BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakang Belakang Masalah Masalah
Kehamilan
merupakan
proses
yang
sang angat
komplek leks
dan
membutuhkan perhatian yang lebih. Kehamilan merupakan rangkaian yang tidak dapt dipisahkan dari fertilisasi dan persalinan. Persalinan merupakan proses keluarnya hasil konsepsi yang cukup umur maupun kurang dari umur. Ada beberapa kelainan yang bisa terjadi selama selama dan sebelum persalinan persalinan yang bisa mempersulit persalinan. Salah satu kelainan yang mempersulit persalinan adalah prolaps tali pusar. Penyebab dari prolaps tali pusat adalah posisi dari janin yang tidak tepat pada pintu atas panggul. Resiko prolapsa tali pusat semakin besar pada kejadian bayi sungsang atau posisi bayi yang melintang. Posisi Posisi janin janin dalan dalan kandun kandungan gan tidak tidak selaman selamanya ya tetap, tetap, tetapi tetapi beruba berubah-u h-ubah bah setiap waktunya. al ini terjadi pada satu dari !"" kelahiran dan faktor-faktor penyebabnya adalah tali pusat yang panjang #$%""cm&, malpresentasi #sungsa #sungsang& ng&,, lentak lentak lintan lintang g atau atau bagian bagian presen presentasi tasi belum belum masuk masuk panggu panggul. l. Prolap Prolapss tali tali pusat pusat sangat sangat berbahaya berbahaya bagi bagi bayi bayi yang yang baru baru lahir lahir jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Penanganan yang tepat sangat diperlukan untuk menghindari hal yang terburuk pada janin. Sebagai perawat tentunya harus mampu menghadapi menghadapi keadaan keadaan seperti seperti ini dan dapat melakukan melakukan tindakan tindakan yang tepat buntk menyelamatkan nyawa bayi.
1.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah
'agaimana asuhan keperawatan pada keadaan prolaps tali pusat (
1.3 Tuj Tujuan uan
)ntuk mengetahui bagaimana asuhan keperawatan pada prolaps tali pusat.
1
1. Man!a Man!aat at
*iharap *iharapkan kan makala makalah h ini dapat dapat member memberika ikan n inform informasi asi tentan tentang g konsep konsep prolaps tali pusat dan dapat memberikan informasi serta gambaran tentang asuhan keperawatan tali pusat.
2
BAB II TIN"AUAN PU#TA$A 2.1 Anat%m& '&s&%l%g& Tal& Pusat
+ali pusat atau funiculus umbilicalis adalah saluran kehidupan bagi janin selama dalam kandungan, sehingga at-at gii dan oksigen dapat masuk ke tubuh janin. Pada hari ke-%! pasca konsepsi, diskus embrio, kantong amnion dan yolk salc menyatu dengan illi korion melalui connecting stalk kemudian akan menjadi tali pusat. +ali pusat terdapat antara pusat janin dan permukaan fetal plasenta. arnanya dari luar putih dan merupakan tali yang berpilin. Panjangnya / 00 cm #1" 2 %"" cm& dan diameter % 2 %,0 cm. Pembuluh-pembuluh darahnya biasanya lebih panjang dari tali pusatnya sendiri sehingga pembuluh berkelok-kelok. Kadang-kadang menimbulkan tonjolan pada permukaan tali pusat dan diberi nama simpul palsu. 3nsersi atau letak tali pusat ke plasenta adalah tengah 4 insertio sentralis, sedikit ke samping4 insertio paracentralis, samping 4 insertio lateralis, pinggir 4 insertio marginalis, di luar plasenta5di selaput janin 4 insertio elamentosa. Kelainan 6etak +ali Pusat +ali pusat secara normal berinsersi di bagian sentral ke dalam permukaan fetal plasenta. 