BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Lahirnya Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, telah memberikan angin segar dan mempertegas produk Undang-Undang sebelumnya, terutama kaitannya dalam usaha pembaruan dan peningkatan mutu pendidikan. Dalam usaha pembaruan dan peningkatan mutu pendidikan, peningkatan mutu pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu kunci pokok, meningat Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar pendidikan di semua jenis dan jenjang pendidikan di Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah program untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa Indonesia, dan sikap positif terhadap Bahasa Indonesia, serta sebagai sarana pengembangan bernalar dan pelatihan pemecahan masalah (Depdikbud, 1993:1). Karakteristik kurikulum Bahasa Indonesia ini menggambarkan adanya situasi belajar bahasa dalam latar alami. Pembelajara bahasa yang berlatar alami tidak dilakukan dengan pengkotak-kotakan keterampilan berbahasa. Pembelajaran seperti ini mengutamakan keutuhan, kewarisan, keterpaduan, kebermaknaan, relevan, disesuaikan dengan konteks, lingkungan belajar diupayakan seperti lingkungan anak di rumah yang bersifat belajar menyenangkan dan dapat menghormati dorongan setiap individu pembelajaran (Suyono, 1995). Dari keempat aspek pengajaran Bahasa Indonesia itu salah satunya adalah membaca. Menurut Kurikulum Bahasa Indonesia membaca adalah melihat 1
dengan memikirkan dan memahami isi dari apa yang ada daam tulisan. Tujuan utama pembelajaran membaca adalah guru dapat menciptakan suatu kondisi atau situasi yang mendukung siswa untuk belajar membaca, dan semua ini dapat dilaksanakan apabila guru dapat merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran yang bisa diterima oleh siswa sehingga mendapatkan hasil yang positif. Sehingga dalam konteks pendidikan modern, pengajaran berorientasi kepada aktivitas siswa belajar (learning activity oriented) dimana siswa berperan sebagai subjek pengajaran, termasuk proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menangah Pertama. Hal ini tentu saja menuntut dukungan fasilitas dan sumber belajar yang memadai. Aktivitas siswa akan berkembang apabila tersedia berbagai sumber belajar yang relevan dan terkoordinasi. Oleh karena itu perlu ditata dan digali berbagai alternatif sumber belajar yang ada, mulai saat mereka mengikuti jam efektif pembelajaran, di perpustakaan sekolah, lingkungan belajar lainnya, media pembelajaran yang disediakan, serta orang-orang yang menjadi pendukung dan pendamping yang selalu memotivasi aktivitas belajarnya, dalam hal ini guru dan siswa secara menyeluruh. Namun kecenderungan yang terjadi di lapangan, setelah dilakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran Bahasa Indonesia, guru masih menggunakan metode yang fasif dan tidak bervariasi, sehingga siswa tdak termotivasi untuk aktif belajar membaca. Selain itu faktor kemampuan yang dimiliki siswa sangatlah kurang, diantaranya keinginan untuk menggali ilmu dari membaca, dan kurangnya fasilitas dan buku teks yang digunakan, guru hanya terpaku pada buku paket saja. 2
Membaca Teliti (Close Reading), sesuai pendapat H.G. Tarigan (1983:33) berpendapat bahwa membaca teliti atau membaca cermat adalah cara dan upaya untuk memperoleh pemahaman sepenuhnya atas suatu bahan bacaan. Sedangkan menurut Moh. Surya (2004, dalam M. Hafidz Jamil 2008:18), mengatakan bahwa, membaca teliti adalah membaca secara aktif dan mendalam untuk membuat hubungan, mempertimbangkan implikasi dan argument (bukti). Dari hasil pengajaran dilapangan/indentifikasi masalah yang didapat maka kseimpulannya meliputi ketuntasan belajar individual meningkat, dari 35 siswa ketuntasan klasikal mulai dari 51,4% pada awal meningkat ke 77,1%, dan pada akhirnya mencapai ketuntasan yang maksimal 100%. Maka dari permasalah tersebut penulis melakukan penelitian dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tentang proses belajar mengajar di Kelas VIII (delapan) SMP Negeri 1 Mentebah melalui penerapan Membaca Pemahaman. Maka yang dijadikan judul penulis adalah “Penerapan Membaca Pemahaman Sebuah Wacana Dalam Kegiatan Belajar di SMP Negeri 1 Mentebah pada Siswa Kelas VIII”
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan dibuat dalam bentuk pertanyaan sebaga berikut “apakah penerapan Membaca
Pemahaman
dapat
meningkatkan
meningkatkan mutu belajar siswa ?”
3
kemampuan
membaca
dan
Agar lebih jelas penelitian merumuskan langkah penelitiannya dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut : 1.
Apakah membaca pemahaman dalam proses belajar mengajar dapat meningkatkan kemampuan dengan kegiatan membaca wacana?
2.
Apakah dengan membaca pemahaman siswa kelas VIII (delapan) SMP Negeri 1 Mentebah dapat ditingkatkan motivasi belajar?
C. Tujuan Penelitian 1.
Tujuan Umum Untuk
meningkatkan
kemampuan
membaca
pemahaman
dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa Kelas VIII (delapan) SMP Negeri 1 Mentebah. 2.
Tujuan Khusus a.
Ingin membantu siswa mengatasi masalah dalam memahami sebuah teks bacaan pada proses membaca pemahaman.
b.
Meningkatkan aktivitas dan kemampuan membaca pemahaman siswa dalam kegiatan membaca wacana.
c.
Meningkatkan motivasi belajar siswa Kelas VIII (delapan) SMP Negeri 1 Mentebah melalui membaca pemahaman.
D. Manfaat Penelitian 1.
Manfaat Bagi Siswa : a.
Dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman tentang wacana. 4
b.
Meningkatkan motivasi siswa dalam proses belajar mengajar.
c.
Memberikan wawasan siswa tentang pemahaman sebuah teks dalam membaca wacana.
2.
Manfaat Bagi Guru : a.
Memperbaiki strategi pembelajaran.
b.
Meningkatkan
keterampilan
guru
untuk
memilih
metode
pembelajaran yang efektif dan mengembangkan profesinya sebagai guru yang prfesional. c.
Melatih guru untuk selalu melakukan inovasi dalam pembelajaran untuk tidak menggunakan metode pembelajaran yang menoton.
3.
Manfaat Bagi Sekolah : a.
Hasil penelitian bisa dimanfaatkan oleh guru yang lain untuk memperbaiki strategi pembelajaran.
b.
Mutu sekolah akan semakin membaik dalam peningkatan standar ketuntasan nilai hasil belajar mata pelajaran.
c.
Sekolah dapat menentukan pemikiran pemecahan masalah belajar bagi siswanya.
5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori 1.
Kemampuan Membaca Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan finformasi semakin
maju dan berkembang dengan pesat. Dengan adanya perkembangan dan kemajuan tersebut menimbulkan dampak bagi kehidupan, khususnya bagi siswa, bak dampak negatif maupun dampak positif. Bagi siswa yang memiliki motivasi dan minat belajar yang kurang sudah tentu membuat siswa tersebut menjadi malas untuk belajar. Setiap siswa mempunyai perbedaan baik pada taraf kecerdasan ataupun kemampuan berfikir, juga berbeda dalam menyimpan, menyerap, serta menerapkan ilmu pengetahuan. Mereka juga dapat berbeda dalam cara pendekatan terhadap situasi belajar, menerima pelajaran, serta bagaimana mereka mereskon metode pelajaran tertentu.begitu pula dengan kemampuan membaca pada anak, antara siswa yang satu dengan yang lainnya berdasarkan taraf kecerdasan dan kemampuan berfikirnya akan terdapat perbedaan pada mereka. Oleh karena itu perlu diperhatikan bagaimana mereka memperoleh, menyimpan serta menerapkan hasil bacaannya. a.
