REAKSI TRANSFUSI pengertian reaksi transfuse darah
Reaksi transfuse merupakan Semua kejadian yang tidak menguntungkan penderita , yang timbul selama atau setelah transfusi , dan memang berhubungan dengan transfuse tersebut. Transfusi Transfusi darah kadang menyebabkan menyebabkan reaksi reaksi transfusi. transfusi. Ada jenis reaksi transfusi transfusi yang buruk dan ada yang moderat. Reaksi transfusi bisa segera terjadi setelah transfusi dimulai, namun ada juga reaksi yang terjadi beberapa hari atau bahkan lebih lama setelah transfusi dilakukan. Untuk mencegah terjadinya reaksi yang buruk, diperlukan tindakan pencegahan sebelum sebelum transf transfusi usi dimula dimulai. i. Jenis Jenis darah darah diperi diperiksa ksa berkal berkali-k i-kali ali,, dan dilaku dilakukan kan crosscrossmatched untuk memastikan baha jenis darah tersebut cocok dengan jenis darah dari orang yang akan mendapatkannya. Setelah itu, peraat dan teknisi laboratorium bank darah mencari informasi tentang pasien dan informasi pada unit darah !atau komponen darah" darah" sebelu sebelum m dikelu dikeluark arkan. an. #nform #nformasi asi ini dicocok dicocokkan kan sekali sekali lagi lagi di hadapan hadapan pasien pasien sebelum transfusi dimulai. Reaksi Akut
Reaksi akut adalah reaksi yang terjadi selama transfusi atau dalam $% jam setelah transfusi. transfusi. Reaksi akut dapat dibagi menjadi tiga kategori kategori yaitu yaitu ringan, ringan, sedang-berat sedang-berat dan reaksi yang membahayakan nyaa. Reaksi ringan ditandai dengan timbulnya pruritus, urtikaria urtikaria dan rash. Reaksi ringan ini disebabkan disebabkan oleh hipersensi hipersensiti&i ti&itas tas ringan. ringan. Reaksi sedang-berat ditandai dengan adanya gejala gelisah, lemah, pruritus, palpitasi, dispnea ringa ringan n dan nyer nyerii kepa kepala la.. 'ada 'ada peme pemeri riks ksaa aan n fisi fisiss dapat dapat dite ditemu muka kan n adany adanyaa arn arnaa kemerahan kemerahan di kulit, kulit, urtikaria urtikaria,, demam, takikardia takikardia,, kaku otot. otot. Reaksi Reaksi ringan ringan diatasi diatasi dengan pemberian pemberian antipireti antipiretik, k, antihistam antihistamin in atau kortikoster kortikosteroid, oid, dan pemberian pemberian transfusi transfusi dengan tetesan diperlambat. Reaksi sedang-bera sedang-beratt biasanya biasanya disebabkan disebabkan oleh hipersensi hipersensiti&i ti&itas tas sedang-bera sedang-berat, t, demam demam akibat akibat reaksi reaksi transf transfusi usi non-he non-hemol moliti itik k !antib !antibodi odi terhad terhadap ap leukos leukosit, it, protei protein, n, trombosit", kontaminasi pirogen dan(atau bakteri. 'ada reaksi yang membahayakan nyaa ditemukan gejala gelisah, nyeri dada, nyeri di sekitar sekitar tempat masukny masuknyaa infus, infus, napas pendek, pendek, nyeri punggung, punggung, nyeri kepala, kepala,
dan dispnea. Terdapat pula tanda-tanda kaku otot, demam, lemah, hipotensi !turun )$*+ tekanan darah sistolik", takikardia !naik )$*+", hemoglobinuria dan perdarahan yang tidak jelas. Reaksi ini disebabkan oleh hemolisis intra&askular akut, kontaminasi bakteri, syok septik, kelebihan cairan, anafilaksis dan gagal paru akut akibat transfusi.
