RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.”N” DENGAN DIAGNOSA MEDIS POST OP KISTA OVARIUM DI RUANG MELATI RSUP NTB
A. Masalah Utama Kista Ovarium
B.
Tina!an T"#$itis Kas!s 1.
Pengertian Kist Kista a
ovar ovari i
adal adalah ah
tumo tumor r
jina jinak k
pada pada
ovar ovariu ium. m.
Merupakan tumor paling banyak pada wanita usia 20 – 40 tahun. tahun. Kista Kista adalah adalah suatu suatu jenis jenis pastin pastinya ya
sendir sendiri i
belum belum
diketa diketahui hui
tumor tumor penyeb penyebab ab diduga diduga
sering seringnya nya
memakai kesuburan !"oemadi 200#$. Kista Kista
adalah adalah suatu suatu
jenis jenis
tumor tumor
berupa berupa kantong kantong
abnormal yang berisi %airan atau benda seperti bubur !&ewa !&ewa
2000$. 2000$.
Kista Kista
ovariu ovarium m
adalah adalah
pertum pertumbuh buhan an
sel
yang berlebihan 'abnormal pada ovarium yang membentuk seperti kantong !(gus)arly 200*$.
2.
+tiologi ,aktor yang menyebabkan menyebabkan gejala kista
meliputimeliputi-
aya hidup tidak sehat diantaranya /
a.
Kons Konsum umsi si
maka makana nan n
yang yang
ting tinggi gi
lema lemak k
dan dan
kura kurang ng
serat
b.
at tambahan pada makanan
c.
Kurang olah raga
d.
Merokok dan konsumsi al%ohol
e.
1erpapar denga polusi dan agen in)eksius
f.
"ering stress
g.
,aktor genetik &alam tubuh kita terdapat gengen yang berpotensi memi%u memi%u
kanker kanker
kare karena na
suat suatu u
yaitu yaitu seba sebab b
yang yang
disebut disebut
tert terten entu tu
protoo protoonko nkogen gen
misa misaln lnya ya
kare karena na
makan makanan an
yang yang
bers bersi) i)at at
kars karsin inog ogen en
polu polusi si
atau atau
terpapa terpapar r 3at kimia kimia terten tertentu tu atau atau karena karena radias radiasi i protoon protoonkog kogen en
ini
dapat dapat
beruba berubah h
menjadi menjadi
onkogen onkogen
yaitu gen pemi%u kanker.
3.
Ma%amma%am Kista Ovarii Menurut Menurut etiologi etiologi kista ovarium ovarium dibagi menjadi 2 yaitu/
a.
Kista Kista
non
neopla neoplasma. sma.
&iseba &isebabkan bkan
seimb seimban anga gan n horm hormon on este estero roge gen n
karena karena
dan dan
ketidak ketidak
prog progre rest ster eron one e
diantaranya adalah /
1)
Kista non )ungsional Kista Kista
serosa serosa
inklus inklusi i
berasa berasal l
dari dari
permuk permukaan aan
epitelium yang berkurang di dalam korteks
2)
Kista )ungsional
a)
Kista )olikel &isebabkan kan
karena
)oli olikel
yang
menjadi menjadi ruptur atau )olikel )olikel mata matang ng
dire direab abso sorb rbsi si
anta antara ra
sikl siklus us
yang
%air %airan an
menst menstru ruas asi. i.
mat matang tidak
)oli )oliku kule ler r any anyak ak
di
terj terjad adi i
pada wanita yang menar%he kurang dari 52 tahun
b)
Kista korpus luteum 1erjadi
karena
bertambahnya
sekresi
progesterone setelah ovulasi
c)
Kista tuba lutein &ise &iseba babka bkan n
karen karena a
meni mening ngka katn tnya ya
kada kadar r
67 67
terdapat pada mola hidatidosa.
d)
Kist Kista a
stei stein n
peningkata atan
lave laventh nthal al
dise diseba babk bkan an
kadar
yang
hiperstimuli ovarium.
86
kare karena na
menyebab babkan
3)
Kista neoplasma
a)
Kistoma ovarii simpleks (dalah suatu jenis kista deroma serosum yang kehilangan epitel kelenjarnya karena tekanan %airan dalam kista
b)
Kistodenoma ovarii musinoum (sal kista ini belum pasti mungkin berasal dari dari
suat suatu u
terat teratom oma a
yang yang
pert pertum umbu buha hany nya a
9
elemen mengalahkan elemen yang lain
c)
Kistadenoma ovarii serosum erasal
dar dari
epitel
per permukaan
ovar varium
!erminal ovarium$
d)
Kista +ndrometreid elu elum m
dike diketa tahu hui i
peny penyeb ebab ab
dan dan
tida tidak k
ada ada
hubungannya dengan endometroid
e)
Kista dermoid 1umor berasal dari sel telur melalui proses patogenesis
4.
Pato)isiologi "eti "etiap ap
hari hari
ovar ovariu ium m
norm normal al
akan akan
memb memben entu tuk k
beberapa kista ke%il yang disebut ,olikel de ra)). Pada Pada
pert perten enga gaha han n
diam diamet eter er matu mature re. .
lebi lebih h
sikl siklus us
dari dari
,oli ,olike kel l
yang yang
2.* 2.*
)oli )olike kel l %m
akan akan
rupt ruptur ure e
domi domina nan n
deng dengan an
melep melepas aska kan n
oosi oosit t
akan akan
menja menjadi di
korp korpus us
luteum yang pada saat matang memiliki struktur 5: – 2 %m dengan kista ditengahtengah. ila tidak terjadi )ertilisasi pada oosit korpus luteum akan mengalami )ibrosis dan pengerutan se%ara progresi). ;amun bila terj terjad adi i
)ert )ertil ilis isas asi i
korp korpus us
lute luteum um
mula mulam mul ula a
akan akan
membesar kemudian se%ara gradual akan menge%il selama kehamilan. Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal dise disebu but t
kist kista a
)ung )ungsi sion onal al
dan dan
selal selalu u
jinak jinak. .
Kist Kista a
dapat berupa )olikular dan luteal yang kadangkadang dise disebu but t
kist kista a
the% the%a alut lutei ein. n.
Kist Kista a
ters terseb ebut ut
dapa dapat t
distimulasi oleh gonadotropin termasuk ,"6 dan 67. Kist Kista a
)ungs )ungsio iona nal l
stim stimul ulas asi i
multi multipl ple e
gona gonado dotr trop opin in
gonadotropin trop tropob obla last stik ik
yang
dapa dapat t
atau atau
%hor %horio io%a %ar% r%in inom oma$ a$
dan dan
mult multip iple le
diab diabet etes es
deng dengan an
sens sensit itiv ivit itas as
berlebih.
gest gestas asio iona nal l
terb terben entu tuk k
Pada
67g
terh terhad adap ap neoplasia
!hyd !hydat atid idi) i)or orm m
kada kadang ngk kad adan ang g
kare karena na
mole mole
pada pada
dan dan
keha kehami mila lan n
menye menyeba babk bkan an
kond kondis isi i
yang disebut hiperreakti) lutein. Klien dalam terapi in)e in)ert rtil ilit itas as
indu induksi ksi
ovul ovulas asi i
deng dengan an
meng menggun gunak akan an
gonado gonadotro tropin pin !,"6 !,"6 dan 86$ atau atau terkad terkadang ang %lomip %lomiphen hene e %itr %itrat ate e
dapa dapat t
meny menyeb ebab abka kan n
sind sindro rom m
hiper hiperst stim imul ulas asi i
ovari ovari teruta terutama ma bila bila disert disertai ai dengan dengan pember pemberian ian 67. 67. Kist Kista a yang yang
neop neopla lasia sia berl berleb ebih ih
dapa dapat t dan dan
tumb tumbuh uh
tida tidak k
dari dari
prol proli) i)era erasi si
terk terkon ontro trol l
dalam dalam
sel sel
ovar ovariu ium m
serta dapat bersi)at ganas atau jinak. ;eoplasia yang ganas dapat berasal dari semua jenis sel dan jaringan ovarium. "ejauh ini keganasan paling sering berasal dari epitel permukaan !mesotelium$ dan sebagian besar lesi lesi
kistik kistik parsia parsial. l.