Pengertian Membaca Membaca pada hakekatnya adalah suatu yang rumit dan melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi perlu juga 6
melibatkan aktivitas visual, befikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses visual membaca merupakan proses menerjemahkan simbol tulis (huruf) ke dalamkata-kata lisan. Dalam proses befikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal, interprestasi, membaca kristis dan pemahaman kreatif. Pengenalan kata bisa berupa aktivitas membaca kata-kata dengan menggunakan rumus (Rawley dan Mountain, 1995 dalam M. Hafidz Jamil 2008:8). Membaca adalah interaksi dengan bahasa yang sudah dialihkodekan dalam tulisan, bahasa yang dialihkodekan dalam tulisan teks. Teks merupakan
area isi pembelajaran
menulis, artinya peningkatan
kemampuan siswa untuk terampil membaca hanya bisa dilaksanakan apabila siswa belajar berinteraksi melalui teks. Melalui sebuah teks siswa dapat mengetahui : 1) sistem penulisan dalam suatu bahasa, 2) konteks komunikasi, apa yang terjadi, siapa yang terlibat (pelaku), dan kaidah bahasa apa yang digunakan, 3) proses pilihan semantik (a proses of semantic choices), dan 4) pesan sosial yang dikemas dalam tulisan. Untuk meningkatkan kemampuan siswa di SD terampilmembaca, guru harus dapat menghadirkan teks yang sesuai dengan pertimbangan tersebut. Membaca adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh pesan/informasi yang disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Soerdarso (1993 dalam M. Hafidz Jamil 2008:9) mengemukakan bahwa membaca merupakan aktivitas kompleks yang memerlukan 7
sejumlah besar tindakan terpisah-pisah mencakup penggunaan khayalan, pengamatan, dan ingatan. Pendapat Hodgson 1960 dalam Tim Dosen UPI 2008:98 membaca adalah proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan melalui media kata-kata/bahan tulis. b. Proses Membaca Proses membaca merupakan kegiatan yang komplek dan rumit. Ada sejumlah
aspek
yang
dituntut
dari pembaca.
Aspek-aspek
itu
adalah : 1) aspek sensori, yakni kemampuan membaca untuk memahami simbol-simbol teks, 2) aspek perseptual, yakni kemampuan pembaca unuk meninterprestasikan simbol-simbol teks (apa yang dilihat dan apa yang tersirat), 3) aspek skemata, yakni kemampuan pemabaca untuk menghubungkan pesan tertulis dengan struktur pengetahuan dari pengalaman yang telah ada, 4) aspek berfikir, yakni kemampuan pembaca untuk membuat isferensi dan evaluasi dari teks, dan 5) aspek efektif, yakni kemampuan pembaca untuk membangkitkan dan menghubungkan minat dan motivasi dengan teks yang dibaca. Kelima aspek tersebut harus menciptakan suatu hubungan yang berimbang (harmonis) pada saat proses membaca, sehingga itu membentuk interaksi dengan penulis melalui teks yang dibacakan. c.
Tujuan Membaca Setiap pembelajaran pasti mempunyai tujuan begitu juga dengan membaca, karena seorang yang membaca dengan suatu tujuan cenderung 8
lebih memahami dibandingkan dengan yang tidak mempunyai tujuan. Dalam kegiatan membaca di kelas, guru seharusnya menyusun tujuan membaca dengan menyediakan tujuan khusus yang sesuai dengan membantu mereka menyusun tujuan membaca siswa itu sendiri. Adapun tujuan membaca tersebut mencakup : 1.
Kesenangan;
2.
Menyempurnakan membaca nyaring;
3.
Menggunakan strategi tertentu;
4.
Memperbaharui pengetahuan tentang suatu rubrik;
5.
Mengaitkan informasi baru denan informasi yang lama;
6.
Memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis;
7.
Menginformasikan atau menolak prediksi;
8.
Menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan mempelajari struktur teks;
9.
Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik (Blanton, dkk, dan Irwin Burns dkk, 1996 dalam M. Hafidz Jamil 2008;10).
d. Fungsi Kurikulum dalam Kegiatan Membaca Sudirman dkk dalam M. Hafidz Jamil (2008;13) menjelaskan bahwa ada tiga macam fungsi kurikulum dalam kerangka mencapai tujuan pendidikan, yaitu : -
Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan nasional melalui tujuan intruksional, tujuan kurikuler, dan tujuan institusional. 9
-
Kurikulum merupakam pedoman yang harus dilaksanakan oleh guru dan murid dalam proses belajar mengajar, guna mencapai tujuan pendidikan.
-
Kuriklum merupakan pedoman guru dan siswa agar terlaksana proses belajar mengajar dengan baik dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan.
2.
Membaca Cepat Membaca cepat adalah melatih kecepatan gerakan mata para siswa pada saat membaca untuk memperoleh informasi sebanyak-banyaknya dalam waktu sesingkat-singkatnya. Mata siswa dilatih bergerak secapatcepatnya (ketika membaca) sambil menjangkau sebanyak-banyaknya kata yang dibaca. Hal ini dimaksudkan untk membantu mempercepat kegiatan membaca tanpa harus diganggu keharusan mengucapkan wacana yang dibaca. (Depdikbud, 1994:9). Adapun
menurut
Nurhadi
(1989:32) membaca cepat adalah membaca dengan kecapatan tinggi dengan tidak mengabaikan pemahaman terhadap bacaan. Berdasarkan pendapat di atas, maka membca cepat merupakan jenis kegiatan membaca yang diberikan dalam upaya membantu siswa untuk memperoleh informasi sebanyak-banyaknya dalam waktu yang singkat, dan siswa dapat memahami isi bacaan secara tepat dan cermat. Faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan membaca seperti apa yang dinyatakan oleh H.G. Tarigan (189:20-36) menyatakan bahwa ada beberapa faktor, diantaranya adalah : 10
3.
a.
Tingkat kesulitan bahan bacaan.
b.
Keakraban terhadap pokok pemasalahan, terutama topik bacaan.
c.
Kebiasaan yang kurang baik, seperti membaca secara kata demi kata.
Penerapan Membaca Pemahaman Dalam membaca pemahaman merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara instensif dan bisa memahami pesan yang disampikan oleh penulis melalui tulisan atau wacana, sehingga pembaca benar-benar dapat mengerti dan menyimpulkan isi dari wacana yang dibacanya. Seperti yang telah di tegaskan sebelumnya bahwa suatu kegiatan membaca pehaman bertujuan untuk menemukan ide pokok dalam wacana untuk mendapatkan informasi dari wacana dengan bahasanya sendiri tanpa gagasan yang tertuang dalam wacana tersebut. Siswa merasa tertantang untuk menangkap suatu informasi melalui bacaan dan mampu mengungkapkan ide pokok suatu wacana hasil temuannya. Dari kajian teori ini dan dalam kerangka berfikir di atas, dengan harapan melalui pembelajaran dengan menggunakan wacana dapat meningkatkan aktivitas Membaca Pemahaman siswa SMP Negeri 1 Mentebah terutama siswa Kelas VIII (delapan.
11
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SMP Negeri 1 Mentebah, Kecamatan Mentebah, Kabupaten Kapuas Hulu pada siswa Kelas VIII (delapan) A yang berjumlah 35 siswa, waktu pelaksanaan 3 (tiga) kali pertemuan (2 x 40 menit) dengan karakteristik siswa Kelas yang agak kurang dalam pelajaran Bahasa Indonesia khususnya masalah membaca pemahaman. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Februari 2010, dengan jadwal sebagai berikut : No.
B.
Hari/Tanggal
Waktu
Kegiatan
1.
Senin, 08-02-2010
09.15 – 10.35
Implementasi Siklus ke I (pertama)
2.
Senin, 15-02-2010
09.15 – 10.35
Impelemtasi Siklus ke II (dua)
3.
Senin, 22-02-2010
09.15 – 10.35
Impelemtasi Siklus ke III (tiga)
Deskrisi Per-Siklus Pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini menggunakan tiga Siklus, yaitu : 1.
Siklus I (pertama), meliputi : a) Perencanaan •
Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah.
•
Mempersiapkan konsep materi yang akan dijadikan bahan pembelajaran, yaitu : “Membaca Pemahaman” 12
•
Melaksanakan konsultasi dengan kepala sekolah dan guru pelaksana tentang akan diadakannya pelaksanaan Penelitian Tindakan.
•
Menentukan skenario pembelajaran dengan metode berpariasi.
•
Mempersipakan sumber, bahan dan alat bantu yang dibutuhkan.
•
Mempersiapkan soal-soal yang dijadikan evaluasi.
•
Pengembangan program tindakan.
b) Tindakan •
Menerapkan tindakan yang sesuai dan mengacu pada skenario pembelajaran.
•
Siswa membaca materi yang terdapat pada buku sumber.
•
Siswa harus berperan aktif dan kreatif.
•
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang dipelajari.
• c)
Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
Pengamatan •
Melakukan proses pelaksanaan tindakan.
•
Menilai hasil pekerjaan siswa yang diberikan oleh guru.
d) Refleksi •
Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan meliputi evaluasi mutu, jumlah dan waktu setiap macam tindakan.
•
Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran dan lembar kerja siswa. 13
•
Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk digunakan pada Siklus berikutnya.
2.
Siklus II (kedua), meliputi : a) Perencanaan •
Identifikasi masalah yang muncul pada Siklus I (pertama) dan belum teratasi dan penetapan alternatif pemecahan masalah.
•
Menentukan indikator pencapaian hasil belajar.
•
Melaksanakan tindakan baru.