emolisis intra&askular akut Reak Reaksi si
hem hemolis olisis is
intra ntra&a &ask skul ular ar
akut akut
adal adalah ah
reaks eaksii
yang ang
dise diseba babk bkan an
inkompatibilitas sel darah merah. Antibodi dalam plasma pasien akan melisiskan sel darah merah yang inkompatibel. eskipun &olume darah inkompatibel hanya sedikit !*/* ml" namun sudah dapat menyebabkan reaksi berat. Semakin banyak &olume darah yang inkompatibel maka akan semakin meningkatkan risiko. 'enyebab terbanyak adalah inkompatibilitas A01. al ini biasanya terjadi akibat kesalahan dalam permintaan darah, pengambilan contoh darah dari pasien ke tabung yang belum diberikan label, kesalahan pemberian label pada tabung dan ketidaktelitian memeriksa identitas pasien sebelum transfusi. Selain itu penyebab lainnya adalah adanya antibodi dalam plasma pasien melaan antigen golongan darah lain !selain golongan darah A01" dari darah yang ditransfusikan, seperti sistem #dd, 2ell atau 3uffy. Jika pasien sadar, gejala dan tanda biasanya timbul dalam beberapa menit aal transfusi, kadang-kadang timbul jika telah diberikan kurang dari * ml. Jika pasien tidak sadar atau dalam anestesia, hipotensi atau perdarahan yang tidak terkontrol mungkin merupakan merupakan satu-satun satu-satunya ya tanda inkompatibi inkompatibilita litass transfusi. transfusi. 'engaasan pasien dilakukan dilakukan sejak aal transfusi dari setiap unit darah.
2elebihan cairan 2elebihan cairan menyebabkan gagal jantung dan edema paru. al ini dapat
terjadi terjadi bila bila terlal terlalu u banyak banyak cairan cairan yang yang ditran ditransfu sfusik sikan, an, transf transfusi usi terlal terlalu u cepat, cepat, atau atau penurunan fungsi ginjal. 2elebihan cairan terutama terjadi pada pasien dengan anemia kronik dan memiliki penyakit dasar kardio&askular.
Reaksi anafilaksis Risiko Risiko mening meningkat kat sesuai sesuai dengan dengan kecepat kecepatan an trans transfus fusi. i. Sitoki Sitokin n dalam dalam plasm plasmaa
merupak merupakan an salah salah satu satu penyebab penyebab bronko bronkokons konstri triksi ksi dan &asokon &asokonstr striks iksii pada pada resipi resipien en tertentu. Selain itu, defisiensi #gA dapat menyebabkan reaksi anafilaksis sangat berat. al itu dapat disebabkan produk darah yang banyak mengandung #gA. Reaksi ini terjadi
dalam beberapa menit aal transfusi transfusi dan ditandai ditandai dengan syok !kolaps kardio&askular" kardio&askular",, distr distress ess pernapa pernapasan san dan tanpa tanpa demam. demam. Anafil Anafilaks aksis is dapat dapat beraki berakibat bat fatal fatal bila bila tidak tidak ditangani dengan cepat dan agresif dengan antihistamin dan adrenalin.
4edera paru akut akibat transfusi !Transfusion-associated acute lung injury 5 TRA6#" 4edera paru akut disebabkan oleh plasma donor yang mengandung antibodi yang
melaan leukosit pasien. 2egagalan fungsi paru biasanya timbul dalam -% jam sejak aal transfusi, dengan gambaran foto toraks kesuraman yang difus. Tidak ada terapi spesifik, namun diperlukan bantuan pernapasan di ruang raat intensif. Reaksi Hemolitik
Reaksi hemolitik kekebalan akut #ni adalah adalah jenis jenis yang yang paling paling serius serius dari dari reaksi reaksi transf transfusi usi,, tetapi tetapi sangat sangat jarang jarang
terjadi. terjadi. Reaksi hemolitik hemolitik kekebalan kekebalan akut terjadi ketika golongan darah donor dan pasien tidak tidak cocok. cocok. Antibo Antibodi di pasien pasien menyer menyerang ang sel-se sel-sell darah darah merah merah yang yang ditran ditransfu sfusik sikan, an, menyebabkan menyebabkan mereka mematahkan mematahkan !hemoly7e" !hemoly7e" dan melepaskan melepaskan 7at-7at berbahaya ke dalam aliran darah. 'asien mungkin menggigil, demam, nyeri dada dan punggung baah, serta mual. 8injal 8injal dapat dapat rusak rusak parah, parah, dan diali dialisis sis mungki mungkin n diperl diperlukan ukan.. Reaksi Reaksi hemoli hemolitik tik dapat dapat mematikan jika transfusi tidak dihentikan segera saat reaksi dimulai.
