BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belakang
Puskesmas adalah unit pelayanan kesehatan yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja dan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan pemerintah yang berfungsi memberikan pelayanan
kesehatan
dasar
bagi
masyarakat.
Puskesmas
berperan
menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Dengan demikian Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari Upaya Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan. Upaya kesehatan wajib merupakan upaya kesehatan yang harus dilaksanakan oleh seluruh puskesmas di seluruh Indonesia. Upaya ini memberikan daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan melalui pendekatan Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ) , serta merupakan kesepakatan global maupun nasional. Yang termasuk dalam Upaya Kesehatan Wajib adalah Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular serta Pengobatan. Sedangkan upaya kesehatan pengembangan adalah upaya kesehatan yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di wilayah kerja puskesmas serta disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan antara lain Upaya Kesehatan Sekolah, Kesehatan Olah Raga, Perkesmas, Kesehatan Gigi dan Mulut, Kesehatan Jiwa, Kesehatan Usia Lanjut dan Pengobatan Tradisional. Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas secara terpadu yaitu azas pertanggungjawaban wilayah, pemberdayaan masyarakat , keterpaduan dan rujukan. Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka puskesmas harus melaksanakan kegiatan manajemen dengan baik. Manajemen puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis untuk menghasilkan
luaran ( output ) puskesmas secara efektif dan efisien. Kegiatan manajemen
puskesmas terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban. Seluruh kegiatan tersebut merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan berkesinambungan. Dalam rangka menyelenggarakan kegiatan puskesmas tersebut , maka Puskesmas Selalong menyusun Rencana Strategi ( Renstra ) sebagai kerangka kerangka acuan dan pedoman dalam melaksanakan kegiatan di puskesmas guna pencapaian program, sasaran dan kegiatan selama kurun waktu 5 tahun ke depan (2016
–
2021). Dengan berpedoman pada renstra maka diharapkan semua kegiatan akan lebih terencana , lengkap dan akurat sehingga dapat mencapai target baik dalam kualitas maupun kuantitas program kegiatan serta memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat pada umumnya. Penyusunan renstra ini mengacu pada Sistem Ke sehatan Nasional, Rencana Strategis Kementerian Kesehatan, Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Sekadau. Adapun penetapan kegiatan dalam renstra didasarkan pada pemenuhan Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) Bidang Kesehatan.
B. Maksud dan Tujuan Maksud 1.
Menjabarkan gambaran umum dan upaya kesehatan Puskesmas Selalong dalam rangka mewujudkan visi dan misi Puskesmas.
2.
Mewujudkan keterpaduan arah , strategi , keselarasan program dan kegiatan sesuai dengan target dan sasaran yang ditetapkan.
3.
Sebagai kerangka acuan dalam melaksanakan operasionalisasi kegiatan Puskesmas Selalong guna pencapaian program, sasaran dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur.
4.
Adanya tolok ukur sebagai bahan evaluasi kinerja tahunan program kegiatan Puskesmas Selalong .
Tujuan 1. Menjabarkan visi, misi, program kerja Puskesmas Selalong ke dala m program kegiatan untuk periode waktu 2016 – 2021. 2. Memberikan pedoman bagi penyusunan rencana kerja tahunan yang dituangkan dalam Perencanaan Tingkat Puskesmas ( PTP ). 3. Memberikan pedoman atau kerangka acuan dalam penyusunan instrument pengendalian, pengawasan dan evaluasi program kegiatan guna pencapaian program, sasaran dan kegiatan.
C. Landasan Hukum 1. Undang
–
Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 ). 2. Undang
–
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah (
Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 124, tambahan Lembaran Negara Nomor 4437). 3. Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara tahun 2004 Nomor 126, tambahan Lembaran Negara Nomor 4438). 4. Undang – Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 – 2025 ( Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2007 Nomor 33 , tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700). 5. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 6. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
574/Menkes/SK/IV/2000 tentang Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010. 7. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
828/Menkes/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota. 8. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
128/MENKES/SK//2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. 9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.03.01/60/I/2010 tentang Rencana Strategis Kementrian Kesehatan Tahun 2010 – 2014. 10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/Menkes/Per/V/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten dan Kota.
D. SISTEMATIKA PENULISAN Adapun sistematika rencana strategis adalah sebagai berikut : Bab
I. Pendahuluan Bab ini berisi penjelasan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, landasan hukum
Bab
. Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas Selalong Bab ini berisi tentang struktur organisasi , susunan kepegawaian dan kelengkapan, tugas pokok dan fungsi Puskesmas Selalong serta upaya kesehatan yang dilaksanakan.
Bab
I. Gambaran Pelayanan Puskesmas Selalong Bab ini berisi tentang gambaran umum Puskesmas Selalong, kinerja pelayanan kesehatan (capaian indicator SPM bidang Kesehatan ) dan status kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Selalong.
Bab
IV. Isu – Isu Strategis Bab ini berisi tentang kendala eksternal, kendala internal, peluang eksternal, peluang internal serta rumusan permasalahan strategis Puskesmas Selalong .
Bab
V. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Bab ini berisi tentang Visi, Misi, Sasaran, Strategi dan Kebijakan penyelenggaraan pelayanan kesehatan untuk tahun 2017 – 2022.
