2
BAB I PENDAHULUAN
Sistem saraf terdiri terdiri dari neuron dan neurolgia neurolgia yang tersusun tersusun membentuk membentuk sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi (SST). Susunan saraf pusat terdiri dari otak dan medula spinalis sedangkan sistem saraf tepi merupakan sistem saraf diluar sistem saraf pusat yang membawa membawa pesan dari dan menuju sistem saraf pusat untuk menjalankan otot dan organ tubuh. Tidak seperti sistem saraf pusat, sistem saraf tepi tidak dilindungi oleh tulang, sehingga rentan terhadap trauma (Snell, 200). Sistem saraf saraf tepi terbagi menjadi menjadi sistem saraf somatik somatik dan sistem saraf saraf otonomik. otonomik. Saraf!saraf tersebut mengandung serabut saraf aferen dan eferen. Pada umumnya serabut eferen terlibat dalam fungsi motorik, seperti kontraksi otot atau sekresi kelenjar sedangkan serabut saraf aferen biasanya menghantarkan rangsangan sensoris dari kulit, selaput lendir dan struktur yang lebih dalam ("root, #$$%). Stimulasi Stimulasi diterima diterima oleh reseptor sistem saraf tepi yang selanjutnya selanjutnya akan dihantarkan dihantarkan oleh sistem saraf sensoris dalam bentuk impuls listrik ke sistem saraf pusat. Pada sistem saraf pusat impuls diolah dan diinterpretasikan untuk kemudian jawaban atau respon diteruskan kembali oleh sistem saraf tepi menuju efektor yang berfungsi sebagai pen&etus jawaban akhir. Sistem saraf yang membawa jawaban atau respon adalah sistem saraf motorik. 'awaban yang terjadi dapat berupa jawaban yang dipengaruhi oleh kemauan ( volunter ) dan jawaban yang tidak tidak dipeng dipengaru aruhi hi oleh oleh kemaua kemauan n (involunter ). ) . 'awab 'awaban an volunter melibatkan melibatkan sistem saraf somatik somatik sedangkan sedangkan yang involunter melibatkan sistem saraf otonom, efektornya adalah otot polos, otot jantung dan kelenjar sebasea ("anong, 200). 200).
1
2
BAB II NEUROANATOMI SISTEM SARAF TEPI
2.1
Struktur Serabut Saraf Te Tepi pi
euron merupakan unit fungsional dasar susunan saraf. saraf . euron terdiri dari badan sel saraf dan prosesus!prosesusnya. *adan sel saraf merupakan merupakan pusat metabolisme dari suatu neuron. *adan sel mengandung nukleus dan sitoplasma. ukleus terletak di sentral, berbentuk bulat dan besar. +i dalam sitoplasma terdapat retikulum endoplasma serta mengandung organel seperti substansia substansia issl, apparatus "olgi, "olgi, mitokondri mitokondria, a, mikrofilamen mikrofilamen,, mikrotubu mikrotubulus, lus, dan lisosom lisosom.. embra embran n plasma plasma dan selubu selubung ng sel membe membentu ntuk k membran membran semiper semipermeab meabel el yang yang memu memung ngki kink nkan an terja terjadi diny nyaa pros proses es difu difusi si ion! ion!io ion n terte tertent ntu u melal melalui ui memb membran ran ini ini
dan dan
menghambat menghambat ion lainnya. lainnya. Pro&essus sel neuron terbagi menjadi menjadi dendrit!dendrit dendrit!dendrit dan sebuah sel akson. euron euron mempunyai mempunyai banyak banyak dendrit yang yang menghantarkan menghantarkan impuls impuls saraf ke arah badan sel saraf. -kson merupakan pro&essus badan sel yang paling panjang dan mengha menghanta ntarka rkan n impuls impuls dari dari segmen segmen awal awal ke termina terminall sinaps. sinaps. Segmen Segmen awal awal badan badan sel merupakan merupakan eleasi eleasi badan sel berbent berbentuk uk kru&ut kru&ut yang tidak tidak mengandun mengandung g granula granula issl dan disebut akson hillo&k (Snell,200). euron memiliki kemampuan metabolisme yang sangat tinggi, tetapi tidak dapat meny menyim impa pan n /at!/ /at!/at at maka makan n dan dan oksig oksigen en.. leh leh kare karena na itu itu neur neuron on perl perlu u didu diduku kung ng oleh oleh neurog neuroglia lia yang yang menyu menyupla plaii /at makanan makanan dan oksige oksigen n untuk untuk kelang kelangsun sungan gan hidupn hidupnya ya.. Sel pendukung sangat penting antara lain adalah sel satelit dan sel s&hwann. Sel S&hwann pada SST bersifat seperti oligodendroglia pada SSP. Sebagian besar akson pada susunan saraf tepi dilapisi dilapisi myelin dan membentuk membentuk segmen!segmen segmen!segmen seperti di SSP. SSP. Tiap Tiap sel s&hwann hanya melapi melapisi si satu segmen, segmen, berbed berbedaa dengan dengan oligod oligodend endrog roglia lia yang yang mengem mengemban bangka gkan n beberap beberapaa 1tangan ke tiap segmen. Sel S&hwann juga berbeda dari oligodendria dalam pembentukan sel baru . *ila *ila terjadi terjadi
