Trabajo de recopilacion en la introduccion al mundo de los TMS.Descripción completa
Partitura Con las ganas ZaharaDescripción completa
aryo
Tumor ganas ginekologiDeskripsi lengkap
Efusi Pleura GanasFull description
dsdsadsaDeskripsi lengkap
Descripción: le pongo ganaas
Descripción completa
tumor thtFull description
MaternitasDeskripsi lengkap
makalah tumor ganas tubaDeskripsi lengkap
LAPORAN UJIAN DI RUANG BEDAH PRODI D3 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH KENDAL Nama Mahasiswa
: Rokhanawati suandani
No.RM
: 557540
Tgl/Jam Pengkajian
: 2 agustus 2018/11.15
Ruangan
: IBS
Diagnosa Medis
: Tumor Mamae Sinistra c ganas
No. Kamar
:2
I.
PENGKAJIAN A. BIODATA 1. Nama 2. Umur 3. Jenis kelamin 4. Status perkawinan 5. Agama 6. Suku/Bangsa 7. Pekerjaan 8. Alamat 9. Penanggung Jawab 10. Hubungan dengan pasien
: Ny.S : 44 tahun : perempuan : Menikah : Islam : Jawa/Indonesia : ibu rumah tangga : Kedonsari :Tn.A : Suami
B. RESUME RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Klien datang ke poli dengan keluhan benjolan di payudara sebelah kiri.benjolan di payudara sebelah kiri muncul 3 bulan yang lalu. Benjolan semakin lama semakin membesar.benjolan nyeri saat di pegang atau di tekan. Dari putting susu susu tidak ada keluar cairan seperti susu atau nanah II.
PENGKAJIAN A. PRE OPERATIF 1. CATATAN KEPERAWATAN a. Diagnosa Medis : Tumor Mamae Sinistra c ganas b. Prosedur Operasi : -Pasien tidur terlentang di meja oprasi -Densifeksi daerah oprasi -Pasang doek lubang steril pada mamae sinistra
-Jahit pada luka sobekan pos op mamae sinistra -Benamkan jahitan - Infeksi deal c. Sifat Operasi : Elektif d. Jenis Anastesi : Lokal anestesi 2. Riwayat penyakit dahulu : Pasien tidak pernah menderita penyakit yang sama 3. Tingkat kesadaran : Composmentis 4. Riwayat operasi :1. PERSIAPAN PASIEN a. Identitas & Gelang pasien b. Informasi consentanastesi & bedah c. Periksa jenis & lokasi pembedahan d. Site marking e. Puasa/makan minum terakhir f. Persiapan kulit g. Personal hygiene h. Pengosongan kandung kemih
: Sesuai : Ada : Ada : Ada : 6-8 jam :::-
3. DATA SUBJEKTIF/OBJEKTIF a. Data Subjektif : - Klien mengatakan nyeri pada benjolan mamae sinistra
b. Data Objektif : - Tms nya sudah membesar -Menurunnya gangguan mobilitas fisik -visus menurun dan normal (normal 20) TD : 110/70 mmHg S : 36 derajat celsius N : 80x/menit RR : 20x/menit
B. POST OPERATIF 1. Kondisi luka pembedahan pada mamae sinistra -Tidak ada perdarahan -Tertutup kassa steril 2. Data subjektif/ Objektif DS : Pasien mengatakan nyeri pada bagian mamae sinistra setelah tindakan operasi DO : - Terdapat luka oprasi dengan balutan kassa steril -Luka bersih, tidak ada rembesan darah.
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN NO 1
DATA FOKUS
PROBLEM
DS : Gangguan rasa Klien mengeluh nyeri pada nyaman nyeri (akut) mamae sinistra, skala 7,terasa hilang timbul selama sekitar 1 menit, bertambah bila beraktivitas DO: -Luka post oprasi hari pertama dengan balutan kassa steril -terdapat jahitan pada mamae sinistra -TD : 130/90mmHg , Nadi: 60x/menit, RR: 20x/menit , Suhu : 36,5 derajat celcius
ETIOLOGI Luka post oprasi
2
DS: Pasien mengatakan merasa sedih dengan penyakit yang dialaminya, pasien merasa tidak sempurna sebagai wanita DO : pasien terlihat malu bila ditanyakan penyakit yang dialaminya -pasien enggan berbicara berlama-lama dengan perawat bila ditanyakan kondisi nya.
Kehilangan bagian tubuh
Perubahan citra tubuh
IV. INTERVENSI KEPERAWATAN NO
DIAGNOSA
TUJUAN
INTERVENSI
1.
