PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK
PROPOSAL TUGAS AKHIR
Oleh : Sri Indah Jumiaty TIK 090193
KONSENTRASI TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI KOMUNIKASI PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA POLITEKNIK TEDC BANDUNG 2010
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
LATAR BELAKANG Pemanfaatan teknologi jaringan komputer sebagai media komunikasi data hingga saat ini semakin meningkat. Kebutuhan atas penggunaan bersama resources yang ada dalam jaringan baik sofware maupun hardware telah mengakibatkan timbulnya berbagai pengembangan teknologi jaringan itu sendiri. Seiring dengan semakin tingginya tingkat kebutuhan dan semakin banyaknya pengguna jaringan yang menginginkan suatu bentuk jaringan yang dapat memberikan hasil maksimal baik dari segi efisiensi maupun peningkatan keamanan jaringan itu sendiri. Berlandaskan pada keinginan - keinginan tersebut, maka upaya ± upaya penyempurnaan terus dilakukan oleh berbagai pihak. Dengan memanfaatkan berbagai teknik khususnya teknik subnetting dan penggunaan hardware yang lebih baik (antara lain switch) maka muncullah konsep Virtual Local Area Network (VLAN ) yang diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik dibanding Local Area Network ( LAN ). VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN , hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Pengaturan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada lokasi workstation. Dari penjelasan diatas maka saya akan mencoba membuat Tugas Akhir ini dengan mengambil judul ´ Perancangan dan implementasi Virtual Lokal Area Network ´. 1.2.
Rumusan Masalah Dalam tahapan awal pelaksanaan penelitian, pertama-tama yang dilakukan adalah perumusan atau mengidentifikasi masalah, kemudian mengkaji lagi kemungkinan-kemungkinan masalah yang terjadi. Perumusan masalah tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
1. LAN memungkinkan data tersebar secara broadcast keseluruh jaringan, hal ini akan mengakibatkan mudahnya pengguna yang tidak dikenal (unauthorized user ) untuk dapat mengakses semua bagian dari broadcast tersebut. 2.
Jika
terjadi perubahan infrasturktur di dalam LAN , seorang administrator akan kesulitan dalam membangun dan menata kembali LAN tersebut .
3. Didalam suatu jaringan LAN akan terjadi collosion domain yang sangat besar, yang akan mengakibatkan kemacetan di dalam suatu jaringan. 4. LAN memungkinkan penggunaan bandwith yang overload . 5.
Jika
dalam suatu LAN terkoneksi kedalam internet maka semua yang ada dalam satu jaringan LAN akan terkoneksi ke internet tersebut, artinya bahwa LAN tidak bisa memisahkan mana yang harus koneksi ke internet dan mana yang tidak boleh koneksi ke internet.
1.3
Batasan Masalah
Penelitian perlu dibatasi sehingga dalam penyusunan laporan tugas akhir ini dapat mengarah pada tujuan dan untuk menghindari terlalu kompleksnya masalah yang muncul. Adapun batasan-batasan masalah tersebut, yaitu : 1. Pada tugas akhir Perancangan dan Implementasi Virtual Lokal Area Network (VLAN ) penerapannya dibatasi dalam hal infrastruktur yang harus dibangun. 2. Pembahasan Tugas Akhir ini hanya bagaimana membangun sebuah jaringan lokal area network berbasis Virtual Lokal Area Network sehingga lebih menghemat dalam implementasinya. 3. Dalam penerapan Tugas Akhir ini tidak tertuju pada objek yang ingin di implementasikan. 1.4
Tujuan Penulisan Virtual Lokal Area Network (VLAN ) didesain untuk memudahkan seorang administrator jaringan dalam mengimplementasikan dan merancang suatu jaringan lokal Area Network yang tidak harus memperhatikan topologi yang sebenarnya. Dengan memanfaatkan teknologi Virtual Lokal Area Network (VLAN ) jaringan akan menjadi lebih efektif dan efisien. 1.5
Manfaat Penulisan
Mempermudah dalam perancangan Jaringan VLAN di Sekolah SMK N 1 K.Baru Dengan Menggunakan Program Simulasi Packet Tracer 5.0 sebelum di bangun dalam bentuk yang nyata. 1.6
Metodoli Penulisan
Metodologi penulisan yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Studi pustaka, yaitu mencari dan mengumpulkan sumber-sumber data dan referensi dari pustaka yang berkaitan. 2. Tahapan Analisis, yaitu menganalisis sistem dan mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan VLAN secara detail sebagai bahan dalam perancangan sistem. 3. Perancangan VLAN , yaitu melakukan perencanaan dan perancangan pembuatan aplikasi menggunakan Paket Tracer 5.0 4. Tahap I mplementasi, yaitu merupakan kelanjutan dari tahap perancangan yang kemudian di aplikasikan ke dalam pembuatan Virtual Lokal Area Network. 5. Pengujian Aplikasi, yaitu pengujian aplikasi ini dilakukan pada keseluruhan sistem serta metode yang dipakai apakah sudah sesuai dan melakukan analisis program. Tahapan tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang telah dirancang bekerja sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.