kerusak kerusakan an pada saraf tepi, sel S&hwan S&hwann n membentu membentuk k serangk serangkaian aian
silinder yang berperan sebagai penunjuk arah pertumbuhan akson (3ahle,2000). ielin adalah &uran dari lipid dan protein. Pada susunan saraf tepi, selubung mielin diproduksi oleh sel s&hwann dan hanya terdapat satu sel s&hwann untuk setiap segmen serabut saraf. ula!mula serabut saraf atau akson membentuk lekukan ditepi sebuah sel s&hwann. 4alu membran eksternal sel s&hwann membentuk mesoakson yang menggantung akson didalam sel s&hwann saat akson menyatu dengan sel s&hwann. Selanjutnya sel s&hwann
3
berotasi mengelilingi akson sehingga membran plasma membungkus akson berbentuk seperti spiral. -rah spiral sesuai dengan arah jarum jam pada beberapa segemen, dan berlawanan arah dengan jarum jam pada segmen lain. -walnya selubung ini longgar, namun sitoplasma antar lapisan membran menghilang se&ara bertahap. 5ang tertinggal hanya sitoplasma yang ada didekat permukaan dan daerah nukleus. Selubung menjadi ketat dengan maturasi serabut saraf. 3etebalan mielin bergantung pada jumlah spiral membran sel s&hwann. Selubung sel s&hwann dan mielin yang dikandungnya, diselingi setiap #!2 mm oleh konstruksi berbentuk &in&in yang disebut nodus 6anier. Pada nodus ranier, dua sel s&hwann yang berdekatan berakhir pada selubung mielin menjadi lebih tipis. odus ini memainkan peran penting dalam perkembangan efek rangsangan dari reseptor ke medula spinalis atau sebaliknya, dengan mengadakan konduksi &epat impuls melalui konduksi saltatori dari potensi aksi. akin tebal selubung mielin makin &epat konduksi serat saraf (Snell, 200). Sel!sel s&hwann dilapisi oleh selapis jaringan ikat, yaitu endoneurium. 'aringan ikat yang melapisis beberapa berkas serat saraf disebut perineurium dan jaringan ikat yang membungkus saraf lebih besar disebut epineurium. 4apiasan jaringan ikat ini melindungi saraf dari &edera mekanis dan kontak langsung dengan bahan yang merusak saraf. 'aringan ikat membawa pembuluh darah yang memberi makan serat saraf (+uus, #$$).
"ambar 2.# Struktur euron ("ambar skematik) (Snell, 200)
4
"ambar 2.2. Potongan elintang Susunan Saraf (+uus, 2007)
'enis!jenis neuron diklasifikasikan berdasarkan morfologi neuron yang ditentukan oleh jumlah, panjang, dan bentuk per&abangan neuritnya antara lain neuron unipolar, neuron bipolar dan neuron multipolar. Pada SST neuron sensorik berbentuk unipolar dan neuron motorik berbentuk multipolar (Sukardi,#$87). euron unipolar adalah neuron yang badan selnya memiliki satu neurit yang ber&abang menjadi dua tidak jauh dari badan sel, satu menuju ke struktur perifer dan yang lain masuk ke susunan saraf pusat. 9abang!&abang neurit tunggal ini mempunyai karakteristik struktur dan fungsi sebuah akson. Pada tipe neuron ini, &abang!&abang terminal halus yang ditemukan diujung perifer akson pada reseptor sering disebut sebagai dendrit. 9ontoh bentuk neuron ini ditemukan di ganglion radiks posterior. euron bipolar mempunyai badan sel yang memanjang dari masing!masing ujungnya keluar satu neurit. 9ontoh neuron tipe ini ditemukan pada sel!sel bipolar retina dan sel!sel di ganglia estibularis dan &o&hlearis sensorik. euron multipolar memiliki banyak neurit yang timbul dari badan sel. Semua neurit merupakan dendrit, ke&uali akson yang merupakan sebuah prosesus yang panjang. Sebagian besar neuron diotak dan medula spinalis merupakan neuron multipolar (Snell, 200). euron dapat juga diklasifikasan menurut ukurannya yaitu neuron golgi tipe # memiliki sebuah akson panjang yang berukuran # meter atau lebih pada kasus yang luar biasa. -kson!akson pada neuron ini membentuk traktus yang panjang pada otak dan medula spinalis serta serabut saraf perifer. Sel!sel piramid di korteks serebri, sel!sel purkinje di korteks serebeli, serta sel!sel motorik medula spinalis merupakan &ontoh neuron golgi tipe ini. euro golgi tipe :: mempunyai sebuah akson pendek yang berakhir pada badan sel yang
5
ada di dekatnya atau sama sekali tidak ada. euron tipe ini jauh lebih banyak dari pada neuron golgi tipe :. +endrit!dendrit pendek yang berasal dari neuron ini memberikan bentuk yang seperti bintang. euron golgi tipe :: ini terdapat sangat banyak di korteks serebri dan serebeli dan sering berfungsi sebagai inhibitor (Snell, 200).
