AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
Disusun oleh Kelompok 6:
Muhammad Gilang Eko Yuniarto
(1402140044)
Melinda Rachmayanti
(1402140164)
Tsaniya Khairunnisa
(1402144020)
Ni Luh Gede Sri Fajaryani
(1402144162)
AK-38-02
TELKOM UNIVERSITY PRODI S1 AKUNTANSI BANDUNG 2017
KATA PENGANTAR Alhamdulillahirobbil’álamin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah untuk Mata Kuliah Auditing 2. Sebelumnya penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Audir Siklus Persediaan dan Pergudangan”. Penulisan tugas ini sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Auditing 2 pada Program Studi S1 Akuntansi Telkom University Bandung. Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga penulisan tugas ini dapat memberikan manfaat bagi yang mebaca dan yang mebutuhkan.
Bandung, 16 Maret 2017
Tim Penulis
ii
Daftar Isi KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. ii BAB 1 ....................................................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN ...................................................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................................ 1 1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................................................... 2 1.4 Manfaat Penulisan ....................................................................................................................... 2 BAB 2 ....................................................................................................................................................... 3 PEMBAHASAN ........................................................................................................................................ 3 2.1 Audit Siklus Persediaan dan Pergudangan .................................................................................. 3 2.2 Fungsi Bisnis dalam Siklus serta Dokumen dan Catatan Terkait ................................................ 4 2.3 Progam Audit dan Prosedur Audit Siklus Persediaan & Pergudangan ....................................... 5 2.4 Pengujian Pengendalian dan Pengujian Subtantif atas Transaksi .............................................. 7 2.5 Kemungkinan Salah Saji Audit Siklus Persediaan dan Pergudangan ........................................ 10 2.6 Contoh Kasus dan Pembahasan ................................................................................................. 11 BAB 3 ..................................................................................................................................................... 12 PENUTUP .............................................................................................................................................. 12 3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................. 12 3.2 Saran ...........................................................................................................................................13
iii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah
Siklus persediaan dan pergudangan merupakan siklus yang unik karena hubungannya yang erat dengan siklus transaksi lainnya. Bagi perusahaan manufaktur, bahan baku memasuki siklus persediaan dan pergudangan dari siklus akuisisi danpembayaran, sementara tenaga kerja langsung memasukinya dari siklus penggajian dan personalia. Siklus persediaan dan pergudangan diakhiri dengan penjualan barang dalam siklus penjualan dan penagihan. Audit terhadap persediaan, terutama pengujian saldo persediaan akhir tahun, sering kali merupakan bagian yang paling kompleks dan paling menghabiskan waktu audit. Faktorfaktor yang mempengaruhi kompleksitas audit persediaan termasuk :
Persediaan sering kali merupakan akun terbesar pada neraca Persediaan sering kali berada pada lokasi yang berbeda, yang membuat pengendalian dan perhitungan fisik menjadi sulit Sering kali sulit bagi auditor unutk mengamati dan menilai itempersediaan yang berbeda seperti perhiasan, bahan kimia, dan suku cadang elektronik Penilaian persediaan juga sulit apabila estimasi keuasangan persediaan merupakan hal yang penting dan apabila biaya manufaktur harus dialokasikan ke persediaan. Terdapat beberapa metode penilaian persediaan yang dapat diterima dan beberapa organisasi mungkin ingin menggunakan metode penilaian yang berbeda unutk berbagai bagain persediaan yang dapat diterima menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum
1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan audit siklus persediaan dan pergudangan? 2. Apa saja progam audit dan prosedur audit untuk audit siklus persediaan dan pergudangan? 3. Apa kemungkinan salah saji dan contoh kasus yang terjadi pada audit siklus persediaan dan pergudangan?
1
1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan audit siklus persediaan dan pergudangan? 2. Untuk mengetahui progam audit dan prosedur audit untuk audit siklus persediaan dan pergudangan? 3. Untuk mengetahui kemungkinan salah saji dan contoh kasus yang terjadi pada audit siklus persediaan dan pergudangan?
