Rangkuman Patofisiologi
1. Atherosklerosis Ather : bubur : timbunan lemak seperti bubur Sklero : keras Atherosklerosis adalah penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah akibat timbunan lipid atau thrombus (bekuan darah) Peyebab : PLAK : Terbentuk dari lemak, kolesterol, kalsium, dan substansi lainnya yang berkumpul dan mengeras. Faktor penyebab : Hipertensi (vasokonstriksi, kerusakan lapisan endothelial pembuluh darah) Merokok (toksin merusak dinding pembuluh darah) Alkohol Kurang olahraga (lipid tidak terbakar dengan baik sehingga rentan menumpuk) DM Obesitas (timbunan lipid) Lemak dan kolesterol (LDL) Kopi Stress Radikal bebas (LDL berikatan dengan makrofag membentuk plak)
Mekanisme lesi atherosklerosis yang mungkin, adalah pembentukan thrombus pada permukaan plak; konsolidasi thrombus akibat efek fibrin ; perdarahan kedalam plak; dan penimbunan lipid
terus menerus. Bila fibrosa pembungkus plak pecah, maka debris lipid akan terhanyut dalam aliran darah dan menyumbat arteri dan kapiler disebelah distal plak yang pecah. Biasanya tidak menimbulkan gejala.. Gejala awal biasanya berupa nyeri atau kram ketika oksigen tidak dapat mencukupi karena pembuluh darah sudah mulai tersumbat. Gejala selanjutnya tergantung dengan organ mana yang mengalami atherosklerosis.
Nyeri otot aliran darah kurang, otot keram atau nyeri
Sakit kepala dan kehilangan memori kurangnya asupan O2 dan nutrisi ke otak menyebabkan sel sel otak tak dapat bekerja optimal, kurang konsentrasi dan tidak bisa merekam memori dengan baik
Nyeri dada Ketika aliran darah terhambat di sekitar jantung atau paru paru, menyebabkan nyeri dada.
Tekanan darah tinggi : Kerusakan endhotelial dinding pembuluh darah menyebabkan plak rentan terakumulasi.
Cepat lelah : Kurang darah, kurang O2, kurang zat2 yang dibutuhkan sel.
Peningkatan kadar kolesterol : Terjadi oksidasi LDL oleh makrofag karena dinding pembuluh sudah rusak, sehingga kolesterol jahat meningkat >
Pucat : Kurang aliran darah
Peka terhadap rasa dingin
Proses terjadinya atherosklerosis :
Fatty streak Lesi yang sudah tumbuh semenjak masih kanak-kanak, secara makroskopik warnanya kekuningan. Berasal dari akumulasi foam cell yang berisi sel-sel otot polos, makrofag yang mengandung lipid, dan biasanya esther kolesterol.
Fibrous Plaque Lesi berwarna putih, mulai menonjol pada dinding arteri. Fibrous plaque berisi selsel otot polos, makrofag berisi kolesterol, jaringan kolagen, jaringan fibrotik, proteoglikan, dan timbunan lipid di sel-sel ikat. DI fibrous cap yang berisi otot polos dan kolagen, di bagian bawah terdapat nekrosis dengan debris, dan timbunan kolesterol.
Complicated lession Bentuk lanjut dari arethoma disertai kalsifikasi (penumpukan kalsium), nekrosis (matinya jaringan), trombosis (proses pembekuan darah), dan ulserasi (luka yang terbuka). Dengan membesarnya ateroma, dinding arteri menjadi lemah, sehingga menyebabkan okiusi (penyumbatan aliran) arteri.
Hubungannya dengan kolesterol : LDL masuk ke sel endothelium, dioksidasi oleh makrofag dan sel otot polos. Sekresi Growth factor dan sitokin untuk menarik monosit tambahan, penumpukan sel dan proliferasi sel otot polos menghasilkan plak.
Komplikasi : PJK, STROKE, hipertensi
Gaya hidup sehat, hindari stress, alkohol dan rokok, jaga pola diet seimbang, minimalkan junk food, makanan berminyak, gorengan, yang mengandung lemak trans, rajin olahraga.
Patofisiologi :
Kerusakan sel endotel – LDL masuk – Dioksidasi makrofag – Nempel – Membentuk fatty streak – Membentuk plak atheroma – Ca ikutan nempel – Jadi kaku – Pecah – Ada darah lewat – membentuk trombus – trombus lepas – emboli – penyumbatan di tempat lain.
