RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR SERTA KEDUDUKAN DAN PERAN PNS
Oleh :
HUMAM AULIA, S.T. 199306212018021001 Mentor: Ir. SUSI MDS. SIMANJUNTAK, M.T. Coach : Ir. NIRWAN JAYA, M.M.
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III/BATCH III BALAI DIKLAT PUPR WILAYAH III BANDUNG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN ANGGARAN 2018
LEMBAR PERSETUJUAN GAGASAN AKTUALISASI
JUDUL: MENINGKATKAN PENGETAHUAN CPNS MENGENAI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DENGAN KEGIATAN COFFEE MORNING DAN E-BOOK DAN E-BOOK SPAM SPAM
OLEH: NAMA
: HUMAM AULIA, S.T.
NIP
: 199306212018021001 199306212018021001
UNIT KERJA
: DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
Mengetahui, Coach
Menyetujui, Mentor
Ir. Nirwan Jaya, M.M
Ir. Susi MDS. Simanjuntak, M.T.
NIP. 195906261991031003 195906261991031003
NIP. 196011211990072001 196011211990072001
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga dapat menyelesaikan “Rancangan Aktualisasi NilaiNilai-nilai Dasar Profesi PNS”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh surat keterangan lulus Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ir. Nirwan Jaya, M.M., sebagai coach yang selalu membimbing dalam menyusun rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS. 2. Ir. Susi MDS. Simanjuntak, M.T., sebagai mentor yang telah memberikan arahan dan masukan kepada penulis. 3. Husnan Tajrie, ST., MT., sebagai penguji yang telah memberikan masukan dan saran. 4. Para Widyaiswara yang telah membimbing penulis selama Pelatihan Dasar CPNS Golongan III. 5. Panitia penyelenggara yang telah membantu selama proses kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III. 6. Teman-teman Pelatihan Dasar CPNS Golongan III untuk kebersamaan yang terjalin bersama selama masa kegiatan Pelatihan Dasar CPNS. Rancangan aktualisasi ini tidaklah luput dari kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan membantu dalam penyempurnaan isi dari rancangan aktualisasi ini. Penulis berharap semoga rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.
Jakarta, 14 Juli 2018
Humam Aulia, S.T.
iii
DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................................ii KATA PENGANTAR ...................................................................................................iii DAFTAR ISI .................................................................................................................. iv DAFTAR TABEL ...........................................................................................................v DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... vi BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ I-1
1.1
Latar Belakang .................................................................................. I-1
1.2
Tujuan................................................................................................ I-2
1.3
Manfaat.............................................................................................. I-2
BAB II NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS ...................................................... II-1
2.1
Nilai-Nilai Aneka ............................................................................. II-1
2.2
Manajemen PNS ............................................................................... II-2
2.3
Whole of Government ....................................................................... II-5
2.4
Pelayanan Publik .............................................................................. II-6
BAB III DESKRIPSI UNIT ORGANISASI .......................................................... III-1
3.1
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat .................III-1
3.2
Direktorat Jenderal Cipta Karya ......................................................III-2
3.3
Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum ............III-3
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI............................................................... IV-1
4.1
Environmental Scanning ................................................................ IV-1
4.2
Gejala Isu........................................................................................ IV-1
4.3
Identifikasi Isu ................................................................................ IV-1
4.4
Analisa Isu ...................................................................................... IV-1
4.5
Latar Belakang dan Dampak Isu .................................................... IV-2
4.6
Rancangan Kegiatan Aktualisasi .................................................... IV-3
BAB V PENUTUP ......................................................................................................V-1
5.1
Kesimpulan.......................................................................................V-1
5.2
Kendala Dan Strategi .......................................................................V-1
Daftar Pustaka .............................................................................................................vii i
iv
DAFTAR TABEL Halaman
Tabel 1 Penapisan Isu dengan Metode USG ............................................................... IV-2 Tabel 2 Rancangan Kegiatan Aktualisasi .................................................................... IV-3 Tabel 3 Time Schedule ................................................................................................. IV-8 Tabel 4 Time Schedule .................................................................................................. V-1
