"
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah. Masalah.
Perubahan – perubahan makrovaskuler, perubahan mikrovaskuler, dan neuropati pada penderita diabetes mellitus semuanya menyebabkan perubahan perubahan ekstremitas bawah. Perubahan yang penting yakni adanya anastesia yang yang timbu timbull kare karena na hila hilang ngny nyaa fung fungsi si saraf saraf – saraf saraf sens sensor oris is.. Kead Keadaa aann ini ini berperan dalam terjadinya trauma
minor dan tidak terdeteksinya infeksi
yang menyebabkan gangren ( Barbara . !ong, "##$ % "& '. angren adalah luka yang berakhir dengan kematian jaringan dan kematian syaraf biasanya dalam dalam jumlah jumlah besar besar dan umumn umumnya ya diikut diikutii dengan dengan kehilan kehilangan gan persed persediaa iaann vas)ular (nutrisi' yang diikuti invasi bakteri dan pembusukan (*orland, "##$ + &'. ampai saat ini, masalah kaki diabetes masih kurang mendapat perhatian. /kibatnya, banyak penderita yang penyakitnya berkembang dan teramputasi kakinya ( www.tempo.)o.id, 011" ' 2rganisasi Kesehatan *unia ( 342 ' mendudukkan 5ndonesia pada peringkat keempat penderita diabetes mellitus terbanyak di dunia, hingga pada tahun 011" jumlah penderita di 5ndonesia men)apai "& juta orang. *ata *ata yang yang dipe dipero role lehh dari dari 6edi 6edi)al )al 7e)o 7e)ord rd 7. 7. Bapt Baptis is Kedi Kediri ri pada pada bula bulann *esember 011$ penderita *iabetes 6ellitus berjumlah 889 pasien. Pada bulan :anuari 011& berjumlah 9"0. Pada bulan ;ebruari 011& berjumlah 0# dan mend mendud uduk ukii peri pering ngka katt kedu keduaa dari dari sepu sepulu luhh peny penyak akit it terb terbes esar ar.. *ari *ari hasi hasill wawan)ara tanggal "0-"$ 6aret 011& dengan orang pasien diabetes mellitus,
0
8 diantaranya tidak memakai alas kaki waktu keluar rumah, tidak melakukan senam kaki, jarang memotong kuku. Kompli Komplikas kasii *iabet *iabetes es 6ellit 6ellitus us yang yang paling paling sering sering dialam dialamii adalah adalah komplikasi pada kaki yang disebut kaki diabetes atau umum dikenal sebagai luka ganggren. Kaki pasien diabetes seperti ini jika tidak ditangani se)ara tepat dapat berkembang menjadi suatu tindakan pemotongan (amputasi' kaki. /danya luka luka dan dan masa masalah lah lain lain pada pada kaki kaki meru merupa paka kann peny penyeb ebab ab utam utamaa kesa kesaki kita tan, n, ketidakmampuan, dan kematian pada seseorang dengan diabetes. Komplikasi ini ini meru merupa paka kann peny penyeba ebabb utam utamaa pend penderi erita ta haru haruss dira dirawa watt deng dengan an wakt waktuu perawatan yang lama. /kibatnya, /kibatnya, biaya perawatan menjadi sangat tinggi.
mell ellitu itus
melak lakukan
tindakan
pen)ega egahan
komplikasi
(www.kompas.)om' !uka ganggren dapat di)egah dengan memberikan penyuluhan kepada pasien tentang tindakan pen)egahan luka ganggren. 5nformasi tentang tindakan pasien dalam pen)egahan luka ganggren akan sangat menolong untuk penyuluhan kesehatan yang optimal sehingga peneliti ingin mengungkap bagaimana tindakan pen)egahan pasien. /dapun tindakan pen)egahan meliputi, melakukan senam kaki, pen)egahan= perlindungan terhadap trauma, hygiene kaki, pemeriksaan berkala kaki.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasar pernyataan masalah di atas, rumusan pertanyaan penelitian ini adalah % Bagaimana tindakan pasien diabetes mellitus dalam men)egah terjadinya luka ganggren di poliklinik 7. Baptis Kediri >
0
8 diantaranya tidak memakai alas kaki waktu keluar rumah, tidak melakukan senam kaki, jarang memotong kuku. Kompli Komplikas kasii *iabet *iabetes es 6ellit 6ellitus us yang yang paling paling sering sering dialam dialamii adalah adalah komplikasi pada kaki yang disebut kaki diabetes atau umum dikenal sebagai luka ganggren. Kaki pasien diabetes seperti ini jika tidak ditangani se)ara tepat dapat berkembang menjadi suatu tindakan pemotongan (amputasi' kaki. /danya luka luka dan dan masa masalah lah lain lain pada pada kaki kaki meru merupa paka kann peny penyeb ebab ab utam utamaa kesa kesaki kita tan, n, ketidakmampuan, dan kematian pada seseorang dengan diabetes. Komplikasi ini ini meru merupa paka kann peny penyeba ebabb utam utamaa pend penderi erita ta haru haruss dira dirawa watt deng dengan an wakt waktuu perawatan yang lama. /kibatnya, /kibatnya, biaya perawatan menjadi sangat tinggi.
