Prevalensi Penyakit Gigi dan Mulut Peserta Didik SLBN Semarang tahun 2017
Gangrene Pulpae
55%
Hiperemi Pulpae
23%
DATA MASALAH KESEHATAN GIGI
DAFTAR ISI
BAB I : Pendahuluan
Latar Belakang…..………………………………………………………………………… 1
Tujuan…………………………………………………….……………………………….. 2
Tujuan umum...………..………………...………………………………………… 2
Tujuan khusus……………..…………………………...………………………….. 2
Manfaat..………………………………………………………..………………………… 3
Sasaran………………..…… …………………………………...………………………. 3
BAB II : Permasalahan
Data masalah……………………………………………………………………………… 4
Identifikasi masalah………………..………..……………………………………………. 6
Prioritas masalah………………………………………………………………………….. 7
Alternatif pemecahan masalah………………………………………………….………… 8
BAB III : Perencanaan
Rencana program………………………………………………………………………….. 9
Aspek monitoring…………………………………………………………………………. 10
Tata laksana pelayanan……………….……………………………………………………. 13
Kalender pelayanan……………………………..…………………………………………. 13
BAB IV : Penutup………………………………..………………………………………… 14
Daftar Pustaka
Lampiran
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 1.1. Data Masalah Kesehatan Gigi……………………………………………………… 4
Diagram 1.2. Prevalensi Penyakit Gigi dan Mulut Peserta Didik………………………………… 5
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Identifikasi Masalah………………………………………………………………… 6
Tabel 1.2. Prioritas Masalah…………………………………………………………………… 7
Tabel 1.3. Alternatif Pemecahan Masalah……………………………………………………... 8
DAFTAR LAMPIRAN
Tata Laksana Pelayanan………………………………………………………………………… i
Kalender Pelayanan……………………………………………………………………………... vi
Template Surat Pemberitahuan/inform concent………………………………………………... vii
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Tujuan pembangunan kesehatan adalah terciptanya masyarakat Indonesia yang hidup dan berperilaku dalam lingkungan sehat dan mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu yang diberikan secara adil, merata dan optimal.Rencana program pelayanan kesehatan gigi UKGSM SLBNegeri Semarang disusun sebagai pedoman teknis pelaksanaan perawatan gigi bagi peserta didik berkebutuhan khusus yang bersesuaian dengan Undang-undang Republik Indonesia No.8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas sebagaimana tercantum dalam pasal 5 ayat (1) bahwa penyandang disabilitas memiliki hak salah satunya kesehatan. Dalam pasal 12 huruf (c.) menyatakan pula hak penyandang disabilitas memperoleh kesamaan dan kesempatan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau.
Usaha kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh, dan berkembang secara harmonis dan setinggi-tingginya menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, yang diselenggarakan melalui sekolah formal maupun informal atau melalui lembaga pendidikan lain. Oleh karena itu pelayanan kesehatan terhadap peserta didik di Sekolah Luar Biasa harus dilaksanakan sama dan setara seperti yang diberikan pada anak-anak lainnya (Kemenkes, 2010).
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan secara keseluruhan telah menetapkan indikator kesehatan gigi dan mulut khususnya untuk anak sekolah yang mengacu pada GOHP (Global Goals for Oral Health 2020) yakni berkurangnya rasa sakit dan intensitas absen akibat rasa sakit, peningkatan proporsi bebas karies, penurunan komponen D (decay/lubang) dari indeks DMF-T serta berkurangnya jumlah gigi yang dicabut akibat karies. Usaha kesehatan gigi sekolah adalah upaya kesehatan masyarakat yang ditujukan untuk memelihara, meningkatkan kesehatan gigi dan mulut seluruh peserta didik di sekolah binaan yang ditunjang dengan upaya kesehatan perorangan berupa upaya kuratif bagi individu (peserta didik) yang memerlukan perawatan kesehatan gigi dan mulut (Kemenkes, 2012).
