BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar belakan belakang g Dewa Dewasa sa ini ini Pari Pariwi wisat sataa menj menjad adii bagi bagian an yang ang tida tidak k terp terpis isah ahka kan n dari dari
kehidupan karena berkaitan erat dengan kegiatan sosial dan ekonomi yang dapat dinikmati serta menjadi salah satu cara manusia melakukan sosialisasi. Pariwisata identi identik k dengan dengan kegiat kegiatan an member memberikan ikan kesena kesenanga ngan n dan kenikm kenikmata atan, n, karena karena kegi kegiat atan anny nyaa bert bertuj ujua uan n memb memberi erika kan n berag beragam am akti aktifi fita tass secara secara santa santaii dan dan menyenangkan tanpa harus menguras tenaga. Besa Besarn rny ya pote potens nsii pari pariwi wisa sata ta mend mendor oron ong g pela pelaku ku usah usahaa bida bidang ng ini ini berlomba-lomba menyediakan tempat wisata dengan berbagai cara, baik mengandalkan obyek buatan maupun obyek alam. Serta menawarkan beragam keunikan keunikan dan karekteristik obyek unggulan untuk menarik menarik minat pengunjung. pengunjung. Walaupun laupun pariwi pariwisat sataa identi identik k dengan dengan kesena kesenanga ngan, n, namun namun kegiata kegiatan n ini juga juga memiliki risiko. Berbagai obyek wisata yang disediakan oleh pengelola tempat wisa wisata ta tida tidak k memb memberi erika kan n jamin jaminan an keam keaman anan an dan dan kesel keselam amata atan n peng pengun unju jung ng sepe sepenu nuhn hny ya. al al
itu itu
memu memung ngki kink nkan an adan adany ya
kece kecela laka kaan an yang ang
meni menimp mpaa
pengunjung wisata yang bisa menyebabkan cacat fisik hingga meninggal dunia. Penyebab kecelakaan ini dapat terjadi karena berbagai hal seperti! "#$ bencana alam, "%$ pengelolaan tempat wisata, "&$ pengunjung dan "'$ kejahatan pihak ketiga. (eempat hal ini dapat memiliki hubungan secara langsung atas kecelakaan yang terjadi bagi pengunjung wisata. (ecelakaan (ecelakaan yang yang terjadi terjadi di tempat wisata menimbulkan menimbulkan kerugian bersifat materi dan immateriil kepada pengelola dan pengunjung yang merupakan korban. Pengelola Pengelola mengalami mengalami dua kerugian sekaligus yaitu yaitu menganti menganti kerugian kerugian kepada kepada korban korban dengan dengan sejuml sejumlah ah uang uang yang yang sudah sudah ditent ditentuka ukan, n, dan kerugi kerugian an bersifa bersifatt immater immateriil iil yaitu yaitu reputa reputasi. si. (erugi (erugian an immater immateril il bersifa bersifatt jangka jangka panjang panjang yaitu yaitu kelangsungan tempat wisata untuk kembali memulihkan image positif sehingga sehingga pengunjung akan melupakan kejadian tersebut. Perbedaan karakter wisata akan membed membedaka akan n potens potensii risiko risiko antara antara satu tempat tempat dengan dengan tempat tempat lain lain sehing sehingga ga menuntut pengelola wisata dapat melakukan estimasi risiko secara mendalam. )stimasi ini akan menghitung derajat risiko yang terbagai dalam tiga le*el yaitu 1
tinggi tinggi,, meneng menengah ah dan rendah rendah "Siaha "Siahaan, an, %++!& %++!&''- &$. &$. e*e e*ell ini ini dapa dapatt juga juga digunakan untuk menilai derajat risiko tempat wisata menggunakan pendekatan manajemen risiko. /anajemen risiko adalah salah satu cara meminimumkan kerugian yang muncul di tempat wisata. /anajemen risiko menjadi alat untuk meminimalisir keru kerugi gian an bagi bagi semu semuaa piha pihak k yang ang terk terkai aitt khus khusus usny nyaa peng pengel elol olaa sehi sehing ngga ga memberikan dukungan pada organisasi dan pengendalian risiko internal maupun ekste ekstern rnal al yang yang lebi lebih h efek efekti tif. f. Saat Saat ini ini peng pengel elol olaa wisat wisataa suda sudah h meng mengun unak akan an pendekatan manajemen risiko dalam menyelenggarakan kegiatan wisata meski skala pengunaannya masih masih jauh dibandingkan dibandingkan dengan industri keuangan seperti perbankan dan asuransi.
