POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN
BAB I PENDAHULUAN
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu diselenggarakan pembangunan kesehatan secara menyeluruh agar terwujud derajat kesehatan masyarakat setinggi – tingginya. Puskesmas dan jaringannya sebagai sarana pelayanan kesehatan terdepan yang bertanggung jawab di wilayah kerjanya, saat ini keberadaannya sudah cukup merata. Harapan ke depan berbagai sarana pelayanan kesehatan di Puskesmas ini akan semakin ditingkatkan baik dari segi jumlah, pemerataan dan kualitasnya. Walau demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini juga masih ditemukan berbagai masalah yang dihadapi oleh Puskesmas dan jaringannya dalam upaya meningkatkan status kesehatan masyarakat. Beberapa masalah tersebut antara lain
ketersediaan
dan
distribusi
tenaga
kesehatan
yang
belum
merata,
ketersediaan peralatan kesehatan masih perlu ditingkatkan, keterbatasan obatobatan dan logistic lainnya, keterbatasan biaya operasional untuk pelayanan kesehatan, manajemen Puskesmas yang masih perlu dibenahi, serta kemampuan dan ketrampilan tenaga kesehatan yang masih perlu ditingkatkan. Puskesmas sebagai salah satu pelaksana pelayanan bidang kesehatan juga mengemban mengemban amanat untuk mencapai target tersebut sehingga sehingga masyarakat akan mendapat pelayanan pelayanan kesehatan yang semakin merata,
berkualitas dan
berkeadilan.
1
POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN
B A B II MAKSUD TUJUAN DAN MANFAAT
2.1
MAKSUD
Penyusunan POA Program Batra ini dapat dipergunakan sebagai acuan bagi Puskesmas beserta pihak-pihak lain yang terkait dalam pemberian pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan aspek promotif, preventif agar terwujud pelayanan kesehatan yang efektif, efesien, rasional, bermutu dan proporsional
2.2
TUJUAN
2.2.1 Umum
Meningkatnya upaya kesehatan yang bersifat promotif dan preventif sesuai dengan visi dan misi UPTD Puskesmas Kecamatan Sananwetan serta target program Batra tahun 2017 2.2.2 Khusus
1. Tersedianya alokasi anggaran operasional untuk upaya program Batra di Puskesmas 2.
Tersusunnya
perencanaan
program
Batra
di
Puskesmas
untuk
penyelenggaraan upaya kesehatan di wilayah kerja. 3. Terlaksananya kegiatan upaya program Batra di Puskesmas
2.3
MANFAAT POA
1. Terciptanya rencana kerja yang efektif, efesien dan proporsional 2. Adanya acuan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif, preventif di Puskesmas dan jaringannya.
2
POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN
B A B III PROFIL PUSKESMAS
3.1. KONDISI GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI
Keadaan daerah / wilayah kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Sananwetan Kota Blitar terletak di Dukuh Karanglo Desa Sananwetan Kecamatan Sananwetan dengan luas wilayah 12.16 km² yang merupakan kecamatan terluas dibandingkan 2 kecamatan yang lain di Kota Blitar. Luas gedung puskesmas induk pada lahan seluas 3.778 M 2 kondisi bagunan terus melakukan perbaikan – perbaikan , di dalam gedung puskesmas tersedia gedung Unit Rawat Jalan, Unit Gawat Darurat, Unit Rawat Inap dan PONED (Pelayanan Obstetry Neunatus Emergency Dasar). Selain gedung induk juga terdapat gedung pustu (Puskesmas Pembantu) Pembantu) di masing-masing kelurahan yang berjumlah 6 buah seperti pada tabel berikut ini :
Tabel 3.1 Pustu dan Luas Wilayah di Kelurahan se Kec. Sananwetan No
Kecamatan
1
SANANWETAN
Puskesmas dan Pustu di Kelurahan Luas Wilayah Km 2 Puskesmas Sananwetan
2200M 2
2
Pustu Plosokerep
448M 2
3
Pustu Rembang
587M 2
4
Pustu Bendogerit
784 M 2
5
Pustu Klampok
348 M 2
6
Pustu Gedog
330 M 2
Pustu Plosokerep masuk wilayah kelurahan plosokerep dengan luas wilayah nya 1.25 Km 2 , Pustu Gedog masuk wilayah kelurahan Gedog dengan luas wilayah 2.65 Km 2 .Pustu Karangtengah terletak di puskesmas induk dengan luwas wilayah nya adalah 5.836.hal ini di karenakan wilayah kelurahan Karangtengah sangat dekat dengan puskesmas induk.
