Catatan: Total Jam Kerja per 19 Agustus - 6 Desember = 540 jam
L-4
III-18
III-27
IV-2
III-31
III-17
III-1
III-9
III-10
III-15
III-31
III-29
L-1
L-2
IV-1
III-30
III-33
III-32
L-3
III-3
Laporan Magang Industri I
PERANCANGAN SPHERICAL TANK PADA PROYEK RESIDUE FLUID CATALYTIC CRACKING (RFCC) DI PT SULUH ARDHI ENGINEERING
Design of Spherical Tank at Residue Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Project PT Suluh Ardhi Engineering
Laporan Magang Industri Mahasiswa Diploma IV
Program Studi Teknik Perancangan dan Konstruksi Mesin
Diajukan Oleh:
Hafid Verdy Advanto
NIM: 111234010
Politeknik Negeri Bandung
Januari, 2014
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Laporan:
PERANCANGAN SPHERICAL TANK PADA PROYEK RESIDUE FLUID CATALYTIC CRACKING (RFCC) DI PT SULUH ARDHI ENGINEERING
Disusun Oleh:
Hafid Verdy Advanto/111234010
Diuji Oleh:
Penguji 1: Budi Triyono, MT
Penguji 2: Rudy Yuni W., M. Sc
Laporan Magang Industri ini telah diuji pada tanggal 17 Januari 2014 dan disahkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Pembimbing I
Pembimbing II
Duddy Yan Purnadi, MT
Viptari Srikandi
NIP. 197601282008121003
Ketua Program Studi Teknik Perancangan dan Konstruksi Mesin
Angki A. Rachmat, SST., MT
NIP. 198104252005011002
ABSTRAKSI
Dalam pembangunan proyek RFCC adalah sebuah proyek pembangunan tempat pengolahan minyak bumi dan memproduksi bahan bakar, senyawa propylene dan produk lainnya. Dalam proyek ini untuk menghasilkan senyawa propylene diperlukan teknologi yang dikenal dengan istilah cracking dari residu minyak bumi yang diolah tersebut. Dari hasil pengolahannya tersebut dibutuhkan sebuah tangki untuk menyimpan senyawa ini sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.
Tujuan dari laporan ini adalah tentang bagaimana merancang sebuah tangki yang sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan untuk menampung senyawa propylene ini. Dalam perancangan ini terdapat beberapa tahap yang harus dilakukan. Tahap ini dilakukan oleh beberapa pihak yang memiliki peran masing-masing sesuai dengan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Proses perancangan berupa beberapa dokumen yang dilakukan klarifikasi berdasarkan standar dan spesifikasi yang menjadi acuan perancangan. Dokumen-dokumen tersebut berisikan tentang identifikasi propylene, material, dan analisa yang dilakukan berdasarkan standar.
Hasil dari perancangan ini merupakan sebuah data dimensi dan sepesifikasi dari tangki yang dapat menampung propylene pada suhu dan tekanan tertentu. Hasil perancangan tersebut berupa gambar kerja yang akan digunakan pada kontruksi di lapangan. Gambar kerja tersebut merupakan data yang akan dibutuhkan nantinya pada proses selanjutnya.
Kata kunci: propylene, pressure tank, spherical tank, standar
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah karena atas rizki dan karunianya telah memberikan kelancaraan dalam menyelesaikan Laporan Magang Industri ini. Maksud Laporan Magang Industri ini disampaikan sebagai pertanggung jawaban dan hasil atas kegiatan magang industri yang telah penulis lakukan selama lebih dari tiga bulan. Diharapkan laporan ini dapat bermanfaat dan memberi gambaran khususnya untuk mahasiswa yang akan atau sedang melakukan kegiatan magang industri.
Laporan Magang ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat Mata Kuliah Magang Industri I sesuai dengan proposal yang dikeluarkan oleh Program Studi DIV Teknik Perancangan dan Konstruksi Mesin. Laporan Magang Industri ini meliputi kegiatan penulis selama melakukan kegiatan magang di industri. Dalam pelaksanaan magang di PT. Suluh Ardhi Engineering penulis fokus dalam hal pembuatan tangki Spherical Tank dan mengambil salah satu kasus yang ada dalam proses perancangannya.
Atas terselesaikannya Laporan Magang Industri ini tidak lepas dari dukungan banyak pihak baik langsung maupun tidak langsung. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
Bpk. Wempy Edy W atas dicarikannya link agar dapat melaksanakan kegiatan magang di PT. Suluh Ardhi Engineering
Bpk. Didik Prakoso – HR Manager PT. Suluh Ardhi Engineering atas semua fasilitas yang diberikan selama kegiatan magang
Ibu Viptari Srikandi, Bpk. Galih Tanoyo & Bpk. Abdullah Adib atas bimbingan dan pengarahkan pekerjaan yang harus dilakukan selama kegiatan magang
Bpk. Angki Rahmat selaku Ketua Program Studi DIV TPKM
Bpk. Duddy Yan Purnadi sebagai pembimbing yang ditunjuk untuk membantu dalam penyelesaian laporan
Ernawati dan rekan-rekan seperjuangan yang membantu dan mendukung penyelesaian laporan ini
Penulis
Hafid Verdy A
DAFTAR ISI
JUDUL LAPORAN i
HALAMAN PENGESAHAN ii
ABSTRAKSI iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR LAMPIRAN ix
DAFTAR SIMBOL DAN SINGKATAN x
BAB I I-1
PENDAHULUAN I-1
I.1 LATAR BELAKANG I-1
I.2 TUJUAN I-2
I.2.1 TUJUAN UMUM I-2
I.2.2 TUJUAN KHUSUS I-2
BAB II II-1
TINJAUAN PERUSAHAAN II-1
II.1 SEJARAH PERUSAHAAN II-1
II.2 BIDANG USAHA II-2
II.3 MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN II-3
II.3.1 MANAJEMEN PERUSAHAAN II-3
II.3.2 ORGANISASI PERUSAHAAN II-5
II.4 DIVISI PERUSAHAAN II-6
BAB III III-1
LAPORAN KEGIATAN MAGANG III-1
III.1 REKAPITULASI KEGIATAN MAGANG III-1
III.2 RUANG LINGKUP KEGIATAN MAGANG III-2
III.3 PERANCANGAN SPHERICAL TANK III-3
III.3.1 IDENTIFIKASI MASALAH III-3
III.3.2 DAFTAR TUNTUTAN III-8
III.3.3 TUJUAN III-10
III.3.4 LANGKAH PERANCANGAN III-10
III.4 HASIL PERANCANGAN III-33
BAB IV IV-1
PENUTUP IV-1
IV.1 KESIMPULAN IV-1
IV.2 SARAN IV-2
DAFTAR PUSTAKA 1
DAFTAR TABEL
Tabel III.1 Daftar Tuntutan Spherical Tank III-8
Tabel III.2 Design Data of Spherical Tank III-9
Tabel III.3 Process Data Sheet III-12
Tabel III.4 Nozzle List III-17
Tabel III.5 Material and Specification of Spherical Tank III-21
Tabel III.6 Shell Plate Thickness III-24
Tabel III.7 Tekanan yang Dialami Setiap Segmen Shell Plate III-26
Tabel III.8 Data Spesifikasi Spherical Tank III-30
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Struktur Organisasi Perusahaan II-5
Gambar III.1 Persentase Pekerjaan III-1
Gambar III.2 Diagram Alir Proses Pembangunan Proyek III-2
Gambar III.3 Spherical Tank III-5
Gambar III.4 Double Shell Spherical Tank III-5
Gambar III.5 Cylindrical Pressure Vessel III-6
Gambar III.6 Internal Pressure Spherical Tank III-6
Gambar III.7 All Welded Steel Sphere with Pipe Columns III-7
Gambar III.8 Diagram Alir Perancangan Spherical Tank III-11
Gambar III.9 Shell Plate III-14
Gambar III.10 Pembagian Segmen Sphere Plate III-15
Gambar III.11 Nozzle dan Manhole III-16
Gambar III.12 Lower Column III-18
Gambar III.13 Segmen LEC dan LEP III-18
Gambar III.14 Pemasangan Bracing Column III-19
Gambar III.15 Base Plate III-19
Gambar III.16 Stairway III-20
Gambar III.17 Stress Analyses Nozzle III-28
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN Daftar Riwayat Hidup L-1
LAMPIRAN Time Sheet Magang Industri L-2
LAMPIRAN General Arrangement Drawing Spherical Tank L-3
LAMPIRAN Detail Drawing Spherical Tank L-4
DAFTAR SIMBOL DAN SINGKATAN
EPC : Engineering Procurement Construction
RFCC : Residue Fluid Catalytic Cracking
SAE : Suluh Ardhi Engineering
ISO : International Standard Organization
QHSAS : Occupational Health and Safety Assessment Series of Standards
SMK3 : Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja
LAN : Local Area Network
VSAT : Very Small Aperture Terminal
LPG : Liquefied Petroleum Gas
ASME : American Society of Mechanical Engineers
ATG : Automatic Tank Gauging
MAWP : Maximum Allowable Working Pressure
FE : Finite Elements Program
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Kegiatan Magang Industri merupakan kegiatan nyata di dunia kerja dengan tujuan sebagai syarat untuk memenuhi mata kuliah Magang Industri. Kegiatan yang dilakukan selama lebih tiga bulan ini diharapkan dapat menambah pengalaman kerja, wawasan, dan meningkatkan tingkat kedisiplinan. Dalam kegiatan ini juga diharapkan dapat menambah kemampuan untuk bekerjasama dan beradaptasi pada lingkungan tempat magang.