dengan dengan
kegana keganasan san
ini
kista kista jinak jinak yang yang
adalah adalah
kistad kistadeno enoma ma
serupa serupa
serosa serosa
dan
mu%inous. 1umor ovari ganas yang lain dapat terdiri dari area kistik termasuk jenis ini adalah tumor sel granulosa dari se= %ord sel dan germ %el tumor dari germ sel primordial. 1eratoma berasal dari tumor germ sel sel
yang yang
beri berisi si
embrio embrional nal-
elem elemen en
ektoder ektodermal mal
+ndometrioma
adalah
dari dari
>
endode endoderma rmal l kista
lapi lapisa san n dan
berisi
germ germin inal al
mesode mesoderma rmal. l. darah
dari
endometrium ektopik. Pada sindroma ovari pilokistik ovar ovariu ium m
bias biasan anya ya
terd terdir iri i
)oli )olike kel l)o )oli like kel l
deng dengan an
multipel kistik berdiameter 2: mm seperti terlihat dalam sonogra
5.
Mani)estasi Klinis
a.
b.
c.
6.
(kibat pertumbuhan
1)
Menimbulkan rasa berat di abdomen
2)
Mengganggu miksi dan de)ekasi
3)
angguan sirkulasi ? oedema tungkai
4)
ila kista besar sesak dan anoreksia
(kibat perubahan hormonal
1)
(minorea
2)
Oligominorea
3)
9n)ertilities
(kibat komplikasi pada tumor
1)
Perdarahan intrakista
2)
6ipertermi dolor )ungsiolesa
3)
(s%ites
Komplikasi eberapa
ahli
men%urigai
kista
ovarium
bertanggung jawab atas terjadinya kanker ovarium pada wanita diatas 40 tahun. Mekanisme terjadinya kanker masih belum jelas namun dianjurkan pada wanita yang berusia diatas 40 tahun untuk melakukan skrining atau deteksi
dini
terhadap
kemungkinan terjadinya kanker
ovarium. ,aktor
resiko
lain
penggunaan kontrasepsi oral menekan seorang
terjadinya wanita
yang
terutama
ovulasi.
usia
di%urigai
Maka
subur
adalah
yang ber)ungsi dari
itu
menggunakan
bila metode
konstrasepsi ini dan kemudian mengalami keluhan pada siklus
menstruasi
pemeriksaan
lengkap
kanker ovarium.
7.
Penatalaksanaan
lebih atas
baik
segera
kemungkinan
melakukan terjadinya
Pengobatan adalah
kista
pengangkatan
ovarii
melalui
yang
besar
tindakan
biasanya
bedah.
ukuran lebar kiste kurang dari : %m dan tampak terisi oleh
%airan
atau
)isiologis
pada
klien
muda
yang
sehat kontrasepsi oral dapat digunakan untuk menekan aktivitas ovarium dan menghilangkan kista. Perawatan
pas%a
operati)
setelah
pembedahan
serupa dengan perawatan pembedahan abdomen. Penurukan tekanan
intraabdomen
yang
diakibatkan
oleh
pengangkatan kista yang besar biasanya mengarah pada distensi
abdomen
yang
berat
komplikasi
ini
dapat
di%egah dengan pemakaian gurita abdomen yang ketat.
8.
Pemeriksaan Penunjang Pemastian
diagnosis
untuk
kista
ovarium
dapat
dilakukan dengan pemeriksaan/
a.
@ltrasonogra)i !@"$ 1indakan ini tidak menyakitkan alat peraba !transdu%er$ digunakan untuk mengirim dan menerima gelombang suara )rekuensi tinggi !ultrasound$ yang menembus bagian panggul dan menampilkan gambaran rahim dan ovarium di layar monitor. ambaran ini dapat
di%etak
memastikan
dan
dianalisis
keberadaan
kista
oleh
dokter
membantu
untuk
mengenali
lokasinya dan menentukan apakah isi kista %airan atau
padat.
jinak
Kista
kista
berisi
berisi
%airan
material
%enderung
padat
lebih
memerlukan
pemeriksaan lebih lanjut.
b.
8aparoskopi &engan laparoskopi !alat teropong ringan dan tipis dimasukkan melalui pembedahan ke%il di bawah pusar$
dokter
dapat
melihat
ovarium
menghisap
%airan dari kista atau mengambil bahan per%ontoh untuk biopsi.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KISTA OVARIUM
1.
P"n%&aian Pengkajian
adalah
tahap
awal
dari
proses
keperawatan dan merupakan suatu prosese yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidenti)ikasi status kesehatan klien !;ursalam 2005$.
a.
&ata subyekti) &ata
yang
di
pendapat
dapatkan
terhadap
dari
suatu
klien situasi
sebagai dan
suatu
kejadian
!;ursalam 2005$.
b.
&ata objekti) &ata
yang
dapat di observasi dan diukur !;ursalam
2005$.
c.
Pengumpulan data Merupakan upaya untuk mendapatkan data sebagai in)ormasi tersebut
tentang men%akup
pasien. data
&ata
tentang
yang
dibutuhkan
biopsikososial
dan
spiritual atau data yang berhubungan dengan masalah klien
serta
data
tentang
)aktor)aktor
yang
mempengaruhi masalah pasien!6idayat (( 200#$.
1)
9dentitas klien meliputi nama pasien tempat dan tanggal agama
lahir
suku'bangsa
pendidikan
tanggal
status
dan
waktu
perkawinan datang
ke
Aumah sakit!6idayat (( 200#$.
2)
9dentitas
penanggung
kelamin
alamat
klien .
d.
Aiwayat keperawatan 5$ Keluhan utama
jawab/
pekerjaan
nama
umur
hubungan
jenis dengan
Keluhan utama apa yang menyebabkan klien berobat atau gejala yang pertama timbul saat klien dating ke Aumah sakit.
3) Aiwayat penyakit saat ini Aiwayat penyakit saat ini merupakan penyakit yang dirasakan
klien
pada
saat
dikaji!6idayat
((
200#$. i3i buruk biasanya ditemukan na)su makan kurang kadang disertai muntah dant ubuh terdapat kelainan kulit !%ra3y pavement$.
4) Aiwayat keperawatan sebelumnya Aiwayat keperawatan sebelumnya adalah riwayat atau pengalaman
masa
lalu
tentang
kesehatan
atau
penyakit yang pernah di alami!6idayat (( 200#$. (pakah ada riwayat penyakit in)eksi anemia dan diare sebelumnya. @ntukanakusia 0 – : tahun kaji riwayat prenatal %are natal dan post natal.
5) Aiwayat kesehatan keluarga Aiwayat
kesehatan
kesehatan salah
atau
satu
menderita
keluarga
keperawatan
adalah
yang
riwayat
dimiliki ada
oleh
anggota
keluarga
apakah
yang
penyakit
yang
seperti
dialami
yang
penting
mengenai
perawat
dapat
pasien!6idayat (( 200#$ .
e.
