PEDOMAN PELAYANAN KLINIS DEPARTEMEN ANESTESI
RSUP DR.M. DJAMIL PADANG 2013
Anestesia Regional Blok Epidural Batasan dan uraian umum Pengertian
Anestesia epidural adalah tindakan anestesia dengan menyuntikkan obat ke ruang epidural yang akan menghasilkan hambatan hantaran rangsang saraf medula spinalis, menyababkan hilangnya fungsi otonom, sensoris dan mooris untuk sementara waktu. Ruang epidural yang dimaksud setinggi segmen vertebra cervikal sampai sakral. Tujuan
Tujuan anestesia epidural adalah menghilangkan senssasi pada daerah yang teranestesia (terblok sensorik, motorik dan otonomnya) sehingga dapat dilakukan tindakan pembedahan di daerah tersebut. Kebijakan
ndikasi ! "perasi di area cervikal, torakal, cervitorakal (antara lain, namun tidak terbatas pada hal sebagai berikut saja) "rtopedi#bedah tulang (deartikulasi sendi bahu, dll) $edah tumor $edah plastik $edah T%T laring $edah vaskuler $edah anak $edah jantung dan bedah thorak "perasi di area abdomen dan punggung (antara lain, namun tidak terbatas pada hal sebagai berikut saja) $edah umum#digestif $edah urologi $edah tumor $edah plastik "rtopedi#bedah tulang $edah anak $edah vaskular "perasi kebidan dan kandungan "perasi di area pelvis, inguinal, kemaluan dan rektal) $edah umum#digestif $edah urologi $edah tumor $edah plastik "rtopedi#bedah tulang $edah anak $edah vaskular "perasi kebidanan dan kandungan "perasi di ekstrimitas bawah (antara lain, namun tidak terbatas pada hal sebagai berikut saja) ! "rtopedi#bedah tulang $edah plastik $edah tumor $edah vaskular $edah anak &ombinasi dengan anestesia umum pada anestesia balans 'enanggulangan nyeri pasca bedah 'enanggulangan nyeri kronik
'enanggulangan nyeri kanker Kontra indikasi
Absolut 'asien menolak Terdapat lesi infeksius di tempat penyuntikan &oagulopati 'eningkatan tekanan intra kranial Relatif nfeksi di sekitar tempat penyuntikan %ipovolemia 'enyakit susunan saraf pusat yeri punggung kronik epsis Syarat udah menandatangani surat i*in operasi 'asien kooperatif Terdapat indikasi dilakukannya anestesia epidural Tidak terdapat indikasi kontra Komplikasi yang mungkin terjadi
%ipotensi 'unksi duramater dan 'ost +ural 'uncture %eadache nfeksi 'erdarahan epidural Trauma serabut saraf Pemeriksaan penunjang
+' $T#-T atau 'T#a'TT 'emeriksaan lain atas indikasi Daftar pustaka
. -linical Anesthesia procedure of /assachussetts 0eneral %ospital 1. -linical anesthesiology
Anestesia Regional Blok Spinal
Batasan dan uraian umum Pengertian
Anestesia spinal adalah tindakan anestesia dengan cara penyuntikan obat anestesia lokal dan ajuvan ke dalam ruang subrachnoid yang akan menghasilkan hambatan hantaran rangsang saraf medula spinalis, menyebabkan hilangnya fungsi otonom, sensoris dan motoris untuk sementara waktu. Tujuan
