Penyakit Jantung Koroner Penyakit jantung koroner (PJK) sebagai salah satu bentuk dari penyakit jantung dan pembuluh darah, merupakan penyakit yang melibatkan gangguan pembuluh darah koroner, pembuluh darah yang menyuplai oksigen dan zat makanan pada jantung. Kelainan dapat berupa penyempitan pembuluh koroner yang disebabkan karena atherosclerosis. Athesklosklerosis terjadi akibat penimbunan kolesterol, lemak, kalsium, sel-sel radang, dan material pembekuan darah (ibrin). !imbunan ini disebut dengan plak. !erdapat dua macam plak yaitu plak stabil dan plak tidak stabil. Penyakit jantung koroner terutama disebabkan oleh kelainan miokardium akibat insuisiensi aliran darah koroner karena arterosklerosis yang merupakan proses degenerati, di samping banyak aktor lain. Karena itu dengan bertambahnya usia harapan hidup manusia "ndonesia, kejadiannya akan makin meningkat dan menjadi suatu penyakit yang penting# apalagi sering menyebabkan kematian mendadak -
Kaitan genetik dengan penyakit jantung koroner Aterosklerosis tidak lagi dianggap timbul akibatproses penuaan saja. !imbulnya $bercakbercak lemak% pada dinding arteri koronaria bahkan sejak masa kanak-kanak sudah merupakan enomena alamiah dan tidak selalu harus menjadi lesi aterosklerotik. !elah ditemukan beberapa aktor yang dikenal sebagai aktor risiko yang meningkatkan kerentanan terhadap terjadinya aterosklerosis koroner pada indi&idu tertentu. 'alah satu aktor biologis yang tidak dapat diubah yaitu riayat keluarga. iayat penyakit jantung koroner dalam keluarga (yaitu saudara laki-laki atau orang tua yang menderita penyakit ini sebelum usia *+ tahun) meningkatkan kemungkinan timbulnya aterosklerosis prematur. Keturunan dari seorang penderita penyakit jantung koroner primatur diketahui menyebabkan perubahan dalam penanda aterosklerosis aal,misalnya reakti&itas arteria brakialis dan peningkatan tunika intima arteria karotis dan penebalan tunika media. Adanya hipertensi,seperti peningkatan homosistein dan peningkatan lipid, ditemukan pada indi&idu tersebut. Adanya riayat dalam keluarga mencerminkan suatu predisposi si genetik terhadap disungsi endotel dalam arteria koronaria. ari keterangan diatas dapat disimpulkan baha penyakit jantung koroner tidak diturunkan melainkan adanya suatu predisposisi genetik terhadap disungsi endotel dalam arteria koronaria yang diturunkan. ang nantinya hal itu akan menyebabkan perubahan dalam penanda
aterosklerosis aal,seperti reakti&itas arteria brakialis,peningkatan tunika intima arteria karotis dan penebalan tunika media. 'elain itu juga menyebabkan adanya hipertensi,seperti peningkatan homosistein dan peningkatan lipid. alam skenario kali ini disebutkan baha ayah penderita pernah dinyatakan menderita jantung koroner,hal ini dapat menjadi aktor resiko yang sangat penting dalam gejala yang dialami oleh pasien.
6. Etiologi dan Faktor Resiko Penyakit Jantung a. Etiologi anyak hal yang dapat menyebabkan munculnya aterosklerosis antara lain aktor-aktor
hemodinamik,
hipertensi,
hiperlipidemia,
serta
deri&at
merokok
dan
toksin,
agen
ineksius(chlamydia pneumoniae) juga dapat menimbulkan cedera pembuluh darah yang dapat memicu timbulnya aterosklerosis. ari semua yang diatas, eek sinergis gangguan hemodinamik yang menyertai ungsi normal yang digabung dengan eek merugikan hiperkolesterolemia dianggap merupakan aktor terpenting dalam patogenesis aterosklerosis. b. Faktor Resiko
'ekarang, aterosklerosis tidak lagi dianggap timbul akibat proses penuaan. !imbulnya bercakbercak lemak bahkan mulai saat anak-anak merupakan enomena alamiah dan tidak selalu harus menjadi lesi aterosklerotik. !iga aktor yang tidak dapat diubah adalah usia, jenis kelamin (laki-laki), dan riayat aktiitas isik, dan diet aterogenik. 'edangkan aktor risiko kedaruratan mencakup gangguan glukosa puasa, homosistein, lipoprotein (a), aktor proinlamasi, dan protrombik, serta bukti penyakit aterosklerosis subklinis. /aktor lain yang dapat diubah adalah hipertensi, riayat merokok, penderita diabetes, obesitas, diet tinggi kalori, lemak total, lemak jenuh, gula, dan garam, ketidakaktian isik dan stres psikososial. Aterosklerosis merupakan satu penyakit multiaktorial, dan bukti yang ada menunjukan beberapa aktor risiko dapat mempercepat timbulnya aterosklerosis.
