PERAN ORGANISASI PBB DALAM RESOLUSI KONFLIK BLOOD DIAMOND DI SIERRA LEONE TAHUN 1991-2002
BAB I PENDAHULUAN 1.
Latar Belakang Masalah
Sierra Leone merupakan salah satu negara di Afrika Barat yang kaya akan sumber daya alam seperti berlian, rutil, emas, bauksit, bijih titanium, bijih besi, dan bijih kromit. Namun dengan keberadaan sumber daya alam yang melipah, begitu banyak pihak yang memperebutkan potensi alam di negara tersebut, seperti dengan adanya konflik internal yaitu antara pemberontak Revolutionary United Front dan pemerintah.1 Revolutionary United Front (RUF) merupakan sebuah kelompok yang melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan yang berkuasa yaitu pada kepemimpinan Mayor Jenderal Joseph Saidu Momoh. Pemberontakan ini terjadi karena buruknya sistem pemerintahan di Sierra Leone pada masa kepemimpinan Saidu Momoh seperti kinerja pemerintah yang korup, kesalahan management negara serta tidak adanya keadilan terhadap rakyat yang berkaitan dengan kesejahteraan, kesehatan maupun pendidikan. Namun kelompok pemberontakan ini tidak lagi berfokus pada upaya pembenahan pemerintahan saja. Mereka juga melakukan pemberontakan dengan cara menyebarkan teror kepada warga sipil melalui pembunuhan, penculikan, serta pemerkosaan terhadap wanita dan anak-anak untuk mendapat akses masuk ke penambangan berlian dan tambang mineral lainnya. 2 Konflik yang terjadi ini disebut dengan sebutan konflik Blood Diamond. Dimana RUF melakukan ekspolitasi sumber daya alam berupa berlian yang dilakukan secara ilegal dengan melakukan berbagai pemeberontakan dengan melakukan berbagai pelanggaran HAM kepada para warga sipil. Berlian dijadikan sebuah motif untuk memegang kekuasaan tertinggi demi untuk menguasai tambang yang ada di Sierra Leone. Kemudian pada masa kepemimpinan Kepala Negara Valentine Strasser pada Maret 1991 merupakan pecahnya perang sipil antara pasukan pemerintah dan kelompok pemberontak di seluruh wilayah Sierra Leone. Kelompok pemberontak RUF menyerang daerah bagian Timur Sierra Leone. Pemberontakan ini melakukan penyerangan kepada para petani, penambang secara sadis. Hal tersebut dilakukan untuk menguasi menguasi daerah tersebut yang dikenal dikenal sebagai daerah kaya akan tambang berlian. Hasil penyelundupan berlian yang mereka dapatkan inilah yang kemudian
1
Anonim.. Background Anonim.. Background of Sierra Leone. 24 Januari 2006, http://geography.about.com/library/cia/blcsierraleone.htm diakses pada 02 Januari 2017. 2 Global Witness, 2006, d http://globalwitness.org/pages/en/conflict_diamonds.Htm diakses pada 04 Januari 2017.
1
menjadi sumber dana para kelompok pemberontak ini untuk membeli senjata dan amunsi untuk digunakan dalam menyerang para warga sipil. 3 Selama tahun 1991 sampai dengan tahun 2002 dengan adanya konflik Blood Diamond tersebut mengakibatkan sekitar 75.000 orang warga sipil terbunuh dan 500.000 orang mengungsi dari Sierra Leone. 4 Sepanjang konflik bersenjata yang terjadi selama 11 tahun ini, telah menyebabkan kerusakan besar infrastuktur sosial di negara tersebut. Menurut Smillie, Gberie dan Hazleton (2000) menyebut berlian Sierra Leone sebagai “the heart of the matter”. Sehingga meskipun berbagai upaya telah dilakukan untuk menyelesaikan konflik jika masih yang berkaitan dengan penambangan ataupun penjualan berlian Sierra Leone akan sulit untuk mencapai perdamaian.5 Berbagai upaya resolusi konflik dilakukan oleh semua pihak, baik dari pemerintah ataupun dari luar seperti PBB yang juga turut membantu mencapai resolusi dalam konflik Blood Diamond. Seperti dengan pemebentukan UNAMSIL (Unitided Nation Mission in Sierra Leone) dan juga Resolusi 1306.
