AKIBAT HUKUM PERSEROAN TERBATAS YANG TELAH DINYAT DINYATAKAN PAILIT PAILIT MELALUI M ELALUI PUTUSAN PENGADILAN
PROPOSAL TESIS Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Tugas Mata Kuiah Met!"e Peneitian Hukum D!sen Pengam#u $ P%!&'D%'H' Guna%t!(S'H'S'E'Akt'M'Hum
Diajukan !eh$ ARI )IDIYANTO( S'H' MKN*+,II-*.--
PROGRAM MAGISTER/S.0 KENOTARIATAN PROGRAM PAS1ASAR2ANA PAS1ASAR2ANA UNI,ERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG .*3-
1
HALAMAN PENGESAHAN
AKIBAT HUKUM PERSEROAN TERBATAS YANG TELAH DINYAT DINYATAKAN PAILIT PAILIT MELALUI M ELALUI PUTUSAN PENGADILAN
Disusun !eh$ NAMA NIM
$ ARI )IDIYANTO( S' S'H' $ MKN*+,II-*.--
Disetujui Pembimbing
Mengetahui Ketua Program Magister Kenotariatan
(……………………)
(Dr. H.A.Khisni, S.H.,M.H.)
2
A' Lata% Beakang Masaah
Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia memunyai keinginan yang kuat untuk me!aksanakan embangunan terutama di bidang erekonomian, akan tetai keinginan ini sering tidak didukung o!eh ke"ukuan tersedianya sumber#sumber embiayaan
da!am
negeri
sehingga
ketidakmamuan
menyediakan
sumber
embiayaan harus di"arikan dari sumber yang berasa! dari !uar negara. Da!am menguayakan
sumber#sumber
dana tersebut,
Pemerintah Indonesia
banyak
menge!uarkan kebijakan#kebijakan di bidang ekonomi dan bisnis sebagai usaha untuk mengurangi dan menghaus berbagai jenis eraturan yang menghambat dan membatasi serta memerke"i! "amur tangan emerintah yang ber!ebihan di bidang ekonomi dan bisnis.$ demi ter"itanya ik!im usaha yang kondusi% da!am rangka eningkatan in&estasi enanaman moda! asing. Kata 'bisnis berasa! dari bahasa Inggris business yang berarti kegiatan usaha. Se"ara !uas, kata bisnis sering diartikan sebagai kese!uruhan kegiatan usaha yang dija!ankan o!eh orang atau badan se"ara teratur dan terus menerus, yaitu berua kegiatan mengadakan barang#barang atau jasa#jasa mauun %asi!itas#%asi!itas untuk dierjua!be!ikan, diertukarkan, atau diseagunakan dengan tujuan mendaatkan keuntungan.* 1 Amri+a! Hukum isnis, -isa!ah eori dan Praktek, Djambatan, /akarta, $000, ha! $. 2 -.. Simatuang, Asek Hukum Da!am isnis, -ineka 1ita, /akarta, *223, ha! $
3
. Se"ara garis besar, kegiatan bisnis daat dike!omokkan atas tiga (3) bidang usaha, yaitu sebagai berikut 4 a)isnis da!am arti erdagangan ("ommer"e), yaitu kese!uruhan kegiatan jua! be!i yang di!akukan o!eh orang#orang dan badan#badan, baik di da!am negeri mauun di !uar negeri atauun antar negara untuk tujuan memero!eh keuntungan. 1ontoh 4 Produsen (abrik), dea!er, agen, dan sebagainya. b)
isnis da!am arti kegiatan industri (Industry), yaitu kegiatan memroduksi atau menghasi!kan barang#barang yang ni!ainya !ebih berguna dari asa!nya. 1ontoh 4 Industri erhutanan, kehutanan, ertambangan, dan sebagainya.
")
isnis da!am arti kegiatan jasa#jasa (Ser&i"e), yaitu kegiatan yang menyediakan jasa#jasa yang di!akukan baik o!eh orang mauun badan. 1ontoh 4 /asa erhote!an, Konsu!tan, Akuntan dan sebagainya.