•
Pengembangan program tindakan Siklus II (kedua).
b) Tindakan Pelaksanaan program tindakan Siklus II (kedua) yang mengacu pada identifikasi masalah yang muncul pada Siklus I (pertama), sesuai dengan alternatif pemecahan masalah yang sudah ditentukan, antara lain : •
Guru melakukan apersepsi
•
Siswa yang diperkenalkan dengan materi yang akan dibahas dan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran,
•
Membahasa materi pembelajaran degan tanya jawab dan memberikan contoh.
•
Siswa membuat paparan hasil membaca pemahaman sebuah teks dengan bahasa sendiri kemudian dilaporkan untuk dinilai.
•
Melaksanakan evaluasi.
14
•
Menyimpulkan materi pelajaran.
•
Memberikan pekerjaan rumah (PR).
c) Pengamatan •
Melakukan observasi sesuai dengan format yang sudah disiapkan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.
•
Menilai
hasil
tindakan
sesuai
dengan
format
yang
dikembangkan. d) Refleksi •
Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada Siklus II (kedua) berdasarkan data yang terkumpul.
•
Membahas hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran pada Siklus II (kedua).
•
Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai dengan hasil evaluasi untuk digunakan pada Siklus II (kedua).
•
Evaluasi tindakan Siklus II (kedua).
Indeikator keberhasilan yang dicapai pada Siklus II (kedua) masih ditemukan siswa yang nilainya belum mencapai KKM atau tuntas, maka diperlukan Siklus III (ketiga).
3.
Siklus III (ketiga), meliputi : a) Perencanaan
15
•
Identifikasi masalah yang muncul pada Siklus II (kedua) dan belum teratasi dan penetapan alternatif pemecahan masalah.
•
Menentukan indikator pencapaian hasil belajar.
•
Melaksanakan tindakan baru.
•
Pengembangan program tindakan siklus III (ketiga).
b) Tindakan Pelaksanaan program tindakan Siklus III (ketiga) yang mengacu pada identifikasi masalah yang muncul pada Siklus II (kedua), sesuai dengan alternatif pemecahan masalah yang sudah ditentukan, antara lain melalui : •
Guru melakukan apersepsi.
•
Siswa sebuah wacana dengan beberapa buah teks dan menuliskan pemahamannya dengan bahasa sendiri kemudian dilaporkan untuk dinailai.
•
Melakasanakan evaluasi.
•
Menyimpulkan materipelajaran.
•
Memberikan pekerjaan rumah (PR).
c) Pengamatan •
Melakukan proses pelaksanaan tindakan.
•
Menilai hasil tindakan sesuai dengan format yang sudah dikembangkan.
d) Refleksi
16
Dari keseluruhan Siklus penelitian yang sudah dilaksanakan ternyata memang benar dengan membaca pemahaman dari wacana dengan bahasa sendiri siswa terbuka pikirannya untuk memahami ide pokok yang ada dalam wacana yang mereka baca dengan kata-katanya dan dapat
meningkatkan
hasil
belajar
siswa,
kemudian
untuk
memaksimalkannya maka diperlukan penambahan tindakan kepada siswa seperti memberikan perhatian kepada siswa yang tidak aktif.
17
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per-Siklus Suatu program pembelajaran dikatakan berhasil jika terjadi peningkatan kemampuan pemecahan masalah membaca pemahaman bagi siswa yang dibuktikan dengan meningkatkan ketuntasan belajar siswa secara induvidual dan klasikal serta meningkatkan nilai-nilai rata-rata siswa. Siswa dikatakan berhasil dalam pembelajaran pada penelitian ini, jika siswa memperoleh nilai lebih besar atau sama dengan 65, yang merupakan Standak Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan. Suatu penelitian dapat dikatakan behasil jika terjadi peningkatan nilai ketuntasan belajar secara induvidual dan kalsikal hngga mencapai 85%. Artinya sekurang-kurangnya 85% siswa mendapatkan nilai minimal 65. Berdasarkan Depdikbud (1995:7) bahwa ketuntasan belajar secara klasikal dapat dihitung dengan rumus :
η =
Σ Γ
x 100% =
Σ Υ Keterangan :
η
= Ketuntasan belajar secara klasikal
ΣΓ
= Jumlah siswa yang tuntas belajar
ΣΥ
= Jumlah siswa yang mengikuti tes
18
Sebagai hasilnya observasi dari tiap Siklus yang telah dilaksanakan antara lain sebagai berikut : 1.
Siklus ke I (pertama) Hasil belajar dari Siklus ke I (pertama) adalah : a.
Nilai rata-rata kelas adalah 61,29
b.
Siswa yang tuntas belajar secara induvidual 18 orang.
c.
Ketuntasan belajar secara klasikal adalah 51,4%
η =
18 35
x 100% = 51,4%
Jika dihubungkan dengan indikator atau ukuran keberhasilan, maka hasil ketuntasan belajar secara klasikal belum tercapai karena baru 51,4% siswa yang mencapai nilai 65 dan lebih dari 65, adapun nilai tersebut dapat dilihat pada tabel Nilai Perolehan Siklus ke I (pertama) halaman berikutnya.
19
Tabel 1 Nilai Perolehan Siklus Ke I (pertama) Kelas VIII (delapan) A Nilai (KKM 65)
Ketutasan
ARUL MULYADI
65
Tercapai
AGUSTINUS J.
60
Tidak Tercapai
ATOI
65
Tercapai
ADAM SAID
60
Tidak Tercapai
ALOYSIUS ANDY
65
Tercapai
BUDI
60
Tidak Tercapai
DEDIANUS DAPIN
65
Tercapai
DEDI
65
Tercapai
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Nama Siswa
DIDI
60
Tidak Tercapai
10 .
FAISEP ADI PUTRA
60
Tidak Tercapai
11 .
HENDRI
65
Tercapai
12 .
JULIA GALUNG
50
Tidak Tercapai
13 .
JONO IBRAHIM
65
Tercapai
14 .
LUKAS
65
Tercapai
15 .
LANDELINUS ABAU
65
Tercapai
16 .
MARTA UDUK
60
Tidak Tercapai
17 .
MEI MINGGUS MISAEL
65
Tercapai
18 .
MANSUR
65
Tercapai
19 .
OKTAVIANUS DONI
65
Tercapai
20 .
OLIVIA AMANDA GORETI
70
Tercapai
21 .
PERDINAN ANTORIAN URAI
50
Tidak Tercapai
22 .
SAMSUL BAHRI
60
Tidak Tercapai
SAPARUDDIN
65
Tercapai
23 .
20
Keterangan
24 .
SITI SUSANTI
50
Tidak Tercapai
25 .
STEPANUS UMPI
50
Tidak Tercapai
26 .
VENI PUPA NAINGGOLAN
65
Tercapai
27 .
YUNI SHINTA
65
Tercapai
28 .
YAKOBUS
65
Tercapai
29 .
YIZREL KALANGI
60
Tidak Tercapai
30 .
YULIUS AJAN
50
Tidak Tercapai
31 .
ZAINUDDIN
65
Tercapai
32 .
LAURENSIUS BONTOK
60
Tidak Tercapai
33 .
OKTASIUS
60
Tidak Tercapai
34 .
SUPRIANUS OMAN
60
Tidak Tercapai
35 .
ADITIA JESIKA
60
Tidak Tercapai
Jumlah Nilai Rata-Rata Nilai % Ketuntasan
2.145 61,29 51,4%
Mentebah, 8 Februari 2010 Guru Mata Pelajaran (Mahasiswa)
Catatan : MAMIK INDIONO KKM = Kreteria Ketuntasan Minimal NIM 013452418 Lembar Obesrvasi Siklus ke I (pertama) Selama proses pembelajaran membaca pemahaman pada Siklus ke I (pertama) telah terjadi aktivitas belajar siswa sebagai berikut : a.
Aktivitas yang terjadi
No.
Jenis Aktivitas Belajar Siswa
21
Terjadi
Tidak Terjadi
1.
Siswa membaca wacana
2.
Siswa menjawab pertanyaan pada bacaan Siswa menceritakan kembali isi bacaan dalam wacana Siswa memberi komentar terhadap hasil bacaan temannya Siswa menyimpulkan isi bacaan dalam wacana
3. 4. 5.
b. Banyaknya aktivitas yang terjadi No. 1. 2. 3. 4. 5.
c.
Jenis Aktivitas Belajar Siswa Siswa membaca wacana Siswa menjawab pertanyaan pada bacaan Siswa menceritakan kembali isi bacaan dalam wacana Siswa memberi komentar terhadap hasil bacaan temannya Siswa menyimpulkan isi bacaan dalam wacana
Banyaknya Kejadian 2 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali
Banyaknya aktivitas yang terjadi
No. 1. 2. 3. 4. 5.