2.
Rumusan Masalah Bagaimana Upaya Organisasi Internasional seperti PBB terhadap Resolusi Konflik Blood Diamond di Sierra Leone ?
3.
Tujuan Penulisan Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui upaya PBB dalam resolusi konflik Blood Diamond di Sierra Leone.
3
Ricky W , Diamond Town in the Rough. Wall Street Journal, 5 Juli 2001,. Foreign Policy Magazine,p.B1. Smillie, Ian,. Dirty Diamonds: Armed Conflict and The Trade in Rough Diamond. 2002, Fafo-report 377. http://www.fafo.no/pub/rapp/377/377.pdf diakses pada 03 Januari 2017. 5 Smillie, Ian et al.,. The Heart of The Matter: Sierra Leone, Diamonds and Human Security (Complete Report). 2000, http://www.pacweb.org/e/pdf/heart%20of%20the%20matter.doc.htm diakses pada 03 Januari 2017. 4
2
BAB II PEMBAHASAN
1.
Sejarah Konflik di Sierra Leone Sierra Leone merupakan salah satu negara yang terletak di Afrika Barat dan berbatasan dengan Guinea, Liberia, dan Samudera Atlantik. Ibukota negara tersebut Freetown yang didirikan tahun 1792 dengan tujuan sebagai pusat dari perdagangan budak transatlantik. Sejak tahun 1808, Freetown menjadi wilayah koloni Inggris dan di tahun 1896, seluruh wilayah Sierra Leone resmi menjadi koloni Inggris. Menurut data CIA pada tahun 2008, Sierra Leone memiliki penduduk sebanyak 6.294.774 jiwa dengan luas wilayah sekitar 71,740 km². Sierra Leone yang juga merupakan daerah dengan iklim tropis yang membuat wilayhnya terdiri dari savana dan juga hutan hutan hujan. Sehingga negara ini merupakan salah satu negara penghasil barang tambangseperti berlian, rutil, emas, bauksit, bijih titanium, bijih besi, dan bijih kromit. Negara ini merupakan negara dengan pengahasil berlian terbesar di dunia dengan keuntungan mencapai 250-300 juta dollar AS per tahun. 6 Namun dengan semua kekayaan alam berupa tambang yang dimililki Sierra Leone menjadi sebuah dilema bagi negara Sierra Leone. Dimana dalam satu sisi dengan keberadaan bahan tambang seperti berlian sangat menguntungkan dengan nilai jual yang tinggi, namun di sisi lainnya tambang berlian ini menjadi diperebutkan terkait dengan hak pengelolaan sumber daya alam tersebut dari berbagai pihak, misalnya penduduk asli Sierra Leone sendiri yang memutuskan untuk bergabung dengan RUF demi mendapatkan kekayaan berlian tersebut.7 Negara sierra Leone merupakan negara yang terpolarisasi menjadi dua kelompok etnis. Dua kelompok etnis utama yang menjadi mayoritas di Sierra Leone yaitu Mende yang mendominasi wilayah selatan dan timur, dan Temne yang berda di wilayah utara. Kedua kelompok etnis ini tersebut membentuk dua partai politik utama untuk memenagkan pemilihan umum. Aliansi juga dibangun dengan sejumlah kelompok minoritas yang berada di luar kelompok etnis utama. Sierra Leone People’s Party (SLPP) menjadi partai yang mewakili kelompok selatan dengan pendukung utama etnik Mende sedangkan All People’s Congress (APC) memiliki basis dukungan utamanya dari utara, terutama dari kelompok etnik Temne, selain itu etnik lainya yang membentuk koalisi dalam partai APC juga terdiri atas kelompok etnik Limba, Krio dan juga Kono. 8 Pada tahun 1961, Sierra Leone dipimpin oleh
6
Arga Sentara. “Tentara bayaran di sierra leone”, http://soldier.com/2010/04/artikel-tentara-bayaran-disierra-leone.html diakses pada 03 januari 2017. 7 Larry J, Woods dan T imothy R, Reese, Military Interventions in Sierra Leone, Kansas: Combat Studies Institute Press US Army Combined Arms Center Fort Leavenworth, 2008, p.3. 8 Chirstoper Clapham, Lancaster University , “Sierra Leone: The Global-Local Politics of state Collapse and Attempted Reconstruction, “ Failed States Conference. www.ippu.purdue.edu/failedstate/2001/papers/CLAPHAM2.PDF-95k diakses pada 02 Januari 2017.