Bab
VI. Program, Kegiatan , Indikator Kinerja Bab ini berisi tentang program, kegiatan dan indicator kinerja kegiatan berdasarkan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
Bab
V. Penutup
BAB II GAMBARAN UMUM
A. Keadaan Geografi 1. Lokasi Puskesmas
Puskesmas Selalong merupakan salah satu dari 4 (empat) Puskesmas yang ada di Kecamatan Sekadau Hilir. Jarak antara Puskesmas Selalong dengan kota Kabupaten Sekadau ± 6 Km. Lokasi Puskesmas Selalong terletak di jalan Merdeka Selatan Km VI Desa Selalong Dusun Kemantan Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau. 2. Luas Wilayah
Luas wilayah kerja Puskesmas Selalong sekitar 48,49 Ha yang terdiri dari 3 dusun. 3. Batas Wilayah
Wilayah kerja Puskesmas Selalong sebagian besar merupakan daerah perkebunan sawit PT. Multi Jaya Perkasa dan sebagian besar merupakan daerah tinggi dan sebagian daerah rendah. Adapun batas-batas wilayah Puskesmas Selalong adalah sebagai berikut : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Sekadau Hilir b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Sekadau Hilir c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sekadau Hulu d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan sekadau hilir. Data PETA WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERAWATAN PENGEMBANGAN KESEHATAN JIWA SELALONG
Sumber : Kantor Desa Selalong
B. DataDemografi
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Selalong Tahun 2016 sebesar 1.512 jiwa dengan angka kepadatan penduduk rata-rata 31/ km2 dimana jumlah penduduk wanita sebanyak 755 (49 %) jiwa dan penduduk laki-laki sebanyak 757 (50 %) jiwa. Rata-rata jumlah rumah tangga dalam dalam satu KK berjumlah 4,73 Orang. Jumlah penduduk terbanyak adalah dusun Kemantan dengan jumlah 771 jiwa, sedangkan yang paling sedikit adalah Dusun Palimak yaitu sebesar 351 jiwa. Adapun distribusi penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 2.1 di bawah ini :
Table 1. Distribusi penduduk menurut jenis kelamin di wilayah Puskesmas Perawatan Pengembangan Kesehatan Jiwa Selalong Tahun 2016 No
Jumlah Penduduk Dusun Laki-laki
Perempuan
Total
Jumlah KK
1
Tp. Muntik
192
198
390
104
2
Kemantan
384
387
771
159
3
Palimak
174
177
351
77
Sumber : Kantor Desa Selalong
C. Keadaan Sosial, Ekonomi Dan Budaya 1. Adat Istiadat
Penduduk yang berada di wilayah kerja Puskesmas Selalong sebagian besar adalah suku Dayak dan Jawa yang menganut agama Kristen Katolik dan Islam dan sebagai bahasa pengantar dalam pergaulan sehari-hari menggunakan bahasa Dayak dan bahasa Jawa. 2. Mata Pencaharian
Untuk memenuhi kebutuhan penduduk sehari-hari, sebagian besar mata pencaharian penduduk adalah bertani.
D. Sarana Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat akan mempunyai pengaruh terhadap pelaksanaan program. Dengan tingkat pendidikan yang cukup program-program yang dilaksanakan dapat mencapai hasil yang optimal. Begitu juga sebaliknya. Sarana-sarana pendidikan yang ada di wilayah Puskesmas Selalong terdiri dari 2 (dua) Sekolah Dasar dan 1 (satu) Sekolah Menengah Pertama.
E. Sarana Pelayanan Kesehatan a. Fasilitas Kesehatan
Puskesmas Selalong merupakan Puskesmas Perawatan Jiwa dan Rawat Jalan yang terdiri dari 3 Posyandu bayi balita dan 2 Posyandu lansia. b. Sumber Daya Manusia
Upaya peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan, maka tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Selalong harus memadai jumlahnya. Adapun distribusi ketenagaan di Puskesmas Selalong dapat di lihat pada tabel 2.2. Table 2. Ditribusi tenaga kesehatan berdasarkan tingkat pendidikan di Wilayah Kerja Peskesmas Perawatan Pengembangan Kesehatan Jiwa Selalong tahun 2016.
STATUS NO
JABATAN PEGAWAI
LK
KETERANGAN
PR
1
Dokter Umum
1
1
2
Dokter Gigi
-
-
3
SKM
2
1 PNS, 1 Magang
4
Sarjana Hukum
1
Magang
5
Psikologi
1
Magang
6
Perawat
12
3 PNS, 16 Honda, 2 Magang
7
Perawat Gigi
1
1 PNS,
14
4 PNS, 1 PTT, 5 Honda, 4 Magang
1
PNS
1
PNS
9
8 Bidan
1 PNS, 1 PTT
9
Sanitarian
10
Nutrisionis
1
11
Analis Kesehatan
1
12
Farmasi
1
13
Tata Usaha
1
PNS,
14
SLTA
3
1 Honda, 2 Magang
15
SLTP
1
1
18
36
TOTAL KETENAGAAN
Sumber : Bagian Kepegawaian Puskesmas
PNS 1
PNS
1 Honda, 1 Magang
F. Gambaran mengenai sumber daya kesehatan dikelompokkan dalam bentuk data dan informasi mengenai sarana kesehatan dan tenaga kesehatan di Puskesmas Selalong. 1.
Fasilitas Kesehatan di Puskesmas Selalong
Puskesmas Selalong sebagai basis kesehatan yang berada di desa Selalong berkembang dan memberikan pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan berupaya
dalam pengoptimalisasi
tenaga kesehatan
yang bertujuan
untuk
memberikan mutu/kualitas sehingga dapat diterima dan dirasakan dengan puas oleh masyarakat. Fasilitas Kesehatan yang ada di Puskesmas Selalong antara lain Poli Umum, Poli KIA/KB, Poli Jiwa, Poli Gigi, Rawat inap jiwa dan Ruang tindakan yang kesemuanya tersebut di bawah tanggung jawab medis yaitu dokter. Fasilitas Kesehatan lainnya yang ada di Puskesmas Selalong selalu bersinergi demi memberikan pelayanan yang tepat antara lain : a. Laboratorium dalam pemeriksaan
HB (hemoglobin), Leukosit, Eritrosit,
Trombosit, Malaria, BT (waktu pendarahan), CT (waktu pembekuan), pemeriksaan BTA, Widal, HbsAg, HIV, Glukosa, Asam Urat, Cholesterol, Tes Kehamilan, Protein Urine. b. Klinik Konseling, antara lain : Klinik konseling remaja, Klinik konseling napza, Klinik konseling kesehatan jiwa, Klinik konseling Gizi, Klinik konseling gigi, Klinik konseling lansia, Klinik konseling KB, Klinik konseling Sanitasi, dan Klinik konseling PHBS. c. Pelayanan kesehatan lainnya adalah pembuatan surat keterangan sakit dan pembuatan surat keterangan sehat dari penanggung jawab medis.
G. Sarana Kesehatan
Pada bab ini akan diuraikan mengenai sarana pelayanan kesehatan diantaranya sarana upaya kesehatan bersumber daya masyarakat ( UKBM ). Di wilayah Puskesmas Selalong selama tahun 2016 Pondok Bersalin Desa ( Polindes ) ada tapi dalam keadaan rusak dan perlu dilakukan rehap berat.
Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada di masyarakat itu sendiri. Upaya kesehatan bersumber
daya masyarakat
(UKBM)
diantaranya adalah polindes, posyandu, posyandu Lansia. Posyandu adalah salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal oleh masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas, yaitu Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi, Imunisasi dan penanggulangan diare. Berdasarkan data yang terkumpul tahun 2016 menunjukan bahwa dari 3 posyandu yang ada semuanya masuk dalam strata purnama.