Jenis Aktivitas Belajar Siswa Siswa membaca wacana Siswa menjawab pertanyaan pada bacaan Siswa menceritakan kembali isi bacaan dalam wacana Siswa memberi komentar terhadap hasil bacaan temannya Siswa menyimpulkan isi bacaan dalam wacana
Banyaknya Kejadian 35 kali 22 kali 9 kali 5 kali 11 kali
Penelitian kedua dilakukan pada Siklus ke II (dua) Senin, 15 Februari 2010, pukul 09.15 – 10.35 pada SMP Negeri 1 Mentebah Kelas VIII (delapan) A. 2.
Siklus ke II (dua)
Hasil belajar dari Siklus ke II (dua) adalah : a. Nilai rata-rata kelas adalah 64,23 b.
Siswa yang tuntas belajar secara induvidual 27 orang.
c.
Ketuntasan belajar secara klasikal adalah 77,1% 22
η =
27 35
x 100% = 77,1%
Jika dihubungkan dengan indikator atau ukuran keberhasilan, maka hasil ketuntasan belajar secara klasikal belum tercapai karena baru 77,1% siswa yang mencapai nilai 65 dan lebih dari 65, adapun nilai tersebut dapat dilihat pada tabel Nilai Perolehan Siklus ke II (dua) halaman berikutnya.
23
Tabel 2 Nilai Perolehan Siklus Ke II (dua) Kelas VIII (delapan) A Nilai (KKM 65)
Ketutasan
ARUL MULYADI
65
Tercapai
AGUSTINUS J.
60
Tidak Tercapai
ATOI
65
Tercapai
ADAM SAID
60
Tidak Tercapai
ALOYSIUS ANDY
65
Tercapai
BUDI
65
Tercapai
DEDIANUS DAPIN
65
Tercapai
DEDI
65
Tercapai
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Nama Siswa
DIDI
68
Tercapai
10 .
FAISEP ADI PUTRA
65
Tercapai
11 .
HENDRI
65
Tercapai
12 .
JULIA GALUNG
65
Tercapai
13 .
JONO IBRAHIM
65
Tercapai
14 .
LUKAS
65
Tercapai
15 .
LANDELINUS ABAU
65
Tercapai
16 .
MARTA UDUK
65
Tercapai
17 .
MEI MINGGUS MISAEL
65
Tercapai
18 .
MANSUR
65
Tercapai
19 .
OKTAVIANUS DONI
65
Tercapai
20 .
OLIVIA AMANDA GORETI
70
Tercapai
21 .
PERDINAN ANTORIAN URAI
65
Tercapai
22 .
SAMSUL BAHRI
65
Tercapai
SAPARUDDIN
65
Tercapai
23 .
24
Keterangan
24 .
SITI SUSANTI
65
Tercapai
25 .
STEPANUS UMPI
65
Tercapai
26 .
VENI PUPA NAINGGOLAN
65
Tercapai
27 .
YUNI SHINTA
65
Tercapai
28 .
YAKOBUS
70
Tercapai
29 .
YIZREL KALANGI
60
Tidak Tercapai
30 .
YULIUS AJAN
60
Tidak Tercapai
31 .
ZAINUDDIN
65
Tercapai
32 .
LAURENSIUS BONTOK
60
Tidak Tercapai
33 .
OKTASIUS
60
Tidak Tercapai
34 .
SUPRIANUS OMAN
60
Tidak Tercapai
35 .
ADITIA JESIKA
60
Tidak Tercapai
Jumlah Nilai Rata-Rata Nilai % Ketuntasan
2.248 64,23 77,1%
Mentebah, 15 Februari 2010 Guru Mata Pelajaran (Mahasiswa)
Catatan : MAMIK INDIONO KKM = Kreteria Ketuntasan Minimal NIM 013452418 Lembar Obesrvasi Siklus ke II (dua) Selama proses pembelajaran membaca pemahaman pada Siklus ke II (dua) telah terjadi aktivitas belajar siswa sebagai berikut : a.
Aktivitas yang terjadi
No.
Jenis Aktivitas Belajar Siswa
25
Terjadi
Tidak Terjadi
1.
Siswa membaca wacana
2.
Siswa menjawab pertanyaan pada bacaan Siswa menceritakan kembali isi bacaan dalam wacana Siswa memberi komentar terhadap hasil bacaan temannya Siswa menyimpulkan isi bacaan dalam wacana
3. 4. 5.
b. Banyaknya aktivitas yang terjadi No. 1. 2. 3. 4. 5.
c.
Jenis Aktivitas Belajar Siswa Siswa membaca wacana Siswa menjawab pertanyaan pada bacaan Siswa menceritakan kembali isi bacaan dalam wacana Siswa memberi komentar terhadap hasil bacaan temannya Siswa menyimpulkan isi bacaan dalam wacana
Banyaknya Kejadian 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali
Banyaknya aktivitas yang terjadi
No. 1. 2. 3. 4. 5.
Jenis Aktivitas Belajar Siswa Siswa membaca wacana Siswa menjawab pertanyaan pada bacaan Siswa menceritakan kembali isi bacaan dalam wacana Siswa memberi komentar terhadap hasil bacaan temannya Siswa menyimpulkan isi bacaan dalam wacana
Banyaknya Kejadian 35 kali 26 kali 20 kali 17 kali 19 kali
Penelitian kedua dilakukan pada Siklus ke III (tiga) Senin, 22 Februari 2010, pukul 09.15 – 10.35 pada SMP Negeri 1 Mentebah Kelas VIII (delapan) A. 3.
Siklus ke III (tiga) Hasil belajar dari Siklus ke III (tiga) adalah : d. Nilai rata-rata kelas adalah 70,37 e.
Siswa yang tuntas belajar secara induvidual 35 orang.
f.
Ketuntasan belajar secara klasikal adalah 100% 26
η =
35 35
x 100% = 100%
Jika dihubungkan dengan indikator atau ukuran keberhasilan, maka hasil ketuntasan belajar secara klasikal sudah tercapai, dari 35 siswa sudah 100% siswa yang mencapai nilai 65 dan lebih dari 65, adapun nilai tersebut dapat dilihat pada tabel Nilai Perolehan Siklus ke III (tiga) halaman berikutnya.
27
Tabel 3 Nilai Perolehan Siklus Ke III (tiga) Kelas VIII (delapan) A Nilai (KKM 65)
Ketutasan
ARUL MULYADI
70
Tercapai
AGUSTINUS J.
75
Tercapai
ATOI
65
Tercapai
ADAM SAID
75
Tercapai
ALOYSIUS ANDY
70
Tercapai
BUDI
75
Tercapai
DEDIANUS DAPIN
70
Tercapai
DEDI
70
Tercapai
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Nama Siswa
DIDI
75
Tercapai
10 .
FAISEP ADI PUTRA
80
Tercapai
11 .
HENDRI
65
Tercapai
12 .
JULIA GALUNG
70
Tercapai
13 .
JONO IBRAHIM
68
Tercapai
14 .
LUKAS
65
Tercapai
15 .
LANDELINUS ABAU
70
Tercapai
16 .
MARTA UDUK
65
Tercapai
17 .
MEI MINGGUS MISAEL
80
Tercapai
18 .
MANSUR
65
Tercapai
19 .
OKTAVIANUS DONI
65
Tercapai
20 .
OLIVIA AMANDA GORETI
85
Tercapai
21 .
PERDINAN ANTORIAN URAI
65
Tercapai
22 .
SAMSUL BAHRI
70
Tercapai
SAPARUDDIN
70
Tercapai
23 .
28
Keterangan
24 .
SITI SUSANTI
70
Tercapai
25 .
STEPANUS UMPI
65
Tercapai
26 .
VENI PUPA NAINGGOLAN
70
Tercapai
27 .
YUNI SHINTA
70
Tercapai
28 .
YAKOBUS
75
Tercapai
29 .
YIZREL KALANGI
65
Tercapai
30 .
YULIUS AJAN
75
Tercapai
31 .
ZAINUDDIN
70
Tercapai
32 .
LAURENSIUS BONTOK
70
Tercapai
33 .
OKTASIUS
65
Tercapai
34 .
SUPRIANUS OMAN
70
Tercapai
35 .
ADITIA JESIKA
70
Tercapai
Jumlah Nilai Rata-Rata Nilai % Ketuntasan
2.463 70,37 100%
Mentebah, 22 Februari 2010 Guru Mata Pelajaran (Mahasiswa)
Catatan : MAMIK INDIONO KKM = Kreteria Ketuntasan Minimal NIM 013452418 Lembar Obesrvasi Siklus ke III (tiga) Selama proses pembelajaran membaca pemahaman pada Siklus ke III (tiga) telah terjadi aktivitas belajar siswa sebagai berikut : a.
