BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA FAKULT FAKULTAS AS KEDOKTERAN
REFERAT Maret 2015
REFERAT: PSIKOTERAPI PADA GANGGUAN CEMAS
Oleh : Amr! M"#!$#$% 110 20& 0120
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNI'ERSITAS UNI'ERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2015 BAB I
1
PENDA(ULUAN
Saat ini semakin banyak orang yang memiliki masalah dalam hidupnya, beberapa diantaranya adalah masalah dalam menjalin hubungan dengan orang lain, masalah yang berhubungan dengan akademik, depresi, kecemasan, trauma, dan masalah dimasa lalu yang mengganggu fungsi seseorang sehari – hari. Banyak orang yang mencari psikoterapi dengan berbagai alasan, tetapi kebanyakan dari mereka mencari psikoterapi karena mereka membutuhkan bantuan untuk masalah – masalah yang sangat berat. Kebanyakan orang membicarakan masalahnya kepada teman dan keluarga, tetapi itu tidak mampu memperbaiki keadaan dirinya. Psikoterapi merupakan salah satu cara yang tepat untuk membicarakan masalah dan mendapatkan pemecahannya. Oleh karena itu psikoterapi sangatlah dibutuhkan dalam penyembuhan pada orangorang yang memiliki masalah terutama masalah kesehatan ji!a.
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2)1
DEFINISI
Psikoterapi " Psychotherapy# berasal dari dua kata, yaitu $ Psyche$ yang artinya ji!a, pikiran atau mental dan $Therapy$ yang artinya penyembuhan, pengobatan atau pera!atan. Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi keji!aan, terapi mental, atau terapi pikiran. Psikoterapi adalah cara pengobatan dengan ilmu kedokteran terhadap gangguan mental emosional dengan mengubah pola pikiran, perasaan, dan perilaku agar terjadi keseimbangan dalam diri indi%idu tersebut. Psikoterapi merupakan salah satu modalitas terapi yang terandalkan dalam tatalaksana pasien psikiatri disamping psikofarmaka dan terapi fisik. &,',( Psikoterapi merupakan suatu seni, dan terapis yang baik dapat membuat perbedaan yang bermakna. Secara umum, dalam mencari terapi yang cocok untuk setiap pasien "yaitu, pasien akan merasa nyaman dengan suatu jenis terapi tertentu dan juga terapisnya#. Pasienpasien menolak untuk diberi psikoterapi kecuali mereka merasa mendapat keuntungan dan dapat melakukan toleransi terhadap hal hal yang dilakukan) angka gugur "drop out# dapat cukup tinggi. *etapi indi%idual merupakan yang paling banyak digunakan dan jenisnya sangat ber%ariasi) terapi kelompok, keluarga dan perka!inan penggunaannya juga cukup luas.
2)2)
+,
.
TUJUAN PSIKOTERAPI
*ujuan Psikoterapi antara lain:+ &. -enguatkan daya tahan mental yang telah dimilikinya, dengan kata lain membuat seseorang itu bahagia dan sejahtera. '. -engembangkan mekanisme daya tahan mental yang baru dan yang lebih baik untuk mempertahankan fungsi pengontrolan diri, ataupun membuat seseorang tahu dan mengerti tentang dirinya. (. -eningkatkan kemampuan adaptasi terhadap lingkungannya. imana terapis harus melihat keadaan pasien, sejauh mana pasien membutuhkan bantuan. /olberg
menjelaskan tiga tingkatan psikoterapi. 3
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, psikoterapi dibedakan atas tiga tingkatan yaitu:(,0 1)
T$%*+at S,,-rt .Mem!$#+a% Ke"e$m/a%*a% Pa"$e%
Pada
terapi
suportif,
psikoterapi
bertujuan
untuk
memulihkan
keseimbangan pasien secara cepat dan menghilangkan masalahmasalah neurotik yang ada. *erapi supportif dilakukan pada pasien yang sebenarnya memiliki penyesuaian diri yang baik, namun memiliki masalah akibat tekanan lingkungan yang terlalu berlebihan. *erapi supportif juga ditunjukkan pada pasien yang memiliki mekanisme koping yang terbatas, tidak mampu mengatasi kecemasan, dan yang kurang memiliki moti%asi atau intelegensinya. 1ara atau pendekatan: bimbingan, reassurance, katarsis emosional, hipnosis, desensitisasi, eksternalisasi minat, manipulasi lingkungan, terapi kelompok. 2)
