BAB 1 ARTI DAN RUANG LINGKUP PERENCANAAN
Apakah Yang Dimaksud dengan Perencanaan Defnis Defnisii perenc perencana anaan an yang yang sangat sangat seder sederhan hana a mengat mengatak akan an bahwa bahwa perencanaan adalah menetapkan suatu tujuan dan memilih langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Kemudia emudian n Perenc erencan anaan aan dapat dapat pula pula didefn didefnisi isika kan n meneta menetapk pkan an suatu suatu tujuan tujuan yang dapat dapat dicapai dicapai setelah setelah memperha memperhatika tikan n aktor aktor-aktor -aktor pembatas pembatas dalam dalam mencapai mencapai tujuanter tujuantersebu sebutt memilih memilih serta serta mentapkan mentapkan langkah langkah-lang -langkah kah untuk mencapai tujuan tersebut. Selanjutnya, dapat kita katakan perencanaan ialah menetapkan suatu tujuan tujuan setelah setelah memperha memperhatika tikan n pembatas pembatas interna internall dan pengaruh pengaruh eksterna eksternal, l, memilih, serta menetapkan langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut. amun defnisi ini belum memasukkan pengertian perencanaan yang rumit kare karena na yang yang dirama diramalka lkan n buka bukan n aktor aktor ekster eksternal nal saja saja akan akan tetapi tetapi aktor aktor internalpun harus menjadi perhatian. Dengan demikian perencanaan dapat berarti !
meng menget etah ahui ui dan dan meng mengan anal alis isis is kond kondis isii saat saat ini, ini, mera merama malk lkan an
perkembangan berbagai faktor noncontrollable yang relevan, memperkirakan faktor-faktor pembatas, menetapkan tujuan dan sasaran yang diperkirakan dapa dapatt dica dicapa pai, i, sert serta a menc mencar arii lang langka kahh-la lang ngka kah h untu untuk k menc mencap apai ai tuju tujuan an tersebut . Dengan demikian defnisi Perencanaan "ilayah adalah mengetahui dan menganali menganalisis sis kondisi kondisi saat ini, meramalka meramalkan n perkemba perkembangan ngan berbagai berbagai faktor faktor nonco noncontr ntroll ollabl able e
yang yang
releva relevan, n,
mene meneta tapk pkan an
tuju tujuan an
dan dan
mene meneta tapk pkan an
lang langka kahh-la lang ngka kah h
memper memperkir kiraka akan n
sasa sasara ran n untu untuk k
yang yang
fakto faktorr-fakto -faktorr
dipe diperk rkir irak akan an
menc mencap apai ai
tuju tujuan an
pembat pembatas, as,
dapa dapatt
dica dicapa pai, i,
ters terseb ebut ut,,
sert serta a
menetapkan lokasi dari berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan. #erdasarkan #erdasarkan defnisi diatas, terdapat empat elemen dasar perencanaan perencanaan,, yaitu ! $. %erenc %erencana anaka kan n berarti berarti memil memilih ih &. Perenca Perencanaan naan merupaka merupakan n alat pengalokas pengalokasian ian sumber sumber daya
1
'. Perenca Perencanaan naan merupaka merupakan n alat untuk mencapa mencapaii tujuan, tujuan, dan (. Perenca Perencanaan naan bero berorient rientasi asi ke ke masa depan depan..
Kaian Perencanaan dengan Pengam!i"an Kepuusan Perencanaan terkait dengan penyelesaian permasalahan dimasa yang akan datang sehingga berisikan tindakan yang akan dilakukan dimasa yang akan datang dan dampaknya juga baru terlihat dimasa depan. )al ini tidak berarti perencanaan tidak memperhatikan apa yang terjadi saat ini, karena permasalahan dimasa yang akan datang adalah produk dari apa yang terjadi saat ini dan pengaruh dari aktor luar. Secara singkat, pengambilan keputusan ditujukan untuk menyelesaikan suatu suatu masala masalah h sedang sedangka kan n perenc perencana anaan an dituj ditujuk ukan an untuk untuk mencap mencapai ai suatu suatu tuju tujuan an tert terten entu tu dima dimasa sa yang yang akan akan data datang ng.. #ahw #ahwas asan anya ya tuju tujuan an dala dalam m perencanaan untuk menyelesaikan masalah, hanya pada umumnya masalah bersiat jangka panjang. *leh karena itu aktor-aktor aktor-aktor yang harus diperhatikan diperhatikan pun menjadi lebih banyak.
