Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Nama Nim D. Pembimbing D. Koordinator
: Sri Indah Fhatma Zora : 1004104020018 : Irfandi, ST, MT : Ir. Bustari, MT
PERANCANGAN
ARSITEKTUR
City Hotel ****
PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Berkembangnya pembangunan di kawasan kota Banda Aceh, terlebih setelah musibah gempa dan Tsunami sepuluh tahun silam, membawa dampak di berbagai sektor. Hal ini mengundang pendatang lokal maupun internasional menuju ibukota provinsi Aceh, guna ikut serta dalam menanamkan saham dalam investasi pembangunan kota. Fenomena tersebut berpengaruh terhadap penambahan jumlah penduduk dan kebutuhannya akan tempat hunian sementara. Dengan menimbang segala aspek tersebut, maka pembangunan “Hotel Bintang 4” dibutuhkan untuk menjawab kebutuhan akan hunian vertikal yang bersifat sementara serta ditunjang oleh fasilitas penunjang lainnya.
2. MAKSUD & TUJUAN Maksud dan tujuan proyek pembangunan Hotel adalah : a. Tersedianya fasilitas tempat tinggal sementara bagi para pendatang baik untuk kepentingan wisata maupun kepentingan lain seperti bisnis, kantor dan sebagainya. b. Menambah pendapatan bagi pemerintah kota Banda Aceh secara khusus. c. Membuka lapangan kerja baru bagi penduduk kota Banda Aceh. d. Menambah daya tarik kawasan Lambhuk kota Banda Aceh.
3. PERMASALAHAN 1. Bagaimana merespon kebutuhan yang tidak terduga dari pengguna terhadap fasilitas bangunan 2. Bagaimana menciptakan sistem keamanan yang optimal, sarana dan prasarana yang representative, serta sistem sirkulasi pada bangunan 3. Pencapaian, Sirkulasi, Aksesbilitas 4. View dan Orientasi bangunan 5. Penataan Massa bangunan 6. Permasalahan pada Bangunan : Program ruang Sistem struktur dan konstruksi serta utilitas Desain fasade Ruang yang diperlukan Zoning aktivitas
4. BATASAN Adapun perancangan ini dibatasi sesuai dengan fasilitas pelayanan Hotel dan gedung pertemuan yang sesuai standard dan melihat isu-isu lokal serta peraturan yang terdapat di lokasi perancangan. Maka, dalam hal ini “Hotel Bintang 4 dan Convention Centre” merupakan judul rancangan yang dipilih. Selain itu, ketentuan dimensi ruang yang digunakan nantinya merujuk pada standar perancangan hotel dan gedung pertemuan yang ditentukan oleh Kementrian pariwisata.
PENDAHULUAN 5. KERANGKA BERPIKIR LATAR BELAKANG MAKSUD DAN TUJUAN
City Hotel Bintang 4 PERMASALAHAN
data primer Survey lokasi Existing site
data sekunder DATA
studi literatur studi banding
ANALISA
KONSEP PERANCANGAN schematic design
Perancangan City Hotel Bintang 4
STUDI LITERATUR 1. dEfiniSi ; Beberapa pengertian tentang hotel sebagai berikut : Hotel marketing (suatu pengantar) : (A. Joen, Oka, Hotel Marketing, suatu pengantar) Kata Hotel berasal dari bahasa Yunani yaitu Hotells yang berarti memberi tempat perlindungan kepada pengunjung dengan imbalan upah atau hadiah bagi pemiliknya Professor K. Kraft : (Lembaga riset pariwisata oleh Professor K. Kraft) Hotel adalah sebuah gedung atau bangunan yang menyediakan penginapan, makanan dan pelayanan bagi mereka yang menginap dan mengadakan perjalanan Peraturan usaha dan penggolongan hotel, keputusan MENPARPOSTEL RI No. 37/PW304/MPPT-89 tentang Peraturan Usaha Penggolongan Hotel : Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum dan jasa lainnya bagi umum yang dikelola secara komersil Menurut Hotel Proprietorist act. 1956 Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus Webster student dictionary : (Webster Student’s Dictionary, American Book Company) Hotel adalah sebuah rumah yang menyediakan penginapan dan biasanya makanan bagi umum, terutama untuk orang-orang yang singgah sementara waktu Fred Lawson : (Fred Lawson, Hotels, Motels and Condominium Design, Planning and Maintenance, 1980, hal. 11) Hotel sebagai bangunan umum yang memberikan jasa kepada orang yang melakukan perjalanan atas dasar imbalan. Dua jenis pelayanan utama adalah akomodasi serta makanan dan minuman Talbot Hamlin F.A.I.A. : (Talbot Hamlin FAIA Form and Function of 20th Century Architecture) Hotel sebagai bangunan untuk penginapan dan jamuan bagi orang yang sedang melakukan perjalanan. Ia berpendapat bahwa hotel pada abad ke-20 ini masih melayani fungsi yang sama dengan hotel-hotel masa lampau yaitu sebagai tempat istirahat umum American Encyclopedia : (American Encyclopedia) Hotel adalah suatu badan usaha yang menyediakan pelayanan penginapan serta menyediakan sarana lainnya bagi wisatawan Oxford Advanced Leaner’s Dictionary : (Oxford Advanced Leaner’s Dictionary) Hotel adalah bangunan atau gedung dimana ruangan-ruangan, makanan-makanan dan fasilitas yang ada bagi masyarakat umum yang memberikan imbalan balik berupa pembayaran (payment).
2. PengeloMpokkan Hotel ; Hotel dapat dikelompokkan dalam beberapa kriteria menurut kebutuhannya, namun yang lazim digunakan antara lain : (Dimyati, S.A., Pengetahuan Dasar Perhotelan, CV. Deviri Ganan, Jakarta, 1992, hal. 41)
A. Pengelompokkan menurut standar 1. Hotel Internasional 2. Hotel Semi Internasional 3. Hotel Nasional
B. Menurut ukuran hotel 1. Hotel kecil (small size hotel), memiliki 25 – 99 kamar tamu. 2. Hotel menengah/sedang (medium size hotel), hotel yang memiliki 100 – 299 kamar. 3. Hotel besar (big size hotel), memiliki 300 kamar atau lebih.
C. Menurut Waktu Operasinya 1. Around the year operation, Hotel yang beroperasi sepanjang tahun. 2. Seasonal Hotel, Hotel yang beroperasi pada musim-musim
D. Menurut Lokasi Hotel 1. Resor Hotel, Hotel didaerah Rekreasi atau peristirahatan, Misalnya : Mountain Hotel, Hotel yang berada di pergunungan Beach Hotel, Hotel yang berada di pantai.
STUDI LITERATUR 2. City hotel City Hotel, hotel ditengah kota-kota besar, terutama di ibukota Urban Hotel, hotel yang berada didekat kota Sub Urban, terletak dipinggiran kota/kota satelit Highway Hotel, hotel yang berada dijalur highway Airport Hotel, terletak didaerah pelabuhan udara. 3. Residential hotel, hotel yang berlokasi dipinggiran dekat kota-kota besar, cukup jauh dari keramaian, hiruk-pikuk polusi udara kota, tetapi terjangkau dari tempat usaha. Hotel ini dilengkapi dengan fasilitas tempat tinggal yang lengkap untuk keluarga, karena diperuntukkan bagi mereka yang tinggal dalam jangka waktu lama. 4. Transit hotel, hotel yang disediakan bagi tamu yang akan singgah dalam suatu perjalanan. Biasanya terletak di Airport, Pelabuhan, Terminal Kereta Api, dan sebagainya. 5. Country hotel, hotel yang disediakan sebagai fasilitas akomodasi bagi tamu antar negara. 6. Research hotel, hotel yang disediakan bagi tamu yang bertujuan mengadakan research. 7. Boutique hotel, hotel yang diperuntukkan bagi tamu yang ingin mendapatkan suatu tempat peristirahatan yang nyaman, aman dengan privacy yang tinggi, dilengkapi dengan fasilitas memadai. Hotel ini mempunyai keunikan tersendiri sebagai daya tarik visual. Letaknya disesuaikan dengan keunikan yang akan ditonjolkan. 8. Motel (motor hotel), hotel yang berlokasi dipinggir jalan raya yang menghubungkan suatu kota besar dengan kota besar lainnya, atau dipinggir jalan raya dekat pintu gerbang/batas kota besar. Diperuntukkan bagi orang-orang yang melakukan suatu perjalanan jauh, karenanya didalam motel harus ada garasi atau tempat parkir mobil yang terpisah, walaupun kamar-kamar tamunya berada dalam satu bangunan gedung. Perkembangan usaha perhotelan dan perkotaan menyebabkan hotel yang tadinya bertaraf nasional menjadi hotel internasional, hotel kecil menjadi besar atau penggabungan residential hotel dengan city hotel dan seterusnya.