1.7
Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dan penulisan laporan tugas akhir ini adalah terdiri atas lima bab, masing-masing bab berisi: 1. Bab I Pendahuluan , bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, metodologi penulisan dan sistematika penulisan laporan tugas akhir. 2. Bab II Landasan Teori , bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar jaringan VLAN dan implementasinya. 3. Bab III Analisis dan Perancangan Sistem , bab ini menjelaskan tahapan analisis sistem yang diperlukan dalam pembuatan Virtual Lokal Area Network . 4. Bab IV Implementasi dan Pengujian Aplikasi , bab ini merupakan penjelasan dari implementasi dan pengujian aplikasi yang dibuat dalam tugas akhir ini. 5. Bab V Penutup , bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh setelah melaksanaka n analisis tugas akhir, serta merumuskan saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut .
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Komputer
Secara umum kita dapat mendefinisikan jaringan komputer sebagai jaringan koneksi antar komputer yang terhubung melalui suatu media, manfaat jaringan komputer diantaranya : 1. Berbagi pakai sumber daya (resource sharing ) Dengan adanya jaringan komputer maka dapat berbagi pakai program, peralatan (printer, scanner, media penyimpanan) terutama data. Walaupun sumber daya tersebut berada pada jarak yang jauh tapi bagi pemakainya seolah-olah sumber daya tersebut dekat dengannya, 2. Kehandalan Tinggi, Jaringan komputer membuat suatu data atau program yang penting dapat digandakan pada beberapa komputer (mirroring ). Hal ini sangat berguna apabila salah satu penyedia layanan data atau program tersebut mati maka dapat segera dialihkan pada penyedia yang lain yang memberi layanan yang sama, 3. Efisiensi Lebih efisien bagi suatu perusahaan untuk mempunyai satu printer yang digunakan bersama-sama, daripada memiliki satu printer pada tiap komputer. 4. Media komunikasi. Jaringan komputer saat ini sangat berperan dalam menjalin komunikasi baik melalui teks, suara maupun video, setiap orang yang terhubung ke dalam jaringan yang sama dapat berinteraksi dengan mudah satu sama lain. 2.2 Virtual Lokal Area Network (VLAN )
VLAN adalah suatu kelompok layanan jaringan yang tidak terbatas ke suatu segmen fisik atau switch LAN . VLAN secara logika segmen jaringan swicth berdasar pada fungsi, project team, atau aplikasi organisasi dengan mengabaikan penempatan fisik atau koneksi ke jaringan. Fungsi VLAN secara logika membagi jaringan kedalam broadcast domain berbeda sehingga paket switch antar port yang dituju untuk VLAN yang sama. VLAN diciptakan untuk menyediakan layanan segmentasi biasa yang diberikan oleh router fisik dalam konfigurasi LAN . Router pada topologi VLAN menyediakan penyaringan broadcast , keamanan, dan mengatur lalulintas dalam sebuah jaringan. 2.3 Protokol Jaringan Protokol adalah tata cara atau aturan komunikasi data didalam jaringan. Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor komputer diperlukan sebuah aturan baku yang standar dan disetujui berbagai pihak. Seperti halnya dua orang yang berlainan bangsa, maka untuk berkomunikasi memerlukan penerjemah/interpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah pihak. Dalam hal ini jaringan yang membentuk internet bekerja berdasarkan suatu set protokol standar yang digunakan untuk menghubungkan jaringan komputer dan mengamati lalu lintas dalam jaringan. Protokol ini mengatur format data yang
diijinkan, penanganan kesalahan ( errorhandling) , lalu lintas pesan dan standar komunikasi lainnya. Protokol standar pada internet dikenal sebagai TCP/ I P ( Transmission Control Protocol/ I nternet Protocol). Protokol ini memiliki kemampuan untuk bekerja pada segala jenis komputer tanpa terpengaruh oleh perbedaan perangkat keras maupun sistem operasi yang digunakan.