Kegiatan Magang Industri dilakukan di sebuah perusahaan EPC di PT. Suluh Ardhi Engineering. EPC itu sendiri merupakan sebuah singkatan dari Engineering, Procurement, Construction. Maksud dari EPC itu sendiri yaitu:
Engineering adalah sebuah tahap di mana perusahaan melakukan perancangan, perhitungan, dan analisis dari suatu proyek
Procurement adalah tahap di mana perusahaan melakukan pembelanjaan barang yang diperlukan dalam pembangunan suatu proyek
Construction adalah tahap pembangunan proyek
PT. Suluh Ardhi Engineering merupakan perusahaan EPC di Indonesia yang bergerak pada berbagai sektor industri. Proyek yang dikerjakan sebagian besar yaitu pembuatan pembangkit listrik, kilang minyak, pabrik pupuk dan sarana pendukung infrastruktur di Indonesia. Saat ini perusahaan sedang menangani proyek milik PT. Pertamina, yaitu proyek RFCC, Residue Fluid Catalytic Cracking di Cilacap, Jawa Tengah.
Proyek RFCC sendiri merupakan suatu proyek pembangunan tempat pengolahan minyak di mana pengolahan minyak ini dibutuhkan untuk memenuhi konsumsi bahan bakar dan kebutuhan berbagai industri di Indonesia. Dalam pembangunan proyek ini dibutuhkan suatu proses sebelum dilakukannya proses construction. Seperti yang di jelaskan sebelumnya, perusahaan EPC memiliki ruang untuk merancang, dan membangun suatu proyek.
Kegiatan magang ditempatkan pada bidang engineering sebagai mechanical engineer. Perusahaan memberi kepercayaan dan tanggung jawab untuk melakukan peninjauan ulang atau klarifikasi atas dokumen proyek dari vendor. Klarifikasi dilakukan dengan pertimbangan yang berupa sebuah arahan dan referensi berdasarkan meeting atau standar desain yang ada.
I.2 TUJUAN
I.2.1 TUJUAN UMUM
Memahami sistem kerja perusahaan di bidang EPC
Memahami sistem keselematan kerja dan HSE (Health and Safety Environment) dan penerapannya di perusahaan tempat magang
Memahami alur kerja dan cara kerja sebagai engineer di perusahaan EPC
Meningkatkan kemampuan beradaptasi, berkomunikasi, bekerjasama melalui penugasan yang diberikan oleh perusahaan
Menerapkan dasar keilmuaan rekayasa dan keahlian terapan yang telah dimiliki di lingkungan pekerjaan
I.2.2 TUJUAN KHUSUS
Mengetahui jenis-jenis pressure tank dan kegunaannya
Mengetahui proses engineering pada perusahaan EPC
Mengetahui proses kontrol kualitas pada perusahaan EPC
Mengetahui standar yang digunakan dan penerapannya pada proses engineering perusahaan EPC
TINJAUAN PERUSAHAAN
II.1 SEJARAH PERUSAHAAN
Suluh Ardhi Engineering (SAE) adalah Kontraktor EPC Independen dengan tujuan menjadi World Class EPC Company. Didirikan pada 14 Februari 2008. Dengan usia yang relatif muda PT. SAE bekerja dengan tenaga profesional yang memiliki pengalaman bekerja lebih dari 5 tahun dalam dunia EPC. PT. SAE juga terbentuk dari sekelompok profesional dengan kemampuan teknik yang kuat dan bertahun-tahun berpengalaman nyata dalam pekerjaan EPC, yang kemudian datang bersama-sama untuk membentuk perusahaan baru yang berbasis pada pengalaman kemudian berbagi visi, dan misi untuk mencari dan membentuk sebuah pondasi demi membangun perusahaan yang bekerja dalam bidang EPC.
PT. SAE telah menangani proyek di berbagai sektor industri seperti sektor minyak dan gas, pabrik petrokimia, pembangkit listrik dan telah terlibat dalam perencanaan gedung dan fasilitas skala besar lainnya. Selain itu, PT. SAE terlibat dalam penyediaan layanan dukungan terkait dalam meningkatkan nilai perusahaan.
Sampai saat ini, manajemen perusahaan terus bekerja sama dengan tim engineer untuk selalu berupaya dalam memastikan bahwa klien mencapai hasil yang diinginkan. Pada saat yang sama, PT. SAE juga menganggap kepedulian lingkungan merupakan tanggung jawab utama. Menjadi bagian dari masyarakat dunia, mengabdikan diri untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik untuk hidup.
PT. SAE memiliki keyakinan yang kuat dalam melaksanakan setiap proyek yang menjadi tanggung jawabnya. Selama bertahun-tahun bekerja PT. SAE mengembangkan ide baru tentang bagaimana kontraktor EPC dijalankan dan itu menjadikan PT. SAE menjadi perusahaan kontraktor baru yang pantas diperhitungkan bila mengikuti suatu tender.
PT. SAE sekarang berlokasi di kawasan Cilandak Commercial Estate Jakarta Selatan yang memiliki fasilitas standar untuk perusahaan EPC. PT. SAE sendiri terus mengembangkan pembangunan kantor cabang di daerah lain seperti di Surabaya, Jawa Timur. PT. SAE juga memiliki suatu standar manajemen dengan standar OHSAS dan ISO.
Dibalik perkembangan PT. SAE semua tidak lepas dari dukungan investor yang mendukung jalannya perusahaan ini. Chiyoda Group Japan, adalah salah satu investor yang membantu PT. SAE sampai berkembang sejauh ini. Nama dari investor sendiri merupakan gambaran bagaimana perusahaan itu dinilai baik dalam kinerja atau sebaliknya.
Alasan utama di balik keyakinan PT. SAE yaitu kenyataan bahwa sebagian besar yang bekerja di perusahaan ini telah menunjukkan sinergi yang kuat dalam setiap kali melaksanakan proyek. Sinergi yang sudah berpengalaman selama bertahun-tahun, disatukan dalam visi dan misi yang menjadi patokan untuk sebuah hasil yang wajib didapatkan serta didukung dengan standar manajemen telah menjadi kekuatan dan pendorong di belakang pembentukan PT. SAE.
II.2 BIDANG USAHA
Sebagian tim engineer perusahaan memiliki banyak pengalaman dalam melaksanakan proyek-proyek konstruksi skala besar, PT. SAE memiliki kemampuan yang kuat untuk melayani berbagai sektor industri. Secara kolektif, keahliannya terdiri dari proyek-proyek seperti:
LNG Plant
Oil & Gas Plant
Refinery
Petrochemical Plant
Fertilizer Plant
Power Plant
Bio fuel Energy
Infrastructure
Dari semua sektor industri yang dapat dikerjakan oleh PT. SAE terdapat pula proyek yang telah diselesaikan oleh PT. SAE, antara lain:
Desain dasar untuk Bio Ethanol berbasis pada Cassava bersama dengan MAN Ferrostall untuk PT. Sampoerna Strategic
Engineering Services untuk BP Berau Tangguh
EPC Work Ethylene Vaporizer di Ethylene Plant PT. TITAN Petrokimia Nusantara
Procurement Service untuk HESS (Pangkah) Indonesia Ltd
Construction Work Conditioning Building di Masanto/PT. Branita Sandhini – Mojokerto, Jawa Timur
Dari beberapa proyek di atas dapat dilihat bahwa dalam perkerjaan perusahaan EPC dapat mencakup salah satu dari tiga arti dari EPC itu sendiri. PT. SAE sendiri termasuk perusahaan yang dapat melakukan ketiga bagian dari EPC tersebut. Khusus untuk proyek skala besar biasanya perusahaan EPC akan mencakup semua dari tiga bagian tersebut yaitu engineering, procurement dan construction. Dalam proyek RFCC, PT. SAE mencakup semua bagian dari EPC. Proyek dengan nilai yang besar yang menjadi bagian dari tugas yang harus diselesaikan oleh perusahaan.
II.3 MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN
II.3.1 MANAJEMEN PERUSAHAAN
PT. SAE terus mengembangkan dan meningkatkan sistem manajemen dan organisasi untuk menjadi perusahaan terkemuka dengan alat industri dan teknologi terkini, termasuk:
Sistem Manajemen Mutu
Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan Sistem Manajemen
Informasi & Teknologi Sistem Manajemen, yang memungkinkan perusahaan untuk bekerja secara efisien dan berkontribusi untuk hasil yang lebih baik. Sistem pendukung IT perusahaan memiliki generasi terbaru dari komputer dengan aplikasi perangkat lunak untuk rekayasa, desain 3D plant, pengendalian proyek, manajemen material, manajemen konstruksi dan manajemen dokumen proyek, serta komunikasi data berkecepatan tinggi melalui LAN dan VSAT
Sebagai perusahaan rekayasa profesional, PT. SAE terus bekerja untuk mencapai dan mempertahankan kepatuhan penuh dengan standar nasional dan internasional seperti ISO, OHSAS dan SMK3.
II.3.2 ORGANISASI PERUSAHAAN
Gambar II.1 Struktur Organisasi Perusahaan
II.4 DIVISI PERUSAHAAN
Perusahaan EPC pada umumnya memiliki beberapa divisi yang serupa. Setiap divisi memiliki peranan masing-masing dan saling berkaitan satu sama lain dan pada perusahaan EPC koordinasi antara tiap divisi sangat dibutuhkan agar proyek dapat terselesaikan dengan baik. Secara umum perusahaan EPC memiliki beberapa departemen sebagai berikut:
Mechanical
Electrical
Civil
Piping
Process & System
Instrument
Kegiatan Magang Industri ditempatkan pada departemen Mechanical sebagai mechanical engineer. Departemen ini dibagi menjadi tiga fokus yaitu Mechanical Static, Mechanical Rotating, dan Mechanical Package. Dan pada kegiatan magang yang telah dilaksanakan perkerjaan yang dikerjakan difokuskan pada Mechanical Static, dimana ruang lingkup yang dikerjakan yaitu mengenai vessel dan tank.