Uruan Langkah#"angkah Da"am Perencanaan $i"a%ah +angkah-langkah dalam perencanaan wilayah menurut lasson sebagai berikut ! 1. The identicat identication ion of the problem problem 2. The The form formul ulat atio ion n of gener eneral al goal goals s and and more more sfec sfeci ic c and and meas measur urab able le objectives relating to the problem 3. The identi identicati cation on of possi possible ble constr constraint aints s . !rojectio !rojection n of of the the future future situatio situation n ". The genera generatio tion n and evaluat evaluation ion of altern alternati ative ve courses courses of action action and the production of a refered plan, #ich in generic form may include and policy statement or strategy as #ell as a denitive plan. Sedangka Sedangkan n untuk untuk kebutuh kebutuhan an perenca perencanaan naan wilayah wilayah di ndonesi ndonesia a perlu perlu diperluas lagi, setidaknya diperlukan langkah-langkah sebagai berikut !
2
'. Perenca Perencanaan naan merupaka merupakan n alat untuk mencapa mencapaii tujuan, tujuan, dan (. Perenca Perencanaan naan bero berorient rientasi asi ke ke masa depan depan..
Kaian Perencanaan dengan Pengam!i"an Kepuusan Perencanaan terkait dengan penyelesaian permasalahan dimasa yang akan datang sehingga berisikan tindakan yang akan dilakukan dimasa yang akan datang dan dampaknya juga baru terlihat dimasa depan. )al ini tidak berarti perencanaan tidak memperhatikan apa yang terjadi saat ini, karena permasalahan dimasa yang akan datang adalah produk dari apa yang terjadi saat ini dan pengaruh dari aktor luar. Secara singkat, pengambilan keputusan ditujukan untuk menyelesaikan suatu suatu masala masalah h sedang sedangka kan n perenc perencana anaan an dituj ditujuk ukan an untuk untuk mencap mencapai ai suatu suatu tuju tujuan an tert terten entu tu dima dimasa sa yang yang akan akan data datang ng.. #ahw #ahwas asan anya ya tuju tujuan an dala dalam m perencanaan untuk menyelesaikan masalah, hanya pada umumnya masalah bersiat jangka panjang. *leh karena itu aktor-aktor aktor-aktor yang harus diperhatikan diperhatikan pun menjadi lebih banyak.
Uruan Langkah#"angkah Da"am Perencanaan $i"a%ah +angkah-langkah dalam perencanaan wilayah menurut lasson sebagai berikut ! 1. The identicat identication ion of the problem problem 2. The The form formul ulat atio ion n of gener eneral al goal goals s and and more more sfec sfeci ic c and and meas measur urab able le objectives relating to the problem 3. The identi identicati cation on of possi possible ble constr constraint aints s . !rojectio !rojection n of of the the future future situatio situation n ". The genera generatio tion n and evaluat evaluation ion of altern alternati ative ve courses courses of action action and the production of a refered plan, #ich in generic form may include and policy statement or strategy as #ell as a denitive plan. Sedangka Sedangkan n untuk untuk kebutuh kebutuhan an perenca perencanaan naan wilayah wilayah di ndonesi ndonesia a perlu perlu diperluas lagi, setidaknya diperlukan langkah-langkah sebagai berikut !
2
$. ambaran ambaran kondisi kondisi saat ini dan identifk identifkasi asi persoalan persoalan,, baik jangka pendek, pendek, menengah dan jangka panjang. &. etapkan etapkan /isi, misi dan tujuan umum yang didasark didasarkan an pada kesepaka kesepakatan tan bersama, '. dentifka dentifkasi si pembatas pembatas dan kendala kendala.. (. Proyeks Proyeksikan ikan berbagai berbagai /aria /ariabel bel terka terkait. it. 0. etapkan sasaran sasaran yang akan dicapai dicapai dalam dalam kurun kurun waktu tertentu. tertentu. 1. %encari %encari dan menge/alu menge/aluasi asi berbagai berbagai altern alternati ati.. 2. %emilih %emilih alterna alternati ti yang terbaik. terbaik. 3. %enyus %enyusun un strate strategi gi dan dan kebijak ebijakan an agar agar perenc perencana anaan an tetap tetap berjal berjalan an sesuai yang diharapkan. diharapkan.
