BAB I PENDAHULUAN PROTOZOA Protozoa adalah parasit yang tubuhnya terdiri atas satu sel yang sudah memiliki fungsi lengkap makhluk hidup, yaitu mempunyai alat reproduksi, alat pencernaan makanan, system pernafasan, organ ekskresi dan organ untuk hidup lainnya lainnya ( Soedarto, 2008 ). Protozoa merupakan anggota dari hewan yang lain sederhana. Tubuh mereka meskipun komplek, tersusundari sel tunngal ( Levine, 1994 ). Protozoa ialah hewan bersel sstu yang hidup tunggal atau dalam bentuk koloni. Tiap protozoa merupakan kesatuan lenkap yang sanggup melakukan fungsi fungsi fisiologi yang dalam jasad lebih besar dapat di kerjakan oleh sel – sel – sel sel khusus ( Brown, 1969 ). Protozoa adalah hewan bersel satu yang hidup sendiri atau dalam bentuk koloni ( proto ( J) = pertama; zoon = hewan ). Sebagian besar protozoa protozoa hidup bebas di alam, tetapi beberapa jenis hidup sebagai parasit pada manusia dan binatang ( sutanto dkk, dkk, 2008 ). Orang yang pertama kali melihat protozoa adalah seorang belanda ahli ikroskop antony van leeuwenhoek ( 1632 – 1632 – 1723 1723 ) ( Levine, 1994 ). Protozoa tersusun dari organela – organela – organela organela tetapi bukan organ. Karena mereka merupakan diferensiasi dari satu sel. Protozoa merupakan eukaryotik, dengan suatu inti yang di selubungi oleh membrane ( selaput ), berlawanan dengan prokaryotik bakteri, di mana bahan – bahan – bahan bahan inti tidak terpisah dari sitoplasma ( Levine, 1994 ). Morfologi dan lingkungan hidup
pada umumnya protozoa protozoa mempunyai dua stadium yaitu stadium vegetatif vegetatif atau stadium trpozoit ( trophos = makan ) an stadium kista ( cyst = kantong ) yang tidak aktif. Protozoa terdiri atas ( satu atau lebih ) inti dan sitoplasma. Inti merupakan bagian penting yang diperlukan untuk mempertahankan hidup dan untuk reproduksi. Inti terdiri atas selaput inti ( membran inti ) yang meliputi retikulum halus ( sers but inti ) yang akromatik,cairan inti, kariosom, ( karyosoma, endosoma, nucleolus ) dan butir kromatin. Sitoplasma terdiri atas endoplasma, bagian dalam yang lebih besar dan ektoplasma, bagian luar yang tipis. Endoplasma yang berbutir - butir dan mengandung inti mengurus gizi sel dan reproduksi. Ektoplasma tampak jernih dan homogen. Fungsinya sebagai al at pergerakan, mengambil makanan, ekskresi, respirasi /dan bertahan diri ( Sutanto dkk, 2008 ). Sruktur sel protozoa terdiri atas sitoplasma dan inti. Sitoplasma terdiri atas ektoplasma dan endoplasma. Ektoplasma adalah bagian terluar sitoplasma yang merupakan hialin dan berfungsi protektif, lokomotif ( pergerakan ) dan fungsi untuk mengenal lingkungannya ( sensoris ). Endoplasma, bagia dalam sitoplasma yang bersifat granuler dan mempunyai fungsi dalam pencernaan makanan dan fungsi nutritif lainnya, serta fungsi reproduksi. Inti protozoa yang terdapat di dalam endoplasma merupakan struktur sangat penting untuk mengatur mengatur fungsi hidup parasit dan mengatur reproduksi reproduksi sel. Inti terdiri atas beberapa struktur, yaituselaput inti ( nuclear membrane ), butir kromatin ( chromatin granule granule ), serabut linin, dan kariosom atau plastin ( Soedarto, 2008 ). Fungsi hidup protozoa dilakukan oleh protoplasma, suatu z at yang bergranula kasar atau halus, yang terdiri dari nukleoplasma dan sitoplasma. Sitoplasma s ering terdiri atas ektoplasma, bagian luar yang tipis, dan endoplasma, bagian dalam yang lebih besar. Ektoplasma mempunyai fungsi dalam pergerakan, mengambil makanan, ekskresi, respirasi dan melindungi diri. Endoplasma yang bergranula mengurus gizi sel dan karenamengandung nucleus juga mengurus reproduksi. Nucleus atau inti diperlukan untuk mempertahankan
hidup dan untuk reproduksi. Suatu membraninti meliputi retikulum halus yang berisi cairan inti dan kromatin ( Brown, 1969 ). Protozoa bergerak dengan flagella, silia, pseudopodia, selaput undulasi atau lainnya. Flagella adalah organela yang menyerupai cambuk tersusun oleh aksonema sentral dan selubung luar. Silia merupakan flagella yang kecil, silia umumnya tersusun berjajar s ehingga mirip seperti bulumata. Pseudopodia merupakan alat gerak sementara yang dapat dibentuk dan di tarik apabila dibutuhkan. Selaput undulasi merupakan gabungansatu atau lebih jajaran silia longitudinal ( Levine, 1994 ). Gerakan dapat juga dihasilkan dari pembengkokan, menggertak atau meliukkan selutuh tubuh ( Levine, 1994 ). Terdapat banyak tipe makanan di antara protozoa, tetapi 4 tipe makanan yang perludi sebutkan. Pada tipe makanan autotrofik,organisme ini sanggup hidup pada bahan anorganik, mengubah menjadi protein, karbohidrat dan lemak dari bahan itu. Pada tipe holofitik ( menyerupai tanaman ), organisme mensintesis karbohidrat di dalam klorofil yang terdapat dalam kromatofora. Pada holozoik, ( menyerupai hewan ), makanan tertentu ditelan melalui mulut sementara atau permanen. Mulut permanen dikenal sebagai sitostoma. Padatipe saprozoik, melalui osmosis atau difusi menembus dinding sel ( Levine, 1994 ). Untuk satu siklus hidup yang lengkap, protozoa ada yang membutuhkan hospes perantara ( intermediate host ) ada yang tidak membutuhkannya. membutuhkannya. Protozoa yang tidak membutuhkan hospes perantara untuk melengkapi siklus hidupnya misalnya adalah Rhizopoda, Flagellata, dan Ciliata. Hospes perantara diperlukan oleh Trypanosoma, Leishmania, dan Plasmodium untuk melengkapi siklus hidupnya ( Soedarto, 2008 ). Reproduksi pada protozoa dilakukan dengan cara seksual atau