mell ellitu itus
melak lakukan
tindakan
pen)ega egahan
komplikasi
(www.kompas.)om' !uka ganggren dapat di)egah dengan memberikan penyuluhan kepada pasien tentang tindakan pen)egahan luka ganggren. 5nformasi tentang tindakan pasien dalam pen)egahan luka ganggren akan sangat menolong untuk penyuluhan kesehatan yang optimal sehingga peneliti ingin mengungkap bagaimana tindakan pen)egahan pasien. /dapun tindakan pen)egahan meliputi, melakukan senam kaki, pen)egahan= perlindungan terhadap trauma, hygiene kaki, pemeriksaan berkala kaki.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasar pernyataan masalah di atas, rumusan pertanyaan penelitian ini adalah % Bagaimana tindakan pasien diabetes mellitus dalam men)egah terjadinya luka ganggren di poliklinik 7. Baptis Kediri >
8
1.3 Tujuan Penelitian
".8." ?ujua juan @m @mum 6enggambarkan tindakan Pasien *iabetes 6ellitus dalam men)egah luka ganggren di poliklinik 7. Baptis Kediri ".8 ".8.0 ?ujuan juan Khu Khusus "' 6engidenti 6engidentifikasi fikasi tindakan tindakan pasien pasien tentang tentang senam senam kaki kaki 0' 6eng 6engid iden enti tifik fikas asii tind tindak akan an pasi pasien en tenta tentang ng pen) pen)eg egah ahan an== perli perlind ndun unga gann terhadap trauma 8' 6engidenti 6engidentifikasi fikasi tindak tindakan an pasien pasien tentang tentang kebers kebersihan ihan kaki kaki 9' 6engidenti 6engidentifikasi fikasi tindakan tindakan pasien pasien tentang tentang pemeriksa pemeriksaan an berkala berkala pada kaki
1. Man!aat Penelitian
".9." Bagi Perawat. *apat digunakan sebagai masukan oleh perawat agar dapat meningkatkan upaya pen)egahan luka ganggren pada pasien diabetes mellitus. ".9.0 Bagi Pasien *apat *apat member memberikan ikan gambar gambaran an bagi bagi pasien pasien *iabet *iabetes es 6ellit 6ellitus us tentan tentangg tindakan pen)egahan luka ganggren sehingga diharapkan meningkatkan motivasi mereka untuk melakukan perawatan kaki yang baik dan tepat. ".9.8 Bagi 7umah akit *apat *apat memb member erik ikan an gamb gambara arann atau atau info inform rmas asii untu untukk meni mening ngka katk tkan an program PK67 tentang pen)egahan luka ganggren pada pasien diabetes mellitus.
9
".9.9 Bagi Peneliti. 4asil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar dan pertimbangan untu untukk mela melaks ksan anak akan an pene peneli liti tian an sela selanj njut utny nyaa yang ang berk berkai aita tann deng dengan an pen)egahan luka ganggren.
BAB 2 T"N#AUAN PU$TA%A
Pada bab ini akan disajikan tentang konsep dasar *iabetes 6ellitus dan konsep dasar ganggren.
2.1 %&nse' Dia(etes Mellitus
0."." Pengertian *iabetes 6ellitus *iabetes 6ellitus adalah sekelompok kelainan yang ditandai oleh peningkatan kadar glukosa darah ( 4iperglikemia '. 6ungkin terdapat penurunan dalam kemampuan tubuh untuk berespon terhadap insulin dan atau penurunan atau tidak terdapatnya pembentukan insulin oleh pankreas ( Baughman, 0111 + "1#'. 0.".0 Patofisiologi 6enurut Brunner and uddarth (011"' Pankreas yang disebut sebagai kelenjar ludah perut adalah kelenjar penyakit insulin. *idalamnya terdapat kumpulan sel yang berbentuk seperti pulau pada peta, karena itu disebut pulau pulau langerhans yang berisi sel beta yang mengeluarkan hormon insulin yang sangat berperan dalam mengatur glukosa darah. 5nsulin dapat diibaratkan sebagai anak kun)i yang dapat membuka pintu masuknya
glukosa ke dalam sel, kemudian sel glukosa tersebut
dimetabolisasikan menjadi tenaga. Bila insulin tidak ada, maka glukosa dalam
$
darah tidak dapat masuk ke dalam sel dengan akibat kadar glukosa dalam darah meningkat. Keadaan inilah yang terjadi pada *iabetes 6ellitus ?ergantung 5nsulin (*6?5'. Pada keadaan *iabetes mellitus ?idak tergantung 5nsulin (*6?5', jumlah insulin bisa normal, bahkan lebih banyak, tetapi jumlah reseptor (penangkap' insulin dipermukaan sel kurang, sehingga glukosa yang masuk ke dalam sel sedikit. ehingga sel kehilangan bahan bakar (glukosa' dan keadaan glukosa dalam darah meningkat. -
gangguan pada pembentukan insulin herediter dari 0C
Kerusakan sel D pankreas oleh proses autoimun angguan sekresi insulin
7esistensi insulin
Ketidakmampuan untuk menghasilkan insulin
Penurunan reaksi intra sel 5nsulin tidak efektif dalam pengambilan glukosa ?oleransi glukosa terganggu 4iperglikemia *iabetes 6ellitus
ambar 0." Patofisiologi *iabetes 6ellitus (umber % Brunner dan uddarth, 011"' 0.".8 ;aktor Predisposisi 6enurut /rif 6ansjoer (0111' ;aktor-faktor pendukungnya yaitu kelompok dengan risiko tinggi *iabetes 6ellitus diantaranya % "' Kelompok usia dewasa tua (A91 tahun'
&
0' Kegemukan 8' ?ekanan darah tinggi 9' 7iwayat keluarga *iabetes 6ellitus ' 7iwayat kehamilan dengan berat badan lahir bayi A 9111 gram $' 7iwayat *iabetes 6ellitus pada kehamilan &' *islipidemia 0.".9 ejala Klinis ( www. 6itrakeluarga.)om ' *ari sudut pasien *iabetes 6ellitus sendiri hal yang sering menyebabkan pasien datang berobat dan kemudian di diagnosa sebagai *iabetes 6ellitus ialah keluhan % "' Kelainan kulit, gatal, bisul-bisul 0' Kelainan ginekologis % keputihan 8' Kesemutan, rasa faal 9' Kelemahan tubuh ' !uka= bisul yang tidak sembuh $' 5nfeksi saluran kemih elain itu penderita dengan *iabetes 6ellitus juga ditemui keluhankeluhan diantaranya % "' Penurunan berat badan 0' Banyak ken)ing (Poliuria' 8' Banyak minum (Polidipsia' 9' Banyak makan (Polifagia'
0.". Klasifikasi 6enurut /meri)an *iabetes /sso)iation, "##& dikutip 6ansjoer, 011"+" klasifikasi etiologis *iabetes 6ellitus
(/meri)an *iabetes
/sso)iation "##&' sesuai anjuran Perkumpulan Endokrinologi 5ndonesia (PE7KE<5' adalah "' *iabetes tipe " (disertai sel beta, umumnya menjerumus ke defisiensi insulin absolut' ("' /utoimun (0' 5diopatik 0' *iabetes tipe 0 (bervariasi mulai terutama dominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai terutama defek sekresi insulin disertai resistensi insulin' 8' *iabetes tipe lain ("' *efek genetik fungsi sel beta 6otority 2msel *iabetes of the Foung (62*F', ", 0, 8 dan *6/ mitokardia (0' *efek genetik kerja insulin (8' Penyakit eksikrin pankreas Pankreatitis, tumor atau pankreatektomi dan pankreatopati fibrokaikulus (9' Endokrinopati % aksomegali, sidrom )husing, teokramositoma dan hipertimidisme (' Karena obat dan Gat kimia Ha)or, pentamidin, asam mikotinat, glukotil)oid, hormon tiroid, tiaGid, dilantin, interferon alfa, dan lain-lain
#
($' 5nfeksi rubela kongenital, sitomeglo virus (&' Penyebab imunologi yang jarang % antibodi anti insulin (' indrom genetik lain yang berkaitan dengan *iabetes 6ellitus % sindrom *own, sindrom Klinefelter, sindrom ?uruse, dan lain-lain (#' *iabetes 6ellitus estasional (*6' 0.".$ Komplikasi 6enurut arwono 3aspadji ("##$' komplikasi yang sering timbul pada pasien *iabetes 6ellitus sebagai berikut % 0.".$."
