CERITA DI SEKOLAH
Judul
: Da ***** Thing Thing in Da School
Peng Pengar aran ang g : Cek Ceko, o, dkk dkk.. Penerbit Tebal
: Gr Gradien Me Mediatama : 128 halaman
Tahun Terbit Cetakan KeUkuran
: 2009 :5 : 11,5 x 19 cm
Buku yang ditulis oleh Ceko atau dikenal juga dengan Cepi Komara ini menceritakan tentang peristiwa lucu yang terjadi di lingkungan sekolah. Ceko, seorang penulis dan karyawan pabrik di PT Ayoetex, lahir pada 29 Desember 1979 bekerja sebagai KA Personalia Flores – Komoditi. Sedangkan Sahlan Alfarizy, lahir di Kuningan pada tanggal 16 juli 1985 menempuh pendidikan di jurusan FKIP, IAIN RF Palembang. Keduanya adalah pemenang lomba curhat kisah gokil di sekolah. Buku ini memuat 15 cerita, salah satunya cerpen “Garagara Guru-guru” Guru-guru” karya karya Ceko yang mencerita menceritakan kan tentang tentang guru yang disukai oleh Ceko, seperti bu Irin. Bu Irin adalah guru kelas 1 SD Ceko yang sering mencubit muridnya jika muridnya nakal. Bu Lilis dan pak Hendra, guru kelas 6 SD dan SMP Ceko yang selalu memuji Ceko karena Ceko selalu menjadi yang tercepat ketika diberi tugas untuk membuat kalimat. Ada lagi, pak Dindin, guru bahasa daerah SMP Ceko yang senang bermain singkatmenyingkat nama. Beliau adalah orang pertama yang memberikan nickname “Ceko” dari yang awalnya Cepi Komara. Selain nama diatas, ada juga pak Tasmania guru SMA Ceko yang memberi nilai bukan dari hasil yang dikerjakan siswa, melainkan menilai dari fisik dan wajah siswinya. Siapa yang paling cantik, dial dialah ah yang yang mend mendap apat at nila nilaii tert tertin ingg ggi. i. Sem Sementa entarra kons konsep ep
penilaian untuk siswanya berlaku kebalikannya. Ada juga bu Sendang, dan pak Manurung. Mereka adalah beberapa guru yang memberikan pengaruh besar terhadap pembentukan kepribadian, masa depan, dan karir Ceko sampai sekarang. Selain cerita diatas, ada juga cerita yang berjudul, “Piss, Pak!” karya Tuteh Pharmantara. Ceirta ini mengisahkan tentang pengalaman Tuteh saat masuk ke SMUN 1 Ende tahun ajaran 1994/1995 yang merupakan angkatan pertama untuk kurikulum SMU (yang dulunya berkurikulum SMA). Si Tuteh yang kemampuan berhitungnya pas-pasan pun memilih jurusan bahasa yang notabene tidak ada pelajaran matematikanya. Namun celakanya, tiga bulan sebelum ujian seorang guru berkata bahwa saat ujian terdapat pelajaran matematika. Untunglah Tuteh dan teman-temannya dapat lulus. Pada cerita ini juga diceritakan bagaimana kenakalan Tuteh pada saat kelas satu yang hobi ngerjain guru. Mulai dari pak Subiyanto yang disinglat PS dan pak Nengah yang disingkat PN. Kenakalan Tuteh itulah yang menyebabkan PS dan PN begitu tidak nyaman saat mengajar di kelas Tuteh. Satu cerita lucu yang sangat gokil lainnya juga berasal dari kisah Tuteh yang berjudul, “Friends For Fun” yang menceritakan tentang tingkah-tingkah konyolnya bersama teman-temannya yang sama-sama ‘tidak waras’ seperti Hilda, Yusti, Veni dan juga Marselina Mbaru (Lin) yang punya kebiasaan buruk di sekolah. Kebiasaan buruk itu adalah selalu mengatuk ketika jarum jam menunjukkan pukul 10.00 dan sekitarnya (bisa sebelumnya, bisa sesudahnya). Friends for Fun disini bukan berarti penulis menjadikan teman-temannya sebagai subjek penderita untuk kesenangan pribadi, tetapi bersama mereka Tuteh selalu merasa senang. Oleh karena itu Tuteh selalu menghabiskan waktunya bersama teman-temannya nongkrong di warung “Soponyono” dan menunjukkan aksi gila mereka. Mulai dari menghabiskan tissue warung sampai dengan makan dengan porsi super. Selain ceritanya yang menarik, bahasa yang digunakan dalam ringan sehingga mudah dipahami oleh anak muda. Namun
sayangnya, ada beberapa hal yang tidak patut ditiru oleh pelajar dicantumkan dalam buku ini. Buku ini cocok dibaca oleh kalangan remaja karena buku ini berisi tentang dunia remaja dan cerita mereka disekolah. Namun tentunya, mengingat ada beberapa hal yang tidak patut ditiru, remaja juga harus bijaksana dalam menyaring manfaat dari buku ini.
Anggota Kelompok 1. Alifia Susetyowati
: (01/XII IPA 1)
2. Eka Rusdiana Dewi
(06/XII IPA 1)
3. Endistria Verosa A.
(07/XII IPA 1)
4. Ilma Dini Nurhayati
(16/XII IPA 1)