7amun, ada beberapa yang memiliki kelainan letak seperti4 a. 3nsersi tali pusat 'attledore, b. 3nsersi tali pusat 8elamentous, c. 3nsersi tali pusat 'attledore Pada kasus ini tali pusat terhubung ke paling pinggir plasenta seperti bentuk bet tenis meja. Kondisi ini tidak bermasalah kecuali sambungannya rapuh. d. 3nsersi tali pusat 8elamentous. +ali pusat berinsersi ke dalam membran agak jauh dari pinggir plasenta. Pembuluh darah umbilikus melewati membran mulai dari tali pusat ke plasenta. 'ila letak plasenta normal, tidak berbahaya untuk janin, tetapi tali pusat dapat terputus bila dilakukan tarikan pada penanganan aktif di kala tiga persalinan. 3
+ali pusat terdiri atas dua arteri umbilikalis #mengembalikan produk sisa dari fetus ke plasenta, di mana produk sisa tersebut diasimilasi ke dalam peredaran darah maternal untuk diekskresikan& dan satu ena umbilikalis #membawa oksigen dan memberi nutrien ke sistem peredaran darah fetus dari darah maternal, yang terletak di dalam spatium choriodeciduale&. 'agian luar tali pusat berasal dari lapisan amnion, sedangkan bagian dalam terdapat jaringan lembek #selai warthon&, melindungi dua arteri umbilikalis dan satu ena umbilikalis dalam tali pusat. 9ungsi +ali Pusat adalah : sebagai media transportasi nutrisi dan oksigen dari plasenta ke tubuh janin, sebagai media transportasi untuk pengeluaran sisa metabolisme janin ke tubuh ibu, sebagai media transportasi at antibodi dari ibu ke janin, sebagai media transportasi at antibodi dari ibu ke janin. Sirkulasi +ali Pusat, fetus dalam rahim ibu mempunyai dua kebutuhan yang harus dipenuhi yaitu oksigen dan nutrisi serta membuang produk sisa yang dihasilkan oleh sel-selnya. Struktur yang bertanggungjawab memenuhi kebutuhan fetus adalah plasenta. Plasenta mempunyai banyak ilus yang tumbuh dari membran, menyelimuti fetus dan menembus dinding uterus yaitu endometrium. ;ndometrium kaya dengan aliran darah ibu.
4
2.2 Pengert&an Pr%la(s Tal& Pusat
Prolabs +ali Pusat merupakan suatu keadaan dimana tali pusat berada disamping atau melewati bagian terendah janin di dalam jalan lahir setelah ketuban pecah #>itayani, ?"%%&.
Prolabs tali pusat terjadi jika tali pusat terletak di bawah bagian presentasi janin. Prolabs tali pusat dapat bersifat okulta #tersembunyi, tidak terlihat& selama persalinan, baik selaput ketuban sudah pecah maupun belum. Prolabs sempurna paling sering secara langsung setelah ketuban pecah, ketika gaya tarik bumi mendorong tali pusat ke bagian depan dari bagian presentasi #'obak, ?""!&. Prolapsus tali pusat dapat diklasifikasikan sebagai berikut4 %. +ali pusat terkemuka atau terdepan, bila tali pusat berada di bawah bagian terendah janin dan ketuban masih intak atau jika tali pusat berada di samping bagian besar janin dapat teraba pada kanalis serikalis, dan lebih rendah dari bagian bawah janin sedang ketuban masih intak atau belum pecah: ?. +ali pusat menumbung, disebut juga prolapsus funikuli adalah jika tali pusat teraba keluar atau berada di samping dan melewati bagian terendah janin di dalam jalan lahir, bila tali pusat keluar melalui ketuban yang sudah pecah, ke seriks, dan turun ke agina:
5
1. =ccult prolapse, tali pusat berada di samping bagian terendah janin turun ke agina. +ali pusat dapat teraba atau tidak, ketuban dapat pecah atau tidak.
