PROPOSAL
Al Qur’an sebagai Kitab dan Kitab dan pedoman kebenaran Islam wajib dipelajari oleh umat Islam sesuai kewajiban menuntut Ilmu yang ada dan termasuk satu dari 3 Ilmu yang wajib dipelajari. Al Qur’an yang terdiri dari 30 Juz terbagi menjadi 114 surat dipelajari dari sisi Baca’an, Arti/Tafsir Arti/Tafsir serta Keterangan serta banyak pula yang mempelajarinya dengan menghafalkannya. Sebagai mu’jizat Nabi Muhammad, Al qur’an menjadi satu-satunya satu -satunya Kitab agama samawi yang sampai dengan saat ini banyak dihafalkan sehingga gerakan menghafal Al Qur’an menjadi bagian ba gian dari kebesaran Islam sampai dengan saat ini. Metode Belajar hafalan sudah banyak diterapkan di beberapa lembaga pendidikan seperti Ma’had (Pondok Pesantren), Madrasah (Sekolah Islam Terpadu) atau sistem asli belajar Ilmu Islam yakni sistem Halaqoh. Lengkapnya Lengkapnya Sarana dan prasarana belajar hafalan Al Qur’an seperti tersedianya mushaf khusus membantu Menghafal, MP3 Player yang berisi baca’an Al Qur’an 30 Juz dari para ulama, Sistem KBM dari Ma’had/Madrasah maupun halaqoh yang banyak dishare sangat membantu membantu terbentuknya wadahwadah para penghafal Al Qur’an. Desa Cimone terinspirasi ter inspirasi untuk membentuk Halaqoh tahfidzul Qur’an setelah melihat bahwa aplikasinya bisa dan mungkin untuk dilaksanakan dengan cara yang tidak terlalu rumit , te rstruktur dan siap diaplikasikan diaplikasikan dengan bimbingan dari Yayasan Ajyal Qur’aniyah.
Keutamaan Menghafal Al Qur’an seperti yang termaktub dalam Kitab Fadhoilul Qur’an Waahlihi yang Waahlihi yang dinukil dari Al Qur’an dan beberapa riwayat Al Hadist , memberikan gambaran yang nyata kenapa belajar Al Qur’an lebih baiknya sampai pada taraf menghafal seperti yang banyak dilakukan oleh para Sahabat Nabi Muhammad SAW. Perubahan Perilaku terhadap para penghafal Al Qur’an banyak yang menginspirasi kepada orang tua serta para pengurus untuk untuk mengarahkan anak dan jama’ahnya untuk bisa memulai menghafal Al Qur’an. Untuk itu pembentukan Halaqoh Tahfidzul Qur’an khususnya di D esa Cimone menjadi sebuah kebutuhan yang diharapkan bisa segera terealisasi.
Membentuk Generasi Generasi Qur’ani menjadi pokok tujuan pembentukan Halaqoh Tahfidzul Qur’an , yaitu generasi yang mempunyai jiwa seperti Nilai luhur yang ada di dalam Al Qur’an. Dengan banyaknya Generasi penerus yang menghafal Al Qur’an dapat menjadikan terjaganya Ilmu Al Qur’an dan diharapkan akan terus-menerus dikembangkan dan ditularkan hingga ke generasi yang akan datang sampai dekat datangnya Qiyamat.
Pembentukan Halaqoh tahfidzul Qur’an yang menghasilkan Generasi Qur’ani akan sangat bermanfaat bagi perkembangan Islam dimasa yang akan datang, karena Jiwa Qur’ani yang terbentuk dari menyatunya Al Qur’an dan Jiwa generasi Islam Kita akan se lelu membimbing mereka menjadi ulama’ dan umaro yang baik untuk dirinya , untuk jama’ah dan atau untuk para penerusnya.
Nama untuk Halaqoh Tahfidzul Qur’an di Desa Cimone adalah : ..........................................................