Gambar 2. 1 Deskripsi TCP/ I P Model
Keterangan : Lapisan
Application
Transport
I nternet Network Access
Fungsi
yangLayer langsung berinteraksi langsung dengan user . Data dikirimkan dengan format tertentu ke transport layer. Contoh: telnet , ftp, http dan lain-lain Menangani pengiriman paket data ke host tujuan. Dua Protokol pada layer ini adalah: TCP ± connection oriented UDP ± connectionless oriented
Menangani routing paket data ke alamat tujuan protokol pada layer: I P , I CMP , ARP dan RARP Menangani routing paket data ke alamat tujuan Protokol pada layer: I P , I CMP , ARP , dan RARP
Tabel 2. 1 Keterangan Lapisan Fungsi TCP/IP Adapun layanan yang diberikan oleh TCP/ I P adalah : Deskripsi Layanan TCP/IP
Network File Systems
Dynamic Host Configuration Protocol Domain Name System
Hypertext Transport Protocol
Layanan client-server yang digunakan untuk melakukan dan/atau menggunakan sharing directory. Layanan yang memberikan I P address secara otomatis kepada clients. Layanan yang mendistribusikan basis data pemetaan nama komputer ke I P address dan sebaliknya. Layanan yang digunakan world wide web untuk menampilkan halaman text,
I mages, sound dan informasi multimedia lainnya menggunakan web browser. File Transfer Protocol Layanan yang menyediakan pertukaran data antar sistem. Simple Mail Transfer Protocol Layanan yang menyediakan pendistribusian mail messages kepada user . Routing I nformation Protocol Layanan yang menyediakan pendistribusian informasi routing secara otomatis antar sistem. Tabel 2. 2 Deskripsi Layanan TCP/IP 2.4 Topologi Jaringan
Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus, token-ring , dan star network . Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas dengan kelebihan dan kekurangannya. 2.4.1 Topologi Bus Pada topologi bus digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat di mana seluruh workstation dan server dihubungkan.
Gambar 2. 2 T opologi Jaringan Bus
Adapun keuntungan dari topologi jaringan bus adalah sebagai berikut : 1. Hemat kabel, 2. Layout kabel sederhana, 3.Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. Kerugian dari topologi jaringan bus adalah sebagai berikut : 1. Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil, 2. Kepadatan lalu lintas transfer data pada jalur utama, 3. Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan, 4. Diperlukan repeater untuk jarak jauh.
2.4.2 Topologi Star Pada topologi Star, masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke server atau hub. Keunggulan dari topologi tipe Star ini adalah bahwa dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan.
Gambar 2. 3 T opologoi Start
Keuntungan dari topologi ini adalah : 1. Paling fleksibel, 2. Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak menggangu bagian jaringan lain, 3. Kontrol terpusat, 4. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan Kerugian dari topologi ini adalah sebagai berikut : 1. Boros kabel, 2. Perlu penanganan khusus, 3. Kontrol terpusat (hub) jadi elemen yang kritis. 2.4.3 Topologi Ring Di dalam topologi ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila alamat-alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak informasi akan dilewatkan.