Semenjak tahun $056, ketika emerintah mu!ai mema"u ertumbuhan erekonomian nasiona! dengan menge!uarkan kebijakan enanaman moda! asing (dengan diterbitkannya 7ndang#undang 8omor $ ahun $056 tentang Penanaman Moda! Asing) mengakibatkan badan usaha yang bernama erseroan terbatas menga!ami eningkatan da!am segi kuantitasnya. 7ndang#undang 8omor $ ahun $056 disaming memberikan ketentuan terhada in&estor asing yang akan menanamkan
4
moda!nya di Indonesia harus mendirikan badan usaha yang berbentuk erseroan terbatas, juga karena ara usahaan itu sendiri yang memi!ih untuk mendirikan badan usaha yang berbentuk erseroan terbatas da!am me!akukan akti&itas usahanya karena bentuk badan usaha ini dirasa memunyai ke!ebihan dibanding badan usaha !ainnya.3
Menurut Sri -ejeki Hartono baha badan usaha ini (erseroan terbatas) banyak diminati o!eh ara engusaha karena 4 'P ada umumnya memunyai kemamuan untuk mengembangkan diri, mamu mengadakan kaita!isasi moda! dan sebagai ahana yang otensii! untuk memero!eh keuntungan baik bagi instansinya sendiri mauun bagi ara endukungnya (emegang saham). 9!eh karena itu, bentuk adan 7saha P sangat diminati o!eh masyarakat.
Pendaat ini mendasarkan ada kenyataan baha Perseroan erbatas memunyai kemamuan untuk mengembangkan diri dan berotensi memberikan keuntungan bagi instansinya sendiri mauun bagi ara emegang saham. Ini bisa kita !ihat da!am rea!ita yang ada di tengah#tengah kita, organisasi ekonomi (badan usaha) yang dimi!iki o!eh kong!omerat yang menguasai beberaa sektor erekonomian bentuknya 3 3Agus udiarto, Kedudukan Hukum Dan anggung /aab Pendiri Perseroan erbatas, :ha!ia Indonesia, /akarta, *22*, ha! $.
5
ada!ah erseroan terbatas. ;ebih !anjut Sri -ejeki Hartono mengatakan 4 'Masih terdaat beberaa a!asan raktis, antara !ain 4 #Setia jenis usaha memunyai jangkauan re!ati% !uas, ada i+in oerasiona!nya se!a!u menyatakan baha erusahaan yang bersangkutan harus berbentuk badan hukum (i!ihan utama asti erseroan terbatas)< #
Setia jenis usaha yang bergerak di bidang keuangan diisyaratkan da!am bentuk badan hukum, i!ihan utama ada!ah juga erseroan terbatas<
-
Perusahaan yang bere!uang meman%aatkan moda! hanya!ah erseroan terbatas, maka sangat ajar aabi!a eningkatan jum!ah P di Indonesia semakin besar.=
Da!am menja!ankan usaha bisnis untuk men"aai tujuan dari suatu erseroan terbatas, kegiatan injam meminjam ada!ah kegiatan yang sangat !umrah. Ke"enderungan yang ada menunjukkan roorsi erusahaan yang memergunakan injaman yang semakin besar. ahkan, daat diketahui semakin !ama semakin sedikit erusahaan yang tidak memergunakan moda! dari ihak ketiga atau moda! dari !uar erusahaan. Sa!ah satu moti% utama suatu badan usaha meminjam atau memakai moda! dari ihak ketiga ada!ah keinginan untuk meningkatkan keuntungan yang
4 Ibid, ha! =.
6
daat diraih, baik di!ihat dari segi jum!ah mauun dari segi aktu. Sedang di !ain sisi, sa!ah satu moti% utama ihak kreditur atau emberi injaman bersedia memberi injaman ada!ah keinginan untuk memero!eh ba!as jasa dengan emberian injaman tersebut (misa!nya bunga). Sejak aa!, baik eminjam mauun yang meminjamkan menyadari seenuhnya baha kegiatan yang mereka !akukan mengandung resiko.