2.3 Et&%l%g& Pr%la(s Tal& Pusat
Adapun keadaan-keadaan yang menyebabkan #etiologi& prolabs tali pusat yaitu keadaan-keadaan yang menyebabkan gangguan adaptasi bagian bawah janin terhadap panggul, sehingga pintu atas panggul tidak tertutup oleh bagian bawah janin tersebut. al ini merupakan predisposisi turunnya tali pusat dan terjadinya prolabs tali pusat. Prolabs tali pusat sering ditemukan pada letak lintang dan letak sungsang, terutama presentasi bokong kaki pada presentasi kepala, antara leher dempet pada disposisi sealopelis pada kelahiran premature lebih sering dijumpai, karena kepala anak kecil tidak dapat menutupi pintu atas panggul #>itayani, ?"%%&.
2. 'akt%r Pre)&s*%s&s&
9aktor-faktor yang mempengaruhi adalah tali pusat yang panjang #$%""cm atau !" inci&, malpresentasi #sungsang&, letak lintang, atau bagian presentasi yang belum masuk panggul. Apabila bagian presentasi tidak dapat masuk dengan pas kedalam segmen bawah uterus, seperti pada hidramnion atau ketika selaput pecah, aliran cairan amnion yang mendadak keluar dapat menyebabkan tali pusat jatuh kebawah. *emikian pula, tali pusat dapat prolabs ketika ketuban pecah secara mendadak, jika bagian presentasi masih tinggi.
pemeriksaan dalam setelah terjadi aliran cairan yang tiba-tiba. Pengenalan dini adalah penting karena hipoksia janin akibat kompresi tali pusat yang berkepanjangan #tersumbatnya aliran darah ked an dari jnin lebih dari 0 menit& biasanya mengakibatkan kerusakan sistem saraf pusat #SSP& atau kematian janin #'obak, ?""!&.
2.+ E*&)em&%l%g& Pr%la*s Tal& Pusat
Angka kejadian prolaps tali pusat dalam hubungan dengan presentasi janin 4 Presentasi Angka Kejadian 8erte@ #belakang kepala & ".!, 9rank 'reech ".0, 6etak bokong kaki ! 2 B, 6etak kaki %0 2 %C #dr.'ambang idjanarko, Sp=D, ?""E&.
2., Pat%!&s&%l%g&- /0 Pr%la*s Tal& Pusat
'eberapa etiologi yang dapat menyebabkan prolapsus tali pusat diantaranya adalah kehamilan kembar, hidroamnion, kehamilan prematur, janin terlalu kecil, kelainan presentasi dan plasenta preia. Kehamilan kembar akan mengalami hidramnion, dimana cairan ketuban banyak dan inilah yang menyebabkan janin dapat bergerak lebih leluasa dalam rahim. *an keadaan ini dapat mengakibatkan kelainan presentasi #letak sungsang, lintang, presentasi kepala&. Sedangkan pada kehamilan prematur selain terjadi hidramnion juga terjadi ukuran janin yang kecil karena usia gestasi yang masih muda sehingga janinnya memiliki ukuran kepala yang kecil. Pada plasenta preia, plasenta akan mendekati atau menutup jalan lahir. Semua keadaan tersebut akan menyebabkan janin sulit beradaptasi terhadap panggul ibu,sehingga PAP tidak tertutupi oleh bagian bawah janin, dan inilah yang mengakibatkan tali pusat bergeser atau turun dari tempatnya sehingga terjadilah prolapsus tali pusat. Prolapsus tali pusat akan mengakibatkan tali pusat terjepit antara bagian terendah janin dan jalan lahir sehingga sirkulasi janin akan terganggu dan ini mengakibatkan terjadi hipoksia fetal dan bila berlanjut dapat mengakibatkan fetal distress yang ditandai dengan melemahnya *<<. 'ila eadaan ini terus 7
berlangsung dapat mengakibatkan terjadinya kematian pada janin. +api bila dapat ditangani maka janin tetap hidup, ini ditandai dengan adanya teraba denyutan pada tali pusat.
