anya sekedar dipelajari# tetapi juga diaplikasikan dalam ke!idupan se!ari4!ari (&unde# 200: 13). Dengan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada sis"a# sis"a lebi! muda! mema!ami dan termotiasi untuk men$ari sendiri apabila ada !al4!al yang belum diketa!ui (Sumarmi# 201: 21).
48
memberikan kesempatan belajar kepada sis"a dan (1) dapat memonitor kegiatan belajar sis"a (ndriyanti# 200: 1). -espon sis"a ter!adap modul pembelajaran yang dikembangkan sebagaimana yang disajikan pada %abel 1.1. dan 1.5.# menunjukkan ba!"a sis"a merespon positif ter!adap modul yang dikembangkan Esangat baikF. &al ini menunjukkan ba!"a sis"a menyukai pembelajaran yang mengajak sis"a untuk melakukan se$ara langsung. Disamping itu# respon positif sis"a ter!adap modul menunjukkan ba!"a modul pembelajaran kimia yang dikembangkan disusun sesuai dengan aspek dan karakteristik modul yang meliputi self instruction# self contained, stand alone, adaptive, dan user friendly (Sutrisno# 2008: 1). 4.22;
fektifitas Modul Sebelum dilakukan pembelajaran dengan menggunakan modul yang
dikembangkan# para sis"a diberikan pre-test terlebi! da!ulu. Pemberian soal pretest ini bertujuan untuk mengeta!ui pema!aman sis"a tentang larutan asam basa yang perna! diajarkan pada kelas sebelumnya. Setela! diberi pre-test, kelas eksperimen diberikan pembelajaran dengan menga$u modul yang dikembangkan# sedangkan pada kelas kontrol menga$u pada /'S dan buku paket. Di ak!ir pertemuan# sis"a pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan post-test motiasi belajar# minat "irausa!a# dan !asil belajar sis"a. 4.2.21;
fektifitas Modul ter!adap Motiasi
menunjukkan ba!"a motiasi belajar sis"a setela! pembelajaran menggunakan modul
pembelajaran
kimia
berisi
S%S berorientasi
*P
mengalami
49
peningkatan dengan kategori renda!. &al ini disebabkan karena "aktu penelitian yang relatif singkat# se!ingga peningkatan motiasi sis"a dalam mempelajari kimia belum optimal. Meskipun peningkatan motiasi belajar sis"a termasuk kategori renda!# tetapi apabila dibandingkan dengan peningkatan motiasi pada kelas kontrol# nilai ,4gain kelas eksperimen lebi! tinggi daripada kelas kontrol. &al ini berarti ba!"a modul pembelajaran kimia berisi S%S berorientasi *P yang dikembangkan memiliki nilai lebi! dalam !al meningkatkan motiasi belajar sis"a dibandingkan dengan ba!an ajar yang lain. &al ini senada dengan !asil penelitian Pujiastuti (202: 52) dan Sumarmi (201: 10) yang menyimpulkan ba!"a pembelajaran berisi S%S dan berbasis *P memiliki pengaru! positif ter!adap motiasi berprestasi sis"a. Situmorang (20: 211) mengemukakan ba!"a buku ajar !asil pengembangan mampu memotiasi belajar sis"a belajar mandiri karena inoasi yang dibuat di dalam buku ajar.
fektifitas Modul ter!adap Minat @irausa!a &asil uji ,4gain minat "irausa!a sebagaimana pada %abel 1.5.