Dan Logo yang diusulkan untuk dipakai sebagai identitas adalah sbb :
Pembina
:
H. Suripto
Kepala sekolah/PPTD
:
Bambang V
Koordinator
:
H.M. Moeslim Hadi
Sekretaris
:
Sulaiman Abdullah
Bendahara
:
Usaif Chamaludianto
Penggerak Donatur
:
H. Rahmad Isnanto
Pengawas
:
H.M. Shobari
Dewan Pengajar
:
Anthony Abdul Wahid Zulfikar M. Usman Adi S Syaiful Akbar
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Halaqoh tahfidzul Qur’an dilaksanakan dua kali seminggu yaitu : 1. Hari Minggu, pukul 20:00 s/d 22:00 2. Hari Rabu , Pukul 20:00 s/d 22:00 Adapun tempat kegiatannya ada di Ruang As Solihin (SB Desa Dapur)
Pembentukan Halaqoh Tahfidzul Qur’an (HTQ) Al Furqon memiliki bebrapa tahapan hingga berjalannya KBM yaitu sebagai berikut : 1. Pengenalan dan sosialisasi HTQ : a. Survey ke Yayasan Ajyal Qur’aniyah b. Pengajian Fadhoilul Qur’an Waahlihi dari Yayasan Ajyal Qur’aniyah c. Pengajian Fadhoilul Qur’an Waahlihi di kelompok. 2. Pembentukan Pengurus HTQ 3. Pembahasan Bahan Proposal HTQ 4. Raker SOSIN HTQ 5. Sosialisasi Proposal HTQ ke kelompok 6. Pembukaan Pendaftaran Calon Siswa 7. Test dan Interview Calon Siswa 8. Pengumuman Penerimaan Calon Siswa 9. Persiapan KBM HTQ 10. Pembukaan KBM HTQ
I
Sarana & KBM (Awal Pembentukan Halaqoh) No
Nama Item
1
Al Qur'an Hafalan
2
Price
Qty
Total
Ket
68,000
35
2,380,000
Baju Seragam Siswa/Siswi
200,000
25
5,000,000
3
Baju Seragam Mubaligh/Pengurus
200,000
16
3,200,000
4
MP4 Player
250,000
25
6,250,000
5
Laptop Administrasi
3,500,000
1
3,500,000
6
Buku Sijjil Yaum
15,000
25
375,000
7
ATK
500,000
1
500,000
21,205,000 II
Operasional Kegiatan Belajar Mengajar (Bulanan)
1
Air Minum
10,000
10
100,000
2
Foto Copy
100,000
1
100,000
3
Tambahan Uhro Pengajar
300,000
8
2,400,000
4
Gizi Tambahan
20,000
25
500,000
5
Snack Musyawarah
100,000
1
100,000
6
Subsidi Pulsa Pengurus
20,000
2
40,000
7
Konsumsi Kegiatan Khusus
400,000
1
400,000
3,640,000 III
Kegiatan Munaqosah/Rekreasi/Studi Banding (Tahunan) 1
Rekreasi
5,000,000
2
10,000,000
2
Studi Banding
500,000
1
500,000
3
Munaqosah/Ittibar
500,000
4
2,000,000
4
Motivasi Ulama
2,000,000
1
2,000,000
5
Musabaqoh
1,000,000
1
1,000,000
15,500,000
9
PETUNJUK TEKNIS KBM (KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR)
1) Durasi waktu: 2 Jam 2) Alat dan Bahan: Mushaf Al Quran Hafalan Buku Sijjil Alyaumi Daftar Hadir Siswa 3) Kegiatan Belajar Mengajar (KBM): a. Kegiatan Awal (20 menit) Guru mengecek kehadiran siswa dengan mengabsen pada daftar hadir. Guru memberikan motivasi (nasehat) untuk memberikan semangat belajar menghafal Al Quran.
