LOGO RS
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
STROKE ISKEMIK
1. Pengertian ( Definisi)
2. Anamnesis
3. Pemeriksaan Fisik
4. Kriteria Diagnosis
5. Diagnosis Kera
Kump Kumpul ulan an gejal gejalaa defi defisi sitt neur neurol ologi ogiss akib akibat at gangguan fungsi otak akut baik fokal maupun glob global al yang yang menda endada dak k dis disebab ebabka kan n oleh oleh berkurangnya atau hilangnya aliran darah pada parenkim otak, retina atau medulla spinalis yang dapat disebabkan disebabkan oleh penyumbatan penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah arteri maupun vena yang dibuktikan dengan pemeriksaan imaging dan/atau patologi. Gangguan global berupa gangguan kesadaran Gangguan fokal yang muncul mendadak berupa: 1. Kelumpuhan sesisi/kedua sisi, kelumpuhan satu ekstremitas, kelumpuhan otototot pengerak bola mata, kelumpuhan otototot untuk proses menelan, !icara dan sebagainya. 2. Gangguan fungsi keseimbangan ". Gangguan fungsi penghidu #. Gangguan fungsi penglihatan $. Gangguan fungsi pendengaran %. Gangguan fungsi somatik sensoris &. Gangguan neurobehavioral meliputi gangguan atensi, memori, bicara verbal, gangguan mengerti pembicaraan, pengenalan ruang dan gangguan fungsi kognitif lain 1. 'enurunan G() 2. Kelumpuhan saraf cranial ". Kelemahan motorik #. *efisit sensorik $. Gangguan otonom %. Gangguan neurobehavior +erdapat gejala defisit neurologis global atau salah satu/beberapa defisit neurologis fokal yang terjadi mendadak dengan bukti gambaran neuroimaging (+scan (+scan atau -0 )troke iskemik
22
6. Diagnosis !an"ing
7. Pemeriksaan Pen#nang
8. Tata$aksana
)troke emoragik bila belum dilakukan (+/- otak0 1. (+scan (+ 3ngiografi/- -3 otak 2. 4KG ". *oppler carotis #. +ranscranial *oppler $. +(5 bubble contrast 6 7- %. 8ab : ematologi rutin, gula darah, fungsi ginjal ureum,kreatinin0, 3'++, '+, 9, gula darah puasa dan 2 jam '', b31(, profil lipid, (reactive protein ('0, laju laju endap darah dan pemeriksaan atas indikasi seperti enim jantung troponin/(K-50, serum elektrolit, analisis hepatic dan pemeriksaan elektrolit &. +hora; foto <. =rinalisa >. 4chocardiografi ++4/+440 1?. 'emeriksaan neurobehavior fungsi luhur0 11. *)3 serebral 1. +atalaksana umum: )tabilisasi jalan napas dan pernapasan 'engendalian tekanan intracranial manitol jika diperlukan0 'engendalian kejang terapi anti kejang jika diperlukan0 3nalgetik dan antipiretik jika diperlukan Gastroprotektor jika diperlukan -anajemen nutrisi 'encegahan *7+ dan emboli paru: heparin atau 8-@ 2. +atalaksana spesifik: +rombolisis intravena: alteplase dosis ?,%?,>mg/kg55 pada stroke iskemik onsetA% jam +erapi endovascular: trombektomi mekanik pada stroke iskemik dengan oklusi karotis interna atau pembuluh darah intracranial onset A< jam -anajemen hipertensi nicardipin, 35, 3(4inhibitor, 3(4inhibitor, calcium antagonist, beta blocker, diuretik0
2"
-anajemen gula darah insulin, anti diabetik oral0 'encegahan stroke sekunder antiplatelet: aspirin, clopidogrel, cilostaol atau antikoagulan: !arfarin, dabigatran, rivaro;aban0 9eroprotektor citicholin, piracetam, pento;yfiline, *85) 1?""0 'era!atan di unit stroke 9eurorestorasi/neurorehabilitasi
". +atalaksana intervensi/operatif: (arotid 4ndartersctomy (430 sesuai indikasi (arotid 3rtery )tenting (3)0 sesuai indikasi )tenting pembuluh darah intracranial sesuai indikasi