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Struktur Organisasi Direktorat PSPAM...................................................... III-4
vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara No. 17 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar bagi Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III diselenggarakan untuk membentuk PNS profesional yang berkarakter yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh sikap perilaku bela negara, nilai-nilai dasar PNS dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, serat menguasai bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat. Untuk mencapai kompetensi ASN/PNS yang profesional, peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III dibekali dengan nilai-nilai dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan profesi ASN/PNS secara profesional sebagai pelayan masyarakat yang meliputi: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Kelima nilai-nilai dasar ini untuk selanjutnya diakronimkan dengan ANEKA. Keberhasilan pembekalan nilai-nilai dasar profesi ASN/PNS pada Pelatihan Dasar ini bukan hanya diukur melalui pemahaman kelima dasar profesi itu, tetapi juga diukur dari kemampuan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar dalam konteks pekerjaan di tempat kerja atau di instansi yang ditunjuk sebagai tempat kerja peserta. Tahap aktulisasi merupakan komponen utama pelaksanaan Pelatihan Dasar PNS dengan mengangkat agenda pelayanan publik, Whole of Government dan Manajemen ASN. Pengaktualisasikan agenda-agenda tersebut pada saat habituasi (penerapan di unit organisasi) dikaitkan dengan penerapan nilai-nilai dasar ANEKA. Pemahaman yang lengkap tentang kelima dasar profesi PNS/ASN tersebut akan menjadi modal yang sangat berarti dalam pengaktualisasiannya. Pemahaman tersebut akan diproses dalam suatu rangkaian kegiatan aktualisasi. Mengaktualisasikan hasil rancangan di tempat bekerja, melaporkan hasil aktualisasi dalam seminar dan membuat rencana aksi penyempurnaan aktualisasi. Pengaktualisasian nilai-nilai dasar profesi PNS/ASN tersebut sebagai internalisasi materi yang diterima selama mengikuti Pelatihan Dasar harus memiliki keterkaitan yang
I-1
kuat antara materi yang diberikan selama pembelajaran dengan implementasi nilai-nilai dasar profesi ASN/PNS yang akan dibuat/direncanakan, harus memiliki nilai strategis yang tinggi terutama dalam mengimplementasikan rancangan yang akan dilaksanakan oleh setiap peserta pada lingkup unit kerjanya. 1.2 Tujuan
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (LATSAR CPNS) bertujuan untuk membentuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang profesional yakni PNS yang berkarakter sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat, pelaksana kebijakan publik, dan perekat/pemersatu bangsa, serta dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS di tempat kerja. Tujuan rancangan aktualisasi ini antara lain: 1. Mengetahui nilai-nilai dasar yang harus dimiliki dan dipahami oleh Aparatur Sipil Negara. 2. Mengaktualisasikan
nilai-nilai
dasar
PNS
yaitu
ANEKA
(Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi). 3. Mampu menganalisis dampak, apabila nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan peran PNS dalam NKRI yang tidak diaplikasikan dalam pelaksanaan tugas jabatannya yang dituangkan pada laporan. 1.3 Manfaat
Rancangan kegiatan aktualisasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat adalah sebagai berikut: 1. Bagi peserta Latsar dapat menginternalisasikan nilai - nilai dasar ASN sehingga diharapkan terbentuk kader ASN yang profesional dan berkarakter sebagai pelayan masyarakat. 2. Bagi institusi manfaat yang dapat diperoleh dapat memberikan berupa solusi dalam mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi.
I-2
BAB II NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
2.1 Nilai-Nilai Aneka a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi pertanggungjawabannya yang telah menjadi amanahnya. Amanah dari seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik berupa mengambil pilihan yang tepat dan benar, menghindari dan mencegah politik praktis, serta konsisten dan dapat diandalkan. Indikator yang terkandung dalam akuntabilitas yaitu: 1. transparansi,
5. kejelasan target,
2. integritas,
6. konsisten,
3. tanggung jawab,
7. netralitas dan
4. kejadian,
8. kejujuran
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah cara pendang mengenai rasa cinta terhadap bangsa dan negara serta sekaligus menghormati bangsa lain, PNS harus memiliki nilai nasionalisme yang kuat dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayanan publik dan pemersatu bangsa berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Indikator yang terdapat dalam nilai nasionalisme yaitu religius (patuh kepada ajaran agama), hormat menghormati, kerjasama, tidak memaksakan kehendak, jujur, amanah (dapat dipercaya), adil, persamaan derajat, tidak diskriminatif, mencintai sesama manusia, tenggang rasa, membela kebenaran, persatuan, rela berkorban, cinta tanah air, memelihara ketertiban, disiplin, musyawarah, kekeluargaan, menghormati keputusan, tanggung jawab, kepentingan bersama, gotong royong, sosial, tidak menggunakan hak yang bukan miliknya, hidup sederhana, kerja keras dan menghargai karya orang lain. c. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi kritis mengenai standar/norma yang menentukan baik/baik, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar dalam etika publik: a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara Pancasila
II-1
b. Setia dan mempertahankan UUD 1945 c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian e. Menciptakan lingkungan kerja ynag non diskriminatif f.
Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
g. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah i.
Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun
j.
Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama l.
Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
m. Mendorong kesetaran dalam pekerjaan n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir Indikator etika publik yaitu: a. jujur
g. sopan
b. bertanggung jawab
h. taat
c. integritas tinggi
pada
peraturan
undangan
d. cermat
i.
taat perintah
e. disiplin
j.
menjaga rahasia
f.
perundang-
hormat
d. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah pelaksanaan fungsi pelayanan publik yang berorientasi pada efisiensi, efektivitas dan mutu. Instansi tempat PNS bekerja sangat perlu untuk menetapkan perencanaan mutu, termasuk didalamnya adalah menyusun standar mutu yang akan menjadi pedoman dalam proses implementasi hingga sampai pada pengawasan dan perbaikan mutu. Indikator komitmen mutu yakni:
II-2
a. Efektivitas Richard L. Draft dalam Tita Maria Kanita (2010:8) mendefinisikan efektivitas organisasi berarti sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan atau berhasil mencapai apapun yang dikerjakan. b. Efisiensi Richard L. Draft dalam Tita Maria Kanita (2010:8) mendefinisikan efisiensi organisasi adalah jumlah sumberdaya yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Efisiensi dapat dihitung sebagai jumlah sumberdaya yang digunakan untuk menghasilkan barang/jasa. c. Inovasi Richard L. Draft dalam Tita Maria Kanita (2010:8) menyatakan bahwa inovasi terhadap barang/jasa adalah cara utama dimana suatu organisasi beradaptasi terhadap perubahan-perubahan di pasar, perubahan teknologi dan perubahan persaingan. d. Berorientasi mutu Berorientasi mutu merupakan suatu ketertarikan atau orientasi seseorang untuk melihat rincian dan tingkatan terhadap suatu standar yang telah ditetapkan. e. Anti Korupsi
Anti Korupsi merupakan nilai dasar yang menunjukkan segala tindakan atau upaya yang dilakukan untuk mencegah, melawan dan memberantas tindak kejahatan yang menguntungkan dirinya sendiri serta merugikan negara dan masyarakat. Kesadaran anti korupsi dibangun melalui pendekatan spiritual yang dikaitkan dengan tanggung jawab manusia dalam membawa amanah. Indikator yang menunjukan nilai anti korupsi adalah jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, mandiri, adil, berani dan peduli. Dalam menjalankan fungsi sebagai PNS sebagai pelayan publik harus mengacu pada kedudukan, peran, kode etik dan kode perilaku yang terdapat dalam manajemen PNS. 2.2 Manajemen PNS a.
Kedudukan PNS
Manajemen PNS adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
II-2
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Kedudukan atau status jabatan PNS dalam system birokrasi selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang professional. Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas: a. Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan b. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). b. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan public, pelayan public dan perekat dan pemersatu bangsa. Selanjutnya Pegawai ASN bertugas untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas, dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selanjutnya peran dari Pegawai ASN: perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. c.
Hak dan Kewajiban ASN
Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum, suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun umum. Dapat diartikan bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau layak diterima. Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Hak ASN yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, untuk seorang PNS berhak untuk mendapat gaji, tunjangan, dan fasilitas; cuti; jaminan pensiun dan jaminan hari tua; perlindungan; dan pengembangan kompetensi. Sedangkan PPPK berhak memperoleh gaji dan tunjangan; cuti; perlindungan; dan pengembangan kompetensi.
II-3
Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang bersifat kontraktual, adapun kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah: 1.
Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;
2.
Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3.
Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang;
4.
Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5.
Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab;
6.
Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;
7.
Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
8.
Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
d.
Kode Etik dan Kode Perilaku ASN
Dalam UU ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN: 1.
Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi;
2.
Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3.
Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4.
Melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
5.
Melaksnakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
6.
Menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan negara;
7.
Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab, efektif, dan efisien;
8.
Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
II-4
9.
Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain; 11. Memegang teguh nilai dasar asn dan selalu menjaga reputasi dan integritas asn; dan 12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai asn. Dalam mencapai menyelesaikan suatu isu, k/l tidak dapat menyelesaikannya tanpa bekerjasama, berkolaborasi dan berkoordinasi dengan k/l yang lain sehingga dibutuhkan konsep whole of government agar kerjasama, kolaborasi dan koordinasi dapat terlaksana. 2.3 Whole of Government
Dalam pengertian USIP, WoG ditekankan pada pengintegrasian upaya-upaya kementerian atau lembaga pemerintah dalam mencapai tujuan-tujuan bersama. WoG juga dipandang sebagai bentuk kerjasama antar seluruh aktor, pemerintah dan sebaliknya. Pengertian dari USIP ini menunjukkan bahwa WoG tidak hanya merupakan pendekatan yang mencoba mengurangi sekat-sekat sektor, tetapi juga penekanan pada kerjasama guna mencapai tujuan-tujuan bersama. Dari dua pengertian di atas, dapat diketahui bahwa karakteristik pendekatan WoG dapat dirumuskan dalam prinsip-prinsip kolaborasi, kebersamaan, kesatuan, tujuan bersama, dan mencakup keseluruhan aktor dari seluruh sektor dalam pemerintahan. Dalam banyak literatur lainnya, WoG juga sering disamakan atau minimal disandingkan dengan konsep policy integration, policy coherence, cross-cutting policymaking, joined-up government, concerned decision making, policy coordination atau cross government . WoG memiliki kemiripan karakteristik dengan konsep-konsep tersebut, terutamakarakteristik integrasi institusi atau penyatuan pelembagaan baik secara formal maupun informal dalam satu wadah. Ciri lainnya adalah kolaborasi yang terjadi antar sektor dalam menangani isu tertentu. Namun demikian terdapat pula perbedaannya, dan yang paling nampak adalah bahwa WoG menekankan adanya penyatuan keseluruhan (whole) elemen pemerintahan, sementara konsep-konsep tadi lebih banyak menekankan pada pencapaian tujuan, proses integrasi institusi, proses
II-5
kebijakan dan lainnya, sehingga penyatuan yang terjadi hanya berlaku pada sektorsektor tertentu saja yang dipandang relevan. Tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan WoG di tataran praktek antara lain adalah: 1. Kapasitas SDM dan institusi Kapasitas SDM dan institusi-institusi yang terlibat dalam WoG tidaklah sama. Perbedaan kapasitas inibisa menjadi kendala serius ketika pendekatan WoG, misalnya, mendorong terjadinya merger atau akuisisi kelembagaan, di mana terjadi penggabungan SDM dengan kualifikasi yang berbeda. 2. Nilai dan budaya organisasi Seperti halnya kapasitas SDM dan institusi, nilai dan budaya organisasi pun menjadi kendala manakala terjadi upaya kolaborasi sampai dengan penyatuan kelembagaan 2.4 Pelayanan Publik a. Pengertian Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah “Sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. (Lembaga Administrasi Negara: 1998). Sementara Departemen Dalam Negeri menyebutkan bahwa: Pelayanan publik adalah suatu proses bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang memerlukan kepekaan dan hubungan interpersonal tercipta kepuasan dan keberhasilan. Setiap pelayanan menghasilkan produk, baik berupa barang dan jasa (Pengembangan Kelembagaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, 2004). Pelayanan publik dapat disimpulkan sebagai pemberian layanan atau melayani keperluan orang atau masyarakat dan/atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu, sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan. Dengan demikian, terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu unsur pertama, adalah organisasi penyelenggara pelayanan publik, unsur kedua, adalah penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan, dan unsur ketiga, adalah kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).