b. Kegiatan Inti (80 menit) b.1. Setoran Hafalan Baru: Setoran hafalan secara bergiliran kepada Dewan Guru Guru memberi tanda pada ayat - ayat yang sering salah dibaca oleh siswa. Sambil menunggu giliran setoran kepada Guru, siswa saling menyimak hafalan yang akan disetorkan. Siswa yang sudah setoran hafalan kepada dewan guru, melakukan pengulangan hafalan ( Muroja’ah ) sesama temannya. Guru mencatat hasil setoran baru siswa kedalam buku sijjil Alyaumi b.2. Murojaah: Siswa melakukan Muroja’ah kepada dewan guru, dengan cara bergantian dan siswa yang belum mendapat giliran supaya saling menyimak. Guru membacakan ayat dari surat tertentu, k emudian siswa melanjutkan. Guru menentukan surat/ Juz untuk dibaca secara bergantian dengan j umlah minimal lima ayat untuk masing-masing siswa. Guru mencatat hasil muroja’ah siswa kedalam buku Sijjil Alyaumi. c. Kegiatan Akhir (20 menit) Penentuan Target Hafalan Baru: Guru menentukan jumlah hafalan baru sesuai dengan target yang sudah ditentukan. Kegiatan penutup diakhiri dengan doa:
CATATAN : 1. 2. 3.
Guru wajib membawa dan membuka mushaf Al qur’an pada saat proses kegiatan belajar mengajar. Pada saat proses kegiatan belajar mengajar baik guru maupun siswa supaya berpakaian yang rapih sesuai dengan syari’at. Siswa dan guru menggunakan Al quran sesuai dengan standar.
1) Metode: a. Ikhtibar dilaksanakan dengan secara Lisan b. Ikhtibar dilaksanakan setiap enam bulan sekali dengan penguasaan hafalan sebanyak 2,5 juz c. Mukhtabir/ Penguji adalah dewan juri yang telah ditentukan. d. Surat pemberitahuan Ikhtibar kepada Orang tua/ W ali, satu minggu sebelum pelaksanaan. 2) Unsur-Unsur yang Harus Ada Dalam Ihktibar: a. Dewan juri terdiri dari : Pembaca Naskah soal Penilai terdiri dari 3 ( tiga ) orang Pemberi pilihan soal b. Soal ujian terdiri dari 5 ( lima ) pertanyaan bagi masing – masing siswa c. Kunci jawaban d. Format penilaian 3) Teknik Pelaksanaan Ikhtibar:
a. b. c. d. e.
Dewan juri memanggil peserta yang akan diuji. Peserta mengambil pilihan soal yang telah disediakan oleh dewan juri. Sebelum diuji peserta memperkenalkan diri dan langsung membaca Ta’awudz. Juri membacakan soal ujian minimal dua sampai tiga ayat. Peserta harus melanjutkan ayat yang diujikan oleh dewan juri minimal sebanyak tiga ayat dan maksimal lima ayat. f. Ketika peserta tidak bisa menjawab soal yang diujikan oleh dewan juri, maka juri mengulangi pembacaan naskah soal sebanyak dua k ali. g. Peserta diberi waktu berpikir untuk menjawab soal paling lama 30 detik. h. Kunci jawaban dipegang oleh 3 ( tiga ) orang juri penilai. i. Skor hasil ujian dimasukan kedalam format penilaian. j. Skor akhir adalah rata – rata dari penilaian ketiga dewan juri. 4) Standar Kreteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) a. Kriteria penilaian terdiri dari: kekuatan hafalan, tajwid, dan makhroj. b. Skor penilaian maksimal: kekuatan hafalan= 60, tajwid= 20 , dan makhroj= 20. Total skor= 100 persoal. c. Peserta ikhtibar yang tidak lulus/ Rasib, supaya melakukan ramedial ( pengulangan ) d. Siswa dapat dinyatakan LULUS/ NAAJIH apabila sudah mencapai KKM = 60. Contoh :
NO
JENIS SOAL
KEKUATAN HAFALAN
TAJWID
MAKHROJ
JUMLAH
KET
1
Surat/ Ayat ke -1
60
20
20
100
Lulus
2
Surat/ Ayat ke - 2
60
20
20
100
Lulus
3
Surat/ Ayat ke - 3
60
20
20
100
Lulus
4
Surat/ Ayat ke - 4
60
20
20
100
Lulus
5
Surat/ Ayat ke - 5
60
20
20
100
Lulus
100
Lulus
RATA – RATA SKOR
Keterangan:
Nilai akhir adalah jumlah skor dibagi 5. Nilai total adalah akumulasi ke - 3 juri dibagi 3. Standar penilaian adalah : - Naajih : 90 – 100 - Jayyid
