Reducing Delay Delay Time in The Receiving and Delivery Operation: A Case Tanjung Priok Port
Dibuat untuk Logistik Maritim
Bagas Brahmantyo Devina Dhiya S Hutama Dwantara Muhammad Faiq Pradhila Latu Adiweno Rossy Nicoline S
Receiving/Delivery Operation adalah.. Pendahuluan
“Receiving/delivery adalah pekerjaan memindahkan barang dari timbunan/tempat penumpukan di gudang/lapangan penumpukan dan menyerahkan sampai tersusun di atas kendaraan di pintu gudang/lapangan penumpukan atau sebaliknya” Keputusan Menteri Perhubungan No. 14 Tahun 2002: Penyelenggaraan dan Pengusahaan Bongkar Muat Barang dari dan ke Kapal
Prosedur layanan penerimaan peti kemas dimulai dari pemberian surat penerimaan hingga ke lapangan Pendahuluan
Prosedur layanan penerimaan peti kemas dimulai dari pemberian surat penerimaan hingga ke lapangan Pendahuluan 4
1
Pelanggan
•
•
2
Pengemudi Head Truck.
Surat Permohonan Penerimaan Petikemas Warkat Dana ( Pembayaran di depan ) Container Equipment Interchange Receipt
Export Service Staff 3
Export
Container Equipment Interchange Receipt
Prosedur layanan penerimaan peti kemas dimulai dari pemberian surat penerimaan hingga ke lapangan Pendahuluan •
•
Catatan Tanda Pengenal 5 Surveyor
9
Pengemudi Head Truck. Tally Gate
In-Gate Terminal Job
CEIR Memeriksa keadaan fisik petikemas
Memasukan nomor seal petikemas ke sistem
6
8
7
Bea Cukai Pemberitahuan
Prosedur layanan penerimaan peti kemas dimulai dari pemberian surat penerimaan hingga ke in-gate terminal job Pendahuluan In-Gate Terminal Job
10
Tally Lapangan
Memindahkan petikemas
11
Operator RTG
Konfirmasi posisi petikemas menggunakan sistem HHT In-Gate Terminal Job
13
Pengemudi Head Truck.
In-Gate Terminal Job
12
Namun, dalam proses receiving/delivery sering terjadi delay Real Case Problem
Masalah terbesar yang dihadapi pelabuhan adalah permasalahan
waktu. Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi memutuskan bahwa proses Dwelling Time di seluruh pelabuhan yang ada di Indonesia hanya akan memakan waktu
TIME
2,5 hari.
Saat ini proses Dwelling Time di Tanjung Priok masih berada dikisaran waktu
3,2-3,7 hari.
Sedangkan
pelabuhan besar lainnya masih mencapai tujuh sampai delapan hari.
Namun, dalam proses receiving/delivery sering terjadi delay Real Case Problem Dwelling Time Dwelling time adalah proses waktu dari kegiatan docking, lalu pembongkaran barang sampai pengeluaran barang menggunakan container dari pelabuhan keluar area pelabuhan
Namun, dalam proses receiving/delivery sering terjadi delay Real Case Problem
EIR
TIME
(Equipment Interchange Receipt)
Salah satu permasalahan yang sering terjadi dalam dwelling time dalam pelabuhan adalah mengenai pemeriksaan EIR (equipment interchange receipt) atau dukumen sah yang menerangkan kondisi fisik petikemas secara detil. General Manager Pelabuhan Tanjung Priok Ari Henryanto mengatakan bahwa jika semua kondisi fisik peti kemas ekspor impor melalui pelabuhan diperiksa secara detil akan memerlukan waktu tambahan layanan bongkar muat dari kapal ke trucking. Satu peti kemas butuh waktu rata-rata 10 peti kemas-nya, sementara di Priok
bok/hari.
menit untuk pemeriksaan kondisi fisik lalu lintas peti kemas mencapai 6.000
Benchmarking dilakukan untuk mencari solusi berbasis jurnal yaitu, 1 “ Sequencing Delivery and Receiving Operations for Yard Cranes in Port Container Terminals” Studi Literatur Tujuan
•
•
Metodologi
Mengurangi keluhan dari pengemudi truk dengan melakukan pengurutan truk yang optimal untuk melakukan aktivitas transfer di halaman kontainer.
1. Mengurutkan truk menggunakan teknik Dynamic Programming (DP). Hanya mempertimbangkan satu crane. Waktu transfer untuk sebuah truk dianggap tetap. Setiap truk memiliki due time masing - masing untuk melakukan transfer oleh crane. Keterlambatan truk melebihi due time yang dimilikinya akan mengakibatkan penalty cost.
Mengetahui bagaimana cara meminimalisir service delay vost dari kedatangan truk.