H. Tenaga Kesehatan
Sebagaimana diketahui bahwa penyelenggara upaya kesehatan tidak hanya dilakukan pemerintah, tetapi juga oleh pihak swasta ( Klinik MJP ). Sehingga perlu diketahuinya jumlah tenaga kesehatan yang berkerja di sektor pemerintahan. Sesuai dengan fungsi Pelayanan Kesehatan di Puskesmas, maka tenaga kesehatan yang berkerja di wilayah kerja Puskesmas Selalong sebagai berikut : dokter umum 1, Dokter PTT 1 orang, perawat 21 orang ( 3 PNS, 16 Honda, 2 Magang) bidan 14 orang ( 4 PNS, 5 Honda, 1 PTT, 4 Magang ), Kesehatan Masyarakat 2, ahli gizi 2 orang, ahli sanitarian 1 orang, bagian farmasi 2 orang, dan bagian analis / laboratorium 1 orang.
BAB III UPAYA KESEHATAN Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan gambaran situasi upaya kesehatan di Puskesmas Selalong tahun 2016.
A. Pelayanan Kesehatan Dasar
Upaya kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut : 1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi
Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Ganguan kesehatan yang dialami seorang ibu bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya. a. Pelayanan Antenatal
Pelayanan Antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan profesional ( dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat ) kepada ibu hamil selama masa kehamilan, yang mengikuti program pedoman pelayanan antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventatif. Hasil cakupan pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapat pelayanan antenatal. Sedangkan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester ke dua dan dua kali pada trimester ketiga. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan pada ibu hamil. Target sasaran ibu hamil tahun 2016 di wilayah kerja Puskesmas Selalong adalah 28. Target pencapaian program kesehatan ibu tahun 2016 untuk K1 96,6 %, K4 93,1 %.
Terdapat kesenjangan antara K1 dan K4 sebesar 3,5 % dan cakupan K4 dibawah target pencapaian disebabkan: 1) K1 Akses 2) Kunjugan ibu hamil di luar wilayah tercatat dan dilaporkan didalam PWS KIA 3) Kunjungan K4 tidak dilakukan di Puskesmas Selalong dengan alasan ingin persalinannya di tempat orang tua yang domisili di luar wilayah Puskesmas Selalong.
b. Pertolongan
Persalinan
oleh
Tenaga
Kesehatan
dengan
Kompetensi
Kebidanan
Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa persalinan, hal ini sebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan ( profesional ). Menurut hasil data yang terkumpul yaitu target sasaran ibu bersalin tahun 2016 di wilayah kerja Puskesmas Selalong adalah 28 orang. Target capaian program kesehatan ibu tahun 2016 terdiri dari persalinan oleh tenaga kesehatan, cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan 28 ( 92%).
c. Kunjungan Neonatus
Bayi hingga usia kurang dari satu bulan merupakan golongan umur yang paling rentan atau memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus ( 0 – 28 hari ). Dalam pelaksanaan pelayanan neonatus, petugas kesehatan disamping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu. Berdasarkan data yang diperoleh dari program Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA ) Puskesmas tahun 2016 target neonatus adalah 32 anak. Neonatus tahun 2016 sebanyak 30 anak, Jumlah cakupan (93,8%). 2. Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
Pelayanan kesehatan pada kelompok usia anak sekolah dan remaja dilakukan dengan pemeriksaan anak sekolah dasar / sederajat, serta pelayanan kesehatan pada remaja, baik yang dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun guru UKS. Berdasarkan data yang terkumpul pada tahun 2016 , persentase jumlah anak Usia Sekolah / Remaja sebanyak 208 orang. Cakupan pemeriksaan siswa SD dan siswa SMP yaitu 100% karena selalu dilakukan penjaringan di tahun tersebut.
3. Pelayanan Keluarga Berencana
Jumlah sasaran pasangan usia subur (PUS) di wilayah Puskesmas Perawatan Selalong pada tahun 2016 berjumlah
263 orang sedangkan yang menjadi peserta
Keluarga Berencana aktif sebanyak 95 orang (36,1%).
Target capaian program
kesehatan ibu tahun 2016 pasangan usia subur (PUS) yang menjadi peserta Keluarga Berencana aktif 65%, bila dilihat dari hasil cakupan program Keluarga Berencana pada tahun 2016 diubah sistem Pelayanan. 4. Pelayanan Imunisasi
Berdasarkan cakupan campak pencapaian program di wilayah kerja Puskesmas Selalong adalah sebanyak 35 (134,6%) dari target 100 % diwilayah kerja Puskesmas selalong termasuk desa Non UCI. Cakupan imunisasi BCG, DPT,HB, Polio dan Campak pada bayi di Puskesmas Selalong tahun 2016 BCG = 41 (158%) bayi, DPT1 + HB1= 44 (169,2%)
bayi,
DPT3+HB3= 39 (150%) bayi, Polio = 39 (150%) bayi, Campak = 35 ( 134,6 %) bayi. Pencapaian Universal Child Immunization pada dasarnya merupakan suatu gambaran terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapat imunisasi lengkap. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut dapat digambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat terhadap penularan PD3I.
B. Pemanfaatan Obat Generik
Hasil pengumpulan data pelayanan penggunaan obat generik, penulisan resep obat generik di Puskesmas Selalong menunjukkan bahwa data yang berhasil dikumpulkan, jumlah resep obat generik dilaporkan sebesar 3356 resep. Dan penulisan resep obat generik dilaporkan sebesar 3020 resep (90 %). Berdasarkan data dari loket obat bahwa Puskesmas Selalong menggunakan obat generik yang di terima dari gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Sekadau dan sisanya sebesar 8 % Resep umum diambil di Apotik mandiri Puskesmas karena obat tersebut tidak ada di Puskesmas.
C. Pembinaan Kesehatan Lingkungan
Upaya memperkecil resiko terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan sebagai akibat dari lingkungan yang kurang sehat, dilakukan berbagai peningkatan kualitas lingkungan, antara lain dengan pemeriksaan rumah tangga sehat yang terdiri dari kegiatan inspeksi sanitasi yaitu pemeriksaan wc / jamban, pemeriksaan sarana air bersih dan sarana air minum, pemeriksaan saluran pembuangan air limbah, pemeriksaan tempat pembuangan sampah. Kegiatan inspeksi sanitasi di lakukan di rumah tangga, di sekolah - sekolah, di tempat – tempat umum dan di Puskesmas itu sendiri.