1.4 Manfaat Penulisan 1. Bagi pembaca diharapkan dapat memahami materi audit siklus persediaan dan pergudangan yang disampaikan oleh penulis. 2. Bagi penulis juga semoga bisa lebih memahami materi yang disampaikan.
2
BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Audit Siklus Persediaan dan Pergudangan Persediaan (Inventory), merupakan aktiva perusahaan yang menempati posisi yang cukup penting dalam suatu perusahaan, baik itu perusahaan dagang maupun perusahaan industri (manufaktur), apalagi perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi, hampir 50% dana perusahaan akan tertanam dalam persediaan yaitu untuk membeli bahan-bahan bangunan. Sedangkan Warehouse atau pergudangan berfungsi menyimpan barang untuk produksi atau hasil produksi dalam jumlah dan rentang waktu tertentu yang kemudian didistribusikan ke lokasi yang dituju berdasarkan permintaan. Audit siklus persediaan dan pergudangan dapat dibagi menjadi lima aktivitas yang berbeda dalam siklus: 1. Mengakuisisi dan mencatat bahan baku, tenaga kerja, dan overhead. 2. Mentransfer secara internal aset dan biaya. 3. Mengirimkan barang dan mencatat pendapatan serta biaya. 4. Mengamati persediaan secara fisik. 5. Menetapkan harga dan mengkompilasi persediaan.
3
2.2 Fungsi Bisnis dalam Siklus serta Dokumen dan Catatan Terkait
a. Memroses Pesanan Pembelian Memroses pesanan pembelian Siklus ini dimulai dengan akuisisi bahan baku untuk produksi. Pengendalian yang memadai terhadap pembelian harus diselenggarakan apakah pembelian persediaan adalah berupa bahan baku suatu perusahaan manufsktur atau barang jadi bagi ritel, dan apakah permintaan pembelian adalah formulir yang digunakan untuk meminta departemen pembelian untuk memesan persediaan. a. Menerima Bahan Baku
Menerima bahan baku Penerimaan bahan yang dipesan, yang juga merupakan bagian dari siklus akuisisi dan pembayaran, melibatkan inspeksi atas bahan yang diterima menyangkut kuantitas dan kualitasnya. Deprtemen penerimaan akan membuat laporan penerimaan sebagai dokumentasi sebelum dilakukan pembayaran. Setelah diinspeksi, bahan akan dikirim ke ruang penyimpanan dan salinan dokumen penerimaan akan diberikan kepada bagian pembelian, ruang penyimpanan dan utang usaha. b. Menyimpan Bahan Baku
Menyimpan bahan baku Setelah diterima, bahan tersebut biasanya disimpan di ruang penyimpanan.Ketika dibutuhkan, personil ruang penyimpanan menyerahkan permintaan bahan yang telah disetujui, dan mengerjakan dokumen yang menjelaskan jenis dan kuantitas bahan yang dibutuhkan. c. Memroses Barang 4
Memroses barang Pemrosesan persediaan sangat bervariasi dari perusahaan ke perusahaan.perusahaan menentukan item dan kuantitas barang jadi yang akan dibuat berdasarkan pesanan khusus dari pelanggan, peramalan penjualan, tingkat persediaan barang jadi yang telah ditentukan sebelumnya dan operasi produksi yang ekonomis. d. Menyimpan Barang Jadi
Menyimpan barang jadi Ketika barang jadi telah selesai, barang tersebut ditempatkan dirunag penyimpanan menunggu untuk dikirim. e. Mengirimkan Barang Jadi
Mengirim barang jadi Pengiriman barang jadi merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan.Pengriman aktual barang kepada pelanggan dalam pertukaran dengan kas atau aktiva lainnya, seperti piutang usaha, menciptakan pertukaran aktiva yang diperlukan untuk memenuhi kriteria pengakuan pendapatan. f. File Induk Persediaan Perpetual
File induk persediaan perpetual File induk perpetual umumnya mencantumkan informasi tentang unit persediaan yang diakuisisi, dijual dan ada ditangan. Dalam system yang terkomputerisasi yang dirancang dengan baik, file itu juga berisi informasi mengenai biaya per unit. Untuk akusisi bahan baku, file induk persediaan perpetual diperbaharui secara otomatis ketika akuisisi persdiaan diproses sebagai bagian dari pencatatan akusisi.