Tujuan anestesia spinal adalah menghilangkan sensasi pada daerah yang teranestesia (terblok sensorik, motorik dan otonomnya) sehingga dapat dilakukan tindakan pembedahan didaerah tersebut Kebijakan Indikasi :
"perasi di area abdomen dan punggung (antara lain, namun tidak terbatas pada hal berikut saja) $edah umum#digestif $edah urologi $edah tumor $edah plastik "rtopedi#bedah tulang $edah anak $edah vaskular "perasi kebidanan dan kandungan "perasi di ekstrimitas bawah (antara lain, namun tidak terbatas pada hal sebagai berikut saja)! "rtopedi#bedah tulang $edah plastik $edah tumor $edah vaskular $edah anak &ombinasi dengan anestesia umum pada anestesia balans 'enanggulangan nyeri pasca bedah 'enanggulangan nyeri kronik 'enanggulangan nyeri kanker Kontra indikasi
Absolut! 'asien menolak Terdapat lesi infeksius di tempat penyuntikan &oagulopati 'eningkatan tekanan intra kranial Relatif nfeksi di sekitar tempat penyuntikan %ipovolemia 'enyakit susunan saraf pusat yeri punggung kronik epsis Syarat : udah menandatangani surat i*in operasi 'asien kooperatif Terdapat indikasi dilakukannya anestesia spinal Tidak terdapat indikasi kontra absolut Komplikasi yang mungkin terjadi :
%ipotensi nfeksi 'ost +ural 'uncture %eadache
Total spinal blok, blok spinal tinggi 'erdarahan subarakhnoid Trauma serabut saraf Transient eurologic yndrome (T), -auda 23uina yndrome Pemeriksaan penunjang :
+' $T#$- atau 'T#a'TT 'emeriksaan lain atas indikasi Daftar pustaka
. -linical Anesthesia 'rocedure of /assachussetts 0eneral %ospital 1. -linical Anesthesiology
Anetesia mum Batasan dan uraian umum Pengertian Anestesia umum adalah suatu prosedur tindakan dalam anestesia untuk memenuhi keadaan amnesia, analgesia dan penekanan refleks pada pasien. Anestesia umum dapat dilakukan secara inhalasi, intravena, atau kombinasi keduanya (anestesia balans). angkah4langkah dalam anestesia umum meliputi ! premedikasi, induksi, pemeliharaan anestesia dan pengakhiran anestesia. 5ang dimaksud anestesia umum disini adalah anestesia umum untuk pasien dewasa umum untuk pasien pediatri akan diatur sesuai protokol anestesia untuk pediatri. Tujuan /empertahankan kondisi dan keselamatan pasien selama tindakan operasi atau tindakan lain yang menyebabkan pasien memerlukan anestesia umum /embantu menciptakan kondisi yang optimal untuk prosedur yang akan dijalani
Prosedur Premedikasi Ringan +ia*epam 647 mg ora*epam 41 mg
po, hari preop po, hari preop
edang
/ida*olam 41 mg 8 'etidin 41 mg#kg$$, atau 9entanil 41 :g#kg$$, atau /orfin 7, mg#kg$$
iv, sebelum induksi (saat pasien berada pada ruang persiapan atau kamar operasi), perlu monitoring tanda4tanda depresi nafas
$erat
+ia*epam 7 mg /ida*olam 6 mg ; 'etidin 41 mg#kg$$ atau 9entanil 41 :g#kg$$ atau /orfin 7, mg#kg$$
po, 1 jam preop iv, sebelum induksi (saat pasien berada pada ruang persiapan atau kamar operasi), perlu monitoring tanda4tanda depresi nafas