Selama ini, usaha kesehatan gigi sekolah selain dilaksanakan melalui kegiatan pokok kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas, turut diselenggarakan secara terpadu oleh pihak swasta. Dalam hal ini, sebagai instansi negeri yang bergerak aktif dalam bidang pendidikan dan pengembangan kesehatan, Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang membangun kerjasama yang saling menguntungkan bersama SLB Negeri Semarang dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang praktis bagi peserta didik berkebutuhan khusus yang pada dasarnya membutuhkan perhatian lebih pada masalah-masalah kesehatan gigi dan mulut yang kerap mereka alami. Kondisi kesehatan gigi dan mulut yang buruk merupakan masalah yang banyak ditemui pada anak berkebutuhan khusus.Hal tersebut cenderung terjadi akibat kurangnya tingkat pengetahuan, sikap dan motorik anak berkebutuhan khusus (Perwidananta, 2016).Disamping itu, perhatian pemerintah daerah kabupaten/kota terhadap pelayanan kesehatan siswa SLB masih tergolong kurang (Kemenkes, 2010) sehingga tidak heran jika kelompok masyarakat/ siswa berkebutuhan khusus acap kali tidak tersentuh pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, perlu adanya usaha kesehatan gigi sekolah mandiri yang inovatif dalam mengatasi setiap permasalahan kesehatan gigi dan mulut peserta didik SLB Negeri Semarang hingga tercapainya pemenuhan hak danderajat kesehatan gigi yang optimal dalam rangka menyongsong Indonesia yang sehat.
TUJUAN
Tujuan Umum
Melaksanakan usaha kesehatan gigi sekolah mandiri SLB Negeri Semarang guna meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut peserta didik dengan cara memberikan pelayanan promotif, preventif dan kuratif terbatas.
Tujuan Khusus
Mengusahakan pelayanan kesehatan gigi promotif bagi didik SLB Negeri Semarang.
Mengusahakan pelayanan kesehatan gigi preventif bagi peserta didik SLB Negeri Semarang.
Mengusahakan pelayanan kesehatan gigi kuratif terbatas bagi peserta didik SLB Negeri Semarang.
Melaksanakan upaya kesehatan bersumber masyarakat sekolah meliputi pembentukan kader, pemberdayaan guru dan orang tua melalui program penyuluhan dan lokakarya.
MANFAAT
Meningkatkan pengetahuan peserta didk SLB Negeri Semarang dalam hal menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Mencegah kemunculan masalah kesehatan gigi dan mulut peserta didik SLB Negeri Semarang di kemudian hari.
Pembantasan masalah kesehatan gigi dan mulut serta upaya penanggulangan terhadap rasa sakit guna meningkatkan kualitas belajar.
Meningkatkan peran serta kader, guru dan orang tua dalam usaha menjaga kesehatan diri, keluarga maupun kelompok masyarakat.
SASARAN
Sasaran pelaksanaan dan pembinaan UKGSM meliputi :
Sasaran primer : Peserta didik SLB Negeri Semarang semua jenjang.
Sasaran sekunder : Guru, penanggung jawab UKS, orang tua peserta didik,
pegawai/karyawan sekolah.
Sasaran Tersier : Lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan stakeholder
terkait.
BAB II
PERMASALAHAN
DATA MASALAH
Berdasarkan hasil screening yang dilaksanakan pada bulan Januari 2017 dengan jumlah terperiksa sebanyak 292 peserta didik dari jenjang TK sampai dengan SMA ketunaan A, B, C dan D, diketahui permasalahan sebagai berikut :
Grafik 1.1. Data Masalah Kesehatan Gigi
Keterangan :
Diketahui sebanyak 236 peserta didik memiliki status kebersihan gigi dan mulut (OHI-S) yang buruk dengan nilai rata-rata 3,2.
Diketahui sebanyak 232 peserta didik mengalami masalah karies (lubang) gigi permanen dengan nilai Decay rata-rata 4.
Diketahui sebanyak 100 peserta didik mengalami masalah karies (lubang) gigi susu dengan nilai Decay rata-rata 6.