Gambaran pekerjaan pada fokus mechanical static pada suatu proyek berkaitan dengan vendor. Setiap engineer pada departemen ini mempunyai ruang lingkup yang berbeda agar pekerjaan yang dilakukan lebih efisien dan perancangan dalam membangun proyek berjalan maksimal. Dalam contoh nyata, engineer yang sudah ditetapkan fokusnya akan ditetapkan untuk menangani bagian yang menjadi ruang lingkupnya. Pada mechanical static secara umum akan mendapat bagian yang mencakup pada bidang seperti pressure tank dan non pressure tank. Engineer yang sudah memiliki ruang dalam proyek akan melakukan koordinasi dengan vendor proyek dalam hal perancangan. Perancangan tersebut berupa dokumen yang akan digunakan vendor untuk melakukan fabrikasi dan juga sebagi referensi pada saat construction di lapangan.
LAPORAN KEGIATAN MAGANG
III.1 REKAPITULASI KEGIATAN MAGANG
Kegiatan Magang Industri yang dilakukan selama lebih dari tiga bulan di PT. Suluh Ardhi Engineering, telah memberikan pengalaman kerja yang nyata khususnya pada perusahaan EPC. Meskipun ditempatkan dan fokus pada Mechanical Static, tidak membuat untuk fokus pada hal itu saja. Bila terdapat permasalahan, membantu adalah solusi untuk mendapatkan pengalaman lebih meskipun fokus yang harus dikerjakaan yaitu mengenai Mechanical Rotating atau Mechanical Package. Berikut persentase pekerjaan pada Gambar III.1 yang dilakukan selama kegiatan magang industri
Gambar III.1 Persentase Pekerjaan
III.2 RUANG LINGKUP KEGIATAN MAGANG
Dalam hal ini secara singkat dijelaskan, bahwa dalam dunia EPC dalam suatu proyek dibutuhkan tiga sektor penting yg berperan dalam pembangunan proyek. Tiga sektor tersebut yaitu pemilik proyek, perusahaan EPC, dan vendor. Untuk alur jalannya suatu proyek dijelaskan pada Gambar III.2 di bawah ini
Gambar III.2 Diagram Alir Proses Pembangunan Proyek
Dari Gambar III.2 ruang kerja sebagai engineer terletak pada bagian yang diberi kotak merah. Dapat dijelaskan bahwa sebagai engineer, tanggung jawab atas dokumen dan vendor yang ditangani merupakan suatu tugas penting dimana bila dalam proses klarifikasi kemudian dokumen disetujui, selanjutnya dapat dilakukan fabrikasi oleh vendor dan kemudian dilakukan konstruksi di lapangan.
Dalam dunia EPC, engineer juga dapat melakukan suatu kontrol kualiatas atas equipment yang sedang di fabrikasi atau yang telah selasai dibuat oleh vendor. Ini merupakan sebuah kebutuhan yang harus dilakukan karena engineer akan memerlukan data dari hasil kontrol kualitas tersebut. Data tersebut dimaksudkan untuk referensi di lapangan atau untuk revisi dokumen selanjutnya.
III.3 PERANCANGAN SPHERICAL TANK
Dalam pembahasan studi kasus ini, terdapat beberapa langkah untuk mendapatkan suatu rancangan spherical tank. Langkah ini merupakan alur untuk menyelesaikan suatu permasalahan dalam hal perancangan suatu produk atau equipment. Langkah tersebut terdiri dari identifikasi masalah, tujuan, langkah penyelesaian, dan hasil perancangan.
III.3.1 IDENTIFIKASI MASALAH
Proyek RFCC, yaitu sebuah proyek pembangunan tempat pengolahan minyak bumi yang berlokasi di Cilacap, Jawa Tengah. Proyek ini diharapkan dapat menambah 1.9 juta kiloliter kebutuhan bahan bakar di Indonesia per tahun. Selain itu, pembangunan RFCC akan meningkatkan produksi gas alam cair (LPG) sebanyak 352.000 ton per tahun dan akan memproduksi produk propylene sebesar 142.000 ton per tahun. Produksi propylene tersebut diharapkan dapat menambah pasokan untuk kebutuhan petrokimia industri plastik domestik yang selama ini bergantung pada impor.
Dalam proses pengolahan sampai distribusinya, dibutuhkan sebuah tempat dari hasil pengolahan minyak bumi tersebut. Oleh sebab itu dibutuhkan sebuah tangki khusus untuk menampung propylene sebelum di distribusikan untuk kebutuhan industri petrokimia. Didasarkan pada kebutuhan tersebut dibutuhkan sebuah perancangan tangki yang dapat menampung propylene.
Dalam hal perancangan tangki itu sendiri, dibutuhkan suatu proses awal yaitu identifikasi produk. Proses awal ini adalah gambaran dari tangki tersebut berupa data-data awal atau spesifikasi awal untuk selanjutnya akan di kembangkan dalam bentuk dokumen lain. Dari dokumen tersebut dapat dihasilkan gambar keseluruhan tangki dan gambar detail tiap bagian tangki.
Seklias tentang propylene (CH3-CH=CH2) merupakan senyawa kimia yang pada suhu kamar dan tekanan atmosfer berupa gas tidak berwarna, larut dalam alkohol dan eter serta sedikit larut dalam air. Propylene dapat diproduksi dengan cara crude/residual oil cracking, etanol deehydration dan berbagai proses lain. Propylene diolah dari nafta dengan proses cracking menjadi propylene, etylen, dan pyrolisisgasoline. Di Indonesia hanya terdapat dua industri penghasil propylene yaitu Pertamina dan PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk.
Dikarenakan propylene berbentuk gas pada suhu dan tekanan atmosfer untuk mempermudah penyimpanan dan penanganannya, propylene diberikan tekanan tertentu untuk mengubahnya ke dalam bentuk cair. Dengan kata lain dibutuhkan sebuah tangki yang dapat menampung cairan yang bertekanan dan secara umum diketahui sebagai pressure tank.
Terdapat beberapa jenis pressure tank yang dipertimbangkan untuk digunakan sebagai penampung propylene ini. Jenis pressure tank tersebut antara lain:
Spherical Tank
Jenis tangki yang pada umunya dipakai untuk gas pada tekanan dan temperatur normal seperti butane, butadiene, dan produk petrokimia lainnya dan paling ekonomis bila disimpan dalam tangki tekanan berbentuk bola
Gambar III.3 Spherical Tank
Double Shell Spherical Tank
Jenis sphere yang terdiri dari bagian dalam dan luar, digunakan untuk menyimpan gas cair seperti etilena, oksigen, nitrogen pada suhu kriogenik. Ruang antara sphere dalam dan luar terisolasi dengan isolator
Gambar III.4 Double Shell Spherical Tank
Cylindrical Pressure Vessel
Jenis tangki yang digunakan untuk menyimpan produk cair yang berbentuk gas pada suhu dan tekanan atmosfer dan cocok untuk kapasitas yang relatif kecil (kurang dari 100 m3). Umumnya, unit ini sepenuhnya dirakit di bengkel fabrikasi dan dikirimkan ke lapangan.
Gambar III.5 Cylindrical Pressure Vessel
Dari beberapa jenis tangki di atas, tangki yang memungkinkan dan dipilih yaitu jenis spherical tank seperti yang terlihat pada Gambar III.3 dikarenakan propylene berbentuk gas pada suhu dan tekanan atmosfer dan harus berbentuk cair agar mudah dalam penanganan dan penyimpananya.
Jenis spherical tank juga mampu membuat arah tekanan di dalamnya menyebar secara merata seperti yang terlihat pada Gambar III.6 hal itu dikarenakan bentuk dari bola itu sendiri yang memungkinkan spherical tank dapat menampung dan menahan tekanan dari dalam. Jenis spherical tank ini sangat cocok dengan kebutuhan untuk tempat penyimpanan propylene yang harus diberi tekanan agar berbentuk cair.
Gambar III.6 Internal Pressure Spherical Tank
Gambar III.6 Internal Pressure Spherical Tank
Jenis spherical tank mempunyai beberapa tipe dalam segi pembuatannya. Pada perancangan spherical tank ini digunakan tipe All Welded Steel Sphere Supported by Pipe Columns seperti pada Gambar III.7
Gambar III.7 All Welded Steel Sphere with Pipe Columns
Tipe spherical tank ini merupakan tipe di mana pada pada bagian sphere merupakan hasil dari pengelasan beberapa shell plate. Pada pengelasannnya, shell plate ini dirancang dan mengacu pada standar. Standar yang digunakan pada perancangan spherical tank ini adalah standard ASME Section VIII Division 2 2010 Edition 11 dan standar proyek lainnya.
Dari identifikasi tersebut maka dihasilkan sebuah Daftar Tuntutan sebagai acuan awal dalam perancangan spherical tank ini. Seperti yang terlihat pada Tabel III.1 yang merupakan Daftar Tuntutan dari perancangan spherical tank. Daftar Tuntutan pada Tabel III.1 merupakan hasil dari perhitungan standar ASME dan standar proyek yang digunakan. Daftar Tuntutan merupakan data dari spherical tank yang berupa spesifikasi untuk dimensi, tekanan, suhu. Dalam hal ini Daftar Tuntutan merupakan acuan untuk proses perancangan selanjutnya. Dalam proyek RFCC untuk menampung semua hasil propylene dibutuhkan lebih dari satu spherical tank. Dalam proyek ini akan dibangun enam spherical tank untuk menampung hasil dari propylene. Jumlah itu dihasilkan dari kapasitas produksi RFCC yang sudah direncanakan oleh PT. Pertamina.