"ambar 2. 3lasifikasi neuron menurut jumlah, panjang, dan bentuk per&abangan neurit (Snell, 200)
"ambar 2.;. "ambar Skematis 'enis euron Pada Sistem Saraf Perifer (Snell, 200)
6
2.2. K!p"e" Si#te! Saraf Tepi
Susunan saraf tepi terdiri dari< nerus kranialis, dan nerus spinalis (nervi segmentales) ,kedua komponen susunan tersebut diatas juga dikenal sebagai susunan saraf cerebrospinal atau craniospinal , serta susunan saraf is&eral, yang terdiri dari < susunan saraf is&eral aferen dan susunan saraf is&eral eferen yang juga dikenal sebagai susunan saraf otonom atau susunan saraf egetatif (=. Sukardi,#$87). Sistem saraf tepi terdiri dari susunan saraf motorik dan susunan saraf sensorik. Sistem saraf ini
dimulai dari neuron motorik dan neuron sensorik menuju ke neuromuscular
junction dan otot (Snell, 200). 2.2.1. Ner$u# Kra"ia%i#
-da #2 pasang nerus kranialis yang meninggalkan otak dan berjalan melalui foramina pada tengkorak. *eberapa nerus kranialis tersusun dari serabut!serabut aferen yang membawa impuls ke otak ( N. Olfaktorius, N. Optikus, N. Vestibulokoklearis). *eberapa terdiri dari serabut!serabut eferen ( N. Okulomotorius, N. Trochlearis, N. Abduscen, N. Accesorius, N. Hipoglosus), dan sisanya tersusun dari serabut aferen dan eferen ( N. Trigeminus, N. Facialis,. lossofarin geus, N. Vagus). ( +uus, 200) 2.2.2. Ner$u# Spi"a%i#
Terdapat # pasang nerus spinalis yang meninggalkan medula spinalis dan berjalan melalui foramina
intervertebralis
di
kolumna
ertebralis.
asing!masing
nerus
spinalis
berhubungan dengan medula spinalis melalui 2 radiks< radiks anterior dan radiks posterior. 6adiks anterior terdiri dari berkas!berkas serabut saraf yang membawa impuls saraf menjauhi susunan saraf pusat> serabut!serabut saraf ini disebut serabut eferen. 6adiks posterior terdiri dari berkas!berkas serabut saraf yang membawa impuls saraf menuju susunan saraf pusat> serabut!serabut saraf ini disebut serabut aferen. leh karena berfungsi meneruskan informasi ke susunan saraf pusat, serabut!serabut ini disebut serabut!serabut sensorik. *adan sel serabut saraf ini terletak di dalam pembesaran radiks posterior yang disebut ganglion radiks posterior. 6adiks -nterior bergabung dengan radiks posterior tepat di bagian distal ganglion spinalis dan keduanya membentuk saraf perifer spinalis. 'adi setiap segmen tubuh mempunyai pasangan saraf spinalisnya masing!masing (Snell, 200%). Penomeran nerus spinalis berdasarkan korpus ertebrae. eskipun terdapat tujuh ertebrae serikalis, ada delapan pasang nerus spinalis, karena nerus spinalis teratas keluar (atau masuk) ke kanalis spinalis tepat diatas ertebrae &erikalis #. +engan demikian nerus serikalis pertama (9#), keluar dari kanalis spinalis antara os oksipitalis dan ertebra serikalis # (atlas), dan 98 keluar diantara ertebra serikalis ?:: (terbawah) dan ertebra
7
torakalis :. Pada tingkat torakal, lumbal dan sakral, masing!masing saraf spinalis keluar (atau masuk) ke kanalis spinalis di bawah nomer ertebra yang sesuai. +engan demikian, pada bagian ini jumlah pasangan saraf spinalis sesuai dengan jumlah ertebranya.(#2 torakal, 7 lumbal, dan 7 sakral). -khirnya terdapat sepasang nerus koksigeus (atau kadang!kadang lebih dari sepasang) (+uus,2007).
"ambar 2.7 erus &ranialis < distribusi serat saraf sensorik dan motorik (etter, 200)
8
"ambar 2. Pembentukan nerus spinalis (Snell, 200),
"ambar 2.% Penomeran segmen radiks saraf dan segmen keluarnya n. Spinalis dari kanalis spinalis (+uus,2007) .