3
Milton Margai merupakan pemimpin partai Sierra Leone People’s Party (SLPP). Ia memipmin dengan cara yang sama dengan pemerintahan kolonial Inggris. Kemudian pada tahun 1967, Siaka Stevens yang merupakan pemimpin partai All People’s Conggres (APC), memenangkan pemilihan umum dan menjadi Presiden Sierra Leone menggantikan Milton Margai. 9 Pada masa pemerintahan Presiden Siaka Stevens, Sierra Leone merupakan negara yang otoritarian. Dimana karakteristik regime Sierra Leone pada masa itu secara historis bersumber dari kebijakan destruktif yang menjadikan pemerintahan Sierra Leone sebagai regime otoritarian. sejak tahun 1978, Presiden Siaka Steven juga mengubah sistem multipartai yang ada di Sieera Leone menjadi sistem partai tunggal. Dimana pemerintah melarang adanya partai oposisi dan menggunakan langkah-langkah koersif untuk menentang lawan politiknya. 10 Kemudian pada masanya, Stevens berhasil mengeksploitasi berlian dengan cara mendekati para penambang gelap dan dengan membentuk National Diamond Mining Company (NDMC) untuk menasionalisasi SLST (Sierra Leone Selection Trust). 11 Pada tahun 1985, presiden siaka Stevens digantikan oleh Mayor Jenderal Joseph Saidu Momoh. Namun kepemimpinan Joseph Momoh tidaklah jauh berbeda dengan Siaka Stevens. Dalam kepemimpinannya, ia mewarisi pemerintahan yang korup dan perekonomian negara yang sudah tidak dipercaya lagi seperti pada masa kepemimpinan Siaka Stevens. 12 Pada masa pemerintahan Joseph Momoh mulai terjadi ketimpangan di tubuh pemerintahan, korupsi mulai meluas, tingkat inflasi yang tinggi, tingkat pengangguran mulai meningkat, dan juga tidak tersedianya bahan pangan. Kemudian kurangnya kemapuan pemerintah dalam mengelola sumber daya alam yang mengakibatkan menurunnya kekuasaan pemerintah. Dengan kondisi pemerintahan yang melemah tersebut kemudian dimanfaatkan oleh dua pihak oposisi.Yaitu pihak pertama, Kopral Foday Sankoh yang memimpin pemberontakan melalui Revolutionary United Front (RUF) dan didukung oleh pasukan pemberontak di Liberia. Dan pihak kedua, Kapten Valentine Strasser yang memimpin kelompok yang terdiri dari oknum-oknum militer. 13 RUF yang merupakan sebuah kelompok pemberontak yang berasal dari spillover yaitu pemberontakan di negara tetangga Liberia. Pemberontakan RUF ini diawali dengan pada tahun 1988, Charles Taylor yang merupakan presiden Liberia pada tahun 1997 mencoba mengajak dan membujuk Presiden Momoh dengan iming-iming uang, agar dapat beroperasi di sebelah Timur Sierra Leone, namun Momoh menolaknya. 9
David Zimmer,” Special Political and Decolonization Committee , Harvard Worldmun, 2003, hal.7, http://www.worldmun.org/2006/archives/03/gSpPECPOL.pdf , diakses pada 08 Januari 2017. 10 Joe A. D. Alie. “ Backround to the Conflict (1961-1991) dalam Bound to Coorporate : conflict, Peace and People ini Sieera Leone, http://ec.europa.eu/development/body/publications/couri er/courier187/en/en_073.pdf diakses pada 08 Januari 2017. 11 Ian Smillie dkk, p.18. 12 Robert I. Ritberg, “Failed States, Collapsed States, Weak Sta tes: Causes and Indicators.” Dalam Rotberg, 2003, State Failure and State Weakness in a Time of Terror, World Peace Foundation , Brooking Institution Press, p.5-10. 13 John L. Hirsch, Sierra Leone : Diamonds and the struggle for Democracy , International Peace Academy Ocassional Paper Series, 2001, p.30.