Aktivitas yang terjadi
No.
Jenis Aktivitas Belajar Siswa
29
Terjadi
Tidak Terjadi
1.
Siswa membaca wacana
2.
Siswa menjawab pertanyaan pada bacaan Siswa menceritakan kembali isi bacaan dalam wacana Siswa memberi komentar terhadap hasil bacaan temannya Siswa menyimpulkan isi bacaan dalam wacana
3. 4. 5.
b. Banyaknya aktivitas yang terjadi No. 1. 2. 3. 4. 5.
c.
Jenis Aktivitas Belajar Siswa Siswa membaca wacana Siswa menjawab pertanyaan pada bacaan Siswa menceritakan kembali isi bacaan dalam wacana Siswa memberi komentar terhadap hasil bacaan temannya Siswa menyimpulkan isi bacaan dalam wacana
Banyaknya Kejadian 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali
Banyaknya aktivitas yang terjadi
No. 1. 2. 3. 4. 5.
Jenis Aktivitas Belajar Siswa Siswa membaca wacana Siswa menjawab pertanyaan pada bacaan Siswa menceritakan kembali isi bacaan dalam wacana Siswa memberi komentar terhadap hasil bacaan temannya Siswa menyimpulkan isi bacaan dalam wacana
30
Banyaknya Kejadian 35 kali 31 kali 30 kali 31 kali 30 kali
B. Pembahasan Dari hasil elajar secara lengkap pada Siklus ke I (pertama), II (dua), dan III (tiga) dapat disajikan dalam tabel berikut : No.
Ukuran Keberhasilan
Siklus ke I 18 siswa
Ke II
Ke III
27 siswa 35 siswa
Keterangan
1.
Ketuntasan belajar individual
meningkat
2.
Ketuntasan belajar klasikal
51,4%
77,1%
100%
meningkat
3.
Rata-rata Nila
61,29
64,23
70,37
meningkat
Berdasarkan hasil pelaksanaan pembelajaran dapat dijelaskan bahwa : 1.
Pada Siklus ke I (pertama), siswa yang mencapai standar ketuntasan belajar dari 35 siswa hanya berjumlah 18 siswa tuntas, dengan ketuntasan klasikal 51,4%, dan mencapai rata-rata nilai 61,27.
2.
Pada Siklus ke II (dua), siswa yang mencapai standar ketuntasan belajar dari 35 siswa, sejumlah 27 siswa tuntas, dengan ketuntasan klasikal 77,1%, dan mencapai rata-rata nilai 64,23.
3.
Pada Siklus ke III (tiga), siswa yang mencapai standar ketuntasan belajar dari 35 siswa sudah mencapai 35 siswa (keseluruhan), dengan ketuntasan mencapai 100%, dan mencapai rata-rata nilai 70,37.
31
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa hal, diantaranya sebagai berikut : 1.
Ketuntasan belajar induvidual meningkat dari Siklus ke I (pertama) sebanyak 18 siswa, Siklus ke II (dua) sebanyak 27 siswa, dan Siklus ke III (tiga) secara keseluruhan dari 35 siswa telah tercapai ketuntasannya.
2.
Porsentase Ketuntasan belajar klasikal meningkat dari Siklus ke I (pertama) sebesar 51,4% dari 35 siswa, Siklus ke II (dua) sebesar 77,1% dari 35 siswa, dan Siklus ke III (tiga) secara keseluruhan sebesar 100% dari 35 siswa telah tercapai ketuntasan klasikalnya.
3.
Nilai rata-rata peningkatannya juga cukup memuaskan.
4.
Keterampilan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran dengan
penerapan
pembelajaran
yang
dialogis,
bermakna
dan
menyenangkan dengan metode diskusi dan penugasan membawa dampak yang positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
B. Saran-Saran 1.
Perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang pengembangan prosedur penerapan pembelajaran dialogis, bermakna dan menyenangkan dengan metode disekusi dan penugasan, secara lebih lengkap dan lebih sempurna 32
untuk dapat diterapkan pada materi-materi lain dan Bahasa Indonesia khususnya membaca pemahaman. 2.
Guru perlu menerapkan danengembangkan model-model atau metodemetode pembelajaran sehingga kemampuan siswa dalam memecahkan masalah materi pelajaran lebih meningkat.
3.
Pendekatan penelitian tindakan kelas perlu dicoba dan dikembangkan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan kiberja dan kualitas guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran.
33
DAFTAR PUSTAKA
Tim FKIP.2007 ; Pemantapan Kemampuan Profesional PGSM ; Jakarta ; Universitas Terbuka. Wardani, I.G.A.K. dkk.2007 ; Penelitian Tindakan Kelas ; Jakarta ; Universitas Terbuka. Tim FKIP.1997 ; Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG) ; Jakarta, Universitas Terbuka. Usman, Moh. Uzer.1996 ;
Menjadi Guru Profesional ; Bandug ; Remaja
Rosdakarya. Purwanto, Bandung.2004 ; Bahasa dan Sastra Indonesia SMP dan MTs Kelas VIII ; Mediatama.
34
Siklus ke I (pertama)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan
: SMP
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
: VIII (delapan)/2 Genap
Alokasi Waktu
: 4 X 40 menit (2 X pertemuan)
Standar Kompetensi
:
11. Memaham ragam wacana tulis dengan membaca estensif, membaca intensif, dan membaca nyaring. Kompetensi Dasar
:
11.1. Menemukan masalah utama dari berbagai berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif. Indikator
:
Mampu mendata masalah-masalah dari tipa berita. Mampu menentukan masalah utama dari tiap berita. Mampu
menyimpulkan
kesamaan
masalah
melalui
kegiatan
membandingkan beberapa berita
A. Tinjauan Pembelajaran Siswa dapat menemukan masalah utama dari berbagai berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif. B. Materi dan Metode Pokok Pembelajaran 1.
Materi Pokok Pembelajaran Cara menemukan masalah utama dan implementasinya. 35
2.
Metode Pokok Pembelajaran a.
Pemodelan
b.
Inkuiri
c.
Demontrasi
C. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran 1.
Pertermuan Pertama …………………………………………. (10 menit) a.
Siswa dan guru bertanyan jawab tentang hal-hal yang berkaitan dengan teks berita.
b.
Siswa memperhatikan beberapa teks berita yang ditunjukkan oleh guru.
c. 2.
Siswa memilih tiga teks berita yang disajikan guru.
Kegiatan Inti a.
…………………………….…………………. (60 menit)
Membaca beberapa berita untuk bertanyan jawab mengenai permasalahan yang ada dalam tiap-tiap berita.
b.
Bertanyan jawab mengenai masalah utama pada setiap berita.
c.
Bertanya jawab untuk menyimpulkan kesamaan masalah dalam beberapa masalah.
3.
Kegiatan Akhir ………………………………………………. (10 menit) Siswa dan guru melakukan refleksi tentang berita yang dibaca.
D. Sumber Belajar 1.
Teks berita
2.
Buku pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMP Kelas VIII.
36
E. Evaluasi Jenis penilaian : 3.
Teknik
: Tes tertulis
4.
Bentuk Instrumen
: Tes uraian
5.
Soal/Instrumen
:
1.
Tuliskan permasalahan-permasalahan yang terdapat pada tiga teks berita yang kamu baca !
Pedoman Penskoran : No.
Kegiatan
Skor
1.
Siswa menuliskan 3 (tiga) permasalahan atau lebih
3
2.
Siswa menuliskan 2 (dua) permasalahan
2
3.
Siswa menuliskan 1 (satu) permasalahan
1
4.
Siswa tidak menuliskan permasalahan
0
Skor Maksimal 2.
3
Tuliskan masalah utama yang terdapat pada tiga teks berita yang kamu baca !
Pedoman Penskoran : No.
Kegiatan
Skor
1.
Siswa menuliskan 3 (tiga) masalah utama.
3
2.
Siswa menuliskan 2 (dua) masalah utama.
2
3.
Siswa menuliskan 1 (satu) masalah utama.
1
4.
Siswa menuliskan jawaban tetapi salah
0
Skor Maksimal 3.
3
Tuliskan kesamaan masalah yang terdapat di ketiga berita yang kamu baca !
37
Pedoman Penskoran : No.
Kegiatan
Skor
1.
Siswa menuliskan 3 (tiga) kesamaan masalah.
3
2.
Siswa menuliskan 2 (dua) kesamaan masalah.
2
3.
Siswa menuliskan 1 (satu) kesamaan masalah.
1
4.