9. E"#kasi (%os&ita$ %ea$t' Promotion)
10. Prognosis
#. 8ama 'era!atan <1? hari jika tanpa komplikasi/penyulit seperti pneumonia, gangguan jantung,dll0 1. 'enjelasan sebelum -) rencana ra!at, biaya, pengobatan, prosedur, masa dan tindakan pemulihan dan latihan, manajemen nyeri, risiko dan komplikasi0 2. 'enjelasan mengenai stroke iskemik, risiko dan komplikasi selama pera!atan ". 'enjelasan mengenai factor risiko dan pencegahan rekurensi #. 'enjelasan program pemulangan pasien (Discharge Planning) $. 'enjelasan mengenai gejala stroke dan apa yang harus dilakukan sebelum diba!a ke ) 1. 3d vitam : dubia ada bonam 2. 3d sanationam : dubia ad bonam ". 3d fungtionam : dubia ad bonam
11. Tingkat Ei"ens
12. Tingkat Rekomen"asi
3
13. Pene$aa' Kritis
K)- 9eurologi
2#
14. In"ikator
15. Kestakaan
1. ndikator jangka pendek: Kematian 'erbaikan 9)) (National Institute of Health Stroke Scale) 2. ndikator jangka panjang: 'erbaikan m) (modified Rankin Scale) Activit dail living Bungsi kognitif 1. Guideline )troke 2?11 4disi evisi0, Kelompok )tudi )erebrovaskuler '4*C)) 2?11. 2. Dauch 4(, )aver D8, 3dams ' Dr, 5runo 3, (onnors DD, et al. Guidelines for the early management of patients !ith acute ischemic stroke: a guideline for healthcare professionals from the 3merican eart 3ssociation/3merican )troke 3ssociation. )troke.2?1" E ##"0:<&?>#&. ". +he 4uropean )troke Crganiation 4)C0 : Guideline for -anagement of schaemic )troke and +ransient schaemic 3ttack 2??<. #. 33/3)3 Guideline for the 'erevention of )troke in 'atien !ith )troke or +ransient schemic 3ttack. )troke 2?1#E#2E22&2&%. $. 'o!ers @D, *erdeyn (', 5iller D, (offey (), oh 58, et al. 2?1$ 3merican eart 3ssociation/3merican )troke 3ssociation Bocused =pdate of the 2?1" Guidelines for the 4arly -anagement of 'atients @ith 3cute schemic )troke egarding 4ndovascular +reatment: 3 Guideline for ealthcare 'rofessionals Brom the 3merican eart 3ssociation/3merican )troke 3ssociation. )troke.2?1$E #% 1?0:"?2?"$. %. Kamal 3K, 9aFvi , usain -, Khealani 53, (ilostaol versus aspirin for secondary prevention of vascular events afater stroke of arterial origin. )troke. 2?11E#2:e"<2 e"<#. &. @ang , Dohnston (, @ong 8, @ang *, @ang D, et al. (lopidogrel !ith aspirin in acute minor stroke or transient ischemic attack. 9 4ngl D -ed.2?1"E #E"%>10:11>.
2$
<. Berro D-, (anhao ', )tam D, 5ousser -G, 5arinagarrementeria B. 'rognosis of (erebral 7ein and *ural )inus +hrombosis: esults of the nternational )tudy on (erebral 7ein and *ural )inus +hrombosis )(+70. Stroke 2??#E"$E%%#%&?. >. *el Hoppo G, et al. 2??>. 4;pansion of +he +ime @indo! for +reatment of 3cute schemic )troke !ith ntravenous +issue 'lasminogen 3ctivator: 3 )cience 3dvisory from +he 3merican eart 3ssociation/ 3merican )troke association. )troke 2??>E#?E2>#$2>#<.33/3)3 Guideline for the 'erevention of )troke in 'atien !ith )troke or +ransient schemic 3ttack. )troke 2?1#E#2E22&2&%. 1?. Kamal 3K, 9aFvi , usain -, Khealani 53, (ilostaol versus aspirin for secondary prevention of vascular events afater stroke of arterial origin. )troke. 2?11E#2:e"<2 e"<#. 11. 8atcha! et al. ecommendations for maging of 3cute schemic )troke: 3 )cientific )tatement Brom the 3merican eart 3ssociation.