Aiwayat obstetri Memberikan kehamilan
in)ormasi
sebelumnya
agar
menentukan
kemungkinan masalah pada kehamilan sekarang.
f.
Aiwayat menstruasi Aiwayat menstruasi yang lengkap diperlukan untuk menentukan
taksiran
persalinan
!1P$.
1P
ditentukan
berdasarkan hari pertama haid terakhir !6P61$. @ntuk menetukan 1P berdasarkan 6P61 dapat digunakan rumus ;eagle
yaitu
hari
ditambah
tiga tahun disesuaikan.
g.
Aiwayat kontrasepsi
tujuh
bulan
dikurangi
eberapa kontrasepsi dapat berakibat buruk pada janin
ibu
atau
keduanya.
Aiwayat
kontrasepsi
yang
lengkap harus didapatkan pada saat kunjungan pertama. Penggunaan
kontrasepsi
oral
sebelum
kelahiran
dan
berlanjut saat kehamilan yang tidak diketahui dapat berakibat buruk pada pembentukan organ seksual janin.
h.
Aiwayat penyakit dan kontrasepsi Kondisi diabetes bias
mellitus
buruk
riwayat
kronis !menahun'terus
pada
hipertensi
kehamilan.
in)eksi
prosedur
menerus$
dan
Oleh
seperti
penyakit
ginjal
karenaitu
adanya
operasi
dan
trauma
pada
persalinan sebelumnya harus didokumentasikan.
i.
Pemeriksaan ,isik Pemeriksaan untuk
lengkap
mendeteksi
pada
masalah
ibu
hamil
)isik
diperlukan
yang
dapat
mempengaruhi ibu !Mitayani 2055$ 5$ 1anda1anda Bital /
a)
1ekanan darah Pendokumentasian
perlu
di%atat
dan
tekanan
darah yang didapatkan.
b)
;adi ,rekuensi nadi normalnya #0 – C0 kali permenit. 1akikardi
bisa
terjadi
pada
keadaan
%emas
hipertiroid dan in)eksi. ;adi diperiksa selama satu
menit
penuh
untuk
dapat
menentukan
keteraturan detak jantung. ;adi diperiksa untuk menentukan
masalah
sirkulasi
tungkai
nadi
seharusnya sama kuat dan teratur.
c)
Pernapasan 1akipnea
terjadi
pernapasan atau
karena
adanya
penyakit jantung. "uara napas
harus sama bilateral ekspansi paru dan
lapangan
abdominal.
in)eksi
paru
bebas
dari
simetris
suara
napas
d)
"uhu "uhu normal selama hamil adalah >#2 – >D# Peningkatan
sushu
menandakan
terjadi
o
7.
in)eksi
atau membutuhkan perawatan medis.
2)
"istem kardiovaskuler
a)
endungan vena jugularis Pemeriksaan observasi
sistem
terhadap
berkembang
kardiovaskuler
bendungan
menjadi
vena
varises.
adalah
yang
bisa
endungan
vena
re)leksi
dari
biasanya terjadi pada tungkai
b)
+dema +dema
pada
pengisian
tungkai darah
perpindahan
merupakan pada
%airan
ekstremitas
intravaskuler
akibat
ke
ruang
intertisial. Ketika dilakukan penekanan dengan jari atau jempol menyebabkan terjadinya bekas tekanan +dema
keadaan
pada
ini
tangan
disebut dan
ptting
wajah
edema.
memerlukan
pemeriksaan lanjut karena merupakan tanda dari hipertensi pada kehamilan.
3)
"istem muskuloskeletal
a)
Postur Mekanik tubuh dan perubahan postur bisa terjadi selama
kehamilan.
Keadaan
ini
mengakibatkan
regangan pada otot punggung dan tungkai.
b)
1inggi dan berat badan
c)
Pengukuran pelviks
d)
(bdomen
e)
Kontur
ukuran
dan
tonus
otot
abdomen
perlu
dikaji. 1inggi )undus diukur jika )undus bisa di palpasi diatas simpisis pubis.
4)
"istem neurologi Pemeriksaan diperlukan gejala
neurologi bila
yang
ibu
lengkap tidak
tidak
memiliki
mengindikasikan
adanya
begitu
tanda
dan
masalah.
Pemeriksaan karena
re)leks
tendon
sebaiknya
dilakukan
hipere)leksi menandakan adanya
komplikasi
kehamilan.
5)
"istem integumen Earna
kulit
menandakan
biasanya anemis
sama
dengan
jaundi%e
rasnya.
menandakan
Pu%at adanya
gangguan pada hepar lesi hiperpigmentasi seperti %loasma
gravidarum
dengan
kehamilan
Penampang
kuku
serta dan
linea
striae
berwarna
merah
nigra
berkaitan
perlu
di%atat.
muda
menandakan
pengisian kapiler baik.
6)
"istem endokrin Pada
trimester
kedua
kelenjar
tiroid
membesar
pembesaran yang berlebihan menandakan hipertiroid dan perlu pemeriksaan lanjut.
7)
"istem gatrointestinal
a)
Mulut Membran mukosa berwarna merah muda dan lembut. ibir
bebas
dari
ulserasi
gusi
berwarna
kemerahan serta edema.
b)
@sus "tetoskop
yang
hangat
untuk
memeriksa
bising
usus lebih nyaman untuk ibu hamil. ising usus bisa berkurang karena e)ek progeteron pada otot polos
sehingga
menyebabkan
konstipasi.
Peningkatan bising usus terjadi bila menderita diare.
8)
"istem urinarius Pengumpulan
urine
untuk
dengan
urine
tengah.
%ara
mendeteksi
tanda
in)eksi
yang
dalam
urine
ada
masalah.
a)
Protein
pemeriksaan @rine saluran yang
dilakukan
diperiksa kemih
untuk
dan
menandakan
3at
suatu
Protein seharusnya tidak ada dalam urin.
ada
dalam
urin
kontaminasi
hal
sekret
ini
menandakan
vagina
penyakit
ginjal serta hipertensi.
b)
lukosa lukosa
dalam
jumlah
yang
besar
membutuhkan
pemeriksaaan gula darah.
c)
Keton Keton
ditemukan
dalam
urin
setelah
melakukan
aktivitas yang berat atau pemasukan %airan dan makanan yang tidak adekuat.
d)
akteri Penigkatan bakteri dalam urin berkaitan dengan in)eksi
saluran
kemih yang bisa
terjadi pada
ibu.
9)
"istem reproduksi
a)
@kuran
payudara
(danya
benjolan
kesimetrisanperlu dan
tidak
di%atat.
simetris
pada
payudara membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.
b)
Organ reproduksi eksternal Kulit dan membran
mukosa perineum vulva
dan
anus perlu diperiksa dari eksoriasi ulserasi lesi varises dan jaringan parut pada perineum !Mitayani 2055$.
2.
K"m!n%&inan Dia%n#sa Yan% m!n'!l a.
angguan
rasa
nyaman
!
;yeri
$
berhubungan
dengan
putaran tangkai tumor' in)eksi pada tumor.
b.
angguan
rasa
kurangnya
nyaman
!
%emas
pengetahuan
$
berhubungan
tentang
penyakit
dengan dan
penatalaksanaannya.
c.
Aesiko
in)eksi
daerah
operasi
berhubungan
dengan
perawatan luka operasi yg kurang adeFuat.
d.
Aesiko
gangguan
(
'
(K
penekanan daerah sekitar tumor.
berhubungan
dengan
e.
kemungkinan ovarii
masalah
intra
yang
op.
timbul
pada
perdarahan
klien
kista
%emas
syok
berhubungan
dengan
hipovolemik serta nyeri.
3.