9
2.&. Re#eptr Se"#rik
6eseptor adalah organ sensorik khusus yang merekam perubahan fisik dan kimiawi di lingkungan eksternal dan internal organisme dan mengubahnya (transduksi) menjadi impuls elektrik yang akan di proses oleh sistem saraf. rgan tersebut ditemukan di ujung perifer serabut saraf aferen. *eberapa reseptor memberikan informasi kepada tubuh mengenai perubahan di lingkungan eksternal sekitar (eksteroreseptor) atau lingkungan eksternal yang jauh (telereseptor, seperti telinga dan mata). =ksteroseptor ini dapat dibagi lagi dalam tiga ma&am yaitu< tangoseptor, termoseptor, nosiseptor. Propioreseptor, seperti labirin telinga dalam, menghantarkan informasi mengenai posisi dan pergerakan kepala pada suatu ruang, regangan otot dan tendon, posisi sendi, kekuatan yang diperlukan untuk melakukan gerakan tertentu, dan sebagainya.Propioseptor ini dapat dibagi lagi dalam tiga ma&am yaitu< keru&ut otot (muscle spindle), alat dari "olgi, alat dari Pa&ini. -khirnya, proses di dalam tubuh dilaporkan oleh enteroreseptor, yang disebut juga iseroreseptor (antara lain osmoreseptor, kemoreseptor, dan baroreseptor). asing!masing jenis reseptor berespon terhadap stimulus yang sesuai dan spesifik, bila intensitasnya berada diatas ambang batas. rgan reseptor banyak terdapat di kulit tetapi juga ditemukan di daerah tubuh yang lebih dalam dan di iser a (+uus, 2007> goerah, #$$#). Sebagian besar reseptor di kulit adalah eksteroreseptor. 6eseptor ini terbagi menjadi dua kelas< (#) ujung saraf bebas dan (2) ujung organ berkapsul. @jung saraf bebas ditemukan di &elah antara sel epidermal, dan kadang juga ditemukan pada sel yang lebih spesial yang berasal dari sel saraf, seperti diskus taktil erkel. amun, ujung saraf bebas tidak hanya terdapat di kulit, tetapi hampir di seluruh organ tubuh, untuk menghantarkan informasi nosiseptif dan suhu yang berkaitan dengan &edera selular. +iskus erkel terutama terletak di bantalan jari dan berespon terhadap raba dan tekanan ringan (+uus, 2007). @jung organ berkapsul yang berdiferensiasi kemungkinan sangat berperan pada mediasi modalitas sensorik epikritik seperti raba halus, diskriminasi, getar, tekanan dan sebagainya. @jung saraf peritrikial disekitar folikel rambut ditemukan di seluruh area kulit yang berambut dan diaktiasi oleh pergerakan rambut. Sebaliknya, korpuskel taktil eissner hanya ditemukan pada kulit yang tidak berambut, terutama pada telapak tangan dan kaki, juga pada bibir, ujung lidah, dan genital, dan memberikan respon terbaik terhadap raba dan tekanan ringan. !orpuskel Vater"#acini berlapis (korpuskel Pa&ini) ditemukan pada lapisan kulit yang lebih dalam, terutama di daerah antara kutis dan subkutis, serta memediasi sensasi tekanan. @jung bulbus !rause sebelumnya dianggap sebagai reseptor dingin, sedangkan
10
korpuskel 6uffini dianggap sebagai reseptor hangat, tetapi saat ini fungsi keduanya masih diragukan (+uus, 2007). 6eseptor sensoris khusus seperti korpuskulus $eissner , ujung saraf bebas yang melebar, korpuskulus #acini dan ujung %uffini mengirimkan impuls di dalam serabut saraf tipe - jenis beta yang mempunyai ke&epatan hantaran sebesar 0 sampai %0 meter perdetik ("uyton, 200). 3elompok organ reseptor yang kedua terletak di dalam kulit, di otot, tendon, fasia, dan sendi. +i otot, misalnya, dapat ditemukan spindel otot, yang berespons terhadap regangan muskulatur. Setiap spindel otot biasanya mengandung !#0 serabut otot berstriata yang halus, yang disebut serabut otot intrafusal, kebalikan dari serabut ekstrafusal dari otot itu sendiri. 'enis reseptor lain ditemukan di daerah transisi antara otot dan tendon, fasia dan atau kapsul sendi (+uus, 2007).
"ambar 2.8 *eberapa tipe ujung saraf somatosensorik ("uyton, 200)
Serabut saraf dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan diameternya, ke&epatan hantarannya dan &iri!&iri fisiologisnya.
Serabut tipe - adalah serabut yang besar dan
bermielin dengan hantaran yang &epat dan menghantarkan berbagai impuls motorik atau sensorik. Serabut ini paling peka terhadap gangguan akibat tekanan makanik atau kekurangan oksigen.
Serabut tipe * lebih ke&il dari pada serabut tipe - dan bermielin, serabut ini
memiliki hantaran lambat dan berfungsi otonom. Serabut tipe 9 adalah serabut yang paling ke&il dan tidak bermielin, serabut ini menghantarkan impuls paling lambat dan menghantarkan rasa nyeri.
