REPRODUKSI MANGROVE
Keanekaragaman Keanekaragaman spesies mangrove mangrove Tomlinson omlinson (1986) (1986) yaitu memilahkan memilahkan spesies penyusun hutan mangrove menjadi komponen mayor, minor dan tumbuhan asosiasi mangrove. Komponen mayor memiliki iri!iri yaitu hanya dapat tumbuh pada ekosistem mangrove, kemudian merupakan penyusun utama hutan mangrove dan dapat membentuk tegakan murni, beradaptasi seara mor"ologi terhadap lingkungan mangrove ontohnya yaitu dengan membentuk akar napas dan embryo vivipar, dapat bertahan dalam kondisi asin karena memiliki mekanisme "isiologi untuk membuang kelebihan garam dan yang terakhir yairu berbeda seara taksonomi dengan tumbuhan terestrial, setidaknya hingga tingkat genus. Kompon Komponen en minor minor yaitu yaitu adalah adalah tumbuh tumbuhan an mangro mangrove ve yang yang tidak tidak mampu mampu memben membentuk tuk tipe tipe vegetasi yang menyolok, jarang membentuk tegakan murni dan hanya menempati bagian tepi habitat. #dapun tumbuhan asosiasi yaitu adalah spesies tumbuhan yang berasosiasi dengan hutan pantai dan dapat disebarluaskan oleh arus air laut.
$ropagule %hi&opora muronata Penyerbukan
$olinasi pada kebanyakan spesies mangrove adalah melalui angin, serangga dan burung!burung dan dalam beberapa kasus juga oleh kelela'ar. $enyerbukan dilakukan setelah pembungaan. $embungaan dimulai pada musim semi dan berlanjut sepanjang musim panas di #ustralia, sedangkan di alaysia kebanyakan spesies berbunga dan berbuah terus! menerus sepanjang tahun. angrove memiliki tipe mekanisme polinasi yaitu * sel" pollination dan ross pollination yang bervariasi pada tiap spesies. +ebagai ontoh, Aegiceras corniculatum dan Lumnitzera racemosa adalah tumbuhan self-fertile. Avicennia officinalis adalah tumbuhan self-fertile namun dapat juga melakukan cross-fertile (#luri, 199). $ada Avicennia marina, protandry membuat tidak memungkinkan penyerbukan sendiri pada bunga individu. -amun, beberapa buah!buahan dihasilkan bahkan ketika bunga eksperimen dikantongi untuk menegah penyerbukan silang (antara dan 1/ dari penyerbukan silang dapat menghasilkan buah). Kegagalan buah seara signi"ikan lebih tinggi dalam perlakuan self fertilized , menunjukkan beberapa depresi perka'inan sekerabat (0larke and yersough, 1991a). angrove diserbuki oleh beragam kelompok he'an termasuk kelela'ar, burung dan serangga. $ollen disimpan he'an ketika mereka menempel pada bunga saat menari madu mereka kemudian memindahkan pollen ke stigma bunga lain. 2enis polinator berbeda dari satu spesies dengan spesies lainnya. +ebagai ontoh, Lumnitzera littorea yang paling banyak diserbuki oleh burung, sementara L. racemosa dan Bruguiera berbunga keil diserbuki oleh serangga (Tomlinson, 1986). +unbirds berkunjung dan juga menyerbuki Acanthus ilicifolius (#luri, 199) dan Bruguiera hainesii berbunga besar (-oske, 1993, 1994). 5urung adalah polinator penting seara khusus di saat musim kemarau. Kelela'ar polinator utama bagi +onneratia, yang akan membuka bunga untuk mengekspos serbuk sari pada dini hari. 2ika tidak ada kelela'ar, ngengat elang menjadi polinator primer pada malam hari (okey dan 7e 5aar, 1991). 7ua kupu!kupu lyaenid mungkin penting dalam penyerbukan bunga mangrove di brisbane australia di mana mereka sangat berhubungan langsung dengan banyaknya bunga mangrove (ill, 199). ebah dengan teratur menghinggapi dan juga menyerbuki spesies Avicennia, Acanthus, Excoecaria, Rhizopora, Scyphiphora, dan ylocarpus. 5eberapa lebah dan lalat sangat tergantung pada mangrove untuk bersarang dan merupakan polinator yang sangat penting bagi !eriops decandra, "andelia candel dan Lumnitzera racemosa (Tomlinson, 1986). Rhizopora
menghasilkan banyak spesies produkti" pollens dan yang kebanyakan penyerbukannya dengan angin, meskipun stigma tidak ada modi"ikasi khusus untuk menangkap pollen dari angin angin (Tomlinson, 1986).