Induksi
'reinduksi! • • • • •
'eriksa mesin anestesia, alat penghisap, peralatan pemeliharaan jalan nafas, obat4obatan. Nilai kembali tanda vital pasien 'asang monitor anestesia dan periksa fungsinya $erikan "1 77< melalui sungkup muka selama 4= menit +apat diberikan obat4obatan tambahan untuk sedasi#analgesia jika diperlukan seperti ! 9entanil 41 :g#kg$$ iv 8 /ida*olam 7,7=47, mg#kg$$
'emberian obat induksi
'elumpuh otot untuk intubasi
"bat
+osis
Awitan
ama
?ekuronium
7, mg#kg$$ iv 7,1 mg#kg$$ iv 7,6 mg#kg$$ iv 7,B4,1 mg#kg$$ iv
14 = mnt @ 1 mnt 41 mnt B747 dtk
164=7 mnt >647 mnt 7417 mnt =7 mnt
Atrakurium Rokuronium
a
41,6 mg#kg$$ iva 7,147,> mg#kg$$ iv b
'ropofol 2tomidate
nyeri saat disuntikkan nyeri saat disuntikkan, mioklonus
b
Pemeli!araan anestesia
Anestesia inhalasi
=7477 < "1 ; 74C7 < 1" ; %alotan (/A-D7,C6 <) titrasi atau 2nfluran (/A-D,CB <) titrasi atau sofluran (/A-D, <) titrasi atau evofluran (/A-D1,7 <) titrasi atau +esfluran (/A-DB,7 <) titrasi
Anestesia balans
=7477 < "1 ; 74C7 < 1" ; 'etidin 7,64,6 mg#kg$$#=4> jam (bolus intermitten) atau 9etanil 47 :g#kg$$ sesuai kebutuhan
kerja
; %alotan atau anestetik inhalasi lainnya (titrasi) atau 'ropofol 674177 :g#kg$$ Anestesia intravena total
=7477 < "1 ; 'etidin
$olus awal ! 41 :g#kg$$ 'emeliharaan! 7,64,6 mg#kg$$#=4 > jam (bolus intermitten)
atau 9entanil
$olus awal ! 41 :g#kg$$ 'emeliharaan ! 47 :g#kg$$ sesuai kebutuhan nduksi ! 41,6 mg#kg$$
; 'ropofol
'emeliharaan ! 674177 :g#kg$$#mnt (infus dihentikan 6 menit sebelum operasi selesai) nduksi ! 41 mg#kg$$ 'emeliharaan ! 41 :g#kg$$# bolus intermitten tiap 6417 mnt atau sesuai kebutuhan
atau &etamin
Eika diperlukan pelumpuh otot selama operasi maka beberapa pilihan yang dapat digunakan adalah sebagai berikut ! &erja singkat /ivakurium $olus 7, mg#kg$$#7417 mnt atau infusi 46 :g#kg$$#mnt &erja menengah
&erja panjang
?ekuronium
$olus 7,747,716 mg#kg$$#=7 mnt atau infus 41 :g#kg$$#mnt
Rokuronium
$olus 7,647,B mg#kg$$#=7 mnt atau infus 641 :g#kg$$#mnt
Atrakurium
$olus 7, mg#kg$$#7417 mnt atau infus 647 :g#kg$$#mnt
'ankuronium
$olus 7,71 mg#kg$$#B747 mnt
Pengak!iran anestesia
'emulihan dari pelumpuh otot
!
Eika dperlukan dapat di berikan obat reversal sebagai berikut ! eostigmin 7,7647,7C (dosis maksimum) /g#kg$$ ; ulfas atropin 7,76 mg#kg$$ iv
Analgesik pasca operasi
!
Eika diperlukan analgetik pasca operasi diberikan ebelum pasien dibangunkan
'rofilaksis mual4muntah
!
+apat diberikan metoklopramid (7 mg iv), atau droperidol (7,B16mg iv) atau ondansentron (> mg iv) dapat dipertimbangkan pemasangan pipa lambung dan irigasi cairan lambung
"ksigen
!
'emberian 1" dan anestetik dihentikan dan diberikan 77 < oksigen
'enghisapan lendir
!
Rongga orofaring dibersihkan dengan penghisap lendir
2kstubasi
!