: 70 – 89
- Maqbul
: 60 – 69
- Rasib
: 0 – 59
A. Bab Waktu Belajar 1. Waktu belajar selama 2 kali dalam satu minggu, yaitu minggu malam dan Rabu malam.
2. Jam belajar dimulai dari pukul 20.00 sampai 22.00 WIB. 3. Semua siswa harus sudah hadir di lokasi 5 menit sebelum pelajaran di mulai. 4. Siswa yang terlambat tidak diperkenankan masuk kelas sebelum mendapat ijin dari Pengawas/Koordinator/ Kepala Sekolah. 5. Siswa yang tidak masuk sekolah karena sakit atau keperluan lain, harus ada pemberitahuan dari orang tua/wali, apabila siswa ijin tidak masuk lebih dari 2 kali dalam seminggu, wali murid waj ib menemui Pengawas/ Koordinator/ Kepala Sekolah. 6. Siswa tidak boleh meninggalkan kelas halaqoh selama jam pembelajaran berlangsung, sebelum mendapat ijin dari Guru Pengajar/ Pengawas.
B. Bab Pakaian 1. Minggu malam Senin: Putra : Mengenakan gomis/ jubah putih dan berkopiyah putih Putri : Mengenakan baju muslim atas putih, rok putih berkerudung putih. 2. Rabu malam Kamis: Putra : Mengenakan koko putih dan berkopiyah putih Putri : Mengenakan baju muslim atas putih, rok hitam, dan berkerudung putih.
C. Bab Akhlaq Siswa Halaqoh Tahfidzul Qur’an diharapkan: 1. menjadi generus sebagai generasi qur’ani yang mampu mengimplementasikan nilai – nilai alqur’an dalam kehidupanya . 2. dapat berbuat ta’dzim kepada guru dan orang tua serta mengaplikasikan 6 thobi’at luhur jamaah. 3. mampu menghindari dari pergaulan yang merusak aqidah dan akhlaq serta perbuatan lahan. 4. menjadi generus yang menyibukkan diri dengan hal – hal yang bermanfa’at. 5. dapat membekali diri generus dengan jiwa qur’an dan adab – adab islami. 6. menjadi generus sebagai qurrota a’yun ( kebahagiaan ) bagi orang tua dan keluarga fiddunya wal akhiroh. 7. mampu menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk mencapai target hafalan dan tidak menyianyiakannya. 8. mampu menjadi generasi unggul untuk bisa ikut andil dalam memperjuangkan Agama Islam Berdasarkan Qur’an dan Hadits. 9. memiliki pengetahuan dan pemahaman kalam ilahi dan ilmu – ilmu islam sebagai pengganti ulama’ – ulama’ “ warostatul anbiya’ ”. D. Bab Kewajiban Siswa Halaqoh Siswa wajib: 1. taat kepada Guru, Pengawas, Koordinator dan Ke pala Sekolah 2. menjaga dan memelihara fasilitas yang telah diberikan dari pengurus baik berupa Al Qur’an hafalan, MP4, Buku Sijjilil Yaumi dan Baju Seragam. 3. ikut serta bertanggung jawab atas kebersihan, keter tiban kelas/Madrasah/ Masjid. 4. memelihara kelancaran jalannya proses belajar mengajar dan pemeliharaan inventarisasi kelas/ Madrasah/ Masjid. 5. menumbuhkan dan memelihara rasa kekeluargaan diantara sesama siswa halaqoh. 6. mengikuti segala kegiatan yang diselenggarakan oleh Yayasan/ Madrasah/ Masjid. 7. ikut menjaga nama baik Madrasah/ Yayasan, guru dan siswa pada umumnya, baik di dalam maupun di luar Madrasah/ Yayasan/ Masjid. E. Bab Hak Siswa Halaqoh Siswa berhak: 1. mendapatkan fasilitas yang diberikan oleh Ma’had/ Masjid/ Pengurus Halaqoh Tahfidzul Qur’an.