Int"$("nsi a.
angguan
rasa
kurangnya
nyaman
!%emas$
pengetahuan
tentang
penyakit
dan
penatalaksanaannya. 1ujuan / "etelah 5 G 24 jam diberi tindakan asuhan kebidanan gangguan rasa nyaman
1)
Kaji
!%emas$
berkurang.
dan pantau terus tingkat ke%emasan klien .
!A' mengidenti)ikasi lingkup masalah se%ara dini sebagai pedoman tindakan selanjutnya$.
2)
erikan penjelasan tentang semua permasalahan yang berkaitan dengan penyakitnya. !A'
9n)ormasi
yang
sehingga klien
3)
tepat
menambah
wawasan
klien
tahu tentang keadaan dirinya$.
ina hubungan yang terapeutik dengan klien . !A'
6ubungan
yang
terapeutuk
dapat
menurunkan
tingkat ke%emasan klien $.
b.
angguan
rasa
nyaman
!;yeri$
berhubungan
dengan
putaran tangkai tumor' in)eksi pada tumor. !1ujuan/
"etelah
diberi
tindakan
asuhan
kebidanan
selama 24 jam nyeri berkurang atau hingga sampai hilang sama sekali$.
1)
Kaji tingkat dan intensitas nyeri. !A' mengidenti)ikasi lingkup masalah$.
2)
(tur posisi senyaman mungkin. !A'
Menurunkan
tingkat
ketegangan
pada
nyeri$.
3)
Kolabarasi untuk pemberian terapi analgesik.
daerah
!A'menghilangkan rasa nyeri$.
4)
(jarkan dan lakukan tehnik relaksasi. !A' melan%arkan
peredaran darah dan kebutuhan O 2
pada nyeri terpenuhi$.
c.
Aesiko
in)eksi
perawatan
daerah
luka
operasi
operasi
yang
berhubungan kurang
dengan
memperhatikan
kebersihan dan kestrerilan !1ujuan
/
"elama
dalam
perawatan
in)eksi
luka
operasi tidak terjadi$
1)
Pantau
dan
observasi
terus
tentang
keadaan
luka
operasinya. !A' &eteksi dini tentang terjadinya in)eksi yang lebih berat$.
2)
8akukan perawatan luka operasi se%ara aseptik dan antiseptik. !A'
menekan
seke%il
mungkin
sumber
penularan
eksterna$.
3)
Kolaborasi dalam pemberian antibiotika. !A' Membunuh mikro organisme se%ara rasional$.
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
"tadium bila klien
ketiga
dan
terakhir
POST OPERASI
dari
preoperasi
adalah
masuk ruang pulih sadar ruang P(A atau P(7@.
"elama periode post operative klien
dirawat oleh perawat
di ruang P(A ! Post (nesthesia Ae%ovary $ dan unit setelah di pindah dari ruang pemulihan. Eaktu )isik
type
operasi.
yang
diperlukan
pembedahan
Perawat
tergantung
anesthesia
sirkulasi
umur
dan
dan
kesehatan
komplikasi
anesthesiologist
'
post
perawat
anesthesia dan ahli bedah mengantar klien
ke area re%overy
awal periode post operasi. (hli klien
bedah
anesthesiologist
mereview
%atatan
dengan perawat P(7@ dan menjelaskan type dan luasnya
pembedahan %airan
atau
type
intra
anesthesia
vena
kondisi
pemberian
obat
patologis
perkiraan
darah
kehilangan
darah dan beberapa trauma intubasi.
1.
Pengkajian "etelah
menerima
laporan
dari
perawat
sirkulasi
pengkajian klien perawat mereview %atatan klien berhubungan
dengan
riwayat
klien
status
dan yang
)isik
dan
emosi sebelum pembedahan dan alergi.
P"m"$i&saan )isi& Dan Mani*"stasi Klini& a.
"ystem Perna)asan Ketika
klien
dimasukan
ke
P(7@
Perawat
segera
mengkaji klien /
- Poten%y jalan na)as
meletakan
tangan
di
atas
mulut atau hidung.
- Perubahan
perna)asan
kedalaman$. AA
!ratarata
H 50 G ' menit
respirasi %epat dangkal
pola
dan
depresi nar%oti%
gangguan %ardiovas%ulair
atau ratarata metabolisme yang meningkat.
- (us%ultasi
paru
keadekwatan
e=pansi
paru
kesimetrisan.
- 9nspeksi/ Pergerakan didnding dada penggunaan otot bantu perna)asan dia)ragma retraksi sternal
e)ek
anathesi yang berlebihan obstruksi.
- 1hora= &rain. b.
"istem 7ardiovas%uler "irkulasi darah nadi dan suara jantung dikaji tiap 5: menit ! 4 = $ >0 menit !4=$. 2 jam !4=$ dan setiap
4
jam
selama
2
hari
jika
kondisi
stabil.
Penurunan
tekanan
darah
nadi
dan
suara
jantung
depresi mio%ard sho%k perdarahan atau overdistensi. ;adi
meningkat
sho%k
nyeri
hypothermia.
Kaji
sirkulasi peri)er !kualitas denyut warna temperatur dan
ukuran
ektremitas$.
trombhoplebitis
pada
6omanIs
saign
bawah
!edema
ekstrimitas
kemerahan nyeri$ Keseimbangan 7airan &an +lektrolit
- 9nspeksi membran mukosa / warna dan kelembaban turgor kulit balutan.
- @kur %airan
; tube out put urine drainage luka.
- Kaji intake ' out put. - Monitor %airan intravena dan tekanan darah. c.
"istem Persyara)an
- Kaji )ungsi serebral dan tingkat kersadaran klien
- Klien
semua
dengan anesthesia umum. dengan bedah kepala leher /
respon pupil
kekuatan otot koordinasi. (nesthesia umum
depresi
)ungsi motor.
d.
"istem Perkemihan
- Kontrol volunter )ungsi perkemihan kembali setelah # – * jam post anesthesia inhalasi 9B spinal.
- (nesthesia in)us 9B manipulasi operasi
retensio
urine.
- Pen%egahan /
9nspeksi
bawah !distensi buli
- &ower %atheter
Perkusi
abdomen
buli$.
kaji warna jumlah urine out put
urine H >0 ml ' jam
e.
Palpasi
komplikasi ginjal.
"istem astrointestinal
- Mual muntah
40 J klien
dengan ( selama 24 jam
pertama dapat menyebabkan stress dan iritasi luka 9 dan dapat meningkatkan 19K pada bedah kepala dan
leher serta 19O meningkat.
- Kaji )ungsi
gastro
intestinal
dengan
auskultasi
suara usus.
- Kaji paraliti% ileus
suara
usus
!$
distensi
abdomen tidak )latus.
- 9nsersi ; tube intra operati) men%egah komplikasi post
operati)
dengan
de%ompresi
dan
drainase
lambung.
- Meningkatkan istirahat. - Memberi kesempatan penyembuhan pada 9 tra% bawah. - Memonitor perdarahan. - Men%egah obstruksi usus. - 9rigasi atau pemberian obat. -
f.
"istem 9ntegumen
- 8uka bedah sembuh sekitar 2 minggu.
- Penyembuhan sempurna sekitar # bulan – satu tahun. - Ketidak
e)ekti)an
penyembuhan
luka
dapat
disebabkan/
g.
•
9n)eksi luka.
•
&iostensi dari udema ' palitik ileus.
•
1ekanan pada daerah luka.
•
&ehis%en%e.
•
+vis%erasi.
&rain dan alutan "emua balutan dan drain dikaji setiap 5: menit pada saat
di ruang P(A
!
warna konsistensi dan
bau %airan drain dan tanggal observasi$ dan minimal tiap * jam saat di ruangan.
h.