1.2 Rumusan Rumusan Masala Masalah h
0dapun rumusan masalah yang muncul dari makalah ini adalah ! #. %. &. '. . 2. . 3.
Bagaim Bagaimana ana manajem manajemen en penang penanggul gulang angan an bencan bencanaa 1 0pa peng pengert ertian ian mana manajem jemen en risiko risiko bencan bencana1 a1 Bagaimana Bagaimana manajem manajemen en bencana bencana pada industri industri pariwisata pariwisata 1 0pa tujuan tujuan manajem manajemen en risik risiko o benca bencana na 1 0pa manfaat manfaat mana manajem jemen en risik risiko o benca bencana na 1 Siapa Siapa saja saja yang yang terma termasuk suk dala dalam m tim benc bencana ana 1 Bagaim Bagaimana ana proses proses mana manajem jemen en risiko risiko benca bencana na 1 Bagaimana Bagaimana cara cara mengident mengidentifikasi ifikasi dan menilai menilai risiko bnecana bnecana 1
1.3 Tu Tuuan uan Penul!san 0. 4ujuan juan umu umum m
4uju 4ujuan an umum umum dari dari penu penuli lisa san n maka makalah lah ini ini adala adalah h agar agar pera perawa watt dapa dapatt memahami proses manajemen risiko bencana pariwisata. B. 4uju 4ujuan an khus khusus us a. 5ntuk 5ntuk memaham memahamii manajemen manajemen penang penanggul gulang angan an bencana bencana b. 5ntuk memahami pengertian manajemen risiko bencana c. 5ntuk 5ntuk memaham memahamii manajeme manajemen n bencana bencana pada industri industri pariwisata pariwisata d. 5ntuk 5ntuk mengetah mengetahui ui tujuan tujuan manajemen manajemen risiko bencana bencana e. 5ntuk 5ntuk meng mengetah etahui ui manfaat manfaat manaj manajemen emen risik risiko o bencana bencana f. 5ntuk 5ntuk meng mengetah etahui ui tim tim dalam dalam pena penanga nganan nan bencan bencanaa g. 5ntuk 5ntuk memaham memahamii proses proses dari dari manajem manajemen en risiko risiko bencana bencana h. 5ntu 5ntuk k mema memaha hami mi baga bagaim iman anaa meng mengid iden enti tifik fikasi asi dan dan meni menilai lai risik risiko o bencana.
2
1." #!stemat!ka Penul!san
Sistematika penulisan yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut ! Bab 6. Pendahuluan, berisi pendahuluan yang menjelaskan latar belakang masalah, rumusan
masalah,
maksud dan tujuan, sistematika
penulisan, dan metode penulisan. Bab 66. Pembahasan, berisi pembahasan yang menjelaskan tentang proses manajemen risiko bencana pariwisata. Bab 666. Penutup, berisi kesimpulan dan saran. 1.$ Met%&e Penul!san /etode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini yaitu dengan studi
kepustakaan. Studi kepustakaan adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara mencari, mengumpulkan, dan mempelajari materi 7 materi dari buku maupun dari media informasi lainnya dalam hal ini yang berkaitan dengan proses manajemen risiko bencana pariwisata.