Diketahui sebanyak 78 peserta didik terindikasi cabut gigi dengan kasus Gangrene radix/ sisa akar.
Diketahui sebanyak 23 peserta didik kehilangan gigi permanen karena karies.
Diketahui sebanyak 93 peserta didik memiliki pit dan fissure dalam (ceruk mahkota gigi).
Diketahui sebanyak 16 peserta didik mengalami gangguan jaringan penyangga akibat peradangan gusi (gingivitis). Rata-rata jumlah keseluruhan sextan sehat = 4.
Diketahui sebanyak 3 peserta didik mendapatkan pelayanan penambalan gigi dengan kualitas baik.
Grafik 1.2. Prevalensi Penyakit Gigi dan Mulut Peserta Didik SLBN Semarang Tahun 2017
Jenis penyakit gigi dan mulut yang dialami peserta didik SLB Negeri Semarang didominasi oleh Gangrene pulpae dengan prevalensi 55% ditemukan pada peserta didik jenjang SD sampai dengan SMA di semua ketunaan. Sedangkan Hiperemi pulpae dengan prevalensi 23% ditemukan pada peserta didik jenjang TK dan SD yang menjalani periode gigi susu dan tengah memasuki periode gigi bercampur. Masalah lain yakni gangrene radix yang ditandai dengan hilang/habisnya mahkota gigi dan meninggalkan sisa akar dengan prevalensi 18% ditemui pada peserta didik jenjang SD sampai dengan SMA, dan gangguan jaringan penyangga dengan prevalensi 4% umumnya ditemukan pada peserta didik umur dua belas tahun ke atas.
IDENTIFIKASI MASALAH
No
Indikator
Hasil Pemeriksaan
(nilai rata-rata)
Nilai standar
1
OHI-S
(Kebersihan gigi)
3,2
<1,2
2
DMF-T
(Kerusakan gigi permanen)
4
<2
3
def-t
(Kerusakan gigi susu)
6
<2
4
PTI
(Gigi tertambal)
0,5%
>20%
5
CPITN
(Kesehatan jaringan penyangga)
4 sextan sehat
>3 sextan sehat
PRIORITAS MASALAH
Untuk menentukan prioritas masalah, maka digunakan rumus USG. Dengan U= Urgency (kegawatan), S= Seriousness (keseriusan), G= Growth (pertumbuhan). Berdasarkan data di atas, maka dapat ditentukan prioritas masalah sebagai berikut :
Masalah
U
S
G
Total
Prioritas
Masalah Kebersihan Gigi dan Mulut (OHI-S)
2
3
3
8
I
Masalah Kerusakan Gigi Permanen (DMF-T)
2
2
3
7
II
Masalah Kerusakan Gigi Susu (def-t)
2
2
2
6
III
Masalah Kebutuhan Akan Penambalan (PTI)
1
3
2
5
IV
Masalah Kesehatan Jaringan Penyangga (CPITN)
0
1
3
4
V
Keteragan : * 3 = besar , 2= sedang , 1= kecil
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Berdasarkan prioritas masalah maka alternatif pemecahan masalah yang perlu dilaksanakan adalah sebagai berikut :
No
Indikator
Kemungkinan Penyebab
Alternatif
1
OHIS
Cara menyikat gigi yang tidak benar,tepat dan cermat.
Memberikan penyuluhan tentang cara menyikat gigi yang benar, tepat dan cermat.
Memberikan bimbingan cara menyikat gigi yang benar, tepat dan cermat.
Karang gigi
Memberikan penyuluhan tentang karang gigi, akibat dan pencegahannya
Melakukan pembersihan karang gigi (scalling).
Kelainan morfologi gigi
(jumlah, posisi, warna)
Memberikan penyuluhan tentang kelainan morfologi gigi yang disesuaikan dengan kebutuhan perawatan
2
DMF-T
OHIS buruk
Memberikan penyuluhan tentang cara menyikat gigi yang benar, tepat dan cermat.
