Tugas dr Dwi Astuti Chandra Kirana Nama Nama : Novasiska Novasiska Indriyan Indriyanii Hutajulu Hutajulu NIM
: 10011 11!!"#
$%aksi Kusta Reaksi kusta atau reaksi lepra adalah suatu episode dalam perjalanan kronis penyakit kusta kusta yang yang merupa merupakan kan suatu suatu reaksi reaksi kekebal kekebalan an (selul (seluler er respon) respon) atau atau reaksi reaksi antige antigen-a n-anti ntibodi bodi (hum (humor oral al resp respon on)) denga dengan n akib akibat at meru merugi gikan kan pende penderi rita ta,, teru teruta tama ma pada pada sara saraff tepi tepi yang yang menyebabkan gangguan fungsi (cacat). Reaksi ini dapat terjadi pada penderita sebelum mendapat pengobatan maupun sesudah pengobatan. Namun sering terjadi pada 6 bulan sampai 1 tahun sesudah memulai pengobatan. al-hal yang mempermudah terjadinya reaksi kusta, misalnya ! 1. "enderita dalam kondisi lemah #. $urang gi%i $%la&s ' k%kam(uhan Kusta &efinisi 'relaps hanya dapat dipahami dalam konteks definisi 'sembuh. &alam era monoterapi monoterapi &apsone, &apsone, seorang seorang penderita penderita penyakit penyakit multibacill multibacillary ary *+ dinyatakan mengidap 'penyakit laten jika lesi kulit telah sembuh dan apusan kulit selama bulan berturut-turut menunjukkan hasil negatif terhadap acid-fast bacilli /+, kemudian pengobatan anti-lepra dilanjutkan selama 0-1 tahun mendatang atau bahkan seumur hidup. "enderita paucibacillary "+ dinyatakan 'bebas-penyakit jika semua lesi kulit telah sembuh, tanpa infiltrasi atau eritema, dan saraf saraf tidak tidak lagi menimb menimbulka ulkan n rasa rasa sakit sakit atau atau bengkak, bengkak, kemudia kemudian n pera2at pera2atan an anti-l anti-lepr epraa dilanjutkan selama -0 tahun. 3eiring perkembangan terapi multidrug *&4, kriteria klinis kesembuhan yang kaku tersebut telah kehilangan manfaatnya. 5 mendefinisikan penderita lepra lepra sebag sebagai ai sese seseor oran ang g yang yang memi memili liki ki tanda tanda dan dan gejal gejalaa penya penyaki kitt ini ini dan memb membut utuh uhkan kan kemoterapi. "ada tahun 1770, 5 merekomendasikan 1 tahun *&4 bagi pasien *+ 1# pulse dalam 18 bulan dan 6 bulan 6 pulse dalam 7 bulan bagi pasien "+. 3epanjang masa terapi, pasien harus mengkonsumsi dua pertiga pulse sampai 2aktu tersebut. 9ntuk tujuan operasional, setel setelah ah pasi pasien en menj menjal alani ani kemot kemoter erapi api yang yang adek adekuat uat,, ia diny dinyat ataka akan n 'sem 'sembu buh h.. :amb :ambar aran an histopatologis lesi dan kesembuhan klinis penyakit membutuhkan 2aktu beberapa bulan atau tahun setelah pera2atan anti-lepra dihentikan. 4erdapat 4erdapat beberapa definisi d efinisi relaps dalam penyakit lepra. 1. :uide to ;eprosy #. +ec?-+leumink membuat daftar beberapa kriteria relaps, yaitu! a. ;esi kulit baru b. kti@itas kti@itas baru dalam lesi kulit yang pernah timbul c. Andeks bakteriologis +A #B atau lebih pada dua set apusan kulit d. 4erjadi 4erjadi kehilangan fungsi saraf lagi e. "emeriksaan histologis menemukan terjadinya relaps dalam biopsi k ulit atau saraf
f. kti@itas lepromatosa dalam mata . Relaps pada penderita "+! a. +eorrigter dkk, -- =munculnya lesi kulit baru atau bertambahnya ukuran lesi yang ada, menunjukkan adanya gambaran klinis atau histopatologis definitif atau keduanya penyakit lepra dalam lesi semacam itu.> b. "andian dkk, membuat beberapa kriteria untuk mendefinisikan relaps dalam "+ C =perluasan lesi, infiltrasi, eritema, munculnya lesi baru, nyeri dan pembengkakan saraf, paralisis otot baru dan positi@itas bakteriologis.> papun definisi yang digunakan dalam kasus relaps, harus diingat bah2a relaps dalam k asus *+ relatif mudah dikenali, sedangkan relaps dalam kasus "+ sulit untuk dibedakan secara klinis dengan reaksi re@ersal yang terjadi setelah terapi selesai. $D
+atas pengobatan & pada kusta "+ dan *+ ! "enderitadrop out (&), jika bolos pengobatan lebih dari bulan (untuk "+) atau 6 bulan (untuk *+). "enderita harus mulai pengobatannya lagi dari a2al (). & pengobatan, jika pasien tidak menyelesaikan minum obat dalam jangka 2aktu tertentu. 9ntuk tipe "+ 6 dosis dalam 7 bulan, dan untuk tipe *+ 1# dosis dalam 18 bulan.
Kusta $%akti*
Reasi kusta re@ersal muncul umumnya 6 (enam) bulan setelah pengobatan dengan obat anti kusta, sedangkan obat lain seperti progesterone, @itamin , *ycobacterium leprae yang mati dan hancur menjadi banyak fragmen artinya banyak sekali antigen yang dilepaskan dan bereaksi dengan antibodinya serta mengaktifkan sistem komplemen membentuk kompleks imun. "otassium idide merupakan faktor presipitasi, pada tipe DN; lebih banyak terjadi pada pengobatan tahun kedua. $ompleks imun terus beredar di dalam sirkulasi darah yang akhirnya dapat bersarang diberbagai organ seperti kulit dan timbul gejala klinis yang berupa nodul, eritema dan nyeri dengan predileksi di lengan dan tungkai. "ada organ mata akan menimbulkan gejala iridosiklitis, pada saraf perifer gejala neuritis akut, pada kelenjar getah bening gejala limfadenitis, pada sendi nefritid yang akut dengan adanya protein urin. 4ipe re@ersal dapat menimbulkan kerusakan jaringan dan destruksi saraf yang bersifat irre@ersibel, sehingga mengalami ketidakmampuan dalam fungsi organ normal, kondisi diperberat dengan cell mediated immunity gagal menghadapi antigen *ycobacterium leprae.