11
Tabel 2.#. 3lasifikasi serabut saraf berdasarkan ke&epatan hantaran dan ukuran (Snell, 200) Tipe serabut
Serabut tipe -lfa *eta "amma +elta
Serabut tipe * Serabut tipe 9
3e&. hantar (mAdt)
+iameter (BAm)
%0!#20 ;0!%0 #0!#7 !0
#2!20 7!#2 ! 2!7
!#7
D
0,7!2
0,;!#,2
Cungsi
otorik, otot rangka Sensoris, raba, tekan, getar 1 $uscle spindle& yeri (tajam,lokal), suhu, raba tonom praganglion yeri (difus,dalam), suhu, tonom postganglion
ielin
3epekaan terhadap anestesi lokal
5a 5a 5a 5a
Paling ke&il
5a Tidak
Paling besar
2.'. Su#u"a" Saraf Tepi Se"#rik
Susunan saraf tepi sensorik adalah susunan saraf di sepanjang jalur sensoris antara reseptor di kulit sampai dengan ganglion spinalis. Semua impuls yang berasal dari reseptor di kulit, otot, sendi dan organ dalam dikirim ke pusat melalui saraf perifer, pleksus, saraf spinal, radiks posterior dan kemudian membentuk ganglion spinalis yang berada di foramen interertebralis selanjutnya menuju ke dalam medula spinalis untuk diteruskan ke otak. 3etika saraf men&apai ganglion spinalis, serat terbagi menjadi kelompok menurut fungsinya. Eanya beberapa dari impuls yang datang dari otot, sendi, fasia dan jaringan lain men&apai tingkat kesadaran, kebanyakan melayani kontrol otomatis aktiitas motorik yang diperlukan untuk berjalan dan berdiri (+uus, #$$). Pada orang dewasa, medula spinalis lebih pendek daripada kolumna ertebralis. edula spinalis berakhir kira!kira pada tingkat diskus interertebralis antara ertebra lumbal pertama dan kedua. Sebelum usia tiga bulan, segmen medula spinalis, ditunjukan oleh radiksnya, langsung menghadap ke ertebra yang bersangkutan. Sesudah itu, kolumna tumbuh lebih &epat daripada medula. 6adiks tetap melekat pada foramina interertebralis asalnya dan menjadi bertambah panjang ke arah akhir medulla ( konus terminalis), akhirnya terletak pada tingkat ertebra lumbalis kedua. +ibawah tingkat ini, spasium subaraknoid yang seperti kantong, hanya mengandung radiks posterior dan anterior yang membentuk kauda e'uina. 3etidaksesuaian antara lokasi segmen medula spinalis dan ertebra yang
12
bersangkutan, yang bertambah pada waktu mendekati konus terminalis, harus diperhitungkan, dalam usaha mengetahui lokasi tingkat poses penyakit spinalis. 3e arah perifer, serat aferen yang berasal dari satu radiks dorsalis bergabung dan melayani daerah segmen tertentu dari kulit disebut dermatom. 'umlah dermatom sebanyak radiks segmental. 3arena dermatom berhubungan dengan berbagai segmen radiks medula spinalis maka mempunyai nilai diagnostik yang besar dalam menentukan tingkat ketinggian dari kerusakan medula spinalis. Serat yang membentuk saraf perifer berasal dari berbagai radiks. 'ika saraf mengalami kerusakan, serat yang mempersarafi satu bagian dari dermatom, tidak dapat bergabung dengan saraf yang mensuplai bagian lain dari dermatom, karena serat! serat tersebut berjalan dalam serat perifer yang berbeda. -kibatnya, hilangnya sensorik yang disebabkan oleh kerusakan saraf perifer, memeperlihatkan pola yang sangat berbeda dengan yang disebabkan oleh kerusakan radiks spinalis. Tumpang tindih daerah sensorik radikular. 3eadaan ini sangat mempermudah deteksi adanya gangguan sensorik. Pada daerah dermatomik, regio untuk sensasi raba, tumpang tindihnya lebih besar dari pada untuk sensasi nyeri. leh karena itu, kerusakan hanya satu atau dua radiks, akan menyebabkan penurunan sensitiitas raba yang sukar dikenal, sedangkan penurunan sensitiitas nyeri dan suhu, lebih mudah ditemukan. 'ika saraf perifer yang rusak, daerah hipestesia umumnya lebih besar dari pada daerah hipalgesia. leh karena itu hipestesia lebih mudah dikenal. (+uus, #$$). 5ang mungkin sulit adalah membedakan gangguan sensorik yang disebabkan oleh les i radikuler (ervical (9)8 dari gangguan sensorik yang disebabkan oleh kerusakan saraf ulnaris dan gangguan sensorik lesi radikuler )umbal (4) 7 F *akral (S) # dengan gangguan sensorik yang disebabkan oleh kerusakan saraf peroneus karena daerah yang terlibat hampir sama. Setiap saraf sensorik perifer memiliki daerah yang pasti untuk inerasinya sehingga memungkinkan untuk mengidentifikasi kerusakan saraf melalui pemeriksaan yang &ermat (+uus, #$$). $+otome didefinisikan sebagai distribusi otot dari saraf tulang belakang tunggal ( %adiks ventralis), dan analog dengan dermatom kulit. Pengetahuan tentang miotom dari setiap saraf spinalis, dan dari segmen yang menunjukkan otot pada khususnya, memungkinkan menentukan lokasi klinis dan elektromiografi dari lesi radikuler yang menyebabkan disfungsi motorik. (6ohkmm, 200;)
13
"ambar 2.$ :nerasi segmental kulit (+uus, 2007)
"ambar 2.#0 +ermatom dan yotome (6ohkmm, 200;)
14
2.5.