"1
pasien *iabetes 6ellitus. ?anda awal nefropati diabetik adalah adanya proteinuria yang persisten tanpa adanya kelainan ginjal lain. 0.".$.9 Perubahan 6akrovaskuler Penderita diabet dapat mengalami perubahan atherosklerotik pada arteriarteri besar. Penge)ilan lumen pembuluh-pembuluh darah besar membahayakan pengiriman oksigen ke jaringan-jaringan yang dapat menyebabkan iskemia jaringan, dengan akibat yang timbul berupa penyakit )erebrovaskuler, penyakit arteri koroner, stenosis arteri renalis, dan penyakit-penyakit vaskuler perifer. 0.".$. Perubahan 6ikrovaskuler Pasien dengan kelainan mikrovaskuler dapat memberikan gambaran kelainan pada tungkai bawah, baik berupa ulkus atau ganggren. 0.".& Penatalaksanaan ( 6ansjoer, 011"+ 8 ' *alam jangka pendek penatalaksanaan *iabetes 6ellitus bertujuan untuk menghilangkan keluhan atau gejala. edangkan tujuan jangka panjang adalah untuk men)egah komplikasi. ?ujuan tersebut dilaksanakan dengan )ara meminimalkan
kadar glukosa,
lipid dan
insulin. Kerangka utama
penatalasanaan *iabetes 6ellitus yaitu peren)anaan makan, latihan jasmani, obat hipoglikemik, dan penyuluhan. 0.".&." Peren)anaan makanan (meal plumniry' :umlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status giGi, umur, stress akut dan kegiatan jasmani untuk men)apai berat badan ideal. Konsumsi garam dibatasi bila terdapat hipertensi. *alam melakukan diet ikuti 8: diantaranya jumlah kalori yang harus diberikan harus dihabiskan, jadwal makanan harus diikuti, jenis gula dan yang manis harus dipantang.
""
0.".&.0 !atihan jasmani *ianjurkan latihan jasmani teratur 8 – 9 I tiap minggu selama J 1, jam. !atihan yang dapat dijadikan pilihan adalah jalan kaki, jogging , lari, renang, bersepeda, dan mendayung. 0.".&.8 2bat berkhasiat hipoglikemik :ika pasien telah melakukan pengaturan makanan dan keinginan jasmani yang teratur tetapi kadar glukosa darahnya masih belum baik, dipertimbangkan obat berkhasiat hipoglikemik (oral atau suntikan' misalnya sulfonilurea, biguanid, inhibitor alfa glukosidase, insulin sensitiGing agent.
2.2 %&nse' Luka )anggren
0.0." Pengertian anggren anggren adalah luka yang berakhir dengan kematian jaringan dan kematian syaraf biasanya dalam jumlah besar dan umumnya diikuti dengan kehilangan persediaan vas)ular (nutrisi' dan diikuti invasi bakteri dan pembusukan (*orland, "##$ + &'. Pasien diabetes mellitus lebih mudah mengalami infeksi berat seperti ganggren strepto)o))us. Keadaan ini ditandai dengan perluasan selulitis dan timbulnya vesikula atau bula yang hemoragik. *engan )epat jaringan kulit yang menutupi mengalami nekrosis dan dalam beberapa hari proses ini meluas. trepto)ossus group / mungkin dapat diisolasi dari lesi atau darah. Pemberitahuan antibiotika saja umumnya tidak )ukup, oleh sebab itu harus dilakukan eksisi yang luas bahkan mungkin amputasi. Pada pasien *iabetes
"0
6ellitus dengan infeksi yang berat terapi antibiotika saja tidak )ukup dan harus dibantu dengan debridement yang agresif. Karena bahwa ganggren dan peluang untuk menjalani amputasi yang besar maka pasien diabetes mellitus dengan infeksi kaki harus segera dibawa kerumah sakit untuk mendapat perawatan yang intensif (arwono 3aspadji, "##$ + $'. Komplikasi ini merupakan penyebab utama penderita harus dirawat dengan waktu perawatan yang lama, diantaranya memerlukan tindakan pembedahan dan diantaranya berakhir dengan amputasi. etelah menjalani amputasi makaakan menjalani amputasi lagi pada bagian tubuh lainnya. Bahkan, penderita yang akan menjalani amputasi akan meninggal lima tahun kemudian (www.kompas.)om' 0.0.0 Penyebab alah satu ganggren yang paling ganas adalah ganggren gas. as ganggren terjadi akibat infeksi oleh bakteri klostridium, yang merupakan bakteri anaerob. Bakteri anaerob ini adalah kerabat bakteri penyebab tetanus. pora bakteri ini banyak terdapat ditanah dan dapat tumbuh subur dilingkungan kurang oksigen. Baktrei klostridium menghasilkan berbagai ra)un mepat diantaranya ( alfa, beta, epsilon, iota ' menyebabkan gejala-gejala yang bisa berakibat fatal, elain itu, terjadi kematian jaringan ( nekrosis, penghan)uran sel darah ( hemolisis ', vasokonstriksi dan kebo)oran pembuluh darah. 7a)un tersebut menyebabkan penghan)uran jaringan lokal dan gejala sistemik (www.medi)astore.)om'.
