Prinsip Kerja Solenoid Valve Pneumatic 38
Solenoid valve pneumatic adalah katup yang digerakan oleh energi listrik, mempunyai kumparan sebagai penggeraknya yang berfungsi untuk menggerakan plunger yang dapat digerakan oleh arus AC maupun DC.. Sol DC Soleno enoid id val valve ve pne pneuma umatic tic ata atau u kat katup up (va (valve lve)) sol soleno enoida ida mem mempun punyai yai lub lubang ang kel keluar uaran, an, lub lubang ang masukan, lubang jebakan udara (ehaust) dan lubang !nlet "ain. #ubang !nlet "ain, berfungsi sebagai terminal $ tempat udara bertekanan masuk atau supply (service unit), lalu lubang keluaran (%utlet &ort) dan lubang masukan (%utlet &ort), berfungsi sebagai terminal atau tempat tekanan angin keluar yang dihubungkan ke pneumatic, sedangkan lubang jebakan udara (ehaust), berfungsi untuk mengeluarkan udara uda ra ber bertek tekana anan n yan yang g ter terjeb jebak ak saa saatt plu plunge ngerr ber berger gerak ak ata atau u pi pinda ndah h pos posisi isi ket ketika ika sol soleno enoid id val valve ve pneumatic bekerja.
Prinsip Kerja &rinsip kerja dari solenoid valve$katup (valve) solenoida yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply tegangan maka koil tersebut akan berubah menjadi medan magnet sehingga menggerakan plunger pada bagian dalamnya ketika plunger berpindah posisi maka pada lubang keluaran dari solenoid valve pneumatic akan keluar udara bertekanan yang berasal dari supply (ser (service vice unit), pada umumn umumnya ya solen solenoid oid valve pneum pneumatic atic ini mempu mempunyai nyai tegangan kerja '$ *AC *AC namun ada juga yang mempunyai tegangan kerja DC.
Prinsip Kerja &rinsip kerja dari solenoid valve$katup (valve) solenoida yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply tegangan maka koil tersebut akan berubah menjadi medan magnet sehingga menggerakan plunger pada bagian dalamnya ketika plunger berpindah posisi maka pada lubang keluaran dari solenoid valve pneumatic akan keluar udara bertekanan yang berasal dari supply (ser (service vice unit), pada umumn umumnya ya solen solenoid oid valve pneum pneumatic atic ini mempu mempunyai nyai tegangan kerja '$ *AC *AC namun ada juga yang mempunyai tegangan kerja DC.
+ambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic
erikut keterangan gambar Solenoid *alve *alve &neumatic'. *alve ody . ermi rminal nal mas masuka ukan n (!nle (!nlett &ort) &ort) /. ermi rminal nal kelu keluara aran n (%utl (%utlet et &ort) &ort) 0. "an anua uall &l &lun unge ger r 1. ermi rminal nal slot slot po2er po2er suplai suplai tega teganga ngan n 3. 4u 4ump mpar aran an gul gulun unga gan n (koi (koil) l) 5. Spring 6. &lunger 7.
#ubang jebak jebakan an udara udara (eha (ehaust ust from %utl %utlet et &ort) &ort)
'. #ub #ubang ang !nle !nlett "ain ''. #ubang jebakan udara (ehaust from inlet inlet &ort) '. #ubang plunger plunger untuk untuk ehaust %utlet %utlet &ort &ort '/. #ubang plunge plungerr untuk !nlet !nlet "ain "ain '0. #ubang plunger plunger untuk untuk ehaust inlet inlet &ort &ort Diba2ah Diba2 ah ini dapat dili dilihat hat cara kerja plunger selenoid valve pneum pneumatic atic dalam menyalurkan menyalurkan udara bertekanan kedalam tabung pneumatik (silinder pneumatik kerja tunggal), yang telah saya animasikan.
Cara Kerja Sistem Pneumatic
4ompressor diaktifkan dengan cara menghidupkan penggerak mula umumnya motor listrik. 8dara akan disedot oleh kompresor kemudian ditekan ke dalam tangki udara hingga mencapai tekanan beberapa bar. 8ntuk menyalurkan udara bertekanan ke seluruh sistem (sirkuit pneumatik) diperlukan unit pelayanan
atau service unit yang terdiri dari penyaring (filter), katup kran (shut off valve) dan pengatur tekanan (regulator).