II-6
BAB III DESKRIPSI UNIT ORGANISASI
3.1 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (PUPR) merupakan Kementerian dalam Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang membidangi urusan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan
umum
dan
perumahan
rakyat
untuk
membantu
Presiden
dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyelenggarakan fungsi: a. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan sumber daya air, penyelenggaraan jalan, penyediaan perumahan dan pengembangan kawasan permukiman, pembiayaan perumahan, penataan bangunan gedung, sistem penyediaan air minum, sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan, dan pembinaan jasa konstruksi; b.
koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
c. pengelolaan barang milik/kekayaan Negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; d. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; e. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di daerah; f.
pelaksanaan penyusunan kebijakan teknis dan strategi keterpaduan pengembangan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat;
g. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat;
V-1
h. pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat; dan i.
pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
3.2 Direktorat Jenderal Cipta Karya
Direktorat Jenderal Cipta Karya mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan sesuai dengan peraturan perundangundangan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 476, Direktorat Jenderal Cipta Karya menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan; b. pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan sesuai dengan perundang-undangan; c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan; d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan;
V-2
f. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Cipta Karya; dan g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. 3.3 Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanakan kebijakan, penyusunan produk pengaturan, pembinaan dan pengawasan serta fasilitasi di bidang pengembangan sistem penyediaan air minum. Adapun fungsi dari Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, adalah sebagai berikut : a. penyusunan kebijakan dan strategi, perencanaan teknis, evaluasi dan pelaporan pengembangan sistem penyediaan air minum; b. penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan sistem penyediaan air minum perkotaan, perdesaan, kawasan khusus; c. pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan sistem penyediaan air minum perkotaan, perdesaan, kawasan khusus, serta fasilitasi penyediaan tanah; d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan sistem penyediaan air minum; e. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur,
dan kriteria
di
bidang
pengembangan sistem penyediaan air minum; f.
fasilitasi dan pemberdayaan kelembagaan di bidang pengembangan sistem penyediaan air minum; dan
g. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat. Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum terdiri atas Subdirektorat Perencanaan Teknis, Subdirektorat SPAM Perkotaan, Subdirektorat SPAM Perdesaan, Subdirektorat SPAM Khusus, Subdirektorat Standardisasi dan Kelembagaan, serta Subbagian Tata Usaha. Struktur organisasi Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman disajikan pada
Gambar 1 .
V-3
Gambar 1 Struktur Organisasi Direktorat PSPAM
V-4
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 E nvironmental Scanning
Environmental scanning merupakan sikap peduli terhadap isu masalah dalam organisasi dan sekaligus bentuk kemampuan memetakan hubungan kausalitas yang terjadi. 3.2 Gejala Isu
Berdasarkan hasil pengamatan saat melakukan On Job Training (OJT) di Direktorat PSPAM ditemukan hal-hal sebagai berikut: 1. Kebersihan dan kerapian ruangan terganggu dengan adanya tumpukan arsip yang belum tertata dengan baik; 2. Tidak tersedianya tempat penyimpanan dokumen yang tidak terpakai; 3. Beberapa PNS kembali dari jam istirahat tidak tepat waktu; 4. Kurangnya informasi pegawai yang hadir bekerja tetapi tidak berada di ruangan kerja; 5. Beberapa CPNS yang ditempatkan di Direktorat PSPAM belum memiliki pengetahuan yang cukup mengenai sistem penyediaan air minum. 3.3 Identifikasi Isu
Dari beberapa gejala isu yang ditemukan, dapat ditarik kesimpulan mengenai isu-isu sejenis diantaranya: 1. Kurang disiplinnya pegawai di lingkungan Direktorat PSPAM; 2. Pengendalian arsip di Direktorat PSPAM yang belum tertata dengan baik; 3. Minimnya pengetahuan CPNS yang ditempatkan di Direktorat PSPAM mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan sistem penyediaan air minum. 3.4 Analisa Isu
Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring . Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan: 1. Urgency atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
V-1
2. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak. 3. Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
Tabel 1 Penapisan Isu dengan Metode USG No 1
2
3
Isu Kurang disiplinnya pegawai di lingkungan Direktorat PSPAM Pengendalian arsip di Direktorat PSPAM yang belum tertata dengan baik Minimnya pengetahuan CPNS yang ditempatkan di Direktorat PSPAM mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan sistem penyediaan air minum.