2kstubasi dilakukan jika refleks proteksi jalan nafas sudah berfungsi kembali, pasien bernafas spontan dan mampu mengikuti perintah
Anestesia Regional Blok Kaudal Batasan dan uraian umum Pengertian Anestesia kaudal adalah teknik amestesia epidural dengan akses#pendekatan ke ruang epidural segmen sakral melalui hiatus sakralis. Anestesia kaudal dapat diperoleh dengan menyuntikkan obat anestesi lokal melalui hiatus sacralis ke dalam ruangan epidural pada canalis sacralis. Tujuan Tujuan anestesia kaudal adalah menghilangkan sensasi pada daerah yang teranestesia (terblok sensorik, motorik dan otonomnya) sehingga dapat dilakukan tindakan pembedahan di daerah tersebut. Kebijakan
ndikasi ! ndikasi dilakukan kaudal anestesi untuk operasi4operasi daerah perineal seperti haemoroid, fistula ani, dan kista bartolini Kontra indikasi Absolut 'asien menolak Terdapat lesi infeksius di tempat penyuntikan &oagulopati 'eningkatan tekanan intra kranial Relatif nfeksi disekitar tempat penyuntikan %ipovolemia 'enyakit susunan saraf pusat yeri punggung kronik epsis Syarat
udah menandatangani surat i*in operasi 'asien kooperatif Terdapat indikasi dilakukannya anestesia kaudal Tidak terdapat indikasi kontra
Komplikasi yang mungkin terjadi
%ipotensi 'unksi duramater dan 'ost +ural 'uncture %eadache nfeksi 'erdarahan epidural atau kaudal Trauma serabut saraf ulit mencapai level anestesia yang tinggi /asih bisa terjadi reaksi sistemik &arena kelainan anatomi, kegagalannya bisa mencapai 647 < Pemeriksaan penunjang
+' $T#-T atau 'T#a'TT 'emeriksaan lain atas indikasi
Daftar pustaka
. -linical Anesthesia procedure of /assachussetts 0eneral %ospital 1. /organ 02, /ikhhail /, /urray /E. -linical Anesthesiology, >th ed, ew 5ork! ange /edical $ooks#/c0raw4%illF177B =. $arash '0, -ullen $9, toelting R&. -linicsl Anesthesia, 6th ed. 'hiladelphia!ippincott Gilliams H GilkinsF177B >. %ad*ic Admir ! 'eripheral erve $lok, st ed, 177B
Anestesia Blok Perifer Ekstremitas Atas Batasan dan uraian umum Pengertian Anestesia blok saraf perifer ekstremitas atas adalah tindakan anestesia dengan menyuntikkan obat anestesia lokal (dengan atau tanpa adjuvan) ke sekitar saraf (hingga perineural sheath) yang akan mengahasilkan hambatan hantaran rangsang pada saraf yang diberi obat, menyebabkan hilangnya fungsi sensoris dan motoris pada ekstremitas atas. Tujuan /enghilangkan sensasi pada daerah yang teranestesia (terblok sensorik dan motorik) sehingga dapat dilakukan tindakan pembedahan didaerah tersebut). Kebijakan ndikasi $lok nterscalenus !
/enghilangkan senasasi pada daerah yang disyarafi pleIus brachialis (terblok sensorik, motorik dan otonomnya) khususnya operasi bahu dan insersi graft arteriovenosa untuk hemodialisa. ndikasi $lok AIillaris! /enghilangkan sensasi nyeri daerah yang disyarafi fleIus brachialis. $lok aksillaris adalah pilihan yang terbaik untuk pembedahan daerah siku, lengan bawah dan p ada tangan.
Kontra indikasi Absolut ! . 'asien menolak 1. Terdapat lesi infeksius di tempat penyuntikan =. &oagulopati
Relatif ! . 1. =. >.