BAB II PEMBAHA#AN
2.1 Manaemen 'enanggulangan ben(ana
5ndang 7 undang 8omor %' 4ahun %++ mendefinisikan bencana adalah 9 peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengncam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebablkan, baik faktor alam 3
dan atau faktor non alam maupun manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis:. /anajemen penanggulangan bencana dapat didefinisikan sebagai segala upaya
atau
kegiatan
yang
dilaksanakan
dalam
rangka
upaya
pencegahan,mitigasi,kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan berkaitan dengan bencana yang dilakukan pada tahapan sebelum, saat, sesudah bencana. /anajemen penanggulangan bencana merupakan suatu proses yang dinamis, yang dikembangkan dari fungsi yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pembagian tugas, pengendalian dan pengawasan. Proses tersebut juga melibatkan berbagai macam organisasi yang harus bekerjasama untuk melakukan pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan akibat bencana.
;ambar # Proses penanggulangan bencana Dalam upaya menerapkan manajemen penanggulangan bencana, dilaksanakan melalui & "tiga$ tahapan sebagai berikut! #. 4ahap pra-bencana yang dilaksanakan ketika sedang tidak terjadi bencana dan ketika sedang dalam ancaman potensi bencana %. 4ahap tanggap darurat yang dirancang dan dilaksanakan pada saat sedang terjadi bencana. &. 4ahap pasca bencana yang dalam saat setelah terjadi bencana.
2.2 Pengert!an Manaemen R!s!k% Ben(ana
4
saat
setelah
bencana
terjadi.
ebih
lanjut
(rishna
mengungkapkan bahwa lingkaran manajemen bencana "disaster management cycle$ terdiri dari tigakegiatan besar. Pertama adalah sebelum terjadinya bencana "pre e*ent$, kedua yaitu saat bencana dan ketiga adalah setelah terjadinya bencana "post e*ent$. $.
5
ekonomi, risiko bencana dapat dinilai dan dipetakan, setidaknya dalam arti luas. /anajemen risiko bencana adalah pengaturan upaya penanggulangan bencana dengan penekanan pada faktor-faktor yang mengurangi risiko secara terencana, terkoordinasi, terpadu dan menyeluruh pada saat sebelum terjadinya bencana. ?adi kesimpulan dari manajemen risiko bencana adalah upaya untuk mengurangi bahaya atau konsekuensi yang dapat terjadi pada penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan=atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis dengan cara tindakan persiapan sebelum bencana terjadi, dukungan, dan membangun kembali masyarakat saat setelah bencana terjadi. 2.3 Manaemen Ben(ana Pa&a In&ustr! Par!)!sata Definisi bencana menurut 5ndang 75ndang 8omor %' 4ahun %++ adalah
9peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkanoleh faktor alam dan=atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis:.Sedangkan menurut aws "%++$ bencana dalam industri pariwisata adalah 9@risis or disaster in tourism industry usually refers to an e*ent that leads to a shock resulting in the sudden emergence of an ad*erse situation:. Berdasarkan sumbernya, bencana menurut 55 8o %' 4ahun %++ dapat dikelompokkan menjadi tiga sumber yaitu! #. Bencana 0lam 0dalah bencana yang bersumber dari fenomena alam seperti banjir, gempa bumi, dan letusan gunung berapi, tsunami dan lain-lain. %. Bencana 8on 0lam 0dalah peristiwa yang disebabkan oleh faktor non alam antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemik, dan wabah penyakit. &. Bencana Sosisal 0dalah bencana yang disebabkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok, antar komunitas masyarakat dan teror. 6
3$ adalah 9kumpulan dari macam - macam perusahaan yang secara bersama menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh wisatawan pada khususnya dan tra*eller pada umumnya, selama dalam perjalanan:. /enurut Spillane "#>3$ ada lima unsur industri pariwisata yang sangat penting yaitu! #. 0ttraction "daya tarik$ 0ttraction dapat digolongkan menjadi site attraction "seperti kebun binatang, dan museum$, e*ent attraction"seperti festi*al, pameran atau pertunjukkan kesenian daerah$. %. Aacilities "fasilitas yang diperlukan$. Selama tinggal di tempat tujuan wisata,wisatawan memerlukan tidur, makan, minum oleh karena itu diperlukan fasilitas penginapan. Selain itu diperlukan pula industri penunjang seperti took sour*enir, jasa laundry, dan jasa pemandu. &. 6nfrastructure Daya tarik dan fasilitas tidak dapat dicapai dengan mudah kalau belum
ada
infrastruktur
dasar.