Level of Evidence "an Peringkat Rekomen"asi LEEL
a. b. a. b. a. b. 7
LITERATUR
-etaanalisis andomied (linical (ontrolled +rial -inimal satu andomied (linical (ontrolled +rial -inimal satu non andomied (linical (ontrolled +rial )tudi kohort dan atau kasus kontrol )tudi (ross )ectional )eri Kasus dan laporan kasus Konsensus dan pendapat ahli
REKOMENDASI
3 5 (
)cottish ntercollegiate Guidelines 9et!orkE =) 3gency for ealth (are 'olicy and esearch
2%
LOGO RS
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
STROKE %EMORAGIK
2&
16. Pengertian ( Definisi)
)troke hemoragik ialah suatu gangguan organik otak yang disebabkan adanya darah di parenkim otak atau ventrikel 1. Gejalaprodomal yaitu :
17. Anamnesis
18. Pemeriksaan Fisik
19. Kriteria Diagnosis
20. Diagnosis Kera 21. Diagnosis !an"ing
Gejala peningkatan tekanan intrakranial dapat berupa : sakit kepala, muntahmuntah, sampai kesadaran menurun. 2. Gejala penekanan parenkim otak perdarahan intraserebral0, memberikan gejala tergantung daerah otak yang tertekan/terdorong oleh bekuan darah 1. G() 2. Kelumpuhan saraf kranial ". Kelemahan motorik #. *efisit sensorik $. Gangguan otonom %. Gangguan neurobehavior *efisit neurologis fokal atau global yang muncul secara tibatiba, dapat disertai tanda peningkatan tekanan intrakranial dan dibuktikan dengan adanya lesi hiperdens darah0 pada pemeriksaan (+)can Ctak )troke emoragik )troke skemik bila belum dilakukan (+ 5rain0
22. Pemeriksaan Pen#nang 1. (+ )can (+ 3ngiografi 2. 4KG ". *oppler (arotis #. +ranscranial *oppler $. 8ab : ematologi rutin, gula darah se!aktu, fungsi ginjal ureum, kreatinin0, 3ctivated 'artial +hrombin +ime 3'++0, !aktu prothrombin '+0, 9, gula darah puasa dan 2 jam '', b31(, profil lipid, (reactive protein ('0, laju endap darah, dan pemeriksaan atas indikasi seperti: enim jantung troponin/(K-50, serum elektrolit, analisis hepatik dan pemeriksaan elektrolit. %. +hora; foto
2<
&. =rinalisa <. 'emeriksaan 9eurobehavior Bungsi 8uhur0 >. *)3 )erebral 1. +atalaksana umum: )tabilisasi jalan nafas dan pernapasan 2. )tabilisasi hemodinamik infus kristaloid0 ". 'engendalian tekanan intrakranial manitol, furosemide, jika diperlukan0 #. 'engendalian kejang terapi anti kejang jika diperlukan0 $. 3nalgetik dan antipiterik, jika diperlukan %. Gastroprotektor, jika diperlukan &. -anajemen nutrisi <. 'encegahan *7+ dan emboli paru : heparin atau 8-@ 2. +atalaksana spesifik:
23. Tata$aksana
Koreksi koagulopati '((/'rothrombine (omple; (oncentrate, jika perdarahan karena antikoagulan0 2. -anajemen hipertensi 9icardipin, 35, 3(4nhibitor, (alcium 3ntagonist, 5eta blocker, *iuretik0 ". -anajemen gula darah insulin, anti diabetic oral0 #. 'encegahan stroke hemoragik manajemen factor risiko0 $. 9eurorestorasi/9eurorehabilitasi ". +atalaksana intervensi/operatif: Kraniotomi evakuasi hematom, sesuai indikasi 2. Kraniotomi dekompresi, sesuai indikasi ". 7' )hunt/e;ternal drainage, sesuai indikasi
24. E"#kasi (%os&ita$ %ea$t' Promotion)
#. 8ama 'era!atan 1#21 hari jika tanpa komplikasi/penyulit seperti pneumonia, gangguan jantung,dll0 1. 'enjelasan sebelum -) rencana ra!at, biaya, pengobatan, prosedur, masa dan tindakan pemulihan dan latihan, manajemen nyeri, risiko dan komplikasi0 2. 'enjelasan mengenai stroke hemoragik, risiko dan komplikasi selama pera!atan
2>
25. Prognosis
". 'enjelasan mengenai faktor risiko dan pencegahan rekurensi #. 'enjelasan program pemulangan pasien (Discharge Planning) $. 'enjelasan mengenai gejala stroke berulang dan tindakan yang harus dilakukan sebelum ke ) 1. 3d vitam : dubia ada bonam 2. 3d sanationam : dubia ad bonam ". 3d fungtionam : dubia ad bonam catatan : perdarahan otak luas dan disertai gejala peningkatan tekanan intracranial, prognosis dubia ad malam0
26. Tingkat Ei"ens
27. Tingkat Rekomen"asi
3
28. Pene$aa' Kritis
K)- 9eurologi
29. In"ikator
1. ndikator jangka pendek: Kematian 'erbaikan 9)) (National Institute of Health Stroke Scale) 2. ndikator jangka panjang: 'erbaikan m) (modified Rankin Scale) Activit dail living Bungsi kognitif
30. Kestakaan 1. emphill (, Greenberg ), 3nderson (, 5ecker K, 5endok5, et al. Guidelines for the -anagement of )pontaneous ntracerebral emorrhage . 3 Guideline for ealthcare 'rofessionals Brom the 3merican eart 3ssociation/3merican )troke 3ssociation. )troke 2?1$E#% 2. )teiner +, )alman , 5eer , (hristensen , (ordonnier (. uropean )troke Crganisation 4)C0 guidelines for the management of spontaneous intracerebral hemorrhage. nt D of )troke. 2?1#E <#?I<$$ ". )amuels -3, opper 3. )amuelJs -anual of 9eurologic +herapeutics. " #. 5iller D. emorrhagic (erebrovascular
"?