aseksual (membelah diri ). Pada reproduksi aseksual,protozoa mengadakan multiplikasi dengan membelah diri secara sederhana ( simple binary fission ), yang dimulai dengan mengandakan semua struktur organ – organ – organnya. organnya. Selain itu, reproduksi aseksual juga dapat berlangsung secara multiple fission ( schizogony), di mana dari satu individu protozoa akan terbentuk lebih dari dua individu baru, misalnya pada plasmodium. Reproduksi seksual protozoa dapat dilakukan dengan mengadakan multiplikasi secra konjugasi atau secara syngami. Pada konjugasi, dua individu protozoa menyatukan diri untuk sementara agar terjadi pertukaran material inti masing – masing – masing masing protozoa. Sesudah itu kedua individu protozoa memisahkan diri lagi dalam bentuk individu yang lebih muda. Pada syngami, dua sel gamet yang yang berbeda jenis kelaminnya, menyatukan diri secara tetap, lalu diikuti fusi material inti masing – masing – masing masing hasil fusi sel gamet disebut zigot ( Soedarto, 2008 ). Fisiologi
Semua fungsi metabolisme yang esensial, fungsi reproduksi dan fungsi bertahan diri, dilaksanakan oleh protoplasma yang mempunyai sifat – sifat – sifat sifat khusus atau oleh bagian protoplasma dengan struktur dan fungsinya, fungsinya, yang telah disesuaikan,yang disebut organel organel ( Brown, 1969 ). Penularan
Lingkaran hidup dan penyebaran protozoa intestinal dan atrial relative sederhana. Parasit berpindah dari hospes ke hospes secara langsung atau melalui makanan dan air setelah ada di luar badan ( Brown, 1969 ). Parasit berpindah dari hospes ke hospes lain secar a langsung atau melalui makanan dan air setelah berada di luar badan hospes ( Sutanto dkk, 2008 ).
Patologi dan simtomatologi
Protozoa patogen mempengaruhi hospes dengan caranya berkembang biak, penyerangannya, dan pengerusakan pengerusakan sel – sel – sel sel dan dengan pengaruh toksin dan enzimnya. Infeksi terjadi melalui stadium pertama yang akut dan mematikan atau berkembang menjadi stadium laten yang menahun, yang kadang – kadang – kadang kadang diselingi dengan kambuhnya gejala – gejala – gejala sebelum akhirnya berhasil disembuhkan ( Brown, 1969 ). Protozoa patogen dapat merugikan hospes dengan cara berkembangbiak, menyerang, merusak, sel serta dengan pengaruh toksin dan enzimnya. Gejala umum sistemik seperti demam, splenomegali, dan limfadenopati sering dijumpai ( Sutanto dkk, 2008 ). Diagnosis
Diagnosa harus ditetapkan dengan pemeriksaan laboratorium unutk mememukan parasit dalam bahan saluran intestinal ( amebiasis ), dari darah dan jaringan ( malaria, tripanosomiasis ). Pemeriksaan dapat dilakukan dengan cara sedian apus langsung, konsentrasi, pembiakan dan inokulasi pada binatang percobaan dan dengan tes serologi ( toksoplasmosis ) ( Sutanto dkk, 2008 ). Kekebalan
Kekebalan atua imunitas diantumkan di bawah tiap penyakit atau segolongan penyakit. Manusia mempunyai kekebalan kekebalan alami bawaan ( tidak tergantung pada infeksi yang sedang berlangsung atau sudah lewat ) terhadap invasi intestinal oleh Entamoeba oleh Entamoeba histolytica dan Balantidium dan Balantidium coli, coli, dan mungkin juga terhadap protozoa darah dan jaringan walaupun hanya sedikit. Protozoa yang hidup sebagai parasit dalam traktus intestinalis, pada umumnya memberikan sedikit kekebalan yang didapati di bandingkan dengan kekebalan yang ditimbulkan oleh parasit darah dan jaringan ( Brown, 1969 ). Pencegahan
Cara yang biasa dipakai untuk mengurangi sumber infeksi ialah dengan membendung me mbendung saluran – saluran – saluran saluran pwnularan dan melidungi hospes yang dapat dijangkiti ( Brown, 1969 ). Klasifikasi protozoa
Berdasar tingkat pergerakannya protozoa dapat di kelompokkan menjadi Rhizopoda, menjadi Rhizopoda, Mastigophora, Ciliata dan Ciliata dan Sporozoa. Sporozoa. a. Rhizopoda, adalah protozoa yang bergerak dengan pseudopodi; b. Mastigophora, adalah protozoa yang yang bergerak dengan flagel; c. Ciliata, melakukan bergerakan menggunakan cilia; d. Sporozoa, protozoa yang tidak mempunyai alat gerak ( Soedarto, 2008 ).
Klasifikasi sistemik protozoa digambarkan pada bagian tersebut, ses uai dengan filum, subfilum, kelas, ordo dan beberapa genus yang penting dalam bidang kesehatan manusia maupun veteriner.
Filum
:
Subfilum
:
Kelas
: Rhizopoda
Genus: Entamoeba Balantidium
Protozoa Plasmodorma
Ciliophora
Mastigophora
Trichomonas
Giardia
Trypanosoma Leishmania
Sporozoa
Plasmodium
Coccidia Isospora Cyclospora Cryptosporidium Toxoplasma Sarcocystis Pneumocystis
Gambar : Klasifikasi sistemik Protozoa ( Soedarto, 2008 ).
Berdasarkan atas patogenitasnya, maka protozoa ada yang patogen ( menyebabkan penyakit pada manusia ) dan kelompok nonpatogen yang tidak menimbulkan penyakit pada manusia. Spesies protozoa yang patogen bagi manusia, tempat hidup dan gejala klinis yang ditimbulkannya dapat dilihat pada table. Table. Protozoa yang patogen untuk manusia Kelas Rhizopoda
mastigophora
Spesies Entamoeba Histolytica Giardia lamblia Trichomonas vaginalis Trypanosome cruzi T. gambiense
T. rhodesiense Leishmania donovani L. tropica L. braziliensis
Habitat Usus besar
Usus halus Vagina Jantung, hati Darah, saraf pusat, kelenjar limfe Darah, kelenjar limfe SRE ( system retikuloendotel ) Kulit Oro - nasal
Gejala klinis Disentri, hepatitis, abses haati Diare Vaginitis
Chagas disease Penyakit tidur Penyakit tidur Kala – Kala – azar, azar, dermal leishmanoid Oriental sore Espundia
sporozoa
Ciliate ( Soedarto, 2008 ).