ahkan, besarnya resiko yang mungkin timbu! menjadi ertimbangan utama da!am enentuan besarnya ba!as jasa bagi suatu injaman. :a!ibnya, semakin besar resiko kerugian yang mungkin terjadi semakin besar tingkat ba!as jasa atas suatu injaman. Agar daat mengka!ku!asi resiko, biasanya ihak eminjam mengkaji kinerja dari erusahaan ada saat sebe!um samai dengan sesudah diku"urkannya injnaman. Da!am banyak kasus, ara kreditur tidak menjadikan besarnya "o!atera!sebagai satu# satunya bahan ertimbangan sebe!um memberi injaman, tetai justru rosek erkembangan erusahaan yang bersangkutan. Da!am raktek bisnis, ertimbangan yang didasarkan atas rosek suatu erusahaan semakin menonjo! dan ini terbukti dengan semakin banyaknya erusahaan yang beroerasi deasa ini memunyai moda! injaman yang jauh !ebih besar dari jum!ah moda!nya sendiri. Krisis moneter yang berangka! ada soa! ni!ai tukar mata uang ruiah, betaaun te!ah benar#benar memer!emah dan bahkan mematikan kemamuan embiayaan di ka!angan dunia usaha. Kebutuhan bahan baku imor, khususnya bagi kegiatan usaha yang bersi%at
7
substitusi%, sangat terganggu. Aa yang dia!ami ara debitur ada aktu tu ada!ah suatu keadaan yang tidak mamu diduga ada saat erjanjian kredit ditandatangani atau surat utang diterbitkan, yaitu me!emahnya ni!ai tukar ruiah yang di!uar dugaan. Akibat dari keadaan yang tidak mamu diduga atau dierkirakan tersebut menjadi tidak tertanggungkan u!a o!eh Debitur. Pemenuhan keajiban embayaran terganggu karena mata uang asing yang dier!ukan harus dibe!i dengan ruiah yang ni!ai tukarnya te!ah sangat jauh terderesiasi se"ara berantai, ke!angsungan roduksi teran"am dan bahkan kegiatan emasokan bahan e!engka dari sumber#sumber sub kontrak di da!am negeri juga terganggu. agi usaha yang bersi%at substitusi imor, yang kemudian ter!ihat ada!ah ke!angkaan roduksi di asar. Sedangkan bagi usaha yang berorientasi eksor tidak ada !agi roduk yang daat dieksor, ada gi!irannya memer!emah "adangan dan kemamuan embayaran atas barang atau bahan imor .>
Da!am asek ermoda!an, jatuhnya ni!ai ruiah yang sangat da!am seerti saat ini, juga te!ah memersu!itt dunia usaha da!am memenuhi keajiban embayaran injaman atau utang. er!eas dari aaun !atar be!akangnya te!ah ikut me!emahkan akti&itas usaha ada umumnya. Kegiatan roduksi juga me!orot, kegiatan enjua!an 5 -udhy A. ;ontoh, Deny Kai!imang, enny Ponto (eds), Penye!esaian 7tang Piutang me!a!ui Keai!itan atau Penundaan Keajiban Pembayaran Hutang, A!umni, andung, *22$, ha! 0?.
8
menurun, dan erdagangan jasa terkait atau mendukungnya juga ikut me !emah. Hingga titik ini, kesematan kerja yang ada menjadi hi!ang yang baruun su!it diharakan.
-entetan keadaan di atas, memberi gambaran betaa krisis moneter, te!ah memi"u kesu!itan ekonomi, dan ada gi!irannya merambah ke bidang sosia!. Hi!angnya ekerjaan, turunnya daya be!i masyarakat (yang dierburuk o!eh kenaikan harga barang) te!ah semakin memerburuk kondisi sosia!. Sekarang semua menngetahui keka"auan sosia! tersebut te!ah u!a merembet dan me!uas menjadi gejo!ak o!itik yang berat. Sudah barang tentu, ikiran sederhana yang !a+imnya mun"u! ada!ah bagaimana se"eatnya mengatasi dan menghentikan krisis moneter yang te!ah menjadi sumber ermasa!ahan tersebut. etaaun, ersoa!an ni!ai tukar ruiah yang jauh merosot, sebenarnya meruakan inti dari krisis moneter tadi. ana bermaksud menyederhanakan ersoa!an yang e!ik tersebut, tetai sekedar memudahkan emahamannya, daat dikemukakan baha naik atau turunnya ni!ai ruiah tidak!ah ter!eas dari mekanisme asar uang itu sendiri. Hukum enaaran dan ermintaan!ah yang mearnai atau bahkan mengenda!ikan asar uang.5 egitu banyak teori dan ana!isis yang sering diaarkan, sayangnya !ebih bersi%at menje!askan sebab#sebab krisis dan damak yang ditimbu!kannya, bahkan beberaa 6 Ibid, ha! 00
9
ana!isis !ebih meruakan reaksi atau sekedar kritik terhada emikiran dan !angkah yang sedang diambi! untuk mengatasi krisis tersebut. /a!an ke!uar dari krisis tersebut, yang justru meruakan kun"i enye!esaian, justru tidak banyak ditaarkan. erbagai emikiran tentang re%ormasi yang saat ini terdengar sekarang ma!ah menje!ma menjadi issue yang baru, dengan sektrum yang !ebih !uas.6 Sebagaimana te!ah diuraikan, aabi!a ni!ai ruiah begitu teruruk, maka mekanisme asar itu u!a yang menjadi sa!ah satu enyebab.