HIPERTENSI Adalah suatu keadaan di mana tekanan darah sistol dan diastol berada di atas normal yaitu 120/80
mmHg. Hipertensi primer : Kondisi di mana tekanan darah tinggi disebabkan oleh faktor life style dan lingkungan. Pola makan tinggi obesitas hipertensi. Stress, kurang olahraga. Gejala : Pusing, migrain. Hipertensi sekunder : Kondisi di mana tekanan darah tinggi disebabkan efek dari penyakit lain yaitu gagal jantung, gagal ginjal, dan gangguan hormonal. Ibu hamil juga rentan. (PIH) pregnancy induced hipertension. Karena penggunaan obat obatan tertentu, kerusakan pembuluh darah, gangguan kelenjar tiroid (obat kortikosteroid). Gejala : Moon face, obesitas pada perut dan dada. Preklampsia: Kondisi di mana tekanan darah ibu hamil berada di atas normal dengan gejala seperti sakit kepala, pusing, pandangan kabur, muka membengkak. Kalo terjadi kejang namanya eclampsia. Gejala hipertensi kurang dapat dikenali karena bervariasi pada masing-masing individu. Gejala : Sakit kepala, jantung berdebar-debar, sulit bernapas saat mengangkat beban berat, mudah lelah, penglihatan kabur, telinga berdenging, sering buang air kecil pada malam hari, wajah memerah, berat badan turun, keringat berlebihan. 120-139/80-89 : pra hipertensi 140-159/90-99 : stadium I >160/>100 : Stadium II Komplikasi Ginjal : poliuria, haus, nokturia (buang air kecil di malam hari), hematuria (sel darah merah @urin) Jantung : berdebar-debar, nyeri dada, sesak napas Otak dan mata : nyeri kepala, vertigo, penglihatan kabur Hipertensi akibat perpaduan gen dan lingkungan dengan acuan neurohormonal. Secara umum diakibatkan oleh peningkatan volume darah atau tahanan perifer. Gen yang berpengaruh : Gen angiotensin II, renin, * Peningkatan aktivitas sistem syaraf pusat
Respon terhadap syaraf simpatis menurun, perubahan gen r eseptor katekolamin. * Peningkatan aktivitas sistem renin a ngiotensin aldosteron Menyebabkan vasokonstriksi, meningkatkan aktvitas CNS, menurunkan kadar prostaglandin vasodilator, memediasi remodelling arteri, memediasi kerusakan pada organ akhir pada jantung, pembuluh darah, ginjal. * Gangguan pada transport garam dan air Gangguan aktivitas peptida natriuretik, asupan diet k alsium, magnesium, kalium. * Resistensi Insulin dan Fungsi Endotel Penderita diabetes – hipertensi juga Penurunan sekresi vasodilator dan endotelial oksida nitrat Resistensi insulin yang tinggi juga menyebabkan gangguan pada CNS dan RAAS Retensi Na-Air (PELAJARI LAGI SISTEM RENIN ANGIOTENSIN ALDOSTERON) Jangan stress, kurangi garam, jangan makan makanan kolesterol, berheti merokok, berhenti minum kopi, hindari alkohol, olahraga, makan sayur, hindari obesitas. Kegawatan hipertensi : Hipertensi akut, disfungsi akut organ target, tekanan darah harus diturunkan secara mendesak (injeksi IV). Hipertensi mendesak : Hipertensi berat tanpa disertai disfungsi organ, tekanan darah dapat diturunkan secara perlahan. Ketika kadar natrium dalam tubuh menurun, volume darah menurun, tekanan darah kita pun menurun, akan dilepaskan renin oleh ginjal. Renin akan mengubah angiotensinogen menjadi angiotensin I, dan ACE akan mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II. Angiotensin II akan mempengaruhi pelepasan Aldosteron, di mana aldosteron akan menyebabkan retensi (penahanan) Na dan air, menaikkan volume darah, dan meningkatkan tekanan darah Tekanan darah yang tinggi juga menyebabkan sekresi renin -_-
1. Faktor genetik : peningkatan kadar sodium intrasel yang tidak proporsional dengan potassium 2. Usia : Perubahan degeneratif pada organ, sel, dan jaringan tubuh 3. Jenis kelamin : Sama aja, tapi wanita menopause lebih beresiko 4. Etnis : Kulit hitam, sensitivitas renin rendah terhadap vasopresin yang besar 5. Obesitas 6. Asupan garam 7. Merokok atherosklerosis hipertensi 8. Golongan darah A : peningkatan katekolamin, kadar kolesterol, atherosklerosis
Karena hiperlipid, tekanan darah menyempit. Kerusakan vaskular, penyumbatan, vasokonstriksi, gangguan sirkular. Komplikasi : Stroke, gagal jantung, gagal ginjal, r etinopati hipertensia
Sistem Kardiovaskular