2. Klasifikasi Hotel ; Klasifikasi hotel adalah suatu sistem pengelompokkan hotel kedalam berbagai kelas dan tingkatan, berdasarkan ukuran penilaian tertentu. Sistem klasifikasi hotel didunia berbeda antara negara yang satu dengan negara yang lain. Di Indonesia berdasarkan MENPARPOSTEL No.KM.94/HK.103/MPTT87, dan keputusan DIRJEN PARIWISATA No.14/U/11/88, tentang pelaksanaan ketentuan usaha dan penggolongan hotel, menentukan klasifikasi hotel berdasarkan penilaian-penilaian : a. Besar kecilnya hotel atau banyak sedikitnya jumlah kamar b. Fasilitas yang tersedia untuk tamu, seperti ruang penerimaan untuk tamu, dapur, toilet dan telepon umum c. Peralatan yang tersedia, baik bagi karyawan, tamu, maupun bagi pengelola hotel, peralatan yang dimiliki oleh setiap department/bagian, baik yang dipergunakan untuk keperluan pelayanan tamu maupun untuk keperluan pelaksanaan para karyawan d. Kualitas lokasi dan lingkungan bangunan e. Kualitas bangunan,kualitas bahan-bahan bangunan yang dipergunakan seperti kualitas lantai, dinding termasuk juga tingkat kekedapan terhadap suara yang datang dari luar maupun dari dalam hotel f. Tata letak ruang dan ukuran ruang g. Pelayanan yang diberikan dengan mengacu pada kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan para tamu. Hotel-hotel yang tidak memenuhi kelima standar diatas, disebut hotel non
bintang atau
hotel melati. Adapun tujuan penggolongan ini : a. Agar investor dibidang perhotelan mempunyai pedoman tentang persyaratan-persyaratan teknis pelayanan, tenaga kerja dan fasilitas tambahan b. Agar calon tamu hotel dapat mengetahui dengan jelas tarif hotel dalam hubungannya dengan fasilitas minimal yang ditawarkan c. Demi terciptanya persaingan yang sehat antara pengusaha hotel d. Terciptanya keseimbangan antara permintaan-penawaran kamar hotel e. Demi dapat dikendalikannya penanaman modal dibidang perhotelan.
STUDI LITERATUR Berdasarkan penggolongan tersebut diatas, maka hotel dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Hotel bintang satu (*) Jumlah kamar minimal 10 kamar tidur Ukuran kamar tidur standar termasuk kamar mandi : Single bed : 18 m2 Double bed : 20 m2 Mempunyai kamar mandi yang cukup, ruang umum (lobby, ruang makan dan sebagainya).
2. Hotel bintang dua (**) Minimal 15 kamar tidur yang dilengkapi dengan kamar mandi Ukuran kamar tidur standar termasuk kamar mandi : Single bed : 18 m2 Double bed : 20 m2 Ruang umum dan sebagian ruang dilengkapi dengan AC system dan fasilitas hiburan lainnya
3. Hotel bintang (***) Jumlah kamar minimal 30 kamar tidur yang baik Ukuran kamarr tidur standar termasuk kamar mandi : Single bed : 22 m2 Double bed : 26 m2 Tiap kamar dilengkapi dengan AC system, alat komunikasi, perlengkapan kamar, menyediakan fasilitas restaurant, bar, olahraga dan fasilitas lainnya.
4. Hotel bintang (****) 1. Umum Unsur dekorasi Indonesia tercermin pada lobby, function room,restoran, dan kamar tidur.
2. Kamar Tidur Terdapat minimal 50 kamar standard dengan luas 24 m2/kamar Terdapat minimum 3 kamar suite dengan luas 48 m2/kamar Ukuran Tempat tidur : Single bed : 24 m2 Double bed : 28 m2 Tinggi minimum 2,6 m tiap lantai Dilengkapi dengan pengatur suhu kamar Dilengkapi dengan Wi Fi untuk mengakses internet (hotel bisnis).
3. Ruang Makan Mempunyai minimum 2 buah dining room, salah satunya berupa coffee shop.
4. Bar Apabila berupa ruang tertutup maka harus dilengkapi dengan pengatur udara mekanik (AC) dengan suhu 240C Lebar ruang kerja bartender setidaknya 1 m.
5. Ruang Fungsional Minimum terdapat 1 buah pintu masuk yang terpisah dari lobby dengan kapasitas minimum 2,5 kali jumlah kamar Dilengkapi dengan toilet apabila tidak satu lantai dengan lobby Terdapat Pre function room.
6. Lobby Mempunyai luasan minimum 100 m2 Terdapat 2 toilet umum untuk pria dan 3 toilet umum untuk wanita dengan perlengkapannya Lebar koridor minimum 1,6 m.
7. Drug Store Minimum terdapat drug store, bank, money charger, air line agent, souvenir shop, biro perjalanan, perkantoran, butik dan salon Tersedia poliklinik dan paramedis.
8. Sarana Rekreasi dan Olahraga Minimum 1 buah dengan pilihan: tennis, bowling, golf, fitness, sauna, billiard, jogging, diskotik, atau taman bermain anak Terdapat kolam renang dewasa yang terpisah dengan kolam renang anak Sarana rekreasi untuk hotel di pantai dapat dipilih dari alternatif berperahu, menyelam, selancar atau ski air Sarana rekreasi untuk hotel di gunung dapat dipilih dari alternatif hiking, berkuda atau berburu. Diskotik/night club kedap suara dengan AC dan toilet.
9. Utilitas Penunjang
Transportasi vertikal mekanis Ketersediaan air bersih minimum 700 liter/orang/hari Dilengkapi dengan instalasi air panas/dingin Dilengkapi dengan telepon lokal dan interlokal Tersedia PABX Dilengkapi dengan sentral video/TV, radio, paging, carcall.
5. Hotel bintang (*****) Jumlah kamar minimal 100 kamar tidur yang dilengkapi dengan kamar mandi dengan ukuran yang serasi Perlengkapan kamar yaitu AC system, telepon dan sound system Fasilitas umum yaitu restaurant, bar, ruang pertemuan, banquet, fasilitas olahraga dan fasilitas lainnya. Tingkat manajemen teratur, ditangani tenaga terdidik dan terlatih. Penggolongan kelas hotel di Indonesia ditetapkan pada tahun 1977, itu sama dengan system klasifikasi hotel di negara-negara Perancis, Spanyol, Israel, Ceylon dan Afrika Selatan pada tahun 1972.
1. Acacia Hotel Jakarta
STUDI BANDING Sebuah hotel berbintang empat yang beralamat di Jl. Kramat No. 81, Jakarta ini menjadi salah satu tempat favorit memiliki 214 kamar, yang terdiri dari Deluxe Rooms, A-Club Rooms, Executive Rooms, Suite Rooms dan Penthouse. Selalu menjadi pionir dalam kenyamanan dan kepuasan pelanggan, FREE koneksi Internet yang diberikan di setiap kamar, dengan kecepatan up to 1MB, untuk A-Club room disediakan komputer pribadi dan fasilitas individually controlled air conditioning, IDD, Satellite TV dan dua channel film hiburan, Coffee and Tea maker In-room Bars dan kulkas, kamar mandi elegan, kotak deposit.
Fasilitas Hotel Acacia Jakarta • • • • • • • • • • • • • • • • •
Frontdesk 24h Bar/Lounge Laundry Fitness Centre Business Centre Lift/Elevator Concierge Ballroom Deposit Box Non-smoking Fl Cold Pool Restaurant Sauna / Spa Room Service Internet Meeting Room Conference Rm Car Parking Cable TV Fax Machine
Salah satu tempat menarik di hotel ini dalah Pharaoh Pub dan Discotique, tempat yang cocok bagi mereka yang suka Clubbing. Tempat bersantai lainnya adalah The Promenade Café, yang menawarkan spesialisties dari Asian dann Western Ada lagi Fountain Bar, tempat yang elegan untuk menikmati koktail favorit sambil mendengarkan live piano. Golden Ming Chinnese Restaurant menyajikan masakan Kanton dan Sichuan. Golden Rose Ballroom merupakan tempat pertemuan Berkapasitas 1.200 orang.
2. Century Park Hotel Jakarta
STUDI BANDING Hotel bintang 4 dengan 3 restoran, dekat dengan Stadion Utama Gelora Bung Karno. Hotel Century Park ini berlokasi di Kebayoran Baru. Dan hotel ini berdekatan dengan : 1. Stadion Utama Gelora Bung Karno (0,6 km) 2. Giggle the Fun Factory (0,3 km) 3. Teater JKT48 (0,3 km) 4. Mall fX Sudirman (0,3 km) Hotel ini mempunyai 475 kamar tamu, Fasiltas yang diberikan di dalam kamar tersebut terdapat Minibar, TV satelit, Layanan kamar 24 jam, Pemanas air untuk membuat kopi/teh.
Fasilitas Century Park Hotel Jakarta Kolam renang luar ruangan
3 restoran
2 lapangan tenis luar ruangan Pusat konferensi Sauna Layanan pernikahan Golf - driving range terdekat
Senayan cafe
- restoran ini memiliki spesialisasi masakan Indonesia dan menyajikan sarapan, makan siang, makan malam, dan minuman. Tamu dapat menikmati minuman di bar.