2. mendapat perlakuan yang sama diantara siswa-siswi lain se panjang tidak melanggar peraturan Tata Tertib. 3. mengikuti seluruh kegiatan halaqoh tahfidzul qur’an yang diselenggarakan secara resmi oleh pengurus halaqoh/ Yayasan. F. Bab Pelanggaran Siswa Halaqoh Jenis Pelanggaran Kelompok (A) 1. Memalsu tanda tangan kepala Sekolah/Guru/Orang tua. 2. Memalsu edaran/ Stempel Yayasan. 3. Berjudi/ taruhan dalam bentuk apapun. 4. Berkelahi di Yaysan/ Masjid /di luar Yayasan/ Masjid. 5. Mencuri di Yayasan/ Masjid atau di luar Yayasan/ Masjid. 6. Merusak fasilitas milik Yayasan/ Masjid. 7. Membawa buku bacaan/gambar terlarang. 8. Mencemarkan nama baik Yayasan/Masjid.
Sangsi terhadap pelanggaran di atas adalah :
1. 2.
Sekali pelanggaran : panggilan orang tua Dua kali pelanggaran : dikembalikan pada orang tua selamanya.
Jenis Pelanggaran Kelompok (B)
1. Membuat/menggunakan surat ijin palsu 2. Menjadi anggota geng terlarang. 3. Tidak masuk tanpa ijin 4. Melindungi teman yang bersalah 5. Mengancam teman/guru/ Pengawas/ Koordinator/ Kepala Sekolah/ Pengurus. 6. Menyalahgunakan fasilitas halaqoh. Sangsi terhadap pelanggaran di atas adalah : 1. Sekali pelanggaran : diperingatkan 2. Dua kali pelanggaran : panggilan orang tua 3. Tiga kali pelanggaran : dikembalikan kepada orang tua.
Jenis Pelanggaran Kelompok (C)
1. Datang terlambat/ pulang sebelum waktunya. 2. Tidak berseragam. 3. Memakai gelang/kalung/anting-anting bagi siswa pria. 4. Rambut gondrong 5. Keluar kelas tanpa ijin yang berwenang. 6. Mengotori tembok/bangku/meja/pintu/jendela. 7. Tidak mengikuti pelajaran. 8. Membuang sampah tidak pada tempatnya.. 9. Membuat gaduh di Madrasah 10.Tidak mengikuti acara.
Sangsi terhadap pelanggaran di atas adalah :
1. 2.
Sekali pelanggaran : peringatan pertama Dua kali pelanggaran : peringatan kedua
3. 4. 5. 6.
Tiga kali pelanggaran : panggilan orang tua Empat kali pelanggaran : Skorsing 3 (tiga) hari Lima kali pelanggaran : Skorsing 7 (tujuh) hari Enam kali pelanggaran : dikembalikan kepada orang tua.
G. Lain-lain 1. Hal-hal yang belum tercantum dalam Tata Tertib ini akan diatur kmudian oleh Kepala Madrasah/ Sekolah. 2. Tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditet apkan.