4
Sehingga pada tanggal 23 Maret 1991, RUF menyerang sebelah Timur Sierra Leone dari Liberia. Pada saat inilah konflik internal di Sierra Leone dimulai.14
2.
Pemberontakan RUF ( Revolutionary United Front) dalam konflik Blood Diamond di Seirra Leone. RUF ( Revolutionary United Front) merupakan pemberontakan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata. Dimana latar belakang dibentuknya RUF ini untuk melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan yang berkuasa terkait dengan pembenahan pemerintahan pada masa kepemimpinan Joseph Momoh. Namun ideologi RUF mengalami pergeseran, tidak lagi fokus pada upaya pembenahan pemerintahan. Kelompok ini lebih banyak melakukan pemberontakan terhadap para warga sipil dengan melakukan berbagai pelanggaran HAM. Diantaranya yaitu dengan melakukan terror, kekerasan seksual serta perbudakan seksual dan yang paling mengerikan adalah melakukan mutilasi terhadap rakyat sipil. Ada juga salah satu metode kasus yang terhitung cukup khusus, dimana kelompok oposisi melakukan penculikan terhadap anak laki-laki, kemudian dibawa oleh kelompok ini untuk dijadikan tentara cilik, dan diikutsertakan dalam perang. 15 Adapun d tujuan utamanya yaitu untuk mendapatkan akses masuk ke penambangan berlian milik negara dan tambang-tambang mineral lainnya agar dapat menguasainya. Seperti pada tanggal 23 Maret 1991, RUF menyerang sebelah Timur Sierra Leone. Selama 11 tahun berlangsungnya konflik, menguasai distrik Kono dan Tongo yang dikenal sebagai kawasan penghasil berlian. 16 RUF merupakan faktor utama yang mengakibatkan konflik Blood Diamond di Sierra Leone. Blood Diamond merupakan sebuah sebutan dimana banyak terjadi eksploitasi berlian secara ilegal di Sierra Leone untuk diperjual belikan ke luar daerah sierra Leone. Dalam proses eskploitasi tersebut telah menimbulkan berbagai konflik internal yang melanggar HAM secara besar-besaran yaitu dengan merenggut ribuan nyawa dan menyengsarakan rakyat sipil dengan tujuan untuk menguasai tambang yang ada di Sierra Leone. Konflik Blood Diamond merupakan konflik dengan kekerasan atau konflik maut, sama dengan konflik bersenjata tetapi juga termasuk di dalamnya kekerasan satu sisi seperti pemusnahan terhadap masyarakat sipil yang tidak bersenjata. 17 Upaya untuk meredakan pemberontakan yang dilakukan oleh kelompok RUF yaitu pada tahun 1990, Presiden Momoh memerintahkan angkatan bersenjata Sierra Leone untuk menjalankan kebijakan “Operation clean sweep” dan “ Operation Clear All” yang berhasil memindahk an 30.000 penambang dari lokasi pertambangan
14
Report of the Panel of Experts.”, Appointed Pursuant to UNSC Resolution 1306 , 2000, in relation to Sierra Leone, Desember 2000. paragraph 19, in relation to Sierra Leone, Desember 2000. 15 Khareen Pech, Executive Outcomes A Corporate Conquest , http://www.iss.co.za/pubs/books/PeaceProfitPlunder/Chap5.pdf , diakses pada 08 Januari 2017. 16 Campbell, Greg,. Blood Diamonds: Tracing the Deadly Path of the World's Most Precious Stones. Westview Press, New York, 2002. 17 Miall, Hugh dkk.. Resolusi Damai Konflik Kontemporer . Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2002.