Service unit ini diperlukan karena udara bertekanan yang diperlukan di dalam sirkuit pneumatik harus benar9benar bersih, tekanan operasional pada umumnya hanyalah sekitar 3 bar. Selanjutnya udara bertekanan disalurkan dengan bekerjanya solenoid valve pneumatic ketika mendapat tegangan input pada kumparan dan menarik plunger sehingga udara bertekanan keluar dari outlet port melalui selang elastis menuju katup pneumatik (katup pengarah$inlet port pneumatic). 8dara bertekanan yang masuk akan mengisi tabung pneumatik (silinder pneumatik kerja tunggal) dan membuat piston bergerak maju dan udara bertekanan tersebut terus mendorong piston dan akan berhenti di lubang outlet port pneumatic atau batas dorong piston.
Wiring Diagram Otomatis Mesin Gulung 15
&ada posting kali ini saya akan membuat 2iring diagram automatis sederhana dari sebuah mesin yang saya ciptakan dari khayalan saya sendiri. :alaupun hanya berupa khayalan, tetapi 2iring diagram ini akan menjelaskan semua materi dasar yang pernah saya posting sebelumnya, antara lain'. ;ungsi dasar kerja <% dan
aiklah... lihat gambar diba2ah ini
klik gambar untuk memperbesar
Cara kerja mesin '.
Saat tombol %< ditekan, motor akan berputar dan memutar juga rolling product melalui belt yang terpasang diba2ahnya.
.
Sensor membaca jumlah putaran dari rolling product yang menggulung bahan, sesuai nilai yang telah ditetapkan pada counter relay.
/. Saat jumlah gulungan telah selesai, kontaktor motor dinamo akan lepas dan pneumatic brake akan bekerja (>.1?' detik) menghentikan putaran dinamo.Setelah lepas brakenya, pneumatic cutting akan bekerja (>.1?' detik) memotong product. 0.
Setelah selesai memotong, counter secara otomatis mereset S* menjadi kembali.
1.
Dan mesin telah siap kembali dihidupkan, setelah operator mengambil dan mengemas product, serta memasang bahan kembali.
diba2ah ini saya sertakan juga gambar visualisasi pneumatik brake dan cutting yang terdapat pada mesin khayalan saya..
&neumatic rake
&neumatic Cutting
4onstruksi dari pneumatik brake dan cutting diatas adalah kontruksi umum, dimana saya hanya mejelaskan saja bagaimana brake dan cutting procces itu bekerja. Silahkan anda mengembangkannya lebih lanjut, khususnya yang mendalami bidang mechanical machine.
Wiring Diagram Otomatis Mesin Gulung II 11
Sebelumnya klik
disini untuk apa dan bagaimana kontruksi dan kerja mesin gulung. erikut ini adalah
gambar :iring Diagram %tomatis "esin +ulung
Keterangan: "C @ "iniatur Circuit reaker %<, %;; @ &ush utton C= @ Counter =elay =, =', =, =/ @ =elay Contactor
"C @ "agnetic Contactor ', , / @ D= ime Delay =elay S*' @ Selenoid *alve rake S* @ Selenoid *alve Cutting
Cara Kerja: &erhatikan gambar :iring Diagram %tomatis "esin +ulung yang telah saya format dalam etension gif diba2ah ini, dimana 2arna garis biru menggambarkan arus listrik yang mengalir.
no.1 adalah keadaan dimana arus listrik berhenti pada keadaan "C terbuka
no.2 pada saat "C tertutup, arus listrik akan menyalakan Counter =elay
no.3 gambar no./ ini menjelaskan sesaat setelah tombol %< ditekan, dan menghidupkan = dan "C dari motor. Saat inilah &roimity S2itch bekerja menghitung jumlah putaran mesin, melalui Counter relay.
no.4
•
Saat Counter relay selesai menghitung maka
•
•
eberapa detik selanjutnya
no.5 <% dari ' ini akan tertutup dan menyalakan dan S* cutting.