Sweet Corner - kafe ini melayani santapan ringan saja. Gazebo Pool - kafe di tepi kolam renang ini melayani menikmati minuman di bar.
santapan ringan dan minuman. Tamu dapat
The Pade Hotel
STUDI BANDING Denah, Tampak dan Perspektif hotel
FASILITAS-FASILITAS MEETING ROOM CAFÉ GYM/FITNESS CENTER RESTAURANT KOLAM RENANG ROOM SERVICE PARKIR MOBIL LAUNDRY/DRY CLEAN WI-FI DI AREA UMUM AKSES INTERNET
TAMPAK SAMPING KIRI
HOTEL THE PADE MERUPAKAN SALAH SATU BUTIQ HOTEL PERTAMA YANG ADA DI ACEH. DESAIN DARI BANGUNAN INI TERINSPIRASI DARI ARSITEKTUR MODERN TIMUR TENGAH. SEHINGGA MENJADIKAN BANGUNAN TERSEBUT TAMPAK UNIK
DENAH LANTAI 1 DAN DASAR
THE PADE HOTEL ADALAH SALAH SATU HOTEL BINTANG 3 YANG ADA DI ACEH, BERALAMAT JALAN SOEKARNO HATTA NO.1 DESA DAROY KAMEU, KECAMATAN KAMEU, ACEH BESAR. HOTEL INI TERLETAK 20 MENIT DARI PUSAT KOTA, DAN 12 KILOMETER DARI BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN ISKANDAR MUDA SERTA 7 KILOMETER DARI MASJID RAYA BAITURRAHMAN
TAMPAK SAMPING KANAN
POTONGAN
Di print TAMPAK DEPAN
TAMPAK BELAKANG
TAMPAK SAMPING KIRI
TEMA PERANCANGAN 1. definisi; Arsitektur Hijau (Green Architecture) adalah arsitektur yang berwawasan lingkungan dan berlandaskan kepedulian tentang konservasi lingkungan global alami dengan penekanan pada efisiensi energi (energy-efficient), pola berkelanjutan (sustainable) dan pendekatan holistik (holistic approach). (Jimmy Priatman, ”ENERGY-EFFICIENT ARCHITECTURE” PARADIGMA DAN MANIFESTASI ARSITEKTUR HIJAU) Arsitektur Hijau (Green Architecture) Sebuah proses perancangan dengan mengurangi dampak lingkungan yang kurang baik, meningkatkan kenyamanan manusia dengan efisiensi dan pengurangan penggunaan sumber daya energi, pemakaian lahan dan pengelolaan sampah efektif dalam tatanan arsitektur (Futurarch 2008, “Paradigma Arsitektur Hijau”, green lebih dari sekedar hijau,)
3. Sifat berkonsep green architecture
A. Sustainable ( Berkelanjutan ). Yang berarti bangunan green architecture tetap bertahan dan berfungsi seiring zaman, konsisten terhadap konsepnya yang menyatu dengan alam tanpa adanya perubahan – perubahan yang signifikan tanpa merusak alam sekitar.
B. Earthfriendly ( Ramah lingkungan ). Suatu bangunan belum bisa dianggap sebagai bangunan berkonsep green architecture apabila bangunan tersebut tidak bersifat ramah lingkungan. Maksud tidak bersifat ramah terhadap lingkungan disini tidak hanya dalam perusakkan terhadap lingkungan. Tetapi juga menyangkut masalah pemakaian. C. High performance building. Bangunan berkonsep green architecture mempunyai sifat seperti “High performance building”. fungsinya ialah untuk meminimaliskan penggunaan energi dengan memanfaatkan energi yang berasal dari alam ( Energy of nature ) dan dengan dipadukan dengan teknologi tinggi ( High technology performance ).
2. prinsip-prinsip green architecture Hemat energi / Conserving energy : Pengoperasian bangunan harus meminimalkan penggunaan bahan bakar atau energi listrik ( sebisa mungkin memaksimalkan energi alam sekitar lokasi bangunan ). Memperhatikan kondisi iklim / Working with climate : Mendisain bagunan harus berdasarkan iklim yang berlaku di lokasi tapak kita, dan sumber energi yang ada. Minimizing new resources : mendisain dengan mengoptimalkan kebutuhan sumberdaya alam yang baru, agar sumberdaya tersebut tidak habis dan dapat digunakan di masa mendatang / Penggunaan material bangunan yang tidak berbahaya bagi ekosistem dan sumber daya alam. Tidak berdampak negative bagi kesehatan dan kenyamanan penghuni bangunan tersebut / Respect for site : Bangunan yang akan dibangun, nantinya jangan sampai merusak kondisi tapak aslinya, sehingga jika nanti bangunan itu sudah tidak terpakai, tapak aslinya masih ada dan tidak berubah.( tidak merusak lingkungan yang ada ). Merespon keadaan tapak dari bangunan / Respect for user : Dalam merancang bangunan harus memperhatikan semua pengguna bangunan dan memenuhi semua kebutuhannya. Menetapkan seluruh prinsip – prinsip green architecture secara keseluruhan / Holism : Ketentuan diatas tidak baku, artinya dapat kita pergunakan sesuai kebutuhan bangunan kita.
Di print
TEMA PERANCANGAN KONSEP YANG DI TERAPKAN PADA PERANCANGAN INI ADALAH GREEN ARSITEKTUR, DAPAT DI INTEPERNTASIKAN MELALUI
>
CONSERVING ENERGY /HEMAT ENAERGI :MEMINIMALKAN PENGGUNAAN ENERGI BUATAN DENGAN CARA MEMBUAT BANGUNAN MEMANJANG AGAR PADA SIANG HARI TIDAK PERLU LAGI MENGGUNAKAN CHAYA BUATAN DAN MEMASUKKAN SEBANYAK-BANYAKNYA UDARA KE DALAM RUANGAN RAMAH LINGKUNGAN : MENGGUNAKAN MATERIAL YANG TIDAK BAHAYA AGAR TIDAK MERUSAK ALAM DAN KESAHATN MANUSIA UNTUK MENDUKUNG SEBUAH BANGUNAN MENJADI BANGUNANRAMAH LINGKUNGAN ANTARA LAIN DENGAN CARA : 1. MENGGUNAKSN RANGKA ATAP BAJA RINGAN 2. KUSEN, DAUN JENDELA, PINTU MENGGUNAKAN ALUMUNIUM/ PVC/ UPVC 3. PLAFOND MENGGUNAKAN GYPSUM DAN RANGKA BESI 4. ATAP TINGGI 5. TRITISAN LEBAR 6. BANYAK BUKAAN 7. PLAFOND TINGGI 8. KANOPI JENDELA 9. LUAS BANGUNAN SEBAIKNYA TIDAK LEBIH DARI 60% LUAS LAHAN
STUDY BANDING TEMA SEJENIS
THE EDITT TOWER
Di print
AIR HUJAN YANG MENGENAI BANGUNAN THE EDITT TOWER DI RAISCLE DAN DI MANFAAT KAN SEBAGAI SUMBER AIR
LOKASI : SINGAPURA ARSITEK : TR HAMZAH & YEANG FUNGSI BANGUNAN :GEDUNG EXPO JUMLAH LANTAI : 26 LANTAI
EDITT TOWER DI DESAIN DENGAN KONSEPGREEN VERTICAL URBAN, PADA FADAD BANGUNAN TERLIHAT TAMAN YANG DIBUAT MENGELILINGI HAMPIR PADA SELURUH BAGIAN BANGUNAN.
AIR HUJAN YANG JATUH DI ALIRKAN MELALUI PIPA-PIPA YANG LANGSUNG MENGARAH KE RESERVOIR BANWAH
RESERVOIR BAWAH
MESINIAGA TOWER
STUDY BANDING TEMA SEJENIS
LOKASI : SUBANG JAYA, MALAYSIA JUMLAH LANTAI : 15 LANTAI ARSITEK : KENNETH YEANG DAN T.R. HAMZAH FUNGSI BANGUNAN : IBM BUILDING MENARA MESINIAGA DIRANCANG DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIJAU YANG MAMPU MENJADIKAN BANGUNAN YANG EFISIEN DAN MURAH DIBANDINGKAN DENGAN BANGUNAN YANG LAINNYA.
GEDUNG INI TERBAGI MENJADI TIGA BAGIAN STRUKTUR UTAMA : 1. PERTAMA, BAGIAN KAKI DENGAN UNSUR PANGGUNG YANG HIJAU 2. KEDUA, BAGIAN BADAN DENGAN BALKON – BALKON TAMAN BERJENJANG BERBENTUK SPIRAL DAN SELUBUNG KISI – KISI YANG MEMBERIKAN BAYANGAN PADA RUANG KANTOR. 3. KETIGA, BAGIAN KEPALA YANG BERISI FASILITAS REKREASI YAITU KOLAM RENANG DAN SUNROOF.
Di print
ARSITEK KENNETH YEANG MERANCANG INTI BANGUNAN, LIFT, TANGGA, TOILET, MEKANIKAL ELEKTRIKAL DAN PLUMBING PADA SISI YANG PALING BANYAK MENERIMA SINAR MATAHARI YAITU DI BAGIAN TIMUR GEDUNG.
YEANG MENDESAIN TAMAN – TAMAN YANG MEMBELIT BANGUNAN BAK SPIRAL. TAMAN ITU MEMBERIKAN EFEK BAYANGAN DAN AMAT KONTRAS DENGAN PERMUKAAN DINDING BANGUNAN YANG TERRBUAT DARI ALUMINIUM DAN BAJA.
ASPEK YANG DRAMATIS DARI RESPON BANGUNAN TERHADAP IKLIM TROPIS ADALAH TERAS – TERAS BERTINGKAT – TINGKAT YANG MELINGKAR SECARA SPIRAL, INI DIRANCANG SESUAI DENGAN RESPON KEBUTUHAN AKAN CAHAYA MATAHARI YANG BERBEDA PADA SETIAP PENJURU MATA ANGIN. TANAMAN YANG DIPILIH ADALAH DARI JENIS SEMAK YANG TAHAN PANAS, MEMERLUKAN SEDIKIT AIR, NAMUN BANYAK MENYERAP CO2.