Memberikan bimbingan cara menyikat gigi yang benar, tepat dan cermat.
Konsumsi makanan kariogenik
Memberikan penyuluhan tentang makanan yang baik dan tidak baik bagi kesehatan gigi.
Mengatur pola makan makanan kariogenik.
Memperbanyak makan buah dan sayur.
Karies
Melakukan penambalan gigi
Melakukan penumpatan pit dan fissure dalam.
Memberikan perlindungan khusu pada gigi yang sehat (topical aplikasi)
Perujukan kasus diluar kewenangan
3
def-t
OHIS buruk
Memberikan penyuluhan tentang cara menyikat gigi yang benar, tepat dan cermat.
Konsumsi makanan kariogenik
Memberikan penyuluhan tentang makanan yang baik dan tidak baik bagi kesehatan gigi.
Mengatur pola makan makanan kariogenik.
Memperbanyak makan buah dan sayur.
Karies
Melakukan penambalan gigi
Melakukan pencabutan gigi susu dengan kasus :
- Resorbsi fisiologis
- Resorbsi fisiologis disertai
Gangrene pulpa
- Persistensi
- Gangrene pulpa disertai persistensi
- Sisa akar disertai persistensi
- Perforasi radix disertai persistensi
4
PTI
Karies
Memberikan penyuluhan tentang gigi berlubang, akibat dan pencegahannya.
Melakukan penambalan gigi sesuai kasus.
5
CPTIN
Gingivitis
Memberikan penyuluhan tentang gingivitis, akibat dan pencegahannya.
Berkumur dengan antiseptic.
Cara menyikat gigi yang tidak benar,tepat dan cermat.
Memberikan penyuluhan tentang cara menyikat gigi yang benar, tepat dan cermat.
Memberikan bimbingan cara menyikat gigi yang benar, tepat dan cermat.
Karanggigi
Memberikan penyuluhan tentang karang gigi, akibat dan pencegahannya
Melakukan pembersihan karang gigi (scalling).
BAB III
PERENCANAAN
RENCANA KEGIATAN
Promotif
Adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan, yang mana bertujuan meningkatkan pengetahuan sasaran disertai perubahan sikap serta perilaku. Kegiatan promotif meliputi :
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
Yakni mengupayakan pengetahuan seputar kesehatan gigi sesuai masalah kesehatan gigi yang muncul di lingkungan sasaran.
Pelatihan kader dan pemberdayaan masyarakat sekolah
Adalah rangkaian kegiatan pemberdayagunaan masyarakat sebagai motor penggerak upaya pemenuhan kesehatan di tingkat individu, keluarga dan kelompok masyarakat.
Preventif
Adalah kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan/penyakit guna membatasi pertumbuhan penyakit serta kemungkinan penyakit lanjutan. Kegiatan ini meliputi
Bimbingan cara menyikat gigi yang benar, tepat dan cermat.
Adalah pengayaan keterampilan dalam hal merawat kebersihan rongga mulut dengan cara menyikat gigi berdasarkan teknik dan waktu yang tepat.
Pelayanan Fissure sealent
Merupakan suatu tindakan perlindungan dengan cara menutup ceruk-ceruk dalam pada permukaan gigi dengan bahan tambalan sewarna, dengan tujuan mencegah penumpukan sisa makanan pada ceruk gigi yang sulit dibersihkan.
Pembersihan karang gigi (scalling).
Adalah tindakan membersihkan tumpukan plak terkalsifikasi yang melekat pada permukaan mahkota/akar gigi.
Pelayanan topical aplikasi.
Suatu upaya melindungi lapisan enamel gigi menggunakan bahan flour yang dioleskan pada permukaan mahkota gigi. dicampur pada susu dan air minum atau berbentuk tablet.
Kuratif
Adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan terhadap suatu penyakit, pengurangan penderitaan akibat rasa sakit, pengendalian penyakit atau pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin.
Penambalan gigi.