2. Man&!estas& $l&n&s Pr%la*s Tal& Pusat
Pada prolabs tali pusat5prolapsus funikuli dengan tali pusat yang masih berdenyut tetapi pembukaan belum lengkap, maka terdapat dua pilihan yakni melakukan reposisi tali pusat dan menyelematkan persalinan dengan seksio sesarea tidak mungkin dilakukan karena sulit. Reposisi tali pusat 4 memasukkan gumpalan kain kassa tebal ke dalam jalan lahir, lilitkan dengan hati-hati ke tali pusat, kemudian dorong seluruhnya perlahan-lahan ke caum uterus di atas bagian terendah janin. +indakan lebih mudah dilakukan bila ibu dalam posisi trendelenburg. Reposisi caesarea 4 jaga tali pusat agar tidak mengalami tekanan dan terjepit oleh bagian terendah janin. )ntuk hal ini, dengan ibu dalam posisi trendelenburg, masukkan satu tangan ke dalam agina untuk mencegah turunnya bagian terendah di dalam rongga panggul #>itayani, ?"%%&.
2. $%m*l&kas& Pr%la*s Tal& Pusat
Pada presentasi kepala, prolapsus funikuli sangat berbahaya bagi janin, karena setiap saat tali pusat dapat terjepit antara bagian terendah janin dengan jalan lahir dengan akibat gangguan oksigenasi janin. Pada tali pusat terdepan, sebelum ketuban pecah, ancaman terhadap janin tidak seberapa besar, tetapi setelah ketuban pecah bahaya kematian janin sangat besar. >yles melaporkan hasil penelitiannya dalam perpustakaan dunia, bahwa angka kejadian berkisar antara E,1-",B persalinan. Sedangkan pada ibu karena terjadi prolapsus maka dilakukan seksio atau persalinan normal yang dapat menimbulkan terjadinya trauma jaringan dan leserasi pada agina seriks.
8
2. Penatalaksanaan Pr%la*s Tal& Pusat. 2..1 Tal& Pusat Ber)en4ut
itayani, ?"%%&. 2..2 Tal& Pusat T&)ak Ber)en4ut
memberikan konseling pada ibu dan keluarganya tentang apa yang terjadi serta tindakan apa yang akan dilakukan. *iharapkan persalinan dapat berlangsung spontan peraginam #>itayani, ?"%%&.
2.15 Pr%gn%s&s
Prognosis janin bergantung pada beberapa faktor berikut 4 %. Angka kematian untuk bayi prematur dengan prolaps tali pusat hampir ! kali lebih tinggi daripada bayi aterm: ?. 'ila gawat janin dibuktikan oleh detak jantung yang abnormal, adanya cairan amnion yang terwarnai oleh mekonium, atau tali pusat dengan pulsasi lemah, maka prognosis janin buruk: 1.
mengakibatkan gangguan oksigenasi janin. Pada tali pusat terdepan, sebelum ketuban pecah, ancaman terhadap janin tidak seberapa besar, tetapi setelah ketuban pecah, bahaya kematian janin sangat besar.
2.11 Pen6egahan
Pencegahan Prolaps +ali Pusat 4 >enghindari pecahnya ketuban secara premature akibat tindakan kita.