LOKASI
DESKRIPSI SITE & POTENSI
Alamat : Jl.Tengku Imum Lung Bata, Banda Aceh(Grand Nanggroe) Luas lahan : ± 4093 m2 KDB : 50% KLB :2 Topografi : Keadaan kontur rata Kelengkapan fasilitas: Tersedia jaringan listrik, PDAM, komunikasi, dan drainase Lebar jalan : Utara site 58,12 m Barat site 68,25 m Timur site 60,87 m Selatan site 68,16 m
JALAN KECIL
JALAN YANG TERDAPAT DI SAMPING
HOTEL AGAR DAPAT MEMPERMUDAH PENGECEKAN.
U
KANTOR BPD GAPENSI ACEH
GEDUNG KANTOR WILAYAH DJBC ACEH
GEDUNG DEALER MITSUBISHI MOTORS JALAN UTAMA B. ACEH – MEDAN
BATASAN BARAT Barat site berbatasan dengan Lahan / tanah kosong
SELATAN Selatan site berbatasan dengan Gedung Dealers Mitsubishi Motors
DESKRIPSI SITE UTARA UTARA Utara Utara sitesite berbatasan berbatasan dengan dengan Kantor jalan dan Wilayah lahan DJBC kosong Aceh
TIMUR Timur site berbatasan dengan Komplek Perumahan PT.PLN (Persero) Aceh
PERATURAN PEMERINTAH kriteria & building code pemilihan site
DESKRIPSI SITE Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
Garis Sempadan Bangunan (GSB)
Luas lahan :± 4093m2 KDB : 50% KLB :2 GSB :Jalan Arteri Primer 12 m
DESKRIPSI SITE RTRW B.ACEH 2009-2029
dari uraian di atas, ddapati bahwa : 01. Lokasi perencanaan berada di pusat kota dengan land use sebagai kawasan perkantoran. 02. Luas Lahan sebesar 4093 m2 , didapati KDB sebesar 50% = 2046,5 m2 ; KLB sebesar 2= 8 Maks lantai 03. GSB Jalan arteri primer = min. 12m ; GSB Jalan Kolektor = min. 6m ; GSB Jalan Lingkungan = 4m. untuk bangunan yang berada di pinggir kota gsb minimum yang disarankan adalah 2m.
Penataan Ruang Terbuka dan Jenis Vegetasi
KONSEP RUANG LUAR Tanaman peneduh
pembatas pandangan
Biasanya ditempatkan pada jalur tanaman dengan lebar minimal 1,5 meter, percabangan minimal 2 meter di atas tanah, ketinggian mencapai 5 m, bentuk percabangan pohon tidak merunduk, bermassa dan padat, dan bisa ditanam berbaris ataupun menyebar.
Merupakan jenis tanaman tinggi, perdu ataupun semak. tanaman bermassa daun padat, ditanam berbaris dan membentuk massa dengan jarak tanam rapat.
Tanaman pengarah Biasanya merupakan tanaman perdu atau pohon dengan ketinggian lebih dari 2 meter. Ditanam secara massal dan bagi pemilihan perdu ialah perdu atau semak dengan warna kuning agar tampak ketika malam hari. Contoh pohonnya : Cemara, Mahoni, kembang merak. Contoh perdunya : Akalipa hijau kuning,
Pembentuk Pandangan merupakan tanaman dengan tinggi > 3 meter, terutama yang bertajuk conical ataupun columnar, membentuk massa, dan pada bagin tertentu terbuka untuk akses pandangan
Penahan silau lampu merupakan tanaman perdu atau semak yang ditanam rapat dan bermassa daun padat. Contohnya : - Bougenvil
Penyerap polusi udara Biasanya terdiri dari pohon, perdu atau semak, memiliki ketahanan yang tinggi terhadap polusi udara, jarak tanam rapat, dan bermassa daun padat. Contohnya : Angsana , Akkasia daun besar Bougenvil The – tehan pangkas
Konsep Tata Hijau dan Kebisingan
Fakta &
KONSEP RUANG LUAR
SOFT ELEMENT ( RUMPUT)
KONSEP RUANG LUAR
Rumput ini akan digunakan pada green roof dan beberapa taman. sama seperti rumput gajah mini ia dapat menyerap sinar matahari.
RUMPUT GAJAH MINI RUMPUT GAJAH MINI,
TEHTEHAN teh - tehan ini cocok dijadikan tanaman
berfungsi sebagai penutup tanah yang akan dijadikan area hijau. dengan adanya rumput, ia dapat menyerap sinar matahari dan menjadi resapan saat hujan turun.
pagar dengan mengkreasikan berbagai macam warna yang ada pada spesies teh-tehan maka pagar rumah anda akan terlihat lebih indah di pandang
BOUGENVIL Bougenvil merupakan salah satu tanaman yang dapat menyaring polusi udara dan menghalau silau lampu kendaraan. Tanaman ini cocok di letakkan di depan bangunan yang berdekatan dengan bahu jalan.
RUMPUT JEPANG palem raja atau royal palm sering digunakan pada penghias jalanan. palem ini dapat hidup didaerah gersang maupun subur. bentuknya yang menawan layaknya mahkota raja membuat daya tarik tersendiri bagi palem ini. pohon ini menonjol sebagai unsur garis.
PALEM RAJA
Pohon Glogok atau juga di sebut pohon glodokan tiang mempunyai istilah latin Polyalthea longifolia pendula adalah jenis tanaman yang banyak di tanam di pinggir jalan atau dalam taman – taman rumah. Tinggi1,5-3m. Diameter 4 cm.
GLODOKAN
Penggunaan Grass block lebih diutamakan ketimbang menggunakan oaving block. Grass block dapat menyerap radiasi sinar matahri langsung berbeda dengan paving block yang memantulkan sinar matahari langsung. Cananga odorata fa. macrophylla tumbuh dengan cepat hingga lebih dari 5 meter per tahun dan mampu mencapai tinggi rata-rata 12 meter. Batang pohon kenanga lurus, dengan kayu keras dan cocok untuk bahan peredam suara (akustik). Kenanga adalah flora identitas Aceh & Provinsi Sumatera Utara. Di Aceh Bunga Kenanga dikenal dengan nama Bungöng Seulanga.
GRASS BLOCK
SEULANGA
HARD ELEMENT
Penataan Sirkulasi Manusia dan Kendaraan
KONSEP RUANG LUAR
Penataan Parkir roda 2 dan 4
KONSEP RUANG LUAR Penempatan fasilitas parkir di dalam bangunan, baik pada sebagian bangunan utama, pada besmen, maupun pada bangunan khusus parkir, ditetapkan sebagai berikut: 1. Tinggi minimum ruang bebas struktur (head room) untuk ruang parkir adalah 2,25 m. 2. Setiap lantai parkir harus memiliki sarana untuk sirkulasi horisontal dan atau sirkulasi vertikal untuk orang dengan ketentuan bahwa tangga spiral dilarang digunakan. 3. Lantai untuk ruang parkir yang luasnya mencapai 500 m2 atau lebih harus dilengkapi ramp naik dan turun masingmasing dua unit. 4. Bangunan parkir yang menggunakan ramp spiral, diperkenankan maksimal 5 lantai. 5. Lebar ramp lurus satu arah minimum 3,00 m dan untuk dua arah harus terdapat pemisah minimum selebar 0,50 m sehingga lebar minimum berjumlah 6,5 m.
Ketentuan ramp pada bangunan parkir adalah sebagai berikut:
Aturan GSB dan KLB untuk Parkir Tergantung kepada lebar jalan di depan bangunan, maka terdapat pula aturan tentang luas lahan parkir yang dapat digunakan, hal ini berkaitan dengan luas lahan antara Garis Sempadan Jalan (GSJ) [1] dan Garis Sempadan Bangunan (GSB) [2] yang boleh digunakan untuk lahan parkir. - Untuk lebar jalan <30m, luas maksimum lahan parkir dapat menggunakan 100% dari GSB
Kemiringan ramp lurus bagi jalan kendaraan pada bangunan parkir maksimal 1 berbanding 7. Apabila lantai parkir mempunyai sudut kemiringan, maka sudut kemiringan tersebut maksimal 1 berbanding 20. Pada ramp lurus jalan satu arah, lebar minimal 3 m dengan ruang bebas struktur di kanan kiri minimal 60 cm. Pada ramp melingkar jalan satu arah, lebar jalan minimal 3,6 m dan untuk jalan dua arah lebar jalan minimal 7 m dengan pembatasan jalan lebar 50 cm, tinggi minimal 10 cm. Jari-jari tengah ramp melingkar minimal 9 m dihitung dari as jalan terdekat. Setiap jalan pada ramp melingkar harus mempunyai ruang bebas 60 cm terhadap struktur bangunan.
Ketentuan tentang parkir besmen adalah sebagai berikut: Perencanaan luas bangunan besmen dan atau substruktur harus sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi batasan KTB dan KDH yang ditetapkan. Bangunan parkir di besmen wajib memenuhi ketentuan jarak bebas sebagaimana diatur dalam peraturan daerah ini. Fasilitas yang harus disediakan pada parkir besmen: Ruang tunggu supir, toilet, mushola, kantin dan ruang lainya sesuai kebutuhan.
