BAB 1 PENDAHULUAN
Warna kulit manusia ditentukan oleh berbagai pigmen, oxyhaemoglobin (dalam darah) dan karoten, namun yang paling berperan adalah pigmen melanin. Kelainan pigmentasi sendiri dapat dibagi menjadi dua berdasarkan morfologinya yaitu yaitu hipo hipome mela lano nosis sis dan dan
hipe hiperm rmela elano nosis sis.. Melas Melasma ma meru merupa paka kan n
gang ganggu guan an
manifestasi berupa hipermelanosis. Melasma merupakan salah satu masalah kulit yang sering dijumpai, timbulnya melasma menimbulkan gangguan kulit wajah sekaligus menyebabkan penurunan kepercayaan diri pada penderitanya. Melasma banyak dipengaruhi oleh faktor resiko dari penderitanya penderitanya sendiri. Melasma dapat mengenai semua ras terutama penduduk yang tinggal di daerah tropis. Melasma terutama dijumpai pada wanita, meskipun di dapat pula pada pria. elain itu, melasma lebih banyak mengenai orang yang memiliki tipe kulit berwarna lebih gelap. !ada dasarnya melanosit pada tiap ras memiliki jumlah yan grelay grelayif if sama, sama, yang yang membed membedaka akan n pigmen pigmentasi tasi pada pada tiap tiap ras berhub berhubung ungan an dengan jumlah, ukuran, bentuk dan ditribusi serta derajat melanosom. "tio "tiolo logi gi melas melasma ma sampa sampaii saat saat ini ini belum belum diket diketah ahui ui pasti pasti.. #etapi tapi ada ada beberapa faktor resiko yang di anggap berperan pada patogenesis melasma. Karakteristik Karakteristik dari penderita penderita melasma melasma juga diyakini memengaruh memengaruhii patogenesis patogenesis melasma, antara lain mencakup usia, pendidikan, pekerjaan, pola pengobatan serta keluhan terhadap pengobatan yang telah di terima. $eng $engan an melih melihat at komp komplek leksny snyaa fakt faktor or resik resiko o yang yang salin saling g berk berkait aitan an melibatkan terjadinya melasma, melasma merupakan problem kosmetika yang meresahkan bagi penderitanya bahkan sering memberikan dampak sosial yang cukup besar karena lesi yang berupa bercak berca k hitam ini mudah diketahui dan terlihat sang sangat at jela jelas. s. eri ering ng seka sekali li pend pender erit itaa beru berusa saha ha meng mengob obat atii send sendir irii tanp tanpaa
1
berkonsultasi dengan dokter dan sering merugikan penderita karena kelainannya tidak kunjung membaik behkan terkadang memburuk. Melihat dampak yang ditimbulkan melasma, pencegahan terhdap timbulnya atau bertambah berat serta kambuhnya paling baik yang bisa dilakukan adalah dengan menghindari faktor resiko yang menyebabkan melasma.
BAB 2 ISI
%.& $efinisi Melasma adalah suatu hipermelanosis yang didapat, terutama terdapat pada daerah yang sering terpapar sinar matahari. Melasma umumnya simetris berupa makula yang tidak merata berwarna coklat muda sampai coklat tua, mengenai area yang terpajan sinar ultra'iolet dengan tempat predileksi pada pipi, dahi, daerah atas bibir, hidung dan dagu (oepardiman , %&*). %.% "pidemiologi Melasma dapat mengenai semua ras terutama penduduk yang tinggal di daerah tropis. Melasma terutama dijumpai pada wanita, meskipun didapat pula pada pria (& +). #erutama tampak pada wanita usia subur dengan riwayat langsung terkena pajanan sinar matahari. Kelainan ini dapat mengenai wanita hamil, wanita yang mengkonsumsi pil kontrasepsi, pemakai kosmetik, pemakai obat, dan lainlain (-orlund , &//&).