Pengkajian ;yeri ;yeri post operati) berhubungan dengan luka bedah drain dan posisi intra operative.
i.
Kaji
tanda
tekanan
)isik
darah
menangis.
dan
emosi-
peningkatan
hypertensi
Kualitas
nadi
diaphorosis
nyeri
sebelum
dan
gelisah
dan
setelah
pemberian analgetika.
j.
Pemeriksaan 8aboratorium. &ilakukan untuk memonitor komplikasi . Pemeriksaan riwayat
didasarkan
kesehatan
dan
pada
prosedur
mani)estasi
pembedahan
post
operative.
1est yang la3im adalah elektrolit lukosa dan darah lengkap.
2.
&iagnosa Keperawatan
a.
angguan pertukaran gas berhubungan dengan e)ek sisa anesthesia imobilisasi nyeri.
b.
angguan
integritas
kulit
berhubungan
dengan
luka
pemebedahan drain dan drainage.
c.
;yeri berhubungan dengan insisi pembedahan dan posisi selama pembedahan.
d.
Potensial terjadi perlukaan berhubungan dengan e))e%t anesthesia sedasi analgesi.
e.
Kekurangan
volume
%airan
berhubungan
dengan
kehilangan %airan intra dan post operasi.
f.
Ketidak e)ekti)an kebersihan jalan na)as berhubungan dengan peningkatan sekresi.
g.
Perubahan
eliminasi
urine
!penurunan$
berhubungan
dengan obat anesthesia dan immobilisasi.
3.
Peren%anaan
a.
angguan pertukaran gas Tujuan : Klien
akan mempertahankan ekspansi paru dan
)ungsi pernapasan yang adekuat.
Intervensi :
- Posistioning klien - 9nsersi
mayo
untuk men%egah aspirasi men%egah
obstruksi
melakukan
su%tion.
- Pemberian aksigen - +ndotra%heal tube'mayo dilepas
re)leks gag kembali
- &orong batuk dan bernapas dalam : – 50 = setiap 2 jam. Khususnya D2 jam pertama !potensial komplikasi /atelektasis pneumonia$.
- Klien
dengan
penyakit
paru
orang
tua
perokok
panas spirometer.
- 8akukan su%tion bila perlu b.
angguan integritas kulit Tujuan : luka klien
akan sembuh tanpa komlikasi luka
post operati). Penyebab luka infeksi :
- kontaminasi selama pembedahan - in)eksi preoperative - teknik asepti% yang terputus - status klien
yang jelek.
Intervensi :
- 1erapi obat / •
(ntibiotik pro)ilaksis spe%trum luas !24 – D2 jam post op$
•
Perawatan luka dengan gaas antibiotik.
- alutan luka / ganti sesuai order dokter. 8uka yang ditutup dengan balutan dibuka ># hari.
- &rain / •
+valuasi %airan dan udara.
•
Men%egah luka in)eksi yang dalam dan pembentukan
abses pada luka bedah.
c.
;yeri Tujuan /
klien
akan
mengalami
pengurangan
nyeri
akibat luka bedah dan posisi selama operasi. Intervensi
- 1erapi obat / •
Pemberian nyeri
anlgetik
akut
narkotik
!meperidin
dan
non
narkotik
hydro%lorida
morphine
sulphate %odein sulphate dan lainlain$. •
Mengkaji
tipe
lokasi
ditensitas
nyeri
sebelum
pemberian obat. •
Pada
pembedahan
yang
luas
kontrol
nyeri
iv
pump. •
Observasi
tekanan
!depresi
darah pernapasan kesadaran
napas
hyotensi
mual
komplikasi narkotik$.
- Metode pangendalian nyeri yang lain / 1. Positioning 2. Perubahan posisi tiap 2 jam 3. Masase
muntah
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.”N” DENGAN DIAGNOSA MEDIS POST OP KISTA OVARIUM DI RUANG MELATI RSUP NTB
1anggal Masuk Auang 1gl.Pengkajian
/ 5>'50'205> / Melati / 54'55'205>
;o. AM
/
/ / /
05.00 E91( 505> 25.>0 E91(
0C24>C
I. P"n%&aian A.
iodata klien ;ama
/ ;y ;L
@mur
/ >D 1hn
"uku' angsa
/ ali'9ndonesia
(gama
/ 6indu
Pendidikan
/ "MK
(lamat
/
Manis
7akranegara
8ombok
7akranegara
8ombok
arat "tatus Pernikahan / Menikah ;ama "uami
/ 1n ML
@mur
/ 42 1hn
"uku' angsa
/ ali'9ndonesia
(gama
/ 6indu
Pendidikan
/ "MP
lamat
/
Manis
arat
B.
(lasan masuk 9bu mengatakan nyeri pada daerah bekas luka operasi.
C.
AP" AP& APK
1. Perjalanan Penyakit "ekarang 9bu
mengatakan
sejak
#
bulan
yang
lalu
mengeluh
sakit pinggang kemudian ibu menjalani pemeriksaan @"
di
A"
terdapat
A9"(
in)eksi
"+;1A(
M+&97(
pada ginjal.
klien untuk kontrol @" #
dan
&okter
dinyatakan menganjurkan
bulan berikutnya. ;amun
setelah > bulan rasa sakit semakin terasa. ;yeri dirasakan pada daerah pinggang sampai perut bagian bawah.
Aasa
sakit
menstruasi.
"ampai
mendapatkan
injeksi
keluar klien
selama sering
menjalani
semakin klien
@"
dilarikan
obat
untuk
sangat
pusing.
kedua
menjelang
ke
antinyeri.
menstruasi mengeluh
terasa
@&
&arah
banyak.
dan
yang
"ehingga
"elanjutnya
kalinya
dan
klien
dinyatakan
bahwa terdapat kista pada ovarium sepanjang C
%m.
&ari A" A9"( "+;1A( M+&97( klien dirujuk ke A"@P ;1 untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk kemudian
menjalani
operasi.
Klien
masuk
ke
Auang
Melati A"@P ;1 pada tanggal 5> ;ovember 205> dan dijadwalkan OK tanggal 54 ;ovember 205>. Kemudian dari
OK A"@P
;1 ibu
dipindahkan ke ruang Melati
untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Pengkajian ;yeri/ P
/
9nsisi
pada
daerah
perut
bagian
bawah
oleh
tindakan pembedahan.
/
;yeri
sehingga
seperti
klien
ditusuktusuk
tampak
meringis
dan
ditarik
saat
nyeri
dirasakan. A / ;yeri terasa dibagian perut terutama disekitar area
luka menjalar ke pinggang dan panggul
kiri
dan kanan. " / # !sedang$ 1 / ;yeri terasa saat berubah posisi dan saat area perut ditekan.
2. Aiwayat Penyakit 1erdahulu 9bu mengatakan tidak pernah sakit parah sebelumnya hanya menderita gejala seperti batuk pilek panas. Klien
tidak
pernah
menderita
penyakit
hipertensi
asma ataupun diabetes.
3. Aiwayat Penyakit Keluarga 9bu
mengatakan
keluarga
yang
pasien.
1idak
dalam
keluarganya
menderita ada
kista
ada
ovarium
riwayat
anggota
yaitu
hipertensi
adik asma
diabetes 1 dsb. enogram
Keterangan / / lakilaki / perempuan / lakilaki meninggal / perempuan meninggal / perkawinan / keturunan / tinggal serumah / klien
D. Pengkajian ioPsiko"osio"piritual ;O 5.
Pengkajian (ktivitas
"ebelum sakit &an
"aat "akit
istirahat
2.
a. 1idur malam
a. Klien
mengatakana. tidurnya nyenyak jarang terbangun dengan intensitas waktu * jam.