Pemenuhan
atau
penciptaan
infrastruktur adalah suatu cara untuk menciptakan suasana cocok bagi perkembangan pariwisata. '. 4ransportations "transportasi$
7
Dalam pariwisata kemajuan dunia transportasi sangat dibutuhkan karena sangat menentukan jarak dan waktu dalam suatu perjalanan wisata. 4ransportasi baik transportasi darat, laut dan udara merupakan unsur utama langsung yang merupakan tahap dinamis gejala-gejala pariwisata . ospitality "keramahtamahan$. Wisatawan yang berada dalam lingkungan yang tidak mereka kenal memerlukan kepastian jaminan keamanan. (ebutuhan dasar akan keamanan dan perlindungan harus disediakan dan juga keuletan serta keramahtamahan tenaga kerja wisata perlu dipertimbangkan supaya wisatawan merasa aman dan nyaman selama melakukan perjalanan wisata. Berdasarkan definisi industri pariwisata tersebut maka dapat disimpulkan bahwa industri pariwisata merupakan kumpulan industri yang menghasilkan barang ataupun jasa yang diperlukan oleh wisatawan dimulai dari daerah asalnya hingga sampai di destinasi tujuan dan balik lagi ke daerah asalnya. 0dapun industri pariwisata yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hotel yang merupakan tempat tinggal sementara wisatawan selama melakukan perjalanan. 5ntuk meminimalkan segala dampak yang disebabkan oleh bencana tersebut, maka industri perhotelan perlu menerapkan sebuah manajemen bencana, yang mana pengertian dari manajemen bencana yaitu! Selain dengan menerapkan kegiatan manajemen bencana,
untuk
mengurangi kerugian yang mungkin terjadi akibat bencana, diperlukan pula beberapa upaya peningkatan keamanan sebagai berikut! menurut PiCam "%+#+$, untuk meningkatkan keamanan, hotel harus menginstal @@4, fire sprinklers, pendeteksi asap, dan pintu elektronik. Sedangkan menurut enderson, et.al. "%+#+$ untuk meningkatkan kemanan hotel memerlukan personel keamanan dan pelatihan kebencanaan. Personel keamanan merupakan orang yang bertanggung jawab untuk menjaga keamanan hotel, wisatawan, karyawan serta aset perusahaan. uman
8
keamanan khususnya, harus mengikuti workshop dan pelatihan dari pemerintah
mengenai
penaganan
pertama
terhadap
kecelakaan.
Bagaimanapun, mereka harus mendapatkan pelatihan pemadaman kebakaran dan cara e*akuasi apabila bencana terjadi. (egiatan lainnya yang dilakukan adalah dengan memasang rambu - rambu keselamatan. /enurut Eccupational ealth and Safety 0ssessment Series "ES0S$ "%+#%$ rambu - rambu keselamatan adalah peralatan yang bermanfaat
untuk membantu melindungi kesehatan
dan keselamatan
karyawan dan pengunjung yang sedang berada di tempat kerja. 0dapun jenis rambu dapat berupa! rambu dengan simbol, rambu dengan simbol dan tulisan, dan rambu berupa pesan dalam bentuk tulisan
2." Tuuan Manaemen R!s!k% Ben(ana Banyak pihak yang kurang menyadari pentingnya mengelola bencana
dengan baik. Saah satu faktor adalah karena bencana belum pasti tejadinya dan tidak diketahui kapan akan terjadi. Sebagai akibatnya, manusia sering kurang peduli, dan tidak melakukan langkah pengamanan dan pencegahan terhadap berbagai kemungkinan yang dapat terjadi. 5ntuk itu diperlukan sistem manajemen bencana yang bertujuan untuk! #. /empersiapkan diri menghadapi semua bencana atau kejadian yang tidak diinginkan. %. /enekan kerugian dan korban yang dapat timbul akibat dampak suatu bencana atau kejadian. &. /eningkatkan kesadaran semua pihak dalam masyarakat atau organisasai
tentang
bencana
sehingga
terlibat
dalam
proses
penanganan bencana '. /elindungi anggota masyarakat dari bahaya atau dampak bencana sehingga korban dan penderitaan yang dialami dapat dikurangi. . /engurangi, atau mencegah, kerugian karena bencana 2. /enjamin terlaksananya bantuan yang segera dan memadai terhadap korban bencana . /encapai pemulihan yang cepat dan efektif. 2.$ Man*aat Manaemen R!s!k% Ben(ana