2
Melasma sering dijumpai pada banyak wanita khususnya hispanik dan orang 0sia. !ada ras kulit hitam yang hidup di 1ndia, !akistan dan #imur #engah cenderung mengalami melasma pada saat pubertas atau masa dewasa (e'ine -, %). %.* "tiologi "tiologi melasma sampai saat ini belum diketahui pasti. 2aktor kausatif yang dianggap berperan pada patogenesis melasma adalah 3 (oepardiman , %&*). a. inar ultra 'iolet pektrum sinar matahari ini merusak gugus sulfhidril di epidermis yang merupakan penghambat en4im tirosinase dengan cara mengikat ion 5u dari en4im tersebut. inar ultra 'iolet menyebabkan en4im tirosinase tidak dihambat lagi sehingga memacu proses melanogenesis. b. 6ormon Misalnya estrogen, progesteron, dan M6 (Melanin
timulating
6ormone) berperan pada terjadinya melasma. !ada kehamilan, melasma biasanya meluas pada trimester ke *. !ada pemakai pil kontrasepsi, melasma tampak dalam & bulan sampai % tahun setelah dimulai pemakaian pil tersebut. c. 7bat Misalnya difenil hidantoin, mesantoin, klorpromasin, sitostatik, dan minosiklin dapat menyebabkan timbulnya melasma. 7bat ini ditimbun di lapisan dermis bagian atas dan secara kumulatif dapat merangsang melanogenesis. d. 8enetik $ilaporkan adanya kasus keluarga sekitar %9+. e. :as Melasma banyak dijumpai pada golongan 6ispanik dan golongan kulit berwarna gelap. f. Kosmetika
3
!emakaian kosmetika yang mengandung parfum, 4at pewarna, atau bahan bahan
tertentu
dapat
menyebabkan
fotosensiti'itas
yang
dapat
mengakibatkan timbulnya hiperpigmentasi pada wajah, jika terpajan sinar matahari. g. 1diopatik %.; !atogenesis Masih banyak yang belum diketahui,
laki sering terjadi eksaserbasi setelah paparan sinar matahari, kehamilan, penggunaan kontrasepsi, dan obat > obatan ati epilepsi tertentu. Melasma juga berhubungan dengan faktor genetik dan kelainan endokrin (oepardiman , %&*). %.? Klasifikasi a.
• •
medial, bawah hidung serta dagu (@*+)
b.
#ipe epidermal 3 melasma tampak lebih jelas dengan sinar wood
•
dibandingkan dengan sinar biasa #ipe dermal 3 dengan sinar wood tampak warna kontras dibandingkan engan sinar biasa
4
•
#ipe campuran 3 tampak beberapa lokasi lebih jelas sedang lainnya
•
tidak jelas #ipe sukar dinilai karena warna kulit yang gelap, dengan sinar wood lesi menjadi tidak jelas, sedangkan dengan sinar biasa jelas terlihat
c. berdasarkan pemeriksaan histopatologis •
Melasma tipe dermal 3 umumnya berwarna coklat, melanin terutama terdapat pada lapisan basal dan supra basal, kadang >
•
kadang di seluruh startum korneum dan stratum spinosum Melasma tipe dermal 3 berwarna coklat kebiruan, terdapat makrofag bermielin di sekitar pembuluh darah di dermis bagian atas dan bawah (oepardiman , %&*).
%.@ 8ejala klinis esi melasma berupa makula berwarna coklat, abuabu atau dapat juga biru menyatu membentuk bercakbercak dan tepi yang irreguler (oepardiman , %&*).