Sistem reproduksi
angrove yaitu merupakan tumbuhan penghasil biji (spermatophyta), dan bunganya sering kali menyolok. 5iji mangrove relati" lebih besar dibandingkan biji kebanyakan tumbuhan lain dan seringkali mengalami perkeambahan ketika masih melekat di pohon induk (vivipar). $ada saat jatuh, biji mangrove biasanya akan mengapung dalam jangka 'aktu tertentu kemudian tenggelam. amanya periode mengapung bervariasi tergantung jenisnya. 5iji beberapa jenis mangrove dapat mengapung lebih dari setahun dan tetap viabel. $ada saat mengapung biji terba'a arus ke berbagai tempat dan akan tumbuh apabila terdampar di areal yang sesuai. Keepatan pertumbuhan biji tergantung iklim dan nutrien tanah. 5iji yang terdampar di tempat terbuka karena pohon mangrove tua telah mati dapat tumbuh sangat epat, sedangkan biji yang tumbuh pada tegakan mangrove mapan umumnya akan mati dalam beberapa tahun kemudian. $ada "amilia %hi&ophoraeae biji berbentuk propagul yang memanjang apabila masak akan jatuh ke air dan tetap dormansi hingga tersangkut di tanah yang aman, menebarkan akar dan mulai tumbuh, misalnya Rhizophora, !eriops dan Bruguiera. 5eberapa mangrove menggunakan ara konvensional (biji normal) untuk reproduksi seperti #eritiera littoralis, Lumnitzera, dan ylocarpus (-g dan +ivasothi, 1 ovelok, 1993). Embryo vivipari yaitu adalah kondisi dimana embryo pertama kali tumbuh,
memeah kulit biji dan keluar dari buah pada saat masih melekat pada tumbuhan induk, misalnya Bruguiera, !eriops, "andelia dan Rhizophora. Kriptovivipari (unani* kryptos, tersembunyi) yaitu adalah kondisi dimana embryo tumbuh dan memeah kulit biji, namun tidak keluar dari kulit buah hingga lepas dari tumbuhan induk, misalnya Aegiceras, Avicennia dan $ypa. $ara pakar banyak berspekulasi mengenai "ungsi vivipari atau kriptovivipari dalam kaitannya dengan mor"ologi, ekologi, dan "isiologi tumbuhan. :ivipari atau kriptovivipari tidak ditemukan pada tumbuhan halo"ita atau tumbuhan ra'a!ra'a air ta'ar, sehingga kondisi ini tidak disebabkan salinitas atau tanah yang jenuh air (-g dan +ivasothi, 1 ovelok, 1993). :ivipari yaitu merupakan suatu mekanisme adaptasi untuk mempersiapkan seedling tersebar luas, dapat bertahan dan tumbuh dalam lingkungan asin. +elama pembentukan vivipari,
propagul diberi
makan
pohon induk, sehingga
dapat
menyimpan
dan
mengakumulasi karbohidrat atau senya'a lain yang nantinya diperlukan untuk pertumbuhan. +truktur kompleks seedling pada a'al pertumbuhan ini akan membantu aklimatisasi terhadap kondisi "isik lingkungan yang ekstrim. Kebanyakan seedling tidak tumbuh di sekitar induk, namun mengapung selama berminggu!minggu hingga jauh dari induknya. $ada kondisi tanah yang sesuai seedling ini dapat berakar dan tumbuh dengan epat. :ivipari dan propagul yang berumur panjang, menyebabkan mangrove dapat tersebar pada area yang luas (-g dan +ivasothi, 1 ovelok, 1993). %egenerasi mangrove seara alami menggunakan biji dan propagul alami ('ildlings) sebagai sumber bibit, sehingga komposisi spesies yang tumbuh tergantung pada populasi mangrove tetangganya. Kemampuan mangrove menyebar dan tumbuh dengan sendirinya tergantung pada kondisi hutan, arus pasang surut, dan stabilitas tanah (Kairo et al., 1). $ada "amili %hi&ophoraeae, propagul dilengkapi dengan hipokotil runing yang akan jatuh dan menanam diri sendiri pada lumpur tidak jauh dari induknya (a %ue dan u&ik, 194), namun apabila propagul tersebut jatuh pada saat air pasang atau ombak tinggi, kadang! kadang tidak dapat menanap di lumpur, bahkan tersapu dan terba'a arus laut, hingga tumbuh jauh dari induknya (%abino'it&, 19;8 van +peybroek, 199).