+iatesis hemoragi 'aralisis phrenic contralateral 'aralisis kontralateral n. Recurent 'neumothoraI kontralateral
Syarat
udah menandatangani surat i*in operasi 'asien kooperatif Terdapat indikasi dilakukannya anestesia blok interscalenus Tidak terdapat indikasi kontra
Komplikasi yang mungkin terjadi : Infeksi "ematoma Penusukan pada pembulu! dara! Toksisitas anestesi lokal #edera syaraf Total spinal anestesia "orner syndrome Paralisis diafragma
Pemeriksaan penunjang +' $T#-T atau 'T#a'TT Daftar pustaka
. 'eripheral erve $locks ! Admir %a*ic dan Eerry d ?loka 1. -ompendium of Regional Anesthesia
Anestesia Blok Saraf Perifer Ekstremitas Ba$a! Batasan dan uraian umum Pengertian Anestesia blok saraf perifer ekstremitas bawah adalah tindakan anestesia dengan menyuntikan obat anestesia lokal ( dengan atau tanpa adjuvan ) kesekitar saraf (hingga perineural sheath) yang akan menghasilkan hambatan hantaran rangsang pada saraf yang diberi obat, menyebabkan hilangnya fungsi sensoris dan motoris pada ekstremitas bawah. Tujuan /enghilangkan nsensasi pada daerah yang teranestesia (terblok sensorik dan motorik) sehingga dapat dilakukan tindakan pembedahan didaerah tersebut. Kebijakan
ndikasi ! $lok saraf sciatic "perasi didaerah panggul, genu, cruris, angkle, dan pedis "rtopedi#bedah tulang $edah vaskular $edah plastik $edah anak $edah umum $edah tumor $lok saraf 'oplitea! "perasi di daerah paha "perasi didaerah lutut, seperti skin grafting, arthroskopi lutut dan bedah patella "perasi di daerah medial kaki bagian bawah
Kontra indikasi
Absolut 'asien menolak Terdapat lesi infeksius ditempat penyuntikan koagulopati Relatif nfeksi ditempat penyuntikan %ipovolemia 'enyakit susunan saraf pusat yeri punggung kronik epsis Syarat
udah menandatangani surat i*in operasi 'asien kooperatif Terdapat indikasi dilakukannya anestesia blok saraf skiatik Tidak terdapat indikasi kontra
Komplikasi yang mungkin terjadi
njeksi intravaskular njeksi intraneural Pemeriksaan penunjang
+' $T#-T atau 'T#a'TT Daftar pustaka
. /organ -linical Anesthesiology 1. 'rinciple and 'ractice of 'eripheral erve $locks ( ew 5ork chool of Regional Anesthesia)
Prosedur Anestesia Epidural
Persiapan pasien
udah dilakukan kunjungan pra4anestesia, termasuk informed consent esuai standard anestesia umum 'remedikasi sesuai indikasi &husus! 'asien telah terpasang jalur intravena yang lancar minimum satu buah Persiapan alat dan obat
Earum#set epidural baik dengan atau tanpa kateter epidural "bat anestesia lokal dan adjuvan 'eralatan a dan anti sepsis Alat dan obat anestesia umum Persiapan alat pemantauan
Tensimeter 2&0 'ulse oksimeter tetoskop Termometer &ateter urin terpasang Pelaksana
+okter pesialis Anestesiologi (untuk seluruh level epidural!cervikal, thorakal, lumbar) ''+ semester keatas, sudah melaporkan dan mendapatkan persetujuan dari konsulen yang bertanggung jawab (untuk epidural lumbardan thorakal) #ara kerja
Tentukan landmark celah antara vertebra yang dituju akukan tindakan sepsis dan antisepsis pada landmark yang ditentukan $erikan anestesi lokal pada celah yang akan dilakukan penusukan jarum Tuohy 'endekatan median ! akukan penusukan jarum Tuohy pada garis midline#median setinggi celah yang telah diberi anestesi lokal sampai jarum Tuohy terfiksasi diligamentum flavum. Teknik loss of resistace ! -abut stilet dan hubungkan jarum dengan syringe yang berisi a-l 7, <. +engan tangan non dominan menahan jarum pada punggung pasien, tangan dominan mendorong maju jarum Tuohy pelan sambil menekan plunger syringe sampai ujung distal jarum epidural sampai ruang epidural yang ditandai dengan adanya loss of resistance. -abut syringe dan kateter epidural dimasukkan sampai ujung kateter melewati ujung jarum epidural -abut jarum epidural sambil mendorong kateter epidural sedemikian rupa sehingga kateter tidak ikut tercabut 'astikan kateter epidural yang masuk keruang epidural sepanjang lebih kurang >4B cm (fiksasi di kulit ! kedalaman ruang epidural ; > cm) ambungkan kateter dengan filter yang sudah diisi a-l 7,< Aspirasi untuk memastikan kateter tidak masuk ruang subarachnoid. 9iksasi kateter, tutup dengan kasa steril#pembalut transparan. akukakn test dose untuk memastikan ujung kateter tidak terletak di ruang subarachnoid atau intravaskular.