2.3 Progam Audit dan Prosedur Audit Siklus Persediaan & Pergudangan
Tujuan Observasi Persediaan Fisik : a. Persediaan yang dicatat dalam kartu/etiket (tag) benar-benar ada. b. Persediaan yang ada dihitung dan ditambahkan etiket (tag) dan tag
tersebut
dipertanggungjawabkan untuk meyakinkan tidak ada yang hilang. c. Persediaan dihitung secara akurat d. Persediaan diklasifikasikan secara benar dalam tag e. Informasi diperoleh untuk meyakinkan penjualan dan pembelian persediaan dicatat pada periode yg tepat f. Item persediaan yang usang/obsolete dan tidak dapat digunakan, dikeluarkan atau dicatat berdasarkan nilai yang dapat direalisasi g. Klien memiliki hak atas persediaan yang dicatat dalam tag Prosedur Observasi Persediaan Fisik : a. Memilih secara acak (random sample) nomor-nomor tag dan mengidentifikasikan tag tersebut dengan nomor yang dilihat pada persediaan aktual 5
b. Mengamati apakah terjadi pergerakan persediaan dalam perhitungan c. Memeriksa persediaan untuk meyakinkan persediaan tersebut sudah diberi tag d. Menanyakan apakah terdapat persediaan di lokasi lain e. Mempertanggungjawabkan seluruh tag yang digunakan dan tidak digunakan untuk meyakinkan tidak ada tag yang hilang atau sengaja dihilangkan f. Mencatat nomor-nomor tag untuk tag yang digunakan dan tidak digunakan untuk tindak lanjut kemudian g. Menghitung kembali perhitungan klien untuk meyakinkan perhitungan yang dicatat adalah akurat pada tag (serta memeriksa deskripsi dan unit perhitungan seperti lusin atau gross) h. Membandingkan perhitungan fisik dengan master file persediaan perpetual. i.
Mencatat perhitungan klien untuk pengujian kemudian
Flowchart Audit Siklus Persediaan dan Pergudangan
6
2.4 Pengujian Pengendalian dan Pengujian Subtantif atas Transaksi Tujuan Audit yang Berkaitan dengan
Pengujian Pengendalian Umum
Pengujian Subtantif atas Transaksi Umum
Saldo
Persediaan
yang a) Memilih sampel acak nomor tag a) Mengamati perhitungan fisik 7
dicatat
pada
memang
tag
dan mengidentifikasi tag dengan
ada
nomor
(Eksistensi)
yang
dilampirkan
pada b) Mendapatkan konfirmasi atas
persediaan akrual b) Mengamati
persediaan yang ditempatkan
apakah
pergerakan
persediaan
terjadi
persediaan
diluar lokasi perusahaan
selama c) Menguji transaksi persediaan
perhitungan
diantara
tanggal
awal
perhitungan fisik persediaan dengan tanggal neraca Persediaan yang ada
a) Memeriksa
persediaan
dihitung dan diberi
memastikan
tag,
telah diberi tag
dan
tag
bahwa
untuk a) Mengamati perhitungan fisik
persediaan
persediaan b) Membandingkan
hubungan
diperhitungkan untuk b) Mengamati apakah telah terjadi
antara saldo akun persediaan
memastikan tidak ada
pergerakan
dengan kegiatan pembelian,
yang
perhitungan
hilang
(Kelengkapan)
persediaan
selama
produksi
c) Menyelidiki persediaan di lokasi lainnya
penjualan
sekarang c) Menguji cut off pengeriman
d) Memperhitungkan yang