menunjukkan ba!"a minat "irausa!a sis"a setela! pembelajaran menggunakan
50
modul
pembelajaran
kimia
berisi
S%S berorientasi
*P
mengalami
peningkatan dengan kategori renda!. &al ini disebabkan karena minat "irausa!a sis"a tidak dapat ditumbu!kan se$ara singkat# melainkan se$ara berta!ap. 6ntuk itu# diperlukan sebua! proses pembelajaran yang kontekstual berbasis proyek dengan mengintegrasikan S%S dan *P pada proses pembelajaran se$ara berkelanjutan. Dengan pembelajaran kimia yang kontekstual berbasis proyek berisi S%S berorientasi *P yang berkelanjutan tersebut# di!arapkan dapat menumbu!kan minat "irausa!a sis"a se$ara optimal. +ddiani (201: 58) mengemukakan ba!"a model pembelajaran berbasis proyek berisi S%S berorientasi chemo-entrepreneurship dapat meningkatkan minat "irausa!a sis"a se$ara signifikan. Meskipun peningkatan minat "irausa!a sis"a termasuk dalam kategori renda!# tetapi apabila dibandingkan dengan minat "irausa!a kelas kontrol# nilai ,4gain kelas eksperimen lebi! tinggi# se!ingga dapat dikatakan ba!"a modul pembelajaran kimia berisi S%S berorientasi *P yang dikembangkan efektif untuk meningkatkan minat "irausa!a sis"a. &al ini senada dengan penelitian yang dilakukan ole! Mulyani (201) yang mengemukakan ba!"a model pembelajaran berbasis proyek pendidikan ke"irausa!aan lebi! efektif untuk meningkatkan sikap ke"irausa!aan# minat ber"irausa!a# dan prestasi belajar. 4.2.23;
fektifitas Modul ter!adap &asil
ba!"a !asil belajar sis"a setela! dilakukan pembelajaran dengan menggunakan modul pembelajaran berisi S%S berorientasi *P mengalami peningkatan yang
51
signifikan. Pada uji$oba skala ke$il peningkatan !asil belajar tergolong tinggi sedangkan pada uji$oba skala luas !asil belajar sis"a mengalami peningkatan dengan kategori sedang. Sala! satu penyebab !asil belajar sis"a meningkat dengan kategori tinggi pada uji$oba skala ke$il adala! pemili!an sampel uji$oba dilakukan se$ara purpossive sampling. Sis"a4sis"i yang dipili! merupakan sis"a yang memiliki motiasi belajar tinggi se!ingga meskipun materi pelajaran belum disampaikan ole! guru mereka berusa!a mempelajarinya# se!ingga memperole! !asil belajar yang maksimal. ,ilai ,4gain !asil belajar pada uji$oba skala luas menunjukkan ba!"a !asil belajar kelas eksperimen berkategori sedang# sedangkan !asil belajar kelas kontrol berkategori renda!. &al ini disebabkan karena pembelajaran pada kelas eksperimen
menggunakan
modul
berisi
S%S berorientasi
*P
yang
kontekstual# yaitu dengan melakukan pembuatan produk yang berkaitan dengan ke!idupan se!ari4!ari# se!ingga menimbulkan kesan tersendiri bagi sis"a. 'esan yang timbul akibat pembelajaran berisi dan berpendekatan S%S berpengaru! positif ter!adap !asil belajar sis"a (
52
kelompok sis"a yang diberi model pembelajaran konensional ('!otima!# 2008: =1) @ijayanti# 20: 32). Modul pembelajaran kimia berisi S%S berorientasi *P yang dikembangkan se$ara umum efektif meningkatan motiasi belajar# minat "irausa!a# dan !asil belajar sis"a. &al ini sesuai dengan pendapat -osario (200=: 28) yang mengatakan ba!"a Pendekatan S%S adala! pendekatan pengajaran yang efektif untuk meningkatkan prestasi akademik dan ilmu pengeta!uan sis"a. Penggunaan modul S$i% (Entrepreneurial Science Thinking) se$ara keseluru!an menunjukkan !asil positif bagi sis"a# yang meliputi prestasi# minat ter!adap sains# dan sikap positif ter!adap dunia ke"irausa!aan (Syukri# 200=: ). Pada saat pembelajaran membuat suatu produk yang berkaitan dengan ke!idupan se!ari4!ari dengan menga$u modul pembelajaran kimia berisi S%S berorientasi *P yang dikembangkan# sis"a menjadi lebi! aktif dalam mengikuti pembelajaran# kreatif dalam menganalisa permasala!an dan pembuatan produk# serta melakukan pena"aran ke berbagai pi!ak atas produk yang tela! dibuat bersama kelompoknya. Disamping itu# sis"a dengan kreatif memun$ulkan ide4ide mengenai ba!an alam seder!ana yang ternyata dapat digunakan sebagai produk dengan isi S%S pada saat diskusi kelas. &al ini sesuai dengan pendapat ndriyanti (200: ) yang mengatakan ba!"a pembelajaran bermodul se$ara efektif akan dapat menguba! konsepsi sis"a menuju konsep ilmia!# se!ingga pada gilirannya !asil belajar mereka dapat ditingkatkan seoptimal mungkin baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
53
Sala! satu !al yang dilakukan selama proses pembelajaran dengan menggunakan modul pembelajaran kimia berisi S%S berorientasi *P adala! mengidentifikasi permasala!an yang ada disekitar sis"a dengan S%S# kemudian menemukan solusinya dengan *P# sebagai $onto! air rebusan kedelai yang apabila dibuang ke perairan akan sangat mengganggu lingkungan disekitarnya karena menimbulkan bau yang tidak sedap. Dengan adanya pema!aman tentang S%S sis"a di!arapkan mampu mengola! limba! kedelai menjadi produk yang bernilai ekonomi dengan teknologi seder!ana se!ingga pen$emaran lingkungan akibat limba! kedelai berkurang# serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dari produk yang di!asilkan. Pema!aman sema$am ini akan disajikan ole! sis"a dalam bentuk bagan S%S# sebagaimana pada 7ambar 1..