T$%*+at I%"$*#t .Ta% Ree+at$3
*erapi tingkatan insight dengan tujuan reedukatif untuk membantu pasien mencapai insight. -enurut 2elso dkk "dalam Ki%lighan dkk, '333#. 4stilah insight, menunjukkan derajat pemahaman pasien mengenai halhal yang digali selama proses terapi, yang bisa berupa pemahaman mengenai hubungan di dalam proses konseling, keberfungsian indi%idu diluar konseling, atau aspekaspek dinamika dan perilaku pasien. Secara teoritis, insight dialami pasien diduga akan meningkat selama proses psikoterapi dan gejalagejala akan berkurang seiring dengan peningkatan tersebut. 4ndi%idu yang mencapai insight selama proses terapi menunjukkan penurunan keluhan yang berkaitan dengan tekanan yang dirasakan. 1ara atau pendekatan: *erapi perilaku, terapi kelompok, terapi keluarga, psikodrama, dll. 4)
T$%*+at I%"$*#t T#era, .Ta% Re+-%"tr+t$3
5e%el ini bertujuan sebagai rekonstruktif. 5e%el ini mengupayakan tercapainya kesadaran atas konflikkonflik yang tidak disadari dan dengannya dengan mekanisme pertahanan tertentu. *ujuan utamanya adalah merasakan emosional yang bera!al dari pemahaman total melalui rekonstruksi kepribadian. 1ara atau pendekatan: Psikoanalisis klasik dan 6eo7reudian "8dler, 9ung,
4
Sulli%an,
orney,
;eich,
7romm,
Kohut,
dll.#,
psikoterapi
berorientasi
psikoanalitik atau dinamik. 2)4
JENIS PSIKOTERAPI
2)4)1 PSIKOANALISIS
Psikoanalisis adalah sebuah model perkembangan kepribadian, filsafat tentang sifat manusia, dan metode psikoterapi.
Secara historis, psikoanalisis
adalah aliran pertama dari tiga aliran utama psikologi. Psikoanalisis dimulai dengan pengobatan pasien dengan hipnosis. i tahun &<<& 8nna O, seorang !anita muda neurotik yang menderita gangguan %isual dan motorik yang multipel dan perubahan kesadaran, diobati oleh dokter ahli penyakit daiam dari =ienne, 9osef
Breuer. 4a mengamati
bah!a gejala pasien menghilang jika
ia
mengekspresikannya secara %erbal saat dihipnosis. *eknik psikoanalisa juga diperkenalkan oleh Sigmund 7reud. Sesuai dengan teorinya, 7reud mencoba menjelajahi alam ketidaksadaran pasiennya melalui !a!ancara yang dinamakan asosiasi bebas. *ahap penting dari teknik ini adalah jika katarsis, yaitu pasien bisa meluapkan emosinya sehingga menimbulkan perasaan lega. Sigmeun 7reud dan Breuer menggunakan tehknik secara bersama, mereka mendorong pasiennya untuk berkonsentrasi dengan mata tertutup pada ingatan masa lalu yang berhubungan dengan gejala mereka. -etoda konsentrasi tersebut akhirnya menjadi teknik asosiasi bebas. 7reud menginstruksikan pasiennya untuk mengatakan apa saja yang datang ke dalam pikirannya, tanpa menyensor pikiran mereka. -etoda ini masih sering digunakan sekarang dan merupakan salah satu ciri psikoanalisis, melalui mana pikiran dan perasaan yang berada dalam alam ba!ah sadar diba!a ke dalam alam sadar. Kelemahan teknik ini adalah bah!a proses penyembuhan bisa berlangsung selama bertahuntahun.',> 2)4)2 PSIKOTERAPI PSIKOANALITIK
Psikoterapi psikoasialitik adalah terapi yang didasarkan pada rumusan psikoanalitik yang telah dimodifikasi secara konseptual dan teknik. *idak seperti psikoanalisis, yang sebagian permasalahan akhirnya mengungkapkan dan bekerja selanjutnya melalui konflik infantil saat timbul dalam neurosis transferensi, psikoterapi psikonalitik memusatkan perhatian pada konflik pasien sekarang dan
5