D. Perbaikan Gizi Masyarakat
Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakekatnya dimaksudkan untuk menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Beberapa permasalahn gizi sering dijumpai pada kelompok masyarakat adalah kekurangan Kalori Protein, Kekurangan Vitamin A, Gangguan Akibat kekurangan yodium dan anemia gizi besi 1. Pemantauan Pertumbuhan Balita
Pertumbuhan adalah bertambah jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur. Upaya
pemantauan
gizi
terhadap
pertumbuhan
balita
dilakukan
melalui
penimbangan di posyandu secara rutin setiap bulan. Berdasarkan jumlah balita yang dilaporkan dari 104 balita yang ada di wilayah Puskesmas Selalong tahun 2016, sebanyak 95 balita ditimbang ke posyandu dan ada kecenderungan berat badan naik. Sasaran bayi/balita Puskesmas Selalong tahun 2016 berjumlah 104 orang.
2. Pemberian Kapsul Vitamin A
Agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal dibutuhkan antara lain vitamin. Vitamin – vitamin ini selain dapat diperoleh dari makanan dapat juga melalui suplemen – suplemen yang mengandung vitamin. Vitamin A merupakan salah satu jenis vitamin larut dalam lemak yang berperan penting pada sistem penglihatan yang baik. Kekurangan vitamin A dapat berakibat pada terhambatnya pertumbuhan, gangguan pada kemampuan mata dalam menerima cahaya, xerosis, xeropthalmia dan memungkinkan menderita penyakit infeksi. Pemberian Vitamin A pada bayi/ balita diberikan 2 kali dalam setahun, yaitu pada bulan Februari dan Agustus. Untuk tahun 2016 cakupan pemberian Vitamin A adalah 58,7%. Berdasarkan data yang terkumpul tahun 2016 di wilayah kerja Puskesmas Selalong dalam pemberian Vitamin A untuk balita (12-59 bulan ) sebanyak 97 orang (156, 45 %). Sedangkan cakupan pemberian Vitamin A untuk bayi sebanyak 16 (61,54)% anak dari 26 anak. 3. Pemberian Tablet Fe
Tablet Fe adalah tablet tambah darah untuk menanggulangi anemia gizi besi yang diberikan kepada ibu hamil. Cakupan pemberian tablet besi FE1 (30 Tablet) di wilayah Puskesmas Selalong pada tahun 2016 sebesar 28 ( 96,55% ) dan caku pan pemberian tablet besi FE3 (90 Tablet) sebesar 14 (48,28 %).
E. Kesehatan Jiwa
Dewasa ini masalah kesehatan jiwa semakin mendapat perhatian masyarakat dunia. Satu atau lebih gangguan jiwa dan perilaku dialami oleh 25% dari seluruh penduduk pada suatu masa dari hidupnya. World health Organization ( WHO ) menemukan bahwa 24% yang
berobat ke pelayanan kesehatan primer memiliki diagnosis gangguan jiwa. Gangguan jiwa yang sering ditemukan di pelayanan kesehatan primer adalah depresi, cemas dan penyalahgunaan napza. Puskesmas Selalong merupakan satu – satunya Puskesmas yang ada di Provinsi Kalimantan Barat yang mengembangkan keperawatan kesehatan jiwa, dimana pada tahun 2016 jumlah keseluruhan pasien rawat inap gangguan jiwa yaitu 330 pasien. Berdasarkan jenis kelamin laki-laki yaitu: 249 pasien, perempuan : 81 pasien. Berdasarkan golongan umur 7 – 14 tahun : 1 pasien, 15 – 18 tahun : 17 pasien, 19 – 44 tahun : 262 pasien, 45 – 59 tahun : 42 pasien, 60 – 69 tahun : 8 pasien.
Sedangkan keseluruhan pasien rawat jalan
gangguan jiwa yaitu 285 pasien, dengan jumlah pasien berjenis kelamin laki-laki sebanyak 195 pasien dan pasien yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 90 pasien.
BAB IV VISI, MISI ,TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN A. Motto, Visi Dan Misi Puskesmas Selalong
1. Motto
Memberi pelayanan secara cepat, tepat, tulus dan iklas
2. Visi
Menjadikan Puskesmas Selalong sebagai pusat pelayanan kesehatan yang berkualitas.
3. Misi
a. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, proaktif, terjangkau, paripurna dan terintegrasi. b. Menjadikan Puskesmas sebagai pusat pembangunan kesehatan. c. Menjadikan Puskesmas sebagai pusat pengerak peran serta masyarakat. d. Menerapkan menajemen yang transparan pada setiap program. e. Memberikan pelayanan kesehatan jiwa yang berkualitas.
B. Tujuan
Tujuan disusunnya Renstra Puskesmas Selalong tahun 2016 adalah : 1. Tujuan Umum
Masyarakat mengetahui gambaran Puskesmas Selalong secara keseluruhan baik struktur organisasi, berbagai program yang dilaksanakan serta berbagai bentuk pelayanan kesehatan yang dilakukan.
2. Tujuan Khusus
a.
Mengetahui target dan pencapaian setiap program kesehatan yang telah dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Selalong Tahun 2016
b.
Mengetahui apakah setiap program kesehatan
yang belum mencapai target di
wilayah kerja Puskesmas Selalong Tahun 2016 c.
Mengetahui gambaran situasi kesehatan serta berbagai masalah-masalah kesehatan yang ada diwilayah kerja Puskesmas Selalong pada tahun 2016
d.
Mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Selalong Tahun 2016
C. Sasaran Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang akan dicapai atau dihasilkan oleh Puskesmas Selalong dalam jangka waktu dua tahun terakhir. Sasaran merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategis. Sasaran harus bersifat spesifik, dapat dinilai, diukur dan menantang namun dapat dicapai. Berdasarkan hal tersebut diatas, Pukesmas Selalong Kabupaten Sekadau menetapkan sasaran sebagai berikut: 1.
Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit serta KLB
2.
Terciptanya lingkungan hidup yang sehat
3.
Terciptanya kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dalam rangka mengatasi masalah kesehatan.
4.
Terwujudnya peningkatan gizi masyarakat.
5.
Terwujudnya manajemen pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan yang baik.
6.
Terwujudnya peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu, merata terutama permasalahan kesehatan pada masyarakat miskin dan masyarakat rentan.
7.
Terwujudnya peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya kesehatan di Puskesmas
melalui
pengembangan
dan
implementasi
regulasi
dan
pengembangan profesionalisme. 8.
Terwujudnya sistem informasi kesehatan yang terpadu dan akurat untuk pemanfaatan pengambilan keputusan.
9.
Meningkatnya cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat khususnya bagi masyarakat miskin dan rentan melalui BPJS/jampersal dan jamkesda.
10. Terwujudnya pelayanan kesehatan berbasis kinerja.
E.
STRATEGI Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran maka strategi yang akan dilaksanakan pada priode 2016 – 2021 adalah sebagai berikut: 1.