7. Pemeriksaan Fisik Jantung
a. Anamnesis
Anamnesis adalah suatu upaya yang digunakan untuk mendapatkan inormasi, dalam proses menuju penegakan diagnosis suatu penyakit. engan anamnesis (dan juga pemeriksaan isik) seorang dokter dapat menyusun inormasi yang baik dan lebih tepat dalam manajemen suatu penyakit. b. Inspeksi
"nspeksi pada organ jantung adalah dengan melihat pulsasi di area apeks, trikuspid, pulmonal dan aorta pada permukaan anterior dinding dada. "nspeksi yang teliti dapat memperlihatkan lokasi dari impuls apikal atau point of maximal impulse(PMI). "mpuls apikal melukiskan gerakan keluar apeks jantung ketika berotasi berlaanan arah dengan jarum jam, ketika dilihat dari baah, memukul dinding dada anterior selama kontraksi. c.
Palpasi
Palpasi dilakukan untuk menge&aluasi impulss apikal, gerakan &entrikel kanan, arteri pulmonalis, dan &entrikel kiri. Ada tidaknya thrill juga dapat ditentukan dengan palpasi. 0ulailah dengan palpasi dinding dadanya. d. Perkusi
Perkusi dilakukan dengan cara telapak tangan kiri berikut jari-jarinya diletakkan di dinding dada, dengan jari tengah sebagai landasan ketok, sedangkan telapak dan keempat jari lain agak diangkat. !ujuannya supaya tidak meredam ketukan. 'ebagai jari pengetuk adalah jari tengah kanan. Pada aktu pengetukan hanya menggerakkan sendi pergelangan tangan dan tidak menggerakkan sendi siku.
engan perkusi dapat ditent ukan batas-batas jantung, pinggang
jantung dan contour jantung. Akan tetapi, dengan penggunaan radiograi thoraks dan pemeriksaan-pemeriksaan penunjang pada jantung lebih khusus, perkusi prekordium menjadi jarang dilakukan. e.
Auskultasi
engan auskultasi akan didengarkan bunyi jantung " dan bunyi jantung "", bunyi jantung tambahan dan bising jantung. 1ntuk menentukan yang mana J ", adalah dengan meraba arteri carotis communis. engarkan bunyi jantung pada sela iga "" kanan dekat dengan sternum, sepanjang sela iga ""-2 pada garis midsternalis, dan pada apeks jantung. Kemudian, lakukan pada garis teratas pada jantung yang sering disebut dengan basis jantung. Pemeriksaan auskultasi ini, ada yang memulainya dari apeks terlebih dahulu, tetapi ada juga yang dari basis.
1ntuk mendapatkan hasil auskultasi terbaik, lakukan pada ruangan yang tenang dan dengarkan dengan seksama area dimana terdeteksi suara abnormal.
8. acam! macam "e#ala K$as Penyakit Jantung a. ispnu ideinisikan sebagai pernapasan normal dan tidak nyaman. 3ejala ini berbeda dengan sesak napas pada ansietas dimana pernapasan sadar meningkat mencapai hiper&entilasi,dan gejala sesak napas ini memburuk pada aktu istirahat atau situasi stress. 'emakin parah kelainan jantung,maka dispnu akan muncul pada aktiitas yang lebih ringan dan akhirnya pada aktu istirahat. ispnu pada penyakit jantung terjadi karena kongesti &ena pulmonalis. ispnu jantung akan lebih memburuk saat berbaring terlentang (ortopnu). ispnu dapat terjadi secara akut misalnya pada akibat gagal &entrikel kiri pascainark miokard akut. b. 4yeri dada Adalah rasa tercekik karena iskemia (angina). !erjadi terutama saat aktiitas isik dan sembuh dalam beberapa menit setelah istirahat. asa tidak nyaman ini dapat menjalar ke salah satu lengan (paling sering sebelah kiri),ke leher dan rahang atau meleati punggung atau perut. Angina disebabka n ketidakseimbangan antara pasokan oksigen miokard (aliran darah koroner ) dengan kebutuhan (konsumsi oksigen miokard). Penyebab paling sering angina adalah penyakit arteri koroner. c. 'inkop 5ilang kesadaran dapat disebabkan beberapa gangguan kardio&askular,namun semuanya berakhir pada berkurangnya aliran darah ke otak. 'inkop karena jantung biasanya terjadi cepat,tanpa aura ,dan biasanya tidak berkaitan dengan kon&ulsi atau inkontinensia. d. Palpitasi ideinisikan sebagai detak jantung yang disadari dan tidak nyaman. 0ungkin kesadaran akan adanya detak jantung yang lebih kuat dari biasa,lebih cepat,lebih lambat,tidak teratur,atau gabungan semua hal tersebut.