Plasmodium vivax P. falciparum P. malariae P. ovale Isospora hominis Eimeria gubleri Toxoplasma gondii Sarcocystis lindemanni Pnemocystis carinii
Eritrosit Eritrosit Eritrosit Eritrosit Usus Hati SRE Otot
Malaria tertiana Malaria tertiana Malaria kuartana Malaria ovale Diare Koksidiosis hati Toksoplasmosis Tidak jelas
paru
pneumonia
Balantidium coli
Usus besar
disentri
BAB II TINJAUAN PUSTAKA RHIZOPODA manusia merupakan hospes delapan spesies ameba yang hidup dalam rongga usus besar yaitu Entamoeba yaitu Entamoeba histolytica, Entamoeba dispar , Entamoeba coli, coli, Entamoeba hartmanni, hartmanni, Jodamoeba bitschlii, bitschlii, Dientamoeba fragilis, fragilis, Endolimax nana dan satu spesies ameba yang hidup dalam mulut, yaitu Entamoeba yaitu Entamoeba gingivalis ( Sutanto dkk, 2008 ). Termasuk kelas Rhizopoda adalah golongan protozoa yang pergerakannya menggunakan tonjolan – tonjolan – tonjolan tonjolan ektoplasma ( pseudopodi ( pseudopodi ) sebagai alat gerak. Dalam kelas protozoa ini yang penting dalam bidang kesehatan manusia adalah ordo amoebida, yaitu yaitu spesies - spesies Entamoeba spesies Entamoeba histolytica, Entamoeba coli coli,, Entamoeba gingivalis, Endolimax Endolimax nana, Iodamoeba butschlii, dan spesies Dientamoeba spesies Dientamoeba fragilis ( fragilis ( Soedarto, 2008 ). En tamoeba tamoeba h i stolyti ca
Sejarah
Amebiasis sebagai penyakit disentri yang dapat menyebabkan di kenal sejak 460 tahun SM oleh Hippocrates. Parasitnya, Entamoeba Parasitnya, Entamoeba histolytica pertama histolytica pertama kali ditemukan oleh Losch ( tahun 1875 ) dari tinja disentri seorang penderita di Leningrad, Rusia. Pada tahun 1893 Quinche dan Roos menemukan E. menemukan E. histolytica stadium kista, sedangkan Schaudinn ( 1903 ) memberi nama spesies Entamoeba spesies Entamoeba histolytica dan membedakannya dengan ameba yang juga hidup dalam usus besar yaitu Entamoeba yaitu Entamoeba coli. Pada coli. Pada tahun 1979, Brumpt menyatakan bahwa walaupun E. walaupun E. histolytica dan E. dan E. dispor tidak dapat dibedakan secara morfologi, hanya E. hanya E. histolytica yang bersifat sebagai patogen ( Sutanto dkk, 2008 ). Hospes dan nama penyakit
Manusia merupakan satu – satu – satunya satunya hospes parasit ini. Penyakit yang disebabkannya disebut amebiasis. Walaupun beberapa binatang yaitu anjing, kucing, tikus dan monyet dapat diinfeksi secara percobaan dengan E. dengan E. histolytica, hubungannya dengan penularan zoonosis belum jelas ( Sutanto dkk, 2008 ). Distribusi geografis
Kejadian amubiasis dilaporkan dari berbagai daerah di seluruh dunia, terutama daerah tropis dan subtropis yang lingkungan kebersihannya buruk. Indonesia merupakan daerah endemik amubiasis, terutama di daerah pedesaan ( rural ) ( Soedarto, 2008 ). Amebiasis terdapat di seluruh dunia dunia ( kosmopolit ) terutama di daerah tropic dan daerah beriklim sedang ( Sutanto dkk, 2008 ). Morfologi dan daur hidup
Dalam daur hidupnya, E. hidupnya, E. histolytica mempunyai dua stadium, yaitu: tropozoit dan kista. Stadium tropozoit dapat bersifat patogen dan menginvasi jaringan usus besar. Sedangkan stadiunm kista dibentuk dari stadium trropozoit yang berada di rongga usus besar ( Sutanto dkk, 2008 ).