Mengembangkan
surveilans
penyakit
dan
masalah
kesehatan
berbasis
masyarakat 2.
Meningkatkan peran serta masyarakat, kesadaran masyarakat, desa siaga dan peningkatan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit dan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan perilaku hidup bersih dan sehat.
3.
Pengembangan pengelolaan air minum / bersih , pembuangan air limbah, ja mban keluarga dan pembuangan sampah dengan pendekatan berbasis masyarakat dan penerapan teknologi tepat guna.
4.
Meningkatkan penanggulangan masalah gizi melalui pemberian makanan tambahan dan suplemen ( vitamin ) dan peningkatan keluarga sadar gizi.
5.
Meningkatkan pembinaan terhadap penggunaan obat yang rasional di lingkup pelayanan Puskesmas.
6.
Memenuhi kebutuhan sarana, prasarana termasuk sumber daya manusia , obatobatan dan perbekalan kesehatan di pelayanan kesehatan.
7.
Meningkatkan manajemen Puskesmas
8.
Meningkatkan
dan
mengembangkan
upaya
kesehatan
wajib
maupun
pengembangan. 9.
Menerapkan upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan Prosedur yang telah disusun.
10. Mengembangkan sistem informasi kesehatan yang lengkap, akurat sebagai dasar pengambilan keputusan. 11. Meningkatkan koordinasi lintas sektor dalam pengembangan dan pelaksanaan upaya kesehatan Puskesmas.
F.
KEBIJAKAN Kebijakan merupakan arah yang diambil dalam menentukan bentuk program dan kegiatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Kebijakan tersebut adalah : 1.
Peningkatan kegiatan Promosi Kesehatan melalui peningkatan kesadaran masyarakat dalam rangka berperilaku hidup bersih dan sehat
2.
Peningkatan kualitas sanitasi dasar.
3.
Peningkatan pembinaan sanitasi di TUPM, TTU dan institusi.
4.
Peningkatan dan penguatan peran serta masyarakat melalui pendampingan dalam pengembangan UKBM dan desa siaga
5.
Peningkatan kompetensi tenaga kesehatan.
6.
Melakukan penjaringan dan pemeriksaan kesehatan secara berkala pada siswa sekolah.
7.
Peningkatan kualitas dan akses pelayanan kesehatan masyarakat
8.
Pemenuhan alat kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan pada Puskesmas dan jaringannya sesuai dengan kebutuhan.
9.
Perbaikan / rehabilitasi Puskesmas dan jaringannya.
10.
Penerapan penggunaan obat rasional di sarana kesehatan.
11.
Menurunkan angka kematian ibu, bayi melalui peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak.
12.
Melakukan rujukan pada ibu hamil resiko tinggi
13.
Pendampingan persalinan oleh dua tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan.
14.
Peningkatan gizi keluarga dan masyarakat melalui pemberian PMT, vitamin pada balita, ibu hamil dan ibu nifas.
15.
Melakukan penyuluhan dan pemberdayaan keluarga dalam membiasakan konsumsi aneka ragam makanan, pemantauan pertumbuhan balita, pemberian ASI eksklusif, penggunaan garam yodium dan suplemen zat gizi.
16.
Pencapaian UCI
17.
Peningkatan
kegiatan
surveilans
sebagai
upaya
pencegahan
dan
penanggulangan penyakit menular dan KLB. 18.
Peningkatan koordinasi lintas sektor melalui pertemuan di tingkat Kecamatan.
19.
Peningkatan manajemen Puskesmas (Perencanaan, Pelaksanaan, Penilaian / Evaluasi) dan kualitas informasi kesehatan.
BAB V PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN INDIKASI SUMBER PEMBIAYAAN A. PROGRAM KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA PUSKESMAS SELALONG Program kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas Selalong
mengacu pada
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/MENKES/SK//2004 dan
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
741/MENKES/PER/V/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota , yaitu : NO
I
II
JENIS KEGIATAN
UPAYA KESEHATAN BASIC SIX PROMOSI KESEHATAN Pelayanan Promosi Kesehatan 1 Persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan 2 Memberi ASI Eksklusif 3 Menimbang bayi dan balita setiap bulan 4 Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun 5 Menggunakan air berish 6 Menggunakan jamban sehat 7 Memberantas jentik di rumah 8 Makan sayur dan buah setiap hari 9 Melakukan aktifitas fisik setiap hari 10 Tidak merokok di dalam rumah
CAKUPAN SUB VARI ABE L VARI ABE L ( SV ) (V)
84,37 27 94 115 1512 280 280 201 1512 1512 559
96,43 87,04 88,46 100,00 100,00 100,00 71,79 100,00 100,00 36,97
1 280 52 280
1 280 52 76
100,00 100,00 100,00 27,14
28 27 32 32 3 121 32 30 1 26 90 39
27 25 37 37 1 48 42 35 1 26 78 39
96,43 92,59 115,63 115,63 33,33 39,67 131,25 116,67 100,00 100,00 86,67 100,00
0
0
130
130
100,00
108 340 130
78 340 130
72,22 100,00 100,00
28
14
50,00
28
0
8 Persentase balita kurus yang yang mendapat makanan tambahan 9 Persentase remaja putri mendapat tablet tambah darah (TTD) 10 Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin A 11 Persentase bayi yang baru lahir mendapat IMD 12 Persentase bayi dengan berat badan lahir rendah(Berat badan kurang dari 2500gr) 13 Persentase balita mempunyai buku KIA/KMS
130 262
130 0
100,00 -
3 12 0 130
3 10 0 130
100,00 83,33 100,00
14 Persentase balita ditimbang yang naik be rat badannya 15 Persentase balita yang tidak naik be rat badannya 16 Persentase balita ditimbang yang tidak naik be rat badannya 2 kali berturut turut
130 130
78 51
60,00 39,23
130 130
3 3
28
2
81,79
Kesehatan Lingkungan
Pelayanan KIA - KB
1 Cakupan K1 2 Cakupan K4 3 Pertolongan NaKes 4 KF3 5 Penanganan Komplikasi Obsetri 6 Cakupan peserta KB aktif 7 KN1 8 KN Lengkap 9 Penanganan Komplikasi Neonatal 10 Kunjungan Kesehatan Bayi 11 Kunjungan kesehatan Balita 12 Penjaringan siswa kelas 1 SD IV
PE NCAP AI AN (H)
28 108 130 1512 280 280 280 1512 1512 1512
1 Jumlah desa/kel urahan yang melaksanakan STBM. 2 Persentase sarana air minum yang di lakukan pengawasan 3 Persentase Tempat - tempat Umum (yang memenuhi syarat kesehatan) 4 Persentase tempat pengolahan makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehata III
TARGET SASARAN (T)
93,99
Pelayanan Gizi
1 Persentase kasus balita gizi buruk yang mend apat perawatan 2 Persentase balita yang di timbang berat badannya 3 Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mend apat ASI Eksklusif 4 Persentase Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium 5 Persentase balita 6 - 59 bulan mendapat kapsul A 6 tablet selama masa kehamilan 7 Persentase ibu hamil kurang energi kronik (KEK) yang mendapat makanan tambahan.