Secara geografis lokasi UPTD Puskesmas Kec. Sananwetan Kota Blitar sangat strategis karena untuk akses jalur trasportasinya sangat mendukung. Adapun batas wilayah wilayah kerja UPTD Puskesmas Puskesmas Kec. Sananwetan Sananwetan Kota Blitar adaah sebagai berikut: Sebelah Utara :Kec. kepanjen kidul dan Kec. Garum Kab. Blitar Sebelah Timur : Kec. Garum dan Kec. Kanigoro Kab. Blitar Sebelah Selatan : Kec. Kanigoro dan Kec. Sanankulon Kab. Blitar Sebelah Barat :Kec. Sukorejo dan Kec.Kepanjenkidul
3
POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN
3.1 Gambar peta wilayah kerja puskesmas Kec.sananwetan
Adapun perincian luas wilayah di masing-masing kelurahan adalah sebagai sebagai berikut: Tabel 3.2 Jumlah RT/RW dan Luas Wilayah Kelurahan di kec.sananwetan No
Kecamatan
Kelurahan
RT
RW
Luas Wilayah Km2
1
SANANWETAN
Sananwetan
60
17
2.13
2
Bendogerit
45
11
1.96
3
Gedog
55
15
2.65
4
Karangtengah
34
11
1.80
5
Plosokerep
22
8
1.25
6
Klampok
24
8
1.53
7
Rembang
17
4
0.84
7 kelurahan
257
74
12.16
Jumlah
Sumber: BPS Kec sananwetan Kota Blitar Tahun 2016
3.2.
VISI DAN MISI VISI PUSKESMAS KEC. SANANWETAN
Puskesmas kec. Sananwetan dalam menjalankan fungsinya mempunyai visi sebagai berikut: “TERWUJUDNYA MASYARAKAT SEHAT DAN MANDIRI DI WILAYAH KECAMATAN SANANWETAN”
4
POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN
MISI PUSKESMAS KEC. SANANWETAN
Untuk mewujudkan visi tersebut UPTD Puskesmas Kec. Sananwetan Kota Blitar memiliki misi antara lain: 1. MENINGKATKAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR YANG BERMUTU; 2. MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA; 3. MENDORONG KEMANDIRIAN MASYARAKAT UNTUK HIDUP SEHAT ;
3.3.
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
Berdasarkan Peraturan Walikota no 40 tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi Dan Tata Kerja UPTD Puskesmas Kec. Sananwetan Kota Blitar, berikut diuraikan Kedudukan, tugas pokok dan fungsi UPTD. Puskesmas Kecamatan Sananwetan Kota Blitar : a. Kedudukan
UPTD Puskesmas adalah unsur pelaksana teknis Dinas Kesehatan Daerah yang dipimpin oleh
Kepala UPTD Puskesmas, yang dalam
melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Kesehatan Daerah. b. Tugas
UPTD
kesehatan
Kecamatan
Sananwetan
mempunyai
tugas
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan yang meliputi pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Di dalam menjalankan tugasnya UPTD puskesmas
Kec.sananwetan
memiliki MOTTO, yaitu: “DISIPLIN DALAM BEKERJA, PRIMA DALAM D ALAM PELAYANAN” c. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas tersebut diatas maka UPTD Puskesmas Kecamatan Sananwetan Kota Blitar mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan upaya kesehatan wajib, meliputi: 1) Promosi Kesehatan; 2) Kesehatan Lingkungan; 3) Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga Berencana; 4) Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat; 5) Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular; 6) Upaya pengobatan. b. pelaksanaan
upaya
kesehatan
pengembangan
termasuk
penyelenggarakan pelayanan Rawat Inap; c. penyelenggaraan manajemen operasional Puskesmas, manajemen alat dan obat, manajemen keuangan, manajemen ketenagaan
5
POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN
termasuk membentuk unit-unit pelayanan berdasarkan fungsi yang serumpun; d. peningkatan mutu pelayanan Puskesmas e. Berdasarkan tugas
pokok dan fungsi fu ngsi tersebut
di atas
UPTD
Puskesmas Kecamatan Sananwetan Kota Blitar membuat suatu kesepakatan bersama sebagai bentuk TATA NILAI yaitu ” SMART” SMART ”
Santun dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
Mudah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai
dengan prosedur yang berlaku
Adil dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa
membedakan status sosial
Ramah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
Tepat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai
dengan kebutuhan.