Entamoeba histolytica adalah histolytica adalah protozoa usus kelas Rhizopoda yang mengadakan pergerakan menggunakan pseudopodia pseudopodia atau kaki semu. Terdapat tiga bentuk parasit, yaitu tropozoit , bentuk kista dan kista dan bentuk prakista bentuk prakista ( ( Soedarto, 2008 ). Tropozoit adalah bentuk yangaktif bergerak dan bersifat invasive, dapat tumbuh dan berkembang biak, aktif mencari makanan, dan mampu memasuki organ dan jaringan. Bentuk kista Entamoeba kista Entamoeba histolytica bulat, histolytica bulat, dengan dinding kista dari hialin,tidak aktif bergerak. Terdapat dua ukuran kista, minutaform yang kecil berukuran antara 6 – 6 – 9 9 mikron, dan magnaform berukuran magnaform berukuran lebih besar antara 10 – 10 – 15 15 mikron. Betuk prakista merupakan bentuk peralihan antara stadium kista dan stadium tropozoit. Berbentuk agak lonjong atau bulat, berukuran antara 10 – 10 – 20 20 mikron, mempunyai pseudopodi yang tumpul tumpul ( Soedarto, 2008 ). Siklus hidup
Siklus hidup lengkap parasit ini dapat terjadi di dalam tubuh manusia yang merupakan hospes definitive utama. Kista berinti empat merupakan bentukinfektif yang dapat di tularkan, dan tahan terhadap asam lambung ( Soedarto, 2008 ). Reproduksi
Tedapat tiga tahap reproduksi En tamoeba , yaitu ekskistasi, enkistasi, dan tamoeba hi stolytica multiplikasi. Ekskistasi adalah proses transformasi dari bentuk kista ke bentuk tropozoit. Pada proses enkistasi yang berlangsung beberapa jam, bentuktropozoit bentuktropozoit berubah menjadi bentuk kista,yang terjadi di dalam lumen usus. Proses multiplikasi adalah proses reproduksi dengan cara belah diri sederhana ( Soedarto, 2008 ). En tamoeba tamoeba coli coli
Hospes
Hospes Entamoeba Hospes Entamoeba coli adalah coli adalah manusia, monyet dan babi ( Sutanto dkk, 2008 ). Distribusi geografik
Ameba ini ditemukan kosmopolit. Di Indonesia frekuensinya fr ekuensinya antara 8 – 8 – 18% 18% ( Sutanto dkk, 2008 ). Entamoeba coli adalah coli adalah parasait usus besar yang mempunyai frekuensi 10 sampai 30% di dunia ( Brown, 1969 ). Morfologi
Tropozoitt berukuran 20 – 20 – 40 40 mikron mempnyai sitoplasma yang kasar dengan plasma yang tidak mengandung eritrosit. Pada pewarnaan tinja, inti tampak memiliki kariosom yang besar, terletqak di pinggir sel, dan di kelilingi halo yang lebar ( Soedarto, 2008 )
En tamoeba tamoeba hartmani
Hospes
Hospes Entamoeba Hospes Entamoeba hartmani adalah hartmani adalah manusia. Protozoa dalam filum saarcomastigophora. Ameba saarcomastigophora. Ameba ini tidak patogen ( Sutanto dkk, 2008 ). Distribusi geografik
Kosmopolit tersebar di seluruh dunia ( Sutanto dkk, 2008 ). Morfologi dan daur hidup
Stadium tropozoit Entamoeba tropozoit Entamoeba hartmani sulit dibedakan dengan Entamoeba dengan Entamoeba histolytica. histolytica. Ameba ini hidup di usus besaar dan sekum sebagai komensal ( Sutanto dkk, 2008 ). En tamoeba tamoeba gingi valis
Hospes
Protozoa ini hidup di dalam rongga mulut, di sekitar gigi. Hanya terdapat fase trofozoit, aktif bergerak, berukuran 10 -20 mikron. Sitoplasma tidak mengandung eritrosit, sedangkan intinya mirip inti E. inti E. histoyca ( histoyca ( Soedarto, 2008 ). Morfologi
Hanya ditemukan stadium tropozoit dengan diameter 10 – 10 – 35 35 , tidak mempunyai stadium kista. Parasit ini hidup dengan makan bakteri, leukosit dan eritrosit ( Sutanto dkk, 2008 ). Endoli max nana
Hospes
Hospes definitif Endolimax definitif Endolimax nana adalah manusia dan tidak mempunyai hospes reservoir ( Sutanto dkk, 2008 ). Distribusi geografik
Kosmopolit ( Sutanto dkk, 2008 ). Morfologi dan daur hidup
Ameba ini hidup sebagai komensal di rongga usus besar manusia terutama dekat sekum dan memakan bakteri. Dalam daur hidupnya terdapat stadium vegetative danstadium kista. Stadium vegetatif berukuran 6 – 6 – 15 15 mikron. Stadium kista berukuran 5 – 5 – 14 14 mikron ( Sutanto dkk, 2008 ).
Jodamoeba Jodamoeba butschli i
Protozoa ini hidup di dalam usus di daerah kolon dalam bentuk tropozoit dan kista, namun jarang ditemukan dalam tinja. Tropozoit mempunyaiukuran antara 8 -12 mikron, bergerak lambat. Kista berukuran 8 – 8 – 12 12 mikron, khas bentuknya karena mempunyai m empunyai massa glikogen besar, yang tampak jelas pada pewarnaan dengan lugol. Kista tidak mengandung badan kromatoid ( Soedarto, 2008 ). Di entamoeba ntamoeba fr agil agil is
Parasit yang mempunyai bentuk tropozoit ini mempunayai dua inti. Ukurannya sekitar 5 – 8 8 mikron, merupakan amoeba usus yang terkecil. Sitoplasma tidak mengandung eritrosit, tetapi mempunyai enam butir kromatin berukuran besar yang tersusun mirip bintang ( Soedarto, 2008 ).
MASTIGOPHORA ( Flagelata )
Mastigophora atau flagelata adalah protozoa yang mempunyai flagel ( cam buk ), terdiri atas 2 golongan: 1. Flagelata traktus digestivus yang hidup di rongga usus dan mulut serta flagelata traktus urogenital yang hidup di vagina, uretra dan prostat. 2. Flagelata darah dan jaringan yang hidup dalam darah dan di jaringan tubuh ( alat dalam ). ( Sutanto dkk, 2008 ). Termasuk dalam kelas mastigophora adalah protozoa – protozoa – protozoa protozoa yang mempunyai flagel untuk alat bergeraknya. ber geraknya. Sesuai dengan tempat hidupnya, terdapat dua kelompok flagelata, yaitu hemoflagelata yang hidup di dalam sitem peredaran darah dan jaringan, dan kelompok flagelata kelompok flagelata usus, flagelata mulut, dan flagelata genital . Termasuk golongan hemoflagelata adalah trypanosoma dan trypanosoma dan leshmania; leshmania; yang termasuk golongan flagelata usus adalah Chilomastix mesnili, Trichomonas Tri chomonas hominis, Enteromonas hominis, Embadomonas intestinalis dan Giardia lamblia, sedangkan Trchomonas tenax termasuk flagellate mulut, dan Trichomonas vaginalis termasuk flagellate genital ( Soedarto, 2008 ). Morfologi
Flagelata mempunyai 1 inti atau lebih dan alat pergerakan ( alat neuromotor ) yang terdiri atas kinetoplas terdiri atas kinetoplas dan flgel. Kinetoplas terdiri atas blefaroplas, kadang – kadang – kadang kadang ada benda paraabasal ( Sutanto dkk, 2008 ). Flagelata Usus, Mulut, Dan Genital
Pada umumnya flagelata mepunyai dua bentuk, yaitu tropozoit dan kista, kecuali trichomonas yang hanya mempunyai bentuk tropozoit.