dan
digunakan
digunakan
untuk
tidak
yang
ada
semua dan
tag
dan penerimaan persediaan
tidak
memastikan hilang
atau
dihilangkan secara sengaja e) Mencatat
nomor
tag
yang
digunakan dan tidak digunakan untuk tindak lanjut berikutnya Persediaan secara (Keakuratan)
dihitung akurat
a) Menghitung ulang perhitungan klien
untuk
memastikan
perhitungan yang dicatat pada tag sudah akurat b) Membandingkan
perhitungan
fisik dengan file induk persediaan perpetual c) Mencatat perhitungan klien untuk pengujian
8
Persediaan
a) Memeriksa deskripsi persediaan
diklasifikasikan
pada tag dan membandingkannya
dengan benar pada
dengan persediaan aktual bahan
tag (Klasifikasi)
baku, barang dalam proses dan barang jadi b) Mengevaluasi apakah presentase penyelesaian yang dicatat pada tag untuk barang dalam proses sudah layak
Informasi untuk
diperoleh
memastikan
penjualan
dan
a) Mencatat dalam file audit untuk tindak nomor
lanjut
berikutnya
dokumen
atas
pengiriman
pembelian persediaan
terakhir yang digunakan pada
dicatat pada periode
akhir tahun
yang
benar
(Pisah b) Memastikan
Batas)
item
diatas
persediaan dikecualikan
untuk dari
perhitungan fisik c) Meriview area pengiriman untuk persediaan yang dipisahkan dari pengiriman
tetapi
belum
diperhitungkan d) Mencatat dalam file audit untuk tindak nomor
lanjut
berikutnya
laporan
atas
pengiriman
terakhir yang digunakan pada akhir tahun e) Memastikan item
diatas
persediaan
untuk
dilibatkan
dalam
perhitungan fisik f) Meriview area penerimaan untuk persediaan yang harus dilibatkan dalam perhitungan fisik Klien memiliki hak
a) Menanyakan tentang konsinyasi a) Mengawasi perhitungan fisik
9
atas persediaan yang
atau persediaan pelanggan yang
dicatat
dicantumkan dalam premis klien
pada
tag
(Hak)
b) Mewaspadai
akan
persediaan
yang dipisahkan atau diberi tanda khusus
sebagai
persediaan b) Mendapatkan konfirmasi atas persediaan yang ditempatkan di lokasi luar perusahaan
indikasi c) Memeriksa
kepemilikan
pemasok
faktur telah
dari dibayar,
perjanjian konsinyasinya dan kontrak Persediaan
yang
Menguji
persediaan
yang
usang a) Memeriksa
usang dan tidak dapat
dengan menanyakan karyawan pabrik
digunakan
dan manajemen serta mewaspadai b) Mereview
dikecualikan dicatat
atau item
yang
rusak,
berkarat,
atau
(Nilai ditutupi debu, atau berlokasi ditempat
Realisasi)
yang tidak layak
analitis
perputaran persediaan
semestinya
pengalaman dengan
trend
industry c) Membandingkan antara
saklon
dengan
volume
hubungan persediaan penjualan
yang diperkirakan d) Meminta keterangan kepada karyawan
produksi
penjualan
dan tentang
kemungkinan kelebihan atau keusangan persediaan
2.5 Kemungkinan Salah Saji Audit Siklus Persediaan dan Pergudangan Prosedur Analitis
Kemungkinan Salah Saji
Membandingkan presentas marjin kotor
Lebih saji atau kurang saji persediaan dan harga
dengan tahun sebelumnya.
pokok penjualan.