3.4.
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi Puskesmas menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no : 128/MENKES/SK/III/2004 tergantung dari kegiatan dan beban tugas masing-masing Puskesmas.
Pola struktur organisasi Puskesmas adalah sebagai berikut : 1. Kepala Puskesmas 2. Kepala Sub bagian Tata Usaha 3. Unit Tata Usaha a. Data dan informasi b. Perencanaan dan Penilaian c. Keuangan d. Umum dan kepegawaian e. Pengelola sarana dan prasarana f.
Loket
4. Upaya Kesehatan Masyarakat dan Perorangan -
Upaya Kesehatan Wajib
-
Upaya Kesehatan Pengembangan
5. Upaya pelayanan Penunjang a. Unit Gawat darurat 24 jam dan Rawat Inap b. Laboratorium c. Apotik 6. Upaya Pelayanan Inovasi a. PONED (Pelayanan Obstetry Obstetry Neonatus Emergency Dasar) b. MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit)
6
POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN
c. PKPR (Poli Kesehatan Peduli Remaja) d. Pelayanan Jiwa
7. Jaringan Pelayanan Puskesmas
Puskesmas Pembantu
(Stuktur Organisasi UPTD Puskesmas Kec. Sananwetan Kota Blitar secara lengkap terlampir)
3.5.
KEPENDUDUKAN
Situasi kependudukan dapat dilihat dari berbagai indikator antara lain tingkat pertumbuhan, angka kelahiran kasar, tingkat fertilitas, kepadatan dan distribusi menurut umur. 1. KOMPOSISI PENDUDUK
Berdasarkan data hasil proyeksi BPS Jawa Timur, jumlah penduduk Kecamatan Sananwetan tahun 2016 sebesar 146.155 jiwa dengan rincian jumlah penduduk laki-laki sebesar 72.173 jiwa .Penduduk perempuan 73.382 jiwa, dengan jumlah Rumah Tangga 45.083. Apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2015 yaitu 144.838 jiwa, maka
terjadi pertambahan pertam bahan jumlah
penduduk
diKecamatan Sananwetan sebanyak 1.317 jiwa. Adapun distribusi jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin dan kepala keluarga di kec.sananwetan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Jumlah penduduk (L/P)dan kepala keluarga di Kelurahan Kec. Sananwetan No
Kecamatan
Kelurahan Kelur ahan
L
P
Total
Kepala keluarga
L+P 1
SANANWETAN
Sananwetan
6.362
6.607
12.969
4.159
2
Bendogerit
4.903
5.083
9.986
3.181
3
Gedog
5.131
5.125
10.256
3.241
4
Karangtengah
3.459
3.481
6.940
2.153
5
Plosokerep
1.395
2.301
4.566
1.485
6
Klampok
2.153
2.172
4.325
1.442
7
Rembang
1.395
1.513
2.908
979
7 kelurahan
25.668
26.282
51.995
16.640
Jumlah
Sumber :Data penduduk sasaran program 2017 & BPS kota Blitar Tahun 2015
Tabel 3.4 Jumlah kelahiran penduduk menurut jenis kelamin
No Kecamatan
Kelurahan
L
P
TotalL+P
7
POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN
1
SANANWETAN Sananwetan
100
102 202
2
Bendogerit
92
90
182
3
Gedog
62
59
121
4
Karangtengah 57
60
117
5
Plosokerep
39
36
75
6
Klampok
37
33
70
7
Rembang
19
21
40
7 kelurahan
406
401 807
Jumlah
Sumber: Data penduduk sasaran program 2017
