REFERAT
POLIPOSIS KOLOREKTAL KOLOREKTAL
Oleh : Mathan Amuthan
G99121027
Novita Dwi Cahyanti
G99121033
Kisenda Bagus W.
G99121022
Rosa Kristiansen
G99121042
Pembimbing : dr. Sulistyani Kusumaningrum, M.Sc., Sp. Rad.
KEPANITERAAN KLINIK RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA 2012
BAB I PENDAHULUAN
Istilah Istilah polip kolon dalam klinik klinik dipakai untuk menggambarkan menggambarkan tiap kelainan kelainan yang jelas, jelas, yang menonjol di atas permukaan mukosa yang mengelilinginya. Bentuk, besar, dan permukaan polip dapat berbeda-beda. Ada yang bertangkai pedunculated (pedunculated polyp) dan dan ada ada yang ang tida tidak k bertangkai dan memiliki dasar yang lebar ( sessile sessile polyp). Meskipun secara makroskopis beberapa jenis polip dapat diketahui akan tetapi untuk mengetahui secara pasti jenis polip, diperlukan pemeriksaan histologis. Hal ini penting sekali karena jenis-jenis polip berbeda secara klinis, terutama dalam hal potensi untuk menjadi ganas. Polip kolon-rektum lebih sering ditemukan dari pada polip lambung-duodenum. 1 Polip berasal dari epitel mukosa dan merupakan neoplasma jinak terbanyak di kolon dan rektum. Bila tidak diobati, polip kolon dapat mengalami perkembangan menjadi karsinoma dalam beberapa tahun. Sebagian besar polip adenoma bersifat asimtomatik dan ditemukan secara kebetulan saat pemeriksaan sigmoidoskopi, enema barium, atau otopsi. Bila polip menimbulkan gejala, umumnya berupa perdarahan yang nyata atau samar. Kadang-kadang, polip yang besar dapat menimbulkan intususepsi dan menyebabkan obstruksi usus. 2,3 Morbiditas dari polip kolon berhubungan dengan komplikasinya, seperti perdarahan, diare, obstruksi usus, dan karsinoma. Polip kolon berkaitan erat dengan pertambahan usia, biasanya usia setelah 40 tahun. Namun, penyakit ini dapat terjadi dini pada pasien dengan sindroma poliposis. Misalnya, Misalnya, polip kolon dapat terdeteksi terdeteksi pada remaja remaja dengan familial familial adenomatous adenomatous polyposis atau pada psien usia 20-40 tahun dengan hereditary nonpolyposis colorectal cancer.3
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A.Definisi
Polip merupakan neoplasma yang berasal dari permukaan mukosa dan meluas ke arah luar. Istilah polip kolon dalam klinik dipakai untuk menggambarkan tiap kelainan yang jelas (any (any circumscribed lesion), lesion), yang menonjol di atas permukaan mukosa yang mengelilinginya. Betuk, besar, dan bentuk permukaan polip dapat berbeda-beda.1,3
B. Patofisiologi
Polip pada usus besar dibagi atas polip non-epitelial dan polip epitelial. Polip non-epitelial berasal dari jaringan limfoid, otot halus, lemak, dan saraf. Misalnya Misalnya polip limfoid, yang sessile yang sessile dan submukosa, terdapat pada bagian distal rektum dan tidak ganas. Polip limfoid ini terjadi karena peradangan lokal. Polip epitelial lebih sering terjadi. Dapat dibagi atas 4 golongan : 1.