DAFTAR PUSTAKA
#luri, %.2. 199.
#nonim. 199;. -ational +trategy "or angrove anagement in =ndonesia. :olume 1* +trategy and #tion $lan. :olume * angrove in =ndonesia 0urrent +tatus. 2akarta* <""ie o" the inister o" >nvironment, 7epartement o" ?orestry, =ndonesian =nstitute o" +iene, 7epartment o" ome #""airs, and The angrove ?oundation.
5irkeland, 0. 1983. =n"luenes o" Topography o" -earby and asses in 0ombination 'ith oal @ater ovement $atterns on the nature o" -earshore arine 0ommunities, $rodutivity and $roesses in =sland arine >osystem. 7unedine* A->+0< %eport in arine +iene -o. ;.
5laso, ?. 199. osystems o" the @orld 1* @et 0oastal >osystems. #msterdam* >lsevier.
0hapman, :.2. 19;6. angrove :egetation. iehtenstein 2.0ramer :erlag.
0larke, $.2. and yersough, $.2. 1991. ?loral biology and reprodutive phenology o" #viennia marina in south‐eastern #ustralia. #ustralian 2ournal o" 5otany, 39* 83‐93.
7ahuri %, 2. %ais, +.$.Binting dan .2. +itepu. 1996. $engelolaan +umberdaya @ilayah $esisir dan autan +eara Terpadu. 2akarta* $.T. +aptodadi.
7uke, -.0. 6. #ustraliaCs angroves* The authoritative guide to #ustraliaCs mangrove plants. 5risbane* Aniversity o" Dueensland.
?#<. 1984. angrove anagement in Thailand, alaysia and =ndonesia. %ome* ?#< >nvironment $aper 3.
?#<. 198. anagenet and Atili&ation o" angrove in #sia and the $ai"i. %ome* ?#< >nvironment $aper 3.
?ield, 0. 1996. %estoration o" angrove >osystems. os ystems.
Biesen, @. 1991. 0heklist o" =ndonesian ?resh @ater #Euati erbs. $$#F#@5 +umatra @etland $rojet %eport -o. ;. 2akarta* #sian @etland 5ureau!=ndonesia.
Boldman, %.0. and orne, 1983. ymnology. -e' ork* Bra' ill =nternational 5ook 0ompany.
ill, 0.2. 199. Temporal hanges in abundane o" t'o lyaenid butter"lies (yaenidae) in relation to adult "ood resoures. 2ournal o" the epidopterists +oiety, 6 (3) * 1;3‐181. ʹ
okey, .2. and de 5aar, . (1991). +ome reords o" moths (epidoptera) "rom mangroves in southern Dueensland. #ustralian >ntomologial aga&ine, 18 () * 4;‐6.
2ayatissa, .$., ?. 7ahdouh!Buebas, and -. Koedam. . # revi!e' o" the "loral omposition and distribution o" mangroves in +ri anka. 5otanial 2ournal o" the innean +oiety 138* 9!3.