Dengan emahaman tadi bi!a mana krisis moneter terujud disekitar jatuhnya ni!ai tukar ruiah, ketidakastian enye!esaian utang yang demikian besar, setidaknya te!ah dan akan se!a!u memberi engaruh terhada krisis tersebut. Seku!asi da!am erdagangan di asar uang menjadi ha! yang tidak daat dihindarkan dan biasanya tidak mudah dikenda!ikan. Karena besarnya eran dan kebutuhan enye!esaian utang sasta da!am krisis moneter tadi, uaya yang dini!ai sangat mendesak untuk di!akukan dan diujudkan ada!ah menghadirkan erangkat hukum yang daat diterima ihak#ihak yang terkait da!am enye!esaian utang#iutang. Asumsi yang betaaun te!ah me!andasi sika tadi ada!ah gejo!ak di asar uang daat dibantu eredarannya aabi!a ersekti% enye!esaian utang iutang daat dibuat je!as, baik
7 Ibid, ha! $22.
10
bentuk mauun jada! aktunya. Dengan asumsi itu u!a, kebutuhan akan &a!uta asing yang besar jum!ahnya dengan jada! aktu emenuhan yang je!as, tidak er!u harus menimbu!kan seku!asi di asar uang dan merusak ni!ai tukar. Masa!ahnya dengan demikian, bagaimana dan aa yang dier!ukan untuk membantu dunia usaha untuk mengatasi dan menye!esaian ketidakmamuan mereka da!am memenuhi keajiban embayaran utang yang besar tersebut @
Penye!esaian masa!ah utang iutang ber%ungsi sebagai %i!ter untuk menyaring atas dunia usaha dari erusahaan#erusahaan yang tidak e%isien. Kebijaksanaan enye!esaian masa!ah utang iutang tersebut ada gi!irannya diharakan daat memberikan keer"ayaan dan rasa aman keada ara in&estor, baik nasiona! mauun asing untuk menanamkan moda! atau mengembangkan usaha di Indonesia. Menteri Kehakiman, Pro%. Dr. Mu!adi ada aktu itu mengharakan enye!esaian masa!ah utang iutang daat ter!aksana se"ara "eat, adi!, terbuka, e%isien, dan e%ekti% serta ro%esiona!, sehingga dunia usaha nasiona! daat segera beroerasi se"ara norma!, dan ada gi!irannya kegiatan ekonomi akan berja!an kemba!i. Dengan demikian, tekanan sosia! yang disebabkan o!eh hi!angnya banyak !aangan kerja akan berkurang.?
8Ibid, ha! $?$.
11
Se"ara teoritik, seerti umumnya utang iutang, debitur yang memi!iki masa!ah dengan kemamuan untuk memenuhi keajiban membayar utang, menemuh berbagai
a!ternati%
enye!esaian.
Mereka
daat
merundingkan
ermintaan
enghausan utang, baik untuk sebagian atau se!uruhnya. Mereka daat u!a menjua! sebagian aset atau bahkan usahanya, mereka daat u!a mengubah injaman tersebut menjadi
enyertaan
saham,
se!ain
kemungkinan
tadi
debitur
daat
u!a
merundingkan ermintaan enundaan keajiban embayaran utang sebagai ja!an akhir baru!ah ditemuh eme"ahan me!a!ui roses keai!itan aabi!a roses erdamaian tidak ter"aai.0
Mengenai
Keai!itan,
engaturannya
daat
ditemukan
da!am
ai!!isements
Berordening Stb. $02> 8omo *$6 jo Stb. $025 8omor 3=? yang te!ah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti 7ndang#undang 8omor $ ahun $00? tentang Perubahan Atas 7ndang#undang tentang Keai!itan (ai!!isements Berordening) yang kemudian ditetakan menjadi undang#undang dengan 7ndang#7ndang 8omor = ahun $00? (7ndang#7ndang Keai!itan). Dengan makin teruruknya kehiduan erekonomian nasiona!, asti daat diastikan akan makin banyak dunia usaha yang