pola dinamika sekarang yaitu, analisis masalah pasien dengan orang lain dan dengan dirinya sendiri. 9uga tidak seperti psikoanalisis, yang sebagai tekniknya menggunakan asosiasi bebas dan analisis neurosis transferensi, psikoterapi psikoanalitik ditandai dengan teknik !a!ancara dan diskusi yang jarang menggunakan asosiasi bebas, an sekali lagi tidak seperti psikoanalisis, psikoterapi psikoanalitik biasanya membatasi kerjanya pada transferensi dengan suatu diskusi reaksi pasien terhadap dokter pskiatrik dan orang lain. > 1)
P"$+-tera,$ /er-r$e%ta"$ t$!$+a%
*ilikan adalah pengertian pasien tentang fungsi psikologisnya dan kepribadiannya. ?ntuk mencapai tilikan, klinisi harus menyebutkan bidang atau tingkat pengertian atau pengalaman di mana pasien berada, Penekanan dokter psikiatrik pada terapi berorientasi tilikan "juga disebut terapi ekspresif dan psikoterapi psikoanalitik intensif# adalah pada nilai di mana pasien menggali sejumlah tilikan baru ke dalam dinamika perasaan, respon, perilaku sekarang dan khususnya, hubungan mereka sekarang dengan orang lain. alam lingkup yang lebih sempit penekanan adalah pada nilai untuk mengembangkan tilikan ke dalam respon pasien terhadap ahli terapi dan respon pada masa anak – anak. *erapi berorientasi tilikan adalah terapi yang terpilih untuk seorang pasien yang meniiliki kekuatan ego yang adekuat tetapi, karena satu dan lain alasan, tidak dapat atau tidak boleh menjalani psikoanalisis. > @fekti%itas terapi tidak tergantung sematamata pada tilikan yang dikembangkan atau digunakan. ;espon terapi pasien juga didasarkan pada faktor – faktor tertentu seperti pengungkapan perasaaan dalam suasana yang tidak menghakimi tetapi memiliki batasbatas, identifikasi dengan ahli terapi, dan faktor hubungan lainnya. ubungan terapetik tidak memerlukan suatu penerimaan tanpa pilih – pilih sama sekali terhadap apa yang dikatakan dan dilakukan pasien. Kadang – kadang ahli terapi harus menginter%ensi sisi ego yang relatif lemah dengan memberikan buktibukti yang tidak dapat disanggah sehingga pasien dapat mencoba untuk mencapai penyesuaian yang lebik baik atau dengan menentukan batas yang realistik untuk perilaku maladaptif pasien.> 2)
P"$+-tera,$ ",-rt$3
6
Psikoterapi suportif "juga disebut psikoterapi berorientasi hubungan# ini memiliki tujuan untuk memulihkan dan memperkuat pertahanan pasien dan mengintegrasikan kapasitas yang telah terganggu. 1ara ini memberikan suatu periode penerimaan dan ketergantungan bagi pasien yang membutuhkan bantuan untuk menghadapi rasa bersalah, malu dan kecemasan dan dalam menghadapi frustasi atau tekanan eksternal yang mungkin terlalu kuat untuk dihadapi. > *erapi suportif menggunakan sejumlah metoda, baik sendirisendiri atau konbinasi, termasuk : > •
Kepemimpinan yang kuat, hangat, dan ramah Pemuasan kebutuhan tergantungan
•
-endukung perkembangan kemandirian yang sah pada akhirnya
•
-embantu mengembangkan sublimasi yang menyenangkan "sebagai
•
contohnya, hobi# •
4stirahat dan penghiburan yang adekuat
•
-enghilangkan ketegangan eksternal yang berlebihan.jika mungkin
•
Pera!atan di rumah sakit jika diindikasikan
•
-edikasi untuk menghilangkan gejala
•
Bimbingan dan nasehat dalam menghadapi masalah sekarang. 1ara ini rnenggunakan teknik yang membantu pasien merasa aman, diterima, terlindungi, terdorong dan tidak merasa cemas. Psikoterapi suportif cocok untuk berbagai penyakit psikogenik. *erapi ini
dapat dipilih jika penilaian diagnostic menyatakan bah!a proses kematangan yang bertahap didasarkan pada perluasan sasaran baru untuk identifikasi, adalah jalan yang paling menjanjikan untuk perbaikan. Semua dokter kiranya harus dapat melakukan psikoterapi suportif jenis : katarsis, persusi, sugesti, penjaminan kembali, bimbingan dan penyuluhan "konseling#. Oleh karena itu, hal ini akan dibicarakan secara singkat di ba!ah ini: +
7
1.