Keterangan:
Urgency
Seriousness
Growth
Total
Ranking
3
3
4
10
2
2
3
3
9
3
4
4
4
12
1
5 – Sangat Penting
2 – Kurang Penting
4 – Penting
1 – Tidak Penting
4 – Cukup Penting
4.1 Latar Belakang dan Dampak Isu
Isu Minimnya pengetahuan CPNS yang ditempatkan di Direktorat PSPAM mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan sistem penyediaan air minum dirasakan langsung oleh penulis beserta CPNS lainnya yang ditempatkan di Direktorat PSPAM. Minimnya pengetahuan mengenai SPAM dikarenkan basik dari 17 dari 37 CPNS di Direktorat PSPAM adalah Teknik Sipil dan belum ada mayoritas belum berpengalaman di bidang SPAM. Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki peranan yang menentukan dalam penyelenggaraan negara. Untuk penyelengaraan negara dengan luas wilayah dan sumber daya yang besar, diperlukan sosok PNS yang profesional, yaitu PNS yang mampu
V-2
melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien. Berbagai dampak yang akan ditimbukan apabila isu tersebut tidak segera ditangani antara lain; 1.
Kinerja CPNS selama OJT tidak optimal;
2.
Kurang optimalnya fungsi dari Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;
3.
Terhambatnya pencapaian visi dan misi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
V-3
4.2 Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Unit Kerja
:
Subdirektorat SPAM Perkotaan
Identifikasi Isu
:
1. Kurang disiplinnya pegawai Direktorat PSPAM; 2. Pengendalian arsip di Direktorat PSPAM yang belum tertata dengan baik; 3. Minimnya pengetahuan pegawai baru/CPNS yang ditempatkan di Direktorat PSPAM mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan sistem penyediaan air minum
Isu yang Diangkat
:
Minimnya pengetahuan CPNS yang ditempatkan di Direktorat PSPAM mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan sistem penyediaan air minum.
Gagasan pemecahan isu
:
Meningkatkan pengetahuan CPNS mengenai sistem penyediaan air minum dengan kegiatan coffee morning dan e-book SPAM. Tabel 2 Rancangan Kegiatan Aktualisasi
No
1 1
Kegiatan
2 Persiapan melakukan questioner awal
Tahapan Kegiatan
Output Hasil
3 4 Koordinasi dengan Notulen mentor dan pihak terkait
Membuat questioner mengenai pemahaman terhadap SPAM kepada CPNS
Hasil questioner
Nilai-Nilai Dasar
5 Akuntabilitas, indikator yang terkandung adalah bertanggung jawab atas rencana aktualisasi yang akan dilaksanakan, kejelasan target dengan adanya rancangan jadwal presenter Nasionalisme, indikator
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Terhadap Visi Misi Organisasi Organisasi 6 7 Coffee morning dan Integritas dalam pembuatan e-book bertanggungjawab atas dan mengenai sistem tugasnya penyediaan air minum memberikan Profesional, orientasi kontribusi dalam misi dan visioner mewujudkan SDM dalam melaksanakan yang profesional, questioner dan sehingga ketika mengatur jadwal ditugaskan CPNS
V-3
No
Kegiatan
Tahapan Kegiatan
Membuat jadwal presenter di kegiatan coffee morning
Output Hasil
Rancangan jadwal kegiatan Jadwal presenter coffee morning
2
Coffee morning
Menyediakan tempat Mengundang CPNS Direktorat PSPAM
Surat undangan
Melaksanakan coffee morning
Notulen
Nilai-Nilai Dasar
yang terkandung adalah adanya kerja sama dan musyawarah dalam melaksanakan koordinasi Etika Publik, indikator yang terkandung adalah menjaga rahasia hasil questioner dari CPNS Akuntabilitas, indikator yang terkandung adalah konsisten dalam melaksanakan coffee morning
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi dapat berkontribusi dalam melaksanakan tusi Direktorat PSPAM dan ikut mewujudkan visi dan misi Kementerian PUPR
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
kegiatan Etika-Akhlakul karimah dalam melakukan koordinasi