"8
0.0.8 Patofisiologi *iabetes 6ellitus /ngiopati Pembuluh darah besar Penyakit makrovaskuler ?rombosis dengan oklusi pada darah besar
otonom Penurunan perspirasi
sensoris 4ilang sensasi
Kulit kering ?rauma Pe)ah fisura tidak terasa infeksi ulserasi
anggren luas
ganggren luas
motoris /trofi otot Perubahan )ara berjalan
?itik tekan baru
infeksi anggren luas atau sedang
ambar 0.0 Patofisiologi anggren (umber% Barbara .!ong, "##$' 0.0.9 ?anda dan ejala Peradangan pada daerah yang terinfeksi berawal sebagai pembengkakan jaringan berwarna pu)at atau merah ke)oklatan 0.0. 6a)am anggren 6enurut Barbara . long ("##$' ganggren yang timbul dapat berupa ganggren kering atau basah.
"9
0.0.." anggren Kering anggren kering terjadi jika jaringan yang mati tidak berhubungan dengan perubahan pada reaksi peradangan. *aerah yang mengalami ganggren kering dibiarkan kering selama proses ganggren berlangsung, kontrol yang ketat terhadap tanda-tanda infeksi pada jaringan yang lebih proksimal sesuai kebutuhan. 0.0..0 anggren Basah anggren basah adalah ganggren yang etrjadi bersamaan dengan peradangan septikemi dan syok septi) dapat terjadi pada keadaan ini. ?irah baring, terapi antibiotik, pembersihan dan debridement yang baik serta pengontrolan terus menerus terhadap tanda-tanda perluasan merupakan tindakan awal. Berma)am-ma)am pemeriksaan diagnostik untuk menetukan perluasan lesi, keadaan sirkulasi, terkena tidaknya tulang lebih dahulu sebelum tindakan amputasi dipertimbangkan. 0.0.$ Perawatan Kaki *iabetik (?ambunan, "### + 098-09$' Kaki diabetik adalah kelainan tungkai bawah akibat *iabetes 6ellitus yang tidak terkontrol, yang dapat disebabkan adanya gangguan pembuluh darah, gangguan persyarafan, dan adanya infeksi. 0.0.$." @paya Pen)egahan Primer @paya pen)egahan primer antara lain % "' Penyuluhan Kesehatan *iabetes 6ellitus, komplikasi dan kesehatan kaki 0' tatus giGi yang baik dan pengendalian *iabetes 6ellitus 6akan makanan yang seimbang, kadar lemak yang rendah, kadar garam yang rendah, dan kadar serat yang tinggi (komplek karbohidrat'.
"
8' Pemeriksaan berkala *iabetes 6ellitus dan komplikasinya 6enjaga agar kadar glukosa (gula' dalam darah tetap normal 9' Pemeriksaan berkala kaki penderita 6emeriksa kaki setiap hari terutama telapak kaki, jari kaki dan sela jari kaki. 6emperhatikan apakah terjadi luka, kulit kemerahan, penebalan kulit, ' Pen)egahan= perlindungan terhadap trauma 6enggunakan sepatu sesuai bentuk dan besar kaki, permukaan atas sepatu lunak, bagian tumit sepatu harus kokoh agar kaki stabil. $' 4igiene kaki Penderita diabetes lebih mudah terkena infeksi. Efektifitas kulit sebagai pertahanan tubuh pertama berkurang. Kulit harus dijaga agar tetap lentur dan sebebas mungkin dari organisme-organisme patogen. &' enam Kaki enam kaki dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot ke)il kaki dan men)egah terjadinya kelainan bentuk kaki. elain itu dapat meningkatkan kekuatan otot betis, otot paha, dan juga mengatasi keterbatasan gerak sendi. !atihan senam kaki dapat dilakukan dengan posisi berdiri, duduk dan tidur dengan )ara menggerakkan kaki dan sendi-sendi kaki dan dapat dilakukan setiap hari se)ara teratur.
"$
0.0.$.0 4al-hal yang harus dilakukan dalam upaya pen)egahan primer ( www.inar 4arapan.)om ' "' Pemeriksaan kaki setiap hari, apakah ada kulit retak, melepuh, luka, perdarahan. unakan )ermin untuk melihat bagaian bawah kaki atau minta bantuan orang lain untuk memeriksa. 0' Bersihkan kaki setiap hari pada waktu mandi dengan air bersih dan sabun mandi, bila perlu gosok kaki dengan sikat lunak atau batu apung. Keringkan kaki dengan handuk bersih atau lembut. 8' Berikan pelembab atau lotion pada daerah kaki yang kering, tapi tidak pada sela-sela jari kaki. 9' unting kuku kaki lurus mengikuti bentuk normal jari kaki, tidak terlalu pendek atau terlalu dekat dengan kulit, kemudian kikir agar kuku tidak tajam. ' unakan alas kaki sepatu atau sandal untuk melindungi kaki agar tidak terjadi luka, juga didalam rumah. $' unakan sepatu atau sandal yang baik yang sesuai dengan ukuran dan gunakan kaos atau sto)king yang pas dan bersih terbuat dari bahan yang mengandung katun. &' Periksa sepatu sebelum dipakai, lepas sepatu setiap 9-$ jam serta gerkkan pergelangan dan jari-jari kaki agar sirkulasi darah tetap baik terutama pada pemakaian sepatu baru. ' Bila ada luka ke)il, obati luka dan tutup dengan pembalut bersih. Periksa apakah ada tanda-tanda radang. #' egera ke dokter bila kaki mengalami luka.