Ventilasi atau katarsis ialah membiarkan pasien mengeluarkan isi hati
sesukanya. Sesudahnya biasanya ia merasa lega dan kecemasannya "tentang penyakitnya# berkurang, karena ia lalu dapat melihat masalahnya dalam proporsi yang sebenarnya. al ini dibantu oleh dokter dengan sikap yang penuh pengertian "empati# dan dengan anjuran. 9angan terlalu banyak memotong bicaranya "menginterupsi#. Aang dibicarakan ialah kekha!atiran, 2.
impulsimpuls, kecemasan, masalah keluarga, perasaan salah atau berdosa. Persuasi ialah menerangkan secara masuk akal tentang gejalagejala penyakitnya yang timbul akibat cara berpikir, perasaan, dan sikapnya terhadap masalah yang dihadapinya. Kritik diri sendiri oleh pasien penting untuk dilakukan. engan demikian maka impulsimpuls yang tertentu dibangkitkan, diubah atau diperkuat dan impulsimpuls yang lain dihilangkan atau dikurangi, serta pasien dibebaskan dari impulsimpuls yang sangat menganggu. Pasien pelanpelan menjadi yakin bah!a gejalagejalanya akan hilang. al ini dibantu dokter dengan sikap membangun, mengubah dan menguatkan impuls tertentu serta membebaskan dari impuls yang menggangu secara masuk akal dan sesuai hati nurani. Berusaha meyakinkan pasien
3.
dengan alasan yang masuk akal bah!a gejalanya akan hilang. Sugesti ialah secara halus dan tidak langsung menanamkan pikiran pada pasien atau membangkitkan kepercayaan padanya bah!a gejalagejala akan hilang. okter sendiri harus mempunyai sikap yang meyakinkan dan otoritas profesional serta menunjukkan empati. Pasien percaya pada dokter sehingga kritiknya berkurang dan emosinya terpengaruh serta perhatiannya menjadi sempit. 4a mengharapharapkan sesuatu dan ia mulai percaya. Bila tidak terdapat gangguan kepribadian yang mendalam, maka sugesti akan efektif, umpamanya pada reaksi kon%ersi yang baru dan dengan konflik yang dangkal atau pada neurosa cemas sesudah kecelakaan. Sugesti dengan aliran listrik "faradisasi# atau dengan masasi kadang kadang juga menolong, tetapi perbaikan itu cenderung untuk tidak menjadi tetap, karena pasien menganggap pengobatan itu datang dari luar dirinya. 9adi sugesti harus diikuti dengan reeduksi. 8nakanak dan orang dengan inteligensi yang sedikit kurang serta pasien yang berkepribadian tak matang 8
atau histerik lebih mudah disugesti. 9angan memaksamaksa pasien dan jangan memberikan kesan bah!a dokter menganggap ia membesarbesarkan gejalanya. 9angan menganggu rasa harga diri pasien. Pasien harus percaya bah!a gejalagejalanya akan hilang dan bah!a tidak terdapat kerusakan organik sebagai penyebab gejalagejala itu. 4a harus diyakinkan bah!a bila gejalagejala itu hilang, hal itu terjadi karena ia sendiri mengenal maksud gejalagejala itu dan bah!a timbulnya gejala itu tidak logis. 4.
Penjaminan kembali atau reassurance dilakukan melalui komentar yang
halus atau sambil lalu dan pertanyaan yang hatihati, bah!a pasien mampu berfungsi secara adekuat "cukup, memadai#. apat juga diberi secara tegas berdasarkan kenyataan atau dengan menekankan pada apa yang telah dicapai 5.
oleh pasien. Bimbingan ialah memberi nasehatnasehat yang praktis dan khusus "spesifik# yang berhubungan dengan masalah kesehatan "ji!a# pasien agar ia lebih sanggup mengatasinya, umpamanya tentang cara mengadakan hubungan
6.