5
berlian. Namun kelompok RUF masih saja melakukan berbagai pemberontakan. Hal tersebut karena RUF mendapat bantuan dari Liberia khususnya National Patriotic Front of Liberia (NPFL) yang juga berperan dalam gerakan yang sama di Liberia. RUF mempunyai kontrak dengan Liberia terkait dengan suplai senjata bagi RUF yang dibayar dengan berlian illegal dari RUF yang didapatkan melalui ekspoitasi ilegal tambang berlian di Sierra Leone. Kemudian secara diam-diam RUF juga disponsori oleh Sierra Leone People’s Party. Sehingga pemberontakan yang dilakukan oleh kelompok ini tidak ada hentinya karena didalamnya juga terdapat kepentingan-kepentingan baik itu dari pihak dalam negeri maupun luar negerinya. Pada tanggal 4 Mei 1992, Valentine Strasser yang merupakan seorang kapten yang juga sebagai kepala negara menggantikan Joseph Momoh melalui terbentuknya pemerintahan baru yaitu National Provisional Ruling Council (NPRC). Junta NPRC, segera setelah menguasai negara, membekukan konstitusi dengan menerapkan negara dalam kondisi darurat. Selain itu larangan berbicara dan pemberitaan juga diterapkan. Namun tetap saja meskipun pemerintahan dibawah Valentine Strasser, ternyata tidak lebih baik dari masa pemerintahan Presiden Momoh dan sebleumnya dalam hal mencegah pemberontakan yang dilakukan oleh RUF. Pada faktanya di masa pemerintahan Valentine strasser semakin banyak wilayah yang jatuh ke tangan RUF, termasuk sebagian besar daerah tambang berlian di timur Sierra Leone. RUF terus memperkuat dirinya dengan bergabungnya beberapa prajurit dari Sierra Leone Army (SLA) yang terpuruk dengan kondisi ekonomi yang kurang baik. Hingga RUF berhasil menduduki daerah-daerah yang vital, seperti lokasi-lokasi pertambangan dan ibu kota negara di sierra Leone. Pemerintah Sierra Leone yang pada saat itu dikuasai oleh NPRC akhirnya memilih untuk menggunakan PMC (Private Security Company) untuk menanggulangi pemberontakan RUF tersebut. 18 Namun adanya PMC tidak lantas menjadikan konflik Sieera Leone berhenti, Konflik internal negara Sierra Leone pada permasalahan Blood Diamond, masih terus menelan banyak korban, baik korban penyiksaan individu-individu secara fisik maupun eksploitasi sumber daya alam yang tidak ada habis-habisnya. 3.
Resolusi PBB terhadap Konflik Blood Diamond Di Sierra Leone Perserikatan Bangsa-Bangsa yang merupakan organisasi internasional merupakan pihak yang paling berpengaruh dalam proses resolusi konflik Blood Diamond di Dierra Leone berlandaskan pada 5 prinsip dalam piagamnya, yaitu: a. Prinsip untuk menyelesaikan perselisihan internasional secara damai (Pasal 2 ayat 3, Bab VI dan Bab VIII Piagam). b. Prinsip untuk tidak menggunakan ancaman atau kekerasan (Pasal 2 ayat 4 Piagam).
18
Carlos Ortiz, Private Armed Forces: A Guide to the Issues, http://dl.lux.bookfi.org/genesis/542000/3ea9d89dd8fac45ac8a3876205436b18/_as/%5BCarlos_Ortiz%5D_ Prvate_Armed_Forces_and_Global_Sec(BookFi.org).pdf diakses pada 08 Januari 2017.
6
c. d. e.
Prinsip mengenai tanggung jawab untuk menentukan adanya ancaman (Pasal 39 Piagam). Prinsip mengenai pengaturan persenjataan (Pasal 26 Piagam) Prinsip umum mengenai kerjasama di bidang pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional (Pasal 11 ayat 1 Piagam).