Secara umum Daftar Tuntutan pada Tabel III.1 merupakan data kondisi yang harus dimiliki dari spherical tank. Oleh karena itu perancangan selanjutnya dibutuhkan agar dapat mencapai dari Daftar Tuntutan yang ada. Perancangan tersebut harus memenuhi spesifikasi dan standar. Kemudian pada saat dioperasikan spherical tank ini dapat maksimal menampung dan menahan tekanan dalam dan luar yang ada.
Daftar Tuntutan juga merupakan hasil dari meeting yang dilakukan oleh pemilik proyek, perusahaan EPC dan vendor. Proses tersebut merupakan salah satu proses dari perencanaan. Yang kemudian diperlukan sebagai acuan untuk berjalannya suatu rancangan yang kemudian perusahaan EPC dan vendor dapat melakukan tugasnya untuk mencapai hasil dari perancangan spherical tank.
III.3.2 DAFTAR TUNTUTAN
Pada perancangan ini telah dijelaskan mengenai tentang kebutuhan tangki yang harus dibuat. Maka dari itu dihasilkan sebuah daftar tuntutan yang berupa data yang merupakan spesifikasi yang harus dimiliki oleh tangki. Spesifikasi ini merupakan sebuah data yang dihasilkan dari standar ASME Section VIII Division 2 Edition 11 mengenai pressure tank. Pada standar tersebut secara umum dijelaskan mengenai kondisi dan keadaan minimum yang harus dimiliki oleh pressure tank. Kemudian terdapat pula standar yang digunakan dalam perancagan spherical tank yaitu standard specification dan user standard. Daftar tuntutan dapat terlihat pada Tabel III.1 di bawah ini
Tabel III.1 Daftar Tuntutan Spherical Tank
Jenis Tangki
Spherical Pressure Tank
Tipe Tangki
All Welded Sphere with Support Column
Fluida yang ditampung
Senyawa Propylene cair
Desain Suhu
Max. 70oC
Min. 18oC
Desain Tekanan
Min. 25.74 kg/cm G
Dimensi Tangki
ID: 17600 mm
Tinggi: 11300 mm
Terdapat pula Design Data dari Spherical Tank seperti pada Tabel III.2 yang merupakan data yang dikembangkan dari Daftar Tuntutan padaTabel III.1
Tabel III.2 Design Data of Spherical Tank
DESIGN DATAS
Dimensions and Volume
Type of Sphere
All Welded Steel Sphere Supported by Pipe Column
Number of Support
10
Dimensions of Sphere
ID of Sphere
17600
mm
Height of Sphere
11300
mm
Ketinggian dari Garis Equator ke dasar dari Base Plate
Sphere Capacity
Geometric / Nett Storage
2855
m³
2667
m³
Nett Storage berdasarkan ketinggian cairan
Storage Content / S.g of Content
Storage Content
Propylene
Specific Gravity of Content
0.518
at
18
deg. °C
Maximum Operating Liquid Level
14850
mm
Content Weight
1382
MT
Pressure of Sphere
Design Pressure
Internal
18
kg/cm²G
Full Liquid Static Head Pressure
Maximum Allowable Working Pressure
18
kg/cm²G
Same as Internal Design Pressure
Eksternal
1.055
kg/cm²G
Working Pressure
kg/cm²G
kg/cm²G
Operating Pressure
16
kg/cm²G
16
8.9
Hydrostatic Test Pressure
25.74
kg/cm²G
Temperature of Sphere
Design Temperature
70
Max.
-10
Min.
Operating Temperature
38
Max.
18
Min.
Joint Efficiency / Corrosion Allowance
Joint Efficiency
1
Corrosion Allowance
in mm
1.5
for shell and nozzle
III.3.3 TUJUAN
Tujuan dari perancangan spherical tank ini tidak lepas dari tujuan pembangunan proyek RFCC itu sendiri. Dalam hal perancangan spherical tank memiliki tujuan sebagai berikut:
Sebagai penunjang pembangunan proyek RFCC
Tempat penyimpanan senyawa propylene hasil dari pengolahan minyak bumi proyek RFCC
Mampu menampung propylene sesuai dengan hasil produksi dari pengolahan minyak pada proyek RFCC
Memiliki spesifikasi dan desain yang dapat menampung senyawa propylene sesuai dengan Design Data
Memudahkan penyimpanan dan penanganan propylene
III.3.4 LANGKAH PERANCANGAN
Perancangan spherical tank ini mengunakan standar yang telah disepakati oleh vendor, perusahaan EPC, dan pemilik proyek. Standar yang digunakan dalam perancangan tangki propylene ini adalah standar ASME (American Society of Mechanical Engineers) dan standard specification, user standard yang dibuat sebagai referensi vendor dalam pembuatan gambar kerja dari spherical tank tersebut. Seperti yang dijelaskan pada Gambar III.2 proses perancangan secara umum dikerjakan dengan melakukan klarifikasi dokumen. Dalam hal ini mechanical engineer melakukan klarifikasi untuk setiap dokumen yang dikeluarkan oleh vendor, di mana dokumen tersebut merupakan bagian dari proses perancangan spherical tank tersebut. Untuk lebih jelasnya proses perancangan spherical tank propylene terlihat pada Gambar III.8
Klien
Klien
Gambar III.8 Diagram Alir Perancangan Spherical Tank
Dari diagram alir Gambar III.8 menjelaskan bahwa pada proses perancangan spherical tank dimulai dengan Design Data atau Daftar Tuntutan pada Tabel III.1 dan Tabel III.2 yang merupakan spesifikasi dari spherical tank yang harus dibuat. Data tersebut dihasilkan dari standar yang merupakan acuan desain dari spherical tank. Kemudian data tersebut dikembangkan menjadi dokumen lain yang merupakan bagian dari perancangan. Dalam hal ini perusahaan EPC dan vendor akan saling melakukan koordinasi untuk mencapai hasil perancangan yang sesuai dengan Daftar Tuntutan. Kemudian hasil dari perancangan tersebut yaitu berupa spesifikasi akhir dan gambar kerja untuk spherical tank beserta komponennya.
III.3.4.1 Identifikasi Fluida
Spesifikasi atau Daftar Tuntutan untuk tangki propylene memacu pada standar ASME Section VIII Division 2, standard specificatiaon, dan user standard. Dari ketiga standar tersebut dihasilkan Daftar Tuntutan pada Tabel III.1. Selain Daftar Tuntutan tersebut terdapat data yang dikembangkan dari process engineer. Data tersebut merupakan identifikasi dari fluida yang ditampung tangki yang akan dirancang. Data atau dokumen tersebut disebut Process Data Sheet seperti yang terlihat pada Tabel III.3
Tabel III.3 Process Data Sheet
Process Data Sheet
Fluida
Propylene
Suhu Operasi (Max/Min)
deg. oC
38/18
Tekanan Operasi (Max/Min)
kg/cm2G
16/8.9
Kapasitas Operasi
m3
2667
Kapasitas Total
m3
2885
Specific Gravity
0.518 @ 18oC
Massa Jenis
kg/m3
518 @ 18oC
Viskositas
cP
0.0982 @ 18oC
Tekanan Uap
kg/m2G
15.937 @ 18oC
Ketinggian Cairan pada Tangki (Normal)
Mm
14850
Pendingin External
Water Spray Sistem
Kapasitas Pengisian Tangki
m3/hr
37.18
Waktu Pengosongan Tangki
hr
5
Supply Rate
m3/hr
515
Isi pada Tabel III.3 merupakan data identifikasi dari fluida yang akan ditampung dan data proses input dan output. Untuk perancangan spherical tank, karena tangki merupakan pressure tank perancangan ini membutuhkan data dari fluida tersebut. Maka dari itu dihasilkan Process Data Sheet sebagai tahap awal untuk perancangan spherical tank yang kemudian data tersebut akan dikembangkan pada tahap perancangan berikutnya. Dari Process Data Sheet tersebut didapatkan bahwa untuk memebentuk propylene pada bentuk cair dibutuhkan tekanan 16 kg/cm2G dan pada Design Data Tabel III.2 tekanan yang di desain yaitu harus lebih dari 16 kg/cm2G ini dimaksudkan agar tangki dapat memiliki daya tahan lebih dari tekanan internal yang ada sehingga tangki lebih tahan dan tidak mudah bocor. Pada saat konstruksi di lapangan spherical tank akan dilakukan Hydrostatic Test untuk mengecek ketahanan tangki terhadap tekanan air yang diberikan. Pada Hydrostatic Test tekanan yang akan diberikan yaitu 25.74 kg/cm2G . Oleh karena itu desain tekanan minimum yang dimiliki tangki yaiut 25.74 kg/cm2G. Akan tetapi semua itu tergantung pula pada material yang akan digunakan pada sphere. Material yang digunakan akan berpengaruh pada tingkat ketahanan dari tekanan tersebut. Process Data Sheet secara umum merupakan data operasi fluida spherical tank sesuai Design Data pada Tabel III.2 yang menyangkut pada tekanan dan suhu. Jadi data pada Tabel III.3 merupakan data dari propylene saat spherical tank beroperasi nanti. Data ini diperlukan dalam pemilihan spesifikasi nanti dan pemilihan material yang akan digunakan. Kemudian dari data-data tersebut pada proses perancangan selanjutnya kondisi dan spesifikasi tentang spherical tank akan tergambarkan pada Mechanical Data Sheet.