"&
0.0.$.8 4al-hal yang tidak boleh dilakukan oleh penderita *iabetes 6ellitus dengan kaki diabetik adalah % "' :angan rendam kaki 0' :angan pergunakan botol panas atau peralatan listrik untuk memanaskan kaki 8' :angan gunakan batu atau silet untuk mengurangi kapalan ()allus' 9' :angan merokok ' :angan pakai sepatu atau kaos kaki yang sempit $' :angan menggunakan obat-obat tanpa anjuran dokter untuk menghilangkan penebalan atau pengerasan kulit pada kaki diabetik &' :angan membiarkan luka ke)il di kaki Pasien perlu mengetahui perawatan kaki diabetik dengan baik, dengan demikian kejadian ulkus ganggren yang lebih luas dapat dihindarkan (?ambunan, "### + 0"&' 0.0.$.9 Perawatan kaki pada pasien *iabetes 6ellitus dengan komplikasi ganggren di rumah sakit Pelayanan pediatrik sangat penting jika tedapat perubahan vaskuler, neuropati, lesi-lesi pada kaki (Barbara, "##$ + "'. Podiatris ialah bagian ilmu kesehatan yang berkaitan dengan perawatan ganggren pada kaki (3olf weitGelt=fuerst, "#9 + 89#'. Perawatan luka ganggren pada pasien diabetes mellitus (uGanne and Brenda, "##0 + "1$8' %
"
!uka-luka daerah yang mengalami trauma dan infeksi sembuh sangat lambat sehingga diperlukan penjelasan tentang perawatan luka ganggren lebih lanjut yaitu % "' !epaskan verban yang melindungi luka, angkat verban dengan )ara menyentuh bagian luarnya saja jika kotor gunakan kaos tangan yang bersih. 0' Buang verban kotor yang melindungi luka ke dalam kantung tahan air untuk dibakar. 8' Bersihkan luka se)ara hati-hati dengan obat anti kuman adri dokter atau rumah sakit seperti hydrogen peroksida, kemudian rendamlah luka dalam air yang telah ber)amour dengan physoheI atau obat rawat luka dalam air yang telah ber)ampur dengan physoheI atau obat rawat luka sesuai anjuran dokter selama J " hingga 01 menit. Bersihkan kotoran-kotoran yang melekat pada luka dengan menggunakan gumpalan kapas yang bersih, jika kotor gunakan kaos tangan yang bersih. 9' Keringkan luka yang sudah direndam dengan kapas yang gersih dan bebas dari kuman. ' ?utup daerah luka dengan kasa atau verban yang agak tebal untuk men)egah infeksi lebih lanjut. $' Perhatikan keadaan luka apakah semakin luas atau tidak dan periksalah luka ke dokter se)ara rutin.
"#
BAB 3 MET*DE PENEL"T"AN
Pada bab ini akan disajikan tentang % "' *esain Penelitian. 0' ;rame 3ork.
8' Populasi, ampel, dan sampling. 9' 5dentifikasi Hariabel.
' Pengumpulan dan /nalisa *ata. $' Etika Penelitian.
3.1
Desain Penelitian
*esain penelitian adalah sesuatu yang vital dalam penelitian yang memungkinkan, memaksimalkan suatu kontrol. 6enurut
+aktu ,an tem'at 'enelitian
Penelitian dilakukan di Poliklinik 7. Baptis Kediri pada tanggal "9 6ei sampai # :uni 011&.
01
3.3
%erangka %&nse'tual
Kerangka konseptual adalah sesuatu yang abstrak, logikal se)ara arti harfiah dan akan membantu peneliti dalam menghubungkan hasil penemuan dengan body of knowledge (
;aktor 5nternal - Pengetahuan - @sia
-
?indakan pen)egahan ganggren Penyuluhan kesehatan tatus giGi yang baik Pemeriksaan berkala *6 enam kaki 4igiene kaki Pemeriksaan berkala kaki Pen)e ahan trauma
;aktor Eksternal - !ingkungan - *ukungan keluarga
*ampak
*ilakukan dengan baik - tidak terjadi ganggren
-
diteliti
-
tidak diteliti
?idak dilakukan dengan baik - terjadi gangren - amputasi - kematian
ambar 8." Kerangka Konseptual ambaran ?indakan Pen)egahan terjadinya !uka anggren pada Pasien dengan *iabetes 6ellitus di Poliklinik 7. Baptis Kediri. ?indakan pen)egahan luka ganggren dipengaruhi oleh dua faktor internal dan eksternal. ;aktor internal meliputi pengetahuan, usia. ;aktor eksternal meliputi lingkungan, dukungan keluarga. :ika dilakukan dengan baik
0"
maka tidak akan terjadi ganggren, bila tidak dilakukan dengan baik akan terjadi ganggren, amputasi bahkan kematian.
3.
%erangka Penelitian
Kerangka kerja adalah suatu teori yang bisa diukur yang telah dikembangkan pada keperawatan atau disiplin ilmu yang lain (
?indakan pen)egahan luka ganggren Pengumpulan data dengan kuesioner /nalisa *ata Penyajian data
ambar 8.0 Kerangka Kerja ambaran ?indakan Pen)egahan ?erjadinya !uka anggren pada Pasien dengan *iabetes 6ellitus di Poliklinik 7. Baptis Kediri.
00
3.-
$am'ling Desain
8.." Populasi Populasi adalah setiap subyek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (
08
8.. Besar ampel Besar sampel adalah banyaknya anggota yang dijadikan sampel (
L &0,0 jadi besar sampel &0 responden
09
3.
",enti!ikasi /aria(el
Hariabel adalah suatu ukuran atau )iri-)iri yang dimiliki oleh anggota suatu kelompok (orang, benda, situasi' yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok tersebut (
3.0
De!inisi *'erasi&nal
*efinisi 2perasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut (
*efinisi 2perasional ?indakan pen)egahan luka ganggren adalah usaha yang dilakukan untuk menahan atau menghalangi terjadinya ganggren.
Hariabel
*efinisi 2perasional
Parameter ?indakan pen)egahan ganggren % ". Pemeriksaan berkala kaki - memeriksa keadaan kaki - memeriksa keadaan luka - memeriksa denyut nadi kaki - mengukur suhu kaki 0. Kebersihan kaki - membersihkan kaki - mengeringkan kaki - menggunakan kaos kaki bersih - menutup luka 8. Pen)egahan= perlindungan trauma - memberi pelembab pada kaki yang kering - rutin menggunting kuku - memakai alas kaki - menyediakan kotak pertolongan pertama
/lat @kur kuesioner
Parameter 9. enam kaki - ;rekuensi senam - 6enggerakkan jari kaki - 6enggerakkan tumit kaki
/lat @kur
kala kor ordinal :awaban % elalu setiap hari % 9 4ampir selalu % 8 Kadang-kadang % 0 :arang sekali % " ?idak pernah % 1 Fa % " ?idak % 1 Klasifikasi % Baik % &$-"11C ukup % $-&C Kurang % $C
kala
kor
Hariabel
*efinisi 2perasional
Parameter
/lat @kur
kala
kor
9. enam kaki - ;rekuensi senam - 6enggerakkan jari kaki - 6enggerakkan tumit kaki
3.
Pengum'ulan Data ,an Analisa Data
8.." 5nstrument= alat ukur 5nstrument adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data (
3.