Adalah tindakan menumpat lubang gigi/ karies dengan bahan tambalan guna mengembalikan bentuk, fungsi serta estetika gigi geligi.Terdapat dua macam penambalan yakni ART (penambalan tanpa trauma/bur) dan penambalan dengan trauma (bur).
Ekstraksi gigi sulung.
Adalah tindakan pencabutan gigi susu yang mengalami kasus-kasus tertentu sehingga perlu dilaksanakan segera demi mencegah terjadinya kelainan pertumbuhan, fungsi, estetik serta penderitaan tambahan.
Perujukan ke balai pengobatan gigi Puskesmas dan/atau rumah sakit terdekat.
Merupakan alternatif penyelesaian masalah untuk kasus-kasus diluar kewenangan pelaksana/tenaga kesehatan yang bertugas dengan merujuk pasien kepada tenaga kesehatan dengan jenjang yang lebih tinggi.
ASPEK MONITORING
Monitoring merupakan upaya pengawasan selama kegiatan pelayanan dilaksanakan.Monitoring bertujuan meminimalisir terjadinya kesalahan saat pelaksanaan kegiatan.Sedangkan evaluasi merupakan langkah peninjauan ulang guna menentukan keberhasilan kegiatan yang dilaksanakan. Adapun aspek-aspek yang dimonitoring selama kegiatan berlangsung, diantaranya :
Promotif
Terlaksananya penyuluhan sebanyak (minimal) 5 kali dengan judul :
Memberikan penyuluhan tentang cara menyikat gigi yang benar, tepat dan cermat.
Memberikan penyuluhan tentang makanan kariogenik dan makanan yang baik untuk kesehatan gigi.
Memberikan penyuluhan tentang karang gigi, akibat dan pencegahannya
Memberikan penyuluhan tentang gigi berlubang, akibat dan pencegahannya.
Memberikan penyuluhan tentang kebiasaan buruk yang dapat menganggu kesehatan gigi dan mulut.
Preventif
Sikat gigi
Terlaksananya kegiatan menyikat gigi baik massal maupun personal yang diselenggarakan oleh petugas pelaksana UKGSM.
Scalling
Terlaksananya tindakan pembersihan karang gigi.
Fissure sealant
Terlaksananya penumpatan pit dan fissure dalam dengan bahan Glassionomer.
Topikal aplikasi
Terlaksananya tindakan pengolesan flour pada gigi permanen yang sehat.
Kuratif
Penambalan menggunakan bahan Glassionomer.
Terlaksananya tindakan penambalan pada kasus karies dangkal dan sedang.
Penambalan Atraumatic Restoration Treatment.
Terlaksananya tindakan penambalan gigi dengan prinsip minimal intervensi pada kasus karies dangkal dan sedang.
Ekstraksi gigi susu
Terlaksananya pencabutan gigi susu dengan indikasi persistensi, resobsi fisiologis dan perforasi radix dengan topika anestesi menggunakan chlorethyl.
Perujukan
Merujuk kasus di luar kompetensi petugas pelaksana UKGSM kepada dokter gigi atau balai pengobatan gigi UPTD Puskesmas Rowosari.
Evaluasi
Evaluasi Jangka Pendek
Promotif
Untuk mengetahui keberhasilan penyuluhan dilakukan evaluasi dengan cara memberikan pretest dan posttest kepada sasaran.
Preventif
Sikat gigi massal dan personal
Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan sikat gigi diperoleh perubahan angka debris indeks sebelum dan sesudah menyikat gigi.
Scalling
Untuk mengetahui keberhasilan pembersihan karang gigi dengan melakukan pemeriksaan kembali usai tindakan pembersihan dan menghitung ulang skor calculus index.
Fissure sealant
Untuk mengetahui keberhasilan tindakan fissure sealent ditandai dengan adanya gigi yang mempunyai pit dan fissure dalam telah diterlapisi bahan glassionomer.
Topikal aplikasi
Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan pengolesan flour, gigi yang sehat terolesi dan di harapkan gigi tersebut tidak terjangkit karies.