III.3.4.2 Identifikasi Komponen Spherical Tank
Dari Daftar Tuntutan dan Process Data Sheet tahap perancangan selanjutnya adalah Identifikasi Komponen dan Pemilihan Material atau pada dunia EPC disebut Mechanical Data Sheet. Pada Mechanical Data Sheet akan dijelaskan soal data operasi tentang beban, gaya spherical tank dan spesifikasi dari komponen dan aksesoris spherical tank yang digunakan. Pemilihan material setiap komponen dari spherical tank akan dihasilkan dari proses perancangan ini.
Sebelumnya perlu diketahui pada perancangan spherical tank ini, tangki tentu memiliki berbagai komponen yang memiliki fungsi dan kegunaannya. Berikut komponen dari spherical tank:
Shell plate
Shell plate adalah bagian utama dari bentuk bola spherical tank. Dalam pembentukkan bentuk bola pada spherical tank, shell plate dibagi menjadi tujuh bagian dalam konstruksinya yang kemudian digabungkan dari setiap bagiannya menjadi bentuk bola. Pada tiap bagiannya itu juga merupakan gabungan dari shell plate yang dijadikan satu dengan cara pengelasan seperti yang terlihat pada Gambar III.9
Gambar III.9 Shell Plate
Gambar III.10 Pembagian Segmen Sphere Plate
Nozzle dan Manhole
Nozzle dan manhole seperti yang terlihat pada Gambar III.11 merupakan bagian penting dalam perancangan spherical tank ini karena nozzle dan manhole digunakan sebagai akses input dan output pada spherical tank ini. Dalam perancangan ini terdapat beberapa nozzle dan manhole yang dibutuhkan seperti pada Tabel III.4 yang memiliki peranan masing-masing, nozzle dan manhole tersebut antara lain:
Liquid Inlet sebagai Input connection untuk fluida cair ke spherical tank
Vapor Inlet sebagai Input connection untuk fluida yang berbentuk gas atau uap ke spherical tank
Minimum Flow Return sebagai connection untuk ke return line
PSV Connection sebagai koneksi antara spherical tank dan pressure safety valve yang mengatur tekanan masuk
PI Connection sebagai koneksi antara spherical tank dan pressure indicator yang menunjukan tekanan tangki
TT Connection sebagai koneksi ke Temperature Transmitter yang menunjukkan suhu dari propylene
LT Connection sebagai koneksi ke Level Transmitter yang menunjukkan tinggi cairan fluida yang berada pada tangki
Level Alarm sebagai koneksi ke ATG untuk peringatan bila cairan berada pada level maksimum
Vent sebagai lubang angin yang akan digunakan pada saat pengosongan tangki
Top Manhole sebagai akses untuk melakukan perawatan atau pengecekan pada bagian atas tangki
Liquid Outlet sebgai output keluarnya fluida cair
Drain untuk mengosongkan spherical tank
Bottom Manhole sebagai akses untuk melakukan perawatan atau pengecekan pada bagian bawah tangki
Gambar III.11 Nozzle dan Manhole
Tabel III.4 Nozzle List
Nozzle List
Nozzle Mark No
Size
Qty.
ANSI Flange Rating
Facing
Nozzle Thickness
Service
Location
Remarks
Neck Thk.
Barrel Thk.
N11
4"
1
300#
FVC RF
22.2 mm
76.2 mm
Liquid Inlet
Top
N5
8"
1
300#
FVC RF
28.4 mm
88.9 mm
Vapor Inlet
Top
N20
6"
1
300#
FVC RF
26.8 mm
82.6 mm
Minimum Flow Return
Top
N21
1-1/2"
1
300#
FVC RF
15.9 mm
58.7 mm
Minimum Flow Return
Top
N33
10"
1
300#
FVC RF
33.5 mm
95.3 mm
PSV Conncetion
Top
N37
2"
1
300#
FVC RF
16.6 mm
57.2 mm
PI Connection
Top
N40
2"
1
300#
FVC RF
16.6 mm
57.2 mm
TT Connection for ATG
Top
N44A
6"
1
300#
FVC RF
26.8 mm
82.6 mm
LT Connection for ATG
Top
N8
3"
1
300#
FVC RF
20.4 mm
66.7 mm
Vent
Top
N44B
6"
1
300#
FVC RF
82.6 mm
82.6 mm
Level Alarm
Top
M1A
24"
1
300#
FVC RF
46.2 mm
152.4 mm
Top Manhole
Top
With Davit and Cover
N18
16"
1
300#
FVC RF
38.3 mm
120.7 mm
Liquid Outlet
Bottom
With Vortex Breaker
N19
6"
1
300#
FVC RF
26.8 mm
82.6 mm
Drain to Grade
Bottom
M1B
24"
1
300#
FVC RF
46.2 mm
152.4 mm
Bottom Manhole
Bottom
With Davit and Cover
Upper Lower Column
Column adalah bagain dari spherical tank sebagai tiang penyangga untuk menahan beban dari spherical itu sendiri. Column di bagi dua bagian yaitu upper column dan lower column. Lower column seperti yang terlihat pada Gambar III.12 adalah bagain yang berhubungan dengan base plate dan pondasi tangki sedangkan upper column merupakan bagian yang terhubung dengan sphere tangki.
Gambar III.12 Lower Column
Pada kontruksinya upper column akan disatukan terlebih dahulu dengan shell plate dengan cara pengelasan. Shell plate tersebut merupakan segmen LEC dan LEP seperti pada Gambar III.10 Kemudian shell plate tersebut disusun satu persatu pada segmen LEC kemudian disambungkan dengan lower column seperti pada Gambar III.13
Gambar III.13 Segmen LEC dan LEP
Bracing Column
Bracing column adalah bagian dari konstruksi lower column. Ketika lower column sudah terpasang di base plate maka diperlukan pemasangan bracing sebagai penguat atas konstruksi yang dilakukan seperti pada Gambar III.14
Gambar III.14 Pemasangan Bracing Column
Base Plate
Base Plate merupakan bagian yang berada pada pondasi dari column. Base plate diperlukan sebagai alas column untuk ditempatkan pada pondasi. Base plate ini di pasang pada pondasi dengan menggunakan anchor bolt seperti pada Gambar III.15 yang kemudian lower column dipasang diatas base plate
Gambar III.15 Base Plate
Stairway dan Aksesoris
Stairway adalah bagian tangga dari tangki yang dimaksudkan sebagai akses untuk menuju bagian atas tangki seperti yang terlihat pada Gambar III.16. Hal ini diperlukan untuk jalannya operasi atau pemberlakuannya perawatan dan pengecekan terhadap nozzle.
Gambar III.16 Stairway
Dalam perancangan ini terdapat aksesoris lain seperti platform yang dibuat sebagai lantai atau jalan akses pada bagian atas tangki yang dimaksudkan untuk memudahkan akses menuju nozzle atau manhole. Terdapat pula internal ladder pada bagian dalam tangki yang dimaksudkan sebagai pendukung dari perawatan dan pengecekan.
III.3.4.3 Pemilihan Material
Dari identifikasi komponen spherical tank tersebut, pada Mechanical Data Sheet dipilih spesifikasi material yang diperlukan untuk setiap komponen spherical tank seperti yang terlihat pada Tabel III.5 pemilihan material ini merupakan proses untuk tahap perancangan selanjutnya. Pemilihannya itu sendiri berdasarkan standar proyek dan spesifikasi material dari ASME. Dan dihasilkan spesifikasi material seperti pada Tabel III.5 yang dimana selanjutnya akan dilakukan analisa dan perhitungan.
Tabel III.5 Material and Specification of Spherical Tank
Material of Contruction
Material Specification
Remarks
Shell Plate
SA 537 Cl. 2
Quenched & Tempered
Upper Column
SA 537 Cl. 2
Quenched & Tempered
Lower Column
ASTM A36
Spiral Welded
Column Bracing
A 53 Grade B Pipe
Welded Pipe
Base Plate
ASTM A36 Plate
Spiral Welded
Nozzle & Manhole Neck, Flange
SA 105N - Forged Nozzzle - 300# RF
Integral Forged Barrel Nozzle except bellow 2"
Staiway, Platform & Accesoris
ASTM A36 / Pipe - BS 1387 B
Non Pressure Part
Material untuk Shell Plate dan Upper Column menggunakan SA 537 Cl. 2. Material ini dipilih karena SA 537 Cl. 2 merupakan baja untuk pressure vessel yang memiliki paduan dari karbon, mangan dan silikon. Baja ini secara luas digunakan dalam pembuatan tangki bertekanan seperti boiler, heat exchanger, dan lain-lain. Heat Treatment yang dilakukan menggunakan metode quenched dan temepered yang akan membuat material memiliki tegangan sisa tarik yang tinggi dan kekuatan luluh yang tinggi. Material ini sangat sesuai dengan kondisi pressure tank.