Trichomonas
Pada manusia hidup tiga spesies trichomonas, trichomonas, yaitu trichomonaas vaginalis, yang hidup di saluran urogenitalia. Trichomonaas hominis yang hidup di usus, dan trichomonaas tenax yang hidup di dalam rongga mlut ( Soedarto, 2008 ). Morfologi Trichomonas
Parasit yang berbentuk piriform tidak berwarna ini mempunyai satu inti berbentuk lonjong yang mempunyai butiran halus. Terdapat empat flagella yang sama panjang ( 13 – 18 18 mikron ) keluar dari badan bagian anterior, dan saatu flagel yang ukurannya lebih pendek dari pada ukuran panjang paraasit, berjalan kearah kebelakang di di sepanjang tepi undulating membrane ( membrane ( Soedarto, 2008 ). Tr ichomonaas vagin vagin ali s
Sejarah
Donne pada tahun 1836 pertama kali menemukan parasit ini dalam secret vagina seorang penderita vaginitis. Pada tahun berikutnya ia menamakan parasit ini trichomonaas vaginalis. ( Sutanto dkk, 2008 ). Hospes dan nama penyakit
Manusia merupakan hospes parasit ini. Parasit ini menyebabkan trikomonisasi vagina ( Sutanto dkk, 2008 ). Trichomonas vaginalis menyebabkan penyakit kelamin pada vagina. Ditularkan melalui kegiatan seks, tetapi pria jarang menderita ( Levine, 1994 ). Distribusi geografik
Parasit ini dapat ditemukan secara kosmopolit, termasuk di Indonesia ( Sutanto dkk, 2008 ). Morfologi dan daur hidup
Trichomonas vaginalis tidak vaginalis tidak mempunyai stadium kista. Stadium tropozoit berukuran 10 – 10 – 25 25 mikron x 7 – 8 8 mikron, mempunyai 4 flagel anterior dan flgel posterior yang melekat pada tepi membrane bergelombang. Trichomonas berkembangbiak Trichomonas berkembangbiak secara belah pasang longitudinal. Diluar habitatnya, parasit mati pada suhu 50 derajat Celsius, tetapi dapat hidup selama 5 hari pada suhu 0 derajat Celsius. Celsi us. Dalam biakan, parasit ini mati pada pH kurang dari 4,9 ( Sutanto dkk, 2008 ). Tr ichomonas ichomonas homini s
Sejarah
Trichomonas hominis pertama hominis pertama kali diidentifikasi oleh Davaine tahun 1854 pda tinja manusia. T. hominis ditemukan pada usus besar dan dihubungkan dengan masalah diare. Sekarang ini Trichomonas hominis dikenal juga sebagai pentatrichomonas hominis oleh
karena pada kultur parasit sebagai besar parasit yang tumbuh lebih banyak mempunyai ( 5 flagel ) flgel anterior dibandingkan 4 flagel ( Sutanto dkk, 2008 ). Hospes
Selain hudup di kolon dan sekum manusia. T. hominis juga hominis juga ditemukan pada primata, anjing, dan kucing ( Sutanto dkk, 2008 ). Distribusi
Kosmopolit, tetapi prevalensinya kurang dari 2%, sementara di Negara berkembang seperti Meksiko prevalensi dapat mencapai 32%. Parasit jarang di daerah iklim sedang, meskipin demikian prevalensinya dapat meningkat bila sanitasi kesehatan buruk ( Sutanto dkk, 2008 ). Tr ichomonas tenax tenax
Sejarah
Trichomonas tenax merupakan tenax merupakan spesies trichomonad yang pertama kali ditemukan, yaitu pada tahun 1773 oleh Miller yang melakukan kultur dental kalkulus ( Sutanto dkk, 2008 ). Hospes
Trichomonas tenax ditemukan pada bagian mulut manusia terutama pada pasien dengan hygiene mulutyang buruk dan penderita penyakit mulut. Selain itu Trichomonas tenax dilaporkan dapat ditemukan pada saluran pernafasan per nafasan manusia, walaupun menurut kazakova, 1985 dalamkutisova property antigeniknya berbeda antara T. tenax yang tenax yang diisolasikan dari mulut dengan yang dari saluran napas mansia ( Sutanto dkk, 2008 ). Distribusi
Tersebar diseluruh dunia dengan prevalensi tinggi pada orang – orang – orang orang dengan penyakit mulut ( Sutanto dkk, 2008 ). Flagelata Darah dan Jaringan
Flagelata darah dan jaringan yang parasiter dan bersifat patogen bagi manusia, termasuk kedalam family Trypanosomatidae ( Natadisastra dkk, 2009 ). Golongan ini termasuk keluarga Trypanosomatidae yang terdiri atas beberapa genus. Genus yang penting sebagai penyebab penyakit pada ma nusia adalah Leishmania dan Trypanosoma ( Sutanto dkk, 2008 ). Trypanosoma
Sifat umum Trypanosoma
Bdalam siklus hidupnya, Trypanosoma memerlukan dua jenis hospes ( hospes, host ), yatu vertebrata dan serangga ( Soedarto, 2008 ).
Klasifikasi Trypanosoma 1. Trypanosoma yang mengidentifikasi manusia: a. Trypanosome gambiense. gambiense . penyebab penyakit tidur ( gambian ( gambian trypanosomiasis trypanosomiasis ). ). b. T. rhodesiense. rhodesiense. Penyebab penyakit tidur Afrika Timur ( rhodesian trypanosomiasis ). trypanosomiasis ). c. T. cruzi. cruzi. Penyebab chagas disease di disease di Amerika selatan.
2. Trypanosoma yang menginfeksi hewan: a. T. brucei. brucei. Menimbulkan Nagana diseas, ditularkan oleh lalat tsetse ( glossina ) b. T . evansi. Penyebsb evansi. Penyebsb penyakit penyakit surra, surra, ditularkan oleh tabanus. c. T . equiperdum. equiperdum. Penyebab stallion’s disease yang ditularkan melalui hubungan kelamin. ( Soedarto, 2008 ). Reproduksi
Trypanosoma memperbanyak Trypanosoma memperbanyak diri secara binary longitudinal fission. fission . Mula – Mula – mula mula kinetoplas membelah diikuti pembelahan diri inti. Bagian tubuh yang tidak mendapat flagel dan undulating membrane asal, akan membentuk flagel dan undulating membrane baru. membrane baru. Lalu sitoplasma membelah diri dari ujung anterior secara longitudinal ( Soedarto, 2008 ). Leishmania
Leishmania adalah flagelata yang tersebar luas di alam, terdiri atas banyak spesies yang morfologinya miripsatu dengan lainnya sehingga sulit dibedakan. Karena itu, diferensiasinya dilakukan melalui perbedaan sifat kimiawi, periksaan serologi, pertumbuhan dalam tubuh vector, jenis vector, jenis hospes reservoir factor epidemiologi dan gejala klinis yang di timbulkan masing – masing – masing masing spesies. Leishmania spesies. Leishmania yang parasit pada manusia adalah Leishmania donovani, L. trpica, L. braziliense ( Soedarto, 2008 ).