*isease. n: 'ractical 9eurology. 'hiladelphia: 8ippincott @illiams 6 @ilkins.2??>.p.#&&#>?. $. (anadian 5est 'ractice ecommendations for )troke (are: )ummary. (-3D. *ecember 2,2??<. 7ol.1&>120. %. 5roderick D, (onnolly ), Beldmann 4 et al. Guidelines for the -anagement of )pontaneous ntracerebral emorrhage in 3dults 2??& =pdate. )troke 2??&E"<: 2??12?2". &. 3cute )troke 'ractice Guidelines for npatient -anagement of ntracerebral emorrhage. C)= ealth (are )ystem. Dan 2?1?. <. *e!ey -, (hambers 5, *onnan G3. )troke. n: @arlo! ( ed0. andbook of +reatment in 9eurology. +he 8ancet. 2??%.pp.<&11%.
"1
LOGO RS
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
TENSION TYPE HE!"HE #TTH$
31. Pengertian ( Definisi)
!ension headache atau !ension !"e Headache ++0 atau nyeri kepala tipe tegang adalah bentuk sakit kepala yang sering dihubungkan dengan jangka !aktu dan peningkatan stress. Karakteristiknya bilateral, rasa menekan atau mengikat dengan intensitas ringan sampai sedang. 9yeri tidak bertambah pada aktivitas fisik rutin, tidak didapatkan mual tapi bisa ada fotofobia dan fonofobia.
32. Anamnesis
1. 9yeri tersebar secara difus, intensitas nyerinya mulai dari ringan sampai sedang 2. @aktu berlangsungnya nyeri kepala selama "? menit hingga 1 minggu penuh. 9yeri timbul sesaat atau terus menerus ". 8okasi nyeri pada a!alnya dirasakan pasien pada leher bagian belakang kemudian menjalar ke kepala bagian belakang selanjutnya menjalar ke bagian depan. )elain itu, nyeri ini juga dapat menjalar ke bahu #. )ifat nyeri kepala dirasakan seperti berat di kepala, pegal, rasa kencang pada daerah bitemporal dan bioksipital atau seperti diikat di sekeliling kepala. 9yeri kepalanya tidak berdenyut. $. 'ada nyeri kepala ini tidak disertai mual ataupun muntah. %. 'ada ++ yang kronis biasanya merupakan manifestasi konflik psikologis yang mendasarinya seperti kecemasan dan depresi
33. Pemeriksaan Fisik
'emeriksaan fisik umum dan neurologis dalam batas normal
34. Kriteria Diagnosis
Kriteria diagnosis ++ episodik infrekuen: 1. 'aling tidak terdapat 1? episode serangan dengan ratarata A1 hari/bulan A12hr/thn0 dan memenuhi criteria 5* 2. 9yeri kepala berlangsung dari "? menit sampai & hari ". 9yeri kepala paling tidak terdapat gejala
"2
khas : 8okasi bilateral -enekan mengikat tidak berdenyut0 ntensitasnya ringan atau sedang +idak diperberat oleh aktivitas rutin seperti berjalan atau naik tangga #. +idak didapatkan : -ual atau muntah bisa anoreksia0 8ebih dari satu keluhan: fotofobia atau fonofobia $. +idak ada yang lebih sesuai dengan diagnosis lain dari (*" Kriteria ++ episodik frekuen : %. 9yeri kepala sedikitnya 1? episode yang timbul selama 11# hari/bulan selama paling tidak " bulan 121 hari/tahun0 atau ++ kronik bila nyeri kepala timbul 1$ hari per bulan, berlangsung " bulan 1 hari/tahun0 *apat disertai/tidak adanya nyeri tekan perikranial ("ericranial tenderness) yaitu nyeri tekan pada otot perikranial otot frontal, temporal, masseter, pteryangoid, sternokleidomastoid, splenius dan trapeius0 pada !aktu palpasi manual yaitu dengan menekan secara keras dengan gerakan kecil memutar oleh jarijari tangan kedua dan ketiga pemeriksa. al ini merupakan tanda yang paling signifikan pada pasien ++.