Pengum'ulan Data ,an Analisa Data
8.." 5nstrument= alat ukur 5nstrument adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data (
3.
Etika Penelitian
*alam melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan ijin kepada *irektur 7 Baptis Kediri untuk mendapatkan persetujuan. Kemudian kuesioner dikirim ke subyek yang diteliti dengan menekankan pada masalah etika yang meliputi % 8.$." Informed consent (lembar persetujuan' ?ujuannya adalah subyek mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data. :ika subyek bersedia diteliti maka harus menandatangani lembar persetujuan. :ika subyek menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya. 8.$.0 Anonimity (tanpa nama' @ntuk
menjaga
kerahasiaan
identitas
subyek,
peneliti
tidak
men)antumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data atau kuessioner yang diisi oleh subyek. 8.$.8 Confidentiality (kerahasiaan' Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh subyek dijamin oleh peneliti. 4anya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset.
BAB HA$"L DAN PEMBAHA$AN
Pada bab ini akan disajikan dan dibahas hasil penelitian R 4ubungan pengetahuan dan sikap perawat dalam Universal Precaution. R *ata yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.
.1 Hasil Penelitian
9."." ambaran !okasi Penelitian Penelitian dilakukan di Kamar 2perasi 7umah akit Baptis Kediri pada tanggal 8 :uli sampai dengan 0 /gustus 0119, dengan responden penelitian adalah semua perawat kamar operasi sejumlah "9 orang perawat. Bangunan Kamar operasi 7 Baptis terletak di tengah-tengah lokasi 7umah sakit dengan lokal bangunan tersendiri. ?erdiri dari 9 ruang pembedahan dengan pengaturan
8 ruang untuk operasi bersih dan " ruang untuk operasi kotor.
7ata-rata tindakan operasi perhari "1 pasien.
9.".0 Karakteristik 7esponden "' *istribusi 7esponden Berdasarkan Pendidikan. ?abel 9." ?abel Pendidikan Perawat di Kamar 2perasi 7 Baptis Kediri, tanggal 8 :uli – 0 /gustus 0119. Pendidikan *8 PK P7 :umlah
;rekuensi 9 & 8 "9
Prosentase (C' 0# 1 0" "11
*ari tabel di tersebut dapat diketahui bahwa 1C responden adalah berpendidikan PK. 0' *istribusi 7esponden Berdasarkan @sia ?abel 9.0 ?abel @sia Perawat di Kamar 2perasi 7 Baptis Kediri, tanggal :uli – 0 /gustus 0119. @sia 01 – 81 ?ahun 8" – 91 ?ahun 9" – 1 ?ahun :umlah
;rekuensi $ 8 "9
8
Prosentase (C' 98 0" 8$ "11
Berdasarkan tabel di atas usia perawat hampir merata penyebarannya yaitu usia 01 – 81 tahun (98C',
8" – 91 tahun (0"C' dan 9" – 1 tahun
(8$C'.
8' *istribusi 7esponden Berdasarkan 6asa Kerja ?abel 9.8 ?abel 6asa Kerja Perawat di Kamar 2perasi 7 Baptis Kediri, tanggal 8 :uli – 0 /gustus 0119. 6asa Kerja 1 – ?ahun $ – "1 ?ahun "" – " ?ahun A " ?ahun :umlah %
;rekuensi $ " 0 "9
Prosentase (C' 98 & "9 8$ "11
Berdasarkan tabel 9.8 dapat diketahui masa kerja perawat di kamar operasi sangat bervariasi yaitu 1 – tahun (98C', $ – "1 tahun (&C', "" – " tahun ("9C' dan di atas " tahun (8$C'
9.".8 Pengetahuan Perawat *alam Universal Precaution. ?abel 9.9 ?abel Pengetahuan Perawat *alam Universal Precaution di Kamar 2perasi 7 Baptis Kediri, tanggal 8 :uli – 0 /gustus 0119. Kategori Baik edang Kurang :umlah
;rekuensi "0 0 1 "9
Prosentase (C' $ "9 1 "11
*ari data di atas menunjukkan bahwa sebagian besar perawat ($C' memiliki pengetahuan yang baik dalam Universal Precaution.
9.".9 ikap Perawat *alam Universal Precaution. ?abel 9. ?abel ikap Perawat *alam Universal Precaution di Kamar 2perasi 7 Baptis Kediri, tanggal 8 :uli – 0 /gustus 0119. Kategori Baik edang Kurang :umlah
;rekuensi "9 1 1 "9
Prosentase (C' "11 1 1 "11
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa semua perawat mempunyai sikap yang baik dalam Universal Precaution ("11C'.
9.". 4ubungan Pengetahuan dan ikap Perawat *alam Universal Precaution. ?abel 9.$ ?abel 4asil @ji tatistik Spearman rho 4ubungan Pengetahuan dan ikap Perawat *alam Universal Precaution di Kamar 2perasi 7 Baptis Kediri, tanggal 8 :uli - 0 /gustus 0119. Pengetahuan oefisien korelasi ikap
Pengetahuan ",111
ikap 1,$9$
1,$9$
",111
oefisien korelasi
1,1"8
1,1"8
*ari hasil uji statistik korelasi Spearman rho yang dilakukan menunjukkan adanya hubungan pengetahuan dan sikap perawat dalam Universal Precaution yaitu r L 1,$9$ dengan nilai signifikansi p L 1.1"8. *ilihat
dari signifikansi tersebut berada di bawah 1,1 yang berarti ada hubungan antara variabel pengetahuan dan variabel sikap.