Penanganan +ali Pusat +erdepan # Ketuban belum pecah & 4 a. )sahakan agar ketuban tidak pecah
b. 3bu posisi trendelenberg c. Posisi miring, arah berlawanan dengan posisi tali pusat d. Reposisi tali pusat
Penanganan Prolaps +ali Pusat 4
a. Apabila janin masih hidup , janin abnormal, janin sangat kecil harapan hidup +unggu partus spontan. b. Pada presentasi kepala apabila pembukaan kecil, pembukaan lengkap 8acum ekstraksi, porcef. c. Pada 6etak lintang atau letak sungsang Sectio cesaria
11
BAB III PEMBAHA#AN
3.1 Asuhan $e*era7atan Pr%la*s Tal& Pusat 3.1.1 Pengkaj&an
Ketika kondisi menunjukan adanya prolaps tali pusat, pemeriksaan agina yang sering dan perhatian yang ketat terhadap perubahan denyut jantung janin dapat merupakan pengkajian awal. Pemeriksaan rutin yang penting dilakukan setelah ruptur pada membran adalah mendengar dan melaporkan denyut jantung janin sendiri mungkin setelah ruptur uteri dan diulangi dalam %"-%0 menit untuk mendeteksi melemah atau tidak teraturnya irama jantung ketika terjadi prolaps tali pusat.
Sirkulasi +ekanan darah ibu meningkat, dapat terjadi hipoksi pada janin karena kurangnya sirkulasi dari ibu ke tali pusat.
;liminasi *istensi usus dan kandung kemih mungkin ada
3ntegritas ego Kontaksi melemah, dengan intensitas lemah sampai sedang
Keamanan %. Pemeriksaan agina dilakukan untuk menentukan posisi dari tali pusat ?. Kaji adanya kelainan pada jalan lahir atau janin seperti panggul yang sempit, letak lintang, letak sunsang, polihidramnion, janin kembar, janin yang terlalu kecil.
Seksualitas %. *apat primigraida atau multipara ?. )terus dapat distensi berlebihan karena hidramnion, gestasi multiple, janin yang besar atau grand multpara
12
Pemeriksan diagnostik %. +es prenatal dapat memasukan polihidramnion, janin besar atau gestasi multipara: ?. Pemeriksaan agina menunjukkan perubahan posisi tali pusat: 1. 9undoskop digunakan untuk mendeteksi denyut jantung janin atau monotoring *<<: !. )ltrasound atau pelimetri sinar @, mengealuasi arsitektur pelis, presentasi janin, posisi dan formasi.
Prioritas keperawatan %. >engidentifikasi dan mengatasi letak tali pusat abnormal ?. 6akukan reposisi tali pusat atau sectio caseria jika diperlukan 1. >emantau perubahan denyut janin dan respon fisik maternal atau janin terhadap kontraksi dan lamanya persalinan !. >emberikan dukungan emosional dan mencegah komplikasi
13
3.2 Path7a4
Kematian
Kerusakan perfusi jaringan
*istres fetal
ansietas janin
hipoksia fetal
resiko cidera pada janin
Pada bayi
Sirkulasi pada janin terganggu
+ali pusat terjepit antara janin dan jalan lahir
Prolaps tali pusat
6etak tali pusat lebih rendah dari bagian terendah janin
Kelainan presentasi #letak sungsang, lintang&
Pergerakan janin lebih leluasa
Kelebihan cairan ketuban
polyhidramion
14
3.3 D&agn%sa $e*era7atan
%. Dangguan perfusi jaringan berhubungan dengan perubahan aliran darah ke plasenta atau melalui tali pusat #prolapsi& ?. Resiko cidera terhadap janin berhubungan dengan hipoksia janin dan abnormalitas pelis ibu 1. Dangguan kenyamanan 4 Ansietas berhubungan dengan situasi, ancaman yang dirasakan pada ibu atau janin.
3. Inter8ens& *iagnosa 3 4 Dangguan perfusi jaringan berhubungan dengan
%.
perubahan aliran darah ke plasenta atau melalui tali pusat #prolapsi& +ujuan 4
Aliran darah ke plasenta kembali normal sehingga sirkulasi janin tidak terganggu.
7o. %.