9 Ibid, ha! $2$.
12
ambruk dan rontok sehingga tidak daat meneruskan kegiatannya termasuk da!am memenuhi keajibannya keada kreditur. Keambrukan itu akan menimbu!kan masa!ah besar jika aturan main yang ada tidak !engka dan semurna. 7ntuk itu er!u ada aturan main yang daat digunakan se"ara "eat, terbuka dan e%ekti% sehingga daat
memberikan
kesematan
keada
ihak
kreditur
dan
debitur
untuk
menguayakan enye!esaian se"ara adi!.$2 Sa!ah satu sarana hukum yang menjadi !andasan bagi enye!esaian utang iutang dan erat re!e&ansinya dengan kebangkrutan dunia usaha ada!ah eraturan tentang Keai!itan, termasuk engaturan tentang Penundaan Keajiban Pembayaran 7tang.
Sebe!um 7ndang#7ndang 8omor = ahun $00? jo Peraturan Pemerintah Pengganti 7ndang#7ndang 8omor $ ahun $00? dike!uarkan, masa!ah keai!itan dan enundaan keajiban embayaran utang di negara kita diatur da!am ai!!isement# Berordening (Staatsb!ad ahun $02> 8omor *$6 jun"to Staatsb!ad ahun $025 8omor 3=?). Da!am masa#masa tersebut, hingga di!akukannya re&isi atas 7ndang# undang Keai!itan tersebut, urusan keai!itan meruakan suatu yang jarang mun"u! ke ermukaan. Kekurangou!eran masa!ah keai!itan ini terjadi karena se!ama ini banyak ihak yang kurang uas terhada e!aksanaan keai!itan. anyaknya urusan
10 Ahmad Cani, :unaan idjaja, Seri Hukum isnis Keai!itan, -aja :ra%indo Persada, /akarta, $000, ha! *.
13
keai!itan yang tidak tuntas, !amanya aktu ersidangan yang dier!ukan, tidak adanya keastian hukum yang je!as, meruakan beberaa dari sekian banyak a!asan yang ada.
Se"ara siko!ogis mungkin ha! ini daat diterima, karena setida ernyataan keai!itan berarti 'hi!angnya hak#hak kreditur, atau bahkan 'hi!angnya ni!ai iutang karena harta kekayaan debitur yang dinyatakan ai!it itu tidak men"ukui untuk menutui semua keajibannya keada kreditur. Akibatnya da!am eristia keai!itan, tidak semua kreditur setuju dan bahkan akan berusaha keras untuk menentangnya. Perubahan atas 7ndang#undang tentang keai!itan (ai!!isements Berordening Stb. $02> 8o. *$6 jo Stb. $025 8o. 3=?) ditetakan da!am bentuk Peraturan Pemerintah Pengganti 7ndang#undang ada tangga! ** Ari! $00?, yaitu da!am Peraturan Pemerintah Pengganti 7ndang#undang 8o. $ ahun $00? tentang Perubahan atas 7ndang#undang tentang Keai!itan. Peraturan Pemerintah Pengganti 7ndang#undang tersebut se!anjutnya menjadi 7ndang#undang dengan 7ndanng# undang 8o. = ahun $00?. Peraturan Pemerintah Pengganti 7ndang#undang 8o. $ ahun $00? ini hanya terdiri dari * asa!, dengan satu asa! utama yang mengatur mengenai okok#okok erubahan terhada beberaa ketentuan dan enambahan ketentuan baru da!am 7ndang#undang tentang Keai!itan (ai!!isements Berordening Stb. ahun $02> 8omo *$6 jo Stb. ahun $025 8omor 3=?). Pasa! kedua dari
14
Peraturan Pemerintah Pengganti 7ndang#undang ini hanya meruakan eraturan era!ihan yang menentukan saat ber!akunya 7ndang#undang Keai!itan tersebut yaitu $*2 (seratus dua u!uh) hari sejak tangga! Peraturan Pemerintah Pengganti 7ndang# undang harus diundangkan.
Dengan adanya re&isi terhada eraturan Keai!itan dan enundaan Keajiban Pembayaran diharakan daat meme"ahkan sebagian ersoa!an enye!esaian utang iutang erusahaan. Se!anjutnya se!ain untuk memenuhi kebutuhan da!am rangka enye!esaian utang iutang tersebut di atas er!u adanya mekanisme enye!esaian sengketa yang adi!, "eat, terbuka dan e%ekti% me!a!ui suatu Pengadi!an khusus di !ingkungan Peradi!an 7mum yang dibentuk se"ara khusus u!a untuk menangani, memeriksa dan memutuskan berbagai sengketa tertentu di bidang erniagaan, termasuk di bidang keai!itan dan enundaan embayaran.