%.9 !emeriksaan penunjang a. !emeriksaan histopatologik #ipe epidermal3 melanin terutama terdapat di lapisan basal dan • suprabasal, kadangkadang di seluruh stratum spinosum sampai stratum korneumA selsel yang padat mengandung melanin adalah melanosit, selsel lapisan basal, dan suprabasal, juga terdapat pada
•
keratinosit dan selsel stratum korneum. #ipe dermal3 terdapat makrofag bermelanin di sekitar pembuluh
darah dalam dermis bagian atas terdapat fokusfokus infiltrat. b. !emeriksaan mikroskop elektron
5
8ambaran ultrastruktur melanosit dalam lapisan basal memberi kesan akti'itas melanosit meningkat. c. !emeriksaan dengan sinar wood #ipe epidermal 3 melasma tampak lebih jelas dengan lampu wood •
•
dibandingkan dengan secara kasat mata. #ipe dermal 3 dengan lampu wood tak tampak warna kontras
•
dibandingkan dengan secara kasat mata. #ipe campuran 3 tampak beberapa lokasi lebih jelas sedang lainnya tidak jelas (oepardiman , %&*).
%.B $iagnosis $iagnosis melasma dapat ditegakkan berdasarkan 0namnesa, !emeriksaan fisis dan gambaran klinis. Cntuk menentukan tipe melasma dilakukan pemeriksaan
lampu Wood, sedangkan
pemeriksaan
histopatologik hanya
infiltrat
pada
dilakukan pada kasuskasus tertentu. %./ $iagnosis banding a. Riehl’s melanosis Memiliki gambaran
histopatologi
inflamasi
bagian
epidermisdermis dan infiltrat peri'askuler limfositik yang disertai dengan gangguan inflamasi.@ !igmentasi bercak berwarna coklat muda sampai coklat tua terutama di dahi dan malar. $apat meluas hingga dada, leher, dan kulit kepala, serta tempattempat yang sering terkena sinar matahari seperti tangan dan lengan (:oberts W", %/). b. Hori’s nevus Memperlihatkan pigmen dermal seperti bintikbintik atau pigmentasi wajah yang berwarna coklatkebiruan atau keabuabuan yang ditemukan umumnya pada wanita 0sia.@ Bilateral nevus Ota yang berhubungan dengan onset yang lama, mengenai bilateral pada daerah 4ygoma dan tidak melibatkan mukosal melanosit (:oberts W", %/). c. Post-inflammatory hyperpigmentation (PIH)
6
!ada umumnya pasien datang dengan keluhan utama berupa bercak hitam, bintik hitam, perubahan warna kulit, dan noda. !asien dengan !16 mempunyai riwayat klinikal atau subklinikal atau riwayat trauma kutaneus inflamasi.*@ !16 ialah hasil dari respon patofisiologi dari inflamasi kutaneus seperti akne, dermatitis atopic, liken planus, dan psoriasis (
7
6idroEuinon dipakai dengan konsentrasi %?+ untuk terapi melasma (oepardiman , %&*) . 6idroEuinon menghambat kon'ersi dari $7!0 ($ihidroksi !henil 0lanin) terhadap melanin dengan menghambat akti'itas
dari en4im
tirosinase.
5ara
pemakaian yang dianjurkan adalah pengolesan & kali sehari pada malam hari selama bebrapa jam pada minggu pertama, kemudian ditingkatkan dan digunakan sepanjang malam. !ada pagi dan siang hari
dianjurkan
menggunakan
tabir
surya.
0gar
efektif,
hidroEuinon harus digunakan setidaknya selama % bulan, karena biasanya respon awal berupa depigmentasi nampak dalam waktu @ B minggu dan dapat diteruskan sampai ; bulan. "fek sampingnya adalah dermatitis kontak iritan atau alergik. !enggunaan yang lebih lama dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan, terutama pada konsentrasi
tinggi,
berupa 7kronosis
yaitu
pigmentasi berbentuk jala pada wajah, yang biasanya mengenai
•
pipi, dahi dan daerah periorbita (:oberts W", %/). 0sam :etinoat Mekanisme kerjanya belum jelas, namun diduga menghambat induksi tirosinase. 0sam retinoat ,&+ terutama digunakan sebagai terapi tambahan atau terapi kombinasi. Krim tersebut juga dipakai pada malam hari karena pada siang hari dapat terjadi fotodegradasi
•
(:oberts W", %/). 0sam 04eleat !engobatan dengan asam a4eleat %+ selama @ bulan memberikan hasil yang baik. "fek sampingnya berupa rasa panas, gatal dan
•
eritema ringan (:oberts W", %/). 0sam Kojik (!o"ic #ci$)
8
0sam kojik diproduksi oleh jamur #spergiline ory%ae dan berperan sebagai inhibitor tirosinase. &ou'le-'lin$ stu$y membandingkan penggunaan 0sam 8likolik ?+ dan 6idroEuinon ;+ dengan penggunaan 0sam Kojik ;+ selama * bulan.