9
/enurut Pamungkas "%+#+$, manejemen resiko= bencana memiliki empat manfaat, yang mana diantaranya adalah sebagai berikut! a )*aluasi dari program pengendali bencana akan dapat memberikan b c
gambaran mengenai keberhasilan dan kegagalan operasi perusahaan /emberikan sumbangan bagi peningkatan keuntungan perusahaan (etenangan hati yang dihasilkan oleh manajemen bencana yang baik
d
akan membantu meningkatkan produktifitas dan kinerja /enunjukkan tanggungjawab sosial perusahaan terhadap karyawan, pelanggan dan masyarakat luas
2.+ T!m Ben(ana 4im bencana merupakan orang. orang yang mengkoordinir atau memiliki
tanggung jawab terhadap manajemen bencana. 4im bencana yang biasanya digunakan dihotel biasanya adalah )mergency
tersebut
merupakan
organisasi
yang
bertugas
untuk
menanggulangi segala jenis bencana yang berhubungan dengan kebakaran. Selain dari pemerintah, tim ini biasanya juga dibentuk oleh hotel - hotel. c. Public Sa*e @ommunity "PS@$ 10
/enurut BPBD (ota Denpasar, Public Sa*e @ommunity merupakan petugas yang memberikan pelayanan kedaruratan kepada masyarakat (ota, dioprasikan oleh petugas khusus yang dilengkapi dengan tiga mobil ambulance, dan siaga %' jam di setiap pos jaga. Petugas PS@ bergerak mengikuti pergerakan mobil pemadam pada saat terjadi kebakaran dan PS@ setiap saat bertugas menge*akuasi korban kecelakaan lalu lintas dan bencana lainya. d. Search and
memberikan
bantuan S0< dalam penanggulangan bencana dan musibah lainnya sesuai dengan peraturan S0< 8asional dan 6nternasional. e. Barisan
2., Pr%ses #!klus Manaemen R!s!k% Ben(ana A. Pra ben(ana 4ahapan manajemen bencana pada kondisi sebelum kejadian atau pra
bencana meliputi kesiagaan, peringatan dini dan mitigasi. #. (esiapsiagaan (esiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna. (esiagaan adalah tahapan yang paling strategis karena sangat menentukan ketahanan anggota masyarakat dalam menghadapi datangnya suatu bencana. %. Peringatan dini
11
Peringatan dini disampaikan dengan segera kepada semua pihak, khususnya mereka yang potensi terkena bencana akan kemungkinan datangnya suatu bencana di daerahnya masing-masing. Peringatan didasarkan berbagai informasi teknis dan ilmiah yang dimiliki diolah atau
diterima
dari
pihak
berwenang
mengenai
kemungkinan
datangnya suatu bencana. &. /itigasi /enurut Peraturan Pemerintah "PP$ 8o. %# tahun %++3, mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. /itigasi adalah upaya untuk mencegah atau mengurangi dampak yang ditimbulkan akibat suatu bencana. 5paya memperkecil dampak negati*e bencana. 5paya mitigasi dapat dilakukan dalam bentuk mitigasi struktur dengan memperkuat bangunan dan infrastruktur yang berpotensi terkena bencana, seperti membuat kode bangunan, desain rekayasa, dan konstruksi untuk menahan serta memperkokoh struktur ataupun membangun struktur bangunan penahan longsor, penahan dinding pantai, dan lain-lain. Selain itu upaya mitigasi juga dapat dilakukan
dalam
bentuk
non
struktural,
diantaranya
seperti
menghindari wilayah bencana dengan cara membangun menjauhi lokasi bencana yang dapat diketahui melalui perencanaan tata ruang dan wilayah serta dengan memberdayakan masyarakat dan pemerintah daerah. @ontoh! Conasi dan pengaturan bangunan "building codes$, analisis kerentananG pembelajaran public. /itigasi harus dilakukan secara terencana dan komprehensif melalui berbagai upaya dan pendekatan antara lain! a$ Pendekatan teknis Secara teknis mitigasi bencana dilakukan untuk mengurangi dampak suatu bencana misalnya membuat material yang tahan