Pada bagian Lower Column yang berupa pipa digunakan material ASTM A36 Pipe. Material ini umumnya digunakan untuk bagian struktur seperti digunakan pada konstruksi jembatan dan lain-lain. ASTM A36 merupakan baja karbon yang cocok bila digunakan pada kondisi terpaku atau diam. Material ini pula dapat dilakukan pengelasan. Oleh karena itu ASTM A36 Pipe dipilih untuk bagian Lower Column. Pada komponen bracing pada lower column digunakan material ASTM A53 yang merupakan standar material Pipe, Steel, Black and Hot-Dipped, Zinc-Coated, Welded and Seamless. Material ini juga cocok dengan aplikasi struktural dan tekanan. Pada komponen base plate memakai material yang sama dengan lower column tetapi berbentuk plate yang terpaku oleh anchor bolt pada pondosi spherical tank. Untuk komponen manhole, nozzle dan aksesoris dari spherical tank, material yang digunakan merupakan spesifikasi yan g sudah ada dalam standard specification dan standard user yang digunakan dalam pembangunan proyek RFCC.
III.3.4.4 Perhitungan dan Analisa
Pada proses perancangan spherical tank, hasil dari spesifikasi material pada Tabel III.4 perlu dilakukan sebuah analisa dan perhitungan mengenai mechanical properties terhadap spesifikasi produk, dan Daftar Tuntutan. Dari spesifikasi material tersebut perhitungan dan analisa yang dilakukan berdasarkan beberapa metode yang dipakai dalam proyek RFCC. Dalam pekerjaan EPC tahapan ini disebut Mechanical Strength Calculation yang merupakan inti dari perancangan spherical tank sebelum dibuat drawing dari setiap komponen spherical tank.
Mechanical Strength Calculation merupakan sebuah dokumen perhitungan dan analisa. Dokumen ini berisikan tentang metode-metode yang digunakan dalam hal perhitungan dan analisa mengenai spherical tank. Data atau dokumen pada Mechanical Data Sheet, Process Data Sheet, dan Design Data kemudian diberikan pada vendor terpilih untuk dilakukannya proses analisa. Setiap vendor memiliki sistem analisa dan perhitungan yang berbeda akan tetapi pada perancangan spherical tank ini semua tetap berdasarkan standar ASME Section VIII Division 2.
Dalam hal perhitungan dan analisanya pada dokumen Mechanical Strength Calculation terbagi dalam beberapa bagian. Pada dokumen ini terbagi menjadi empat bagian yang berbeda lingkup dan metode yang dilakukan. Berikut penjelasan mengenai pembagian dokumen ini:
Mechanical Calculation Part A
Pada bagian ini dijelaskan mengenai design report for shell plate. Isi dari bagian ini yaitu mengenai perhitungan dan metode analisa yang dilakukan untuk bagian shell plate. Perhitungan dan analisa ini dimaksudkan untuk menguji material yang telah dipilih sebelumnya pada Mechanical Data Sheet apakah memungkinkan untuk digunakan sebagai shell plate atau tidak dapat digunakan. Pada bagian ini akan dihasilkan sebuah spesifikasi mengenai tebal dari shell plate yang akan difabrikasi dan akhirnya akan dilakukan konstruksi di lapangan.
Pada Mechanical Strength Calculation terdapat beberapa metode yang digunakan mengenai stress analyses, load, dan pressure. Untuk lebih jelasnya mengenai metode yang digunakan beserta fungsi dari metode tersebut, berikut metode yang terdapat pada Mechanical Strength Calculation Part A:
Fatique Analysis Screening
Dalam metode ini menjelaskan tentang bagaimana material SA 105N bila digunakan untuk material shell plate. Dalam metode ini terdapat beberapa procedure yang dapat dilakukan dan metode ini dibutuhkan data dari Spesifikasi Desain yang digunakan dalam proyek RFCC
Material Requirement
Dalam metode ini dibutuhkan sebuah referensi yaitu standar ASME Section VIII Division 2 mengenai pressure vessel. Dari standar yang digunakan didapatkan requirement sebagai berikut:
Dapat diberlakukannya pengelesan pada material yang digunakan
Pengelasan mengacu ASME Sect. VIII Div. 2
Material yang digunakan sesuai mengacu pada standard code rule
Perhitungan Geometric dan Kapasitas Spherical Tank
Desain Shell Bertekanan
Dalam hal ini dijelaskan mengenai perhitungan dan analisa yang dilakukan terhadap setiap segmen pada spherical tank. Dalam metode ini dijelaskan pengenai kondisi shell ketika Hydrostatic Test dan dibandingkan dengan keadaan di mana spherical tank akan beroperasi. Analisa ini dilakukan untuk menghasilkan total pressure. Pada metode ini dijelaskan juga mengenai perhitungan tebal minimum yang dibutuhkan dari shell plate setiap segmen dari spherical tank
Perhitungan dan Analisa Beban
Analisa yang dilakukan pada metode ini berhubungan dengan beban yang dimiliki spherical tank saat kondisi beroperasi, Hydrostatic Test, dan kosong
Beban Kombinasi dan Allowable Stresses
Analisa yang dilakukan pada saat kondisi operasi dan Hydrostatic Test mengenai beban kombinasi dan tegangan yang diizinkan untuk segmen dari sphere yang menerima beban yaitu bagian lower plate
Maximum Allowable Working Pressure (MAWP)
Perhitungan MAWP yang dibandingkan dengan Design Pressure untuk membuktikan bahwa design pressure yang sudah ada pada data sheet dapat diterapkan
Minimum Spherical Tank Thickness
Perhitungan mengenai tebal minimum dari shell plate
Dari beberapa metode yang dilakukan, dihasilkan sebuah spesifikasi untuk tebal dari shell plate yang akan digunakan untuk spherical tank. Spesifikasi dari tebal shell plate terlihat pada Tabel III.6
Tabel III.6 Shell Plate Thickness
Sphere Segment
Used Shell Thickness
Top Crown Plate
36.5
mm
Upper Template
36.5
mm
Upper Equaator Plate
37
mm
Lower Equator Plate
38
mm
Lower Template
38
mm
Bottom Crown Plate
38
mm
Perhitungan ketebalan pada shell plate dilakukan berdasarkan standar ASME dan standar Annex. Perhitungan tersebut memiliki data yang diambil dari Design Data pada Tabel III.2. Berikut perhitungan ketebalan shell plate untuk perancangan spherical tank ini
t=D2×exp0.5×PS×E-1+ C.A (1)
t
Minimum Required Thickness of Shell, in mm
P
Internal Pressure, in Mpa
18 kg/cm2G
D
Inside Diameter of shell, in mm
17600 mm
S
Allowable Stress from Annex 3.A for SA 537 Cl.2
2345
E
Joint Eficiency
1.00
CA
Corrosion Allowance
1.50
Sebelum dilakukannya perhitungan terlebih dahulu dilakukan analisa menggunakan perangkat lunak mengenai keadaan setiap segmen dari shell plate. Analisa ini yaitu mengenai kondisi shell plate saat beroperasi nanti dan dibandingkan dengan Hydrostatic Test dan Post Weld Heat Treatment (PWHT). Hal ini dibutuhkan untuk mengetahui nilai dari internal pressure yang di alami oleh setiap segmen dari spherical tank. Secara umum dapat disimpulkan bahwa shell plate belum tentu memiliki tebal yang sama untuk semua segmen. Melainkan setiap segmen akan memiliki ketebalan yang berbeda sesuai dengan tekanan yang akan dialaminya. Dari analisa yang dilakukan maka dihasilkan sebuah data mengenai pressure disetiap segmen dari shell plate. Data ini dapat dilihat pada Tabel III.7.
Setelah didapatkan sebuah data tekanan setiap segmen. Kemudian dilakukan perhitungan menggunakan persamaan (1) perhitungan dilakukan untuk setiap segmen dan diasilkan sebuah besaran ketebalan dari shell plate. Hasil dari persamaan (1) kemudian di bandingkan dengan kondisi analisa PWHT pada shell plate. Ketebalan minimal yang dipakai harus diatas kondisi analisa PWHT. Dari proses tersebut maka dihasilkan data ketebalan shell plate pada Tabel III.6
Tabel III.7 Tekanan yang Dialami Setiap Segmen Shell Plate
Static Head Pressure - Design Condition and HT Test Condition
Point
Design Condition
S.g
=
0.518
HT Test Conditions
S.g
=
1
Liquid Level, in M
Static Head
Total Pressure
Liquid Level, in M
Static Head
Total Pressure
"a"
h1'
0
0
0
Ph1'
Pa
=
18
h1
0.96
0.1
0.01
Ph1
Pta
=
25.84
"b"
h2'
0
0
0
Ph2'
Pb
=
18
h2
3.08
0.31
0.03
Ph2
Ptb
=
26.05
"c"
h3'
5.28
0.27
0.03
Ph3'
Pc
=
18.27
h3
8.03
0.8
0.08
Ph3
Ptc
=
26.54
"d"
h4'
11.77
0.61
0.06
Ph4'
Pd
=
18.61
h4
14.52
1.45
0.14
Ph4
Ptd
=
27.19
"e"
h5'
13.89
0.72
0.071
Ph5'
Pe
=
18.72
h5
16.64
1.66
0.16
Ph5
Pte
=
27.4
"f"
h6'
14.85
0.77
0.075
Ph6'
Pf
=
18.77
h6
17.6
1.76
0.17
Ph6
Ptf
=
27.5
Meter
kg/cm²
Mpa
kg/cm²
Meter
kg/cm²
Mpa
kg/cm²
Mechanical Calculation Part B
Bagian ini merupakan pembahasan mengenai nozzle dan manhole pada spherical tank. Seperti yang dijelaskan pada Mechanical Data Sheet mengenai fungsi dari nozzle dan manhole, pada Mechanical Data Sheet terdapat nozzle list yang perlu dilakukan peninjauan ulang melalui Mechanical Strength Calculation. Diketahui seperti pada Tabel III.4 untuk nozzle list,
ukuran diameter nozzle dan manhole yang sudah ditentukan sebagai data spesifikasi pada Mechanical Strength Calculation Part B ini dilakukan perhitungan untuk menghasilkan spesifikasi yang berupa detail drawing untuk nozzle dan manhole. Untuk spesifikasi dari nozzle dan manhole terdapat pada halaman Lampiran 4 berupa gambar kerja.