antar manusia, cara berkomunikasi, bekerja dan belajar, dan sebagainya. Penyuluhan atau konseling "counseling# ialah suatu bentuk !a!ancara untuk membantu pasien mengerti dirinya sendiri lebih baik, agar ia dapat mengatasi suatu masalah lingkungan atau dapat menyesuaikan diri. Konseling biasanya
7.
dilakukan sekitar masalah pendidikan, pekerjaan, pernikahan dan pribadi. Kerja kasus sosial "social case!ork# secara tradisional didefinisikan sebagai suatu proses bantuan oleh seorang yang terlatih "pekerja sosial atau social !orker# kepada seorang pasien yang memerlukan satu atau lebih pelayanan sosial khusus. 7okusnya ialah pada masalah luar atau keadaan sosial dan tidak "seperti pada psikoterapi# pada gangguan dalam indi%idu itu sendiri. *idak diadakan usaha untuk mengubah pola dasar kepribadian, tujuannya ialah
.
hanya hendak menangani masalah situasi pada tingkat realistik "nyata#. !era"i kerja dapat berupa sekedar memberi kesibukan kepada pasien, ataupun berupa latihan kerja tertentu agar ia terapil dalam hal itu dan berguna
baginya untuk mencari nafkah kelak. 2)4)4 PSIKOTERAPI KELOMPOK Psikoterapi kelompok adalah terapi di mana orang yang memiliki penyakit emosional yang telah dipilih secara cermat ditempatkan ke dalam kelompok yang 9
dibimbing oleh ahli terapi yang terlatih untuk membantu satu sama lainnya dalarn menjalani perubahan kepribadian. engan menggunakan berbagai manu%er teknik dan gagasan teoritis, pembimbing menggunakan interaksi anggota kelompok untuk membuat perubahan tersebut. alam teknik ini, psikoterapis mengajak beberapa orang dalam proses terapi. Orangorang itu bisa terdiri atas sesama pasien dengan persoalan yang sejenis, bisa juga pasien dan keluarganya. *ujuannya adalah agar di ba!ah arahan psikoterapis, orangorang
dalam
kelompok itu bisa saling berbagi dan saling mendorong untuk kesembuhan. ',> Psikoterapi kelompok meliputi spektruin terapi teoritik dalam psikiatri suportif, terstruktur, terbatas !aktu "sebagai contohnya, kelornpok dengan orang psikotik yang kronis#, kognitif perilaku, interpersonal, keluarga, dan kelompok berorientasi analitik. ua kekuatan utama terapi kelompok, jika dibandingkan dengan terapi indi%idual, adalah " kesempatan untuk mendapatkan umpan balik segera dan teman sebaya pasien dan "'# kesempatan bagi pasien dan ahli terapi untuk mengobser%asi respon psikologis, emosional, dan perilaku pasien terhadap berbagai orang, mendapatkan berbagai transferensi.> 2)4)6
PSIKOTERAPI JENIS PRILAKU
*erapi perilaku "beha%ior therapy# berusaha menghilangkan masalah perilaku khusus secepatcepatnya dengan menga!asi perilaku belajar si pasien. Burus 7. Skinner merupakan seorang yang terkenal dalam bidang ini. + 8da tiga cara utama untuk menga!asi atau mengubah perilaku manusia, yaitu:+ &.
Perilaku
dapat
mendahuluinya,
diubah yang
dengan
mengubah
membangkitkan
peristi!aperisti!a
bentuk
perilaku
khusus
yang itu.
?mpamanya seorang anak yang tidak berprestasi di sekolah dan nakal di kelas hanya dengan seorang guru tertentu dapat menjadi efektif dan rajin bila '.
ia dipindahkan ke kelas lain diajar oleh seorang guru yang lain. Suatu jenis perilaku yang timbul dalam suatu keadaan tertentu dapat diubah atau dimodifikasi. ?mpamanya seorang anak dapat diajar untuk melihat dirinya sendiri dalam suatu kegiatan kompromi yang konstruktif dan tidak menunjukkan ledakan amarah bila ia menghadapi frustasi.
10
(.