Terdiri dari : Jantung, Pembuluh Darah, Darah Antara serambi dan bilik kanan : Katup trikuspidalis, katup terbuka dan tertutup karena tekanan darah. Pelapis jantung : Pericardium, rongga pericardial (ada cairan untuk melumasi), Dinding jantung : Epicardium, Miokardium (isinya otot jantung), Endokardium (melapisi jantung) Atrium : Kanan : Menerima darah dari seluruh tubuh Atrium Kiri : Menerima darah kaya oksigen dari paru-paru Ventrikel Kanan : Darah keluar menuju paru-paru Ventrikel kiri : Otot sangat tebal untuk memompa darah menuju seluruh tubuh Katup Semilunar terletak di jalur keluar bilik sampai aorta : - Katup semilunar pulmonar : memisahkan antara bilik kanan dengan arteri pulmonalis - Katup semilunar aorta : antara ventrikel kiri dengan aorta Fisiologis jantung : Kontraksi. Energi untuk kotraksi didapat dari metabolisme asam lemak dan bersifat aerobik. Ion kalium : Denyut jantung lambat Ion Kalsium : Kelebihan kalsium dapat menyebabkan jantung kejang Ion Na : fungsi jantung tertekan Lima fase aksi potensial : Fase istirahat (polarisasi) : Bagian dalam muatan negatif. Fase Depolarisasi : Natrium mengalir dari luar ke dalam (perubahan permeabilitas membran) Fase Polarisasi Parsial : Terjadi sedikit perubahan akibat Ca 2+ masuk , muatan + sel berkurang Fase stabil Fase repolarisasi
PATOFISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI PRIA Saluran Kelamin : 1. Epididimis : Pematangan Sperma 2. Vas deferens : Lanjutan epididimis
3. Saluran ejakulasi 4. Uretra : Saluran keluar urin dan sperma
Kelenjar kelamin : 1. Vesikula seminalis : Menampung sperma 2. Kelenjar prostat : Memberi cairan basa untuk perlindungan sperma 3. Kelenjar Cowper : Menghasilkan lendir untuk melumasi sperma
Penis : Mengluarkan urin/sperma, alat bantu reproduksi Skrotum : Memberikan lingkungan yang cocok bagi pertumbuhan sel sperma (suhu 1-8 derajat celcius)
Hormon seks pria : 1. Testosteron : Ciri kelamin sekunder, penurunan testis ke skrotum, dihasilkan oleh sel leydig 2. Adrenal : Dihasilkan oleh testis dan kel.adrenal untuk perkembangan sifat seksual primer dan sekunder. 3. Hormon gonadotropin: Disekresikan oleh hipofisis anterior - FSH : Mengubah spermatosit primer menjadi sekunder - LH : merangsang pembentukan testosteron oleh sel leydig
INFERTILITAS 1. Pra Testis - Masalah hormonal (testosteron, gonadotropin) - Alkohol, rokok, faktor psikologis : Bentuk sperma abnormal, motilitas terganggu
2. Testis - Varicocele : Pelebaran pembuluh balik (vena) pada testis, suhu meningkat oligospermia - Kriptokrismus : Testis tidak dapat turun ke skrotum - Torsio testis : Funikulus sspermatikus menuju testis terpelintir, aliran darah terganggu - Orkhitis : Inflamasi testis - Kelainan kromosom (sindrom klinefelter) : testis kecil, gangguan spermatogenesis - Sindroma noonan : Spermatogenesis terganggu, testis tidak turun, testosteron rendah - Anorkia bilateral : Awalnya testis ada kemudian diserap kembali oleh tubuh - Distrofi miotonik : Kelemahan otot saat berkontraksi
- Sel leydig : Tidak mampu memproduksi testosteron - Immotile cyllia syndrome : Pergerakan sperma tidak normal
3. PASCA TESTIS - Penyakit menular seksual (gonorrhoeae dan chlamidia) - Prostatitis : Pembengkakan kelenjar prostat - Ejakulasi retrogade : Air mani kembali masuk ke dalam kantung kemih karena katup rusak - Defek anatomi penis : Hipospadia : Lubang ureter bukan di ujung penis - Epispadia : Lubang uretra terbuka - Chordee : Jaringan fibrosa yang menyebar - Insensitivitas anddorgen : seorang pria reseptornya resisten thd hormon pria - Disfungsi ereksi/ impoten - Obstruksi - Idiopatik
ORGAN REPRODUKSI WANITA Kelainan siklus haid : 1. Kelainan tentang banyak dan lamanya pendarahan : - Hipermenoreae : Pendarahan lebih banyak dan lebih lama * Hypoplasia uteri : Lukanya uterus * Astheni : Pendarahan karena tonus otot rahim kurang * Myoma : Kontraksi otot kurang kuat * Retroflaxia uteri : Bendungan pada pembuluh vena * Infeksi : Endometrisis Etiologi hipermonereae : Hormon tak seimbang, penggunaan IUD, Kanker, polip, kista, obat-obatan, disfungsi ovarium. - Hipomenoreae : Pendarahan yang lebih sedikit dan sebentar Etiologi : Genetik, hormonal, stress, latihan berlebih, diet berlebih
2. Kelainan tentang Siklus haid : - Polimenoreae : Siklus memendek, menstruasi bisa dua kali dalam sebulan Penyebab : hormon, kongesti, endometriosis
- Oligomenoreae : Siklus memanjang menjadi lebih dari 35 hari - Amenorrheae : Tidak haid Primer : tidak haid sampai umur 16 tahun. Sekunder : tidak haid padahal sebelumnya sudah pernah haid
3. Pendarahan di luar haid - Metroragia : Pendarahan di tengah2 siklus haid (ada gangguan atau infeksi di vagina, serviks, tuba fallopi, rahim, ovarium)
4. Keadaan lain - Ketengangan pramenstruasi - Mastalgia (nyeri payudara) - Dismenoreae : Nyeri haid - Mittelschmerz (nyeri saat ovulasi) *wajar*