Dengan diber!akukannya 7ndang#undang Keai!itan yang baru (77 8o. = ahun $00?), raktek#raktek yang tidak diinginkan besar kemungkinan akan terjadi. Pihak tertentu daat memohon suatu erusahaan dinyatakan ai!it dengan tujuan utama bukan hanya untuk me!indungi iutang yang diberikannya, tetai !ebih jauh !agi, yaitu untuk me!enyakan esaingnya dari asar. Ha! !ainnya baha terhitung sejak diber!akukannya 7ndang#undang Keai!itan hingga samai saat ini, daat dikatakan
15
masih banyak terdaat berbagai ma"am kontro&ersi yang mun"u!, misa!nya mengenai saat jatuh temo dari suatu hutang, mengenai eni!aian kreditur kedua, mengenai status hukum dari joint oeration, mengenai keberadaan k!ausu!a arbitrase da!am erjanjian okok yang menjadi dasar timbu!nya utang yang te!ah jatuh temo, mengenai masa!ah no&um yang dimajukan ada tingkat eninjauan kemba!i. Ha! !ainnya ada!ah baha di da!am 7ndang#undang Keai!itan hasi! re&isi tidak membedakan subyek hukum da!am keai!itan (debitur ai!it) dengan sega!a akibat hukumnya. 7ndang#undang Keai!itan hasi! re&isi ini tidak mengatur mengenai 'ke!anjutan atau 'eksistensi dari suatu subyek hukum yang dinyatakan ai!it. Cang je!as
se"ara
umum
7ndang#undang
Keai!itan
hasi!
re&isi
masih
teta
mengidenti%ikasikan keai!itan indi&idu erorangan sebagai subyek hukum ribadi dengan keai!itan suatu badan hukum.
Karena dirasa dari segi materi yang diatur masih terdaat berbagai kekurangan dan ke!emahan serta diandang sudah tidak sesuai !agi dengan kebutuhan dan erkembangan hukum da!am masyarakat, maka Pemerintah me!akukan erubahan terhada 7ndang#undang 8o. $ ahun $00? tentang Keai!itan dengan 7ndang# undang 8o. 36 ahun *22= tentang Keai!itan dan Penundaan Pembayaran 7tang. ernyata dengan dike!uarkannya 7ndang#undang ini, engaturan tentang eksistensi dari suatu subyek hukum yang dinyatakan ai!it terutama eksistensi Perseroan
16
erbatas yang te!ah dinyatakan ai!it masih be!um diatur se"ara je!as dan tegas. Di saming itu dengan si%at badan hukumnya yang terbatas da!am arti baha kekayaan erseroan terisah dengan kekayaan ara esero engurus da!am rakteknya menunjukkan baha erseroan seringka!i diergunakan sebagai a!at untuk menutui ertanggungjaaban yang !ebih !uas, yang seharusnya daat dikenakan, dan diiku!kan keada ihak#ihak yang te!ah menerbitkan kerugian tersebut. Dengan berkedok di be!akang si%at ertanggungjaaban yang terbatas tersebut a"aka!i kita temukan keadaan dimana erseroan dijadikan tameng bagi Direksi erseroan yang tidak beritikad baik. Me!a!ui e!aksanaan kegiatan erseroan terbatas, dengan ertanggungjaaban yang terbatas, harta kekayaan Direksi yang beritikad tidak baik seo!ah#o!ah menjadi tidak tersentuh.$$
erdasarkan !atar be!akang seerti yang sudah enu!is kemukakan di atas, maka enu!is tertarik untuk mengangkat tema tersebut ke da!am suatu Penu!isan Hukum (esis) yang berjudu! 'AKIA H7K7M PE-SE-9A8 E-AAS CA8: E;AH DI8CAAKA8 PAI;I ME;A;7I P77SA8 PE8:ADI;A8
B' Pe%umusan Masaah 11 :unaan idjaja, anggung /aab Dreksi Atas Keai!itan Perseroan, -aja :ra%indo Persada, /akarta, *223, ha! 0.