8kibatnya suatu perilaku tertentu dapat diubah dan dengan demikian perilaku itu dapat dimodifikasi. ?mpamanya ia dihukum bila ia menganggu orang lain, dengan demikian rasa bermusuhan mungkin dapat diganti dengan sikap yang lebih kooperatif. *erapi perilaku dapat dilakukan secara indi%idual ataupun
secara
berkelompok. 4ndikasi utama ialah gangguan fobik dan perilaku kompulsif, disfungsi seual "umpamanya impotensi dan frigiditas# dan de%iasi seual "umpamanya ehibisionisme#. apat dicoba pada pikiranpikiran obsesif, gangguan kebiasaan atau penga!asan impuls "umpamanya gagap, enuresis dan berjudi secara kompulsif#, gangguan nafsu makan "obesitas dan anoreia# dan reaksi kon%ersi. *erapi perilaku tidak berguna pada skiCofrenia akut, depresi yang hebat dan hipomania. + 2)4)5
TERAPI KOGNITIF
*erapi kognitif adalah terapi terstruktur jangka pendek yang menggunakan kerja sama aktif antara pasien dan ahli terapi untuk mencapai tujuan terapetik. *erapi ini berorientasi terhadap rnasalah sekarang dan pemecahannya. *erapi biasanya dilakukan atas dasar indi%idual, !alaupun metoda kelompok juga digunakan. *erapi juga dapat digunakan bersamasama dengan obat.> *erapi kognitif telah diterapkan terutama untuk gangguan depresif "dengan atau tanpa gagasan bunuh din# tetapi, terapi ini juga telah digunakan pada kondisi lain, seperti gangguai panik, gangguan obsesifkompulsif, dan gangguan kepribadian paranoid, dan gangguan somatoform. *erapi depresi dapat berperan sebagai paradigma pendekatan kognitif. > 2)4)7
(IPNOTERAPI Pasien yang dalam trance hipnotik dapat mengingat ingatan yang tidak ada
dalam kesadaran dalam keadaan nonhipnotik. 4ngatan tersebut dapat digunakan dalam terapi untuk memperkuat hipotesis psikoanalitik terlepas dan dinamika pasien atau memungkinkan pasien menggunakan ingatan tersebut sebagai katalis untuk asosiasi baru.> Sebelum teknik psikoanalisis diperkenalkan, psikiater menggunakan teknik hipnotis untuk menurunkan ambang kesadaran dan mensugesti pasien untuk sembuh. *eknik ini bisa langsung menghilangkan gejala " instant #, tetapi 11
hanya berlangsung sesaat dan akan kambuh lagi jika pengaruh sugesti sudah hilang. Oleh karena itu, sekarang dikembangkan teknik hipnoterapi baru sehingga pasien atau klien bisa mensugesti dirinya sendiri, dan bisa sembuh total tanpa tergantung pada psikoterapis lagi.'
2)6
PSIKOTERAPI PADA GANGGUAN CEMAS
2)6)1 PSIKOTERAPI PADA GANGGUAN PANIK Tera,$ Per$!a+ a% K-*%$t$3
*erapi kognitif dan perilaku adalah terapi yang efektif untuk gangguan panik. ari berbagai respons disimpulkan bah!a terapi kognitif dan perilaku mengungguli terapi farmakologi saja. > Tera,$ K-*%$t$3
ua fokus utama terapi kognitif gangguan panik adalah instruksi mengenai keyakinan salah pasien dan informasi mengenai serangan panik. 4nstruksi mengenai keyakinan yang salah terpusat pada kecendrungan pasien untuk salah mengartikan sensasi tubuh ringan sebagai tanda khas akan terjadinya serangan panik, ajal, atau kematian. > A,!$+a"$ Re!a+"a"$
*ujuan aplikasi relaksasi "contohnya pelatihan relaksasi erbert Benson# adalah memberikan rasa kendali mengenai tingkat ansietas dan relaksasi. -elalui penggunaan teknik standar relaksasi otot dan membayangkan situasi yang membuat santai, pasien mempelajari teknik yang dapat membantu mereka mele!ati sebuah serangan panik. >,< Pe!at$#a% Per%a,a"a%
Karena hiper%entilasi yang berhubungan dengan serangan panik mungkin berkaitan dengan sejumlah gejala seperti pusing dan pingsan, satu pendekatan langsung
untuk
mengendalikan
serangan
panik
adalah
melatih
pasien
mengendalikan dorongan untuk melakukan hiper%entilasi. Setelah pelatihan seperti itu, pasien dapat menggunakan teknik untuk membantu mengendalikan hiper%entilasi selama serangan panik. >,< Tera,$ Ke!ar*a
12
Keluarga pasien dengan gangguan panik dan agoraphobia juga mungkin telah dipengaruhi oleh gangguan anggota keluarga. *erapi keluarga yang ditujukan pada edukasi dan dukungan sering bermanfaat. >,< P"$+-tera,$ Ber-r$e%ta"$ T$!$+a%