Siswa menuliskan kesamaan masalah tetapi salah
0
Skor Maksimal
3
Skor total maksimal 3 + 3 + 3 = 9 Penghitungan nilai akhir skala 0 sampai dengan 100 adalah sebagai berikut :
Nilai Akhir
Skor Perolehan
X Skor Ideal (100)
Skor Maksimal
Mentebah, 8 Februari 2010 Mengetahui : Kepala SMP Negeri 1 Mentebah,
Mahasiswa,
WILUYO
MAMIK INDIONO
NIP 19641029 198603 1 012
NIM 013452418
38
Siklus ke II (dua)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan
: SMP
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
: VIII (delapan)/2 Genap
Alokasi Waktu
: 4 X 40 menit (2 X pertemuan)
Standar Kompetensi
:
11. Memaham ragam wacana tulis dengan membaca estensif, membaca intensif, dan membaca nyaring. Kompetensi Dasar
:
11.2. Menemukan masalah utama dari berbagai berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif. Indikator
:
Mampu mendata informasi yang problematik dan atau kontradiktif dari bacaan. Mampu merumuskan masalah dari data yang diperoleh untuk bahan diskusi.
A. Tinjauan Pembelajaran Siswa dapat menemukan informasi untuk bahan diskusi melalui membaca intensif. B. Materi dan Metode Pokok Pembelajaran 1.
Materi Pokok Pembelajaran Cara menemukan informasi dan implementasiknya.. 39
2.
Metode Pokok Pembelajaran a.
Diskusi
b.
Tanya jawab
c.
Inkuiri
C. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I (2 X 40 menit) 1.
Pertermuan Pertama …………………………………………. (10 menit) a.
Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi pembelajaran yang berkaitan dengan penemuan informasi dalam teks berita.
2.
b.
Siswa membaca berita dari media cetak.
c.
Siswa dan guru bertanya jawab tentang isi berita.
d.
Siswa menemukan informasi yang ada dalam berita.
Kegiatan Inti
…………………………….…………………. (60 menit)
a.
Siswa membentuk kelompok diskusi.
b.
Siswa membaca berita atau artikel dari media cetak, kemudian berdiskusi untuk menemukan informasi yang problematik atau kontradiktif.
c.
Siswa mendiskusikan untuk merumuskan masalah sebagai bahan diskusi.
3.
Kegiatan Akhir ………………………………………………. (10 menit) a.
Siswa dan guru menyimpulkan hasil diskusi.
b. Siswa dan guru melakukan refleksi.
Pertemuan II (2 X 40 menit) 1.
Pertermuan Pertama …………………………………………. (10 menit)
40
a.
Siswa dan guru bertanyan jawab tentang informasi yang ada dalam berita.
b. 2.
Siswa berkelompok sesuai dengan kegiata sebelumnya.
Kegiatan Inti a.
…………………………….…………………. (60 menit)
Siswa menyebutkan beberapa informasi yang problematik atau kontradiktif secara individual.
3.
b.
Siswa yang lain dan guru menilai hasil jawaban siswa.
c.
Siswa dan guru menentukan jawaban yang tepat.
Kegiatan Akhir ………………………………………………. (10 menit) a. Siswa dan guru menyimpulkan tentang informasi yang kotradiktif atau problematik. b. Siswa dan guru merancang pembelajaran berikutnya berdasarkan pengalaman pembelajaran.
D. Sumber Belajar 1.
Teks berita.
2.
Buku pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
E. Evaluasi Jenis penilaian : 1.
Teknik
: Tes tertulis
2.
Bentuk Instrumen
: Tes uraian
3.
Soal/Instrumen
:
1.
Tuliskan 2 (dua) informasi yang bersifat problematik atau kotrakdiktif dalam teks berita yang kamu baca ! 41
Pedoman Penskoran : No. 1. 2. 3. 2.
Kegiatan
Skor
Siswa menentukan 3 (tiga) permasalahan atau lebih Siswa menentukan 1 (satu) sampai 2 (dua) permasalahan Siswa tidak menuliskan permasalahan Skor Maksimal
2 1 0 2
Rumuskan permasalahan yang terdapat pada suatu teks untuk diskusi !
Pedoman Penskoran : No. 1. 2. 3.
Kegiatan Siswa merumuskan 3 (tiga) permasalahan problematik atau kontradiktif Siswa merumuskan 1 sampai 2 permasalahan problematif atau kontradiktif Siswa tidak menuliskan permasalahan Skor Maksimal
Skor 2 1 0 2
Skor total maksimal 2 + 2 = 4 Penghitungan nilai akhir skala 0 sampai dengan 100 adalah sebagai berikut :
Nilai Akhir
Skor Perolehan
X Skor Ideal (100)
Skor Maksimal Mentebah, 15 Februari 2010 Mengetahui : Kepala SMP Negeri 1 Mentebah,
Mahasiswa,
WILUYO
MAMIK INDIONO
NIP 19641029 198603 1 012
NIM 013452418 42
Siklus ke III (tiga)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan
: SMP
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
: VIII (delapan)/2 Genap
Alokasi Waktu
: 4 X 40 menit (2 X pertemuan)
Standar Kompetensi
:
11. Memaham ragam wacana tulis dengan membaca estensif, membaca intensif, dan membaca nyaring. Kompetensi Dasar
:
11.3. Membaca teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan volume suara yang jelas. Indikator
:
Mampu memberi tanda penjedaan dalam teks berita. Mampu membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas, serta ekspresi yang sesuai dengan konteks.
A. Tinjauan Pembelajaran Siswa dapat membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan volume suara yang jelas.
B. Materi dan Metode Pokok Pembelajaran 1.
Materi Pokok Pembelajaran Pembacaan teks berita. 43
2.
Metode Pokok Pembelajaran a.
Pemodelan
b.
Demontrasi
C. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I (2 X 40 menit) 1.
2.
Pertermuan Pertama …………………………………………. (10 menit) a.
Siswa mengamati nara sumber/model membacakan teks berita.
b.
Siswa dan guru bertanya jawab tentang cara membaca berita.
Kegiatan Inti a.
…………………………….…………………. (60 menit)
Siswa mendiskusikan intonasi, artikulasi, dan ekspresi nara sumber/ model dalam membacakan teks berita.
b.
Siswa membacakan teks berita secara kelompok.
c.
Siswa mengomentari tentang intonasi, artikulasi, dan ekspresi pembacaan teks berita dengan kelompok lain.
3.
Kegiatan Akhir ………………………………………………. (10 menit) a. Siswa dan guru menyimpulkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membaca berita. b. Siswa dan guru melakukan refleksi.
Pertemuan II (2 X 40 menit) 1.
Pertermuan Pertama …………………………………………. (10 menit) a.
Siswa dan guru bertanyan jawab tentang tanda jeda.
b.
Siswa berkelompok sesuai dengan kegiatan sebelumnya. 44
2.
Kegiatan Inti
…………………………….…………………. (20 menit)
a.
Siswa berdiskusi tentang pengertian tanda jeda.
b.
Siswa menjelaskan tanda jeda.
c.
Siswa memberikan tanda jeda pada teks berita secara berkelompok.
d.
Siswa membacakan teks berita dengan memperhatikan tanda jeda yang sudah ada secara berkelompok.
3.
e.
Siswa membacakan teks berita secara individual.
f.
Siswa bergantian menilai temannya dan memberi komentar.
g.
Siswa dan guru menentukan tiga pembaca terbaik.
Kegiatan Akhir ………………………………………………. (10 menit) a. Siswa dan guru menyimpulkan tanda jeda. b. Siswa dan guru melakukan refleksi
D. Sumber Belajar 1.
Teks berita
2.
Nara sumber
3.
Buku pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMP Kelas VIII.
E. Evaluasi Jenis penilaian : 1.
Teknik
: Tes wawancara
2.
Bentuk Instrumen
: Uji petik kerja prosedur dan produk
3.
Soal/Instrumen
:
1.
Berilah tanda jeda pada teks berita yang akan kamu baca !
45
Pedoman Penskoran : No.
Kegiatan
Skor
1.
Siswa membubuhkan tanda jeda dengan tepat
3
2.
Siswa membubuhkan tanda jeda, tetapi ada yang kurang tepat
2
3.
Siswa membubuhkan tanda jeda, tetapi tidak tepat
1
4.
Siswa tidak membubuhkan tanda jeda
0
Skor Maksimal 2.
3
Bacakanlah teks berita tersebut di depan kelas !
Pedoman Penskoran : Berilah tand cek ( ) pada kolom nilai 1, 2, 3, atau 4 dengan ketentuan : 1 = kurang
2 = sedang
3 = baik
4 = sangat baik
Nama Siswa : ………………………………………. Tanggal
: ……………………………………….
Judul Cerita
: ……………………………………….
No.
Skor
Aspek
1.