3nterensi Perhatikan maturitas
Rasional janin )sia gestasi janin harus 1B minggu
berdasarkan riwayat klien, dan atau lebih untuk dilakukan induksi ?.
pengukuran uterus persalinan 6akukan menier 6eopod dan >enentukan kelainan pada letak pemeriksaan
agina,
steril, jantung apakah presentasi erteks,
perhatikan presentasi dan posisi presentasi bokong dll 1.
janin. Posisikan
klien
terlentang >embantu
mendapatkan
strip
dengan bagian kepala ibu lebih pemantauan janin eksternal adekuat
!.
rendah dari panggul ibu yang
untuk mengealuasi pola kontraksi
ditopang dengan bantal Pantau *<<, perhatikan
dan irama jantung janin >enentukan kesejahteraan
perubahan denyut per denyut
dan memberikan pengkajian dasar
deselrasi
janin
selama dan setelah *<< dan aktiitas uterus
kontraksi
15
0.
Dunakan ;9> #electric fetal >enentukan monitoring&
%0-?"
menit
sebelum prosedur induksi Perhatikan warna dan jumlah
B.
cairan
amnion
bila
janin
dan memberikan pengkajian dasar *<< dan aktiitas uterus *istress janin pada
ketuban erteks
pecah
kesejahteraan
presentasi
dimanifestasikan
kandungan
dengan
mekonium
yang
merupakan akibat dari respon agal G.
Kaji
reaksi
pada hipoksia terhadap Pengkajian yang
*<<
kontraksi, perhatikan bradikardi
dilakukan
atau deselerasi lambat
terjadinya
tepat
untuk hipoksia.
perlu
mencegah Rentang
normal *<< adalah %?"-%B" kali per menit Auskultasi jantung janin bila Pada keadaan prolaps tali pusat dan
C.
pecah ketuban
tidak adanya dilatasi seriks penuh, mungkin
diperlukan
kelahiran
secsio Faesar. ?. *iagnosa 33
Resiko cidera terhadap janin berhubungan dengan hipoksia
4
janin dan abnormalitas pelis ibu +ujuan
4 cedera pada janin tidak terjadi
kriteria hasil 4 >enunjukkan denyut jantung dalam batas normal dengan ariabilitas yang baik 7o. %.
3nterensi Rasional Kaji *<< secara manual atau )ntuk mendeteksi respon abnormal elektronik,
perhatikan seperti ariabilitas yang berlebihan.
ariabilitas perubahan periodic dan frekuensi dasar ?.
Perhatikan selama
tekanan
istirahat
dan
uterus +ekanan istirahat lebih besar dari fase 1" mmg atau tekanan kontraksi $
kontraksi melalui kateter tekanan 0" intrauterus
mmg
menurunkan
atau
mengganggu oksigenasi 16
1.
3dentifikasi
factor-faktor Kadang-kadang prosedur sederhana
maternal seperti dehidrasi, dan meningkatkan sirkulasi darah juga ansietas
oksigen ke uterus dan plasenta serta dapat mencegah atau memperbaiki hipoksia janin
!.
=bserasi terhadap prolaps tali Prolaps tali pusat lebih mungkin pusat sama atau dapat dilihat bila
terjadi
pada
presentasi
bokong
pecah ketuban, khususnya pada
karena
bagian
janin presentasi bokong
menonjol keluar juga tidak secara
presentasi
tidak
total memblok tulang seperti pada 0.
tulang presentasi erteks Perhatikan bau dan perubahan 3nfeksi asenden dan sepsis disertai warna
cairan
amnion
pada
dengan takikardi dapat terjadi pada
ketuban pecah lama. *apatkan pecah ketuban lama kultur bila temuan abnormal. B.
Kolaborasi
4
perhatikan
frekuensi kontraksi uterus. 'eri
Kontraksi yang terjadi setiap ? menit
atau
tahu dokter bila frekuensi ? memungkinkan menit atau kurang G.
tidak
oksigenasi
akan
kuat.