- Untuk lebar jalan antara 30-50m, luas maksimum lahan parkir dapat digunakan 50% dari GSB - Untuk lebar jalan lebih dari 50m, maka GSB harus dipakai sebagai ruang terbuka hijau dan tidak boleh digunakan sebagai lahan parkir Luas lantai untuk parkir tidak dihitung masuk dalam Koefisien Lantai Bangunan (KLB) [3] dan maksimal adalah 50% KLB, hal ini berkaitan dengan luas maksimal lahan parkir dibandingkan dengan luas lantai bangunan keseluruhan. Maksimum luas lahan parkir adalah 150% dari luas bangunan keseluruhan.
Standar Jumlah Parkir Untuk berbagai jenis gedung terdapat standar parkir yang ditentukan dari jumlah dan kebutuhan pengguna bangunan tersebut. Antara lain:
Hotel Bintang 4-5 disediakan parkir 1 mobil untuk tiap 5 unit kamar Bintang 2-3 disediakan parkir 1 mobil untuk tiap 7 unit kamar Bintang 1 kebawah disediakan parkir 1 mobil untuk tiap 10 unit kamar
Penataan Parkir roda 2 dan 4
KONSEP RUANG LUAR
KONSEP RUANG LUAR
MAKRO
HIRARKI RUANG ENTRANCE
EXIT
SIDE ENTRANCE
Di print
KONSEP RUANG LUAR Analisa Lingkungan
fakta
tanggapan
Analisa Matahari & Angin
KONSEP RUANG LUAR
fakta
tanggapan
ANALISA FUNGSIONAL
KONSEP RUANG DALAM
01. Analisa Pemakai 1. Pengunjung hotel Berdasarkan kepentingannya, pengunjung hotel ini dibagi kedalam 2 kategori yaitu: Pengunjung yang menginap, yaitu orang yang menggunakan fasilitas akomodasi hotel sebagai tempat untuk menginap dan beristirahat. Adapun kegiatan-kegiatan tamu dalam kategori ini adalah: Beristirahat Mengadakan pertemuan bisnis baik perorangan ataupun berkelompok Mengikuti seminar baik di dalam atau di luar hotel Melakukan kegiatan rutin individu, rekreasi ataupun menikmati fasilitas yang disediakan oleh hotel, hal ini terutama berlaku bagi tamu wisatawan berekreasi Pengunjung yang tidak menginap, yaitu orang yang menggunakan fasilitas-fasilitas yang bersifat umum yang disediakan oleh hotel.Tujuan mereka berkunjung ke hotel bisa untuk kegiatan yang bersifat privat dengan tamu yang menginap di hotel, mengikuti kegiatan-kegiatan yang bersifat publik yang sedang berlangsung di dalam hotel, ataupun menggunakan fasilitas-fasilitas yang bersifat rekreatif yang disediakan oleh hotel.
4. Marketing department (bagian pemasaran), yaitu bagian yang bertugas melaksanakan pemasaran produk hotel, yaitu berupa promosi-promosi fasilitas hotel 5. Accounting department (bagian keuangan) yaitu bagian yang bertugas mengelola keuangan, baik penerimaan maupun pengeluaran hotel 6. Engineering & maintenance department (bagian teknik dan pemeliharaan) yaitu bagian yang bertugas melaksanakan perencanaan, pemasangan dan pemeliharaan gedung. 7. Security department (bagian keamanan) yaitu bagian yang bertugas menjaga dan memelihara keamanan serta ketertiban di dalam dan di lingkungan hotel 8. Laundry department (bagian binatu) yaitu bagian yang bertugas menyediakan linen (handuk, sprei, selimut, bantal) bersih untuk setiap kamar. 9. Personel department (bagian personalia) yaitu bagian yang bertugas untuk mengurus pemilihan dan pengadaan tenaga kerja hotel.
02. Skema Organisasi Ruang berdasarkan Pelaku 1. Pengunjung hotel Pengunjung hotel yang tidak menginap
2. Pengelola hotel Berdasarkan wewenang dan tanggung jawabnya, kelompok pengelola hotel ini dibagi ke dalam 2 kategori utama yaitu: a. Kelompok eksekutif, yaitu pengatur roda dan pengendali operasional hotel, atau kelompok yang mengatur dan memimpin pelaksanaan operasional hotel. b. Kelompok pelaksana, yaitu bagian yang melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam pelayanan hotel. Bagian ini terbagi atas beberapa kelompok lagi, yaitu: 1. Front office department (bagian kantor depan), yaitu bagian terdepan dari suatu hotel yang bertugas memberikan informasi, menerima pesanan, menerima dan mengakomodasi tamu termasuk menerima pembayaran dari tamu. 2. Housekeeping department (bagian tata graha) yaitu bagian yang memelihara kebersihan dan kelengkapan fasilitas-fasilitas kamar tamu dan tempat-tempat pelayanan umum lainnya yang terdapat dalam hotel 3. Food and beverage (bagian makanan dan minuman), yaitu bagian yang bertugas menyediakan dan menyajikan makanan dan minuman
Pengunjung hotel yang menginap
iv. Marketing department 2. Pengelola hotel a. Kelompok eksekutif
v. Accounting department
b. Kelompok pelaksana i. Front office department
vi. Engineering and maintenance department
ii. Housekeeping department vii. Security department
viii. Laundry department iii. Food and beverage department
ix. Personel department
KONSEP RUANG DALAM
03. Analisa Kebutuhan FASILITAS KEGIATAN
PENGGUNA
KEGIATAN -
TAMU HOTEL
MENGHADIRI ACARA
RUANG
-
SANITASI
SERBAGUNA
-
MENGURUS
KARYAWAN
KEPERLUAN ACARA -
SANITASI
-
BERSANTAI
-
MELAKUKAN KEGIATAN
TAMU HOTEL -
KEBUTUHAN RUANG -
BALLROOM
-
RUANG
-
-
BEVERAGES
GUDANG
PREPARATION
TOILET
-
RENANG
MINUMAN -
AREA PARKIR
R.
TAMU HOTEL
-
LAPANGAN TENNIS SPA & SALON
-
AREA TAMAN BERMAIN
-
Di print
TOILET
PRIVAT
RODA 4 -
AREA PARKIR
FOOD
REKREASI
SANITASI
KHUSUS
R. SERVICE
MINI SHOP
-
MEMASAK DAN
DAPUR
-
-
-
-
-
MAKANAN DAN
ER
MEMBERSIHKAN
DAN MINUMAN
KOLAM
AREA
KARYAWAN
KARYAWAN
UTAMA
R. SAJI
MAKAN/MINUM
MENGELOLA DAN
DASAR MAKANAN
DAPUR
-
GANTI/LOK
-
-
MENYAJIKAN
KARYAWAN
COURT
-
FOOD &
AND SERVICE -
PERSIAPAN DAN
PENGOLAHAN
PERSIAPAN SEMI PUBLIK
REKREASI
SANITASI
SIFAT
MEMARKIRKAN
-
KENDARAAN
RODA 2 -
SEMI PUBLIK
AREA PARKIR
AREA PARKIR BUS
PUBLIK
FASILITAS KEGIATAN KAMAR
HOTEL
PENGGUNA
TAMU HOTEL
-
BERISTIRAHAT
-
SANITASI
-
MAKAN/ MINUM
-
RUANG -
KAMAR HOTEL
-
KM/WC
-
R. SANTAI
-
PRIVAT
BEVERAGES
-
AREA DUDUK
SANITASI
-
MELAYANI
PUBLIK
PUSAT INFORMASI
-
KANTOR
PENGELOLA/
EKSEKUTIF
KARYAWAN
TOILET
-
LOBBY
PENGELOLA/ KARYAWAN
-
DAN
BAR
MEMBERSIHKAN -
TOILET
DAN MENGATUR -
R. GENERAL
SETIAP
MANAGER
DEPARTEMEN DI -
R. ASISTEN
DALAM HOTEL
GENERAL
MENYIMPAN
MANAGER
-
CALON
MEMBERI
-
PUSAT
KARYAWAN
INFORMASI
INFORMASI
MENGANTAR/ -
BELLMAN
MENGAMBIL
COUNTER -
PUBLIK
HRD/PERSON AL
TOILET
POSISI TIAP KARYAWAN
CALON
DEPARTEMEN
MEMANGGIL
MENENTUKAN
KARYAWAN -
MENGABSENSI DAN
-
SANITASI
MENGHITUNG
-
MAKAN/MINU
GAJI TIAP
FOOD &
INTERNET -
OUTLETS
HANGOUT/NG OBROL
-
MENDENGARK AN MUSIK
PRIVAT
MENYELEKSI RECEPTIONIST
MENGAKSES
PUBLIK
MENERIMA DAN
TAKSI
-
TAMU HOTEL
LOUNGE &
-
M
BEVERAGES
-
IN/OUT
KOPER -
MENGELOLA
ARSIP
TAMU CHECK
-
COFFEE SHOP
MENGELOLA
MENERIMA
MENCARI
-
-
RECEPTIONIST
-
PELAYANAN
HALL -
-
-
RESTAURANT
SANITASI
MENUNGGU/
INFORMASI
KARYAWAN
-
-
-
TAMU
FOOD &
MEMBERIKAN
ENTRANCE
CHECK IN/OUT
-
-
OUTLETS
-
TAMU HOTEL
SIFAT
MASUK/KELUA R HOTEL
LOBBY
KEBUTUHAN
KEGIATAN
-
RESTAURANT
-
COFFEE SHOP
-
LOUNGE & BAR
-
TOILET
KARYAWAN
PUBLIK
-
R. KARYAWAN
PRIVAT
FASILITAS KEGIATAN
PENGGUNA
KEBUTUHAN
KEGIATAN -
RUANG
SIFAT
MENERIMA -
RESERVASI UNIFORM SERVICE
KAMAR HOTEL -
-
BIAYA TAMU -
R. MANAGER FRONT OFFICE
-
R. KARYAWAN
PRIVAT
-
MEMBUAT LAPORAN
PEMASARAN DAN KEUANGAN
DEPARTMENT
-
PENGAWASAN TERHADAP KEAMANAN HOTEL
-
R. SECURITY
-
R. MONITOR
-
BIDANG MAKANAN
CCTV PRIVAT
DAN MINUMAN
KARYAWAN
MEMBERSIHKAN SELURUH
G DAN LAUNDRY
RUANGAN
KARYAWAN
DALAM HOTEL -
MENCUCI, MENGERINGKAN DAN MENYETRIKA PAKAIAN
MENGOLAH,
MANAGER
MARKETING -
R. MANAGER
-
PRIVAT
R. KARYAWAN
-
R.