Membandingkan
perputaran
persediaan
-Persediaan yang usang, yang mempengaruhi
(harga pokok penjualan dibagi dengan persediaan dan harga pokok penjualan. persediaan
rata-rata)
dengan
tahun -Lebih saji atau kurang saji persediaan.
sebelumnya. Membandingkan biaya perunit persediaan
Lebih saji atau kurang saji biaya per unit, yang
10
dengan tahun sebelumnya.
mempengaruhi persediaan dan harga pokok penjualan.
Membandingkan nilai persediaan yang
Salah saji dalam kompilasi, biaya per unit, atau
ditambahkan dengan tahun sebelumnya.
perkalian, yang mempengaruhi persediaan dan harga pokok penjualan.
Membandingkan biaya manufaktur tahun
Salah saji biaya per unit persediaan, terutama
berjalan dengan tahun sebelumnya ( biaya
tenaga kerja langsung dan overhead manufaktur,
variable
yang mmpengaruhi persediaan dan harga pokok
harus
diseusaikan
denga
perubahan volume)
penjualan.
2.6 Contoh Kasus dan Pembahasan Contoh Kasus: PT. Kimia Farma Trading & Distribution Cabang Padang merupakan distributor yang bergerak dibidang distribusi obat-obatan, alat kese hatan habis pakai, kosmetika dan minuman kesehatan. Persediaan merupakan salah satu kunci utama dalam pelaksanaan kegiatan normal perusahaan. Total persediaannya di neraca merupakan item terbesar dibandingkan dengan aktiva lancar lainnya yaitu sebesar Rp. 2.279.719.000,-. Berdasarkan pemeriksaan fisik dari sekian banyak nilai persediaan tersebut, ditemukan adanya pembelian yang tidak tercatat dan terdapat banyaknya barang yang rusak, Pecah, kadaluarsa serta adanya retur yang belum tercatat. Disarankan sebaiknya manajemen perusahaan lebih memperhatikan pengaturan barang digudang supaya tidak bertumpuk, untuk menghindari banyaknya jumlah barang yang rusak akibat tumpukan tersebut Serta untuk bagian akuntansi apabila barang telah sampai digudang atas transaksi pembelian dan adanya retur sebaiknya langsung dibukukan,untuk menghindari terjadinya perbedaan nilai persediaan yang ada di neraca dengan jumlah fisik persediaan.
Pembahasan: Progam Audit 1.
Memeriksa cacatan dibandingkan dengan persediaan yang ada digudang;
2.
Menghitung ulang catatan yang ada pada klien untuk memasti kan jumlah pada catatan sudah sesuai;
3.
Menguji persediaan yang rusak dan kadaluarsa dengan mengecek fis ik dan melakukan konfirmasi kepada managemen;
4.
Memastikan persediaan yang telah kadaluarsa dan rusak telah dipisahkan; 11
5.
Memastikan kartu persediaan dengan catatan penjualan dan dokumen terkait telah sesuai.
Dokumen dan catatan yang terkait : 1. File Induk persediaan/kartu persediaan; 2. Faktur vendor; 3. Jurnal Pembelian; 4. Pesanan pembelian.
BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan Karena kesulitan yang berhubungan dengan penetapan keberadaan dan penilaian persediaan, maka siklus tersebut seringkali merupakan bagian audit yang paling kompleks. Siklus ini juga unik karena banyak pengujian masukan kepada siklus diuji sebagai bagian dari audit siklus lainnya. Pengujian yang dilaksanakan sebagai bagian dari siklus persediaan dan pergudangan
12
fokusnya pada catatan akuntansi biaya, pengamatan persediaan secara fisik, dan pengujian penetapan harga pokok dan kompilasi saldo akhir persediaan.
3.2 Saran Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan pembaca tentang Audit Siklus Persediaan dan Pergudangan. Harapan penulis dengan adanya makalah ini juga dapat membantu pembaca untuk bisa memahaminya, walaupun mungkin kurang komprehensif, namun diharapkan dapat membantu.
13