Intonasi
2.
Artikulasi
3.
Volume
4.
Suara
1
Skor Maksimal
2
3
16
46
4
Skor total maksimal 3 + 16 = 19 Penghitungan nilai akhir skala 0 sampai dengan 100 adalah sebagai berikut :
Nilai Akhir
Skor Perolehan
X Skor Ideal (100)
Skor Maksimal
Mentebah, 22 Februari 2010 Mengetahui : Kepala SMP Negeri 1 Mentebah,
Mahasiswa,
WILUYO
MAMIK INDIONO
NIP 19641029 198603 1 012
NIM 013452418
47
LEMBAR OBSERVASI
Mata Pelajaran
: BAHASA INDONESIA
Kelas/Semester
: VIII (delapan)/2 (genap)
Nama Sekolah
: SMP Negeri 1 Mentebah
Hari/Tanggal
: Senin, 8 Februari 2010 (Siklus I) Senin, 15 Februari 2010 (Siklus II) Senin, 22 Februari 2010 (Siklus III)
Fokus Observasi : Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran dalam Kelas No.
Kemunculan Ada Tidak
Aspek yang diobservasi
1.
Memberikan apersepsi pada setiap Siklus
2.
Memberitahukan tujuan pembelajaran kepada siswa pada setiap Siklus Menggunakan LKS pada setiap Siklus
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Memberikan contoh dan latihan kepada siswa pada setiap Siklus Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan Memberikan PR kepada siswa untuk penguatan setiap siklus Membimbing siswa dalam diskusi kelompok tiap Siklus Bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman pembelajaran pada setiap Siklus Memberikan postest pada akhir pembelajaran pada setiap Siklus
Komentar
Pengamat,
UTIN ROSITA NIP 19730913 200012 2 001
48
49
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU 1 PLUS (APKG 1 PLUS) LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN MERENCANAKAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
NAMA GURU/MAHASISWA
:
MAMIK INDIONO
NIM
:
013452418
TEMPAT MENGAJAR
:
SMP Negeri 1 Mentebah
KELAS
:
VIII (delapan)
MATA PELAJARAN
:
Bahasa Indonesia
WAKTU
:
4 X 40 menit
TANGGAL
:
8 Februari 2010
PETUNJUK Bacalah dengan cermat rencana perbaikan pembelajaran (RPP) yang akan digunakan oleh guru/mahasiswa ketika melakukan praktik/latihan perbaikan pembelajaran. Kemudian, nilailah semua aspek yang terdapat dalan RPP tersebut dengan menggunakan butir penilaian berikut ini. 1. Menentukan bahan perbaikan pembelajaran dan merumuskan tujuan/ indikator perbaikan pembelajaran 1.1 Menggunakan bahan perbaikan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum dan masalah yang diperbaiki 1.2 Merumuskan tujuan khusus/indikator perbaikan pembelajaran
1
2
3
4
5
Rata-rata butir 1 = A
2. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media(alat bantu pembelajaran), dan sumber belajar 2.1 Mengembangkan dan mengorganisasikan alat pembelajaran 2.2 Menentukan dan mengembangkan alat bantu pembelajaran 2.3 Memilih sumber belajar Rata-rata butir 2 = B 3. Merencanakan skenario perbaikan pembelajaran 3.1 Menetukan jenis perbaikan pembelajaran 3.2 Menyusun langkah-langkah perbaikan pembelajaran
50
3.3 Menentukan alokasi waktu perbaikan pembelajaran 3.4 Menentukan cara-cara memotivasi siswa 3.5 Menyiapkan pertanyaan Rata-rata butir 3 = C 4. Merancang pengelolaan kelas perbaikan pembelajaran 4.1 Menentukan penataan ruang dan fasilitas belajar 4.2 Menentukan cara-cara pengorganisasian siswa agar siswa dapat berpartisipasi dalam pembelajaran 5. Merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat penilaian pembelajaran 5.1 Menentukan prosedur dan jenis penilaian 5.2 Membuat alat-alat penilaian dan kunci jawaban
Rata-rata butir 4 = D
Rata-rata butir 5 = E
6. Tampilan prosedur, jenis, dan menyiapkan alat penilaian perbaikan pembelajaran 6.1 Kebersihan dan kerapian 6.2 Penggunaan bahasa tulis Rata-rata butir 6 = F
Nilai APKG 1 Plus = R A+B+C+D+E+F R =
6
=
A+B+C+D+E+F+G R =
6
=
Pembimbing/Penguji I
Mentebah, 8 Februari 2010 Pembimbing/Penguji II
AGUSTINUS COSMAS, S.Pd. NIP 19680219 199802 1 002
UTIN ROSITA, S.Pd. NIP 19730913 200012 2 001
51
ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU 2 PLUS (APKG 2 PLUS) LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN MERENCANAKAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN 7. NAMA GURU/MAHASISWA 8. N I M 9. TEMPAT MENGAJAR 10. 11.
:
MAMIK INDIONO
:
013452418
:
SMP Negeri 1 Mentebah
KELAS :
VIII (delapan)
MATA PELAJARAN
:
Bahasa
WAKTU
4 X 40 menit
Indonesia
12. 8. TANGGAL
:
:
15 Februari 2010
PETUNJUK 1. 2. 3. 4.
Amatilah dengan cermat kegiatan perbaikan pembelajaran yang sedang berlangsung. Pusatkan perhatian Anda pada kemampuan guru dalam mengelola kegiatan perbaikan pembelajaran serta dampaknya pada diri siswa. Nilailah kemampuan guru tersebut dengan menggunakan butir-butir penilaian di bawah ini. Khusus untuk butir 3, yaitu mendemontrasikan kemampuan khusus dalam kegiatan perbaikan pembelajaran, dipilih salah satu butir penilaian yang sesuai dengan mata pelajaran yang sedang diajarkan.
1. Mengelola ruang dan fasilitas perbikan pembelajaran 1.1 Menata fasilitas dan sumber belajar
1
2
3
4
5
1.2 Melaksanakan tugas rutin kelas Rata-rata butir 1 = A 2. Melaksanakan kegiatan perbiakan pembelajaran 2.1 Memulai perbaikan pembelajaran 2.2 Melaksanakan perbaikan pembelajaran yang sesuai dengan indikator/ tujuan, siswa, situasi, dan lingkungan 2.3 Menggunakan alat abntu (media) pembelajaran yang sesai dengan indikator/tujuan, siswa, situasi, dan lingkungan 2.4 Melaksanakan perbaikan pembelajaran dalam urutan yang logis 2.5 Melaksanakan perbaikan pembelajaran secara individual, kelompok atau klasikal
52
2.15Mengelola waktuperbaikan pembelajaran secara efesien 2.16Mengakhiri/menutup kegiatan perbaikan pembelajaran Rata-rata butir 2 = B
53
3. Mengelola interaksi kelas 3.1 Memberikan petunjuk dan penjelasan yang berkaitan dengan isi perbaikan pembelajaran 3.2 Menangani pertanyaan dan respon siswa 3.3 Menggunakan ekspresi lisan, tulisan, isyarat, dan gerakan badan 3.4 Memicu dan memelihara keterlibatan siswa 3.5 Memantapkan penguasaan materi perbaikan pembelajaran 4. Bersikap terbuka dan luwes serta membantu mengembangkan sikap positif siswa terhadap belajar 4.1 Menunjukkan sikap ramah, luwes, terbuka, penuh pengertian, dan sabar kepada siswa 4.2 Menunjukkan kegairahan dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran 4.3 Engembangkan hubungan antar pribadi yang sehat dan serasi 4.4 Membantu siswa menyadari kelebihan dan kekurangannya 4.5 Membantu siswa menumbuhkan kepercayaan diri
Rata-rata butir 3 = C
Rata-rata butir 4 = D
5. Mendemontrasikan kemampuan khusus dalam perbaikan pembelajaran mata pelajaran : Bahasa Indonesia 5.1 Mendemontraskan penguasaan materi Bahasa Indonesia 5.2 Mengembangkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dan bernalar 5.6 Memberikan latihan keterampilan berbahasa 5.7 Peka terhadap kesalahan penggunaan istilah teknis 5.8 Mempuk kegemaran membaca Rata-rata butir 5 = E 6. Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar 6.1 Melaksanakan penilaian selama proses perbaikan pembelajaran 6.2 melaksanakan penilaian pada akhir perbiakan pembelajaran