no.6 eberapa detik kemudian <% dari akan tertutup dan menghidupkan / serta =
no.7
•
&ada saat = hidup, <%nya akan mereset Counter =elay dan mengembalikan fungsi <% dan
•
Coba perhatikan penjelasan saya pada poin no.0, arus yang mengalir akan tidak berpengaruh pada rangkaian ketika fungsi <% dan
•
&ada gambar diatas, sengaja saya ulang poin no.3 dan no.5
no.8 <% dari / akan tertutup dan menyalakan =/
no.9
•
&ada saat bersamaan
•
&ada gambar diatas, sengaja saya ulang poin no.6 dan no.7
no.10 4etika
8ntuk mempelajari kerja rangkaian ini, ada baiknya Anda perhatikan gambar diatas dan save gambar bila perlu.
Demikian saja penjelasan tentang :iring Diagram %tomatis "esin +ulung ini, semoga bermanfaat untuk menambah 2a2asan Anda tentang 2iring diagran otomatis, yang secara prinsip sederhananya adalah sama, yakni memanfaatkan <% dan
JUDUL BARU
Sebelum mempelajari lebih dalam mengenai Time Dela !ela "Timer#$ Thermal Over %oad !ela "Tripper Over %oad#$ !ela &ontactor "!ela#$ dan Magnetic &ontactor "Konta'tor#$ Sebai'na 'ita mempelajari sistem 'erjana terlebih dahulu( agar mampu memahami suatu )ungsi rang'aian 'erja otomatis(
e!a"
#an
Konta$tor
%e!a"
an#
&agnetic
Contactor'
&rinsipnya kerjanya adalah rangkaian pembuat magnet untuk menggerakkan penutup dan pembuka saklar internal didalamnya. ang membedakannya dari kedua peralatan tersebut adalah kekuatan
saklar
internalnya
dalam
menghubungkan
besaran
arus
listrik
yang
melaluinya.
&emahaman sederhananya adalah bila kita memberikan arus listrik pada coil relay atau kontaktor, maka saklar internalnya juga akan terhubung. Selain itu juga ada saklar internalnya yang terputus. Bal tersebut sama persis pada kerja tombol push button, hanya berbeda pada kekuatan untuk menekan tombolnya. 4lik
disini
untuk
mempelajari
ombol
Saklar internal inilah yang disebut sebagai kontak () ((orma!!" )pen@ Bila coil contactor atau relay dalam keadaan tak terhubung arus listrik, kontak internalnya dalam kondisi terbuka atau tak terhubung ) dan kontak (C ((orma!!" C!ose@ Sebaliknya dengan Normally Open). Seperti dijelaskan pada gambar
diba2ah
ini.
=elay dianalogikan sebagai pemutus dan penghubung seperti halnya fungsi pada tombol (&ush utton) dan saklar (S2itch)., yang hanya bekerja pada arus kecil 'A s$d 1A. Sedangkan 4ontaktor dapat di analogikan juga sebagai sebagai reaker untuk sirkuit pemutus dan penghubung tenaga listrik pada beban. 4arena pada 4ontaktor, selain terdapat kontak <% dan
gambar kontak internal pada Kontaktor
gambar kontak internal pada relay
Pen"am*ungan
se#er+ana
rang$aian
$onta$tor:
&erhatikan bagaimana lampu akan menyala ketika s2itch saklar d ihubungkan ke sumber listrik. "engapa begitu repot menggunakan kontaktor untuk menyalakan sebuah lampu bohlam "engapa rangkain ini menggunakan !tulah
dua yang
buah disebut ang$ain
sumber
listrik
yang
berbeda
Pengen#a!i dan ang$ain
,tama.
-ime e!a" e!a" %-imer' #an -+erma! )/er oa# e!a" %-ripper' Sebagaimana yang telah diterangkan diatas, maka pada kedua komponen ini imer dan ripper juga mempunyai kontak <% dan
4ontak <% dan
di
ba2ah
ini.