MEMPRODUKSI
MANAGER
DAN
FOOD &
MENYAJIKAN
BEVERAGES
-
R. AHU
MAKANAN DAN -
R.
-
R. POMPA AIR
MINUMAN
KARYAWAN
-
R. SHAFT
-
PRIVAT
R.
R. GENSET
PRIVAT
MEMBUAT PERENCANAAN
MERENCANAKA
DAN
-
-
PEMBELIAN
N, MERAWAT
HOUSEKEEPIN
MENGELOLA
KAMAR
DAN
-
HOTEL
HOTEL
PENGAMANAN KARYAWAN
KARYAWAN
PENJUALAN
PERENCANAAN
SECURITY
PROMOSI
KEUANGAN
MEMBUAT
KARYAWAN
PERENCANAAN BIDANG
ADMINISTRASI
MELAKUKAN
R. GANTI/ LOKER
KARYAWAN
PERHITUNGAN
KARYAWAN
-
SERAGAM
MEMBUAT REKENING
FRONT OFFICE
KARYAWAN
MENYEDIAKAN
-
PURCHASING &
GUDANG
STORE
PENYIMPANAN
-
GUDANG ALAT HOUSEKEEPING
-
R. CUCI
-
R. PENGERING DAN SETRIKA
BARANG – KARYAWAN
BARANG -
MENERIMA BARANG,
PRIVAT
MENYIMPAN DAN MERAWAT
-
GUDANG BARANG
PRIVAT
04. Besaran Ruang
KONSEP RUANG DALAM
1. KAMAR TAMU Kelompok Ruang
Jml
Kebutuhan Ruang
Ruang Kamar tamu
Kapasita s
Standard
(org)
Unit
Dimensi
Luas
Sumber
(m)
(m2)
108
Standart room sigle king bed
1
28 m2
E
4x7
3024
108
Standart room double queen bed
2
28m2
E
4x7
3024
58
Suite room
2
56m2
E
8x7
3248
Service area
0.7 x total kmr
A
Koridor , lift tangga
20% x ttl kmr
156 1892
Total
11.512
3. FOOD AND BEVERANGE Kelomp ok Ruang
2. LOBBY Kelompok Ruang Lobby
Jml
Kebutuhan
Kapasitas
Standard
Ruang
Ruang
(org)
Unit
Sumber
Dimens i
Luas
(m)
(m2)
1
Lobby utama
30
1,8 x ttl kmr
B
478
1
Lounge
20
0.9 x ttl kmr
A
239
5
Retail shop
5
0.9 x ttl kmr
A
1197
2
Toilet
2
0.3 x ttl kmr
A
159
1
Telopon
4
A
15
Sirkulasi / hall Total
0.93 x ttl kmr
247 2.335
Food and beverage
Jml
Kebutuhan
Kapas itas
Stand ard
Ruang
Ruang
(org)
Unit
Dimen si
Luas
Sumb er
(m)
(m2)
1
Coffe shop
50
1.3 x ttl kmr
E
6 x 10.8
65
2
Restaurant
100
1.5 x ttl kmr
E
10 x 15
300
Sirkulasi / hall Total
20 %
86 451
4. KONVENSI DAN KONSENSI Kelompok Ruang
Jml
Kebutuhan Ruang
Ruang Konvensi
Konsensi
Kapasitas
Standard
(org)
Unit
Sumber
Dimensi
Luas
(m)
(m2)
20 x 30
600
1
Pre function room
400
1,5 x jml org
2
Ball room
400
1,5 x jml org
A
@20 x 30
1200
1
Function room
200
1,5 x jml org
A
15 x 20
300
1
Audiotorium
400
1,5 x jml org
A
20 x 30
600
4
Meeting room
20
1,5 x jml org
A
@5 x 9
180
2
Press room
30
1,5 x jml org
A
5x9
90
1
Photocopy + fax
5
5x5
25
1
Rg. Internet
15
6x8
48
Sirkulasi
20 %
530
Total
3.553
5. Rekreasi Kelompok Ruang
Jml
Kebutuhan Ruang
Ruang Rekreasi
Kapasitas
Standard
(org)
Unit
Dimensi
Luas
Sumber
(m)
(m2)
1
Kolam renang
30
Min. 6 x 12m + 3m deck
A
18 x 9
324
1
Rg. Ganti + toilet pria
10
1,2 x jml org + 40 % sirkulasi
A
6x6
36
1
Rg. Ganti + toilet wanita
10
1,2 x jml org + 40 % sirkulasi
A
6x6
36
1
Whirl pool
5
1,9 x jml org
A
3x5
15
1
Fitnes
15
225
A
12,5 x 20
250
1
Locker + toilet wanita
5
1,9 x jml org + 40 % sirkulasi
A
3x5
15
1
Locker + toilet pria
5
1,9 x jml org + 40 % sirkulasi
A
3x5
15
1
Spa / Sauna
15
1,9 x jml org
A
12,5 X 20
250
1
Locker + toilet wanita
5
1,9 x jml org + 40 % sirkulasi
A
3x5
15
1
Locker + toilet pria
5
1,9 x jml org + 40 % sirkulasi
A
3x5
15
1
Kantor
6
1.4 x jml org
C
3x4
12
1
Gudang
4
0,09 x ttl kmr
c
4x6
24
Sirkulasi Total
20 %
138 1.145
6. ADMINISTRASI ( FRONT OFFICE ) Kelompok Ruang
Jml
Kebutuhan Ruang
Ruang
Kapasitas
Standard
(org)
Unit 0.5 x ttl kmr
Dimensi
Luas
Sumber
(m)
(m2)
A
13 x 10
133
3x4
12
13 x 10
133
Administrasi
1
Front desk
5
( front office)
1
Manager front office
1
1
Administrasi front office
10
1
Reservation manager
1
3x4
12
1
PABX operator
3
4x5
20
1
Save deposit boxes
2
4x5
20
1
General manager
1
3x4
12
1
Sekretaris
1
3x4
12
1
Food and beverage manager
1
3x4
12
1
Rg. Rapat
15
1.5 x jml org
C
5x5
25
1
Rg. Fotocopy
5
0.7 x jml org
C
5x6
30
1
Accounting
3
4x5
20
1
Manager keuangan
1
3 x4
12
0.5 x ttl kmr
Sirkulasi
A
20 %
75
Total
528
7. FOOD AND SERVICE Kelompok Ruang
Jml
Kebutuhan Ruang
Ruang Food and service
Kapasitas
Standard
(org)
Unit 60 % restoran + coffe shop
Dimensi
Luas
Sumber
(m)
(m2)
A
15 x 15
225
1
Main kitchen
30
1
Rg. Chef
5
5x5
25
1
Gudang makanan kering
5
6x9
54
1
Gudang makanan basah
5
6x9
54
1
Rg. Pendingin makanan
5
4 x 9,5
38
1
Rg. Pedingin minuman
5
3x5
15
1
Penyimpanan peralatan
5
3x5
15
1
Penyimpanan bahan bakar
5
3x5
15
1
Rg. Cuci
4
5x5
25
Sirkulasi Total
20 %
110 576
8. PENERIMAAN DAN GUDANG Kelompok Ruang
Jml ruang
Kebutuhan Ruang
Kapasitas
Standard
(org)
Unit 20 %
Penerimaan +
1
Loading deck
5
Gudang
1
Receiving area
10
1
Kantor penerimaan
5
1
Penyimpanan sampah
4
Dimensi
Luas
Sumber
(m)
(m2)
B
6 x 13.5
82
D
6 x 10
60
4x5
20
6 x 10
60
D
Sirkulasi
20 %
64
Total
286
9. KARYAWAN Kelompok Ruang
Jml
Kebutuhan Ruang
Ruang Karyawan
Kapasitas
Standard
(org)
Unit
Dimensi
Luas
Sumber
(m)
(m2)
1
Time keeper & keamana n
2
0.05 x ttl kmr
A
3.5 x 4
14
1
Personel
5
0.23 x ttl kmr
A
6 x 10
60
1
Locker + toilet pria
0.19 x ttl kmr
A
5 x 10
50
1
Locker + toilet wanita
0.19 x ttl kmr
A
5 x 10
50
1
Rg. Makan karyawan
0.19 x ttl kmr
A
5 x 10
50
1
Musholla
0.19 x ttl kmr
A
5 x 10
50
1
P3K
4x5
20
2
Sirkulasi
20 %
86
Total
380
10. AREA PARKIR Kelompok Ruang
Area parkir
Jml ruang
Kebutuhan ruang
Kapasitas( org)
Standard
Unit
Sumber
Dimensi
Luas
(m)
(m2)
1
Parkir pengunjung
50 50 2
15 m2 / mobil 2 m2 / motor 55m2 / bus
D
960
1
Parkir pengelola
15 30
15m2 / mobil 2m2 / motor
D
249
Total
1.209
11. LAUNDRY AND HOUSE KEEPER Kelompok Ruang
Jml
Kebutuhan Ruang
Ruang Laundry & house keeper
Kapasitas
Standard
(org)
Unit
Sumber
Dimensi
Luas
(m)
(m2)
5x5
25
1
Administrasi laundry
4
1
Laundry
15
1
Gudang kimia
5
1
Rg. Linen bersih
4
0.7 x ttl kmr
D
186
1
Rg. Linen kotor
4
0.7 x ttl kmr
D
186
1
Rg. Seragam
4
0.4 x ttl kmr
D
106
1
Rg. Lost and found
2
0.4 x ttl kmr
D
106
1
Rg. Jahit
5
0.9 x ttl kmr
A
239 4x5
6 x 10
Sirkulasi
20 %
20
60 185
Total
1.113
12. MEKANIKAL & ELEKTRIKAL Kelompok Ruang
Jml
Kebutuhan Ruang
Ruang
Kapasitas
Standard
(org)
Unit
Sumber
Dimensi
Luas
(m)
(m2)
Mekanikal &
1
Manager ME
1
3x4
12
Elektrikal
1
Administrasi ME
3
10 x 5
50
1
Rg. generator
2
6x6
36
1
Rg. Panel
2
6x4
24
1
Gudang bahan bakar
1
6 x 10
60
1
Chiller
2
D
10 x 10
100
1
AHU
2
D
8 x 12
96
1
Rg. Pompa kolam renang
2
12 x 20
240
Ground reservoir
2
D
6 x 10
60
Top reservoir
2
D
6 x 10
60