Sirkuit Re(u%a#i Perifer
Serabut aferen yang berdiameter besar yang berasal dari spindel otot membentuk banyak &abang terminal segera setelah masuk ke medula spinalis. *eberapa &abang ini membentuk kontak sinaptik langsung dengan neuron di substansia grisea kornu anterior. euron!neuron tersebut kemudian menjadi awal serabut eferen motorik, dan dengan demikian disebut sel motorik kornu anterior. eurit eferen keluar dari medula spinalis melalui radiks anterior dan kemudian berjalan di sepanjang saraf perifer ke otot Fotot rangka (+uus, 2007).
2.5.1.
Ref%ek# M"#i"aptik )a" P%i#i"aptik
4engkung saraf terbentuk dari otot rangka ke medula spinalis dan kembali lagi, tersusun dari dua neuron< neuron sensorik aferen dan neuron motorik aferen. 4engkung ini membentuk lengkung refleks monosinaptik sederhana. 3arena lengkung dimulai dan berakhir di otot yang sama, refleks yang berkaitan disebut refleks otot intrinsik (propioseptif). 6efleks monosinaptik ini juga memiliki komponen polisinaptik. 6efleks tidak hanya bermanifestasi berupa kontraksi otot yang bersangkutan, tetapi juga berupa relaksasi otot!otot antagonisnya. :nhibisi sel!sel otot yang menimbulkan relaksasi otot tersebut merupakan proses polisinaptik yang timbul melalui interneuron di substansia grisea medula spinalis (+uus, 2007). 4engkung refleks lain yang penting adalah refleks fleksor polisinaptik, suatu refleks protektif dan hindar ( flight ) yang dimediasi oleh banyak interneuron dan oleh sebab itu disebut polisinaptik. Potensial aksi yang mun&ul di reseptor kulit (nosisseptor) untuk refleks ini berjalan melewati serabut aferen ke substansia gelatinosa medula spinalis, kemudian dihantarkan melalui sinaps ke dalam berbagai jenis sel yang dimiliki oleh aparatus neurona intrinsik medula spinalis (interneuron, neuron asosiasi, dan neuron komissura). *eberapa sel tersebut terutama neuron asosiasi, memproyeksikan prosesusnya ke berbagai leel spinal, keatas maupun kebawah, yang disebut fasikulus propius. Setelah melewati beberapa sinaps, impuls eksitatorik akhirnya men&apai neuron motorik dan berjalan di sepanjang akson eferen ke radiks nerus spinalis, saraf perifer, dan otot, menimbulkan kontraksi otot untuk respon menghindar. (+uus, 2007).
15
"ambar 2.## 6efleks monosinaptik dengan inhibisi polisinaptik (+uus, 2007)
"ambar 2.#2 6efleks fleksor dengan hubungan polisinaptik (+uus, 2007)
16
2.*.2.Re(u%a#i Pa"+a"( Da" Te(a"(a" Ott
asing!masing otot memiliki dua sistem umpan balik< (+uus, 2007) #. Sistem kontrol untuk panjang, yaitu serabut kantong inti spindel otot berfungsi 2.
sebagai reseptor panjang. Sistem kontrol untuk tegangan, yaitu organ tendon "olgi dan serabut rantai inti spindel otot berfungsi sebagai reseptor tegangan.
Spindel otot adalah reseptor untuk regangan (panjang) dan tegangan yang dideteksi oleh dua jenis serabut intrafusal yang berbeda yang disebut serabut kantong inti (nuclear bag fiber ) dan serabut rantai inti (nuclear chain fiber ). Spindel otot umumnya terdiri dari dua serabut kantong inti dan empat atau lima serabut rantai inti.