Sedikit berbeda dengan kontak <% dan
()
#an
(C
Setelah paham bagaimana kerja kontak <% dan
saya sarankan untuk mempelajari bagaimana kontak <%
*+D+% ,-!+
!ang'aian Konta'tor Star Delta Manual 26
Artikel ini cuma posting iseng dan hanya menulis ulang dari page saya di lektro "ekanik dengan menambahkan beberapa gambar pelengkap dan penjelasannya. Sebelumnya klik disini untuk melihat 2iring diagram Star Delta automatis dengan timer (D=) untuk perbandingan. &rinsip kerja rangkaian star delta manual ini, sama dengan prinsip kerja rangkaian Star Delta automatis dengan timer (D=) yang umum ditemui,. termasuk perubahan kontak <%
gambar 2iring diagram star delta manual 6 pin klik gambar untuk memperbesar
Cara Kerja ang$aian
4etika tombol ' (%< Star ) ditekan motor akan bekerja pada hubung SA= (K1 dan K2 menyala), setelah beberapa detik yang kita rasakan cukup untuk merubah ke hubung D#A, maka kita diharuskan menekan tombol (%< e!ta), untuk merubah rangkaian menjadi hubung Delta ( K1 danK3 menyala, juga 1). Dan fungsi tombol %ff disini adalah untuk mematikan kerja rangkaian.
Pera!atan "ang #i*utu+$an:
' pcs push botton off pcs push button on ' pcs relay '' pin %mron "4/&9! * (=') atau 6 pin "4&9! / pcs kontaktor v (sesuaikan dengan motor) (4', 4 dan 4/) pcs overload (sesuaikan dengan kontaktor) ' pcs pilot lamp (green) cable 2ire '.1 mm secukupnya o &anel Sebagai pelengkap saya lampirkan juga foto gambar penyambungan rangkaian star delta manual ini, agar anda bisa langsung mempraktekkannya.
foto gambar penyambungan rangkaian star delta manual klik gambar untuk memperbesar
Demikian saja ulasan singkat tentang rangkaian kontaktor Star Delta manual ini. yang tentu saja memiliki kelemahan dan kelebihan tersendiri bila dibandingkan dengan yang automatis..
*+D+% ,-!+
&erancangan Sistem 4ontrol &neumatik Dalam suatu sistem kontrol pneumatik terdapat arsitektur dan bagian9 bagian yang menyangkut fungsi kerja alat tersebut. &erancangan sistem kontrol pneumatik mengacu pada diagram alir sistem Diagram alir Diagram rangkaian harus digambar dengan tata cara penggambaran yang benar. 4arena hal ini akan memudahkan seseorang untuk membaca rangkaian , sehingga mempermudah pada saat merangkai atau mencari kesalahan sistem pneumatik. ata letak komponen diagram rangkaian harus disesuaikan dengan diagram alir dari mata rantai kontrol yaitu sebuah sinyal harus mulai mengalir dari ba2ah menuju ke atas dari gambar rangkaian. lemen yang dibutuhkan untuk catu daya akan digambarkan pada bagian ba2ah rangkaian secara simbol sederhana atau komponen penuh dapat digunakan. &ada rangkaian yang lebih luas , bagian catu daya seperti unit pemelihara, katup pemutus dan berbagai distribusi sambungan dapat digambarkan tersendiri. Diagram alir mata rantai kontrol dan elemen9elemennya digambarkan sebagai berikut -
ata #etak =angkaian ang dimaksud tata letak rangkaian adalah diagram rangkaian harus digambar tanpa mempertimbangkan lokasi tiap elemen yang diaktifkan secara fisik. Dianjurkan bah2a semua silinder dan katup kontrol arah digambarkan secara horisontal dengan silinder bergerak dari kiri ke kanan, sehingga rangkaian lebih mudah dimengerti. Contoh atang piston silinder kerja ganda bergerak keluar jika tombol tekan atau pedal kaki ditekan. atang piston kembali ke posisi a2al setelah keluar penuh dan tekanan pada tombol atau pedal kaki dilepas. "asalah di atas dipecahkan oleh rangkaian kontrol dengan tata letak
gambar diagram berikut ini.