Tabel 3.5 Jumlah Kematian penduduk menurut jenis kelamin No Kecamatan
Kelurahan
L
P
Total L+P
1
SANANWETAN Sananwetan
11
10
21
2
Bendogerit
30
25
55
3
Gedog
68
40
108
4
Karangtengah 65
62
127
5
Plosokerep
30
20
50
6
Klampok
14
22
36
7
Rembang
42
53
95
7 kelurahan
260 232 492
Jumlah
Sumber: BPS Kec sananwetan Kota Blitar Tahun 2015
Adapun distribusi distribusi jumlah penduduk penduduk berdasarkan berdasarkan umur dan jenis kelamin di kec.sananwetan adalah sebagai berikut: Gambar 3.2 Piramida Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Di Kec. Sananwetan Kota Blitar Tahun 2016 20,000 9 3 6 5 6 , 2 , 7 1 8 1
15,000
10,000
5,000
2 3 6 9 2 1 , , 1 1
6 5 6 , 1
1 2 5 , 1
4 9 1 6 8 7
8 6 7 5 4 , 2 , 2 2
8 8 9 1 3 , 7 6 , 5
7 1 5 , 3
0 3 9 6 6 6 , , 3 3
9 7 8 , 3
9 3 9 , 2
2 9 3 , 3
0 8 4 8 8 2 , , 1 2
0 5 8 7 4 0 , , 1 1
0
L
P
B A Y I U S I A ' 0 2
B A Y I / B A L I T A U S I A ' 1 4
U S I A P R A S E K O L A H ' 5 6
U S I A A N A K S E ' K 7 O - L 1 A 2 H T I N G K A T S D
u s i a b e l u m p r o d u k t i f ( 0 1 4 )
U S I A R E M A J A ' 1 0 1 8
u s i a p r o d u k t i f ( 1 5 6 4 t a h u n )
P r a l a n s i a ( 4 9 5 9 t a h u n )
u s i a l a n j u t ( 6 0 + t a h u n )
u s i a t i d a k p r o d u k t i f ( 6 5 + t a h u n )
U s i a l a n j u t r i s i k o t i n g g i 7 0 + T h
Sumber : Cakupan program Dinkes Kota Blitar Tahun 2017
8
POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN
Dari data diatas dapat di simpulkan bahwa penduduk kec sananwetan memiliki kelompok usia produktif (15 – 64 tahun ) yang mendominasi jumlah penduduk paling tinggi. dengan jumlah (L) 17.639 jiwa (P) 18.256 jiwa. Klompok umur perempuan lebih banyak dari kelompok umur laki – laki. Sehingga di kelompokkan jumlah wanita wanita usia 30 -50 tahun dengan jumlah 8.071 , wanita usia subur 15- 49 tahun jumlah 13.664 dan pus dengan jumlah 8.776 orang. Puskesmas Kec sananwetan di dalam pelayanannya menerima pasien / penduduk yang memiliki JKN (Jaminan Kesehatan Nasional). jenis jaminan kesehatan pasien yang di layani adalah BPJS, KIS dan SPM. Distribusi penduduk di wilayah kerja puskesmas Kec.sananwetan
dengan
jaminan kesehatan kesehatan adalah :
Table 3.6 distribusi penduduk dengan jaminan kesehatan di kec.sananwetan tahun 2016 No
Jmlh kunjungan
BPJS
SPM KIS
1
Kec Sananwetan
18.971 440
12.776
Umum 49.588
Sumber : bagian umum puskesmas kec. Sananwetan 2016
2. SARANA PENDIDIKAN
Adapun sarana pendidikan pendidikan di Wilayah Kecamatan Kecamatan Sananwetan Sananwetan pada tahun 2016 berdasarkan data pendidikan tahun pelajaran 2015/2016 adalah sebagai berikut :
3.6
TK
: 32
SD /MI dan sederajat
: 26
SLTP dan yang sederajat
:8
SMU dan yang sederajat
: 10
Akademi D3
:1
PT yang sederajat / S1
:5
Sekolah luar biasa
:1
SARANA KESEHATAN