17
Mengingat entingnya engetahuan tentang akibat hukum bagi erseroan terbatas yang te!ah dijatuhi utusan ai!it serta akibat dari keai!itan tersebut bagi direksi erseroan, maka da!am tu!isan ini masa!ah akan dibatasi ada 4 $.agaimana akibat hukum keai!itan terhada kedudukan hukum direksi erseroan terbatas @ *.
agaimana akibat hukum erseroan terbatas yang te!ah dinyatakan ai!it me!a!ui utusan engadi!an @
1' Tujuan Peneitian
ujuan ene!itian yang diharakan dari ene!itian ini ada!ah sebagai berikut 4 $. 7ntuk mengetahui dan mengkaji akibat hukum keai!itan terhada direksi erseroan terbatas. *. 7ntuk mengetahui dan mengkaji akibat hukum erseroan terbatas da!am ha! te!ah dijatuhi utusan ai!it.
D' Man&aat Peneitian
Kegunaan yang diero!eh dari ene!itian ini ada!ah sebagai berikut 4
18
$.
Se"ara teoritis ene!itian ini diharakan daat memberi masukan dan sumbangan emikiran da!am bidang i!mu hukum khususnya bagi embentukan erundang#undangan tentang keai!itan.
*.
Se"ara raktis ene!itian ini diharakan daat memberi masukan tentang akibat hukum keai!itan erseroan terbatas bagi direksi dan bagi erseroan itu sendiri.
E' Ke%angka K!nse#tua Peneitian
Penu!is menyusun ene!itian berdasarkan kerangka emikiran sebagai berikut 4 $.
Pengertian dan Dasar Hukum tentang Perseroan erbatas Menje!askan tentang jenis dan ma"am badan hukum, engertian erseroan terbatas dan ma"am organ erseroan terbatas *. Keai!itan Perseroan erbatas. a. Menje!askan engertian keai!itan erseroan terbatas, erbedaan keai!itan dengan kebangkrutan erseroan terbatas. Menje!askan ranata engakhiran erseroan terbatas, bentuk dan ma"am embubaran erseroan terbatas dan tata "ara embubaran erseroan terbatas. b. Menje!askan eksistensi yuridis erseroan terbatas yang te!ah diai!itkan atau te!ah di!ikuidasi menurut 7ndang#7ndang Keai!itan dan 7ndang#7ndang tentang Perseroan erbatas 3. Kedudukan dan Keenangan 9rgan Perseroan erbatas Cang Sedang Diai!itkan
19
Menje!askan seutar kedudukan dan keenangan organ erseroan terbatas ada saat erseroan terbatas da!am roses ermohonan ai!it dan saat erseroan terbatas te!ah dinyatakan da!am ai!it me!a!ui utusan engadi!an. =. anggungjaab dan Kedudukan Hukum Direksi Perseroan erbatas dan Kedudukan Hukum adan Hukum Perseroan erbatas Da!am Pai!it. Menje!askan tanggungjaab dan kedudukan hukum direksi erseroan terbatas berdasarkan
undang#undang
erseroan
terbatas,
tanggungjaab
dan
kedudukan hukum direksi erseroan terbatas da!am ai!it berdasarkan undang#undang keai!itan dan undang#undang erseroan terbatas, kedudukan hukum erseroan terbatas da!am ai!it berdasarkan undang#undang keai!itan. >. Asek Hukum yang !ain berkaitan dengan keai!itan erseroan terbatas Menje!askan asek hukum yang !ain berkaitan dengan keai!itan erseroan terbatas, seerti tugas, eenang dan tanggungjaab Kurator bertindak untuk dan atas nama erseroan terbatas da!am ai!it.