+ambar '. menunjukkan perbedaan antara posisi gambar dengan lokasi benda$elemen sesungguhnya. &ada praktiknya katup *' terletak pada posisi akhir langkah keluar silinder. &ada diagram rangkaian elemen *' digambar pada tingkat sinyal masukan dan tidak mencerminkan posisi katup. &enandaan *' pada posisi silinder keluar penuh menunjukkan posisi sesungguhnya dari katup *' tersebut. Diagram rangkaian memperlihatkan aliran sinyal dan hubungan antara komponen dan lubang saluran udara. Diagram rangkaian tidak menjelaskan tata letak komponen secara mekanik. =angkaian digambar dengan aliran energi dari ba2ah ke atas. ang terdapat dalam rangkaian meliputi sumber energi, masukan sinyal, pengolah sinyal, elemen kontrol akhir dan elemen penggerak (aktuator). &osisi katup pembatas ditandai pada aktuator. Eika kontrol rumit dan terdiri dari beberapa elemen kerja, rangkaian kontrol harus dibagi ke dalam rangkaian rantai kontrol yang terpisah. Satu rantai dapat dibentuk untuk setiap fungsi grup. 4alau mungkin, rantai9rantai ini sebaiknya disusun berdampingan dalam urutan yang sama dengan gerakan langkah operasinya.
*+D+% ,-!+
Belajar Pneumatic Sebelum kita belajar lebih dalam tentang pneumatic sebaiknya kita perlu mengerti dahulu tentang apa itu pneumatic. Pada awalnya Pneumatic, #itemu$an o!e+ 4ing dari Amerika Serikat, tahun '67F'G. kemudian Pneumati$ (bahasa unani- #$%&'()*+-, pneumatikos) berasal dari kata dasar HpneuH yang berarti udara tekan dan HmatikH yang berarti ilmu atau hal9hal yang berhubungan dengan sesuatuI sehingga arti lengkap pneumatik adalah ilmu$hal9hal yang berhubungan dengan udara bertekananFG.
Gambar . Simbol pneumatik
sebagian orang baik dari mahasiswa maupun pelajar SMK yang khu sus pada bidang mekatronika maupun prodi-prodi yang lain menganggap bahwa belajar Pneumatic itu sulit, seharusnya paradikma seperti ini bisa di hapus. Karena dalam kenyataan yang sebenarnya belajar pneumatic itu menyenangkan dan penuh tantangan. Belajar Pneumatic memang butuh logika, ketelitian dan ke uletan. angkah awal yang kita perlukan adalah niat, jadi kita tanamkan niat terlebih dahulu sebelum kita mempelajari Pneumatic tersebut. Berbicara tentang logika, kemampuan seseorang dalam ber!ikir itu berbeda-beda, apalagi berhubungan dengan logika manusia yang tidak mungkin sama. "amun logika tersebut dapat kita asah , tentunya dengan latihan-latihan secara rutin sehingga memperoleh suatu pola yang dapat
mempermudah dalam proses pengerjaan suatu persoalan yang akan kita pecahkan. #lmu pneumatic bisa dikatakan sebagai ilmu seni, dan seni itu ada yang bisa kita polakan sedemikian rupa bahkan seni juga dapat kita kembangkan sesuai dengan kreati!itas masing-masing. Selain sebagai ilmu seni , #lmu Pneumatic juga dapat kita sebut seperti halnya ilmu pemprograman, jika kita akan memprogram sesuatu tentunya kita bisa membuat sebuah alur atau !lowchart untuk mempermudah kita dalam proses membuat program dalam hal ini adalah memecahkan masalah atau persoalan namun terkadang kita juga tidak perlu membuat !lowchart dalam proses pemprograman karena semuan ya sudah terpolakan dalam otak kita, ini bisa terjadi kalau kita sering melakukan atau berlatih berkali-kali. $yo kita mulai belajar yang paling mudah dulu Pneumatic Murni
%e!erensi &di Songo.'()(. Buku Genius:jakarta.*ahyu Media+) wiki pedia.'()'.Pneumatik. di unduh pada tanggal '' September '()' pukul )./ dengan alamamat 0http011id.wikipedia.org1wiki1Pneumatik+'
*+D+% ,-!+
Pneumatik murni atau Pure Pneumatic kita akan belajar bagaimana membuat rangkaian Pneumatics mu rni dengan memahami konsep dasar agar kita bisa menyelesaikan bermacam-macam persoalan khususnya Pneumatik murni0 dimulai dari dua silinder0 2ontoh soal0 ).