Psikoterapi berorientasi tilikan dapat memberi keuntungan di dalam terapi gangguan panik dan agoraphobia. *erapi berfokus membantu pasien mengerti arti ansietas yang tidak disadari yang telah dihipotesiskan, simbolisme situasi yang dihindari, kebutuhan untuk menekan impuls, dan keuntungan sekunder gejala tersebut. >,< 2)6)2 PSIKOTERAPI PADA FOBIA SPESIFIK DAN FOBIA SOSIAL
*erapi yang paling banyak dipelajari dan paling efektif untuk fobia mungkin adalah terapi perilaku. 8spek kunci keberhasilan terapi adalah " komitmen pasien terhadap terapi, "'# masalah dan tujuan yang teridentifikasi jelas, "(# strategi alternati%e yang tersedia untuk menghadapi perasaannya. Berbagai teknik terapi perilaku telah dilakukan, yang paling laCim adalah desentisasi sistematik, suatu metode yang dipelopori 9oseph /olpe. Pada metode ini pasien secara serial dipajankan pada daftar stimulus penginduksi ansietas yang telah ditentukan sebelumnya dan diberi tingkatan hirarki dari yang paling tidak menakutkan sampai yang paling menakutkan. >,<,D F-/$a S,e"$3$+
*erapi pajanan adalah terapi yang paling laCim digunakan. Pada metode ini terapis mendesentisasi pasien dengan menggunakan serangkaian pajanan bertingkat yang ditingkatkan sendiri oleh pasien terhadap stimulus fobik, dan mengajarkan pasien berbagai teknik menghadapi ansietas termasuk relaksasi, kendali pernapasan, dan pendekatan kognitif. Pendekatan kognitif mencakup memperkuat penyadaran bah!a situasi fobik, pada kenyataannya aman. >,<,D F-/$a S-"$a!
Psikoterapi untuk fobia sosial tipe menyeluruh meliputi kombinasi antara metode perilaku dan kognitif, termasuk pelatihan ulang kognitif, desensitasi, latihan selama sesi terapi, dan serangkaian tugas rumah. 2)6)4
PSIKOTERAPI PADA GANGGUAN OBSESIF KOMPULSIF
13
*anpa adanya studi yang adekuat mengenai psikoterapi berorientasi tilikan untuk O1, setiap generalisasi yang %alid mengenai efekti%itasnya sulit dibuat, !alaupun terdapat laporan tidak resmi mengenai keberhasilannya. 8nalisis indi%idual melihat perubahan yang mencolok dan bertahan lama untuk kebaikan pasien dengan gangguan kepribadian obsesif kompulsif, khususnya ketika mereka bisa menghadapi impuls agresif yang terletak di belakang ciri karakter mereka. Psikoterapi suportif secara pasti memiliki tempat, terutama pada pasien O1 yang !alaupun gejalanya memiliki keparahan yang beragam, mampu bekerja dan melakukan penyesuaian sosial. engan kontak regular dan terus menerus dengan orang yang professional, tertarik, simpatik, dan memberi semangat, pasien mungkin mampu berfungsi dengan bantuan ini, yang tanpanya gejala tersebut dapat menjadikan mereka lemah. >,<,D 2)6)6
PSIKOTERAPI PADA GANGGUAN STRES PASCA TRAUMA DAN GANGGUAN STRES AKUT
Psikoterapi psikodinamik dapat berguna dalam terapi pada banyak pasien P*S. i sejumlah kasus, rekonstruksi peristi!a traumatik dengan abreaksi dan katarsis terkait dapat bersifat terapeutik, tetapi psikoterapi harus diindi%idualisasi, karena mengalami kembali trauma dapat terlalu berat untuk sejumlah pasien. 4nter%ensi psikoterapeutik P*S mencakup terapi perilaku, terapi kognitif, dan hipnosis. Banyak klinisi menyarankan psikoterapi terbatas !aktu untuk korban trauma. >,<,D 2)6)5
PSIKOTERAPI PADA GANGGUAN ANSIETAS MEN8ELURU(
Pendekatan psikoterapeutik utama gangguan ansietas menyeluruh adalah terapi perilakukognitif, suportif dan psikoterapi berorientasi tilikan. Pendekatan kognitif secara langsung ditujukan pada distorsi kognitif pasien yang didalilkan dan pendekatan perilakuditujukan pada gejala somatik secara langsung. *eknik utama yang digunakan pada pendekatan perilaku adalah relaksasi dan biofeedback. >,<,D Sebagaian besar pasien mengalami berkurangnya ansietas secara nyata ketika diberikan kesempatan untuk mendiskusikan kesulitan mereka dengan dokter yang simpati dan peduli. Perbaikan gejala sering memungkinkan pasien
14
berfungsi efektif di dalam pekerjaan dan hubungannya seharihari sehingga mendapatkan hadiah dan kepuasaan baru yang juga bersifat terapeutik.