Coffee morning dan Integritas dalam pembuatan e-book bertanggungjawab atas dan mengenai sistem tugasnya penyediaan air minum memberikan Profesional, orientasi kontribusi dalam misi, visioner, dan Nasionalisme, indikator mewujudkan SDM Etika-Akhlakul yang terkandung adalah yang profesional, karimah dalam kekeluargaan dalam sehingga ketika melaksanakan coffee melaksanakan coffee ditugaskan CPNS morning morning dapat berkontribusi dalam melaksanakan Etika Publik, indikator tusi Direktorat yang terkandung adalah PSPAM dan ikut sopan dan hormat dalam mewujudkan visi pelaksanaan coffee dan misi morning Kementerian PUPR
V-4
No
3
Kegiatan
Tahapan Kegiatan
Membuat e-book Melakukan koordinasi SPAM dengan mentor dan pihak terkait Melakukan studi literatur Merencanakan format ebook
Output Hasil
Menyusun e-book SPAM
Sosialisasi dan mendistribusikan e-book SPAM kepada CPNS Direktorat
Membuat paparan sosialisasi e-book SPAM Mengundang CPNS Direktorat PSPAM,
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
Komitmen mutu, indikator yang terkandung adalah efektifitas dalam meningkatkan pengetahuan CPNS e-book SPAM Komitmen mutu terkait dengan inovasi dalam membuat e-book SPAM untuk dapat secara efektif meningkatkan pengetahuan CPNS mengenai SPAM dengan berorientasi mutu untuk membuat e-book SPAM semenarik mungkin
Membuat kerangka ebook SPAM
4
Nilai-Nilai Dasar
Paparan ebook SPAM
Coffee morning dan Integritas dalam pembuatan e-book bertanggungjawab atas dan mengenai sistem tugasnya penyediaan air minum memberikan Profesional, orientasi kontribusi dalam misi dan visioner mewujudkan SDM dalam membuat e-book yang profesional, sehingga ketika ditugaskan CPNS dapat berkontribusi dalam melaksanakan tusi Direktorat PSPAM dan ikut mewujudkan visi dan misi Kementerian PUPR Akuntabilitas, indikator Coffee morning dan Integritas dalam yang terkandung adalah pembuatan e-book bertanggungjawab atas bertanggung jawab dan dan mengenai sistem tugasnya penyediaan air konsisten dalam pembuatan e-book SPAM minum memberikan Etika-Akhlakul V-5
No
Kegiatan
PSPAM
Tahapan Kegiatan
Mentor, Kasubdit Spam Perkotaan, dan Ketua Tim Teknis Melakukan sosialisasi ebook SPAM Membagikan ke CPNS Direktorat PSPAM
5
Melakukan Melakukan koordinasi questioner dengan mentor dan kepada CPNS pihak terkait Direktorat PSPAM dan Membuat questioner evaluasi yang ditujukan CPNS Evaluasi e-book mengenai e-book SPAM SPAM Mengevaluasi e-book SPAM dari hasil questioner CPNS Direktorat PSPAM
Output Hasil
Nilai-Nilai Dasar
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Terhadap Visi Misi Organisasi Organisasi karimah dalam kontribusi dalam Nasionalisme, indikator mewujudkan SDM melakukan sosialisasi yang profesional, yang terkandung adalah kekeluargaan dalam sehingga ketika notulen mensosialisasikan e-book ditugaskan CPNS spam dapat berkontribusi dalam melaksanakan tusi Direktorat Etika publik, indikator yang terkandung adalah PSPAM dan ikut sopan dalam mewujudkan visi melaksanakan sosialisasi dan misi Kementerian PUPR Akuntabilitas, indikator Hasil Coffee morning dan Integritas dalam questioner yang terkandung adalah pembuatan e-book bertanggungjawab atas kejelasan target dari CPNS dan mengenai sistem tugasnya Direktorat kegiatan mengadakan penyediaan air PSPAM coffee morning dan minum memberikan Profesional, orientasi pembuatan e-book SPAM kontribusi dalam misi dan visioner mewujudkan SDM dalam melaksanakan Etika Publik, indikator yang profesional, questioner dan evaluasi Hasil Evaluasi yang terkandung adalah sehingga ketika e-book SPAM menjaga rahasia hasil ditugaskan CPNS Etika-Akhlakul questioner dari CPNS dapat berkontribusi dalam melaksanakan karimah dalam tidak memaksakan melakukan koordinasi kehendak untuk tusi Direktorat memberikan feedback PSPAM dan ikut positif saja mewujudkan visi