Reaksi hemolitik tertunda Reaksi ini terjadi ketika tubuh perlahan-lahan menyerang antigen !antigen selain
A01" A01" pada pada sel-se sel-sell darah darah yang yang ditran ditransfu sfusik sikan. an. Sel-se Sel-sell darah darah mengal mengalami ami pemecah pemecahan an setelah beberapa hari atau minggu transfusi dilakukan. 0iasanya tidak ada gejala, tetapi sel-sel darah merah yang ditransfusikan hancur dan dan jumlah sel darah merah pasien mengalami penurunan. 3alam kasus yang jarang ginjal mungkin akan terpengaruh, dan pengobatan mungkin diperlukan. Seseor Seseorang ang mungki mungkin n tidak tidak mengal mengalami ami jenis jenis reaksi reaksi sepert sepertii ini kecual kecualii mereka mereka pernah mendapat transfusi di masa lalu. 1rang-orang yang mengalami jenis reaksi hemolitik tertunda ini perlu menjalani tes darah khusus sebelum menerima transfusi darah kembali. Unit darah yang tidak memiliki antigen yang menyerang tubuh harus digunakan.
2. Reaksi Alergi
Alergi merupakan reaksi yang paling sering terjadi setelah transfusi darah. al ini terjadi terjadi karena reaksi reaksi tubuh terhadap terhadap protein protein plasma dalam darah donor. 0iasanya gejala hanya hanya gatalgatal-gat gatal, al, yang yang dapat dapat diobat diobatii dengan dengan antihi antihista stamin min sepert sepertii diphen diphenhyd hydram ramine ine !0enadryl".
8ejala yang timbul 9 Ringan 9 urtikaria ! gatal gatal ". 0erat Seasak nafas , 4yanosis , ypotensi % Shock .
Tindakan 9 ST1' Transfusi % infus :a4 *,;+ 0eri antihistamin 0eni kortikosteroid bila perlu 0ila terjadi lharynk oedem berikan adrenaline.
Reaksi !emam
1rang yang menerima darah mengalami demam mendadak selama atau dalam aktu aktu $% jam sejak sejak transf transfusi usi.. Sakit Sakit kepala, kepala, mual, mual, menggi menggigil gil,, atau atau perasa perasaan an umum umum ketidaknyamanan mungkin bersamaan dengan demam. Acetaminophen !Tylenol" dapat meredakan gejala-gejala ini. Reaksi-reaksi tersebut terjadi sebagai respon tubuh terhadap sel-sel darah putih dalam darah yang disumbangkan. al ini lebih sering terjadi pada orang yang pernah mendapat transfusi sebelumnya dan pada anita yang pernah beberapa kali mengalami kehamilan. Jenis-jenis reaksi juga dapat menyebabkan demam, dan pengujian lebih lanjut mungkin diperlukan untuk memastikan baha reaksi ini hanya demam. 'asien yang mengalami reaksi demam atau yang beresiko terhadap reaksi tranfusi lainnya lainnya biasanya biasanya diberikan produk darah yang leukositnya leukositnya telah dikurangi. Artinya, Artinya, selsel darah putih telah hilang setelah melalui filter atau cara lainnya.