Kolaborasi 4 kaji mal posisi >enentukan dengan menggunakan maneuer posisi
C.
kurang
dan
pembaringan
janin,
presentasi
dapat
leopod dan temuan pemeriksaan
mengidentifikasi factor-faktor yang
internal. +injau ulang hasil )SD. Kolaborasi 4 atur pemindahan
memperberat fungsional persalinan. Resiko cidera atau kematian
pada lingkungan perawatan akut janinmeningkat dengan melahirkan bila mal posisi diidentifikasi.
peraginam bila presentasi selain erteks.
17
4 Dangguan kenyamanan 4 Ansietas berhubungan dengan
1. *iagnosa 333
situasi, ancaman yang dirasakan pada ibu atau janin. +ujuan
4 ansietas pada ibu atau janin teratasi
Kriteria hasil 4 >enunjukkan denyut jantung dalam batas normal dengan ariabilitas yang baik 7o. %.
3nterensi Rasional Kaji *<< secara manual atau )ntuk mendeteksi respon abnormal elektronik,
perhatikan seperti ariabilitas yang berlebihan
ariabilitas perubahan periodic ?.
dan frekuensi dasar Kaji tingkat ansietas
atau >engetahui adanya kecemasan pd
kecemasan pada ibu atau janin
ibu
atau
janin
yang
akan
berpengaruh pada kondisi ibu atau 1.
janin factor-faktor Kadang-kadang prosedur sederhana
3dentifikasi
maternal seperti dehidrasi, dan meningkatkan sirkulasi darah juga ansietas
oksigen ke uterus dan plasenta serta dapat mencegah atau memperbaiki
!.
Kaji mekanisme koping yang digunakan
pasien
untuk koping
mengatasi ansietas 0.
6akukan
hipoksia janin >empertahankan adaftif,
mekanisme meningkatkan
kemampuan mengontrol ansietas
pendekatan
dan
Pendekatan dan motiasi membantu
berikan motiasi kepada pasien pasien untuk mengeksternalisasikan untuk mengungkapkan pikiran B.
dan perasaan >otiasi pasien
kecemasan yang dirasakan.
untuk Alat
untuk
mengidentifikasi
memfokuskan diri pada realita 5 mekanisme koping yang dibutuhkan resiko
yang
harapan-harapan G.
akan yang
terjadi, untuk mengurangi kecemasan positif
terhadap terapy yang di jalani Sediakan informasi faktual >eningkatkan
pengetahuan,
#nyata dan benar& kepada pasien mengurangi kecemasan. 18
dan
keluarga
diagnosis,
menyangkut
perawatan
dan
prognosis Kolaborasi pemberian obat anti >engurangi
C.
ansietas.
ansietas
sesuai
kebutuhan.
BAB I9 PENUTUP
.1 $es&m*ulan
Prolaps tali pusat merupakan kelainan letak talim pusat yang bisa membahayakan janin maupun bayi yang baru lahir. Prolaps tali pusat harus ditangani dengan tepat supaya resiko kematian bayi dapet ditekan. *engan adanya asuhan keperawatan, perawat dapat mengatasi keadaan prolaps tali pusat.
.2 #aran 19
*iperlukan pengkajian yang kebih mendalam lagi sehingga dapat tersusun makalah yang lebih baik lagi.
DA'TAR PU#TA$A
*epkes R3. %EE1. Asuhan Kebidanan Pada 3bu amil *alam Konteks Keluarga. Fetakan Ke 333.
Kusmiyati, H. ?"%". Perawatan 3bu amil. Fetakan ke 83. Hogyakarta4 9itramaya.
>ochtar, R. %EEC. Sinopsis =bstetri4 =bstetri 9isiologi-=bstetri Patologi. ;disi ?.
>itayani, S.S+.>.'icmed.?"%%.Askep >aternitas. edika.
7eil, .R. ?""%. Panduan 6engkap Perawatan Kehamilan.
Salmah, dkk. ?""B. Asuhan Kebidanan Antenatal.
Sulistyawati, A. ?""E. Asuhan Kebidanan Pada >asa Kehamilan. edika.
21