!engelupasan
kimiawi
dilakukan
dengan
mengoleskan topical asam glikolat dan krim asam salisilik (:oberts
•
W", %/).
9
•
masih menjadi perdebatan para ahli (:oberts W", %/). Mikrodermabrasi Merupakan prosedur yang aman dan efektif dalam mencerahkan melasma pada tipe kulit orang 0sia, dapat selesai dalam @ kali perawatan dengan inter'al &% minggu. 0kan tetapi harus dilakukan dengan hatihati karena dapat merusak melanosit yang dimana dapat meningkatkan produksi pigmen dan menggelapkan melasma (:oberts W", %/).
%.&& !encegahan a. Meminimalisir paparan sinar CD okasi geografis sering menempatkan pasien dalam risiko untuk terpapar CD saat kegiatan seharihari. !enderita diharuskan menghindari pajanan langsung
sinar
ultra'iolet
terutama
antara
pukul
/.&?..
Menggunakan pakaian dan topi yang melindungi dari sinar matahari dan menggunakan sun'lock yang mengandung P ( un protection 2actor) * atau lebih yang melindungi dari CD0 dan CD< saat melakukan kegiatan di luar yang terpapar sinar matahari. Clangi pemakaian setiap %* jam (:oberts W", %/). b. Meminimalisir efek hormonal
10
krim pharmacy-compoun$e$ yang digunakan untuk mengurangi gejala gejala dari menopause (:oberts W", %/). %.&% !rognosis !rognosis melasma pada umumnya baik, dengan terapi yang adekuat, kerjasama yang baik antara dokter pasien, dan menghindari faktorfaktor resiko terjadinya melasma.
BAB 3 KESIMPULAN
Melasma adalah hipermelanosis yang simetris berupa makula yang berwarna coklat muda sampai coklat tua dan yang terdapat pada daerahdaerah yang terpajan sinar ultra 'iolet. Melasma merupakan hipermelanosis yang berupa makula yang tidak teratur, dengan tempat predileksi pada pipi, dahi, daerah atas bibir, hidung, dagu, leher dan lengan. Melasma dapat mengenai semua ras terutama penduduk yang tinggal di daerah tropis. Melasma terutama dijumpai pada wanita meskipun didapat pula pada pria (&+). #erutama tampak pada wanita usia subur dengan riwayat
11
langsung terkena pajanan sinar matahari. 1nsidens terbanyak pada usia * ;; tahun. "tiologi melasma sampai saat ini belum diketahui pasti. 2aktor kausatif yang dianggap berperan pada patogenesis melasma adalah sinar ultra 'iolet, hormon, obat, genetik, ras dan kosmetika. Klinis melasma berupa makula berwarna coklat, abuabu atau dapat juga biru menyatu membentuk bercakbercak dan tepi yang irreguler.
inflamasi. Cpaya
pencegahan terhadap melasma
adalah dengan
menghindari pajanan langsung sinar ultra 'iolet dan penggunaan tabir surya secara tepat. ampai saat ini hidrokinon merupakan bahan pemutih yang paling banyak dipakai untuk pengobatan melasma dan relatif aman serta efektif. 7bat topikal lain yang dapat digunakan sebagai pengobatan melasma adalah asam retinoat, asam a4eleat. !rognosis melasma pada umumnya baik jika ditangani secara adekuat dan tergantung pada faktor penyebabnya. !engobatan dan perawatan kulit pada penyakit melasma harus dilakukan secara teratur dan sempurna karena melasma bersifat kronik residif.
12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
13
14
15