12
terhadap
bencana,
dan
membuat
rancanagan
pengaman,
misalnya tanggul banjir, lumpur dan lain sebagainya. b$ Pendekatan manusia Pendekatan manusia ditujukan untuk membentuk manusia yang paham dan sadar mengenai bahaya bencana. 5ntuk itu perilaku dan cara hidup manusia harus dapat diperbaiki dan disesuaikan dengan
kondisi
lingkungan
dan
potensi
bencana
yang
dihadapinya. c$ Pendekatan admisnistratif Pemerintah
atau
pimpinan
organisasi
dapat
melakukan
pendekatan administratif dalam manajemen bencana, khususnya di tahap mitigasi sebagai contoh! #$
Penyususnan
tata
ruang
dan
tata
lahan
yang
memperhitungkan aspek risiko bencana %$
Penerapan kajian bencana untuk setiap kegiatan dan pembangunan industry berisiko tinggi.
&$
/enyiapkan prosedur tanggap darurat dan organisasi tanggap darurat di setiap organisasi baik pemerintahan maupun industry berisiko tinggi.
d$ Pendekatan kultural Pendekatan kultural diperlukan untuk meningkatkan kesadaran mengenai bencana. /elalui pendekatan kultural, pencegahan bencana disesuaikan dengan kearifan masyarakat lokal yang telah mebudaya sejak lama.
B. #aat Ben(ana
4ahapan paling krusial dalam sistem manajemen bencana adalah saat bencana sesungguhnya terjadi. /ungkin telah melalui proses peringatan dini, maupun tanpa peringatan atau terjadi secara tiba-tba. Eleh karena itu diperlukan langkah-langkah seperti tanggap darurat untuk dapat mengatasi
13
dampak bencana dengan cepat dan tepat agar jumlah korban atau kerugian dapat diminimalkan. #$ 4anggap darurat 4anggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan
e*akuasi korban,
harta
benda,
pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan sarana prasarana. 4indakan ini dilakukan oleh 4im penanggulangan bencana yang dibentuk dimasing-masing daerah atau organisasi. /enurut PP 8o. ##, langkah-langkah yang dilakukan dalam kondisi tanggap darurat antara lain! a$
Pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumberdaya, sehingga dapat diketahui dan diperkirakan magnitude bencana, luas area yang terkena dan perkiraan tingkat kerusakannya.
b$
Penentuan status keadaan darurat bencana.
c$
Berdasarkan penilaian awal dapat diperkirakan tingkat bencana sehingga dapat pula ditentukan status keadaan darurat. ?ika tingkat bencana terlalu besar dan berdampak luas, mungkin bencana tersebut dapat digolongkan sebagai bencana nasional.
d$
Penyelamatan dan e*akuasi masyarakat terkena bencana.
angkah selanjutnya adalah melakukan penyelamatan dan e*akuasi korban bencana. al yang dapat dilakukan antara lain! a$ Pemenuhan kebutuhan dasar b$ Perlindungan terhadap kelompok rentan "anak-anak, lansia, orang dengan keterbatasan fisik, pasien rumah sakit, dan kelompok yang dikategorikan lemah$ c$ Pemulihan dengan segera sarana dan prasarana *ital. %$
Penanggulangan bencana 14
Selama
kegiatan
tanggap
darurat,
upaya
yang
dilakukan
adalah
menanggulangi bencana yang terjadi sesuai dengan sifat dan jenisnya. Penanggulangan bencana memerlukan keahlian dan pendekatan khusus menurut kondisi dan skala kejadian. 4im tanggap darurat diharapkan mampu menangani segala bentuk bencana. Eleh karena itu 4im tanggap darurat harus diorganisisr dan dirancang untuk dapat menangani berbagai jenis bencana. @ontoh akti*itas pada fase ini ! a. )*akuasi dan pengungsi ")*acuation and migration$ /elakukan e*akuasi dan pengungsi ketempat e*akuasi yang aman. b. Pencarian dan Penyelamatan "Search and rescue 7 S0<$ /alakukan pencaharian baik korban yang meninggal dan korban yang hilang. c. Penilaian paska bencana "Post-disaster assessment$ /elakukan penilaian terhadap bencana yang terjadi d.