Sarana kesehatan terkait erat dengan pelaksanaan pelayanan kesehatan. Untuk menunjang kelancaran kegiatan bidang kesehatan diperlukan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai, meliputi Puskesmas, Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat, Sarana Farmasi dan Perbek Sarana kesehatan yang ada di UPTD Puskesmas Kecamatan Sananwetan terdiri dari 1
9
POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN
Puskesmas Induk dengan 6 (enam) Puskesmas Pembantu, 1 PONED, 1 Unit Gawat Darurat dan 1 Unit Rawat Inap. Berikut ini kondisi sarana kesehatan di wilayah puskesmas Kec Sananwetan pada tahun 2016. Tabel 3.7 Sarana Kesehatan di Kec.sananwetan Kota Blitar Tahun 2016 NO.
Sarana Kesehatan
Jumlah
1
RUMAH SAKIT UMUM PEMERINTAH 1
2
PUSKESMAS PERAWATAN
1
3
PUSKESMAS PEMBANTU
6
4
RUMAH BERSALIN /PONED
1
5
POSKESDES
7
6
POSYANDU BALITA
60
7
APOTEK
5
8
TOKO OBAT
4
8
POSKESTREN
2
Sumber :UKBM UPTD Puskesmas Kec.sananwetan.
Sumber daya kesehatan merupakan salah satu pendukung di segala level pelayanan kesehatan. Dan dengan terpenuhinya sumber daya kesehatan, diharapkan juga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan sehingga derajat kesehatan masyarakat akan terjaga.
3.7 SUSUNAN KEPEGAWAIN DAN PERLENGKAPAN
a. Susunan Kepegawaian Adapun Distribusi Distribusi jumlah dan jenis tenaga kesehatan kesehatan yang ada di UPTD. Puskesmas Kecamatan Sananwetan Kota Blitar dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.8 Distribusi Jenis Tenaga Kesehatan di UPTD. Puskesmas Kecamatan Sananwetan Kota Blitar tahun 2016 NO JABATAN
L
P
JML
3
3
1
DOKTER UMUM
2
DOKTER GIGI
1
3
4
3
PERAWAT
4
14
18
4
BIDAN
15
15
5
KESLING
1
2
6
PROMKES
1
1
1
10
POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN
7
ANALIS
2
2
KESEHATAN 8
APOTEKER
1
1
9
PERAWAT GIGI
2
2
10
TENAGA GIZI
1
2
11
ASISTEN
2
3
APOTEKER APOTEKER
3.8 HASIL CAKUPAN CAKUPAN PROGRAM INDERA TAHUN LALU NO
1
KEGIATAN
Pembinaan pengobatan tradisional yang
SATUAN
CAKUPAN (2016)
orang
3
orang
6
menggunakan tanaman obat 2
Jumlah pengobat tradisional dengan ketrampilan yang dibina
3
Pembinaan pengobat tradisional lainnya
orang
6
4
Frekuensi pengobat tradisional yang dibina
kali
6
Sumber data: Hasil PKP UPTD Puskesmas Kec. Sananwetan
11
POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN
BAB
IV
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
4.1.
IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN
Dengan melihat uraian pada bab terdahulu nampak masih diketemukan permasalahan program Batra, yaitu: 1. Belum meratanya pemahaman petugas kesehatan tentang program Batra 2. Belum adanya standarisasi pendidikan dan pelatihan pengobat tradisional 3. Belum adanya koordinasi lintas program dan lintas sektor dalam hal pembinaan 4. Belum adanya sistem pelaporan Batra yang yang terstandarisasi
4.2.
PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
Berdasarkan dari analisis penentuan permasalahan diatas maka perlu ditentukan prioritas masalah agar terwujud pelaksanaan kegiatan yang menganut
prinsip
efektif,
efesien,
proporsional
serta
rasional
dengan
mengunakan alat analisis manajemen yaitu: MCUA ( Multiple Criteria Utility Assesment ) sebagai berikut:
Masalah No
Kriteria
Keterangan
Bobot (B)
1
2
3
4
S
BS
S
BS
S
BS
S
BS
3
75
4 100
1
Besarnya masalah kesehatan
25
2
50
2
50
2
Keseriusan masalah kesehatan
40
2
80
3
120 3 120 4 160
3
Kemampuan Sumber Daya
35
3
105 3
105 3 105 3 105
Jumlah BS
235
275
300
365
Ranking
4
3
2
1
Keterangan: B
: Bobot (Nilai untuk menyatukan tingkat kepentingan)
S
: Skor 1 – 5 ( 1 = Tdk penting, 2 = Kurang penting, 3 = Penting, 4 = Lebih
penting, 5 = Sangat penting )
12
POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN
1. Belum meratanya pemahaman petugas kesehatan tentang program Batra 2. Belum adanya standarisasi pendidikan dan pelatihan pengobat tradisional 3. Belum adanya koordinasi lintas program dan lintas sektor dalam hal pembinaan 4. Belum adanya sistem pelaporan Batra yang terstandarisasi
13
POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN
4.3 MENCARI PENYEBAB MASALAH
Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan mencoba menelusuri faktor penyebab yang berpengaruh terhadap masalah tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan alat analisis diagram tulang ikan (fish (fish bone analizer ). ). Beberapa faktor akar penyebab masalah tersebut dikelompokan dalam berbagai kelompok faktor internal (sumberdaya) maupun faktor eksternal (lingkungan) yang dapat dilihat sebagai berikut:
DANA
Kurangnya anggaran kegiatan puskesmas
Kurangnya kesadaran masyarakat
LINGKUNGAN
MANUSIA
Kurangnya tenaga kesehatan yg terlatih
Kurangnya dukungan dari lintas sektor yg terkait
Sistem pelaporan Batra Sistem pencatatan dan pelaporan Batra yang belum terintegrasi
Kurangnya sosialisasi Lintas Sektor
MATERIAL
Kurangnya petugas yang untuk kegiatan diluar gedung puskesmas
METODE
14
POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN
4.5 PENENTUAN PRIORITAS PENYEBAB MASALAH
1. Sistem pencatatan dan pelaporan indera Penglihatan Penglihatan dan Pendengaran yang belum terintegrasi 2. Masih kurangnya koordinasi dengan instansi lain yang terkait 3. Kurangnya tenaga petugas yang terlatih 4. Kurangnya sosialisasi lintas sektor yang terkait 5. Kurangnya kerjasama dan sosialisasi lintas program 4.6 MENCARI ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Setelah masalah prioritas terpilih maka tahap selanjutnya perlu dicari alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan alat analisis sebagai berikut: No 1.
2.
3.
4.
5.