Sebuah mesin stempel dengan dua buah aktuator yaitu akatuator untuk memposisikan kertas dan aktuator untuk menstempel. dua aktuator tersebut digerakkan oleh silinder kerja ganda yang masing-masing aktuator untuk memposisikan kertas digerakkan silinder $ dan aktuator stempel digerakkan oleh silinder B dengan gerakan (A+B+A-B-) . Mesin stempel akan bekerja dengan menekan tombol Start . 3ika tombol start di lepas maka mesin akan berhenti dengan menyelesaikan satu siklus
dari soal di atas dapat kita buat list komponen yang akan kita gunakan yaitu0 ).
4ua buah silinder kerja ganda
'.
4ua buah katup 51'
5.
Satu buah katup tombol "2 67ntuk 8"9
.
&mpat buah sensor pneumatic
langkah -langkah mengerjakan 0 •
Buatlah diagram langkah terlebih dahulu
Gambar 1. Diagram alur kerja silinder
keterangan0 ).
Start 68"9 0 :ombol katub "2
'.
$;
0 Silinder $ maju
5.
B;
0 Silinder B maju
.
$-
0Silinder $ mundur
/.
B-
0 Silinder B mundur
<.
a(
0 sensor minimum silinder $
=.
b(
0 sensor minimum silinder B
>.
a)
0 sensor maksimum silinder $
.
b)
0 sensor maksimum silinder B
Penjelasan diagram langkah diatas0 tombol start dan sensor b( di $"4 kan atau di seri. Pada saat tombol start ditekan maka silinder $ maju 6$;9 sehingga sensor maksimum silinder a) tersentuh oleh batang piston. karena a) akti! maka silinder B maju 6B;9 mengakibatkan batang piston B menyentuh sensor maksimum b) sehingga akti!. Sensor b) akti! menyebabkan silinder $ mundur 6$-9 batang piston $ mundur menyentuh sensor $ minimum 6a(9 mengakibatkan silinder B mundur 6B-9 sehingga sensor minimum silinder B yaitu 6b(9 tersentuh oleh batang piston B maka b( akti! kembali. Sensor b( akti! dan tombol start akti!6di tekan 9 maka akan rangkaian akan akti! terus-menerus sebelum tombol satrat kita lepas.
•
Membuat %angkaian
).
posisikan semua komponen sesua dengan urutan diagram alur 1diagram langkah seperti gambar berikut0
'. rangkailah sesuai urutan digram alur seperti gambar dibawah ini
gambar-gambar diatas menggunakan simulasi ?luidsim-P dari !esto . jika sudah di rangkai dengan benar pasti jalan.
sekian , semoga berman!a@at
*+D+% ,-!+
Sistim Pneumati$ #an i#ro!i$ Ku!ia+ 8
Sensor &e$anis Katup o!!er
+ambar . 4atup Diaktifkan dengan =oller Keterangan: o
+ambar (a) 4atup normal roller
o
+ambar (b) 4atup idle return roller
+ambar '. Aplikasi 4atup &ush9button/$ dan katup /$ air piloted J spring return untuk menggerakan silinder pneumatic ( indirect drive) 4eterangan +ambar ' (atas) push9button belum diaktifkan, (ba2ah) push9button diaktifkan. +ambar ' menunjukan cara pengendalian gerakan silinder pneumatic secara tidak langsung (indirect dirive) dimana elemen '.' katup /$ spring return berfungsi sebagai elemen kendali arah bagi gerakan maju mundur silinder sebagai akibat komando yang diberikan dari penekanan katup push9 button.