Adenoma atau golongan neoplastik. Jenis ini sangat berpotensi menjadi
ganas. Terdapat 3 jenis adenoma yakni : a) Adenoma Adenoma tubula tubular, r, b) Adenoma Adenoma villos villosa, a, c) Adenom Adenomaa tubulo tubulo-vi -villo llosa. sa. Adenoma Adenoma tubular yang khas ialah kecil, sferis dan bertangkai dengan permukaan yang licin. Adenoma Adenoma villos villosaa biasan biasanya ya besar besar dan sessil dengan dengan permuk permukaan aan yang yang tidak tidak licin. licin. Sedangkan adenoma tubulo-villosa adalah campuran kedua jenis adenoma. Hampir semua semua karsin karsinoma oma kolon kolon timbu timbull dari dari adenom adenoma. a. Proses Proses ini dinama dinamakan kan adenomacarsinoma sequence. sequence. Menurut Menurut penelitian penelitian tentang tentang adenoma, adenoma, perubahan perubahan ke arah ganas lebih mungkin bila adenoma berukuran lebih besar, berupa adenoma villosa, villosa, atau dysplasia epitel berat. Poliposis kolon merupakan suatu polip adenomatosa tetapi penyakit ini di Indonesia jarang ditemukan dan diturunkan menurut hokum Mendel. Bila salah satu orang tua menderita menderita poliposis kira-kira kira-kira 50% dari keturunannya keturunannya akan terkena penyakit ini, Sebelum polip mulai nampak, daerah-daerah dengan proliferasi atipik atipik sudah sudah dapat dapat ditemu ditemukan kan pada pada biopsi biopsi mukosa mukosa rektum rektum.. Prolif Prolifera erasi si atipik atipik ini kemudian kemudian tumbuh tumbuh menjadi menjadi polip adenomatosa. adenomatosa. Biasanya Biasanya terdapat terdapat ratusan ratusan hingga ribuan ribuan polip polip pada pada polipo poliposis sis famili familial. al. Perdar Perdarahan ahan,, banyak banyak lendir lendir,, dan tenesm tenesmus us menunjukkan menunjukkan adanya adanya transform transformasi asi keganasan. keganasan. Juvenil polyposis syndrome yaitu
keada keadaan an terd terdap apat atny nyaa poli polip p pada pada lambun lambung, g, dan dan jara jarang ng pada pada ileu ileum m dan dan kolo kolon. n. Makroskopis kelihatan sebagai polip kecil sampai 2cm, bundar dengan permukaan licin dan merah terang. Polip pada sindrom Peutz-Jegher sebagian besar terdapat pada usus kecil akan tetapi, 15%, polip terdapat pula pada kolon. Polip tersebut sessile atau bertangkai, permukaan kasar dan lobulated , tidak menjadi ganas. 2.
Hamartoma. Hamartoma. Hamartoma merupakan suatu malformasi, malformasi, terdiri terdiri atas suatu suatu
campuran jaringan yang secara normal terdapat di bagian badan tersebut. Pada usus besar ada 2 macam hamartoma yang dikenal, tetapi jarang terjadi, yakni : a) polip juvenile ( Juvenile Juvenile polyp), polyp), b) polip pada Syndrome Syndrome Peutz-Jegher Peutz-Jegherss. Polip juvenile biasanya terjadi pada anak-anak, meskipun tak selalu demikian. Sebagian besar timbul di rektum bagian distal sampai 5 cm dari rektum, biasanya hanya satu atau sediki sedikitt jumlah jumlahnya nya.. Polip Polip karena karena peradan peradangan gan (inflammato inflammatory ry polyps). polyps). Inflamatory polyps, polyps, terdapat terdapat pada peradangan kronik kronik seperti seperti penyakit penyakit Chron, colitis colitis ulseratif ulseratif,, disentri basilaris, amebiasis, dan skistosomiasis. Walaupun keliatannya bertangkai tetapi sukar dibedakan antara tangkai dan kepala. 3.
Polip hiperplastik (hyperplastic (hyperplastic polyp). polyp). Inflamatory polyps, polyps, terdapat pada
peradangan kronik seperti penyakit Chron, colitis ulseratif, disentri basilaris, amebia amebiasis sis,, dan skisto skistosom somias iasis. is. Walaupu Walaupun n keliat keliatanny annyaa bertan bertangkai gkai tetapi tetapi sukar sukar dibedakan antara tangkai dan kepala. 4.
Polip hiperplasi hiperplasi atau metaplastik metaplastik.. Biasanya Biasanya multiple multiple dan sessile, sessile, timbul
pada usia lebih dari 40 tahun. Dapat ditemukan disemua bagian usus besar, tetapi lebih sering di rectum. Biasanya lebih kecil dari 0,5cm dan warnanya sama dengan mukosa sekitar atau lebih pucat.1
C. Epidemiologi
Penelitian terhadap populasi dan autopsi di Amerika menunjukkan bahwa 30% individu paruh baya b aya memiliki polip kolon, sementara itu, insidens familial insidens familial adenomatous polyp di Amerika Serikat adalah 1 kasus untuk setiap 6580-8300 orang. Poliposis kolon sendiri jarang ditemukan di Indone Indonesia sia.. Bila Bila adenoma adenoma berukur berukuran an besar besar maka maka peruba perubahan han ke arah arah keganas keganasan an menjad menjadii lebih lebih mungkin.