.2 Pem(ahasan
9.0." Pengetahuan perawat dalam Universal Precaution *ari hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar perawat kamar operasi ($C' memiliki pengetahuan yang baik dalam Universal Precaution. Universal Precaution
berprinsip bahwa semua )airan tubuh pasien merupakan
sumber potensial untuk penularan mikroba melalui darah, sedangkan tujuan penerapan Universal Precaution adalah melindungi petugas kesehatan dari resiko terpapar darah dan )airan tubuh lainnya serta melindungi klien dengan men)egah infeksi nosokomial terutama yang ditularkan melalui darah dan )airan tubuh lainnya (Kanwil *epkes Prop :atim, "###'. @ntuk men)apai tujuan tersebut maka dilakukan ma)am-ma)am tindakan Universal Precaution yang meliputi % pengelolaan alat tajam untuk mengurangi perlukaan, dekontaminasi peralatan se)ara aman, pen)u)ian tangan untuk men)egah infeksi silang,
penggunaan pelindung untuk men)egah kontak langsung dengan darah atau )airan tubuh dan pembuangan limbah se)ara aman. 6ayoritas perawat memiliki pengetahuan yang baik tentang Universal Precaution tersebut,
hal ini bisa disebabkan dari tingkat pendidikan minimal
mereka adalah P7 dan mayoritas PK, yang juga ditunjang dari pengalaman kerja di atas tahun serta usia yang sudah dewasa. ehingga mereka memiliki kesadaran untuk meningkatkan pengetahuan melalui memba)a buku-buku tentang Universal Precaution, berdiskusi dengan dokter ataupun dengan sesama rekan perawat. *engan memiliki pengetahuan yang baik maka akan mendasari sikap dan tindakannya dalam melakukan Universal Precaution.
9.0.0 ikap perawat dalam Universal Precaution 4asil penelitian menunjukkan bahwa semua perawat kamar operasi ("11C' memiliki sikap yang baik dalam Universal Precaution.
ikap dapat dibentuk melalui suatu proses adopsi yaitu kejadiankejadian dan peristiwa yang terjadi berulang dan terus menerus, yang lama kelamaan se)ara bertahap diserap ke dalam individu. *apat juga melalui proses diferensiasi yaitu proses berkembangnya intelegensi, bertambahnya pengalaman sejalan dengan bertambahnya usia (Purwanto, "##+ $'. 4asil penelitian menunjukkan bahwa semua perawat kamar operasi memiliki sikap yang baik dalam Universal Precaution. 4al ini bisa disebabkan oleh pengetahuan yang telah dimiliki oleh para perawat dan ditunjang dari pengalaman kerja yang )ukup lama, sehingga memungkinkan perawat belajar dari pengalaman selama mereka bekerja. ;aktor lain yang mempengaruhi adalah Universal Precaution wajib
dilakukan di kamar operasi serta adanya kesadaran
dari perawat tentang pentingnya tindakan Universal Precaution, sehingga jika perawat tidak melakukan tindakan Universal Precaution akan merasa rugi sendiri yaitu terkena penularan infeksi.
9.0.8 4ubungan pengetahuan dan sikap perawat dalam Universal Precaution di kamar operasi 7.Bapis Kediri. *ari hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap perawat kamar operasi 7.Baptis Kediri dalam Universal Precaution dengan
nilai kemaknaan 1,1"8. esuai dengan teori yang
ada,
menimbulkan suatu minat untuk melakukan atau men)obanya dan apabila bermanfaat dan berguna akan diadopsi. elanjutnya pengetahuan seseorang tentang suatu obyek mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek inilah yang menentukan sikap seseorang terhadap obyek tersebut. emakin banyak aspek positif dari obyek diketahui maka menimbulkan sikap makin positif terhadap obyek tersebut. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. ?indakan yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada tindakan yang tidak didasari pengetahuan. ;akta menunjukkan $C perawat kamar operasi memiliki pengetahuan yang baik dan "11C memiliki sikap yang baik dalam Universal Precaution.
baik terhadap pasien maupun perawat sendiri. *engan demikian terjadi hubungan yang positif antara pengetahuan dan sikap perawat kamar operasi dalam Universal Precaution, artinya
jika
pengetahuan perawat dalam Universal Precaution meningkat akan diikuti juga dengan peningkatan sikap perawat dalam Universal Precaution. BAB %E$"MPULAN DAN $ARAN
-.1 %esim'ulan
*ari hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut % "' 6ayoritas perawat kamar operasi memiliki pengetahuan yang baik dalam Universal Precaution.
0' emua perawat kamar operasi memiliki sikap yang baik dalam Universal Precaution.
8' ?erdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap perawat kamar operasi dalam Universal Precaution. /rtinya seorang perawat yang memiliki pengetahuan yang baik dalam Universal Precaution maka ada ke)enderungan memiliki sikap yang baik dalam Universal Precaution.
-.2 $aran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas dapat diberikan saran sebagai berikut % "' Bagi perawat. Perawat kamar operasi perlu benar-benar melaksanakan Universal Precaution serta
meningkatkan pengetahuan dengan mengikuti seminar =
kegiatan yang berhubungan dengan Universal Precaution.
0' Bagi 7umah sakit Perlu melakukan pemasangan protap-protap Universal Precaution di tempat-tempat strategis di lingkungan kamar operasi. 8' Bagi Peneliti lain. Perlu adanya tindak lanjut dari penelitian ini dengan observasi ketrampilan perawat dalam penerapan Universal Precaution di kamar operasi.
DATAR PU$TA%A
/rikunto, uharsimi (0110'. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek . :akarta% 7ineka ipta /Gwar, aifudin 6/ ("##'. Metode Penelitian. Fogyakarta% Pustaka Pelajar. Brunner dan uddarth (011"'. Buku Ajar epera!atan Medikal Bedah. Edisi . :akarta% E *orlan ("##$'. Medical "iagnosis. :akarta % E. 4adi, utrisno (0111'. Metodologi #esearch. Fogyakarta% /ndi. !ong, Barbara ("##$'. Pera!atan Medikal Bedah. Bandung% Fayasan 5/PK Pajajaran Bandung 6ansjoer, /rif (0111'. apita Selekta edokteran. :ilid 55. :akarta% 6edia /es)ulapius. 6orison, 6oya : (0118'. Manajemen $uka. :akarta% E
2swari, E (0111'. Bedah dan pera!atannya. :akarta% Balai Penerbit ;akultas Kedokteran @niversitas 5ndonesia Purwanto, 4eri ("##'. Pengantar Perilaku Manusia untuk epera!atan. :akarta% E jamsuhidajat,7 ("##'. Buku( ajar Ilmu Bedah. :akarta% E meltGer, uGanne (011"'. Buku ajar kepera!atan medikal )edah . :akarta% E ubana (011"'. "asar(dasar Penelitian Ilmiah. Bandung% Pustaka etia.