35. Diagnosis Kera
36. Diagnosis !an"ing
37. Pemeriksaan Pen#nang
!ension !"e Headache 1. -igren 2. 9yeri kepala klaster ". 9yeri kepala penyakit lain: ++, gigi mulut, mata, hipertensi, infeksi toksik, gangguan metabolic/elektrolit, anemia, gagal ginjal, gagal hati #. 9yeri kepala servikogenik $. 'sikosomatis 1. 8aboratorium : darah rutin, elektrolit, kadar gula darah, dll atas indikasi untuk menyingkirkan penyebab sekunder0 2. adiologi : atas indikasi untuk menyingkirkan penyebab sekunder0
""
38. Tata$aksana
+erapi farmakologis: 1. 'ada serangan akut tidak boleh lebih dari 2 hari/minggu yaitu dengan: 3spirin 1???mg/hari 3setaminofen 1???mg/hari 9)3*s 9apro;en %%?&$?mg/hari, Ketoprofen 2$$?mg/hari, 3sam mefenamat, buprofen ?mg/hari, *iklofenak $?1??mg/hari0 Kafein analgetik ajuvan0 %$mg Kombinasi: "2$mg aspirin, asetaminofen #?mg kafein0 2. 'ada tipe kronis adalah dengan: 3ntidepresan jenis trisiklik : amytriptiline sebagai obat terapeutik maupun sebagai pencegahan tension t"e headache 3ntiansietas golongan benodiaepine dan butalbital sering dipakai. Kekurangan obat ini bersifat adiktif dan sulit dikontrol sehingga dapat memperburuk nyeri kepalanya. +erapi nonfarmakologis: Kontrol diet +erapi fisik indari pemakaian harian obat analgetik, sedatif dan ergotamine #ehavior treatment 'engobatan fisik: 8atihan postur dan posisi $asage% ultrasound% manual terapi, kompres panas/dingin 3kupuntur +49) (transcutaneus electrical stimulation)
39. E"#kasi (%os&ita$ %ea$t' Promotion)
8ama 'era!atan 1#21 hari jika tanpa komplikasi/penyulit seperti pneumonia, gangguan jantung,dll0 1. Keluarga ikut meyakinkan pasien bah!a tidak ditemukan kelainan fisik dalam rongga kepala atau otaknya dengan menghilangkan rasa takut akan danya tumor otak atau penyakit intracranial lainnya
"#
40. Prognosis
2. Keluarga ikut membantu mengurangi kecemasan atau depresi pasien serta menilai adanya kecemasan atau depresi pada pasien. 1. 3d vitam : bonam 2. 3d sanationam : bonam ". 3d fungtionam : bonam
41. Tingkat Ei"ens
42. Tingkat Rekomen"asi
3
43. Pene$aa' Kritis
K)- 9eurologi
44. In"ikator
1. ndikator jangka pendek: Kematian 'erbaikan 9)) (National Institute of Health Stroke Scale) 2. ndikator jangka panjang: 'erbaikan m) (modified Rankin Scale) Activit dail living Bungsi kognitif
45. Kestakaan
1. 'eraturan -enteri Kesehatan epublik ndonesia 9omor $ +ahun 2?1# tentang 'anduan 'raktik Klinis bagi *okter di Basilitas 'elayanan Kesehatan 'rimer 2. )tandar Kompetensi *okter )pesialis 9eurologi ndonesia, K9 '' 'erdossi,2?1$ ". *iagnosis dan 'enatalaksanaan 9yeri Kepala, Konsensus 9asional 7 'okdi 9yeri Kepala 'erdossi, 2?1% #. Diagnosis and management headache in adults&a national clinical guideline% Scottish Intercollegiate 'uidelines Netork% 2??<. $. !he International lassification of Headache Disorders *th.4*., 2?1".
"$
LOGO RS
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
ERTIGO
46. Pengertian ( Definisi)
47. Anamnesis
7ertigo adalah persepsi yang salah dari gerakan seseorang atau lingkungan sekitarnya. 'ersepsi gerakan bisa berupa : 7ertigo vestibular yaitu rasa rasa berputar yang timbul pada gangguan vestibular 7ertigo non vestibular yaitu rasa goyang, melayang, mengambang yang timbul pada gangguan sistem proprioseptif atau sistem visual 5edasarkan letak lesinya dikenal 2 jenis vertigo vestibular yaitu : 7ertigo vestibular perifer yang terjadi pada lesi di labirin dan nervus vestibularis 7ertigo vestibular sentral yaitu timbul pada lesi di nucleus vestibularis batang otak, thalamus sampai ke korteks serebri. 'ada anamnesis perlu digali penjelasan mengenai deskripsi jelas keluhan pasien. 'using yang dikeluhkan dapat berupa sakit kepala, rasa goyang, pusing berputar, rasa tidak stabil atau melayang. 1. 5entuk serangan vertigo yaitu pusing berputar atau rasa goyang atau ,melayang 2. )ifat serangan vertigo yaitu periodik, kontinu, ringan atau berat ". Baktor pencetus atau situasi pencetus dapat berupa perubahan gerakan kepala atau posisi, situasi keramaian dan emosional, dan suara #. Gejala otonom yang menyertai keluhan vertigo yaitu mual, muntah, keringat dingin dimana gejalanya berat atau ringan $. 3da atau tidaknya gejala gangguan pendengaran seperti tinnitus atau tuli %. Cbatobatan yang menimbulkan gejala vertigo seperti streptomisin, gentamisin dan kemoterapi &. +indakan tertentu seperti tem"oral +one