&engapa Perencanaan $i"a%ah Diper"ukan Dalam hal perencanaan perencanaan wilayah, pentingya perencanaan perencanaan dikuatkan oleh berbagai aktor sebagai berikut ! $. Poten otensi si wila wilaya yah h &. Kemam emampu puan an
tekn teknol olog ogii
dan dan
cepa cepatn tnya ya
peru peruba baha han n
dala dalam m
kehid ehidup upan an
manusia. '. Kesalah esalahan an perenc perencana anaan an yang yang sudah sudah diekse diekseku kusi si dilapa dilapanga ngan n sering sering tidak tidak dapat diubah atau diperbaiki kembali. (. Kebutuhan Kebutuhan lahan lahan oleh setiap manusia manusia untuk untuk menopang menopang kehidupannya. kehidupannya. 0. atanan atanan wilayah wilayah yang bersan bersangku gkutan. tan. 1. Poten otens si alam alam..
Tu'uan dan &an(aa Perencanaan $i"a%ah Siat Siat perencan perencanaan aan wilayah wilayah yang sekaligu sekaligus s menunjukk menunjukkan an manaatny manaatnya, a, dapat dikemukakan sebagai berikut ! $. Peren erenca cana naan an wila wilaya yah h haru harusl slah ah mamp mampu u meng mengga gamb mbar arka kan n proy proyek eksi si dari dari berbagai berbagai kegiata kegiatan n ekonomi ekonomi dan pengguna penggunaan an lahan lahan di wilayah wilayah tersebut tersebut dimasa yang akan datang.
3
&. Dapa Dapatt mema memand ndu u atau atau memb memban antu tu para para pela pelaku ku ekon ekonom omii untu untuk k memi memili lih h kegiatan yang perlu dikembangkan dimasa yang akan datang. '. Seba ebagai gai
baha bahan n
acuan uan
bagi agi
pemer emeriinta ntah
untu untuk k
meng mengnd ndal alik ikan an
dan dan
mengawasi arah pertukbuhan ekonomi dan penmanaatan lahan. (. Sebagai Sebagai landasa landasan n bagi rencana rencana-re -rencan ncana a lainnya. lainnya. 0. +okasi +okasi itu sendiri dapat dipergu dipergunaka nakan n untuk berbagai berbagai kegiatan, kegiatan, penetapan penetapan kegiatan haruslah bernilai tambah bagi masyarakat.
Bidang#Bidang %ang Tercakup Da"am Perencanaan $i"a%ah %elihat %elihat luasnya luasnya bidang bidang yang tercak tercakup up didalam didalam perenca perencanaan naan wilayah wilayah maka maka ilmu ilmu pere perenca ncanaa naan n wilaya wilayah h dapat dapat dibag dibagii atas atas berbag berbagai ai sub bidan bidang g seperti berikut ini ! $. Subbidang perencanaan perencanaan ekonomi ekonomi sosial sosial wilayah, dapat diperinci diperinci lagi atas ! a. 4kono 4konomi mi sosi sosial al wila wilayah yah b. 4kono 4konomi mi sosia sosiall perko perkotaa taan n c. 4kono 4konomi mi sosi sosial al perdes perdesaan aan &. Subbidan Subbidang g perencana perencanaan an tata ruang, ruang, dapat diperi diperinci nci lagi lagi atas ! a. ata ruang ruang tingkat tingkat nasional nasional b. ata ruang ruang tingkat tingkat pro/ pro/insi insi c. ata ruang ruang tingk tingkat at kabupa kabupaten5k ten5kota ota d. ata ruang ruang tingkat tingkat kecama kecamatan tan atau atau desa e. Detailed Detailed design design penggun penggunaan aan lahan lahan untuk untuk wilayah yag yag lebih sempit. sempit. '. Subbidan Subbidang g perenca perencanaan naan khusu khusus s seperti seperti ! a. Pere Perenca ncanaa naan n lingku lingkunga ngan n b. Perenca Perencanaan naan pemukiman pemukiman atau perumaha perumahan n c. Pere Perenca ncanaa naan n trans transpor portas tasii (. Subbidan Subbidang g perenca perencanaan naan proyek proyek a. Perenca Perencanaan naan lokasi lokasi proy proyek ek pasar pasar b. Perenca Perencanaan naan lokas lokasii proyek proyek pendidi pendidikan kan c. Perenca Perencanaan naan lokasi lokasi proy proyek ek rumah rumah sakit sakit
4
d. Perenca Perencanaan naan loka lokasi si proyek proyek real real esteat esteat e. Perenca Perencanaan naan lokasi lokasi proyek proyek perta pertanian nian .