Gambar 2. 4 T opologi jaringan Ring
Kelemahan dari topologi ini adalah setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelola informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terdapat gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu. Keunggulan topologi ring adalah tidak terjadinya collision atau tabrakan pengiriman data seperti pada topologi bus, karena hanya satu node dapat mengirimkan data pada suatu saat. 2.5 Media Transmisi Media transmisi adalah media yang dapat digunakan untuk mengirimkan informasi dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam jaringan, semua media yang dapat menyalurkan gelombang listrik atau elektromagnetik atau cahaya dapat dipakai sebagai media pengirim, baik untuk pengiriman dan penerimaan data. Pilihan media transmisi (pengirim) untuk keperluan komunikasi data tergantung pada beberapa faktor, seperti harga, performance jaringan yang dikehendaki, adapun jenis ± jenis media transmisi adalah sebagai berikut: 2.5.1 LAN Cabling
Network cabling pada jaringan LAN, umumnya menggunakan tipe kanel UTP. Pada kabel UTP terdapat 4 pasang kawat yang dikelompokan dalam 4 warna yang berbeda : Tabel 2.2 Keterangan Warna Kabel UTP PAIR
Warna
PAIR 1
Blue (bl), White-Blue (wbl)
PAIR 2
Orange(o), White-Orange (wo)
PAIR 3
Green (g), White-Green ( wg)
PAIR 4
Brown (Br), Wite-Brown (wbr)
Tipe coneksi kabel pada jaringan LAN: 1. Straight-Trough Cable
Digunakan untuk Koneksi: a. Switch ± Router b. Switch ± PC atau Server c. Hub ± PC atau Server 2. Crossover Cable
Digunakan untuk Koneksi: a. Switch ± Switch b. Switch ± Hub c. PC - PC
2.5.2
H ub
Seperti umumnya suatu sinyal listrik yang dikirim lewat suatu media perantara, semakin jauh dari pemancar akan makin melemah sehingga pada suatu tempat tertentu sinyal tersebut tidak lagi dapat diterima dengan baik. Hub adalah suatu peralatan jaringan yang berfungsi untuk memperkuat sinyal yang dikirim
agar dapat diteruskan ke komputer lain pada jarak jauh namun tidak memiliki tingkat kecerdasan untuk menentukan tujuan akhir informasi yang dikirim. Hub hanya mempunyai satu Collision domain. Switch Switch adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan beberapa LAN ( Lokal Area Network ) yang terpisah serta menyediakan filter paket antar LAN . Pada switch disediakan jalur tersendiri untuk setiap port, artinya setiap port di switch mempunyai Collision domain tersendiri yang sangat mempercepat pengiriman data pada jaringan. 2.5.3
Router Sama seperti Switch, router digunakan untuk menghubungkan dari satu jaringan ke jaringan lain. Router akan memilih jalur terbaik untuk melewatkan suatu data berdasarkan alamat tujuan dan alamat asal. Router dapat mengarahkan lalu-lintas data untuk mencegah tumbukan atau collosion dan cukup pintar untuk mengetahui kapan untuk mengarahkan lalu-lintas sepanjang jalur utama dan jalur alternatif. Dalam dunia jaringan, router dapat berupa router buatan pabrik misal router buatan Cisco dapat juga berupa router PC artinya komputer yang di- setting menjadi suatu router. 2.6 IP Address dan Subnetting 2.6.1 IP Address 2.5.4
I P Address merupakan sarana yang digunakan agar paket data dapat mencapai tujuan. Di dalam jaringan, pengiriman suatu paket data membutuhkan alamat sebagai identitas tujuan suatu data akan dikirim ( Destination Address) dan asal paket (Source Address). Namun untuk mengirimkan paket data ke sistem yang berbeda, dibutuhkan sistem pengalamatan yang bersifat universal dan dapat dikenali oleh masing ± masing sistem. I P Address ditetapkan sebagai sistem pengalamatan yang universal karena memiliki karakteristik yang lebih baik dibanding sistem pengalamatan yang lain. Pengalamata I P Address harus unik dan mempunyai format dalam bilangan binary yang terdiri dari 32-bit dan dibagi atas 4 kelompok 8-bit bilangan binary atau sering disebut dengan istilah oktal . Format IP Address: Binary Decimal 00000000.00000000.00000000.00000000 = 0.0.0.0 s/d 11111111.11111111.11111111.11111111 = 255.255.255.255 IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian: Network ± ID