"%
surger, transtm"onal treatment <. 'enyakit yang diderita pasien seperti *-, hipertensi, kelainan jantung >. *efisit neurologis seperti hemihipestesi, baal !ajah satu sisi, perioral numbness, disfagia, hemiparesis, penglihatan ganda, ataksia serebelaris. 48. Pemeriksaan Fisik 1. 'emeriksaan fisik umum 2. 'emeriksaan sistem kardiovaskuler yang meliputi pemeriksaan tekanan darah saat baring, duduk dan berdiri dengan perbedaan lebih dari "? mmg. ". 'emeriksaan neurologis a. Kesadaran : kesadaran baik untuk vertigo vestibuler perier dan vertigo non vestibuler namun dapat menurun pada vertigo vestibuler sentral b. 9ervus kranialis pada vertigo vestibularis sentral dapat mengalami gangguan pada nervus kranialis , 7,7,7 sensorik, 7, 7, L, L, L, L. c. -otorik : kelumpuhan satu sisi hemiparesis0 d. )ensorik : gangguan sensorik pada satu sisi hemihipestesi0 e. Keseimbangan pemeriksaan khusus neurootologi s : +es nistagmus : 9istagmus disebutkan berdasarkan komponen cepat sedangkan komponen lambat menunjukkan lokasi lesi: unilateral, perifer, bidireksional, sentral +es homberg: Dika pada keadaan mata terbuka pasien jatuh,kemungkinan kelainan pada serebellum. Dika pada mata tertutup pasien cenderung jatuh ke satu sisi, kemungkinan kelainan pada sistem vestibuler atau proprioseptif. +es homberg dipertajam (Shar"en Rhom+erg): Dika pada keadaan mata terbuka pasien jatuh kemungkinan kelainan pada serebellum. Dika pada mata tertutup pasien cenderung jatuh ke satu sisi kemungkinan kelainan pada sistem vestibuler atau
"&
49. Kriteria Diagnosis
prospioseptif. +es jalan tendem: pada kelainan serebellar,pasien tidak dapat melakukan jalan tandem dan jatuh ke satu sisi. 'ada kelainan vestibuler pasien akan mengalami deviasi +es Bukuda: dianggap abnormal jika deviasi ke satu sisi lebih dari "? derajat atau maju mundur lebihdari satu meter. +es "ast "ointing : pada kelaianan vestibuler ketika mata tertutup maka jari pasien akan deviasi ke arah lesi. 'ada kelainan serebelar akan terjadi hipermetri dan hipometri. -emenuhi kriteria, pemeriksaan fisik dan penunjang
50. Diagnosis Kera
7ertigo
51. Diagnosis !an"ing
1. 2. ". #.
52. Pemeriksaan Pen#nang
53. Tata$aksana
)troke vertebrobasilar 'enyakit demielinisasi -eniere disease 9euritis vestibularis
'emeriksaan penunjang dilakukan sesuai dengan etiologi. *apat dipertimbangkan pemeriksaan sbb: 'emeriksaan darah rutin seperti elektrolit, kadar gula darah direkomendasikan bila ada indikasi tertentu dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik (+)can atau - 5rain 'asien dilakukan latihan vestibuler (vesti+uler e-ercise) dengan metode #rand Daroff. 'asien duduk tegak dipinggir tempat tidur dengan kedua tungkai tergantung, dengan kedua mata tertutup baringkan tubuh dengan cepat ke salah satu sisi, pertahankan selama "? detik. )etelah itu duduk kembali. )etelah "? detik baringkan dengan cepat ke sisi lain. 'ertahankan selama "? detik, lalu duduk kembali. 8akukan latihan ini " kali pada pagi, siang dan malam hari masingmasing diulang $ kali serta dilakukan selama 2 minggu atau minggu dengan latihan pagi dan sore hari. Karena penyebab vertigo beragam, sementara
"<