54
55
Te6hn"l"g# !"6iet# !6ien6e En,ir"nment
/imba! kedelai Pen$emaran lingkungan Iermentasi
Penjualan ,ata de Soya menamba! peng!asilan masyarakat
56
7ambar 1.. &ubungan S%S /imba! 'edelai Modul pembelajaran kimia berisi S%S berorientasi *P dalam penerapannya memerlukan "aktu yang relatif banyak untuk mema!ami materi# mengerjakan lati!an soal dalam modul# dan melakukan praktikum "irausa!a yang di$onto!kan dalam modul. 6ntuk itu sis"a perlu meluangkan "aktu k!usus dalam mempelajari dan mempraktikkan pembuatan produk yang terdapat dalam modul.
57
BAB * PENUTUP
51; !impulan
Modul pembelajaran kimia berisi S%S berorientasi *P yang
dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran kimia. 5.12;
Modul pembelajaran kimia berisi S%S berorientasi *P yang
dikembangkan efektif untuk meningkatkan motiasi belajar# minat "irausa!a# dan !asil belajar kimia sis"a.
58
52; !aran
Modul pembelajaran kimia berisi S%S berorientasi *P efektif untuk
meningkatkan motiasi belajar# minat "irausa!a# dan !asil belajar sis"a. 6ntuk itu# dalam pembelajaran kimia disarankan agar guru menggunakan modul berisi S%S berorientasi *P atau pendekatan pembelajaran yang kontekstual. 5.22;
Modul pembelajaran kimia berisi S%S berorientasi *P yang
dikembangkan belum dilakukan uji efektifitas ter!adap kreatifitas sis"a# untuk itu diperlukan penelitian lanjutan mengenai kreatiitas sis"a setela! menggunakan modul
pembelajaran kimia
berisi
S%S berorientasi *P yang tela!
dikembangkan.
DA
3 +ddiani# +. '. 201. Pengembangan Model Pembelajaran
59
60
$ase of Sele$ted 7eneral Se$ondary S$!ools in Gimma# t!iopia. Ethiopia ournal Education and Science. 3(): 148. ndriyanti# ,.. H Susilo"ati# . 200. engembangan /odul . Surakarta: 6,S. Go!ansen# ;. H S$!anke# %. 201. ntrepreneurs!ip Proje$ts and Pupils> +$ademi$ Performan$e: a study of ,or"egian se$ondary s$!ools. European Educational %esearch ournal # (2): 433. '!otima!# &. 2008. Penerapan Model Pembelajaran P+ %erpadu berisi S%S untuk Meningkatkan &asil
61
*ulture. iceo ournal of *igher Education %esearch Science and Technology Section. 3 () : 23=428. -usmono. 201. Strategi embela2aran dengan roblem 1ased earning !tu erlu.
Situmorang# M. 20. Pengembangan
materi
evaluasi
pembela2aran. ogyakarta:
Sumarmi. 201. Pengembangan Perangkat Pembelajaran P+ berpendekatan Soft Skill. !nternational ournal of *umanities and /anagement Sciences (!*/S), 2(): 12413. Supartono# Saptorini# H +smoro"ati# D.S. 200=. Pembelajaran 'imia Menggunakan 'olaborasi 'onstruktif dan nkuiri