Kairo, 2.B., ? 7ahdouh!Buebas, 2. 5osire, and -. Koedam. 1. %estoration and management o" mangrove systems G a lesson "or and "rom the >ast #"rian region. +outh #"rian 2ournal o" 5otany 6;* 383!389.
Karta'inata, K. 19;9. +tatus pengetahuan hutan bakau di =ndonesia. $rosiding +eminar >kosistem utan angrove. 2akarta* #$ <- =$=.
Kitamura, +., 0. #n'ar, #. 0haniago, and +. 5aba. 199;. andbook o" angroves in =ndonesia 5al H ombok. 7enpasar* The 7evelopment o" +ustainable angrove anagement $rojet, inistry o" ?orest =ndonesia and 2apan =nternational 0ooperation #geny.
a %ue, 0.7. and T.2. u&ik. 194. 7oes mangrove really plant its seedling. -ature 11* 661!66.
ovelok, 0. 1993. ?ield Buide to the angroves o" Dueensland. Dueensland* #ustralian =nstitute o" arine +iene. http*FF'''.aims.gov.au.
ugo #.>. and +.0. +nedaker. 19;. The eology o" mangroves. #nnual %evie' o" >ology and +ystematis 4* 39!63.
a-ae, @. 1968. # general aount o" the "auna and "lora o" mangrove s'amps and "orests in the =ndo!@est!$ai"i region. #dvanes in arine 5iology 6* ;3!;.
-g, $.K.. and -. +ivasothi (ed.). 1. # Buide to angroves o" +ingapore. :olume 1* The >osystem and $lant 7iversity and :olume * #nimal 7iversity. +ingapore* The +ingapore +iene 0entre.
-oor, %usila us. 6. $anduan $engenalan angrove di =ndonesia. 5ogor * $K#F@=!=$, 5ogor.
-oske, %.#. 1993. 5ruguiera hainesii* #nother bird ‐ pollinated mangroveI 5iotropia, 4 () * 81‐83.
-oske, %.#. 1994. The eology o" mangrove "orest birds in $eninsular alaysia. 5iotropia, 13; () * 4 ‐63.
-ybakken, 2.@. 1993. arine 5iology, #n >ologial #pproah. Third edition. -e' ork* arper 0ollins 0ollege $ublishers.
. . The hidden osts o" mangrove servies* use o" mangroves "or shrimp aEuaulture. =nternational +iene %ound Table "or the edia, 5ali =ndonesia, 2une . 2oint event o" =0+A, =B5$, =7$, @0%$, 7=:>%+=T#+ and +T#%T.
%abino'it&, 7. 19;8. >arly gro'th o" mangrove seedlings in $anama, and hypothesis onerning the relationship o" dispersal and &onation. 2ournal o" 5iogeography 4* 113! 133.
+oemodihardjo, +. and . +umardjani. 199. %e!a""orestation o" mangrove "orests in =ndonesia. $roeeding o" the @orkshop on =TT< $rojet. 5angkok, 18! #pril 199.
+palding, ., ?. 5laso, and 0. ?ield. 199;. @orld angrove #tlas. osystems.
+teenis, 0.B.B..2. van. 1948. >ology o" mangroves. =n ?lora alesiana. 7jakarta* -oordho""!Koll".
Tomlinson, 0.5. 1986. The 5otany o" angroves. 0ambridge* 0ambridge Aniversit y $ress
@alsh, B.>. 19;. angroves* a revie'. =n %eimold, %.2., and @.. Dueen (ed.). >ology o" alophytes. -e' ork* #ademi $ress.
@idodo, . 198;. angrove hilang ekosistem teranam. +uara #lam 9* 11!14.
http*FF'''.aademia.eduF;663F#-BB%<:> http*FF&u"itak.blogspot.o.idF16FFreproduksi!mangrove!vivipari.html https*FFbionotes;3.'ordpress.omF1F4F1Freproduksi!mangroveF