penderita sering kali merasa sangat terganggu dengan keluhan vertigo tersebut, seringkali menggunakan pengobatan simptomatik. 8amanya pengobatan bervariasi. )ebagian besar kasus terapi dapat dihentikan setelah beberapa minggu. 5eberapa golongan yang sering digunakan: 1. 3ntihistamin dimenhidrinat, difenhidramin, meksilin, siklisin0 *imenhidrinat lama kerja obat ini ialah #% jam. Cbat dapat diberi per oral atau parenteral suntikan intramuscular dan intravena0 dengan dosis 2$mg I $?mg 1 tablet0, # kali sehari. *ifenhidramin (8. 8ama aktivitas obat ini ialah #% jam diberikan dengan dosis 2$mg 1 kapsul0 I $?mg , # kali sehari per oral )enya!a betahistin suatu analog histamin0 : 5etahistin mesylate dengan dosis 12mg, " kali sehari per oral atau 5etahistin (8 dengan dosis <2#mg, " kali sehari maksimum % tablet dibagi dalam beberapa dosis. 2. Kalsium antagonis (innariine mempunyai khasiat menekan fungsi vestibuler dan dapat mengurangi respons terhadap akselerasi angular dan linier. *osis biasanya ialah 1$"?mg, " kali sehari atau 1;&$ mg sehari. +erapi 5''7: a. Komunikasi dan inormasi karena gejala yang timbul hebat, pasien menjadi cemas dan kha!atir akan adanya penyakit berat seperti stroke atau tumor otak. Cleh karena itu, pasien perlu diberikan penjelasan bah!a 5''7 bukan sesuatu yang berbahaya dan prognosisnya baik serta hilang spontan setelah beberapa !aktu, namun kadangkadang dapat berlangsung lamadan dapat kambuh kembali. b. Cbat antivertigo seringkali tidak diperlukan namun apabila terjadi
">
disekuilibrium pasca 5''7, pemberian betahistin akan berguna untuk mempercepat kompensasi. +erapi 5''7 kanal posterior: a. -anuver 4pley b. 'rosedur )emont c. -etode 5rand *aroff
54. E"#kasi (%os&ita$ %ea$t' Promotion)
55. Prognosis
8ama 'era!atan 1#21 hari jika tanpa komplikasi/penyulit seperti pneumonia, gangguan jantung,dll0 1. Keluarga turut mendukung dengan memotivasi pasien dalam mencari penyebab vertigo dan mengobatinya sesuai penyebab 2. -endorong pasien untuk teratur melakukan latihan vestibuler 1. 3d vitam : dubia ad bonam 2. 3d sanationam : dubia ad malam ". 3d fungtionam : dubia ad bonam
56. Tingkat Ei"ens
57. Tingkat Rekomen"asi
3
58. Pene$aa' Kritis
K)- 9eurologi
59. In"ikator
1. ndikator jangka pendek: /. Kematian 0. 'erbaikan 9)) (National Institute of Health Stroke Scale) 1. ndikator jangka panjang: 1. 'erbaikan m) (modified Rankin Scale) *. Activit dail living 2. Bungsi kognitif
65. Kestakaan
1. 'eraturan -enteri Kesehatan epublik ndonesia 9omor $ +ahun 2?1# tentang 'anduan 'raktik Klinis bagi *okter di Basilitas 'elayanan Kesehatan 'rimer 2. )tandar Kompetensi *okter )pesialis 9eurologi ndonesia, 2?1$
#?
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
N*ERI PUNGGUNG !A+A%
1. Pengertian ( Definisi)
2. Anamnesis
3. Pemeriksaan Fisik
9yeri yang dirasakan diantara sudut iga terba!ah dan lipat bokong ba!ah yaitu didaerah lumbal atau lumbosacral 1. Keluhan utama: nyeri diantara sudut iga terba!ah dan lipat bokong ba!ah 2. Cnset : akut, kronik, insidious, kronis progresif ". Kualitas: sifat nyeri tumpul, seperti tertusuk, terbakar0 #. Kuantitas: pengaruh nyeri terhadap 3*8, frekuensi, durasi, intensitas/derajat nyeri $. Kronologis: ri!ayat penyakit sekarang %. Baktor memperberat: saat batuk,mengejan, membungkuk, aktivitas &. Baktor memperingan: istirahat <. Gejalapenyerta: kesemutan, rasa baal, gangguan berkemih, gangguan 535, disfungsi seksual >. i!ayat penyakit dahulu: keluhan serupa sebelumnya, ri!ayat trauma 1?. i!ayat penyakit keluarga: ri!ayat keganasan dalam keluarga 11. i!ayat social ekonomi: pekerjaan yang berhubungan dengan keluhan utama 1. 'engukuran tanda vital 2. 'emeriksaan fisik neurologis: 'engukuran skala nyeri: 73)/9')/ 3aces Scale4 ('C+ Gerak daerah pinggang (range of motion) 'emeriksaan columna vertebralis: alignment adakah lordosis, kifosis, skoliosis0 'emeriksaan nyeri ketok columna vertebralis 'emeriksaan nyeri tekan lainnya 'alpasi otot paravertebrae lumbalis +es provokasi: valsava, nafiger, laseFue, kontra laseFue, braggard/sicard.