Sirkulasi Total
D
20 %
92 830
TOTAL BESARAN RUANG RUANG
LUAS (m2)
KAMAR TAMU
11.512
LOBBY
2.335
FOOD AND BEVERAGE
516
KONVENSI DAN KONSENSI
3.553
REKREASI
1.145
ADMINISTRASI (FRONT OFFICE)
528
FOOD AND SERVICE
576
PENERIMAAN + GUDANG
286
KARYAWAN
380
AREA PARKIR
1.355
LAUNDRY DAN HOUSE KEEPER
1.113
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
1.355
LUAS KESELURUHAN BANGUNAN KETERANGAN SUMBER:
23.961
A
= HOTEL PLANNUNG AND DESIGN
B
= TIME SAVER STANDARD
C
= PRINCIPLE HOTEL DESIGN
D
= DATA ARCHITECTURE
E
= DIRJEN PARIWISATA
PERHITUNGAN LUASAN BANGUNAN BERDASARKAN DATA TAPAK LUAS TAPAK : ± 4.093 m2 KOEFISIEN DASAR BANGUNAN : 70 % 70 % x 4.093 = 2.8651 m2 (LUAS LANTAI DASAR/PARKIRAN) KOEFISIEN LUAS BANGUNAN : 3,5 3,5 x 4.093 = 14.3255 m2 KETINGGIAN BANGUNAN : 14.3255 : 2.8651 = 5 lantai (MAKSIMAL 6 LANTAI) TOTAL LUAS KESELURUHAN BANGUNAN = 23.961
KONSEP RUANG DALAM Meeting Room
Kamar Mandi
Ruang Pelayanan
Mini Bar
KONSEP RUANG DALAM Lobby
Conference Room
Di print
KONSEP RUANG DALAM
ZONING;
privat
B
Semi publik
publik
VERTICAL Makin ke atas makin privat
A Spa / Salon Mini shop
A
Food court
Rg. Serbaguna
fitnes restoran
Rg. Serbaguna
B
A-A
HORIZONTAL Kamar hotel, Kantor eksekutif, Hrd, Front office, Security department, Housekeeping dan laundry, Purchasing dan store
Area parkir, Lobby, food & beverages outlets Area rekreasi , Ruang serbaguna
Rg. Serbaguna Rg. Serbaguna
Lobby
Penggunaan Material dalam bangunan
KONSEP RUANG DALAM
material : dinding
Lantai
Pada lantai bangunan pilihan material bisa beragam. seperti : penggunaan keramik, marmer, granit, teraso, parket ataupun vinyl. Pada bangunan bali kota ini material yang dipilih adalah penggunaan lantai keramik dan parket. lantai keramik, memiliki ciri-ciri permukaan halus, warna dan motif yang beragam. Perawatannya mudah, tidak mudah tergores,
Penggunaan dinding bata yang dilapisa beton dan bukaan dengan material kaca merupakan pilihan material yang sesuai dengan lingkungan sekitar dan ketersediaan material tersebut.
pelapis dinding
Pelapis dinding baik bagian luar (eksterior) ataupun bagian dalam (Interior) akan menggunakan cat. Cat memiliki banyak variasi warna dan harga. Mudah didapat pula. Untuk pilihan warna dapat disesuaikan sesuai keinginan dan kebutuhan. Selain cat, pelapis dinding lainnya yang akan digunakan adalah wallpaper. Wallpaper digunakan disisiisi dinding tertentu yang dikira sesuai dan perlu. selain praktis, wallpaper juga lebih banyak pilihan warna dan corak ketimbang cat yang biasa digunakan.
pencahayaan
Pada perancangan hotel ini, jenis pencahayaan yang akan digunakan adalah pencahyaan alami dan buatan. pencahayaan alami berasal dari matahari dan pencahayaan buatan berasal dari lampu. Pencahayaan alami didapatkan dari bukaan seperti jendela pada sisi bangunan maupun skylight pada ruang yang memungkinkan. Untuk pencahayaan buatan, sebenarnya akan lebih banyak digunakan. Jenis dan tipenya lebih beragam. Mengingat perancangan ini merupakan perancangan perhotelan yang membutuhkan cahaya buatan dan alami lebih baik untuk ruang-ruang tertentu dan untuk cahaya dekorasi.
CAT DINDING
KERAMIK
WALLPAPER DINDING
Terdapat beberapa tipe pencahayaan yaitu : Pencahayaan umum / general lighting Terdapat pada setiap ruang sebagai penerang buatan utama. Pencahyaan setempat / task lighting Terdapat pada titik – titik yang membutuhkan pencahayaan lebih, seperti pada etalase. Pencahayaan dekoratif / accent lighting Merupakan jenis lampu tempel / dinding, lampu meja, atau lampu
01. Struktur Pondasi
KONSEP STRUKTUR PONDASI BORED PILE Pondasi bored pile adalah pondasi tiang dalam berbentuk tabung yang berfungsi meneruskan beban bangunan kedalam permukaan tanah.Fungsinya sama dengan pondasi dalam lainya seperti pancang.Bedanya ada pada cara pengerjaanya.Pengerjaan Bored Pile dimulai dengan pelubangan tanah dahulu sampai kedalaman yang diinginkan ,kemudian pemasangan tulangan besi yang dilanjutkan dengan pengecoran beton.
02. Struktur Utama Bangunan Rangka kaku bereaksi terhadap beban lateral. Terutama melalui lentur balok dan kolom. perilaku demikian berakibat ayunan (rift) lateral yang besar pada bangunan dengan ketinggian tertentu. Akan teapi apabila dilengkapi dengan struktur inti, ketahan lateral bangunan akan sangat
Berbeda dengan baja konvensional,baja ringan merupakan baja mutu tinggi yang memiliki sifat ringan dan tipis,namun memililki fungsi setara baja konvensional. Rangka atap baja ringan diciptakan untuk memudahkan perakitan dan konstruksi.Meskipun tipis,baja ringan memiliki derajat kekuatan tarik 550 Mpa,sementara baja biasa sekitar 300 Mpa.
RIGID FRAME & CORE
03. Struktur Atap
ATAP DENGAN PLAT BETON ROOF GARDEN
GREEN ROOF Roof garden atau taman atap adalah sistem atap dengan tumbuhan diatasnya atau di tempat yang atap konvensional. Taman atap biasanya terdiri dari Membran tahan air, drainase lapisan, dan lapisan tebal tanah (biasanya 12 inci Atau lebih),
Bangunan ini menggunakan sistem struktur Rigid Frame dengan balok dan kolom rangka baja atau beton bertulang. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Material yang akan digunakan pada bangunan ini berupa batu bata sebagai material dinding utama. didukung oleh material keramik pada area-area servis dan material dinding partisi pada ruanganruangan kerja.
MATERIAL
SIRKULASI
Horizont al
KONSEP PERANCANGAN
INTERIOR
Memiliki pintu dan koridor yang memadai untuk terpenuhinya fungsi bangunan. Jumlah, ukuran dan jenis pintu dalam suatu ruangan dipertimbangkan berdasarkan besaran ruang, fingsi ruang dan jumlah pengguna ruang. Arah bukaan daun pintu dalam suatu
SIRKULASI LINEAR jalur sirkulasi dalam bangunan nantinya akan menerapkan jalur sirkulasi berpola linier, selain tidak membingungkan, sistem sirkulasi ini juga lebih memudahkan aksessibilitas dan proses evakuasi bila terjadi bencana. Jalur sirkulasi nantinya akan dibagi menjadi 2, yaitu : SIRKULASI HORIZONTAL, untuk menghubungkan ruangan dalam satu lantai. dengan menggunakan pola Linear.