Dan Dan lain lain seb sebag agai ainy nya. a.
)enis#)enis Perencanaan Dalam Dalam suatu suatu negara negara terdapat terdapat berbagai berbagai jeni perencan perencanaan aan tergantu tergantung ng kondisi lingkungan dimana perencanaan tersebut diterapkan. lasson 6$72(8 menyebutkan tipe-tipe perencanaan adalah ! 1. !hysical !hysical plann planning ing and and economic economic planning planning 2. $llocativ $llocative e and and innova innovative tive planning planning 3. %ulti %ulti or single single objec objective tive planning planning . &ndicati &ndicative ve or or imper imperative ative planning planning Di ndo ndone nesi sia a juga juga dik dikenal enal jeni jenis s top-do top-do#n #n and bottom bottom-up -up plann planning ing,, vertical and hori'ontal planning, dan perencanaan yang melibatkan dan atau tanpa masyarakat secara langsung. $. Perencanaan Perencanaan 9isik /ersus Perencanaan Perencanaan 4konomi 4konomi &. Perenca Perencanaan naan :lokati :lokati /ersus /ersus Perenca Perencanaan naan no/ati no/ati '. Perencanaan Perencanaan #ertujuan #ertujuan ;amak /ersus /ersus Perencanaan Perencanaan #ertujuan #ertujuan unggal unggal (. Perencanaan Perencanaan bertujuan ;elas /ersus /ersus Perencanaa Perencanaan n #ertujuan #ertujuan +aten +aten 0. Perenca Perencanaan naan ndikati ndikati /ersus /ersus Perencana Perencanaan an imperati/e imperati/e 1. Top (o#n versus )ottom up !lanning 2. *ertical /ersus +ori'ontal !lanning 3. Peren erenca cana naan an yang yang meli meliba batk tkan an masy masyar arak akat at Seca Secara ra +ang +angsu sung ng /ers /ersus us Perencanaan yang idak %elibatkan %asyarakat Secara langsung.
Tingka#Tingka Perencanaan $i"a%ah $. ingka ingkatt Perenca Perencanaan naan dan dan Sumber Sumber Dana Dana &. Perenca Perencanaan naan "ilay "ilayah ah ingka ingkatt Pro/ins Pro/insii '. Perenca Perencanaan naan "ilayah "ilayah ingk ingkat at Kabupaten Kabupaten atau atau Kota (. Perenca Perencanaan naan "ilay "ilayah ah ingka ingkatt Kecamata Kecamatan n
5
0. Perencanaan Pada +e/el Proyek
Ke"*mp*k Permasa"ah %ang Dihadapi Perencanaan $i"a%ah Perencanaan yang terkandung dalam perencanaan wilayah utamanya penentuan kegiatan apa dan dimana lokasinya, dapat dikelompokkan sebagai berikut ! $. Permasalahan %ikro Permasalahan mikro adalah permasalahan yang berkaitan dengan pembangunan proyek itu sendiri, baik ditinjau dari sudut pandang pengelola maupun dari pemberi i
Sikap sosial masyarakat
g. Permasalahan keamanan &. Permasalahan %akro Permaslahan makro adalah murni permasalahan pemerintah untuk melihat kegiatan proyek dengan program pemerintah secara keseluruhan 6makro8. Dan dapat dikelompokkan sebagai berikut ! a. Kesesuaian lokasi b. Strategi pengembangan ekonomi wilayah '. Sistem ransportasi (. Sistem Pembangunan di Daerah
Keah"ian %ang Di!uuhkan unuk &en'adi Perencanaan +i"a%ah Keahlian dalam perencanaan wilayah dapat diabagi atas dua kelompok, yaitu ! a. Keahlian dibidang substansi5metode5teknik dalam perencanaan wilayah
6
b. Kelahlian dibidang ilmu sektoral sesuai dengan bidang5sektor yang ikut direncanakan. Dengan demikian, perencana wilayah harus menguasai substansi 6materi85metode5teknik analisis perencanaan wilayah dan satu atau lebih ilmu sektoral, yang diantaranya adalah ! a. eori lokasi b. Dasar-dasar ekonomi c. eknik analisis d. %etode perencanaan wilayah e. %enguasai peralatan analisis .
