ERLINA MAGHFIROH
3613100022
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FTSP - ITS
Population Problems : Baby booming in Indonesia
(Permasalahan penduduk : Meledaknya Angka Kelahiran di Indonesia)
Meledaknya angka kelahiran akhir – akhir ini merupakan masalah serius
yang harus dihadapi. Secara tidak langsung angka kelahiran yang tinggi
dibandingkan dengan angka kematian yang rendah merupakan salah satu masalah
kependudukan yang umum setiap negara di dunia ini termasuk indonesia dengan
tingkat kelahiran yang terus bertambah setiap tahunnya. Dengan bertambahnya
tingkat kelahiran yang terus meningkat ini menyebabkan jumlah penduduk
Indonesia tinggi. Dengan tingginya jumlah penduduk indonesia memicu
permasalahan lain yang akan muncul seperti keterbatasan lahan huni,
lapangan pekerjaan semakin sempit serta masalah lainnya.
Menurut data dari BPS jumlah penduduk Indonesia akan terus mengalami
peningkatan terlihat dari jumlah penduduk Indonesia sekarang sebesar
244,814 juta jiwa (sumber : data statistik Indonesia 2013). Studi kasus di
surabaya pada kecamatan wonokromo pada angka kelahiran mengalami
peningkatan ±600 penduduk di tiap tahunnya (sumber : kecamatan wonokromo
dalam angka), studi tersebut hanya dalam skala kecamatan belum dalam skala
kota bahkan provinsi akan selalu mengalami peningkatan yang tiada hentinya
(ditujukan dengan grafik jumlah penduduk indonesia yang terus meningkat).
Lonjakan kelahiran juga sering disebut dengan baby booming. Terjadinya baby
booming di Indonesia akan berdampak sangat luas, termasuk juga dampak dalam
tersedianya pangan bagi masyarakat. Kenapa baby booming di kaitkan dengan
masalah pangan? Sebab pangan merupakan kebutuhan pokok makhluk hidup jika
ketersediaan pangan kurang otomatis asupan gizi masyarakat buruk sehingga
akan banyak penyakit yang timbul (misal busung lapar) yang membuat negara
Indonesia dapat dipandang sebelah mata oleh negara lain.
Solusi untuk permasalahan kependudukan baby booming menurut teori malthus
Menurut Teori Malthus, pertumbuhan jumlah penduduk, bila tidak
dikendalikan, akan naik menurut deret ukur (1,2,4,8,dst). Produksi pangan
meningkat hanya menurut deret hitung (1,2,3,4,dst). Di Indonesia dengan
kondisi ledakan penduduk saat ini, mengakibatkan dampak sosial yang
menyebabkan krisis pangan. Selain itu, semakin banyak terjadi urbanisasi
karena orang-orang desa yang dulunya tercukupi ketersediaan pangannya namun
tidak menikmati pembangunan mulai berbondong-bondong pindah ke kota.
Generasi muda tidak ada yang mau menjadi petani dikarenakan ingin menikmati
pembangunan dan terkesan menjadi pemalas.
Di antara orang-orang yang terancam kelaparan, sebanyak 272.198 penduduk
Indonesia, berada dalam keadaan paling mengkhawatirkan. Mereka yang
digolongkan terancam kelaparan dengan keadaan paling mengkhawatirkan adalah
penduduk dengan pengeluaran per kapita di bawah Rp 15.000,00 per hari
sebanyak 14.108 jiwa. (sumber : badan pusat statistik indonesia)
Progam yang dilakukan Indonesia untuk mengalami krisis tersebut dan baby
booming seperti revolusi hijau dengan progam pelita (pembangunan lima
tahun) yang salah satunya untuk memperbaiki kondisi pangan. Selanjutnya
progam yang dilakukan adalah program transmigrasi yang ditujukan untuk
meningkatkan penyebaran penduduk dan tenaga kerja, pembukaan dan
pengembangan daerah produksi pertanian baru dalam rangka pembangunan daerah
khususnya di luar jJawa, yang dapat menjamin taraf hidup para transmigran,
dan taraf hidup masyarakat sekitar.
Setelah Progam transmigrasi dirasa cukup berhasil Pemerintah mencanangkan
Program Keluarga Berencana (program unggulan sampai sekarang) yang
merupakan upaya untuk mencegah dan mengatur kelahiran. Pemerintah melalui
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bergerak dalam
penyebaran alat-alat dan pengetahuan kontrasepsi. Setiap desa dan kota
Petugas Lapang KB siap membantu keluarga-keluarga yang ingin memasuki
program KB.
Akan tetapi tidak hanya teori maltus yang digunakan dalam menghadapi
masalah baby booming. Ada beberapa teori yang berbeda dan cara memandangnya
terhadap over population di suatu negera. Yang pertama Teori Sosial, Teori
ini berpangkal pada manusia sebagai mahluk sosial yang menjadi faktor utama
perkembangan penduduk serta Teori Natural yang mempunyai dasar, bahwa
manusia dalam hidupnya selalu terikat lingkungan alam (natural
Environment). Penduduk dunia bertambah, karena angka kelahiran jauh lebih
besar dari angka kematian. Perkembangan keturunan sangat dipengaruhi oleh
alam.