FORM REFLEKSI KASUS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Nama Dokter Muda
: Puspita Sari
Stase
: Ilmu Obstetri dan Ginekologi
NIM: 06711162
Identitas Pasien Nama/Inisial
: Ny. M
No. RM : 352839
Umur
: 31 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Diagnosis/kasus
: Abortus Insipiens
Pengambilan kasus pada minggu ke : 9
Jenis Refleksi: lingkari yang sesuai (minimal pilih 2 aspek, untuk aspek ke-Islaman sifatnya wajib) a. Ke-Isl -Isla aman man*
b. Etika/moral c. Medikolegal
d. Sosia osiall Eko Ekonom nomi e. Aspek lain
Form Uraian
1. Resume Resume kasus yang yang diambil diambil (yang (yang menceritakan menceritakan kondisi kondisi lengkap lengkap pasien/k pasien/kasus asus yang yang diambil) Pasien Pasien mengel mengeluh uh keluar keluar darah darah merong merongkol kol dari dari jalan jalan lahir lahir sejak sejak ± 1,5 jam sebelum masuk masuk rumah sakit. Perut Perut dirasakan nyeri dan mules mules sejak tadi pagi. Pasien merasa hamil 2 bulan. Sebelumnya, 3 hari yang lalu pasien mengeluhkan keluar darah sedikit-sedikit dari jalan lahir. Pasien post coitus 4 minggu yang lalu. Pasien tidak ada riwayat jatuh. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan yang lebih lanjut pasien di diagnosis abortus insipiens. Selanjutnya dilakukan tindakan medis berupa kuretase emergensi yang mendapat persetujuan tertulis dari pasien dan suami pasien,
2. Latar Latar belakang belakang/ala /alasan san ketertar ketertarika ikan n pemilih pemilihan an kasus Abortus adalah pengeluaran atau ekstraksi janin atau embrio yg berbobot 500 gr atau kurang dengan umur kehamilan ibu kurang dari 20-22 minggu. Abortu Abortuss terdiri terdiri dari dari abortu abortuss alami alami seperti seperti abortu abortuss sponta spontaneo neous, us, abortu abortuss complet, abortus inkomplit, abortus insipiens dan abortus iminens, sedangkan abortus buatan terbagi menjadi dua macam, yaitu abortus provokatus medisinalis (abortus atas indikasi indikasi kesehatan kesehatan ibu hamil tersebut tidak dapat melanjutkan melanjutkan persalinan, persalinan, seperti menderita menderita penyakit penyakit jantung) jantung) dan abortus provokatus provokatus kriminalis kriminalis (tindakan (tindakan abortus dengan sengaja dan bukan atas alasan medis). Berdasarkan data statistik abortus di Indonesia, frekuensi terjadinya abortus sulit dihitung secara adekuat karena abortus buatan sangan sering terjadi tanpa dilaporkan, kecuali bila terjadi suatu komplikasi dan memerlukan perawatan di RS. Tidak sedikit masyarakat yang menentang tindakan aborsi beranggapan bahwa aborsi sering dilakukan oleh perempuan yang tidak menikah karena alasan hamil diluar nikah atau alasan lain yang berhubungan dengan norma khususnya norma agama.. Dari survei yang dilakukan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencan Nasional (BKKBN) tahun 2008, diperoleh data bahwa aborsi di Indonesia mencapai 2,3 juta setiap tahunnya, dan dari jumlah itu terjadi aborsi tidak aman/unsaved abortion mencapai 55% atau sekitar 1,2 juta. Dari jumlah tersebut, angka kematian ibu yang disebabkan karena unsaved abortion adalah 5 % nya yang berarti sekitar 60.000 orang tiap tahunnya. Menurut WHO 15-20 % kematian ibu disebabkan oleh infeksi karena aborsi.
3. Reflek Refleksi si dari dari aspek aspek etika etika moral/ moral/medikolegal medikolegal/sosial /sosial ekonomi beserta penjelasan evidence/referensi evidence/referensi yang sesuai* *pilihan minimal satu Pengat Pengatura uran n mengen mengenai ai prakti praktik k aborsi aborsi diatur diatur di dalam dalam Undan Undang-U g-Unda ndang ng Republ Republik ik Indone Indonesia sia Nomor Nomor 36 Tahun Tahun 2009 2009 Tentan Tentang g Keseha Kesehatan tan (UU Kesehat Kesehatan) an) dan Kitab Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (UU Kesehatan), Pasal 75: (1)
Setiap orang dilarang melakukan aborsi.