Dari Tabel III.4 terdapat berbagai macam ukuran dari nozzle dan manhole sesuai dengan kegunaannya. Pada Part B ini dilakukan analisa untuk setiap nozzle dan manhole yang akan digunakan. Analisa dilakukan berdasarkan standar ASME Section III dan ASME Section VIII Division 2. Ada pun standar proyek RFCC yang digunakan sebagai referensi untuk ukuran yaitu standard specification dan user standard. Dari standar ini dihasilkan ukuran untuk pad nozzle, neck nozzle dan flange nozzle.
Mechanical Strength Calculation Part B ini terdapat hasil dari analisa mengenai stress dan load yang dialami oleh nozzle. Perangkat Lunak yang digunakan yaitu program finite element (FE/Pipe). Hasil dari program ini berupa lampiran dari dokumen Mechanical Strength Calculation dan terdapat graphic stress yang menunjukkan besarnya stress pada nozzle. Sebagai contoh terlihat pada Gambar III.17
Gambar III.17 Stress Analyses Nozzle
Mechanical Calculation Part C
Pada Calculation Part C dijelaskan mengenai Design Report for Support and Attachment. Support dan Attachment dimaksudkan untuk Upper Column, Lower Column, Bracing, dan Base Plate sebagai komponen pendukung untuk berdirinya bagian utama dari tangki yaitu sphere. Dari spesifikasi material pada Mechanical Data Sheet Tabel III.5 untuk material yang disebutkan sebelumnya dilakukan analisa dan perhitungan mengenai wind load dan seismic load.
Analisa dilakukan dengan dua kondisi yaitu pada kondisi hydrostatic test dan kondisi operasi. Procedure dari analisa yang dilakukan berdasarkan Pressure Vessel Design Manual - 3rd Edition by Dennis R. Moss dan ASME Section VIII Division 2. Kemudian hasil yang didapatkan dari Mechanical Strength Calculation Part C ini berupa spesifikasi demensi yang diizinkan sesuai dengan beban dan tegangan yang diterima. Untuk spesifikasi untuk Part C ini dapat dilihat pada Gambar III.18 Gambar III.19 Gambar III.20 dan pada halaman Lampiran 4 berupa gambar kerja
Mechanical Strength Calculation Part D
Pada bagian Part D menjelaskan tentang Design Report for Dead Load and Load Case Combination at The Support. Pada bagian ini dimaksudkan untuk Upper Column yang memiliki kebutuhan lebih dalam hal konstruksinya. Sesuai dengan yang dijelaskan pada Mechanical Data Sheet komponen Upper Column pada proses konstruksinya dilakukan pengelasan dengan shell plate. Dalam kasus ini terdapat tegangan yang dihasilkan dari pengelasan yang dilakukan. Dan terdapat beban dari internal dan external pressure. Hasil dari Part D ini merupakan sebuah data mengenai tegangan dan ukuran minimum pengelesan.
III.3.4.5 Data Spesifikasi Akhir
Dari dokumen Mechanical Strength Calculation Part A, B, C dan D dapat disimpulakan bahwa dokumen tersebut memiliki peran penting dalam tahap perancangan spherical tank karena dalam dokumen tersebut didapatkan hasil sebuah spesifikasi detail mengenai bagaimana kondisi yang akan dialami oleh spherical tank. Dari metode analisa dan perhitungan yang dilakukan, didapatkan Design Data yang sudah mencakup dan memenuhi spesifikasi dari metode perhitungan dan analisa seperti yang dapat dilihat pada Tabel III.6
Tabel III.8 Data Spesifikasi Spherical Tank
Data Specification of Spherical Tank
Dimensions and Volume
Type of Sphere
All Welded Steel Sphere Supported by Pipe Column
Number of Support
10
Dimensions of Sphere
ID of Sphere
17600
mm
Height of Sphere
11300
mm
Ketinggian dari Garis Equator ke dasar dari Base Plate
Sphere Capacity
Geometric / Nett Storage
2855
m³
2667
m³
Nett Storage berdasarkan ketinggian cairan
Storage Content / S.g of Content
Storage Content
Propylene
Specific Gravity of Content
0.518
at
18
deg. °C
Maximum Operating Liquid Level
14850
mm
Content Weight
1382
MT
Pressure of Sphere
Design Pressure
Internal
18
kg/cm²G
Full Liquid Static Head Pressure
Maximum Allowable Working Pressure
18
kg/cm²G
Same as Internal Design Pressure
Eksternal
1.055
kg/cm²G
Working Pressure
kg/cm²G
kg/cm²G
Operating Pressure
16
kg/cm²G
16
8.9
Hydrostatic Test Pressure
25.74
kg/cm²G
Temperature of Sphere
Design Temperature
70
Max.
-10
Min.
Operating Temperature
38
Max.
18
Min.
Joint Efficiency / Corrosion Allowance
Joint Efficiency
1
Corrosion Allowance
in mm
1.5
for shell and nozzle
Material / Shell Segment / Support Equipment
Material of Contruction
Material Specification
Remarks
Sphere Segment
Used Shell Thickness
Top Crown Plate
36.5
mm
Shell Plate
SA 537 Cl. 2
Quenched & Tempered
Upper Template
36.5
mm
Upper Column
SA 537 Cl. 2
Quenched & Tempered
Upper Equaator Plate
37
mm
Lower Column
A API 5l Gr. B Pipe
Spiral Welded
Lower Equator Plate
38
mm
Column Bracing
A 53 Grade B Pipe
Welded Pipe
Lower Template
38
mm
Base Plate
ASTM A36 Plate
Spiral Welded
Bottom Crown Plate
38
mm
Nozzle & Manhole Neck, Flange
SA 105N - Forged Nozzzle - 300# RF
Integral Forged Barrel Nozzle except bellow 2"
Support Equipment
Used Thickness
Lower Column
12.7 mm
Staiway, Platform & Accesoris
ASTM A36 / Pipe - BS 1387 B
Non Pressure Part
Upper Column
12.7 mm
Base Plate
50 mm
III.3.3.6 General Arrangement Drawing
Dari analisa dan perhitungan dari Mechanical Strength Calculation, dalam hal ini vendor akan membuat part drawing dari spherical tank yang kemudian akan diberikan pada perusahaan EPC untuk dilakukan klarifikasi sesuai dengan diagram alir Gambar III.5 General Arrangement merupakan gambar keseluruhan dari spherical tank yang dimaksudkan sebagai gambaran umum spherical tank.
Pada dokumen ini terdapat keterangan tentang Design Data, Equipment List, dan Process Data. Dokumen ini dimaksudkan sebagai referensi dan digunakan pada kondisi di lapangan pada proses kontruksi. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah klarifikasi pada dokumen ini. Klarifikasi dilakukan berdasarkan standar yang dipakai, dan identifikasi dari Mechanical Strength Calculation. Klarifikasi ini memiliki tujuan untuk mengetahui atau mengidentifikasi apakah terdapat kesalahan yang dibuat oleh vendor dalam dokumen ini atau ketidak sesuaian dokumen dengan standar dan Mechanical Strength Calculation. Pada General Arrangement Drawing yang merupakan gambar keseluruhan dari Spherical Tank terdapat keterangan mengenai dimensi umum di mana dokumen tersebut dapat dilihat pada halaman Lampiran 3.
III.3.3.7 Detail Drawing
Dari dokumen General Arrangement proses selanjutnya tetap dilakukan oleh vendor untuk membuat dokumen mengenai komponen dari Spherical Tank. Vendor yang berlaku sebagai pembuat atau yang melakukan fabrikasi dari setiap komponen dari Spherical Tank perlu juga membuat dokumen mengenai setiap komponen yang dikerjakan. Sama halnya dengan dokumen General Arrangement, pada dokumen Detail Drawing dari setiap komponen Spherical Tank perlu dilakukan klarifikasi dan untuk tahap selanjutnya perlu dilakukan proses kontrol kualitas untuk mengetahui bagaimana kondisi dari komponen yang dikerjakan. Untuk dokumen dari Detail Drawing ini dapat dilihat pada halaman Lampiran 4.
III.4 HASIL PERANCANGAN
Perancangan Spherical Tank dimulai dengan Design Data Tabel III.1 yang telah ditentukan kemudian dilanjutkan proses perancangannya yang dilakukan oleh pihak EPC dan vendor. Tahapan perancangan yang dilakukan di identifikasi dalam bentuk dokumen yang merupakan proses dari perancangan Spherical Tank. Perusahaan EPC sebelumnya mengidentifikasi mengenai Process Data Sheet Tabel III.2 yang merupakan identifikasi mengenai fluida yang akan digunakan. Kemudian Mechanical Data Sheet Tabel III.4 yang merupakan identifikasi mengenai material yang akan digunakan.
Selanjutnya identifikasi tersebut diberikan kepada vendor untuk dilakukan proses perhitungan dan analisa. Proses perhitungan dan analisa merupakan proses inti dari perancangan Spherical Tank ini. Dan sebagai inti dari perancagan itu dibuat sebuah dokumen Mechanical Strength Calculation yang menghasilkan Design Data Tabel III.6 yang merupakan hasil dari proses analisa dan perhitungan yang dilakukan berdasarkan beberapa metode. Dalam Mechanical Strength Calculation terdapat pula proses klarifikasi yang dilakukan oleh Perusahaan EPC. Klarifikasi dilakukan untuk melihat tentang bagaimana proses analisa dan perhitungan yang dilakukan. Proses analisa dan perhitungan harus sesuai dengan standar yang dipakai dalam pembangunan proyek oleh karena itu perlu dilakukan proses klarifikasi sehingga tidak ada kesalahan pada data dari Spherical Tank.