Berbagai upaya yang dilakukan PBB untuk mencapai perdamaian yaitu melalui negosiasi, penyelidikan, konsiliasi, arbitrasi, kesepakatan umum, diserahkan pada organisasi regional atau kesepakatan-kesepakatan serta berbagai cara lain yang diinginkan.19 Adapun upaya-upaya PBB yaitu : 1.
Seperti dengan Peacekeeping UNAMSIL (United Nations Mission in Sierra Leone) dalam membantu penyelesaian konflik di Sierra Leone. Pada Juni 1998, Dewan Keamanan membentuk Misi Pengamat PBB di Sierra Leone UNOMSIL (United Nations Observer Mission in Sierra Leone) untuk periode awal enam bulan Misi dimonitor dan menyarankan upaya untuk melucuti kombatan dan restrukturisasi pasukan keamanan sierra Leone. Kemudian pada Desember 1998, aliansi pemberontak secara ofensif bermaksud merebut kembali Freetown dan pada bulan Januari berhasil menguasai sebagian besar kota Freetown, semua personil UNOMSIL pun dievakuasi namun Kepala
Militer
Observer
terus
melaksanakan
tugas
mereka,
yaitu
untuk
mempertahankan hubungan dekat dengan semua pihak dalam konflik dan selalu memantau situasi. Setelah serangan yang dilakukan pemberontak, Perwakilan Khusus Okelo (UNOMSIL), dalam konsultasi dengan negara-negara Afrika Barat, memulai serangkaian upaya diplomatik yang bertujuan untuk membuka dialog dengan para pemberontak. Negosiasi antara Pemerintah dan pemberontak dimulai pada Mei 1999 dan pada tanggal 7 Juli semua pihak dalam konflik menandatangani perjanjian di Lome untuk mengakhiri permusuhan dan membentuk pemerintah persatuan nasional. Pihak-pihak yang konflik juga meminta peran untuk UNOMSIL diperluas. Permintaan para pihak yang bertikaipun dikabulkan oleh Dewan Keamanan PBB. Kemudian pada tanggal 20 Agustus jumlah pengamat militer ditingkatkan Pada tanggal 22 Oktober, Dewan Keamanan lebih memperkuat posisi PBB di Sierra Leone dengan mengganti UNOMSIL dengan UNAMSIL. Operasi ini memiliki mandat lebih luas daripada yang pendahulunya yang lebih kecil dan diberi tugas untuk membantu berbagai pihak dalam melaksanakan Lome Accord. UNAMSIL mengalami peningkatan yang signifikan dalam hal kegiatan di Sierra Leone, meningkatkan kehadirannya menjadi 6.000 personel militer termasuk 260 pengamat militer. Tugas UNAMSIL diperluas yang semula hanya untuk membantu dan memantau pelaksanaan Accord Lome menjadi menegakan hukum dan ketertiban di seluruh Sierra Leone. Untuk membantu UNAMSIL melaksanakan misi barunya tersebut, komponen militer berangsur-angsur diperluas. Pada bulan Februari 2000, Dewan Keamanan meningkatkan jumlah pasukan
19
United Nations. 2000 a. United Nations in Sierra Leone. http://www.un.org/aboutun/charter/htm , diakses pada 11 Januari 2017.
7
yaitu 11.100 tentara, dan pada bulan Maret 2001 ditingkatkan lagi menjadi 17.500 pasukan.
2.