CILIATA Ciliata merupakan kelompok protozoa yang termasuk phylum Ciliophora, pada stadium tropozoit ditandai dengan penjuluran membrane ektoplasma yang pendek menyerupai benang disebut silia. Spesies yang penting bagi manusia adalah Balantidium adalah Balantidium coli ( Natadisastra dkk, 2009 ). Balanti dium coli coli
Parasit zoonosis yang termasuk protozoa golongan ciliate ini menyebabkan halantidiasis atau ciliate dysenteri yang merupakan gangguan usus dan disenteri. Parasit ini hidup di dalam usus manusia, babi, anjing, dan primata ( Soedarto, 2008 ). Distribusi dan geografik geografik
Parasit ini ditemukan di seluruh dunia yang beriklim subtropik dan tropik, tetapi frekuensinya rendah, juga di Indonesia. Parasit ini jarang ditemukan pada manusia ( Sutanto dkk, 2008 ).
Balantidiasis dilaporkan dari berbagai negara, terutama yang penduduknya banyak memelihara babi ( Soedarto, 2008 ). Morfologi
Ciliata ini mempunyai 2 stadium, yaitu trofozoit dan kista. Trofozoitnyta berukuran panjang 60 – 60 – 70 70 mikron dan 40 – 50 50 mikron lebar, di bagian anterior terdapat cekungan yang disebut peristom disebut peristom dimana dimana terdapat mulut ( sitostom ). sitostom ). Kista parasit yang bulat bentuknya, berukuran diameter 50 – 50 – 60 60 mikron, mempunyai dua lapis dinding kista. Sitoplasma berbentuk granuler, mengandung mengandung makronukleus, mikronukleus mikronukleus dan sebuah badan retraktil ( Soedarto, 2008 ). Balantidium coli adalah coli adalah protozoa yang terbesar pada manusia. Parasit ini hidup di selaput lendir usus besar terutama I daerah sekum dan mempunyai dua stadium yaitu stadium vegetative dan stadium kista ( Sutanto dkk, 2008 ). Siklus hidup
Stadium kista maupun tropozoit dapat berlangsung pada satu jenis hospes. Sumber utama penularan bagi manusia adalah babi yang merupakan hospes definitif alami dan merupakan hospes reservoir bagi manusia yang sebenarnya hanyalah hospes insidental ( Soedarto, 2008 ).
SPOROZOA Subfilum sporozoa mempunyai beberapa sifat umum yang khas, yaitu tidak mempunyai flagel atau silia, sihingga pergerakannya dilakukan secara amuboid. Reproduksi terjadi mealui dua cara, yaitu reproduksi aseksual dan reproduksi seksual ( Soedarto, 2008 ). Klasifikasi sporozoa ( Soedarto, 2008 ).
Subfilum: SPOROZOA
Kelas: Telospora Subkelas: Haemosporina
Kelas; Toxoplasma Subkelas: Coccidia
Ordo: Eimeria Famili: Plasmodium Genus: Plasmodium
Ordo: Toxoplasma
Famili: Eimeria Genus: Isospora Eimeria Cyclospora Cr tos oridium
Genus: Toxoplasma Pneumocystis sarc sarcoc oc stie stiess
Coccidia
Protozoa ini hidup di dalam usus daerah ileum bagian bawah, jarang menimbulkan penyakit pada manusia. Parasit hidup intraseluler di dalam sel – sel – sel sel epitel mukosa usus. Coccidia yang Coccidia yang parasitik pada manusia adalah famili emeriidae yaitu genus Isospora genus Isospora dan Eimeria ( Soedarto, 2008 ). Infeksi Isospora Infeksi Isospora menyebabkan penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya ( self limiting disease ), sedangkan Eimeria sedangkan Eimeria merupakan merupakan spurious spurious parasite pada parasite pada manusia ( Soedarto, 2008 ). Hospes dan nama penyakit
Parasit ini hidup pada berbagai mamalia, burung dan ikan, termasuk manusia. Penyakit yang disebabkannya disebut koksidiosis ( Sutanto dkk, 2008 ). Distribusi geografik
Parasit ini terdapat di seluruh dunia, tetapi lebih banyak ditemukan di negeri beriklim panas ( Sutanto dkk, 2008 2008 ). Morfologi
Bentuk ookista Isospora mempunyai Isospora mempunyai dua sporokista dua sporokista dengan dengan masing – masing – masing masing sporokista mengandung empat sporozoit. empat sporozoit. Eimeria mempunyai ookista empat sporokista empat sporokista yang masing – masing – masing masing sporokista mengandung dua sporozoit dua sporozoit ( ( Soedarto, 2008 ). Sikus hidup Coccidia
Reproduksi Coccidia berlangung Coccidia berlangung secara aseksual maupun seksual di dalam satumacam hospes. Siklus hidup lengkap parasit ini berlangsung baik di dalam maupun di luar tubuh hospes ( manusia ). Di dalam tubuh manusia, bentuk tropozoit terjadi di dalam selepitel usus. Bentuk ini kemudian berubah menjadi bentuk skison, lalu berkembang menjadi bentuk merozoit. Di luar tubuh manusia zigot berubah menjadi ookista berukuran 16 x 32 mikron. Dari ookista terbentuk sporoblas terbentuk sporoblas lalu lalu sporokista sporokista yang yang berisi sporozoit ( Soedarto, 2008 ). Eimeria
Hospes
Hospes parasit ini adalah binatang. Misalnya Eimeria Misalnya Eimeria clupearum hidup clupearum hidup dalam hati ikan haring dan Eimeria dan Eimeria sardinae dalam ikan sardin ( Sutanto dkk, 2008 ).
