REFERAT SOL (SPACE OCCUPYING LESSION) Oleh : Farah Sonya A Fitri Larasati Nadirah Kaliky Pembimbing: Prof. Dr. H. Samino Sp.S (K) Kepaniteraan Klinik Neurologi Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi Tahun 2014
DEFINISI • SOL ( Space Occupying Lesion ) merupakan generalisasi masalah tentang adanya lesi pada ruang intracranial khususnya yang mengenai otak. Banyak penyebab yang dapat menimbulkan lesi pada otak seperti kontusio serebri, hematoma, infark, abses otak dan tumor intracranial ( Long C , 1996 : 130). • Lesi desak ruang (space occupying lesion/SOL) merupakan lesi yang meluas atau menempati ruang dalam otak termasuk tumor, hematoma dan abses. Karena cranium merupakan tempat yang kaku dengan volume yang terfiksasi maka lesi-lesi ini akan meningkatkan tekanan intracranial. 2
EPIDEMIOLOGI • Dari 100 kasus Space Occupaying Lesion, ditemukan pria lebih banyak dibandingkan perempuan yaitu 54 kasus, sedangkan utnuk perempuan 46 kasus.
3
ETIOLOGI • Penyebab peningkatan tekanan intracranial yaitu : 1. Space occupying lesions yang meningkatkan volume jaringan :
a. Konstusio serebri b. Hematoma c. Infark d. Abses e. Tumor Intrakranial 4
2. Masalah serebral : a. Peningkatan produksi cairan serebrospinal b. Bendungan sistem ventricular c. Menurun absorbsi cairan serebrospinal
3. Edema serebral : a. Penggunaan zat kontras yang merubah homeostatis otak b. Hidrasi yang berlebihan dengan menggunakan larutan hipertonik c. Pengaruh trauma kepala 5
PATOFISIOLOGI Cranial (jaringan otak, pembuluh darah, & cairan serebrospinal)
Peningkatan dari salah satu isi tersebut
Pertukaran timbal balik
jaringan otak tidak berkembang tanpa mempengaruhi aliran & cairan serebrospinal
Space Occupying Lession
Peningkatan tekanan cranial
TIK Meningkat
Vasodilatasi & edema serebri
Kompresi jaringan saraf.
Menekan vena & pemindahan cairan serebrospinal
Peningkatan PCO2,
Penurunan PO2 & pH
Aliran darah ke serebal menurun
Perfusi tidak adekuat
TIK melampaui kemampuan otak untuk kompensasi
Pindah ke daerah kaudal atau herniasi ke bawah
Pusat vasomotor, arteri serebri post.,saraf okulomotorik, traktus kortikospinal, serabut saraf ARAS
Penekanan di batang otak
Mengganggu mekanisme kesadaran, pengaturan Tekanan darah, denyut nadi, suhu & pernapasan
MANIFESTASI KLINIK • Manifestasi klinis peningkatan tekanan intarakranial banyak dan bervariasi dan dapat tidak jelas.
• Perubahan tingkat kesadaran penderita merupakan indikator yang paling sensitive dari semua tanda peningkatan tekanan intracranial. 9
• Trias klasik peningkatan tekanan intracranial: – Nyeri Kepala : hebat pada pagi hari dan diperberat saat beraktivitas yang menyebabkan peningkatan TIK, yaitu batuk, membungkuk dan mengejan. – Nausea atau muntah : Muntah yang memancar (projectile vomiting) – Papil Edema
NORMAL
KLASIFIKASI • Berdasarkan jenis tumor dapat dibagi menjadi: – Jinak – Acoustic neuroma – Menigioma – Pituitary adenoma – Astrocytoma (grade I) – Malignant – Astrocytoma (grade 2,3,4) – Oligodendroglioma – Apendymoma 11
• Berdasarkan lokasi: Tumor Supratentorial
Tumor Infratentorial
Dewasa Anak-anak
Cerebral lobe and deep hemispheric tumor Sella turcica tumor
Gliomas (astrocytoma & glioblastoma) Meningioma Metastase Pitutary adenoma Craniopharyngioma
Cerebellopontine angle tumor Bagian otak lain Midline tumor Tumor lobus cerebellum
Acoustic schwannoma Brainstem glioma Metastase Hemangioblastoma Meningioma Medulloblastoma
PEMERIKSAAN PENUNJANG • CT Scan : Memberi informasi spesifik mengenal jumlah, ukuran, kepadatan, jejas tumor, dan meluasnya edema serebralsekunder serta member informasi tentang sistem vaskuler • MRI :Membantu dalam mendeteksi jejas yang kecil dan tumor didalam batang otakdan daerah hiposisis, dimana tulang menggangudalam gambaran yang menggunakan CT Scan • Biopsi stereotaktik : Dapat mendiagnosa kedudukan tumor yang dalam dan untuk memberi dasar pengobatan seta informasi prognosisi • Angiografi : Memberi gambaran pembuluh darah serebal dan letak tumor • Elektroensefalografi ( EEG ) : Mendeteksi gelombang otak abnormal.
13
PENALATAKSANAAN • Pembedahan • Radioterapi • Kemoterapi
14
KOMPLIKASI • Gangguan fungsi neurologis • Gangguan kognitif • Gangguan tidur dan mood • Disfungsi seksusal
15