17 Persentase balita di bawah garis merah (BGM) 18 Persentase ibu hamil anemia
50,92
-
-
2,31 2,31 7,14
V
UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
A
114,39
TB Paru
33,33
Pengob atan penderita TB Paru (DOTS) BTA p ositif 2 Pengob atan penderita TB Paru (DOTS) BTA neg atif Rontgen positif 1
B
2
0
0
65
65
65
65
66,67 -
Malaria
100,00
Penderita malaria klinis yang di obati 2 Penderita + (po sitif) malaria yang di o bati sesuai standar 1
C
3
100,00 100,00
Pelayanan Imunisasi
Imunisasi DPT 1 pad a bayi 2 Drop Out DPT 3 - campak 3 Imunisasi campak pada bayi 1
151
169,2 150
134,6
D Diare
E
64
62
96,88
Penemuan kasus pnemonia dan pnemonia berat oleh puskesmas dan kader 2 Jumlah kasus pnemonia dan pnemonia berat di tangani 3 Jumlah kasus pnemonia berat / dengan tanda bahaya di tangani / di rujuk
0
0
0
72
72
0
0
4
4
4
4
ISPA 1
F
VI
151
Kasus diare di tangani oleh puskesmas dan kader dengan oral rehidrasi
1
Pencegahan dan Penanggulangan Rabies 1 Cuci luka terhadap kasus gigitan HPR 2 Vaksinasi terhadap kasus gigitan HPR yang berindikasi
151
100,00 0
100,00
100,00 100,00
UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN
A Puskesmas dengan Rawat Inap 1 BOR Puskesmas tempat tidur 2 Hari rawat rata-rata (ALOS) di puskesmas tempat tidur 3 Asuhan keperawatan individu pada pasien rawat inap B Upaya Kesehatan Usia Lanjut 1 Pembinaan kelompok usia lanjut sesuai standar 2 Pemantauan kesehatan pada anggota kelompok usia yang di bina sesuai standar C Kesehatan Olah Raga 1 Pemeriksaan kesegaran jasmani anak sekolah D Bina Kesehatan Tradisional 1 Pembinaan TOGA dan pemanfaatanya pada sasaran masyarakat
62,10 38,89
24 30 34
4 30 34
16,67 100,00 100,00
3 107
3 76
100,00 71,03
500
120
24,00
3
3
100,00
85,51
24,00
100,00
TABEL RENCANA PROGRAM , KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, SUMBER BIAYA UPT. PUSKESMAS PAKKAT I
Renstra UPT. Puskesmas Pakkat 2016-2021
Page 40
Tujuan : Meningkatnya Kualitas Kesehatan Lingkungan Sasaran : Meningkatnya Kualitas Sanitasi Dasar , TTU dan institusi Program
Kegiatan
Indikator
Kegiatan Upaya Kesehatan Lingkungan
Kinerja Peningkatan
Cakupan
kemandirian
sarana air bersih
kepemilikan
Capaian
Target Kinerja
2016
2017
2018
2019
86,09%
79%
80%
81%
86,09%
81%
82%
83%
2020 82%
SUMBER 2021
2022
PEMBIAYAAN
83%
85%
BOK
85%
86%
masyarakat akan kebutuhan
Cakupan
sanitasi dasar
yang
penduduk memiliki akses
BOK 84%
SAB berkualitas Cakupan yang
penduduk memanfaatkan
BOK 70,63%
65%
65%
73%
80%
85%
90%
73,63%
60%
65%
70%
75%
80%
85%
BOK
58,25%
60%
67%
75%
80%
85%
90%
BOK
jamban sehat Cakupan
kepemilikan
jamban sehat Cakupan
rumah yang
memiliki SPAL Pengembangan
Rumah
dan Peningkatan
bebas jentik
Lingkungan Sehat aedes
/
BOK
bangunan
nyamuk 95,65%
81,5%
81,5%
82%
82,5%
84%
84%
yang
92,3 %
63%
65,01%
66,02%
67,02%
68,03%
69,03%
BOK
Lingkungan Sehat Cakupan TPUM yang
88,89%
79,04%
80%
81,01%
81,99%
82,98%
83,97%
BOK
-
35%
37%
39%
41%
43%
44%
BOK
100%
80,02%
80,02%
80,02%
80,02%
80,02%
80,02%
BOK
48,71 %
63%
65%
73%
80%
85%
90%
BOK
Upaya Kesehatan
Pengembangan
Tempat umum
Lingkungan
dan Peningkatan
memenuhi syarat
memenuhi syarat Cakupan
TP3
yang
memenuhi syarat Cakupan institusi yang dibina Cakupan rumah sehat
Tujuan : 2.
Meningkatnya Peran Serta Masyarakat dalam Pembangunan Kesehatan
3.