+ambar . =angkaian &neumatik #ogika A
4atup '.3 pada +ambar (A) adalah 4atup #ogika A
o
4atup '.3 pada +ambar () adalah 4atup #ogika %=
-a*e! ogi$a
nput
nput
)utput %('
)utput %)'
'
'
'
'
'
'
'
'
*+D+% ,-!+
4atup94atup &neumatik Bome K lektro &neumatik K 4atup94atup &neumatik
Katup ber)ungsi untu' mengatur atau mengendali'an arah udara 'empa ang a'an be'erja menggera'an a'tuator$ dengan 'ata lain 'atup ini ber)ungsi untu' mengendali'an arah gera'an a'tuator( Katup.'atup pneumati' diberi nama berdasar'an pada/ a# *umlah lubang0saluran 'erja " port #$ b# *umlah posisi 'erja$ d# *enis penggera' 'atup$ dan d# 1ama tambahan lain sesuai dengan 'ara'teristi' 'atup( ,eri'ut ini contoh.contoh penamaan 'atup ang pada umumna disimbol'an sebagai beri'ut/
Dari simbol 'atup di atas menunju''an jumlah lubang0 port ba2ah ada tiga "3$4$5# sedang'an di bagian output ada 6 port "6$7#( Katup tersebut juga memili'i dua posisi0ruang aitu a dan b( Penggera' 'atup berupa udara berte'anan dari sisi 37 dan 36( Sisi 37 artina bila disisi tersebut terdapat te'anan udara$ ma'a te'anan udara tersebut a'an menggeser 'atup 'e 'anan sehingga udara berte'anan a'an mengalir melalui port 3 'e port 7 ditulis 37( Demi'ian pula sisi 36 a'an menga'ti)'an ruang b sehingga port 3 a'an terhubung dengan port 6 ditulis 36( ,erdasar'an pada data.data di atas$ ma'a 'atup di atas diberi nama/ KATUP 5/2 penggerak udara bertekanan
&ontoh lain/
Katup ini memili'i tiga port dan dua posisi0ruang$ penggera' 'nop dan pembali' pegas$ ma'a 'atup tersebut diberi nama Katup 406 'nop$ pembali' pegas(
Katup.'atup pneumati' memili'i bana' jenis dan )ungsina( Katup tersebut berperan sebagai pengatur0pengendali di dalam sistem pneumati'( Komponen.'omponen 'ontrol tersebut atau biasa disebut 'atup.'atup "Valves# menurut desain 'ontru'sina dapat di'elompo'an sebagai beri'ut/ a( Katup Poppet "Poppet Valves# . Katup ,ola "Ball Seat Valves) . Katup Piringan "Disc Seat Valves# b( Katup Geser "Slide valves# . Longitudinal Slide . Plate Slide Sedang'an menurut )ungsina 'atup.'atup di'elompo''an sebagai beri'ut/ a# Katup Pengarah "Directional Control Valves# b# Katup Satu -rah "Non Return Valves# c# Katup Pengatur Te'anan "Pressure Control Valves# d# Katup Pengontrol -liran "Flow Control Valves# e# Katup bu'a.tutup "Shut-of valves# Sedang'an susunan urutanna dalam sistim pneumati' dapat 'ita jelas'an sebagai beri'ut/ . Sinal masu'an atau input eleent mendapat energi langsung dari sumber tenaga "udara 'empa# ang 'emudian diterus'an 'e pemroses sinal( .Sinal pemroses atau processing eleent ang memproses sinal masu'an secara logic untu' diterus'an 'e 8nal control eleent ( .Sinal pengendalian a'hir "!nal control eleent # ang a'an mengarah'an output aitu arah gera'an a'tuator " wor"ing eleent # dan ini merupa'an
hasil a'hir dari sistem pneumati'(
1 Katup Pengara! (Directional Control Valves" Katup 406 Wa valve "WV# penggera' pluner$ pembali' pegas "406 D&V plunger actuated$ spring centered#$ termasu' jenis 'atup piringan " disc valves# norall# closed "1(
Katup 706 penggera' pluner$ 'embali pegas "706 D&V plunger actuated$ spring centered#$ termasu' jenis 'atup piringan "disc seat valves#
Katup 704 anuall# jenis plate slide valves(
Katup 506$ DCV-air port %enis longitudinal slide (