Kuratif
Penambalan menggunakan Glassionomer
Untuk mengetahui keberhasilan tindakan penambalan menggunakan bahan Glassionomer ditandai dengan tertutupnya lubang gigi oleh bahan tambalan dan pasien tidak merasa terganjal ketika mengatupkan rahang.
Pencabutan gigi susu
Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan pencabutan gigi susu diperoleh penurunkan angka ektraksi dan gigi tercabut sempurna. Pasien tidak mengalami perdarahan, dry socket, akar gigi tertinggal maupun pembengkakan.
Perujukan
Untukmenentukan keberhasilan kegiatan perujukan pada kasus-kasus di luar kewenangan yaitu dengan meninjau kehadiran siswa (yang dirujuk) ke UPTD Puskesmas Rowosari.
Evaluasi Jangka Panjang
Untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut UKGSM SLB Negeri Semarang yakni dengan melaksanakanscreeningulang setelah 6 bulan untuk mengetahui adanya peningkatan mutu kesehatan gigi dan mulut peserta didik.
TATA LAKSANA PELAYANAN
(Terlampir)
KALENDER PELAYANAN
(Terlampir)
BAB IV
PENUTUP
Demikian rencana program ini dibuat dengan sebaik-baiknya serta penuh pertimbangan.Keberhasilan program UKGSM dapat terwujud apabila dilaksakanakn secara terintegrasi, terarah dan berkesinambungan. Untuk itu diharapkan kerja sama yang saling menguntungkan baik pelaksana, sasara, orang tua dan stakeholder terkait demi terselenggaranya pelayanan kesehatan gigi yang aman, bermutu dan optimal bagi peserta didik SLB Negeri Semarang tahun ajaran 2016/2017. Akhir kata, dicuapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.
Semarang, 2 Februari 2017
Mengetahui,
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Petugas Pelaksana,
…………………………………………… Fajar Bagaskara, AMKG
NIP.
Menyetujui,
Kepala Sekolah Luar Biasa Negeri Semarang,
………………………………………………………..
NIP.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat jendral bina kesehatan anak, 2010. Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak di Sekolah Luar Biasa. Kementrian kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Direktorat jendral bina upaya kesehatan, 2012. Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS), Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2012.
Undang-undang Republik Indonesia No.8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas
Prasko, 2013. Pengertian dan contoh Promotif, Preventif, Kuratif, Rehabilitatif. Prasko17.blogspot.co.id., diakses pada 28 Januari 2017.
TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH MANDIRI
SLBN SEMARANG
PASIEN DATANGALUR PELAYANAN
PASIEN DATANG
REGISTRASI
REGISTRASI
KONTROL
KONTROL
PENGAMBILAN DATA SUBYEKTIF DARI PASIEN/ ORANG TUA PASIEN/ GURU
PENGAMBILAN DATA SUBYEKTIF DARI PASIEN/ ORANG TUA PASIEN/ GURU
PENGAMBILAN DATA OBJEKTIF/ PEMERIKSAAN
PENGAMBILAN DATA OBJEKTIF/ PEMERIKSAAN
PERUJUKANTINDAKAN
PERUJUKAN
TINDAKAN
INSTRUKSI & KONSELING
INSTRUKSI & KONSELING
PASIEN KEMBALI KE KELAS/ PULANG
PASIEN KEMBALI KE KELAS/ PULANG
KETENTUAN UMUM
Pelayanan aktif pada pukul 07.30 s/d 12.00 WIB.
Jumlah pasien/peserta didik : 5 anak/hari sesuai jadwal kunjungan.
Perawatan dilaksanakan di klinik UKGSM SLB Negeri Semarang.
Perawatan dapat dilaksanakan di luar klinik apabila :
Kondisi pasien/peserta didik tidak dimungkinkan untuk datang ke klinik.
Adanya gangguan teknis (listik padam/ dental chair mengalami malfungsi/ renovasi ruangan).
KETENTUAN KHUSUS
Bagi pasien/peserta didik :
Pasien/ peserta didik diperkenankan datang sendiri, didampingi orang tua/wali atau guru kelas.