4' Met!"e Peneitian
Metode yang digunakan da!am ene!itian, yaitu metode ene!itian hukum normati%. Pemi!ihan metode ini, sebagaimana ditu!is Peter Mahmud Mar+uki,$*, karena ene!itian hukum ada!ah suatu roses untuk menemukan aturan hukum, rinsi# rinsi hukum, mauun doktrin hukum guna menjaab isu hukum yang dihadai. 12 Peter Mahmud Marzui (2005), Penelitian Hukum, Prenada Media, akarta, h!35
20
9!eh karena itu, i!ihan metode ene!itian ini ada!ah ene!itian hukum normati% yang berkaitan dengan rinsi#rinsi dan norma hukum keai!itan da!am hukum keai!itan di Indonesia. Me!a!ui metode ene!itian ini dimaksudkan untuk me!akukan engkajian teoritis normati% mengenai rinsi#rinsi dan norma F engaturan huku m keai!itan erseroan terbatas di Indonesia serta raktek eneraannya di engadi!an. 9!eh karena &ariab!e utama yang menentukan konse dasar hukum keai!itan badan hukum erseroan terbatas da!am kerangka sistem hukum di Indonesia ada!ah eraturan erundang#undangan maka undang#undang, eraturan emerintah dan eraturan erundang#undangan !ainnya akan menjadi obyek da!am ene!itian ini. Adaun taha#taha dan rosedur yang di!a!ui da!am metode ene!itian hukum normati% da!am ene!itian (tesis) ini ada!ah ene!usuran atau in&entarisasi bahan hukum baik bahan hukum rimer mauun bahan hukum sekunder. ahan hukum rimer akan terdiri dari berbagai eraturan erundang#undangan
serta utusan
engadi!an, bahan hukum sekunder akan berua berbagai ma"am bentuk keustakaan di bidang hukum mauun bidang terkait termasuk di da!amnya andangan#andangan dari i!muan hukum.
G' Sistematika Pen5usunan Peneitian
21
7ntuk daat memberikan gambaran yang komrehensi, maka enyusunan hasi! ene!itian er!u di!akukan se"ara runtut dan sistematis sebagai berikut 4 ab I, yaitu Pendahu!uan diuraikan mengenai !atar be!akang masa!ah, erumusan masa!ah yang menjadi %okus enuntun da!am ene!itian, tujuan ene!itian, kegunaan ene!itian dan sistematika enu!isan tesis.
ab II, yaitu injauan Pustaka, berisikan tentang tinjauan tentang rinsi#rinsi umum yang ada da!am berbagai sistem hukum keai!itan, dimu!ai dengan hakikat rinsi hukum. Kemudian di!anjutkan dengan embahasan mengenai rinsi umum da!am hukum keai!itan, yaitu 4 rinsi paritas creditorium, rinsi pari passu prorate parte dan structured creditor , rinsi utang, rinsi debt collection, rinsi debt pooling , rinsi debt forgiveness, rinsi uni&ersa! dan rinsi territoria!, serta rinsi commercial exit from financial distress da!am keai!itan erseroan terbatas. ab III, yaitu Metodo!ogi Pene!itian, menje!askan tentang metode yang digunakan da!am ene!itian, yaitu metode ene!itian hukum normati% yang berkaitan dengan rinsi#rinsi dan norma hukum keai!itan da!am hukum keai!itan di Indonesia. Adaun taha#taha dan rosedur yang di!a!ui da!am metode ene!itian hukum normati% da!am ene!itian (tesis) ini ada!ah ene!usuran atau in&entarisasi bahan hukum baik bahan hukum rmer mauun bahan hukum sekunder. ahan hukum rimer akan terdiri dari berbagai eraturan erundang#undangan
serta utusan
22
engadi!an, bahan hukum sekunder akan berua berbagai ma"am bentuk keustakaan di bidang hukum mauun bidang terkait termasuk di da!amnya andangan#andangan dari i!muan hukum.
ab IB, yaitu Hasi! Pene!itian dan Pembahasan, yang membahas mengenai hasi! ene!itian yang berua data#data yang diero!eh, dengan me!akukan engo!ahan terhada bahan#bahan hukum. Sete!ah bahan#bahan hukum tersebut dio!ah, kemudian di!akukan ana!isis untuk menemukan suatu kebenaran ragmatis. Ana!isis diarahkan untuk menjaab semua rumusan masa!ah tentang akibat dan kedudukan hukum bagi direksi dan badan hukum erseroan terbatas yang te!ah ditetakan ai!it me!a!ui utusan engadi!an.
ab B yaitu Penutu, berisi kesimu!an yang diero!eh dari ermasa!ahan yang diajukan berdasarkan ana!isa yuridis normati% dan saran#saran dari enu!is.
H' 2a"6a Ren7ana Peneitian
8o. $. *. 3.
angga! $ Desember *2$> $= Desember *2$> *$ Desember *2$>
Kegiatan Pene!itian Mengajukan judu! tesis Mengajukan roosa! tesis Permohonan ujian roosa!
23
=.
= /anuari *2$>
>. 5. 6.
= Ari! *2$> = Mei *2$> $$ Mei *2$>
Pene!itian dan enu!isan tesis - Pengumu!an data - Ana!isa data - Penyusunan data Permohonan ujian tesis Penggandaan tesis Penyerahan tesis dan resume
24