ugiyono (0118'. Statistik *onparametris untuk Penelitian. Bandung% /lfabeta wearingen (0111'. epera!atan Medikal Bedah. :akarta% E www. *iabetesmalaysia. )om www. Kompas. om www. 6edi)a store. om www. 6itra Keluarga. om www. 7epublika.)o.id (0118'
"N*RMED 4*N$ENT
/6B/7/< ?5<*/K/< P/5E< *5/BE?E 6E!!5?@ */!/6 6E<E/4 ?E7:/*5
2leh % 7/? 35*F/ 4/P/75
aya mahasiswa Prodi Keperawatan *iploma 555 ?5KE 7. Baptis Kediri. Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas akhir pendidikan yang saya ikuti tersebut. ?ujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tindakan pasien diabetes mellitus terhadap pen)egahan terjadinya luka ganggren di poliklinik 7. Baptis Kediri. aya menjamin kerahasiaan pendapat anda dan identitas anda. 5nformasi yang anda berikan hanya akan dipakai untuk mengembangkan 5lmu Keperawatan dan tidak digunakan untuk maksud-maksud lain. Partisipasi anda dalam penelitian ini bersifat bebas, dengan demikian anda bebas untuk ikut atau tidak tanpa adanya sanksi apapun.
:ika anda bersedia menjadi peserta dalam penelitian ini, berikan tanda tangan pada lembar kesediaan menjadi responden. /tas partisipasi anda, saya u)apkan terima kasih.
PERN5ATAAN %E$ED"AAN MEN#AD" RE$P*NDEN
aya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia turut berpatisipasi sebagai responden penelitian yang dilakukan oleh 7atna 3idya 4apsari % 6ahasiswa Prodi Keperawatan *iploma 555 ?5KE 7. Baptis Kediri dengan judul ambaran ?indakan Pasien *iabetes 6ellitus *alam 6en)egah ?erjadinya !uka anggren di Poliklinik 7. Baptis Kediri. ?anda tangan saya dibawah ini menunjukkan bahwa saya sudah diberi informasi dan memutuskan untuk berpartisipasi sebagai responden pada penelitian ini.
?anda ?angan
%
?anggal
%
%
LEMBAR %UE$"*NER
%
Petunjuk Pengisian
%
Berilah tanda )entang (S' pada kotak yang telah disediakan sesuai dengan jawaban anda % kor (diisi oleh petugas' Data Dem&gra!i
".
@sia 0$ tahun – 8 tahun 8$ tahun – 9 tahun 9$ tahun – tahun $ tahun – $ tahun
0.
:enis Kelamin !aki - laki Perempuan
8.
Pendidikan ?idak bersekolah * 6P 6/= 6K P?= /kademi
9.
Pekerjaan P< 3iraswasta ?ani 5bu rumah tangga
Pen6egahan luka ganggren ". Pemeriksaan (erkala kaki
"' /pakah anda memeriksa keadaan kaki setiap hari > elalu setiap hari (&I seminggu' 4ampir selalu (-$ I seminggu' Kadang-kadang (8-9 I seminggu' :arang sekali ("-0 I seminggu' ?idak pernah 0' Bila ada luka pada kaki apakah anda memeriksa keadaan luka > elalu setiap hari (&I seminggu' 4ampir selalu (-$ I seminggu' Kadang-kadang (8-9 I seminggu' :arang sekali ("-0 I seminggu' ?idak pernah 8' /pakah anda memeriksa denyut nadi pada kaki > elalu setiap hari (&I seminggu' 4ampir selalu (-$ I seminggu' Kadang-kadang (8-9 I seminggu' :arang sekali ("-0 I seminggu' ?idak pernah 9' /pakah anda meraba suhu kaki anda >
elalu setiap hari (&I seminggu' 4ampir selalu (–$ I seminggu' Kadang-kadang (8-9 I seminggu' :arang sekali ("-0 I seminggu' ?idak pernah "". %e(ersihan kaki
' /pakah anda membersihkan kaki dengan sabun > elalu setiap hari (&I seminggu' 4ampir selalu (-$ I seminggu' Kadang-kadang (8-9 I seminggu' :arang sekali ("-0 I seminggu' ?idak pernah $' etelah membersihkan kaki apakah anda mengeringkan kaki dengan handuk= kain lembut > elalu setiap hari (&I seminggu' 4ampir selalu (-$ I seminggu' Kadang-kadang (8-9 I seminggu' :arang sekali ("-0 I seminggu' ?idak pernah &' Bila memakai kaos kaki= sto)king, berapa hari sekali diganti > etiap hari 0 hari sekali 8-9 hari sekali -$ hari sekali " minggu= lebih ' Bila kaki anda terluka, apakah anda menutup luka dengan pembalut > elalu setiap hari (&I seminggu'
4ampir selalu (-$ I seminggu' Kadang-kadang (8-9 I seminggu' :arang sekali ("-0 I seminggu' ?idak pernah
""". Pen6egahan7 'erlin,ungan terja,in8a trauma
#' /pakah anda memberikan pelembab pada kaki yang kering > elalu setiap hari (&I seminggu' 4ampir selalu (-$ I seminggu' Kadang-kadang ( 8-9 I seminggu' :arang sekali ("-0 I seminggu' ?idak pernah "1' /pakah anda rutin menggunting kuku minimal " minggu sekali > Fa ?idak ""' /pakah anda menggunting kuku sesuai dengan bentuk jari kaki > Fa ?idak "0' /pakah anda menghindari menyilangkan kaki pada lutut terlalu lama > Fa ?idak "8' /pakah anda menggunakan sepatu sesuai ukuran kaki= pas > Fa ?idak "9' /pakah anda memakai alas kaki waktu berjalan keluar rumah >
Fa ?idak
"/. $enam kaki
"' /pakah anda melakukan senam kaki > elalu setiap hari ( &I seminggu' 4ampir selalu (-$ I seminggu' Kadang-kadang (8-9 I seminggu' :arang sekali ("-0 I seminggu' ?idak pernah "$' aat istirahat apakah anda menggerak-gerakkan jari kaki > Fa ?idak "&' /pakah anda meluruskan dan membengkokkan lutut ke bawah minimal "1I= hari > Fa ?idak "' /pakah anda menggerakkan pergelangan kaki minimal "1I=hari > Fa ?idak "#' /pakah anda melakukan pergerakan tumit dengan mengangkat dan memutar tumit minimal "1I= hari > Fa ?idak
01' Pada saat duduk apakah telapak kaki anda diletakkan lurus dilantai > Fa ?idak