Bila tidak diobati, diobati, polip kolon dapat mengalami mengalami perkembangan perkembangan menjadi karsinoma dalam beberapa tahun. Morbiditas dari polip kolon berhubungan dengan komplikasinya, seperti perdarahan, diare, obstruksi usus, dan karsinoma. Polip Polip kolon kolon berkai berkaitan tan erat erat dengan dengan pertam pertambaha bahan n usia, usia, biasan biasanya ya usia usia setela setelah h 40 tahun. tahun. Namun, penyakit ini dapat terjadi dini pada pasien dengan sindroma poliposis. Misalnya, polip kolon dapat terdeteksi pada remaja dengan familial adenomatous polyposis atau pada psien usia 20-40 tahun dengan hereditary nonpolyposis colorectal cancer (HNPCC).4
D. Gejala
Sebagian besar polip adenoma bersifat asimtomatik dan ditemukan secara kebetulan saat pemeriksaan sigmoidoskopi, barium enema, atau autopsi.
Bila polip menimbulkan gejala,
umumnya berupa perdarahan yang nyata atau samar. Sedangkan diare dan sekret mukus dapat dikaitkan dengan adenoma vilosa yang besar dan poliposis familial. 3
E. Komplikasi
Kadang polip yang besar dapat menyebabkan intususepsi dan obstruksi usus.3
F. Pemeriksaan
Colok dubur. Sigmoidoskopi atau kolonoskopi. Foto kontras ganda. 2
G. Gambaran Radiologis
Metode radiografi yang utama untuk menilai polip kolon adalah studi double-contrast barium enema (DCBE). Barium enema dahulu sangat berguna, namun entusiasme terhadap studi DCBE menurun karena sensivitasnya yang rendah terhadap polip yang berdiameter kurang dari 1 cm. Selain itu, studi ini juga sulit untuk mendeteksi polip pada area-area di mana lumen tunggal tidak tidak terdet terdeteks eksii karena karena tumpang tumpang tindi tindih. h. Pada saat saat lumen lumen tungga tunggall tidak tidak dapat dapat terdet terdeteks eksii dan kolonoskopi tidak dapat dilakukan, maka dilakukan penggabungan antara studi DCBE dan flexible dan flexible sigmoidoscopy. sigmoidoscopy. Namun, sigmoidoskopi tidak dapat memberikan pencitraan yang lebih dalam dari sepertiga usus besar, dan prevalensi lesi yang di luar jangkauan sigmoidokopi terus meningkat.
Kolo Kolono nosk skop opii optic optic lebi lebih h disu disukai kai darip daripad adaa studi studi DCBE DCBE dan dan sigm sigmoi oido dosk skopi opi.. Stud Studii DCBE DCBE menyebabkan banyak lesi yang dapat diobati menjadi terlewat. Gamb Gambara aran n poli polip p pada pada stud studii DCBE DCBE berg bergan antu tung ng dari dari sudut sudut mana mana mere mereka ka dili dilihat hat dan dan hubungannya dengan barium pool. Saat dilihat dari en face, face, maka sessile polyps menunjukkan meniscus sign. sign. Meniscus sign merupakan batas dalam yang tegas yang menunjukkan dasar dari polip; sementara itu batas luarnya kurang tegas di mana hal tersebut menunjukkan area mukosa yang normal. Bila dilihat secara tangensial atau miring, maka akan terlihat seperti topi bowler karena meniscus di dasar dan barium menutupi permukaan polip yang terlihat. Polip mengarah pada keganasan jika permukaan polip terlihat irregular dan berlobus, dasarnya lebih lebar dari tingginya, dan jika dasar tersebut nampak retraksi. Pasien dengan familial adenomatous polyps biasanya memiliki lebih dari 100 sessile adenoma berukuran b erukuran 1-5 mm dan terdapat di seluruh usus besar. Divertikel dapat menjadi permasalahan dalam mendiagnosis polip. Divertikel yang tertutup feces, divertikel berlobus yang dilihat secara en face, dan edema pada leher divertikel oleh karena inflamasi semuanya dapat menyerupai polip. Namun, jika multiple polip banyak didapatkan sperti pada sindroma poliposis, biasanya jarang terjadi kesalahan diagnosis.5
Polip bertangkai pada caecum. Polip tersebut merupakan hamartomatous polip.4
Polip soliter dengan perubahan yang mengarah pada keganasan.4
Foto left lateral decubitus, menunjukkan multiple polyps dapa kolon transversum dan descenden.4
Foto polos abdomen pada sindroma poliposis. 5
