PROPOSAL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK Pada Klien dengan : Perilaku Kekerasan
Disusun untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti ujian praktek Mata kuliah : Keperawatan Jiwa I
Disusun Oleh:
Hendra Suprayogi 06031
PROGRAM D III KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KOTA SUKABUMI 2007 / 2008
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
1.
PENDAHULUAN Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu
dengan yang lain, saling bergantung dan mempunyai norma yang sama (Stuart & Laraia, 2001). Kelompok berfungsi sebagai tempat berbagi pengalaman dan saling membantu satu sama lain, untuk menemukan cara menyelesaikan masalah. Terapi aktivitas kelompok adalah suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau arahkan oleh seorang therapist atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih. Fokus terapi aktivitas kelompok adalah membuat sadar diri, peningkatan hubungan interpersonal, membuat perubahan atau ketiganya. Terapi aktivitas kelompok dibagi kedalam 4, yaitu terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok sensori, terapi aktivitas kelompok realita dan terapi aktivitas kelompok sosialisasi. Dalam penyusunan proposal ini, kami akan membahas terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi. Dalam terapi aktivitas kelompok ini, klien dilatih mempersepsikan stimulus yang disediakan/stimulasi yang pernah dialami. Dengan proses ini diharapkan respon klien terhadap berbagai stimulasi dalam kehidupan menjadi adaptif
2.
TUJUAN
Tujuan umum: Klien
mempunyai
kemampuan
untuk
menyelesaikan
masalah
yang
diakibatkan oleh paparan stimulasi kepadanya. Tujuan khusus: 1. klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang biasa dilakukan klien 2. klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang dapat mencegah perilaku kekerasan 3. klien dapat mendemonstrasikan dua kegiatan fisik yang dapat mencegah perilaku kekerasan
3.
SETTING a.
terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
b.
ruangan nyaman dan tenang
c.
tempat dan denah
L
CL
O
F
K
F
K
Keterangan: L = Leader CL = Co Leader F = Fasilitator K = Klien O = Observer d. Jumlah anggota adalah 6 orang 4.
ALAT DAN MEDIA
Alat musik dan bola
5.
METODA Diskusi dan permainan
6.
KRITERIA KLIEN Terapi aktivitas kelompok jenis ini digunakan pada klien dengan Perilaku
Kekerasan.
7.
STRUKTUR ORGANISASI KELOMPOK
1. Leader a. Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok b. Merencanakan,
mengatur,
mengontrol,
dan
mengembangkan
jalannya terapi aktivitas kelompok c. Membuka acara terapi aktivitas kelompok d. Memimpin diskusi kelompok e. Memberikan informasi f. Menutup acara 2. Co Leader a. Mendampingi leader b. Mengambil posisi leader jika pasif c. Mengarahkan kembali posisi peminpin kepada leader d. Menjadi motivator 3. Fasilitator a. Membantu dan menjelaskan tugas yang harus dilakukan klien sebagai anggota kelompok b. Membantu mempersiapkan klien dan sarana yang menunjang ketika kegiatan kelompok berlangsung c. Memberikan motivasi kepada klien untuk tetap aktif dalam melaksanakan terapi aktivitas kelompok 4. Observer a.
Mengobservasi persiapan pelaksanaan terapi aktivitas kelompok
b.
Mencatat semua aktivitas terapi aktivitas kelompok
c.
Mengevaluasi hasil kegiatan terapi aktivitas kelompok
8.
LANGKAH KEGIATAN a)
Persiapan (5 menit) a.
Memilih klien sesuai indikasi yaitu klien
dengan perilaku kekerasan b. terapi aktivitas kelompok
Membuat kontrak dengan klien tentang
c.
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b)
Orientasi (10 menit)
a. Salam teurapetik 1) Salam dari terapis kepada klien 2) Perkenalkan nama dan panggilan terapis 3) Menanyakan nama dan panggilan semua klien b. Evaluasi / validasi 1) Menanyakan perasaan klien saat ini 2) Menanyakan apakah ada kejadian perilaku kekerasan : penyebab, perilaku kekerasan serta akibatnya c. Kontrak 1) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu cara fisik untuk mencegah perilaku kekerasan 2) Menjelaskan aturan main: ◊
Membacakan peraturan
◊
Lama kegiatan 45 menit
◊
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai c)
Tahap Kerja (20 menit) a.
Semua klien harus memperkenalkan diri, menyebutkan nama,
nama panggilan dan hobi. b.
Semua menyanyikan lagu “konsentrasi, konsentrasi dimulai
saya…(menyebutkan nama) contoh: HERI…(menyebutkan nama klien yang lain). permainan ini membutuhkan konsentrasi, jika klien telat menyebutkan nama teman klien maka klien harus mendapatkan hukuman. Dan klien harus mendemonstrasikan salah satu cara marah yang sehat : tarik napas dalam, memukul bantal, senam, dan menyanyi. c.
Ulangi langkah a dan b sampai semua anggota kelompok
mendapat giliran. d.
menanyakan
perasaan
penyaluran kemarahan
klien
setelah
mempraktikan
cara
e.
Beri pujian dan ajak klien bertepuk tangan setiap keberhasilan
anggota kelompok.
d)
Tahap Terminasi (10 menit) a. Evaluasi 1.
terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti terapi
2.
terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut Terapis menganjurkan klien untuk menggunakan cara yang telah dipelajari jika stimulus penyebab perilaku kekerasan serta melatih secara teratur cara yang telah dipelajari
c. Kontrak yang akan datang 1. menyepakati kegiatan terapi aktivitas kelompok yang akan datang 2. menyepakati waktu dan tempat
9.
TATA TERTIB 1)
Peserta bersedia mengikuti terapi aktivitas kelompok
2)
Peserta berpakaian rapi dan bersih
3)
Peserta tidak diperbolehkan makan, minum, merokok
selama mengikuti terapi aktivitas kelompok 4)
Peserta harus hadir 5 menit sebelum acara berlangsung
5)
Peserta tidak boleh meninggalkan ruangan selama terapi
aktivitas kelompok berlangsung 6)
Jika ada pertanyaan peserta mengangkat tangan terlebih
dahulu dan berbicara setelah dipersilahkan oleh leader 7)
Anggota harus berperan aktif dalam terapi aktivitas
kelompok 8)
Anggota harus bersikap terbuka
9)
Waktu sesuai dengan yang sudah disepakati
10.
EVALUASI DAN DOKUMENTASI A.
Evaluasi Evaluasi
dilakukan
saat
proses
terapi
aktivitas
kelompok
berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai tujuan terapi kelompok. Untuk terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi : perilaku kekerasan, kemampuan yang diharapkan adalah 2 kemampuan mengontrol perilaku kekerasan secara fisik. Format evaluasi sebagai berikut:
Stimulasi Persepsi : Perilaku Kekerasan Kemampuan mencegah perilaku kekerasan fisik No
Nama klien
Mempraktikan cara fisik
Mempraktikan cara fisik
pertama
kedua
1. 2. 3. 4. 5. Petunjuk: 1.
Tulis nama panggilan klien yang mengikuti
TAK 2.
Untuk tiap klien, beri penilaian tentang
kemampuan mempraktikan dua cara fisik untuk mencegah perilaku kekerasan. Beri tanda jika klien mampu atau tanda jika klien tidak mampu
B.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dinilai klien saat terapi pada catatan proses keperawatan tiap-tiap klien.