Bit Network ± ID Bit Host ± ID
Host-ID
= berperan dalam identifikasi network address = berperan dalam identifikasi host dalam suatu network
Seluruh host yang terkoneksi dalam jaringan yang sama memiliki bit network ± I D yang sama. Dalam pengalamatan IP Address harus di memperhatikan Class I P Address, karena Class I P Address menentukan banyaknya alamat host yang kita perlukan, adapun class - class dalam I P address : 1. Class A 0 ± 127 0 ± 255 0 ± 255 0 ± 255 0nnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh hhhhhhhh Bit-bit Network Spesifikasi: Bit Network-ID Bit Host-ID Format Bit Range Network Netmask Jumlah Net work Address Jumlah Host / Network 2. Class B 128 ± 191 0 ± 255 10nnnnnn nnnnnnnn
Bit-bit Network Spesifikasi: Bit Network-ID Bit Host-ID Format Bit Range Network Netmask Jumlah Net work Address Jumlah Host / Network 3. Class C 192 ± 223 0 ± 255 110nnnnn nnnnnnnn Bit-bit Network Spesifikasi: Bit Network-ID 3) Bit Host-ID Format Bit Range Network Netmask Jumlah Net work Address Jumlah Host / Network
Bit-bit Host : 8-bit (Oktal pertama) : 24-bit (Oktal ke-2 hinga ke-40) : Bit pertama pada oktal pertama = 0 : 1.0.0.0-126.0.0.0 : 255.0.0.0 : 126 Net work Address : (256)³ - 2 Host 0 ± 255 hhhhhhhh
0 - 255 hhhhhhhh
Bit-bit Host : 16-bit (Oktal pertama dan ke-2) : 16-bit (Oktal ke-3 hinga ke-4) : Bit pertama pada oktal pertama =10 : 128.0.0.0 - 191.255.0.0 : 255.255.0.0 : (64) * (256) Net work Address : (256)² - 2 Host 0 ± 255 nnnnnnnn
0 ± 255 Hhhhhhhh Bit-bit Host
: 24-bit (Oktal pertama, ke-2dan ke : 16-bit (Oktal ke-4) : Bit pertama , kedua dan ketiga pada oktal pertama = 110 : 192.0.0.0 ± 223.255.255.0 : 255.255.255.0 : (32) * (256)² Net work Address : (256) - 2 Host
2.6.2 Subnetting
Proses Subnetting dapat membuat sejumlah network tambahan dengan mengurangi jumlah maksimum host yang ada pada tiap network tersebut. Beberapa bit pada bagian network- I D, network address pada suatu jaringan tunggal dipecah menjadi beberapa subnetwork dengan menggeser garis pemisah antara bagian network dan bagian host dari suatu I P address. Adapun tujuan dari subnetting : 1. Menghemat penggunan I P Public. 2. Mengurangi tingkat kongesti (kemacetan) komunikasi data didalam jaringan. 3. Mengatasi perbedaan hardware dan media fisik yang di gunakan dalam suatu network . 4. Memecah Brodcast Domain. Untuk membagi alamat network dan alamat host di dalam VLAN menggunakan subnetting dengan teknik VLSM (Variable Lenght Subnetting Mask ), yang merupakan sebuah cara yang sederhana untuk mengambil satu network dan menciptakan banyak network menggunakan subnet mask dengan panjang yang berbeda ± beda di berbagai rancangan network yang berbeda tipenya. 2.7 DASAR ± DASAR KONFIGURASI VLAN Dalam lingkungan Switch menyaring lalulintas pada jaringan yang memberikan workstation bekerja secara penuh dedicated badwidth untuk mengirim dan menerima paket. Switch tidak sama seperti system shared-hub yang hanya satu workstation yang dapat mengirim pada suatu waktu, jaringan switch memberikan berbagi transmisi secara bersamaan dalam broadcast domain. Pada jaringan switch, station dipasang secara berpasangan untuk semua komunikasi tanpa mempengaruhi komunikasi pasangan station lain. VLAN baik sebagai jaringan end-to-end atau di dalam batasan ± batasan geografis. Berikut adalah ini adalah karakteristik dari VLAN jaringan end-to-end : 1. Pemakai dikelompokan dalam VLAN yang tidak terikat pada lokasi fisik, tetapi bergantung pada kelompok atau fungsi pekerjaan. 2. Ketika pemakai bergerak disekitar kampus, keanggotaan VLAN untuk pemakai harus tidak berubah. 3. Setiap VLAN membutuhkan pengamanan untuk semua anggota.