I sospora ospora
Hospes dan nama penyakit
Hospes Isospora Hospes Isospora kebanyak kebanyak pada burung sedangkan Isospora sedangkan Isospora belli adalah manusia. Penyakit disebut isosporiasis ( Sutanto dkk, 2008 ). Distribusi geografik
Penyebaranparasit meluas, daerah endemis meliputi Indonesia,Filipina, Jepang,Cina, India, Amerika Selatan Dan Afrika Selatan ( Soedarto, 2008 ). Morfologi dan daur hidup
Hanya di ketahui satadium ookista yang bentuknya bujur memanjang. Ookista Lhelli Ookista Lhelli berukuran 25 – 25 – 33 33 mikron. Dindingnyaberlapis dua, rata dan tidak berwarna, sitoplasma bergranula dan mempunyai satu inti. Infeksi terjadi bila tertelan tertela n ookista atau sporokista matang. Sporozoit masuk ke sel usus danberkembangbiak secara endodiogenimembentuk dua merozoit sel anak. Beberapa sporozoit dan atau merozoit akan keluar dari usus dan masuk ke j aringan ekstraintestinal membentuk stadium kista ( hipnozoit ) yang dormant yang dormant ( Sutanto dkk, 2008 ). Cyclospora
Distribusi geografik
Kosmopolit, terutama di daerah tropis dan subtropis, termasuk di Amerika dan Canada. Pada manusia, spesies parasit yang infektif adalah cylospora cayetamensis ( Soedarto, 2008 ). cylospora cylospor a caye cayetam tame ensis nsi s
sejarah
kasus infeksi dengan parasit ini pada manusia pertama kali di laporkan pada tahun 1979. Setelah 1980 kasus infeksi lebih sering di laporkan dari bebagai negara ( Sutanto dkk, 2008 ). Hospes
Hospenya adalah manusia. Belum diketahui apakah hewan dapat terinfeksi dan apakah heawan dapat menjadi sumber infeksi untuk manusia ( Sutanto dkk, 2008 ). Morfologi dan daur hidup
Ookista berbetuk sferis mengandung struktur berbentuk seperti morula yang mengandung sejumlah benda inklusi. Ookista berspora mengandung dua sporokista yang berbentuk lonjong, yang yang masing – masing – masing masing sporokista mengandung dua sporozoit yang berukuran 1,2 – 1,2 – 9 9 mikron ( Soedarto, 2008 ).
Pada hospes parasit terdapat intrasitoplasmik dan perkembangan terjadi dalam vakuol pada enterosit yeyunum. Infeksi terjadi dengan menelan menelan ookista matang ( Sutanto dkk, 2008 ). Cryptosporidium
Cryptosporidium adalah Cryptosporidium adalah protozoa protozoa usus yang yang menyebabkan diare. Kasus pertama Cryptosporidiosis pada Cryptosporidiosis pada manusia dilaporkan pada tahun 1976 1976 ( Sutanto dkk, 2008 2008 ). Penyebab
Kriptosporidiosis pada manusia dapat di sebabkan oleh Cryptosporidium Iparvum Cryptosporidium Iparvum dan C. hominis, parasit hominis, parasit yang termasuk protozoa zoonosis dari filum apicomplexa golongan koksidia ( Soedarto, 2008 ). Distribusi geografik
Infeksi dengan C. parvum di laporkan dari seluruh dunia, pada semua golongan usia sampai usia lanjut. Penyebaran banyak terjadi pada penggunaan air minum yang tidak bersih, akibat lingkungan dan kebiasaan hidup yang buruk pada populasi yang padat ( Soedarto, 2008 ). Morfologi
Ookista berbentuk sferis, dengan diameter antara 4 -6 mikron, mempunyai dinding tebal atau tipis. Ookista berdinding tipis mengadakan ekskistasi di dalam tubuh hospesdan membentuk siklus hidup baru, sedangkan ookista berdinding tebal diekskresi melalui penderit a ( Soedarto, 2008 ). Siklus hidup
Infeksi terjadi dengan masuknya ookista parasit melalui mulut atau melalui inhalasi. Ekskistasi terjadi dengan lepasnya sporoxzoit yang kemudian masuk kedalam sel epitel usus.sesudah berkembang secara aseksual dan di ikuti reproduksi secara seksual yang membentuk mikrogamet dan makrogamet. Sesudah terjadi fertilisasi akan terbentuk ookista yang mapu mampu mengadakan sporulasi di dalam tubuh hospes ( Soedarto, 2008 ). Toxoplasma Toxoplasma gondii
Sejarah
Toxoplasma gondii pada gondii pada tahun 1908 pertama kali di temukan pada binatang mengerat, yaitu Ctemodactylus gondi, gondi , disuatu laboratorium di Brazil pada 1973 parasit ini ditemukan pada neonatus dengan ensefalitis ( Sutanto dkk, 2008 2008 ). Penyakit
Toxoplasma gondii menyebabkan gondii menyebabkan penyakit toksoplasmosis pada manusia dan hewan. Parasit menimbulkan radang pada kulit, kelenjar getah bening, jantung, paru, mata, otak, dan selaput otak ( Soedarto, 2008 ).
Distribusi geografik
Parasit ini di temukan kosmopolit pada manusia dan binatang ( Sutanto dkk, 2008 ). Habitat
Protozoa ini hidup intaseluler di dalam sel – sel – sel sel sistem retikuloendotelial dan sel parenkimmanusia maupun hewan mamalia mamalia dan unggas terutama kucing ( Soedarto, 2008 2008 ). Morfologi
Parasit berdasarkan tempat hdupnya mempunyai dua bentuk, yaitu bentuk intraseluler dan bentuk ekstraseluler. bentuk ekstraseluler parasit seperti bulan sabit yang langsing dengan salah satu ujung runcing dan ujung lainnya tumpul, mempunyai ukuran sekitar 2 x 5 mikron, dengan sebuah inti parasit yang terletak di bagian ujung yang tumpul dari parasit. Bentuk intraseluler bulat atau lonjong sehingga sulitdi bedakan morfologinya dari leishmania ( leishmania ( Soedarto, 2008 ). Siklus hidup
Di dalam tubuh hospes perantara, toxoplasma terdapat dalam bentuk aseksual. Penularan dari stu hewan penderita ke hewan lainnya terjadi sesudah makan daging infektif ( Soedarto, 2008 ). Pneumocys Pneumocysti ti s carin i i
Penyakit
Infeksi oleh parasit ini disebut pneumonia disebut pneumonia atipik interstitial plasmacellaluair pneumonia ( Soedarto, 2008 ). Distribusi geografik
Kosmopolit ( Soedarto, 2008 ). Morfologi
Bentuk parasit bulat atau lonjong mirip kista, berukura 1 – 1 – 2 2 mikron, mempunyai 8 badan berinti satu ( Soedarto, 2008 ). Siklus hidup
Manusia dan berbagai jenis hewan, misalnya ajing dan hewan mengerat ( nodensia ) dapat bertindak selaku hospes parasit ini. Sporokista yang tertelan oleh usus, didalam anus akan pecah, keluar sporozoityang sporozoit yang kemudian menembus diding usus,lalu masuk ke sel endotel ( Soedarto, 2008 ).