Penyebab Masalah Pemecahan Masalah PRIORITAS Sistem pencatatan dan pelaporan Adanya format baku Batra yang belum terintegrasi pencatatan dan pelaporan Batra yang 4 ditentukan oleh DINKES Masih kurangnya koordinasi Adanya kerjasama kerjasama dengan instansi lain yang terkait dengan lintas sektor melalui sosialisasi di 5 instansi lain yang terkait Kurangnya sosialisasi antara Adanya sosialisasi sosialisasi petugas yang sudah dilatih lintas program dengan petugas yang lainnya di 1 Puskesmas Kurangnya tenaga kesehatan yg terlatih
Kurangnya sosialisasi lintas sektor yang terkait
Perlu adanya pelatihan tenaga kesehatan di tingkat kota Sosialisasi tentang Batra di lingkungan masyarakat
3
2
POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN
4.5 PENENTUAN PRIORITAS PENYEBAB MASALAH
1. Sistem pencatatan dan pelaporan indera Penglihatan Penglihatan dan Pendengaran yang belum terintegrasi 2. Masih kurangnya koordinasi dengan instansi lain yang terkait 3. Kurangnya tenaga petugas yang terlatih 4. Kurangnya sosialisasi lintas sektor yang terkait 5. Kurangnya kerjasama dan sosialisasi lintas program 4.6 MENCARI ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Setelah masalah prioritas terpilih maka tahap selanjutnya perlu dicari alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan alat analisis sebagai berikut: No 1.
2.
3.
4.
5.
Penyebab Masalah Pemecahan Masalah PRIORITAS Sistem pencatatan dan pelaporan Adanya format baku Batra yang belum terintegrasi pencatatan dan pelaporan Batra yang 4 ditentukan oleh DINKES Masih kurangnya koordinasi Adanya kerjasama kerjasama dengan instansi lain yang terkait dengan lintas sektor melalui sosialisasi di 5 instansi lain yang terkait Kurangnya sosialisasi antara Adanya sosialisasi sosialisasi petugas yang sudah dilatih lintas program dengan petugas yang lainnya di 1 Puskesmas Kurangnya tenaga kesehatan yg terlatih
Kurangnya sosialisasi lintas sektor yang terkait
Perlu adanya pelatihan tenaga kesehatan di tingkat kota Sosialisasi tentang Batra di lingkungan masyarakat
3
2
15
POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN
BAB V RENCANA USULAN USULAN KEGIATAN (RUK) (RUK) PERENCANAAN PROGRAM BATRA TAHUN 2016
NO
1
2
UPAYA KESEHATAN Program BATRA
KEGIATAN
TUJUAN
SASARAN
TARGET
KEBUTUHAN SUMBER DAYA DANA
Pembinaan dan pemantauan Batra kec. Sananwetan
Memberikan pemahaman dan arahan dalam pelaksanaan
Pertemuan kader Batra Kec.sananwetan
Memberikan pengetahuan tentang Program Batra
ALAT
INDIKATOR
SUMBER
TENAGA
KEBERHASILAN
PEMBIAYAAN
Pedagang jamu gendong
28 orang
Buku Pembinaan
pemegang program Batra
Mendapatkan hasil supervisi dan analisa
BOK
Kader Batra
40 orang
Materi pertemuan
Dokter dan pemegang program Batra
Meningkatkan peran serta kader Batra
BOK
16
POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN
17
POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN
BAB VII PENUTUP
KESIMPULAN Dari hasil pembahasan di depan, prioritas utama dari masalah yang harus di atasi supaya masyarakat lebih mengerti tentang Program Batra
SARAN Demi teratasinya masalah dari program
program Puskesmas dengan melihat
POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN
17
POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN
BAB VII PENUTUP
KESIMPULAN Dari hasil pembahasan di depan, prioritas utama dari masalah yang harus di atasi supaya masyarakat lebih mengerti tentang Program Batra
SARAN Demi teratasinya masalah dari program – – program Puskesmas dengan melihat penyebab yang utama sangat di harapkan adanya kerjasama dan peninjauan kembali dari sector dan program terkait agar semua kegiatan program tercapai target sesuai dengan yang telah di tetapkan.
POA UPTD PUSKESMAS KECAMATAN SANANWETAN
BAB VII PENUTUP
KESIMPULAN Dari hasil pembahasan di depan, prioritas utama dari masalah yang harus di atasi supaya masyarakat lebih mengerti tentang Program Batra
SARAN Demi teratasinya masalah dari program – – program Puskesmas dengan melihat penyebab yang utama sangat di harapkan adanya kerjasama dan peninjauan kembali dari sector dan program terkait agar semua kegiatan program tercapai target sesuai dengan yang telah di tetapkan.
18