Untuk konfigurasi atau memeriksa status Switch, hubungkan Switch dengan komputer untuk membangun sesi komunikasi, gunakan kabel Rollover untuk menghubungkan port console pada Switch ke port COM pada computer .
Gambar 2.5 Hubungan Antara Switch Dengan PC 2.7.1 Konfigurasi Static VLAN Static VLAN adalah port pada switch yang diberikan secara manual untuk suatu VLAN dengan menggunakan manajemen aplikasi VLAN atau dengan aktif secara langsung diberikan pada switch. Port ini menjaga konfigurasi yang diberikan pada port yang diubah secara manual. VLAN akan bekerja dengan baik pada jaringan dimana berikut yang benar: 1. Langkah pengendalian dan pengaturan. 2. Sofware manajemen VLAN yang sempurna untuk konfigurasi port . 2.7.2 Konfigurasi Dinamic VLAN Dinamic VLAN tidak mengandalkan port bagi VLAN tertentu. Petunjuk berikut harus diikuti ketika mengkonfigurasi VLAN pada switch Cisco 29xx: 1. Jumlah maksimum VLAN tergantung pada switch 2. VLAN 1 adalah salah satu faktor default VLAN 3. VLAN 1 secara default merupakan Ethernet VLAN 4. Cisco Discovery Protokol (CDP ) dan VLAN Trunting Protokol (VTP ) menyatakan pengiriman VLAN 1. 5. I P address Catalyst 29xx merupakan broadcasr domain dalam VLAN 1 secara default . 6. Switch dalam mode server VTP untuk membuat, menambahkan, atau menghapus VLAN
BAB V PENUTUP 5.1
Kesimpulan
Berdasarkan perancangan dan implementasi Virtual Lokal Area Network, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Desain Jaringan Virtual Lokal Area Network adalah penting karena berhubungan dengan rancangan kinerja dan komunikasi dalam pemakaian sehari ± hari yang bagus untuk di implementasikan. 2. Implementasi Jaringan dengan Virtualisasi merupakan salah satu alternatif pilihan untuk lebih menghemat biaya, dan lebih mudah dalam pemeliharaan, managebility dan monitoring . 3. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perancangan dan desain jaringan adalah Media transmisi yang digunakan, berapa bandwith yang diberikan, topologi yang digunakan, protokol yang digunakan, ketersediaan
perangkat keras, pemilihan server , perangkat lunak jaringan, skalabilitas, Monitoring dan keamanan/ security. 5.2
Saran
Dengan melihat kesimpulan yang telah diuraikan diatas maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut : 1. Dalam Pemilihan Device untuk implementasi jaringan sebaiknya digunakan Device yang dapat membuat VLAN yang handal, reliable, dan stabil. 2. Pertimbangan keamanan jaringan yang menyeluruh, dimana bukan hanya masalah keamanan dari setiap komputer di dalam jaringan tetapi juga harus memperhatikan keamanan jaringan s ecara keseluruhan, sehingga permasalahan keamanan jaringan ini merupakan hal yang harus mendapat perhatian lebih dari administrator jaringan.