Bl astocys astocysti ti s homi ni s
Sejarah
Pada tahun 1991 zierdt menyatakan bahwa organisme ini adalah suatu protozoa yang tergolong sporozoa, yang menyebabkan penyakit pada manusia ( Sutanto dkk, 2008 ). Hospes dan nama penakit
B. huminis ditemukan pada manusia, moyet, kera, babi, dan pada marmut, reptilian, kecoa, tikus dan berbagai hewan lainnya ( Sutanto dkk, 2008 ). Distribusi geografik
B. huminis ditemukan didaerah tropik, subtropik ( Sutanto dkk, dkk, 2008 ). Morfologi dan daur hidup
B. huminis mempunyai huminis mempunyai empat bentuk: 1. bentukvakuolar bentuk ini paling sering ditemukan dalam dalam tinja maupun biakan. Parasit diliputi oleh lapisan permukaan yang mudah dilihat dengan tinta india. 2. bentuk granuler Sel berisi granula yang mudah dilihat dengan mikroskop fase kontras. 3. bentuk ameboid Stadium ini mempunayai bentuk yang tidak teratur dan banyak ditemukan dalam tinja maupun biakan, mirip leukosit. 4. bentuk kista Bentuk kista poliformik, tetapi kebanyakan tampak oval atau sirkular, dengan atau tanpa lapisan membrane di sebelah luarnya, yang mudah lepas bila kaca t utup di tekan atau bila sediaan mongering ( Sutanto dkk, 2008 ). Mikroporidia
Sejarah
Mikroporidia termasuk phylum termasuk phylum microspora. Phylum ini mengandung lebih dari 100 genus dan 1000 spesies. Ada 7 genus yang dapat menginfeksi manusia yaitu Enterocytozoon, Encephalitozoon, Nosema, Trachipleistophora, Trachipleistophora, pleishtophora, Microsporidium, Microsporidium, dan Brachiola ( Sutanto dkk, 2008 ). Hospes dan nama penyakit
Mikroporidia ditemukan pada intervertebrata dan vertebrata termasuk insekta, ikan, burung dan mamalia. Penyakit Penyakit yang ditimbulkan disebut mikrosporidiosis ( Sutanto dkk, 2008 ).
Distribusi dan geografik geografik
Parasit ini ditemukan I seluruh dunia ( Sutanto dkk, 2008 ). Morfologi dan daur hidup
Microporidia adalah parasit obligat intraseluler yang mempunyai mempunyai 2 fase perkembangan yaitu fase skizogoni dan fase sporogoni. sporogoni. Microsporidia Microsporidia berukuran berukuran 1 – 1 – 20 20 mikron. Spora dapat berbentuk sferis, oval atau memanjang ( Sutanto dkk, 2008 ). Sarcocystis
Pada manusia parasit ini tidak menimbulkan keluhan, tetapi sering menimbulkan kematian pada kelinci ( Soedarto, 2008 ). Morfologi
Didalam otot bergaris, parasit di jumpai dalam bentuk kelompok spora yang menunjang seperti pipa disebut Miescher disebut Miescher tube yang ukurannya sangat bervariasi antara ukuran mikroskopis sampai 5 cm panjangnya. Spora berukuran sekita r 1 – 1 – 2 2 mikron kali 10 mikron, mempunyai satu inti ( Soedarto, 2008 ). Siklus hidup
Manusia merupakan hospes insidental, sedangkan yang bertindak sebagai hospes alami adalah berbagai hewan ternak, misalnya sapi, kuda, domba, babi, kelinci dan bebek. Penularannya pada manusia diduga terjadi secara per oral, melalui makanan atau minuman tercemar ekskreta hewan penderita ( Soedarto, 2008 ). Plasmodium
Penyakit malaria sudah di kenal sejak tahun 1753 dan parasit menyebabkan malaria ditemukan oleh Laveran pada tahun 1880. Malaria pada manusia di sebabkan oleh empat spesies, yaitu Plasmodium yaitu Plasmodium falciparum, Pl. vivax, Pl. malariae, malariae, Pl. ovale ( ovale ( Soedarto, 2008 ). Distribusi geografik
Daerah tropis merupakan daerah endemis malaria, meskipun penyakit ini dilaporkan dari seluruh dunia, teruta di daerah yang terletak antara 40 lintang selatan dan 60 lintang utara ( Soedarto, 2008 ).
Siklus hidup
Siklus hidup Plasmodium berlangsung pada manusia dan nyamuk. Di dalam tubuh manusia yang merupakan hospes perantara, terjadi siklus aseksual yang terdiri dari empat tahapan, yaitu tahapan skizogoni, tahapan skizogoni eksoeritrsitik, tahap skizogoni eritrositik, dan tahap gametogoni utara ( Soedarto, 2008 ).
Morfologi
Di dalam sel – sel – sel sel parenkim hati, plasmodium di dapatkan bentuk skizon bentuk skizon preeritrositik yang berbeda ukuran dan jumlah di dalamnya. Pada Pl.vivax, skizon preeritrositik berisi berisi 12. 000 merizoit yang berukuran sekitar 42 mikron. Pada Pl. falcifarum skizon preeritrositik berisi 40. 000 merozoit yang berukuran 60 x 30 mikron, sedang pada P. ovale berisi 15. 000merozoit berukuran 75 x 45 mikron ( Soedarto, 2008 ).