SURVEI PEMETAAN UNTUK PROYEK PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI DESA GUNUNG HALU KECAMATAN CILILIN KABUPATEN BANDUNG
Disusun oleh Arga Geofana
15108004
Heveadi Luthfi Perdana 15108006 Dianlisa Ekaputri
15108012
Pretty Angelia Hutagalung Dewi Sekar Arum Abdurrahman Abdurrahman Hakim Prayudha Hartanto
15108013
15108033 15108042 15108099
Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung 2011
BAB I PENDAHULUAN
I. 1 Latar Belakang Listrik menjadi sebuah dasar baru di era elektronika yang berkembang dengan pesat sehingga penggunaannya digunakan di berbagai bidang kehidupan. Oleh karena itu pada masa ini listrik menjadi suatu kebutuhan yang sangat vital bagi hampir seluruh manusia. Namun penggunaan listrik pada masa sekarang masih belum bisa dirasakan oleh semua orang, terutama bagi orang-orang yang tinggal di daerah pedalaman. Perusahaan listrik di negara yang bersangkutan belum membuka listrik di daerah tersebut karena faktor daerah yang sulit di jangkau dan luas desa yang tidak terlalu besar. Dengan alasan itu proyek ini diajukan untuk membuat pembangkit listrik microhidro yang berskala kecil sesuai dengan kebutuhan penduduk desa yang bersangkutan. Proyek ini juga membantu perusahaan listrik negara dalam pengadaan listrik di pedalaman. I.2 Kerjasama dan Inisiatif Terkait Dalam Proyek survei pemetaan untuk proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro kali ini kami bekerja sama dengan beberapa instansi terkait. Dalam memperoleh informasi-informasi terkait yang berhubungan dengan kecamatan Cililin kami dibantu Pemerintah Daerah, sedangkan dalam perencanaan pembangkit listrik tenaga mikrohidro kami bekerja sama dengan PT. Mikro Energi. I.3 Pengalaman Terkait
BAB II GAMBARAN PROYEK
II.1 Tujuan II.2 Dampak yang Diharapkan II.3 Metodologi Proyek pemetaan ini dilakukan dengan langkah-langkah standar sebagaimana survei pemetaan biasa. Langkah awal adalah tahap pra surveying, pada tahap ini kami melengkapi semua hal yang menunjang dalam pproses survey pemetaan, seperti alat pengukur, bahan-bahan untuk membuat patok, dan alat-alat lain yang menunjang dalam proses pemetaaan. Langkah berikutnya adalah survey
rekonaisans, yaitu inisiasi awal lapangan. Tahap selanjutnya adalah pembuatan titik-titik kerangka dasar pemetaan. Titik kerangka dasar pemetaan adalah suatu titik yang telah diketahui posisinya yang akan digunakkan sebagai acuan dan kontrol buat titik-titik detail pemetaan lainnya. Metode penentuan titik kerangka adalah dengan menggunakkan metode poligon. Tahap berikutnya adalah pengukuran detail situasi. Alat yang digunakan adalah Electronic Total Station (ETS) Topcon GT-105 yang menggunakan reflektor. Metode pengukuran yang digunakan adalah tachimetri. Selanjutnya, dilakukan pengolahan data pengukuran dengan menggunakan software Microsoft Excell. Hasil pengolahan data kemudian dianalisis, jika ada kesalahan maka akan dilakukan proses perbaikan data yaitu dengan mennggunakan proses hitung perataan atau bahkan pengukuran ulang. Jika data sudah baik, maka akan memasuki tahap penyajian data, yaitu menampilkannya dalam peta skala 1:1000, software yang digunakan adalah Atocad Land Development 2007. Jika proses ini telah berakhir, maka selesai sudah rangkaian kerja dalam proyek ini.
BAB III MANAJEMEN DAN EVALUASI PROYEK
III.1 Perencanaan Proyek III.1.a Waktu Pelaksanaan Proyek hari kekegiatan Pra-Survei Survei Rekon Penentuan Kerangka Survei Pemetaan Pengolahan Data Perbaikan Data Penyajian Data
1
2
III.1.b Anggaran Biaya
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
i
NO III.2 Manajemen dan Akuntabilitas Proyek III.3 Penguatan Kapasitas III.4 Monitoring dan Evaluasi