(2)
Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikecualikan berdasarkan: a. indika indikasi si kedarurat kedaruratan an medis medis yang yang didete dideteksi ksi sejak usia dini dini kehami kehamilan lan,, baik baik yang mengancam nyawa ibu dan/atau janin, yang menderita penyakit genetik berat dan/atau cacat bawaan, maupun yang tidak dapat diperbaiki sehingga menyulitkan bayi tersebut hidup di luar kandungan; kandungan; atau
b. kehami kehamilan lan akibat akibat perkosa perkosaan an yang yang dapat dapat menyeb menyebabk abkan an trauma trauma psikolog psikologis is bagi korban perkosaan. (3) Tindakan Tindakan sebagaiman sebagaimanaa dimaksud dimaksud pada ayat (2) hanya hanya dapat dilakukan dilakukan setelah setelah melalu melaluii konseli konseling ng dan/at dan/atau au penaseh penasehatan atan pra tindak tindakan an dan diakhi diakhiri ri dengan dengan konseli konseling ng pasca pasca tindak tindakan an yang yang dilaku dilakukan kan oleh oleh konselo konselorr yang yang kompet kompeten en dan berwenang. (4)
Ketent Ketentuan uan lebih lanjut lanjut mengen mengenai ai indika indikasi si kedaru kedarurat ratan an medis medis dan perkosaan perkosaan,, sebaga sebagaima imana na dimaksud dimaksud pada
ayat ayat (2) dan ayat (3) diatur diatur dengan dengan Peratura Peraturan n
Pemerintah. Yang dimaksud dengan konselor dalam ketentuan ini adalah setiap orang yang telah memiliki sertifikat sebagai konselor melalui pendidikan dan pelatihan. Yang Yang dapat dapat menjad menjadii konselo konselorr adalah adalah dokter, dokter, psikol psikolog, og, tokoh tokoh masyar masyaraka akat, t, tokoh tokoh agama, dan setiap orang yang mempunyai minat dan memiliki keterampilan untuk itu. Sanksi hukum bagi penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melanggar ketentuan ketentuan yang telah digariskan digariskan tercantum tercantum dalam UU Kesehatan No. 36 tahun 2009, Pasal 194: Setiap orang yang dengan dengan sengaja sengaja melakukan melakukan aborsi tidak sesuai dengan dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak banyak satu miliar rupiah. Pasal-pasal KUHP yang mengatur aborsi adalah pasal 346 s/d 349. Pasal 346
Seorang Seorang wanita yang sengaja menggugurka menggugurkan n atau mematikan kandungann kandungannya ya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun. Pasal 347
(1)
Barang siapa dengan sengaja menggugurkan menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun.
(2)
Jika perbuata perbuatan n (2) Jika Jika perbuatan perbuatan itu mengakibatk mengakibatkan an matinya matinya wanita wanita tersebut, tersebut, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
Pasal 348
(1)
Barang siapa dengan sengaja menggugurkan menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima
tahun enam bulan. (2)
Jika Jika perbua perbuatan tan itu mengak mengakibat ibatkan kan matinya matinya wanita wanita tersebut, tersebut, diancam diancam dengan dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
Pasal 349
Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu melakukan kejahatan berdasarkan pasal 346, ataupun melakukan atau membantu melakukan salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalankan pencarian dalam mana kejahatan dilakukan. Tindakan kuretase yang dilakukan pada kasus tersebut adalah sesuai dengan indikasi medis karena pasien telah berstatus abortus inkompletus dan apabila tidak dilaku dilakukan kan tindak tindakan an dalam dalam hal ini kuretas kuretase, e, maka maka akan akan membah membahay ayakan akan nyawa nyawa ibu karena perdarahan akan terus berlanjut bila didiamkan. 