Rata-rata butir 6 = F
54
7. Kesan umum pelaksanaan perbaikan pembelajaran 7.1 Keefektifan proses perbaikan pembelajaran 7.2 Penggunaan bahasa indonesia lisan 7.3 Peka terhadap kesalahan berbahasa siswa 7.4 Penampilan guru dalam perbaikan pembelajaran
Rata-rata butir 7 = G
Nilai APKG PKP PGSM = Y A+B+C+D+E+F+G y =
7
=
A+B+C+D+E+F+G Y =
7
=
Pembimbing/Penguji I
Mentebah, 15 Februari 2010 Pembimbing/Penguji II
AGUSTINUS COSMAS, S.Pd. NIP 19680219 199802 1 002
UTIN ROSITA, S.Pd. NIP 19730913 200012 2 001
55
Lampiran 2
Format Kesedian Sebagai Teman Sejawat dalam Penyelenggaraan PKPK Kepada Kepala UPBJJ-UT Pontianak Di Pontianak Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa : Nama
: UTIN ROSITA
NIP
: 19680219 199802 1 002
Tempat Mengajar : SMP Negeri 1 Mentebah Alamat Sekolah
: Jalan Lintas Selatan Nanga Mentebah
Telepon
: -
Menyatakan bersedia sebagai teman sejawat untuk mendampingi dalam pelaksanaan PKP atas nama : Nama
: MAMIK INDIONO
NIM
: 013452418
Program Studi
: Pendidikan Bahasa Indonesia S.1
Tempat Mengajar : SMP Negeri 1 Mentebah Alamat Sekolah
: Jalan Lintas Selatan Nanga Mentebah
Telepon/HP
: 081352024446
Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya. Mentebah, 5 Februari 2010 Mengetahui, Kepala SMP Negeri 1 Mentebah
Teman Sejawat
WILUYO NIP 19641029 198603 1 012
UTIN ROASITA, S.Pd. NIP 19730913 200012 2 001 ii 56
Lampiran 4
LEMBAR PENGESAHAN
Judul
PENERAPAN MEMBACA PEMAHAMAN SEBUAH WACANA DALAM KEGIATAN BELAJAR DI SMP NEGERI 1 MENTEBAH PADA SISWA KELAS VIII
Nama Mahasiswa
MAMIK INDIONO
Alamat
Jalan Lintas Selatan Nanga Mentebah, Kec.Mentebah, Kab.Kapuas Hulu
Tempat Penelitian
SMP Negeri 1 Mentebah
Mentebah, 1 Maret 2010 Mengetahui, Supervisor
Peneliti
AGUSTINUS COSMAS, S.Pd. NIP 19680219 199802 1 012
MAMIK INDIONO NIM 013452418
Kepala SMP Negeri 1 Mentebah,
WILUYO NIP 19641029 198603 1 012
i 57
Lampiran 5
Format Data Mahasiswa Berdasarkan Lokasi Mengajar, Teman Sejawat, Supervisor, Penguji, Jadwal dan Tempat Pembimbingan. UPBJJ - UT
: Pontianak
Masa Ujian
: 2010.1
Pokjar
: Mentebah
No.
1.
Nama
NIM
MAMIK INDIONO 013452418
Lokasi Mengajar SMP Negeri 1 Mentebah
58
Teman Sejawat
Supervisor
Penguji
UTIN ROSITA, S.Pd..
AGUSTINUS COSMAS, S.Pd.
WILUYO
Tempat dan Jadwal Tutorial SMP Negeri 1 Mentebah
Lampiran 6
REKAP NILAI LATIHAN/PRAKTIK PERBAIKAN PEMBELAJARAN UPBJJ - UT
: Pontianak
Masa Ujian
: 2010.1
Pokjar
: Mentebah
No.
Nama
NIM
1.
MAMIK INDIONO
013452518
Nilai Latihan/Praktik Pembelajaran I Pembelajaran II
97,6
Nilai Rata-Rata
97,7
Mentebah, 1 Maret 2010 Penanggung Jawab,
AGUSTINUS COSMAS, S.Pd. NIP 19680219 199802 1 002
59
97,65
Lampiran 7
REKAP LAPORAN PKP ( PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL)
UPBJJ - UT
: Pontianak
Masa Ujian
: 2010.1
Pokjar
: Mentebah
No.
1.
Nama
MAMIK INDIONO
NIM
Keterangan
013452418
Mentebah, 1 Maret 2010 Penanggung Jawab,
AGUSTINUS COSMAS, S.Pd. NIP 19680219 199802 1 002
60
Lampiran 8
LEMBAR PEMERIKSAAN LAPORAN PKP DARI PEMERIKSA 1 DAN 2
UPBJJ - UT
: Pontianak
Masa Ujian
: 2010.1
Pokjar
: Mentebah
No.
1.
Nama
NIM
MAMIK INDIONO
Keterangan I
II
III
IV
V
VI
013452418
Pemeriksa 1
Pemeriksa 2
Nama :
Nama :
Tanggal dan Tanda Tangan :
Tanggal dan Tanda Tangan :
61
Total Skor
Lampiran 9
LEMBAR PENGOLAHAN NILAI LAPORAN PKP
UPBJJ - UT
: Pontianak
Masa Ujian
: 2010.1
Pokjar
: Mentebah
No.
1.
Nama
MAMIK INDIONO
Keterangan
NIM
Pemeriksa 1
Pemeriksa 2
Skor rata-rata
015269154
Pemeriksa 1
Pemeriksa 2
Nama :
Nama :
Tanggal dan Tanda Tangan :
Tanggal dan Tanda Tangan :
62
Lampiran 10
SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: MAMIK INDIONO
NIM
: 013452418
UPBJJ-UT
: Pontianak
Menyatakan bahwa
:
Nama
: UTIN ROSITA, S.Pd.
Tempat Mengajar
: SMP Negeri 1 Mentebah
Guru Mata Pelajaran : Kelas VII, VIII, dan IX adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang merupakan tugas mata kuliah Peningkatan Kemampuan Profesional (PKP). Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya.
Mentebah, 1 Maret 2010 Teman Sejawat
Yang membuat pernyataan Mahasiswa,
UTIN ROSITA, S.Pd. NIP 19730913 200012 2 001
MAMIK INDIONO NIM 013452418
63
iii
64
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penelitian tindakan kelas yang berjudul “Penerapan Membaca Pemahaman Sebuah Wacana Dalam Kegiatan Belajar di SMP Negeri 1 Mentebah pada Siswa Kelas VIII”. Penelitian ini merupakan tugas yang diberikan kepada penulis sebagai salah satu syarat keberhasilan dalam mengikuti program Pendidikan Bahasa Indonesia - S.1 pada UPBJJ-UT Pontianak. Penelitian ini dapat kami selesaikan atas kerjasama yang baik dan adanya bimbingan dan bantuan dari pihak terkait, untuk itu disampaikan terima kasih kepada : 1.
Kepala UPBJJ-UT Pontianak beserta staf.
2.
Pengelola Program S.1 UT Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas Hulu.
3.
Kepala SMP Negeri 1 Mentebah.
4.
Rekan Guru SMP Negeri 1 Mentebah..
5.
Supervisor. Penulis menyadari bahwa laporan penelitian yang penulis sajikan ini masih
jauh dari sempurna, karena itu kritik dan saran tetap diharapkan demi kesempurnaan penelitian ini. Terima kasih, semoga penelitian ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penyusun pada khususnya Mentebah, 1 Maret 2010 Penyusun,
MAMIK INDIONO NIM 013452418 iv 65
i
DAFTAR ISI halaman LEMBAR PENGESAHAN
……………………………………………….. i
Format Kesediaan Sebagai Teman Sejawat Dalam Penyelenggaraan PKP … ii SURAT PERNYATAAN TEMAN SEJAWAT
………………………….. iii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………… vi DAFTAR ISI ………………………………………………………………. v
BAB I
PENDAHULUAN …………………………………………… 1 A. Latar Belakang ………………………………………….. 1 B. Rumusan Masalah
……………………………………… 3
C. Tujuan Penelitian ………………………………………... 4 D. Manfaat Penelitian
……………………………………… 4 66
BAB II
KAJIAN PUSTAKA …………………………………………..
6 A.
Kajian Teori
…………………………………………..…..
6 BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN …………………………….
12 A.
Subjek Penelitian
………………………………………..
12 B.
Diskripsi Persiklus
……………………………………….
12 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………
18 A.
Deskripsi Per-Siklus
…………………………………….
18 B.
Pembahasan
………………………………………………
28 BAB IV
PENUTUP ……………………………………………………
29 A.
Kesimpulan 29
B.
……………………………………………… v
Saran-saran……………………………………………….
29
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 31 67
LAMPIRAN - LAMPIRAN : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Siklus Pertama) RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN (Siklus Kedua) RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN (Siklus Ketiga) ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU (APKG) 1 PLUS ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU (APKG) 2 PLUS FORMAT DAN TABEL
vi 68
69
Disusun oleh :
MAMIK INDIONO NIM 013452418
70