V-6
No
Kegiatan
Tahapan Kegiatan
Output Hasil
Nilai-Nilai Dasar
Komitmen mutu, indikator yang terkandung adalah inovasi dengan pembuatan kuisioner untuk mendapatkan feedback pelaksanaan kegiatan
Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi dan misi Kementerian PUPR
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
V-7
Tabel 3 Time Schedule No 1 2 3 4
5
Kegiatan
September
Oktober 25 26 27 28 1 2 3 4 5 8 9 10 11 12 15 16 17 18 19 22 23 24 25 26
Persiapan melakukan questioner awal Coffee morning Membuat e-book SPAM Sosialisasi dan mendistribusikan e-book SPAM kepada CPNS Direktorat PSPAM Melakukan questioner kepada CPNS Direktorat PSPAM dan evaluasi Evaluasi e-book SPAM
V-8
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Telah dilakukan identifikasi isu dan penetapan isu melalui alat analisa USG dan yang akhirnya menetapkan isu Minimnya pengetahuan CPNS yang ditempatkan di Direktorat PSPAM mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan sistem penyediaan air minum. Dampak yang mungkin akan ditimbulkan apabila tidak dilakukan penanganan terhadap isu tersebut adalah kinerja CPNS selama OJT tidak optimal, kurang optimalnya fungsi dari Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, hingga terhambatnya pencapaian visi dan misi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Gagasan pemecahan isunya adalah meningkatkan pengetahuan CPNS mengenai sistem penyediaan air minum dengan kegiatan coffee morning dan e-book SPAM yang terdiri 5 kegiatan rancangan yang relevan dengan nilai-nilai manajemen ASN, pelayanan publik, dan WOG. 5.2 Kendala Dan Strategi
Tabel 4 Time Schedule No.
Kegiatan
1
Persiapan melakukan questioner awal
Tahapan Kegiatan Koordinasi dengan mentor dan pihak terkait
Kendala
Strategi
Sulit mengatur jadwal koordinasi
Melakukan pendekatan di unit kerja untuk mengetahui jadwal program kegiatan pimpinan
Membuat questioner mengenai pemahaman terhadap SPAM kepada CPNS
Questioner diisi dengan asalasalan
Membuat questioner sesingkat mungkin namun padat dan jelas
Membuat jadwal presenter di kegiatan coffee morning
Sulit menentukan presenter untuk kegiatan coffee morning
Melakukan pendekatan di unit kerja dan berkonsultasi dengan ketua tim teknis
V-1
2
3
Coffee morning
Menyediakan tempat
Tempat sudah di pesan untuk kegiatan lain
Mencari alternatif hari lain, dan mengatur ulang jadwal kegiatan
Mengundang CPNS Direktorat PSPAM
Peserta coffee morning sedikit
Melakukan pendekatan pada setiap subdirektorat PSPAM
Sulit membuat e-book SPAM yang menarik untuk dibaca
Menggunakan jasa jasa desain grafis
Melaksanakan coffee morning Membuat e-book Melakukan SPAM koordinasi dengan mentor dan pihak terkait Melakukan studi literatur Merencanakan format e-book Membuat kerangka e-book SPAM
4
Menyusun e-book SPAM Sosialisasi dan Membuat paparan Tempat sudah di Mencari alternatif hari mendistribusikan sosialisasi e-book pesan untuk lain, dan mengatur e-book SPAM SPAM kegiatan lain ulang jadwal kegiatan kepada CPNS Direktorat Mengundang Peserta Melakukan PSPAM CPNS Direktorat sosialisasin pendekatan kepada PSPAM, Mentor, sedikit setiap subdirektorat Kasubdit Spam PSPAM Perkotaan, dan Ketua Tim Teknis Melakukan sosialisasi e-book SPAM
5
Melakukan questioner kepada CPNS
Membagikan ke CPNS Direktorat PSPAM Melakukan koordinasi dengan mentor dan pihak
Questioner diisi dengan asalasalan
Membuat questioner sesingkat mungkin namun padat dan jelas
V-2
Direktorat PSPAM dan evaluasi Evaluasi e-book SPAM
terkait Membuat questioner yang ditujukan CPNS mengenai e-book SPAM Mengevaluasi ebook SPAM dari hasil questioner CPNS Direktorat PSPAM
V-3