Meningkatnya Kesadaran Masyarakat Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat
Sasaran : 1. Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas UKBM 2. Pembudayaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Program
Kegiatan
Kegiatan
Upaya Promosi
Peningkatan
Kesehatan
pemberdayaan
Indikator
Capaian
Kinerja
2016
dan Posyandu Purnama peran serta Posyandu Mandiri
masyarakat
dalam Cakupan
pengembangan UKBM
desa
siaga
Target Kinerja
SUMBER PEMBIAYAAN
2017
2018
2019
2020
2021
2022
12,66%
40,07%
40,07%
45,07%
50%
55,01%
60,02%
BOK
6,33%
3,82%
4,01%
4,01%
5,01%
6,01%
7,01%
BOK
80%
71%
72%
76%
80%
82%
85%
Pembinaan dan
aktif
pendampingan: BOK
Penyuluhan tentang PHBS
masyarakat Cakupan rumah tangga
71,41%
70%
72%
76%
80%
84%
90%
BOK
10,53%
40%
50%
60%
70%
72%
75%
BOK atau APBD
-
30 %
30 %
40%
40%
50%
50%
BOK
sehat Cakupan
bayi
yang
mendapat ASI eksklusif Upaya penyuluhan P3 Napza/ Narkoba
Tujuan : 1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat 2. Menjamin terselenggaranya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan Sasaran : Meningkatya status kesehatan ibu dan anak Program
Kegiatan
Indikator
Capaian
Kinerja
2016
Kegiatan Upaya Kesehatan
Peningkatan
Cakupan
Ibu dan Anak serta
pelayanan
ibu hamil K4
Keluarga Berencana
kesehatan ibu
Target Kinerja 2017
SUMBER
2018
2019
2020
2021
2022
93%
94%
95%
95%
96%
PEMBIAYAAN
kunjungan 90,19%
92%
BPJS Jampersal
Cakupan
persalinan
oleh tenaga kesehatan
103,56%
94%
95%
95%
95%
96%
96%
yang berkompeten Ibu hamil tinggi/
Jampersal
resiko 73,58%
78%
79%
80%
81%
82%
83%
kunjungan 103,56%
94%
95%
955
95%
96%
96%
kunjungan
99,23%
98%
98%
99%
99%
100%
100%
kunjungan 104,56%
95%
95%
96%
97%
98%
99%
komplikasi
yang ditangani Cakupan
Cakupan BBLR
BPJS Jampersal
bayi
ditangani
BPJS Jampersal
neonatus lengkap Cakupan
BPJS Jampersal
nifas Cakupan
BPJS
BPJS Jampersal
yang
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
BPJS Jampersal
Cakupan deteksi tumbang anak
dini
BOK
balita
100%
77%
78%
79%
80%
81%
82%
resiko
68,97 %
95%
95%
965
97%
98%
99%
dan prasekolah Neonatal
tinggi/komplikasi yang
BPJS Jampersal
ditangani Cakupan
peserta KB
77,91 %
79%
80%
81%
81%
82%
82%
-
pelaksanaan
40%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
APBD
aktif Cakupan kelas ibu
BOK (usulan)
Tujuan : Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan Sasaran : Meningkatnya Status Gizi Masyarakat
Program
Kegiatan
Kegiatan
Indikator
Capaian
Kinerja
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
PEMBIAYAAN
tak
100%
100%
100%
100%
100%
100%
APBD
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
BOK
100%
95%
99,75%
99,90%
100%
100%
100%
-
100%
95%
99,75%
99,90%
100%
100%
100%
-
90%
95%
95%
96%
96%
97%
-
90%
91%
92%
93%
94%
95%
-
Upaya Perbaikan
Pemberian
Cakupan balita gizi buruk
Gizi Masyarakat
Makanan
yang
Tambahan dan
perawatan
Vitamin
Cakupan
pemberian
makanan
pendamping
Target Kinerja
SUMBER
mendapat
ASI pada usia 6 – 24 bln BGM dari
keluarga
miskin Cakupan bayi (6-11bl) mendapat kapsul vit A 1 kali/tahun Cakupan balita (12-59 bl) mendapat kapsul vit A 2 kali/tahun Cakupan
ibu
nifas 103,56%
mendapat kapsul vit A Cakupan
ibu
hamil
mendapat 90 tablet Fe
88,68%
Upaya Perbaikan
Pemberdayaan
Keluarga sadar gizi
10,53%
40%
50%
60%
70%
72%
75%
BOK
Gizi Masyarakat
masyarakat
Bayi yang mendapat ASI
10,53%
40%
50%
60%
70%
72%
75%
BOK
untuk
eksklusif
pencapaian
Rumah tangga dengan
80,95%
80%
83%
86%
89%
92%
95%
BOK
keluarga sadar
garam yodium yang baik
gizi
Balita yang datang dan
68,87%
75%
83%
85%
87%
89%
90%
-
73,60%
75%
83%
85%
87%
89%
90%
-
3,20%
<5%
<4%
<3%
<3%
<2%
<2%
BOK
ditimbang ( D/S) Balita yang naik berat badannya ( N/D) Balita dengan BGM Balita dengan gizi buruk
-
Kecamatan bebas rawan
-
gizi
Tujuan : 1. Mencegah dan memberantas penyakit menular 2. Mengendalikan penyebaran penyakit menular Sasaran : Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular Program
Kegiatan
Indikator
Capaian
Kinerja
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
PEMBIAYAAN
Kegiatan
Target Kinerja
SUMBER
Upaya
Pelayanan
Desa UCI
100%
75%
90%
95%
100%
100%
100%
BOK
Pencegahan dan
Imunisasi
Cakupan BIAS DT/TT
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
APBD
Cakupan BIAS Campak
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
APBD
1/2200
≥1
≥1
≥2
≥2
≥2
≥2
Pemberantasan Penyakit Menular
Pencegahan dan
AFP rate
Penanggulangan
penduduk < 15 th
per
100.000
penyakit
Penemuan
menular
BTA (+)
kasus
Kesembuhan
BOK APBD
TBC
93,33%
72%
76%
77%
78%
79%
80%
APBD
100%
88%
88,5%
89%
89,5%
90%
90%
APBD
30,04%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
-
TAK
100%
100%
100%
100%
100%
100%
per
TAK
<20
<20
<20
<20
<10
<10
BOK
yang
TAK
100%
100%
100%
100%
100%
100%
-
penderita
TB BTA (+) Cakupan
balita dengan
pneumonia
yang
ditangani Kasus IMS yang diobati Incident rate
DBD
100.000 penduduk Penderita ditangani
DBD
Angka kematian DBD
-
<1%
<1%
<1%
<1%
<1%
<1%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Angka kematian diare
-
<0,001%
<0,001%
<0,001%
<0,001%
<0,001%
<0,001%
Klien yang mendapatkan
-
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
>90%
>90%
>90%
>90%
>90%
>90%
BOK
Balita dengan diare yang ditangani
penanganan HIV – AIDS kusta
yang
berobat
(RFT
Penderita malaria
yang
-
100%
100%
100%
100%
100%
100%
BOK
yang
-
100%
100%
100%
100%
100%
100%
BOK
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
BOK
TAK
100%
100%
100%
100%
100%
100%
BOK
Penderita
selesai rate)
diobati Kasus filariasis ditangani Pembinaan , pelayanan calon jamaah haji Cakupan Desa mengalami KLB yang dilakukan PE < 24 jam
Tujuan : Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan Sasaran : Peningkatan Mutu Pelayanan di Puskesmas, Terpenuhinya sarana dan prasarana puskesmas , Terpenuhinya kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan di puskesmas Program
Kegiatan
Indikator
Capaian
Kinerja
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
PEMBIAYAAN