Klien mengatakan tidak bisa tidur karena nyeri yang dirasakan.
b. 1idur "iang
b. Klien
Klien mengatakan tidak pernah tidur siang karena nyeri yang dirasakan.
mengatakanb. tidak pernah tidur siang karena bekerja sampai jam 5#.00 E91(.
9ntegritas ego
a. Peren%anaan
a. Klien
mengatakan a. Klien ngin memiliki 2 memiliki 2 orang anak saja. orang anak perempuan dan lakilaki.
kehamilan
b. Klien adalah b. Peranan
klienb. Klien adalah seorang dalam keluarga. istri dan ibu dari 2 orang anak.
seorang istri dan ibu dari 2 orang anak.
c. ;ikah c. ;ikah c. "tatus
hubungan dengan pasangan.
d. Klien mengatakan semua kebutuhann ditanggung oleh suaminya.
d. Masalah
Keuangand. Klien mengatakan dalam keluarga. semua kebutuhann di tanggung oleh suaminya.
e. "tabil e. "tatus +mosional e. "tabil >.
;utrisi
a. Pola makan
a. Klien
mengatakan a. makan dengan teratur > kali dalam sehari dengan nasi sayur dan lauk pauk.
Klien mengatakan na)su makan kurang makan dengan teratur >
kali dalam sehari dengan nasi sayur dan lauk pauk yang diberikan dari rumah sakit tetapi tidak pernah dihabiskan.
b. Klien
mengatakan b. Klien minum :# gelas mengatakan setiap hari. minum sedikit sekitar > gelas setiap hari.
b. Pola minum
c. Klien c. Klien
minum makan dengan dan lauk pauk.
c. Makanan'Masukan terakhir
dan ;asi
mengatakan tetap makan dan minum tetapi dengan porsi sedikit.
d. Klien d. Klien d. Aiwayat muntah
mual
tidak pernah mengalami mual dan muntah.
tidak
pernah mengalami mual maupun muntah.
e. Klien e. Klien
mengatakan makannya > kali dalam sehari.
e. ;a)su makan
mengatakan na)su makannya berkurang sejak selesai dioperasi
f. Klien f. Klien f. Makanan dipantang.
yang
mengatakan tidak ada jenis makanan yang dilarang sebelumnya.
mengatakan tidak tau ada makanan yang dilarang untuk dikonsumsi.
g. 1idak ada g. 1idak ada g. (lergi
pada
makanan tertentu.
h. 1idak ada
h. 1idak ada
h. Masalah Mengunyah menelan
dan
i. – j. 9deal k. +lastis l. 8embab m. 7ukup bersih
i. erat badan j. entuk tubuh k. 1urgor kulit l. 1urgor Kulit m. Kondisi
tampak karies gigi putih
i. – j. 9deal k. +lastis l. 8embab m. 7ukup bersih tidak gigi
tidak tampak karies gigi gigi putih
gigi'gusi
4.
+liminasi a. ,rekuensi de)ekasi
a. Klien mengatakan ( a. Klien
b. ,rekuensi
b. Klien
setiap dengan )eses
"irkulasi pernapasan.
lan%ar khas
mengatakan tidak pernah ( sejak selesai operasi.
mengatakan b. Klien tampak berkemih >4 kali terpasang dalam sehari. kateter dengan urin tamping sebanyak ::0 ml.
berkemih.
:.
hari bau
dan
a. 1ekanan darah b. Aiwayat
a. 520'*0 mm6g b. 1idak ada
a. 520'*0 mm6g b. 1idak ada
peningkatan tekanan darah.
c. Aiwayat
penyakit c. 1idak ada
c. 1idak ada
jantung d. +dema'varises
d. 1idak terjadi e. Pusing
d. 1idak terjadi e. Na
e. Kadangkadang f. Kesulitan
f. tidak ada
berna)as. #.
f. 1idak ada
6ygiene a. Kebersihan tubuh a. ersih
a. 1ampak berkeringat badannya terasa lengket
b. Kebersihan
gigi
b. "edikit kotor
dan mulut
c. Kebiasaan mandi
b. "edikit kotor c. Klien
c. Klien mandi 2 sehari
mengatakan kali dalam
mengatakan tidak pernah mandi sejak selesai menjalani operasi klien hanya dilap saja oleh perawat.
d. 1erasa d. Keadaan kulit d. ersih
lengket oleh keringat.
e. Aapi dan e. 7ara
berpakaian
bersih
e. Aapi dan bersih
dan berpenampilan
f. Keluar darah f. Bulva hygiene f. 1idak terkaji
D.
Keamanan keselamatan.
a. Pergerakan
dari vagina tampak kotor terpasang kateter.
dan
a. (kti)
a. 8emah mobilisasi kurang
b. Pengelihatan c. Pendengaran *.
b. ;ormal c. ;ormal
b. ;ormal c. ;ormal
"eksualitas
a. Perubahan menstruasi
pola a. Klien mengatakan a. Klien menstruasi teratur. mengatakan terakhir menstruasi
pada bulan Oktober 205>.
b. 1idak terkaji b. Perubahan
b. Menstruasi
pola
teratur setiap bulan
seksual
c. 1idak c. 1erjadi perubahan reproduksi
C.
terjadi c. 1erjadi alat perubahan pada bentuk tubuh klien dan payudara.
perubahan reprduksi.
alat
9ntoleransi sosial
a. "tatus pernikahan
b. 1inggal
a. ;ikah
a. ;ikah
b. "uami.
b. "uami.
c. (da
c. (da
"erumah
dengan
c. Komunikasi Berbal
d. orang terdekat. d. "uami
anak d. "uami dan anak pasien
dan
pasien
E. Pemeriksaan ,isik Keadaan umum
/ lemah
Kesadaran
/ %omposmentis
7"
/ +4 B: M#
11B
/
1& / 550'*0 mm6g
; / D* ='menit
A
" / >#4 07
/ 20=' menit
6ead to toe
1.
Kepala entuk bulat telur rambut berwarna hitam lurus dan
bersih
penyebaran
rambut
merata
tidak
ada
nyeri tekan tidak ada benjolan dan tidak terdapat lesi.
2.
Mata 1idak
ada
oedema
tekan
palpebra
pada
palpebra
gerakan
mata
tidak
akti)
ada
nyeri
konjungtiva
merah muda !tidak anemis$ sklera berwarna putih tidak ikterik.
3.
6idung 1idak
ada
pernapasan
%uping
hidung
tidak
tampak
sekret )ungsi pen%iuman baik tidak ada penggunaan alat bantu napas.
4.
1elinga entuk simetris kanan'kiri tidak terdapat serumen tidak
menggunakan
alat
bantu
pendengaran
)ungsi
pendengaran baik.
5.
Mulut dan tenggorokan igi
geligi
karies
gigi
menelan
lengkap ibu
tidak
gigi
bersih
mengatakan
tampak
tidak
pembesaran
tidak ada
tampak
kesulitan
tonsil
mukosa
mulut lembab.
6.
leher 1idak
terjadi
pembengkakan
tyroid
tidak
ada
bendungan vena jugularis kelenjar getah bening.
7.
&ada
a.