Kemudian pada tanggal 5 Juli 2000 Perserikatan Bangsa-Bangsa mengeluarkan Resolusi 1306. Dimana dalam resolusi tersebut, pemerintah Sierra Leone diharuskan untuk memberikan certificate of origin (COO) kepada semua berlian yang dihasilkan oleh negara tersebut serta melarang negara-negara lain untuk mengimpor berlian Sierra Leone yang tidak memiliki COO baik secara l angsung maupun tidak langsung. 20 Hal ini untuk mencegah berlian dari tambangtambang yang dikuasai RUF memasuki pasar berlian dunia. Sebuah panel ahli yang disebut Sierra Leone Expert Panel (SLEP) juga dibentuk melalui resolusi ini, beranggotakan lima orang yang terdiri atas pakar industri berlian, pakar penerbangan serta perwakilan dari interpol. Dengan adanya resolusi PBB tersebut, para pelaku industri berlian merespon resolusi tersebut dengan sebuah pernyataan intoleransi terhadap berlian dari daerah konflik serta menyatakan bahwa mereka akan bekerja sama dengan PBB, pemerintahan negara-negara serta NGO untuk membentuk sebuah mekanisme yang disebut Kimberley Process Certification System (KPCS) KPCS merupakan sebuah rezim yang dikembangkan untuk mencegah berlian-berlian ilegal dari daerah konflik memasuki rantai pasokan berlian resmi. Dibentuknya KPCS ini sangat berdampak pada industri berlian di Sierra Leone. Di bawah sistem ini hanya berlian yang ditambang secara resmi yang dapat diekspor.21 Resolusi 1306 ini mulai berdampak pada upaya perdamaian di Sierra Leone ketika pada bulan Mei 2001, pemerintah Sierra Leone dan RUF menandatangani perjanjian Abuja sebagai kelanjutan dari perjanjian Lome dan bersepakat untuk melakukan gencatan senjata, mengembalikan perdamaian, stabilitas serta keamanan di Sierra Leone. Kemudian pada bulan Januari 2002, konflik kekerasan yang berlangsung selama 11 tahun di Sierra Leone dinyatakan telah berakhir, Ahmad Kabbah terpilih kembali sebagai presiden pada bulan Mei 2002 dengan 70 persen suara.22
20
UN Security, Council Resolution 1306 , 2000. www.international.gc.ca/sanctions/assets/pdfs/Res_1306_2000_eng.pdf diakses pada 11 Januari 2017. 21 USAID, Transition Initiatives: Sierra Leone Field Report , 2001, www.usaid.gov/our_work/crosscutting_programs/transition_initiatives/country/sleone/rpt0601.html diakses pada 11 Januari 2017. 22 International Crisis Group, 2007. http://www.crisisgroup.org/home/index.cfm?action=conflict_search&l=1&t=1&c_country=96.html diakses pada 11 Januari 2017.
8
BAB III PENUTUP
SIMPULAN Jadi dari dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa konflik Blood Diamond yang terjadi di Sierra Leone diawali dengan pemberontakan yang dilakukan oleh kelompok besenjata yang di sebut dengan RUF ( Revolutionary United Front )
yang terjadi pada Maret 1991. RUF awalnya didirikan untuk pemberontakan terhadap pemeintahan di Sierra Leone yang tidak adil. Karena tidak ada tanggapan dari pemerintah, RUF juga melakukan pemeberontakan dengan melakukan pelanggaran HAM kepada para warga sipil seperti dengan pembunuhan, pemerkosaan, penculikan anak laki-laki untuk dijadikan tentaranya dsb. Kelompok tersebut melakukan pemberontakan dengan tujuan untuk membuka akses ke area pertambangan berlian baik iti milik negara ataupun tidak serta tambang-tambang mineral untuk dijual keluar negara Sierra Leone salah satunya ke Liberia. Hal tersebut karena Liberia merupakan salah satu negara pemasok senjata kepada para pemberontak RUF melalui penukaran berlian yang dihasilkan dari ekspolitas ilegal oleh RUF. Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah Sierra Leone unutk menghentikan kekuasaan RUF melalui pemberontakan yang dilakukan namun tetap juga belum berhasil sepenuhnya. Kemudian PBB selaku organisasi internasional yang memiliki peran penting dalam keamanan internasional melalui UNAMSIL dan juga Resolusi 1306.