/asukkan anestesia lokal dengan pelan dan aspirasi sering 'endekatan paramedian ! pada dasarnya sama seperti diatas, hanya jarum spinal disuntikkan pada 4,6 cm lateral dan cm kaudal dari celah penyuntikkan yang dituju. Teknik hanging drop ! pada dasarnya sama dengan teknik loss of resistance hanya ientifikasi ruang epidural dilakukan dengan cara mengamati tertariknya tetesan A-l 7,< pada hub jarum Tuohy oleh tekanan negatif ruang epidural.
Prosedur Anestesia Spinal
Persiapan anestesia
udah dilakukan kunjungan pra4anestesia, termasuk informed consent esuai standard anestesia umum &husus ! 'asien telah terpasang jalur intrvena yang lancar minimum satu buah Persiapan alat dan obat
jalur spinal sekecil mungkin sesuai dengan pengalaman obat anestesia lokal dan adjuvan peralatan a dan anti sepsis alat4alat dan obat4obat anestesia umum Persiapan alat pemantauan
Tensimeter 2&0 'ulse oksimeter tetoskop Termometer &ateter urin terpasang Pelaksana
''+ semester dibawah bimbingan den pengawasan udah melaporkan dan mendapatkan persetujuan dari konsulen yang bertanggung jawab #ara kerja
'eriksa kesiapan alat dan obat yang diperlukan iapkan kelengkapan tindakan untuk asepsis dan antisepsis 'asang monitor standar pada pasien dan amati tanda vital pasien 'asang jalur intravena pada pasien 'osisikan pasien lateral dekubitus atau duduk, ganjal bahu dan kepala pasien bila diposisikan lateral dekubitus Tentukan landmark celah antara 14=, =4> atau >46. -elah antara =4> atau prosesus spinosus > tegak lurus dari spina iliaka anterior superior (garis Tufier) akukan tindakan asepsis dan antisespsis pada landmark yang ditentukan $erikan anestesi lokal pada celah yang akan dilakukan penusukan jarum spinal. akukan penusukan jarum spinal (atau introduser) pada celah yang telah diberi anestesi lokal. 'enusukan jarum harus sejajar dengan prosesus spinosus atau sedikit membentuk sudut kearah sefalad, dengan arah bevel ke lateral atau sefalad. +orong jarum sampai melewati resistensi ligamentum flavum dan dura, terasa loss of resistence pada rongga subarahnoid. -abut mandrem jarum dan pastikan posisi jarum sudah tepat yang ditandai dengan mengalir keluar cairan cerebrospinal yang bening. Earum dapat dirotasikan 7" untuk memastikan kelancaran li3uor yang keluar. 'enusukan harus diulang bila li3uor tidak keluar atau keluar darah. ambungkan jarum dengan spuit berisi obat anestesi lokal yang sudah dipersiapkan. Aspirasi sedikit li3uor, bila lancar suntikan obat anestesi lokal secara berlahan. akukan aspirasi ulang untuk memastikan ujung jarum tetap pada posisi yang tepat dan suntikan kembali obat. etelah selesai cabut jarum dan kembalikan posisi pasien sesuai dengan yang diinginkan. -ara menyuntikkan paramedian pada dasarnya sama sperti diatas, hanya jarum spinal disuntikkan pada ,6 cm lateral dan cm kaudal dari celah penyuntikkan yang dituju.
Prosedur Anestesi Blok Kaudal Persiapan pasien
udah dilakukan kunjungan pra4anestesia, termasuk informed consent
esuai standard anestesia umum 'remedikasi sesuai indikasi &husus! 'asien telah terpasang jalur intravena yang lancar minimum satu buah Persiapan alat dan obat
puit 7 cc "bat anestesia lokal dan adjuvan 'eralatan a dan anti sepsis Alat dan obat anestesia umum Persiapan alat pemantauan
Tensimeter 2&0 'ulse oksimeter tetoskop Termometer &ateter urin terpasang Pelaksana
+okter pesialis Anestesiologi ''+ semester ? keatas, sudah melaporkan dan mendapatkan persetujuan dari konsulen yang bertanggung jawab