Pengembangan terhadap proses selanjutnya yaitu berupa dokumen tambahan yang menggambarkan tentang gambar kerja dari Spherical Tank serta gambar detail dari setiap komponen Spherical Tank. Gambar kerja ini merupakan hasil dari perancangan Spherical Tank yang dapat dilihat pada halaman Lampiran 3 dan 4.
PENUTUP
IV.1 KESIMPULAN
Berdasarkan dari Kegiatan Magang yang dilakukan di PT. Suluh Ardhi Engineering terdapat beberapa kesimpulan yang didapatkan antara lain:
Sistem kerja pada perusahaan EPC dalam membangun sebuah proyek yaitu mencakup pada engineering, procurement, construction dan dapat pula mencakup salah satu dari tiga bidang tersebut
Dalam sistem keselamatan kerja terdapat Divisi HSE yang bertugas untuk menjamin keselamat kerja setiap engineer dengan menerapkan procedure yang harus ditaati setiap engineer
Sebagai engineer pada perusahaan EPC memiliki ruang lingkup kerja sesuai dengan posisi yang diberikan. Engineer melakukan proses EPC dengan melakukan klarifikasi dokumen dan melakukan koordinasi dengan vendor.
Adapun kesimpulan yang didapatkan dari proses kerja yang dilakukan saat Kegiatan Magang berlangsung yaitu:
Dalam Mechanical Static Equipment, engineer menangani equipment yang berupa pressure tank,dan non pressure tank
Proses perancangan Spherical Tank dimulai dengan spesifikasi awal kemudian dilakukan proses perhitungan dan analisa yang berupa sebuah dokumen yang diklarifikasi sampai terbuat gambar kerja keseluruhan dan gambar kerja tiap komponen yang sebelumnya juga dilakukan proses klarifikasi berdasarkan standar
Dalam proses perancangan diperlukan proses kontrol kualitas untuk equipment yang dibuat atau difabrikasi oleh vendor. Kontrol kualitas dilakukan sesuai dengan spesifikasi yang ada berdasarkan dokumen yang diberikan vendor
Dalam perancangan Spherical Tank menggunakan standar ASME Section VIII Division 2 Tahun 2010 Edisi 11 dan standar yang dibuat untuk pembangunan proyek
IV.2 SARAN
Dari kegiatan magang yang dilaksanakan di PT. Suluh Ardhi Engineering terdapat beberapa saran yang diungkapkan yaitu:
Untuk berkerja pada perusahaan bidang EPC diperlukan penguasaan bahasa inggris yang cukup baik agar dalam melaksanakan pekerjaan dapat berlangsung secara baik
Koordinasi yang baik antara engineer dan vendor perlu dilakukan agar proses perancangan lebih efisien dan sesuai dengan schedule yang ditentukan
Pengetahuan dan pemahaman tentang standar internasional sangat penting untuk diketahui sebagai referensi dalam pekerjaan yang dilakukan pada perusahaan EPC
DAFTAR PUSTAKA
Vendor Print SBS Process Datasheet, 19 Desember 2013. Available from: PT. Suluh Ardhi Engineering
Vendor Print SBS Mechanical Datasheet, 21 Desember 2013. Available from: PT. Suluh Ardhi Engineering
Vendor Print SBS Mechanical Strength Calculation Part A, 1 Januari 2014. Available from: PT. Suluh Ardhi Engineering
Vendor Print SBS Mechanical Strength Calculation Part B, 1 Januari 2014. Available from: PT. Suluh Ardhi Engineering
Vendor Print SBS Mechanical Strength Calculation Part C, 2 Januari 2014. Available from: PT. Suluh Ardhi Engineering
Vendor Print SBS Mechanical Strength Calculation Part D, 2 Januari 2014. Available from: PT. Suluh Ardhi Engineering
Vendor Print SBS Detail Drawing of Spherical Tank, 10 Januari 2014. Available from: PT. Suluh Ardhi Engineering
Pressure Vessel & Boiler Quality Steel [Internet], 25 December 2013. Available from: http://www.masteel.co.uk/asme-sa537-class-2.htm
Pressure Tank [Internet], 26 December 2013. Available from: http://www.toyokanetsu.co.jp/global/product/pressure_tank.html
Proyplene [Internet], 26 December 2013. Available from: http://www.pertamina.com/our-business/hilir/pemasaran-dan-niaga/produk-dan-layanan/solusi-bisnis/petrochemical/bahan-kimia/propylene/
Company Profile [Internet], 24 December 2013. Available from: http://www.sae-engineering.com
ASME Section VIII Division 2, Pressure Vessel, Edition 11, 2010
Toyo Engineering Corporation, Engineering Specification for Vessel Standard, Revisi 1, 2008
ASTM A36 / A36M [Internet], 24 Januari 2014. Available from: http://www.astm.org/Standards/A36.htm
ASTM A53, American Standard Testing & Material [Internet], 24 Januari 2014. Available from: http://en.wikipedia.org/wiki/ASTM_A53LAMPIRAN
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Alamat : Jl. Jati Hegar D2 No.14 RT 01/RW 07 Perum. Margaasih Permai. Kec. Margaasih. Kab. Bandung 40215
[email protected] Perguruan Tinggi : Politeknik Negeri Bandung Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga PO BOX 6468 Bandung, Indonesia
Alamat : Jl. Jati Hegar D2 No.14 RT 01/RW 07 Perum. Margaasih Permai. Kec. Margaasih. Kab. Bandung 40215
[email protected]
Perguruan Tinggi : Politeknik Negeri Bandung
Jl. Gegerkalong Hilir
Ds. Ciwaruga PO BOX 6468
Bandung, Indonesia
No KTP
320410101612930006
Nama Lengkap
Hafid Verdy Advanto
Nama Panggilan
Hafid
Jenis Kelamin
Laki- Laki
Tempat Lahir
Bandung
Tanggal Lahir
16
Desember
1993
Tinggi Badan
170 cm
Berat Badan
50Kg
Status
Belum Kawin
Agama
Islam
Kewarganegaraan
Indonesia
Bahasa Nasional
Bahasa Indonesia
Fasih
Bahasa Daerah
Bahasa Sunda, Bahasa Jawa
Mengerti
Bahasa Asing
Bahasa Inggris
Baik
Alamat Rumah
Jl.Jati Hegar D2 No 14,
RT.01/RW.07
Margaasih
Kabupaten
Bandung
Kode Pos
40215
No. HP
081311331370
Hobi
Photography, Musik
IPK
3,03 (skala 4) pada semester 4
E-mail
[email protected]
IDENTITAS PRIBADI
Tingkat Pendidikan
Nama Sekolah/ Institusi
Kabupaten/ Kota
Tahun
Keterangan
Sekolah Dasar
SD Negeri Dr. Cipto
Bandung
1999
2005
Sekolah Menengah Pertama
SMP Negeri 9
Cimahi
2005
2008
Sekolah Menengah Atas
SMA Negeri 1
Cimahi
2008
2011
IPA
Perguruan Tinggi
Politeknik Negeri Bandung
Bandung
2011
Sekarang
Teknik Mesin
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
PENGALAMAN ORGANISASI
Nama Organisasi
Jenis Organisasi
Kabupaten/Kota
Tahun
Keterangan
Patroli Keamanan Sekolah (PKS) di SMP
Ekstra kurikuler
Cimahi
2005
2008
Komandan Regu
Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) POLBAN
Organisasi Mahasiswa
Bandung
2011
Sekarang
Anggota
Keluarga Mahasiswa Mesin Jawa Barat (KMM JABAR)
Organisasi Mahasiswa
Bandung
2011
Sekarang
Anggota
UKM Otomotif
Unit Kegiatan Mahasiswa
Bandung
2012
Sekarang
Ka. Divisi Publikasi dan Dokumentasi
UKM Musik
Unit Kegiatan Mahasiswa
Bandung
2011
2012
Anggota
KEMAMPUAN TEKNIK
Dapat penggunaan Software : CATIA V5 R-19 , Microsoft Office, Visual Basic, dan Fluid Sims Pneumatik dan Hidrolik (FESTO)
Dapat mengoperasikan dasar program Peneumatik, Elektro Pneumatik, Hidrolik, dan Elektro Hidrolik
Dapat melakukan pengelasan menggunakan SMAW dan OAW
Dapat membaca Gambar Teknik dan membuat Gambar Teknik secara manual maupun menggunakan CATIA V5 R-19
Mengerti tentang pengujian logam Destructive Test dengan metoda Brinell, Vicker, Rockwel, Uji puntir, dan Uji tarik
Mengerti tentang pengujuan logam Non Destructive Test (NDT) dengan metoda Magnetic Particle dan Dye Penetrant
Dapat mengoperasikan berbagai mesin perkakas seperti : Mesin Bubut, Mesin Milling, CNC, Surface Grinding, dan Silindrical Grindi
LAMPIRAN
TIME SHEET MAGANG INDUSTRI
LAMPIRAN
GENERAL ARRANGEMENT DRAWING SPHERICAL TANK
LAMPIRAN
DETAIL DRAWING SPHERICAL TANK
I-2
I-1
II-3
II-1
II-5
II-4
iii
ii
i
x
II-6
III-2