Pasien/ peserta didik diperkenankan datang sesuai jadwal kunjungan yang telah ditentukan.
Pasien/ peserta didik mendapatkan surat pemberitahuan pemeriksaan untuk orang tua/wali sebelum menerima pelayanan.
Pasien/ peserta didik wajib menyampaikan surat pemberitahuan pemeriksaan untuk orang tua/wali sebelum menerima pelayanan.
Pasien/peserta didik wajib mengembalikan surat pemberitahuan pemeriksaan untuk orang tua/wali yang disetujui maupun tidak disetujui sebelum menerima pelayanan.
Pasien/ peserta didik wajib membawa buku tulis setiap kunjungan sebagai bukti kunjungan, catatan dan laporan perawatan yang diterima.
Pasien/ peserta didik berhak mendapatkan informasi yang bersangkutan dengan penyakit yang diderita serta perawatan yang diberikan.
Pasien./ peserta didik berhak mengajukan perubahan jadwal kunjungan apabila tidak memungkinkan datang sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Bagi orang tua/wali peserta didik :
Orang tua/wali diperkenankan mendampingi pasien/peserta didik selama menjalani perawatan.
Orang tua/wali peserta didik berhak mendapatkan surat pemberitahuan pemeriksaan.
Orang tua/wali peserta didik berhak memberikan/tidak memberikan persetujuan terhadap perawatan yang akan diberikan.
Orang tua/wali peserta didik berhak mendapatkan informasi yang bersangkutan dengan penyakit yang diderita serta perawatan yang diberikan.
Orang tua/wali peserta didik wajib mentaati ketentuan yang berlaku.
Bagi guru kelas :
Guru kelas diperkenankan mendampingi pasien/peserta didik apabila tidak memungkinkan datang sendiri atau tanpa pendampingan orangtua./wali.
Guru kelas berhak mendapatkan informasi yang bersangkutan dengan penyakit yang diderita serta perawatan yang diberikan.
Guru kelas diharapkan bersedia membantu proses pelayanan jika ditemukan masalah diluar kemampuan petugas pelaksana program yang berkaitan dengan penanganan sikap, perilaku dan komunikasi kepada pasien/peserta didik.
TAHAP-TAHAP PELAYANAN
Registrasi/Heregistrasi
Mengisi form identitas pasien baru.
Mengisi daftar kunjungan baru/lama.
Membuat catatan perawatan baru.
Menambah dan/atau memperbaharui catatan perawatan lama.
Pengkajian
Pengumpulan data subjektif
Anamnesa : menanyakan tujuan dan keluhan pasien.
Menggali riwayat kesehatan gigi.
Menggali riwayat kesehatan umum.
Pengambilan data objektif
Memeriksa keadaan ekstra oral (tampak luar wajah)
Memeriksa keadaan intra oral (rongga mulut/ apel gigi)
Diagnosa (keperawatan/klinis)
Informed concern
Menyampaikan surat pemberitahuan sekaligus pernyataan persetujuan kepada orang tua/wali.
Pembuatan rencana perawatan
Implementasi perawatan
Tindakan
Tujuan
Uraian singkat
Fissure sealent
Mencegah terjadinya karies.
Menutup ceruk-ceruk dalam pada mahkota gigi permanen/susu dengan bahan tambalan Glassionomer konsistensi cair.
Scalling
Meningkatkan derajat kebersihan gigi dan mulut (OHI-S).
Membersihkan karang gigi yang melekat disekitar leher gigi, saku gusi dan permukaan mahkota gigi.
Topikal aplikasi
Mencegah terjadinya karies.
Melapisi permukaan mahkota gigi permanen yang sehat dengan bahan flour guna melindungi lapisan enamel gigi yang rentan terhadap asam.
Penambalan dengan preparasi traumatik (bur)
Mengobati dan membatasi pertumbuhan karies.