Paru–Paru 9 / warna dada
kulit
kuning
simetris
langsat
kanan'kiri
pengembangan
tidak
ada
lesi
tidak tampak memar tidak menggunakan otot bantu
perna)asan
)rekuensi
perna)asan
20
='menit. P / tidak
teraba
pembengkakan
massa
getaran
tidak
dinding
teraba
dada
terasa
simetris kanan'kiri P / bunyi paru–paru resonan ( / suara
na)as
terdengar
!$ ron%hi !$
b.
vesikuler
whee3ing
9 /
warna lesi
kulit dada atau
luka
kuning langsattidak ada
le%et
i%tus
%ordis
tidak
pada
97":
terlihat P / terasa
i%tus
%ordis
mid%lavikula
teraba
dan
batas
jantung
teraba)rekuensi jantung ** ='menit P / bunyi jantung redup ( / tidak terdapat bunyi tambahan
c.
Payudara Putting susu menonjol areola menghitam mamae tidak terlalu tegang produksi ("9 !$.
8.
(bdomen 9
/ kulit bersih Karakteristik luka kering
dan
tidak ada pus luka jahitan tampak kemerahan. P
/ nyeri
tekan
pada
abdomen
disekitar
luka
operasi sampai pinggang.
9.
P
/
(
/ bising usus * ='menit
+kstremitas (tas
/ kulit
berwana
kuning
langsat
terdapat
luka bekas suntikan tidak ada oedema dan terpasang in)use A8 awah / tidak
ada
kelainan
tidak
terdapat
memar'luka le%et tidak ada oedema klien belum
bisa
berjalan
karena
kondisi
pas%a
operasi mobilisasi dini kurang.
Kekuatan otot
:
:
:
:
10. enitourinary 1erpasang kateter dan pembalut urine tampung ::0 %%
11. &ata Penunjang a.
8aboratorium
Klinik
1anggal
54'55'205>
jam
5#.52 E91( Pemeriksaan
6asil
"atuan
;ilai ;ormal
6
552
g'd8
P/ 55:5#: 8/ 5>05*0
A7
>C2
50#'u8
P/ 40:0 8/ 4:::
671
>>5
J
P/ >D04:0 8/ 400:00
M7B
*44
)8
*20C20
M76
2*#
Pg
2D0>50
M767
>>*
g'd8
>20>D0
A&E"&
>#D
)8
>:4D
A&E7B
525
J
55:54:
E7
5:5
50>'u8
40550
P81
2C0
50>'u8
5:0400
P&E
C>
)8
C05>0
MPB
C4
)8
D2555
P87A
5C5
J
5:02:0
P71
02D
J
05:00400
b.
Pemeriksaan
6ematologi
1anggal
54'55'205>
jam
5#.52 E91( Pemeriksaan
6asil
"atuan
;ilai ;ormal
7lotting 1ime
:I00L
Menit
H 5:
leeding 1ime
2I00L
Menit
5#
c.
Pemeriksaan @" 1anggal 22'50'205> Kista Ovarium
d.
1indakan yang dilakukan Operasi pengangkatan kista
e.
1erapi yang didapat 9njeksi (mpi%iline 5 gr'# jam 9njeksi Ketorola% 5 ('* jam 9n)us A8 drip ketorola% 5 ( 20 tpm (sam Me)enamat > = 5 !52: mg$
.
(nalisa &ata
NO 5
DATA +SIGN,SYMPTOM-
ETIOLOGI
Data S!/"&ti*0 •
Klien
1indakan pembedahan
mengatakan nyeri
bawah
pembedahan. / ;yeri
perut area
(bdomen
tindakan
seperti
ditusuk
1erputusnya
dibagian
kontinuitas jaringan
terutama luka
9nsisi di dinding
oleh
tusuk dan ditarik. A / ;yeri terasa
disekitar
menjalar
ke
Merangsang
pinggang dan panggul kiri dan pengeluaran histamin kanan. " / # !sedang$ 1 / ;yeri terasa saat berubah posisi
dan
saat
area
perut
ditekan.
Data O/"&ti*/ •
Klien
•
saat merubah posisi. 1ampak luka operasi pada
;yeri akut
dibagian luka operasi. P / 9nsisi pada daerah perut bagian
PROBLEM
tampak berhatihati
dan prostaglandin
;yeri akut
• •
2
perut bagian bawah. Klien tampak meringis. 11B 1& 520'*0 mm6g ; *# ='menit AA 2> ='menit " >D4 07
Data S!/"&ti*0 Klien
1indakan pembedahan Aesiko
mengatakan nyeri dibagian
luka operasi.
9nsisi pada daerah
Data O/"&ti*0 1ampak luka bekas operasi di
•
perut bagian bawah Karakteristik luka kering
•
>
abdomen
•
dan
8uka jahitan tampak kemerahan
tidak ada pus luka
jahitan tampak kemerahan. 11B 1& 520'*0 mm6g ; *# ='menit AA 2> ='menit " >D4 07
&"/ Klien
Aesiko in)eksi
1indakan pembedahan mengatakan
masih
terasa
lemah pusing dan terasa nyeri saat merubah posisi &O/ 9bu tampak lemah • 9bu masih dibantu • keluarga
•
in)eksi
dalam
"istem oleh
muskuloskletal
melakukan
kegiatan makan. 9bu hanya berbaring dan belum bisa duduk
(spek )isiologis
9mobilisasi angguan pemenuhan (&8
II. Dia%n#sa K"1"$a2atan
angguan pemenuhan (&8
1.
;yeri
akut
berhubungan
pelepasan
mediator
nyeri
!histamin prostaglandin$ akibat trauma jaringan pada pembedahan adanya luka insisi pada abdomen.
2.
Aesiko
tinggi
in)eksi
berhubungan
dengan
trauma
jaringan adanya luka insisi pada abdomen. angguan pemenuhan (&8 berhubungan dengan imobilisasi
III. Int"$("nsi K"1"$a2atan ;yeri
akut
berhubungan
prostaglandin$
akibat
pelepasan
trauma
mediator
jaringan
luka insisi pada abdomen. T!!an 0 &alam waktu 2=24 jam klien
pada
nyeri
!histamin
pembedahan
adanya
dapat beradaptasi dengan
rasa nyeri atau nyeri berkurang.
K$it"$ia hasil0
Klien mampu mengenali nyeri !penyebab skala intensitas )rekuensi dan tanda nyeri$. Klien melaporkan nyeri berkurang dan melakukan managemen nyeri. 9ntervensi
Aasional
Tin3a&an Man3i$i
Tin3a&an Man3i$i
1)
Kaji lokasi karakteristik
Membantu dalam mendiagnosis
kualitas dan derajat nyeri.
dan memilih tindakan yang tepat sesuai keluhan.
2)
Kaji tandatanda vital
&apat mengindikasikan rasa
perhatikan takikardi
sakit akut dan
peningkatan perna)asan.
ketidaknyamanan.
Tin3a&an E3!&asi
Tin3a&an E3!&asi
3)
&orong penggunaan tehnik
8epaskan tegangan emosional
relaksasi misalnya latihan
dan otot tingkatkan perasaan
na)as dalam dan bimbingan
%ontrol yang mungkin dapat
imajinasi.
meningkatkan kemampuan koping.
Tin3a&an K#la#$asi 4) erikan obat analgesi% 9B sesuai dosis.
Tin3a&an K#la#$asi (nalgesi% 9B akan dengan segera men%apai pusat rasa sakit menimbulkan penghilangan yang lebih e)ekti) dengan dosis ke%il.
Aesiko tinggi in)eksi berhubungan dengan trauma jaringan adanya luka insisi pada abdomen.
T!!an 0 &alam waktu 2=24 jam in)eksi tidak terjadi.