Di print
Vertical
Sirkulasi vertikal pada sebuah bangunan diperlukan apabila bangunan tersebut memiliki lebih dari satu lantai. Sirkulasi vertikal ini digunakan untk menghubungkan antar lantai bangunan.
TANGGA
KONSEP PERANCANGAN
Memiiliki dimensi pijakan dan tanjakan yang berukuran seragam. Tinggi masing-masing pijakan/tanjakan adalah 15-17 cm.
INTERIOR
Kemiringan tangga kurang dari 60. Lebar tangga minimal 120 cm untuk memepermudah evakuasi pasien pada keadaan darurat.
Lift merupakan alat yang bisa memindahkan barang atau penumpang dari tempat yang rendah ke yang tinggi atau sebaliknya. Adapun jenis mesin lift dibagi menjadi dua yaitu lift penumpang dan lift barang. Gerak dari mesin lift ini adalah dengan cara menaik turunkan sangkar pada sebuah lorong lift dimana gerakannya berasal dari putaran motor listrik. Konstuksi umum mesin lift berupa sebuah sangkar yang dinaik turunkan oleh mesin pengangkat yang mana apabila salah satu sangkar naik maka sangkar yang satu lagi harus
LIFT
Di print
http://dc392.4shared.com/doc/kRUcPhc0/preview.html http://usahamart.wordpress.com/2012/02/22/membuat-lift/
Instalasi Air Bersih
KONSEP PERANCANGAN Perencanaan pengelolaan limbah cair berpedoman pada sistem yang optimal, ekonomis dalam pembangunan dan pengoperasian. Target utamanya adalah menurunkan zat pencemar organik dan angka kuman sehingga sifat air limbah cair memenuhi syarat baku mutu air limbah. Hal penting lainnya adalah rekayasa tepat yang harus dilakukan pada bangunan dan lingkungan terhadap sistem pengelolaan limbah cair ini. Zona instalasi pengolahan limbah cair direncanakan terpisah dan berjarak dari ruang fungsional lain mengingat suhu yang dikeluarkan, bau dan getaran yang dihasilkan saat pengolahan.
Sistem pembuangan black water atau cairan buangan manusia ialah dengan cara mengalirkan limbah padatnya ke septictank sedangkan sisa air kotorannya ke pipa/sumur resapan. Untuk grey water atau air bekas yang bersumber dari toilet dan dapur akan dialirkan ke riol kota yang sebelumnya sudah disaring di bak lemak. Air kotor dapat dibedakan menjadi : a. Kotoran cair, berasal dari kamar mandi, dapur, westafel, dan urinoir b. Kotoran padat, berasal dari wc c.Air hujan Sebelum air kotor tersebut dialirkan kesungai/riol kota terlebih dahulu diolah menggunakan sistem sewage Treatment Plant (STP) sehingga tidak membahayakan lingkungan.
Air bersih pada perancangan ini berasal dari PDAM dan juga sumur galian sebagai bantuan pasokan air. Untuk sistem penyaluran kebangunan digunakan sistem up feed dengan pasokan air yang ditampung di reservoir bawah untuk keperluan pada lantai dasar dan juga basement. Sedangkan untuk lantai dua dan seterusnya menggunakan sistem down feed dengan pasokan air dari reservoir atas.
Di print
Kombinasi dari sumber-sumber air diharapkan dapat menjaga kontinuitas pasokan air bersih pada segala musim.
Instalasi Air Koto
UTILITAS
UTILITAS
KONSEP PERANCANGAN
Instalasi Listrik
Instalasi Ac
Ventilasi mekanis (AC) diperlukan jika ventilasi alami tidak mungkin dilaksanakan seperti pada bangunan fasilitas tertentu yang memerlukan perlindungan dari udara luar dan pencemaran. Adapun ruang-ruang yang diperlukan Fasilitas ini contohnya seperti : Ruang Kerja staff Kantor Administrasi Ruang Kamar tamu Ruang Konvensi Ruang konsensi Ruang Ibadah / mushalla Fungsi AC adalah :
Sebagai pengatur suhu Pengaruh kelembaban
Di print
System Penangkal Petir Terdiri dari komponen – komponen : 1. Alat penerima logam tembaga ( logam bulat panjang runcing ) / spit 2. Kawat penyalur tembaga 3. Pentanahan / ground sampai dengan bagian tanah basah
Sistem Pengaman atau penangkal Petir telah dimulai sejak BENJAMIN FRANKLIN pada tahun 1752 menemukan teknik penangkal petir menggunakan interseptor yang dihubungkan ke tanah melalui konduktor berkembang sampai sistem yang pasif (konvensional) maupun
UTILITAS
KONSEP PERANCANGAN Instalasi MDP DISTRIBUSI TBT Komunikasi
BATEREI
LISTRIK 220 V
Penggunaan Instalasi Komunikasi saat ini sangat diperlukan mengingat kemajuan teknologi yang mengandalakan akses internet untuk berbagai urusan. Jaringan dari telekomunikasi ini selain dimanfaatkan untuk mengubungkan komunikasi antar ruang dan lantai juga menyediakan fasilitas internet dan hotspot.
Sistem Tata Suara
= DALAM RUANG OPERATOR
Sistem Pembuangan Sampah CITY HALL Sampah yang berasal dari berbagai fasilitas bangunan dipisahkan berdasarkan sampah basah dan sampah kering. Lalu kedua sampai ini disatukan pada bak penampungan sampah sementara di area servis sebelum diangkut oleh truk sampah yang akan membawa sampah tersebut ke TPA ( Tempat Pembuangan Akhir ).
Di print
Instalasi Pemadam Kebakaran FIRE PROTECTION SYSTEM Untuk pencegahan kebakaran aktif pada bangunan mengunakan smoke detector, springkler, fire estinguisher dan fire hydrant yang ditempatkan disetiap lantai bangunan.
KONSEP PERANCANGAN alarm kebakaran adalah komponen dari sitem yang memberikan isyarat atau tanda adanya suatu kebakaran. ada audible alarm dan visible alarm.
ALARM;
Untuk pencegahan kebakaran pasif , setiap lantai pada bangununan
TANGGA DARURAT Untuk Tangga darurat Letak Maksimum tangga darurat terhadap ruang terjauh adalah 25 m, dindingnya harus dapat menahan api selama 2 jam, dan pintu darurat harus dapat menahan api selama 1,5 jam. Untuk jumlah tangga darurat di sarankan ada dua buah dengan lebar minimal 1,20 m.
Detektor adalah sebagai pengindera kebakaran dan penyampaian isyarat sedini mungkin agar dapat mencegah atau menanggulangi kebakaran sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar, baik jiwa. harta benda maupun lingkungan. Terdapat berbagao jenis detektor.
SPRINGKLER; Sistem sprinkler adalah suatu sistem yang bekerja secara otomatis dengan memancarkan air bertekanan ke segala arah untuk memadamkan kebakaran atau setidak-tidaknya mencegah meluasnya kebakaran.
Nilai S dan D :
Ketentuan pemasangan : - Detektor tidak bpleh dipasang
DETECTOR
S = Perencanaan penempatan kepala sprinkler pada pipa cabang. D = jarak antara deretan kepala sprinkler.
Smoke detector merupakan detektor yang biasa digunakan pada bangunan gedung.
Di print
SPRINGKLER
Susunan Cabang SPRINGKLER
Untuk bahaya kebakaran ringan, maksimum4,6 m
FIRE PROTECTION SYSTEM
KONSEP PERANCANGAN
Fire hydrant, ditempatkan di dinding dan di luar bangunan, luas layanan sebesar 200m2 – 500m2 dengan jarak maksimal 30m
Jarak penempatan hydrant halaman
Fire estinguisher, ditempatkan pada selasar, hall, lobby, atau pada bagian lain, dengan luas layanan 200m2 dan jarak maksimal sebesar 25m.
FIRE ESTINGUISHER terdapat dua jenis hydrant. Yaitu hydrant gedung dan hydrant halaman.
FIRE HYDRANT
penempatan dari hydrant halaman menurut SNI no. 03-1735-2000 sbb : - Tiap bgian dari jalur akses mobil pemadam di lahan bangunan harus dalam jarak bebas hambatan 50m dari hydrant kota. Bila hydrant kota yang memenuhi persyaratan tidak ada maka harus disediakan hydrant halaman.. - Hydrant halaman (pilar) ditempatkan di luar bangunan pada lokasi yang aman dari api ke dalam bangunan dilakukan melalui katup siamese. Menemtukan jumlah dan titik hydrant gedung
Di print
Penempatan APAR : - APAR diletakkan pada lokasi yang mudah di akses - Kotak/Lemari APAR tidak dikunci, kecuali ada kemungkinan dicuri/digunakan tanpa ijin. - APAR tidak terhalang dari pandangan. - APAR diletakkan digantung pada gantungan atau disediakan bracket khusus. - Tidak diijinkan peletakkan APAR dimana jarak antara bagian terbawah APAR dengan lantai kurang dari 10.2 cm.