kunjungan
6,26%
40%
40%
45%
45%
50%
50%
-
pelayanan
28,11%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
BPJS
Kegiatan Upaya
Peningkatan
Pengobatan
pelayanan
Cakupan
Target Kinerja
SUMBER
dan rawat jalan
penanggulangan
Cakupan
masalah
kesehatan
kesehatan
masyarakat miskin
dasar
Cakupan
Jamkesda
bagi
jaminan
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
pemeliharaankesehatan
BPJS Jamkesda
maskin dan rentan Cakupan
pelayanan
kesehatan
0,32%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
rujukan
BPJS Jamkesda
masyarakat miskin Pembinaan
, pelayanan
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
BOK
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
-
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
-
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
calon jamaah haji Penyediaan kebutuhan
Ketersediaan jenis
dan
obat jumlah obat essensial
dan perbekalan
Ketersediaan obat sesuai
kesehatan
kebutuhan ( jenis/item) Penulisan generik
resep
obat
Tujuan : Meningkatnya pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan Sasaran : Meningkatnya status kesehatan anak sekolah , Terpantaunya masalah kesehatan pada anak sekolah secara dini Program
Kegiatan
Kegiatan
Indikator
Capaian
Kinerja
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
PEMBIAYAAN
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
BOK
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
BOK
30%
40%
50%
60%
70%
80%
BOK
Upaya Kesehatan
Pemeliharaan
Cakupan
penjaringan
Sekolah
dan pemulihan
kesehatan siswa kelas 1
Target Kinerja
SUMBER
kesehatan anak SD/MI sekolah
Cakupan
penjaringan
kesehatan siswa kelas 1 SLTP / MTS
Cakupan
pemeriksaan
berkala anak sekolah
Tujuan : Meningkatnya pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan Sasaran : Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat melalui pencapaian kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya Program
Kegiatan
Kegiatan
Indikator
Capaian
Kinerja
Upaya Perawatan
Pembinaan
Kesehatan
pemberian
asuhan yang mendapatkan asuhan
Masyarakat
keperawatan
kepada keperawatan
masyarakat rentan
dan Cakupan keluarga
2016
pembinaan
Target Kinerja 2017
2018
2019
2020
SUMBER 2021
2022
PEMBIAYAAN
rawan
dan
100 %
100%
100%
100%
100%
100%
100%
BOK
Tujuan : Meningkatkan pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan Sasaran : meningkatnya pelayanan kesehatan khusus ( Gigi Mulut dan Jiwa ) di sarana kesehatan dasar Program
Kegiatan
Kegiatan
Indikator
Capaian
Kinerja
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
PEMBIAYAAN
0,6 %
5%
5%
6%
6%
7%
7%
-
31,34%
30%
30%
35%
40%
45%
50%
BOK
45,33%
55%
58%
60%
65%
70%
75%
-
4,02%
15%
20%
25%
25%
30%
30%
Upaya Kesehatan
Peningkatan
Cakupan
Gigi dan Mulut
pelayanan
kesehatan gigi dan mulut
pelayanan
kesehatan gigi
di Puskesmas
mulut
Cakupan murid SD yang
Target Kinerja
SUMBER
mendapatkan pemeriksaan
gigi dan
mulut Cakupan murid SD yang mendapatkan perawatan gigi dan mulut Upaya Kesehatan
Peningkatan
Cakupan
Jiwa
pelayanan
gangguan jiwa di sarana
kesehatan jiwa
pelayanan umum
pelayanan
kesehatan
Tujuan : Meningkatnya pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan Sasaran : Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat lanjut usia Program
Kegiatan
Kegiatan
Indikator
Capaian
Kinerja
2016
2017
2018
2019
70,48
70,5
70,6
70,7
90,21%
70%
72%
74%
Upaya Kesehatan
Pelayanan
Usia Harapan hidup
Usia Lanjut
pemeliharaan
Cakupan
kesehatan usia
kesehatan pra usia lanjut
lanjut
dan usia lanjut
Target Kinerja 2020 70,8
SUMBER 2021
2022
PEMBIAYAAN
70,9
71
-
78%
80%
-
pelayanan 76%
Tujuan : Meningkatnya pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan Sasaran : Peningkatan pelayanan Puskesmas yang bermutu dan merata Program
Kegiatan
Indikator
Kegiatan
Capaian
Kinerja
Pengadaan ,
Pembangunan
Peningkatan dan
Bersalin di Puskesmas
Ruang Tersedianya
Perbaikan Sarana
Pembangunan
dan Prasarana
Barang /
Puskesmas , Pustu,
Puskesmas
PKD
Pembangunan
2017
2018
ruang
2019
2020
SUMBER 2021
2022
PEMBIAYAAN
1 unit
APBD
1 unit
APBD
persalinan di Puskesmas
Gudang Tersedianya Alat
2016
Target Kinerja
gudang
di barang / alat
ruang Bertambahnya ruang tamu
tamu di Puskesmas
APBD
1 unit
di Puskesmas
Pembangunan POD Desa Ketanggan
di Bertambanhnya
1 unit
sarana
APBD
kesehatan di desa
Pembangunan POD
di Bertambahnya
Desa Surodadi
kesehatan di desa
RehabilitasiPuskesmas
Tersedianya
sarana
anggaran
1 unit
v
v
v
v
APBD
v
v
APBD
rutin untuk pemeliharaan gedung Puskesmas Rehabilitasi
Pustu Rehab
ringan
Ketanggan
Ketanggan
Rehabilitasi PKD
Rehab
berat
Madugowongjati
Pustu
PKD
v
v
APBD
APBD
BAB VI PENUTUP
Rencana strategis Puskesmas Selalong tahun 2017 – 2022 diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian upaya kesehatan yang dilaksanakan Puskesmas Selalong
dalam kurun waktu 5 tahun
sehingga hasil pencapaiannya dapat diukur dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan kinerja dan perencanaan tahunan Puskesmas Selalong . Renstra yang disusun ini mengacu pada RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten Humbang Hasundutan tahun 2016 – 2021 dan tetap berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. Dokumen ini sangat terbuka terhadap masukan dari berbagai pihak untuk penyempurnaan. Masa berlakunya renstra ini tahun 2016 – 2021, sesuai dengan RPJMD Kabupaten Humbang Hasundutan. Sedangkan untuk periode selanjutnya akan disusun kembali rencana strategis sesuai dengan perubahan lingkungan internal dan eksternal yang sedang berkembang. Bila dalam perkembangannya terdapat perubahan akan dipaparkan didalam Perencanaan Tingkat Puskesmas Tahunan sebagai penjabaran renstra. Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan dokumen ini diucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi – tingginya. Dengan penyusunan dokumen ini, diharapkan upaya Puskesmas Selalong
dalam menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di masa depan dapat terarah dan teruku r.