K$it"$ia hasil0
Klien bebas dari in)eksi !tandatanda in)eksi$ Pen%apaian tepat waktu dalam pemulihan luka tanpa komplikasi. 11B dalam batas normal 1& 550520'D0*0 mm6g " ># – >D: 07 ; #0 – *0 ='menit AA 5# – 20 ='menit 9ntervensi
Aasional
Tin3a&an Man3i$i
Tin3a&an Man3i$i
1)
Kaji lokasi dan karakteristik
Kondisi luka operasi membantu
luka.
mengidenti)ikasi potensial akan terjadinya in)eksi dan mengetahui kemajuan penyembuhan
2)
luka. Kaji terhadap peningkatan suhu Mengetahui terjadinya in)eksi nadi jumlah sel darah putih
pada luka operasi.
atau se%ret vagina.
3)
8akukan perawatan luka setiap
Memper%epat proses penyembuhan
hari
luka dan men%egah perkembangbiakan mikroorganisme penyebab in)eksi.
Tin3a&an E3!&asi 4) (jarkan klien
Tin3a&an E3!&asi dan keluarga
tanda dan gejala in)eksi.
Membantu klien
dan keluarga
untuk men%egah terjadinya in)eksi dan mengetahui tindakan yang tepat apabila in)eksi terjadi.
Tin3a&an K#la#$asi Tin3a&an K#la#$asi 5) 7atat 6b dan 6t %atat perkiraan Aesiko in)eksi pas%a melahirkan
6)
kehilangan darah selama
serta penyembuhan lebih lama
prosedur pembedahan.
bila kadar 6b rendah dan
erikan antibioti% spe%trum
kehilangan darah berlebihan. (ntibioti% pro)ilaktik dapat
luas.
dipesankan untuk men%egah terjadinya proses in)eksi sebagai pengobatan pada in)eksi yang teridenti)ikasi.
angguan pemenuhan (&8 berhubungan dengan immobilisasi
T!!an 0 &alam waktu 2=24 jam tidak terjadi gangguan pemenuhan (&8
K$it"$ia hasil0
Klien mampu memenuhi kebutuhannya sendiri Klien tampak segar dan mampu berakti)itas Klien dapat duduk dan berjalan sesuai kemampuan 9ntervensi
Tin3a&an Man3i$i 1)
Aasional
Tin3a&an Man3i$i
Kaji kemampuan klien dalam Kondisi pas%a operasi memungkinkan terbatasnya kemampuan memenuhi
memenuhi (&8
kebutuhan seharihari.
2)
(njurkan ibu melakukan
Mobilisasi dini memper%epat
mobilisasi dini
penyembuhan luka operasi sehingga memper%epat ibu melakukan akti)itasnya se%ara mandiri.
3)
&orong ibu untuk memenuhi
Mengajarkan ibu untuk mandiri dalam
kebutuhan (&8 nya sendiri
memenuhi (&8
sesuai tingkat kemampuan ibu
Tin3a&an E3!&asi
Tin3a&an E3!&asi
4)
(njurkan pada keluarga
Memenuhi kebutuhan klien yang tidak
untuk membantu pemenuhan
dapat dilakukan se%ara mandiri.
kebutuhan pasien
I!. Im1l"m"ntasi K"1"$a2atan N# Ha$i, D4 am
Im1l"m"ntasi
R"s1#n hasil
Pa$a*
5
54'55' a) Kaji lokasi 205> 22.00 Eita
P / 9nsisi pada daerah
karakteristik
perut bagian bawah oleh
kualitas dan derajat
tindakan pembedahan. / ;yeri seperti
nyeri.
ditusuktusuk dan ditarik. A / ;yeri terasa dibagian perut terutama disekitar area luka menjalar ke pinggang dan panggul kiri dan kanan. " / # !sedang$ 1 / ;yeri terasa saat berubah posisi dan saat
area perut ditekan. Klien kooperati). Klien mampu mendemonstrasikan
b) Mengajarkan
latihan na)as dalam.
penggunaan tehnik relaksasi misalnya
9njeksi Ketorola% 5('*
jam Obat oral asam
latihan na)as dalam dan bimbingan imajinasi. c) kolaborasi pemberian
me)enamat 52: mg > = 5
analgesik
2
54'55' a) Mengkaji lokasi dan karakteristik luka. 205> 22.00 Eita
b) Mengobservasi keadaan umum dan 11B pasien
c) Melakukan perawatan luka.
Karakteristik 8uka jahitan kering tampak kemerahan dan tidak ada pus. 1& / 550'*0 mm6g ; / *0 ='menit AA / 20 ='menit " / >#: Q7 Karakteristik 8uka kering dan tidak ada pus klien tampak meringis saat dilakukan perawatan luka
(mpi%ilin 5 gr'# jam.
d) Memberikan klien terapi )armakologi antibioti%.
N# Ha$i, D4 am 5
Im1l"m"ntasi
5:'55' a) Kaji lokasi 205> 22.00 Eita
R"s1#n hasil
Pa$a*
P / 9nsisi pada daerah
karakteristik
perut bagian bawah oleh
kualitas dan derajat
tindakan pembedahan. / ;yeri masih seperti
nyeri.
ditusuktusuk. A / ;yeri terasa dibagian perut terutama disekitar area luka menjalar ke pinggang dan panggul kiri dan kanan. " / # !sedang$ 1 / ;yeri terasa saat berubah posisi dan saat
area perut ditekan. Klien kooperati). Klien mampu melakukan latihan na)as dalam.
b) Mengajarkan penggunaan tehnik relaksasi misalnya
9njeksi Ketorola% 5('*
jam Obat oral asam
latihan na)as dalam dan bimbingan
me)enamat 52: mg > = 5
imajinasi. c) kolaborasi pemberian analgesik
2
5:'55' a) Mengkaji lokasi dan karakteristik luka. 205> 22.00E
Karakteristik jahitan kering kemerahan dan ada pus.
8uka tampak tidak
ita
b) Mengobservasi keadaan umum dan 11B pasien
c) Melakukan perawatan luka.
d) Memberikan klien terapi )armakologi antibioti%.
!.
E(al!asi
1& / 550'D0 mm6g ; / *2 ='menit AA / 20 ='menit " / >#2 Q7 Karakteristik 8uka kering dan tidak ada pus klien tampak meringis saat dilakukan perawatan luka (mpi%ilin 5 gr'# jam.
N# 5
Ha$i, TGL
N# D4
"abtu
5
E(al!asi "/ Klien
Pa$a*
mengatakan perut masih terasa nyeri.
5#'55'20 P / 9nsisi pada daerah perut bagian bawah oleh
5>
tindakan pembedahan. / ;yeri seperti ditusuktusuk masih sedikit
0#.00 E91(
terasa. A / ;yeri terasa dibagian perut terutama disekitar area luka. " / 4 !sedang$ 1 / ;yeri masih terasa saat berubah posisi dan saat area perut ditekan. O/ Keadaan @mum/ aik
11B/ 1& ; AA "
(/
/ / / /
550'D0 mm6g *2 ='menit 20 ='menit >#2 Q7
Masalah
belum
berhubungan
teratasi
dengan
yaitu
trauma
nyeri
jaringan
akut dalam
pembedahan. P/ 9ntervensi dilanjutkan yaitu intervensi a$ dan 2
"abtu
2
b$. "/ Klien
5#'55' 205> 0#.00
mengatakan
masih nyeri dibagian perut
bekas luka operasi. O/
Karakteristik
8uka
jahitan
kering
dan
tidak
ada pus.
Eita
11B/ 1& ; AA "
/ / / /
550'D0 mm6g *2 ='menit 20 ='menit >#2 Q7
(/ Masalah teratasi sebagian yaitu resiko in)eksi tidak terjadi. P/ 9ntervensi dilanjutkan yaitu intervensi b$.