%enguasai penegtahuan system dan pengelolaan ekonomi
g. Pengetahuan tentang keuangan daerah h. Pengatahuan tentang kelembagaan daerah i. j.
%emahami karakteristik dan sikap sosial masyarakat =encana tata ruang5wilayah.
7
BAB , PENDEKATAN -EKT.RAL DAN REGI.NAL DALA& PERENCANAAN PE&BANGUNAN $ILAYA/
Pendahu"uan Perencanaan wilayah merupakan perencanaan penggunaan wilayah 6termasuk
perencanaan
pergerakkan
didaalam
ruang
wilayah8
dan
perencanaan kegiatan pada ruang wilayah tersebut. Perencanaan penggunaan ruang
wilayah
diatur dalam
bentuk perencanaan tata
ruang
wilayah,
sedangkan perencanaan kegiatan dalam wilayah diatur dalam perencanaan pembangunan wilayah. Dalam perencanaan daerah maupun nasional terdapat dua arah pendekatan yang dapat ditempuh, yaitu pendekatan sektoral dan pendekatan regional 6wilayah8. Dalam pendekatan
sektoral, pengelompokkan sektor-sektor
dapat
dilakukan berdasarkan kegiatan yang seragam yang la
Ruang Lingkup Perencanaan Pem!angunan $i"a%ah Perencanaan pembangunan wilayah sebaiknya menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan sektoral dan pendekatan regional. Pendekatan sektoral biasanya less-spatial 6kurang memperhatikan aspek ruang secara keseluruhan8, sedangkan pendekatan regional lebih bersiat spatial dan merupakan jembatan untuk mengaitkan perencanaan pembangunan dengan rencana tata ruang. =encana tata ruang berisikan kondisi ruang5penggunaan lahan saat ini 6saat penyusutan8 dan kondisi ruang yang dituju, misalnya &0 tahun yang akan datang.
8
Pendekaan -ek*ra" Pendekatan sektoral adalah dimana seluruh kegiatan ekonomi didalam wilayah perencanaan dikelompokkan atas sektor-sektor. Selanjutnya setiap sektor dianalisis satu persatu. Setiap sektor dilihat potensi dan peluangnya, menetapkan apa yang dapat ditingkatkan dan dimana lokasi dari peningkatan tersebut. Dalam pendekatan sektoral, untuk setiap sektor5komoditi, semestinya dibuat analisis sehingga dapat member jawaban tentang ! $. Sektor5komoditi
apa
yang
memiliki
competitive
advantagediwilayah
tersebut, artinya komoditi tersebut dapat bersaing di pasar global> &. Sektor5komoditi apa yang basis dan non basis> '. Sektor5komoditi apa yang memiliki nilai tambah yang tinggi> (. Sektor5komoditi apa yang memiliki for#ard linkage dan back#ard linkage yang tinggi> 0. Sektor5komoditi apa yang perlu dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan minimal wilayah tersebut> 1. Sektor5komoditi apa yang dapat menyerap tenaga kerja.
