Peranan yang Merugikan y
Penyebab Penyebab penyakit, baik pada manusia, hewan maupun maupun tumbuhan Misalnya Strptococcus pneumoniae penyebab pneumonia dan Corynebacterium
diphtheriae penyebab dipteri.
y
Penyebab kebusukan makanan ( spoilage) spoilage) Adanya kebusukan pada makanan dapat disebabkan oleh beberapa jenis bakteri
yang tumbuh dalam makanan tersebut. Beberapa di antara mikroorganisme dapat mengubah mengubah rasa beserta aroma dari makanan maka nan sehingga dianggap merupakan mikroorganisme pembusuk. Dalam pembusukan daging, mikroorganisme yang menghasilkan enzim proteolitik mampu merombak protein-protein. protein-protein. Pada Pa da proses pembusukan sayur dan buah, mikroorganisme pektinolitik mampu merombak bahan bahan yang mengandung pektin yang terdapat pada dinding sel tumbuhan (Tarigan, 1988). 1988). Mikroorganisme seperti bakteri, khamir ( yeast ) dan kapang (mould (mould ) dapat menyebabkan menyebabkan perubahan yang tidak dikehendaki pada penampakan pena mpakan visual, bau, tekstur atau rasa suatu makanan. Mikroorganisme M ikroorganisme ini dikelompokkan dikelompokkan berdasarkan tipe aktivitasnya, seperti proteolitik, lipolitik, dll. Atau berdasarkan kebutuhan hidupnya seperti termofilik, halofilik, dll.
y
Penyebab Penyebab keracunan makanan ( f ood borne disease). disease ).
Kusnadi, dkk (2003) menjelaskan bahwa bakteri penghasil racun (enterotoksin atau eksotoksin) dapat dapat mencemari badan air, misalnya spora Clostridium per f ringens, ringens , C. Botulinum, Bacillus cereus, dan Vibrio parahaemolyticus parahaemolyticus.. Spora dapat masuk ke dalam air melalui debu/tanah, kotoran hewan, dan makanan-limbah. makanan-limbah. Jika makanan ata u minuman dan air bersih tercem t ercemari ari air t ersebut, maka dalam keadaan yang memungkinkan, memungkinkan, bakteri tersebut akan mengeluarkan racun sehingga makanan atau minuman mengandung racun dan bila dikonsumsi dapat menyebabkan keracunan makanan. Bahkan menurut Dwidjoseputro (2005) (2005) pada makanan maka nan yang telah dipasteurisasi pun juga dapat mengandung racun (toksin) . Makanan yang tela h dipasteurisasi kemudian terus menerus disimpan di dalam kaleng pada temperatur t emperatur kamar, dapat mengandung racun yang berasal dari Clostridium botulinum botulinum.. Spora-spora dari bakteri ini tidak mati dalam proses pasteurisasi. Dalam keadaan tertutup t ertutup (anaerob) dan suhu yang ya ng menguntungkan, menguntungkan, maka
spora-spora tersebut dapat tumbuh menjadi ba kteri serta menghasilkan toksin. Racun yang dihasilkan tidak mengganggu alat pencernaan, melainkan mengganggu urat saraf tepi.