"ambar 2.# Sirkuit regulasi untuk panjang otot (+uus, 2007)
"ambar 2.#; Sirkuit regulasi untuk tegangan otot (+uus, 2007)
2.,
Su#u"a" Saraf Tepi Mtrik
Susunan saraf tepi motorik dimulai dari motor neuron di kornu anterior medula spinalis. euron!neuron yang menyalurkan impuls motorik dari medula spinalis ke sel otot skeletal dinamakan )oer $otor Neuron (4). 4 dengan aksonnya dinamakan final common
17
patha+ impuls motorik. 4 dibedakan menjadi alfa motor neuron (berukuran besar, aksonnya yang tebal dan mensarafi serabut otot ekstrafusal) dan gamma motor neuron (berukuran ke&il, aksonnya halus dan mensarafi otot intrafusal). Tiap motor neuron menjulurkan hanya satu akson yang ujungnya ber&abang!&abang sehingga setiap akson dapat berhubungan dengan sejumlah serabut otot. Penghambatan gerakan dilaksanakan oleh sel interneuron (sel %ensha). -kson menghubungi sel serabut otot melalui sinaps. tot!otot indiidual dipersarafi oleh beberapa radiks spinalis entralis (persarafan plurisegmental ). -kibatnya jika satu radiks dipotong, tidak terjadi kehilangan fungsi yang nyata. Paralisis pola radikular hanya tampak bila beberapa radiks yang berdekatan rusak. Setiap radiks motorik mempunyai otot indikatornya sendiri sehingga memungkinkan untuk mendiagnosis kerusakan radiks dengan elektromiogram terutama di daerah serikal atau lumbal (+uus, #$$). 6adiks entralis dan dorsalis bergabung di foramen interertebralis menjadi satu berkas saraf spinal dan dinamakan sesuai foramen interertebralis yang dilewati. Pada pangkal ekstrimitas, ramus anterior nerus spinalis membentuk pleksus yang rumit. 9abang! &abang entral dari saraf spinalis mempersarafi anggota badan bergabung bersama untuk membentuk pleksus serikalis (9#! 9;), pleksus brakialis (97!T#), pleksus lumbal (T#2!4;), dan pleksus sakralis (4;!S;). Pleksus brakialis membentuk berkas yaitu tubuh bagian atas (berasal dari akar 97 dan 9), tubuh bagian tengah (9%), dan tubuh bagian bawah (98, T#). *agian tubuh ini dibagi menjadi bagian!bagian, yang bergabung kembali untuk mempersarafi bagian lateral (97!9%), posterior (97!98), dan medial (98 dan T#). "ambaran &abang pleksus brakialis ke saraf dari ekstremitas atas dapat dilihat pada gambar. Persarafan bagian anterior ekstremitas bawah berasal dari pleksus lumbalis, yang terletak di belakang dan di dalam otot psoas mayor> bagian posterior ekstremitas bawah mendapat persarafan dari pleksus sakral. Saraf &o&&ygeal (yang saraf tulang belakang terakhir yang mun&ul dari hiatus sakral) bergabung dengan saraf S!S7 untuk membentuk pleksus &o&&ygeus, yang menginerasi &o&&ygeus tersebut dan kulit di atas tulang ekor dan anus (6ohkmm, 200;). Pleksus serikalis dan pleksus brakialis terdapat pada pangkal ektremitas atas sedangkan pleksus lumbalis dan pleksus sakralis terdapat pada pangkal ektremitas bawah sehingga serabut saraf yang berasal dari berbagai segmen medula spinalis disusun dan didistribusikan se&ara efisien di dalam trunkus saraf yang berbeda menuju berbagai bagian ekstremitas atas dan bawah (ardjono, 200). Pleksus brakhialis membentuk tiga berkas yaitu fasikulus lateralis, posterior dan medialis sesuai dengan topografinya terhadap arteri aksilaris. Casikulus posterior merupakan
18
induk nerus radialis, fasikulus medialis menjadi pangkal nerus ulnaris, sedangkan nerus medianus disusun oleh serabut dari fasikulus lateralis dan medialis. Sindrom Eorner berkorelasi dengan lesi di pleksus brakhialis karena sindrom Eorner dihasilkan oleh terputusnya hubungan ortosimpatetik dari ganglion serikal superior yang terletak di daerah pleksus brakhialis. =nam saraf perifer penting keluar dari pleksus brakhialis yaitu n.torakalis longus, n.aksilaris, n.radialis, n.muskulokutaneus, n.medianus dan n.ulnaris. Pada sindrom pleksus brakhialis akibat proses difus terdapat gejala motorik dan sensorik terutama di area 97 dan 9 (ardjono, 200).
"ambar 2.#7 Pleksus Serikalis (6ohkman, 200;)
19
"ambar 2.# Pleksus *rakialis (6ohkman, 200;) Penataan pleksus lumbosakralis lebih sederhana dari pada pleksus brakhialis. Pleksus lumbosakralis terdiri dari pleksus lumbalis dan pleksus sakralis. Pleksus lumbalis disusun oleh &abang anterior saraf spinal 4#, 2, dan sebagian 4;. Saraf perifer yang berinduk pada pleksus lumbalis adalah n.kutaneus femoralis lateralis, n.femoralis, n.genito femoralis dan n.obturatorius. Pleksus sakralis disusun oleh &abang anterior saraf spinal 4;!S. Saraf perifer kulit yang berasal dari pleksus sakralis adalah n.gluteus superior dan inferior, n.kutaneus femoralis posterior dan n.iskiadikus. Saraf perifer kulit yang mengurus kulit daerah inguinal ialah n.ilioinguinalis sedangkan daerah kulit tungkai atas lainnya disarafi n.kutaneus femoralis lateralis dan n.kutaneus femoralis anterior. Persarafan kulit tungkai bawah, bagian medial diurus &abang pleksus lumbalis dan bagian lateral posterior diurus oleh &abang pleksus sakralis. Seluruh kulit kaki ke&uali yang menutupi maleolus medialis, diurus &abang pleksus sakralis. .iskiadikus merupakan kelanjutan pleksus sakralis, pada fosa poplitea n.iskiadikus ber&abang dua yaitu n.tibialis dan n.peroneus komunis. 9abang kulit n.tibialis adalah n.kutaneus suralis medialis, n.plantaris dan n.plantaris medialis. 9abang kutan n.peroneus komunis ialah n.kutaneus suralis lateralis, n.peroneus profundus dan superfisialis, n.kutaneus dorsalis pedis intermedius dan n.kutaneus dorsalis pedis medialis (etter, 2002).