Gangguan rasa nyaman: nyeri (akut) berhubungan dengan luka post operasi
Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam Nyeri berkurang atau hilang KH: -Klien melaporkan nyeri berkurang atau hilang -Bebas tanda komplikasi,TTV dalam batas normal
-Membantu mendiagnosa adanya komplikasi -Ketidak nyamanan mungkin karena prosedur pembedahan. Nyeri akut menunjukan TIO dan/ perdarahan yang karena regangan atau tak diketahui penyebabnya -Meningkatkan relaksasi dan koping menurunkan TIO -Analgesik memblokir jaras nyeri. Ketidak nyamanan menetap menandakan komplikasi dan perlu penanganan segera
2.
Gangguan sensori persepsi: Penglihatan berhubungan dengan perubahan setatus organ indera
Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam penglihatan klien membaik KH : -Peningkatan tajam penglihatan -Tidak ada tandatanda komplikasi pembedahan
-Mengobservasi kemajuan tindakan medis yang telah dilakukan -Menurunkan cemas dan disorientasi pasca operasi -terbangun dalam lingkungan tidak dikenal dan mengalami keterbatasan penglihatan dapat mengakibatkan bingung pada orangtua -memberikan rangsangan sensori tepat terhadap isolasi
dan menurunkan bingung. -gangguan penglihatan / iritasi dapat berakhir 1-2 jam setelah tetesan mata tetapi secara bertahap menurun dengan penggunaan. -memperbesar kurang lebih 25persen penglihatan perifer yang hilang untuk mencegah cedera sampai klien mampu mengkompensasi.
3
Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan adanya luka pembedahan
Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, infeksi tidak terjadi . KH: -Penyembuhan luka tepat waktu -Bebas drainase purulenta dan eritema -Tidak ada tanda tanda infeksi ataupun gejala komplikasi
-infeksi memerlukan upaya intervensi -Teknik aseptic yang tepat menurunkan resiko penyebaran bakteri dan kontaminasi silang -meningkatkan pengetahuan klien dan kepatuhan untuk mempercepat proses penyembuhan . -terapi lebih agresif diperlukan bila terjadi infeksi.
4
Resiko cedera berhubungan dengan gangguan penglihatan
Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam tidak terjadi cedera KH: -Menunjukan
-Membantu mengurangi rasa takut dan meningkatkan kerjasama -Beberapa ketidak seimbangan dapat
perubahan perilaku untuk melindungi diri dari cedera dan bebas jatuh . -klien dapat meningkatkan keamanan dirinya -Tidak ada peningkatan TIO
terjadi pada mata yang di tutup terutama pada lansia - menunjukan prolaps iris atau rukture luka yang disebabkan kerusakan jahitan atau tekanan mata
V. IMPLEMENTASI NO NO.DX 1 1
IMPLEMENTASI Mengkaji karakteristik nyeri
RESPON PASIEN S: Klien mengatakan mata kanan terasab nyeri senutsenutan, skala7, hilang timbul, bertambah bila beraktivitas O:Klien belom tidur, sering mengusap dahi di atas mata kanan
1
Mengkaji teknik relaksasi napas dalam
S: Klien mengatakan merasa ngantuk O: Klien mempraktikkan teknik relaksasi napas daslam
4
Memberikan lingkungan yang
S: -
TTD
2
tenang dan nyaman untuk klien, memasang pagar tempat tidur klien
O: Klien tidur dengan penerangan lampu yang tidak terlalu terang dan kepala diganjal bantal.
Mengobservasi tanda disorientasi klien sekaligus mengukur TTV dan mengorientasikan kembali klien terhadap lingkungan dengan pendekatan dari sisi mata yang tidak dioperasi
S: Klien mengatakan ini pagi hari jam 5.30 dan klien masih berada di rumah sakit dan saat ini klien mengobrol dengan perawat.klien mengatakan masih ingat dengan struktur ruangan . O: TD: 120/80 mmHg, nadi 84 X/menit, pernafasan 22X/menit, Suhu 36,8 C
IV. EVALUASI
JAM 14.OO WIB
DIAGNOSA Gangguan sensori persepsi : penglihatan berhubungan dengan perubahan status organ indera
PERKEMBANGAN Klien mengatakan keaadanya mulai membaik TD :120/70mmHg S : 38’c
N : 82x/m RR : 20x/m A : Masalah teratasi sebagian P : Tindakan 2,4 di lanjutkan
11.OO WIB
Resiko cedera berhubungan dengan gangguan penglihatan
Klien mengatakan bb masih tetap Masalah sudah teratasi