Sindroma poliposis koli.5
Cecal carcinoma.7
Divertikulitis.6
Divertikulitis6
H. Terapi
Pengobatan polip kolon dipengaruhi juga oleh pertentangan kemungkinan keganasan yang dapat timbul. Pada poliposis poliposis familial kemungkinan kemungkinan terjadi terjadi keganasan keganasan besar, sehingga diobati dengan proktokolektomi proktokolektomi total dan ileostomi ileostomi permanen atau reseksi subtotal subtotal dengan ileorektal ileorektal anastomosis. Bila rektum dipertahankan, perlu pemeriksaan tentang kemungkinan terjadi kanker. Cara pengobatan adenoma pedunkulata atau adenoma vilosa tidak jelas. Pada umumnya polip dengan diameter lebih dari 2 cm, multiple, atau vilosa dianggap memiliki derajat keganasan yang tinggi dan sebaiknya diangkat. Polip pedunkulata tunggal berdiameter kurang dari 1 cm jarang menjadi ganas dan dapat diobservasi secara berkala. Polip dapat dieksisi dari bawah melalui sigmoi sigmoidosk doskopi opi atau atau kolonos kolonoskop kopi. i. Pada lesi lesi yang yang lebih lebih besar besar dan adenoma adenoma vilosa vilosa dilaku dilakukan kan laparotomi dan reseksi reseksi segmental.3 I. Prognosis
Prognosis bergantung pada jenis polip yang ditemukan :
Hamart rtom omaa usus usus : poli polip p ham hamarto artoma ma non non fami famili lial al tida tidak k berh berhub ubun unga gan n deng dengan an 1. Hama peningkatan risiko karsinoma. 2. Polip hiperplastik : tidak menyebabkan peningkatan risiko kanker.
3. Polip retensi retensi juvenil juvenilis is : tidak tidak dihubungkan dihubungkan dengan dengan peningkatan peningkatan risiko risiko karsinom karsinoma. a. 4. Poliposis Poliposis kolon familial familial : karsinoma karsinoma kolon kolon terjadi terjadi pada 100% 100% kasus. kasus. Kolekt Kolektomi omi total total untuk mencegah kanker merupakan indikasi absolut. 5. Sindrom Sindrom Turcot Turcot : mempunyai mempunyai risiko risiko karsin karsinoma oma kolon kolon pada usia muda. muda. 6. Sindrom Sindrom Peutz-Jegher Peutz-Jegherss : terdapat terdapat sedikit sedikit peningkata peningkatan n risiko risiko karsinoma karsinoma kolon. kolon. 7. Sindrom poliposis juvenilis : terdapat sedikit peningkatan karsinoma kolon.8
DAFTAR PUSTAKA
1. Aru W. S., Bambang Bambang S., S., Idrus A., A., Marcellius Marcellius S. K., K., Siti S. Buku Buku ajar ilmu ilmu penyakit penyakit dalam PAPDI jilid 1. Jakarta : Interna Publishing; 2010. hlm 557-9. 2. R. Sjamsuhid Sjamsuhidajat, ajat, Wim Wim de Jong. Jong. Buku ajar bedah. bedah. Jakarta: Jakarta: EGC; EGC; 2004. 2004. hlm 654-7. 654-7. 3. Sylvia Sylvia A. P., Lorraine Lorraine M. W. W. Patofisiolo Patofisiologi gi volume volume 1. Los Angeles; Angeles; 1994. hlm hlm 563-6. 563-6. 4. Justin D. P., Eugene C.L. Imaging in colon polyps. Medscape Reference (update 2011,
Mei
25).
Avalaible
from
http://emedicine.medscape.com/article/367452-
overview#a19. overview#a19. Accessed November 23, 2012. 5. Ali N. K., Eugene Eugene C.L. C.L. Imagi Imaging ng in colon colon polypo polyposis sis syndr syndrome omes. s. Medsca Medscape pe Refere Reference nce (update
2011,
Juni
28).
Available
http://emedicine.medscape.com/article/3722 http://emedicine.medsc ape.com/article/372273-overview#a19 73-overview#a19..
from
Accessed
November 22, 2012. 6. Sandor J., Eugene C.L. Imaging diverticulitis of the colon. Medscape Reference (update
2011, 2011, Mei Mei 25). 25). Aval Avalai aibl blee from from http://emedicine.medscape.com/article/367320overview#a19. overview#a19. Accessed November 23, 2012. 7. Isaac H., Eugene C. L. Imaging in adenocarcinoma of the colon. Medscape Reference
(update
2011,
Juni
8).
Available
Accessed ed http://emedicine.medscape.com/article/367061-overview. Access
from
Novemb November er
23, 2012. 8. Stanlay Stanlay L. Robbins, Robbins, Vinay Kumar. Kumar. Buku Buku ajar patologi patologi.. Jakarta Jakarta : EGC; 2007. 2007. hlm 565-6 565-6