#1
4. Kriteria Diagnosis
5. Diagnosis Kera
'atrick, kontra 'atrick, nyeri ketok costovertebrae 'emeriksaan motorik tungkai ba!ah 'emeriksaan sensibilitas tungkai ba!ah 'emeriksaan otonom 9yeri punggung ba!ah 95'0 adalah yang dirasakan daerah punggung ba!ah, dapat merupakan nyeri local, nyeri radikuler atau campuran keduanya. 9yeri ini terasa diantara sudut iga terba!ah dan lipat bokong ba!ah yaitu di daerah lumbal atau lumbosacral dan dapat disertai dengan penjalaran nyeri kea rah tungkai dan kaki. 9yeri 'unggung 5a!ah 'embagian nyeri punggung ba!ah menurut 3lberta (anada: 1. )pondylogenik 2. 9yeri neurogenik ". 9yeri punggung ba!ah vaskulogenik #. 9yeri punggung ba!ah viscerogenik $. 9yeri punggung ba!ah psikogenik
6. Diagnosis !an"ing
7. Pemeriksaan Pen#nang
-enurut American ollege of Phsicians and the American Pain Societ5 %. 9'5 non spesifik &. 9'5 karena gangguan neurologis stenosis kanal dan radikulopati0 <. 9'5 yang disebabkan oleh penyakit spinal yang serius (red flags) 9yeri punggung ba!ah dengan kategori red lag5 >. 9eoplasma/karsinoma 1?. nfeksi 11. Braktur vertebra 12. )indrom kauda eFuina 1". 9'5 dengan kelainan neurologik berat 1#. 9'5 dengan sindroma radikuler 1$. =mur $? tahun atau A2? tahun 1. 8aboratorium atas indikasi0: 8aju endap darah, darah perifer lengkap, ureum, creatinin, elektrolikt, (reaktif protein ('0, factor rematoid, urinalisa, 8(), tumor marker ')3, 3', (43, 38', M h(G, thyroglobulin, calcitonin0 2. 'emeriksaan radiologis atas indikasi0: Boto polos, -ielografi, (+mielografi, 5-*, -
#2
8. Tata$aksana
". 'emeriksaan neurofisiologis atas indikasik0 : 49-G Kausatif: +erutama kasus 9'5 dengan tanda bahaya (red flags) )imptomatik: +ergantung jenis dan intensitas: 9yeri inflamasi: 3nti inflamasi steroid, 9)3* sesuai fornas0, elaksan otot esperison (8, diaepam, tianidin0, 3nalgetik opioid lemah codein0, 3nalgetik opioid kuat morphine sulfate0 9yeri neuropatik: 3nalgetik adjuvant seperti antikonvulsan carbamaepine, gabapentin, okscarbaepine, fenitoin, asam valproat, pregabalin0, 3nti depressant amitryptiline0, elaksan otot espereson (8, diaepam, tianidin0, 3nalgetik opioid lemah codein0, 3nalgetik opioid kuat morphine sulfate0 9yeri campuran: kombinasi nyeri inflamasi dan neuropatik. a. njeksi epidural steroid, lidokain, opioid0 pada sindroma radikuler atas indikasi0 +. +erapi invasif minimal atas indikasi0 8umbar facet joint pain seperti radiofrekuensi ablasi pada cabang medial rami dorsales 150, injeksi kortikosteroid intraarticular )acroiliac joint pain: radiofrekuensi ablasi (occygodynia: ganglion impor block, terapi elektrothermal intradiscal *4+0 c. njeksi proloterapi ehabilitatif sesuai diagnosis etiologik0: Bisioterapi, terapi okupasi, social !orker, orthose/prothesa (5+ (ognitive 5ehavioural +herapy0 Cperatif atas indikasi0 8ama 'era!atan
#"
1#21 hari jika tanpa komplikasi/penyulit seperti pneumonia, gangguan jantung,dll0 9. E"#kasi (%os&ita$ %ea$t' Promotion)
10. Prognosis
4dukasi penyebab, pengobatan, penatalaksanaan, dan prognosis. Kembali ke aktivitas normal dini dan bertahap. -engenal dan mengelola faktor biopsikososial 1. 3d vitam : bonam 2. 3d sanationam : tergantung etiologi dan beratnya defisit neuroligis ". 3d fungtionam : tergantung etiologi dan beratnya defisit neuroligis
11. Tingkat Ei"ens
12. Tingkat Rekomen"asi
3
13. Pene$aa' Kritis
K)- 9eurologi
14. In"ikator
1. ndikator jangka pendek: 06. Kematian 0. 'erbaikan 9)) (National Institute of Health Stroke Scale) 1. ndikator jangka panjang: 07. 'erbaikan m) (modified Rankin Scale) 08. Activit dail living 0. Bungsi kognitif
20. Kestakaan
1.
##