4. Reflek Refleksi si ke-Isl ke-Islama aman n besert besertaa penjela penjelasan san evidence/referensi evidence/referensi yang sesuai 1) Di dalam Al-Qur Al-Qur’an ’an dan Hadist Hadist tidak tidak didapa didapati ti secara khusus khusus hukum hukum aborsi, aborsi, tetapi tetapi yang yang ada adalah adalah larang larangan an untuk untuk membun membunuh uh jiwa orang orang tanpa tanpa hak, hak, sebagaimana firman Allah swt: “Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya adalah neraka Jahanam, dan dia kekal di dalamnya, dan Allah murka kepadanya kepadanya dan melaknatnya melaknatnya serta menyediakan menyediakan baginya baginya adzab yang besar (Q.S. besar (Q.S. An-Nisa’: 93) Begitu juga hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Sesunggu “Sesungguhnya hnya seseorang seseorang dari kamu dikumpulka dikumpulkan n penciptaan penciptaannya nya di dalam perut ibunya selama empat puluh hari. Setelah genap empat puluh hari kedua, terbent terbentukl uklah ah segumla segumlah h darah darah beku. beku. Ketika Ketika genap genap empat empat puluh puluh hari hari ketiga ketiga,, beruba berubahla hlah h menjad menjadii segump segumpal al daging daging.. Kemud Kemudian ian Allah Allah mengu mengutus tus malaik malaikat at untuk meniupkan roh, serta memerintahkan untuk menulis empat perkara, yaitu penentuan rizki, waktu kematian, amal, serta nasibnya, baik yang celaka, maupun yang bahagia.“ (Bukhari dan Muslim) 2) Dalil Dalil yang yang membol membolehk ehkan an dilaku dilakukan kanny nyaa aborsi aborsi adalah karena karena kaidah kaidah darurat. darurat. Dibolehkan melakukan aborsi jika dokter yang terpercaya menetapkan bahwa
keberad keberadaan aan janin janin dalam dalam perut perut ibu akan akan mengak mengakiba ibatkan tkan kematia kematian n ibu dan janinnya sekaligus. Dalam kondisi seperti ini, dibolehkan melakukan aborsi dan dan meng mengup upay ayak akan an peny penyela elama matan tan kehi kehidu dupa pan n jiwa jiwa ibu. ibu. Menye Menyelam lamatk atkan an kehidu kehidupan pan adalah adalah sesuatu sesuatu yang yang diseruk diserukan an oleh oleh ajaran ajaran Islam, Islam, sesuai sesuai firman firman Allah SWT: “ Barangsiapa yang memelihara kehidupan k ehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya .” (Q.S. Al Maidah: 32) Di samping itu aborsi dalam kondisi seperti ini termasuk pula upaya pengobatan. Sedang Sedangkan kan Rasulu Rasululla llah h SAW telah telah memerin memerintah tahkan kan umatny umatnyaa untuk untuk beroba berobat. t. Rasulullah SAW bersabda: “Sesung Sesungguh guhnya nya Allah Allah Azza Azza wa Jalla Jalla setiap setiap kali kali mencip menciptak takan an penyak penyakit, it, Dia ciptakan pula obatnya. Maka berobatlah kalia ! ” (HR. Ahmad) Kaidah fiqih dalam masalah ini menyebutkan : “ Jika berkumpul dua madharat (bahaya) dalam satu hukum, maka dipilih yang lebih ringan madharatnya.” madharatnya .” (Abdul Hamid Hakim, 1927, Mabadi` Awaliyah fi Ushul Al Fiqh wa Al Qawa’id Al Fiqhiyah, halaman 35). Berd Berdas asar arka kan n
kaid kaidah ah
ini, ini,
seor seoran ang g
wani wanita ta
dibo dibole lehk hkan an
meng menggu gugu gurk rkan an
kandungannya jika keberadaan kandungan itu akan mengancam hidupnya, meskipun ini berarti membunuh janinnya. Memang mengggugurkan kandungan adalah suatu mafsa mafsadat dat.. Begi Begitu tu pula pula hila hilang ngny nyaa nyawa nyawa sang sang ibu ibu jika jika tetap tetap memp memper erta tahan hanka kan n kandungannya kandungannya juga suatu mafsadat.
Umpan balik dari pembimbing
TTD Dokter Pembimbing
dr. Puji Hastuti, Sp. OG., M. Kes
TTD Dokter Muda
Puspita Sari