Menghilangkan dan membersihkan sisa enamel yang luruh dengan bur. menutup lubang (kavitas) gigi dengan bahan tambalan glassionomer yang dibentuk seanatomis mungkin.
Atraumatic restoration treatment
Mengobati dan membatasi pertumbuhan karies.
Menghilangkan dan membersihkan enamel yang luruh dengan prinsip minimal intervensi tanpa penggunaan bur (tanpa trauma). menutup lubang (kavitas) gigi dengan bahan tambalan glassionomer yang dibentuk seanatomis mungkin.
Ektraksi gigi susu
Memperbaiki fungsi, estetika dan mencegah penyakit lanjutan.
Mencabut gigi susu dengan anastesi topikal chlore etyl.
Evaluasi
Tindakan
Indikator
Fissure sealent
Ceruk gigi tertutup bahan tambalan dengan rapat.
Scalling
Karang gigi hilang dan gigi nampak bersih.
Topikal aplikasi
Larutan flour teroleskan merata.
Penambalan dengan preparasi traumatik (bur)
Lubang tertutup bahan tambalan dan bentuk gigi-hampir- kembali seperti semula.
Atraumatic restoration treatment
Lubang tertutup bahan tambalan dan bentuk gigi-hampir- kembali seperti semula.
Ektraksi gigi susu
Gigi tercabut sempurna tanpa meninggalkan sisa akar, pendarahan, soket terbuka maupun pembengkakan.
Instruksi dan konseling
Memberikan instruksi dan konseling pasca perawatan sesuai tindakan yang dilaksanakan.
Memberikan instruksi untuk kontrol apabila diperlukan.
Perujukan
Dilakukan apabila menemui kasus di luar kompetensi petugas pelaksana.
Pelaporan
Mencatat nama pasien, masalah dan tindakan yang dilaksanakan pada buku input harian dan arsip.
Mencatat keterangan kunjungan, masalah dan tidakan yang diberikan pada buku pasien sebagai laporan untuk orang tua/wali.
KALENDER PELAYANAN UKGSM SLBN SEMARANG
TAHUN AJARAN 2016/2017
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
Sc
Pl-A
Pl-B
Pl-C
Pl-C1
Pl-D
Ev
Keterangan :
= Pelayanan Promotif, Preventif, Kuratif terbatas
= Kegiatan Usaha Kesehatan Bersumber Masyarakat (kaderisasi dan loka karya)
= Tahun ajaran baru 2017/2018
Sc = Screening/penjaringan awal
Pl = Pelayanan
A = Kelas Ketunaan Netra
B = Kelas Ketunaan Rungu-wicara
C = Kelas Ketunaan Grahita Ringan
C1 = Kelas Ketunaan Grahita Sedang
D = Kelas Ketunaan Daksa
Ev = Evaluasi kegiatan
USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH MANDIRI
SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI SEMARANG
Jl. Elang Raya No. 2, Mangunharjo, Tembalang, Kota Semarang, 50272
Telp. (024) 76410141 Fax. (024) 76744365 Email :
[email protected]
Diberitahukan kepada orang tua/wali peserta didik bahwa :
Nama :………………………………………………
Kelas :………………………………………………
Telah menjalani pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut pada bulan……… tahun……… .dengan kasus/ penyakit gigi dan mulut sebagai berikut :
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Bersama surat ini sangat kami harapkan bapak/ibu/saudara/i bersedia mendukung program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah Mandiri SLBN Semarang dengan menyatakan persetujuan untuk dilakukannya perawatan gigi bagi peserta didik yang bersangkutan. Demikian surat pemberitahuan ini kami buat dengan sebenar-benarnya berdasarkan semangat kepedulian demi terciptanya derajat kesehatan gigi dan mulut peserta didik Sekolah Luar Biasa Negeri Semarang yang optimal.
Semarang,……………………
(SETUJU/TIDAK SETUJU)*Coret yang tidak dipilih Petugas pelaksana UKGSM
(SETUJU/TIDAK SETUJU)
*Coret yang tidak dipilih
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,