9
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Campbell, Greg,. Blood Diamonds: Tracing the Deadly Path of the World's Most Precious Stones. Westview Press, New York, 2002. John L. Hirsch, Sierra Leone : Diamonds and the struggle for Democracy , International Peace Academy Ocassional Paper Series, 2001, p.30. Larry J, Woods dan Timothy R, Reese, Military Interventions in Sierra Leone, Kansas: Combat Studies Institute Press US Army Combined Arms Center Fort Leavenworth, 2008, p.3. Miall, Hugh dkk.. Resolusi Damai Konflik Kontemporer . Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2002 Report of the Panel of Experts.”, Appointed Pursuant to UNSC Resolution 1306 , 2000, in relation to Sierra Leone, Desember 2000. paragraph 19, in relation to Sierra Leone, Desember 2000. Ricky W , Diamond Town in the Rough. Wall Street Journal, 5 Juli 2001,. Foreign Policy Magazine,p.B1. Robert I. Ritberg, “Failed States, Collapsed States, Weak States: Causes and Indicators. ” Dalam Rotberg, 2003, State Failure and State Weakness in a Time of Terror, World Peace Foundation, Brooking Institution Press, p.5-10. .
Sumber Internet
Anonim, Background of Sierra Leone. 24 Januari 2006, http://geography.about.com/library/cia/blcsierraleone.htm diakses pada 02 Januari 2017. Arga Sentara. “Tentara bayaran di sierra leone”, http://soldier.com/2010/04/artikeltentara-bayaran-di-sierra-leone.html diakses pada 03 januari 2017. Carlos Ortiz, Private Armed Forces: A Guide to the Issues, http://dl.lux.bookfi.org/genesis/542000/3ea9d89dd8fac45ac8a3876205436b18/_as/%5B Carlos_Ortiz%5D_Prvate_Armed_Forces_and_Global_Sec(BookFi.org).pdf diakses pada 08 Januari 2017 Chirstoper Clapham, Lancaster University , “Sierra Leone: The Global-Local Politics of state Collapse and Attempted Reconstruction, “ Failed States Conference.
10
www.ippu.purdue.edu/failedstate/2001/papers/CLAPHAM2.PDF-95k diakses pada 02 Januari 2017. David Zimmer,” Special Political and Decolonization Committee , Harvard Worldmun, 2003, hal.7, http://www.worldmun.org/2006/archives/03/gSpPECPOL.pdf , diakses pada 08 Januari 2017. Global Witness, 2006, http://globalwitness.org/pages/en/conflict_diamonds.Htm diakses pada 04 Januari 2017. International Crisis Group, 2007. http://www.crisisgroup.org/home/index.cfm?action=conflict_search&l=1&t=1&c_country =96.html diakses pada 11 Januari 2017. Joe A. D. Alie. “ Backround to the Conflict (1961-1991) dalam Bound to Coorporate : conflict, Peace and People ini Sieera Leone, http://ec.europa.eu/development/body/publications/couri er/courier187/en/en_073.pdf diakses pada 08 Januari 2017. Khareen Pech, Executive Outcomes A Corporate Conquest , http://www.iss.co.za/pubs/books/PeaceProfitPlunder/Chap5.pdf , diakses pada 08 Januari 2017.
Smillie, Ian,. Dirty Diamonds: Armed Conflict and The Trade in Rough Diamond. 2002, Fafo-report 377. http://www.fafo.no/pub/rapp/377/377.pdf diakses pada 03 Januari 2017. Smillie, Ian et al.,. The Heart of The Matter: Sierra Leone, Diamonds and Human Security (Complete Report). 2000, http://www.pacweb.org/e/pdf/heart%20of%20the%20matter.doc.htm diakses pada 03 Januari 2017. Ian Smillie dkk, p.18. . United Nations. 2000 a. United Nations in Sierra http://www.un.org/aboutun/charter/htm , diakses pada 11 Januari 2017.
Leone.
UN Security, Council Resolution 1306 , 2000. www.international.gc.ca/sanctions/assets/pdfs/Res_1306_2000_eng.pdf diakses pada 11 Januari 2017. USAID, Transition Initiatives: Sierra Leone Field Report , 2001 www.usaid.gov/our_work/crosscutting_programs/transition_initiatives/country/sleone/rpt0 601.html diakses pada 11 Januari 2017.
11