2 Katup #atu Ara! $%&n Return 'a()es" Katup ini ber)ungsi untu' mengatur arah aliran udara 'empa hana satu arah saja aitu bila udara telah mele2ati 'atup tersebut ma'a udara tida' dapat berbali' arah( Sehingga 'atup ini juga digolong'an pada 'atup pengarah 'husus( Macam.macam 'atup searah/ 21 Katup #atu Ara! Pemba(ik Pegas Katup satu arah hana bisa mengalir'an udara hana dari satu sisi saja( +dara dari arah 'iri "lihat gambar 49# a'an mene'an pegas sehingga 'atup terbu'a dan udara a'an diterus'an 'e 'anan( ,ila udara mengalir dari arah sebali'na$ ma'a 'atup a'an menutup dan udara tida' bisa mengalir 'earah 'iri( Katup satu arah dalam sistem ele'tri' identiti' dengan )ungsi dioda ang hana mengalir'an arus listri' dari satu arah
saja(
2.2 Shuttle Valve Katup ini a'an mengalir'an udara berte'anan dari salah satu sisi$ bai' sisi 'iri saja atau sisi 'anan saja( Katup ini juga disebut 'atup :O!; "Logic &R 'unction#(
* Katup DuaTekan $Two Pressure Valve" Katup ini dapat be'erja apabila mendapat te'anan dari 'edua saluran masu'na$ aitu saluran <$ dan saluran = secara bersama.sama "lihat gambar 46#( ,ila udara ang mengalir dari satu sisi saja$ ma'a 'atup a'an menutup$ namun bila udara mengalir secara bersamaan dari 'edua sisina$ ma'a 'atup a'an membu'a$ sehingga 'atup ini juga disebut ; (ND; "Logic (ND 'unction#(
+ Katup Buang Cepat $Quick Exhaust Valve" uic" *+haust Valve be'erja mengalir'an udara berte'anan dari lubang P menuju lubang -$ a'an tetapi ji'a ada udara ang masu' dari lubang - ma'a udara langsung dibuang cepat 'e lubang !(
5 Katup Pengatur Tekanan Pressure Regulation Valve$ 'atub ini ber)ungsi untu' mengatur besar'ecilna te'anan udara 'empa ang a'an 'eluar dari service unit dan be'erja pada sistim pneumati' "te'anan 'erja#(
, Katup Pembatas Tekanan/Pengaman $Pressure Relief Valve" Katup ini ber)ungsi untu' membatasi te'anan 'erja ma'simum pada sistem( -pabila terjadi te'anan lebih ma'a 'atup out-let a'an terbu'a dan te'anan lebih dibuang$ jadi te'anan udara ang mengalir 'e sistem tetap aman( - Sequence Valve Prinsip 'erja 'atup ini hampir sama dengan relie) valve$ hana )ungsina berbeda aitu untu' membuat urutan 'erja dari sistem( Perhati'an gambar beri'ut/
. Ti!e Dela" Valve $Katup Tunda .aktu" Katup ini ber)ungsi untu' menunda aliran udara hingga pada 2a'tu ang telah ditentu'an( +dara a'an mengalir dahulu 'e tabung penimpan$ bila suda penuh baru a'an mengalir 'e saluran lainna( Katup penunda ini juga di'enal pula dengan timer(
Katup Pengatur A(iran $#low Control Valve$ Katup ini ber)ungsi untu' mengontrol0mengendali'an besar.'ecilna aliran udara 'empa atau di'enal pula dengan 'atup ce'i'$ 'arena a'an mence'i' aliran udara hingga a'an menghambat aliran udara( >al ini diasumsi'an bah2a besarna aliran aitu jumlah volume udara ang mengalir a'an mempengaruhi besar daa dorong udara tersebut( Macam.macam ,ow control/ a# Fi+ ,ow control aitu besarna lubang laluan tetap "tida' dapat disetel#$ b# (d%ustale ,ow control aitu lubang laluan dapat disetel dengan baut penetel$ c# (d%ustale ,ow control dengan chec' valve b pass( -dapun penampang dan simbol ,ow control valve adalah sebagai beri'ut/
%&. Shut of Valve Katup ini ber)ungsi untu' membu'a dan menutup aliran udara( %ihat gambar beri'ut/
Sumber !e)erensi/ Sumbodo( Wira2an( 699?( Teknik Pro'uksi esin )n'ustri S* +ili'
,. Departemen Pendidi'an 1asional( *a'arta( Sumber gambar / @esto @luidSIM
*+D+% ,-!+
Contoh =angkaian &neumatic '3 %kt ''
=angkaian paling atas adalah %= untuk aktuator silinder single aksi =angkaian diba2ahnya adalah %= untuk aktuator silinder double aksi
Sedangkan =angkin ;ungsi A
4ontrol Aktuator Singgle Acting
4ontrol aktuator Double Acting
4ontrol ekan single acting
4ontrol ekan double acting