"@ommunication and
information management$ /emberikan informasi dan komunikasi kepada media massa mengenai jumlah kerugian korban bencana g.
korban jiwa, baik itu harta benda dan yang lain. /anajemen pengoperasian emergensi ")mergency
operations
management$ /elakukan manajemen pengoperasian emergenci pada saat terjadinya bencana -. Pas(a Ben(ana
Setelah bencana terjadi dan setelah proses tanggap darurat dilewati, maka langkah berikutnya adalah melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi. #$
15
pada
wilayah
pascabencana,
baik
pada
tingkat
pemerintahan maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian, social, dan budaya, tegaknya hukum, dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat pada wilayah pasca bencana
2. I&ent!*!kas! &an Pen!la!an R!s!k% Ben(ana 5nsur berikutnya dalam sistem manajemen bencana adalah identifikasi dan
penilaian risiko bencana. 6dentifikasi bencana mutlak diperlukan sebelum mengembangkan sistem manajemen bencana. /enurut PP 8o. %# tahun %++3 , risiko bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta. Dan gangguan kegiatan masyarakat. Persyaratan analisi risiko bencana sebagaimana ditetapkan dalam PP tersebut antara lain sebagai berikut! a
4ujuan identifikasi bencana adalah untuk mengetahui dan menilai tingkat risiko dari
suatu
kondisi
atau kegiatan
yang
dapat
menimbulkan bencana. b
Persyaratan analisis risiko bencana disusun dan ditetapkan oleh kepala B8PB dengan melibatkan instansi=lembaga terkait.
c
Persyaratan
analisi
bencana
digunakan
sebagai
dasar
dalam
penyususnan analisis mengenai dampak lingkungan, penaataan ruang serta pengambilan tindakan pencegahan dan mitigasi bencana. 16
d
Pasal #%! setiap kegiatan pembangunan yang mempunyai risiko tinggi menimbulkan bencana, wajib dilengkapi dengan analisis risiko bencana.
e
0nalisis risiko bencana sebagaimana dimaksud disusun berdasarkan persyaratan analisis risiko bencana melalui penelitian dan pengkajian terhadap suatu kondisi atau kegiatan yang mempunyai risiko tinggi menimbulkan bencana.
f
0nalisis risiko bencana dituangkan dalam bentuk dokumen yang disahkan oleh pejabat
pemerintahan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. g
B8PB atau B8BD sesuai dengan kewenangannya melakukan pemantauan dan e*aluasi terhadap pelaksaan analisis risiko bencana.
Berdasarkan peraturan di atas, jelas terlihat bahwa setiap organisasi atau kegiatan yang mengandung risiko bencana tinggi wajib melakukan 0nalisis
langkah
sederhana
untuk
pengkajian risiko adalah pengenalan
bahaya=ancaman di daerah yang bersangkutan. Semua bahaya=ancaman tersebut diin*entarisasi, kemudian di perkirakan kemungkinan terjadinya "probabilitasnya$ dengan rincian!
17
?ika
probabilitas di atas dilengkapi dengan perkiraan dampaknya apabila bencana itu memang terjadi dengan pertimbangan faktor dampak antara lain! #. jumlah korbanG %. kerugian harta bendaG &. kerusakan prasarana dan saranaG '. cakupan luas wilayah yang terkena bencanaG dan . dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan, /aka, jika dampak ini pun diberi bobot sebagai berikut!
/aka akan didapat tabel sebagaimana contoh di bawah ini !