20
"ambar 2.#% Pleksus 4umbalis (6ohkmann, 200;)
"ambar 2.#8 Pleksus Sakralis (6ohkman, 200;)
21
BAB III PENUTUP
Sistem saraf manusia adalah suatu jalinan jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan dan mengontrol interaksi antara indiidu dengan lingkungan sekitarnya. Sistem tubuh yang penting ini juga mengatur kebanyakan aktiitas sistem tubuh lainnya. Sistem saraf tepi (SST) merupakan sistem saraf diluar sistem saraf pusat yang membawa pesan dari dan menuju sistem saraf pusat untuk menjalankan otot dan organ tubuh. Sistem saraf tepi terbagi menjadi sistem saraf somatik dan sistem saraf otonomik. Saraf!saraf tersebut mengandung serabut saraf aferen dan eferen. Pada umumnya serabut eferen terlibat dalam fungsi motorik seperti kontraksi otot dan sekresi kelenjar sedangkan serabut aferen biasanya menghantarkan rangsang sensorik dari kulit, selaput lendir dan struktur yang lebih dalam. Stimulasi diterima oleh reseptor sistem saraf perifer yang selanjutnya akan dihantarkan oleh sistem saraf sensoris dalam bentuk impuls listrik ke sistem saraf pusat. Susunan saraf tepi terdiri dari< nerus kranialis, dan nerus spinalis (nervi segmentales), kedua komponen susunan tersebut diatas juga dikenal sebagai susunan saraf cerebrospinal atau craniospinal , serta susunan saraf is&eral, yang terdiri dari < susunan saraf is&eral aferen dan susunan saraf is&eral eferen yang juga dikenal sebagai susunan saraf otonom atau susunan saraf egetatif. Pada sistem saraf pusat impuls diolah dan diinterpretasikan, kemudian jawaban atau respon diteruskan kembali melalui sistem saraf tepi menuju efektor yang berfungsi sebagai pen&etus jawaban akhir. Sistem saraf membawa jawaban atau respon sistem saraf motorik. 'awaban yang terjadi dapat berupa jawaban yang dipengaruhi oleh kemauan ( volunter- dan jawaban yang tidak dipengaruhi oleh kemauan (involunter ) . 'awaban volunter melibatkan sistem saraf somatik sedangkan jawaban involunter melibatkan sistem saraf otonom. =fektor dari sistem saraf somatik adalah otot rangka sedangkan untuk sistem saraf otonom, efektornya adalah otot polos, otot jantung dan kelenjar sebasea.
22
DAFTAR PUSTAKA
+uus, Peter. #$$. Sistem sensorik dan sistem motorik. :n < iagnosis Topik, Neurologi, Anatomi, Fisiologi, Tanda, ejala. 2nd ed. 'akarta < ="9> hal. #!%. +uus, Peter. 2007. iagnosis Topik, Neurologi, Anatomi, Fisiologi, Tanda, ejala . ;th ed. 'akarta < ="9> Eal.#!0. "anong, G.C. 200. Cisiologi saraf dan sel otot. :n < Fisiologi !edokteran. 'akarta < ="9> Eal. ;$!##7. "root,'. #$$%. Pemberian sinyal dalam susunan saraf. :n < Neuroanatomi korelatif. 'akarta < ="9> hal. #$!28. "uyton, -rthur 9. #$$. +< Human #h+siolog+ and $echanism of isease . 'akarta < ="9> p.#20!#27. 3ahle, G. 2000. Atlas /erarna dan Teks Anatomi $anusia *istem *araf dan Alat"Alat *ensoris. #st ed. 'akarta < Eipokrates> p. #!;0. ardjono, Sidharta. 200. Neurologi !linis asar 0 *usunan Neuromuskular dan #atofisiologi *usunan Neuromuskular . 'akarta< +ian 6akyat. hal #!7$. etter C. 2002. Atlas of Neuroanatom+ and Neuroph+siolog+. Sele&tion from the etter &olle&tion of medi&al illustration. TeHas< :&on 9ustom 9ommuni&ations. p.7 goerah :"". #$$#. asar"dasar 1lmu #en+akit *araf <
Sistem neuromuskulus.
Surabaya < -irlangga uniersity press> hal. #!28. 6ohkmm, 6einhard. 200;. (olor Atlas Of Neurolog+. Peripheral erous System. "erman < "eorg Thieetie ?erlag. p.2!$. Sukardi =. #$87. Neuroanatomica $edika0 asar"dasarNeurofisiologi dan Anatomi *inapsis. 'akarta< @:!press> hal. #7!7. Snell 6S. 200. Neuroanatomi !linik0 *erabut*araf, *araf Tepi,2jung %eseptor dan 3fektor, ermatom serta Aktivitas Otot . 'akarta< ="9> hal. 7!#;$.