>,<,D
BAB III
15
KESIMPULAN
Psikoterapi adalah cara pengobatan dengan ilmu kedokteran terhadap gangguan mental emosional dengan mengubah pola pikiran, perasaan, dan perilaku agar terjadi keseimbangan dalam diri indi%idu tersebut. Psikoterapi merupakan salah satu modalitas terapi yang terandalkan dalam tatalaksana pasien psikiatri disamping psikofarmaka dan terapi fisik. *ujuan Psikoterapi antara lain: &.
-enguatkan daya tahan mental yang telah dimilikinya, dengan kata lain
'.
membuat seseorang itu bahagia dan sejahtera. -engembangkan mekanisme daya tahan mental yang baru dan yang lebih baik untuk mempertahankan fungsi pengontrolan diri, ataupun membuat
(.
seseorang tahu dan mengerti tentang dirinya. -eningkatkan kemampuan adaptasi terhadap lingkungannya. i antara sekian banyak bentuk dan jenis psikoterapi yang ada, tidak satu
pun terbukti lebih unggul daripada yang lain. Perbaikan terapeutik yang dicapai, ditentukan oleh faktorfaktor) *ujuan yang ingin dicapai, moti%asi pasien, kepribadian dan ketrampilan terapis, serta teknik yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
16
1.
-ansjoer 8, et al. Kapita selekta kedokteran. -edia 8esculapius. '33&
2.
5estari ;. Pengertian Psikoterapi dan Jenis Psikoterapi. EonlineF. & 8pr '3&(
Ecited
'>
8gt
'3&(F)
8%ailable
7rom
?;5
:
http:GG!!!.psikoterapis.comGHenIapaitupsikoterapiJ'10 3.
-appiare 8. Pengantar Konseling dan Psikoterapi. 9akarta: P* ;aja 2rafindo. &DD'
4.
-aramis /7. Psikoterapi, 1atatan 4lmu Kedokteran 9i!a. ed. >. 8irlangga ?ni%ersity. &DD<
5.
8n
@tension
of
PSA1O*@;8PA:
the
Principles
P?;POS@,
of
8
1ourse
P;O1@SS
86
in
-iracles.
P;81*41@.
http:GGcourseinmiracles.comGacourseinmiraclesGacimIsupplementsGtherapy.ht m 6. e!el
dan
Tingkatan
dala"
Psikoterapi.
http:GG!!!.psychologymania.comG'3&'G3(Gle%eldantingkatandalam psikoterapi.html #.
Kaplan, Sadocks. Psikoterapi, Buku 8jar Psikiatri Klinis. @d '. 9akarta: Penerbit Buku Kedokteran @21. '3&'
$.
@l%ira S, adisukanto 2. %uku &'ar Psikiatri. Jakarta( %adan Penerbit
)K*+. 2,1, -. Keeton 1P, Kolos 81, /alkup 9*. Pediatric generaliCed aniety disorder: epidemiology, diagnosis, and management. Paediatr rugs. '33D)&&"(#:&>& <(. E-edlineF. 1,. /illiam ; Aates, -, -S. &n/iety isorder . Oklahoma: 5aureate 4nstitute for Brain ;esearch, epartment of Psychiatry, ?ni%ersity of Oklahoma 1ollege of -edicine at *ulsa) 8merican 8cademy of 7amily Physicians and 8merican Psychiatric 8ssociation ) 8ugust '3&&
17
18