18
;ambaran potensi ancaman di atas dapat ditampilkan dengan model lain dengan tiga warna berbeda yang sekaligus dapat menggambarkan prioritas seperti berikut!
Berdasarkan matriks diatas kita dapat memprioritaskan jenis ancaman bahaya yang perlu ditangani. 0ncaman dinilai tingkat bahayanya dengan skala "&-#$ #. Bahaya=ancaman tinggi nilai & "merah$ %. Bahaya=ancaman sedang nilai % 19
&. Bahaya=ancaman rendah nilai # Dari uraian di atas dapat disimpulkan proses manajemen bencana melalui tiga langkah sebagai berikut! #. 6dentifikasi bencana %. Penilaian dan e*aluasi risiko bencana &. /enentukan pengendalian bencana
#$ 6dentifikasi Bencana 6dentifikasi bencana dilakukan dengan melihat berbagai aspek yang ada disuatu daerah atau perusahaan, seperti lokasi, jenis kegiatan, kondisi geografis, cuaca, alam, akti*itas manusia, dan industry, sumberdaya alam serta sumber lainnya yang berpotensi menimbulkan bencana. 6dentifikasi bencana ini dapat didasarkan pada pengalaman bencana sebelumnya dan prediksi kemungkinan suatu bencana yang dapat terjadi. %$ Penilaian dan )*aluasi
kerentanan dan kemampuan menahan atau menanggung risiko.
adalah
menetapkan
strategi
pengendalian
yang
sesuai.
Pengendalian risiko bencana menurut konsep manajemen risiko dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut!
a
/engurangi kemungkinan Strategi pertama adalah dengan mengurangi kemungkinan terjadinya bencana. Semua bencana pada dasarnya dapat dicegah, namun untuk bencana alam terdapat pengecualian.
b
/engurangi dampak atau keparahan ?ika kemungkinan bencana tidak dapat dikurangi atau dihilangkan, maka langkah
yang
harus
dilakukan
adalah mengurangi keparahan
atau
konsekuensi yang ditimbulkan. Berdasarkan hasil identifikasi bahaya, penilaian risiko bencana dan langkah pengendalaian tersebut dapat disusun analisa risiko bencana yang terperinci dan mendasar untuk selanjutnya dikembangkan program kerja penerapannya.
21
BAB III PENUTUP 3. 1 /es!m'ulan
Bencana terjadi hanya karena tidak terkelolahnya resiko. Pengelolaan resiko harus merupakan bagian integral dari pembangunan.
"*ulnerabilities=fragilities$.
/anagement
Pembangunan haruslah mampu mengintegrasikan management resiko bencana dan sebaliknya, management resiko bencana merupakan bagian dari upaya menuju pembangunan berkelanjutan. 3.2 #aran Pada saat terjadinya bencana biasanya begitu banyak pihak yang menaruh perhatian dan mengulurkan tangan memberikan bantuan tenaga, moril maupun material. Banyaknya bantuan yang datang sebenarnya merupakan sebuah keuntungan yang harus dikelola dengan baik, agar setiap bantuan yang masuk dapat tepat guna, tepat sasaran, tepat manfaat, dan
terjadi
efisiensi.
Dengan demikian
diharapkan
pelaksanaan
manajemen logistik dan peralatan dapat berjalan secara efektif dan efisien dan terkoordinasi dengan baik.
DA0TAR PU#TA/A
6ka.P. %+#. Perihal. 0*ailable on ! https!==ikafkmuj#%.wordpress.com=perihal= Diakses pada tanggal 3 /ei %+#2.
22
6smayanti. Pengantar Pariwisata. ;rasindo. ?akarta,%++> ?atna Supriatna, Melestarikan Alam Indonesia. 6(0P6. ?akarta,%++3 ?ames ?. Spillane. Pariwisata Indonesia: Sejarah dan Prospeknya. (anisius. ?akarta,#>3 Eka 0 oety, Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Pradnya Paramita. ?akarta, #>> )ka.
%+#. Pengurangan Risiko Bencana. Aailable http!==www.ecoflores.org=id=penguranganHrisikoHbencana= pada tanggal 3 /ei %+#2
23
!n : Diakses