2. Memperoleh aturan pengurutan truk dengan menggunakan Reinforcement Learning (RL) Bertujuan mencari aturan dengan, : SA; dimana S adalah kumpulan dari pernyataan dan A kumpulan dari tindakan. Aturan yang dihasilkan harus bisa menghasilkan kemungkinan terkecil untuk mendapatkan cumulative penalty.
Ditulis oleh: Kap Hwan Kima, Keung Mo Leea, Hark Hwang Dipublikasikan tahun: 2003
• • • •
•
•
3. Mengevaluasi berbagai macam aturan pengurutan truk dengan menggunakan simulasi. FCFS (first-come-first-served) UT (uni-directional travel) NT (nearest truck first served) • •
Benchmarking dilakukan untuk mencari solusi berbasis jurnal yaitu, 1 “ Sequencing Delivery and Receiving Operations for Yard Cranes in Port Container Terminals” Studi Literatur
Hasil
•
SPT memiliki kinerja terbaik.
•
FCFS memiliki kinerja terburuk.
•
Kinerja UT berada pada peringkat ketiga.
•
Saat distribusi dari lokasi kedatangan terdistribusi secara uniform, RL memiliki kinerja lebih baik dibanding yang lain .
Kesimpulan
Setelah mencoba berbagai macam metode pengurutan truk, dan dilakukan simulasi. SPT memiliki performa yang baik dalam berbagai situasi. Penelitian ini hanya mempertimbangkan utilitas dari satu crane, jadi sangat mungkin untuk penelitian selanjutnya mempertimbangkan multiple crane.
Studi lain: 2 “ Development of models predicting dwell time of import containers in port container terminals – an Artificial Neural Networks application” Studi Literatur
Metodologi
Tujuan
•
Mengusulkan pengembangan kerangka metodologis yang menggabungkan berbagai faktor mempengaruhi Dwell Time (DT) dari kontainer di terminal peti kemas
Informasi mengenai container (ukuran, jenis, komoditi, waktu datang)
Container dwell time
Kebijakan terminal: custom’s inspection
Informasi mengenai ocean carrier (truck arrival and departure, port of origin)
Artificial Neural Networks (ANN)
Studi lain: 2 “ Development of models predicting dwell time of import containers in port container terminals – an Artificial Neural Networks application” Studi Literatur
Artificial Neural Networks (ANN) adalah metode untuk mencari hubungan antara input dan output dari model dan mengetahui variable independen yang paling berpengaruh pada model
Yi= f ( Σ j Wij*xj ) Ouput Input Activation Function
Weight
Studi lain: 2 “ Development of models predicting dwell time of import containers in port container terminals – an Artificial Neural Networks application” Studi Literatur Hasil •
•
•
•
•
•
Tes 1: Menggunakan independen variable ukuran dan jenis container, korelasi rendah
Kesimpulan
•
Tes 2: Inspeksi ditambahkan ke dalam variable, terjadi peningkatan Tes 3: Variabel waktu ditambahkan yaitu saat container diturunkan dari kapal, peningkatan lebih signifikan Tes 4: Keseluruhan variabel dimasukkan menghasilkan hasil yang sangat signifikan dengan varabel waktu sebagai faktor utama Tes 5: Variabel asal pelabuhan dimasukkan, menghasilkan akurasi yang lebih tinggi dimana faktor utama adalah inspeksi bea cukai Tes 6: Saat semua variabel dimasukkan, terdapat karakteristik yang berbeda untuk
•
ANN digunakan untuk mengklasifikasikan kontainer berdasarkan data yang diperoleh dari TOS terminal peti kemas. Faktor penentu yang paling penting dari DT adalah: 1) hari dan bulan container discharge ; 2) pelabuhan asal; 3) ukuran dan jenis kontainer dan; 4) jenis kargo ditransfer Pada proses receive, faktor-faktor tersebut mempengaruhi lamanya waktu pengecekkan dan inspeksi container yang masuk sehingga pengelompokkan container dengan metode ANN digunakan untuk mempercepat proses dan mengurangi dwell time
Pendekatan Teknologi Baru digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terdapat pada proses inspeksi …
Propose Solution
RFID (Radio Frequency Identification) atau Identifikasi Frekuensi Radio adalah sebuah metode identifikasi
dengan menggunakan sarana yang disebut label RFID atau transponder untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh.
Fungsi
Mempercepat proses inspeksi informasi container terkait dengan info seperti barang, letak container, tujuan, dll.
Pendekatan Teknologi Baru digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terdapat pada proses inspeksi …
Propose Solution
Automatic Container Damage Detection System
ADDS(Automatic Container Damage Detection System) adalah sebuah sistem gate and crane yang dapat mengenali kerusakan structural seperti melekuk, kerusakan segel dan pintu, lubang dll. Sistem ini menggabungkan teknologi laser dan Optical Character Recognition (OCR)dan aplikasi visual imaging.
Fungsi
Mempercepat proses inspeksi pada bagian kerusakan container.