Pendekaan Regi*na" Pendekatan regional sangat berbeda dengan pendekatan sektoral walaupun tujuan akhirnya adalah sama. Dalam pendekatan sektoral terlebih dahulu memperhatikan sektor5komoditi yang kemudian setelah dianalisis, menghasilkan proyek-proyek yang diusulkan untuk dilaksanakan. Pendekatan regional dalam pengertian lebih luas, selain memperhatikan penggunaan ruang untuk kegiatan produksi5jasa juga memprediksi arah konsentrasi kegiatan dan memperkirakan kebutuhan asilitas untuk masing-masing konsentrasi serta merencanakan jaringan-jaringan penghubung sehingga berbagai konsentrasi kegiatan dapat dihubungkan secara efsien. Pendekatan regional semestinya diharapkan dapat menjawab berbagai pertanyaan yang belum terjawab diantaranya sebagai berikut ! $. +okasi yang akan berkembang
9
&. Penyebaran penduduk dimasa yang akan dating '. :danya struktur perubahan ruang wilayah tersebut (. Perlunya penyediaan asilitas sosial. 0. Perencanaan jaringan penghubung.
&emedukan Pendekaan sek*ra" dan Regi*na" da"am Perencanaan Pem!angunan $i"a%ah :tas dasar pertimbangan pendekatan regional dan pendekatan sektoral, pendekatan pembnagunan wilayah haruslah gabungan antara pendekatan sektoral dan pendekatan regional. +angkah-langkah penggabungan kedua pendekatan tersebut, misalnya dalam penyusunan =P;% secara umum dapat dikemukakan sebagai berikut ! $. etapkan /isi misi serta tujuan umum &. +akukan pendekatan sektoral '. ?raian komoditi (. entukan parameter setiap komoditi tersebut 0. Proyeksi kebutuhan dan pemasaran 1. %inat in/estor 2. Perubahan produktiftas pertahun 3. =ekapitulasi kebutuhan lahan 7. abungkan setiap input kebutuhan komoditi
[email protected] sumber daya $$.Penetapan lokasi untuk setiap komoditi $&.Spesialisasi komoditi untuk menghindari tumpang tindih komoditi $'.Aolume realisitis komoditi dan lahan $(.Proyeksi dalam lima tahun kedepan $0.Perkiraan pertumbuhan sektor lainnya $1.Pertumbuhan PD=# dimasa yang akan datang $2.Proyeksi jumlah penduduk masa akan dating $3.Proyeksi penggunaan lahan mendatang $7.Perkembangan wilayah kedepan
10
[email protected] berbagai asilitas &$.Perluasan lokasi &&.otal kebutuhan in/estasi &'.Proyeksi kekampuan keuangan pemerintah &(.Perbandingan anggaran tersedia dengan rencana pembangunan &0.Perencanaan jangka menengah &1.4/aluasi kemampuan kelembagaan pemerintah.
11
BAB 0 DA-AR#DA-AR PERENCANAAN RUANG $ILAYA/
Ari dan Ruang Lingkup Perencanaan Ruang Lingkup $i"a%ah Dalam pelaksanaannya, perencanaan ruang wilayah ini disinonimkan dengan hasil taksir yang hendak dicapai, yaitu tata ruang. Dengan demikian kegiatan itu disebut perencanaan atau penyusunan tata ruang wilayah. #erdasarkan materi yang dicakup, perencanaan ruang wilayah ataupun penyusunan tata ruang wilayah dapat dibagi menjadi kedalam dua katergori, yaitu perencanaan yang mencakup keseluruhan wilayah perkotaan dan non perkotaan. Perencanaan yang menyangkut keseluruhan wilayah perkotaan dan non perkotaan 6wilayah belakang8 dan perencanaan yang khusus untuk wilayah perkotaan.
Landasan dan &an(aa Pengauran Penggunaan Ruang Di wilayah =epublik ndonesia hak negara jelas diatur dalam ??D $7(0 pasal '' ayat 6'8 yang berbunyi B#umi dan air dan kekayaan alam terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesarbesarnya untuk kemakmuran rakyatC.
)al inilah yang mendorong pemerintah untuk
campur tangan dalam pengaturan lahan dengan beberapa alas an diantaranya yang dikemukakan oleh "hitehead sebagai berikut ! $. Perlu tersedianya lahan untuk kepentingan umum &. :danya aktor eksternalitas '. normasi yang tidak sempurna (. Daya beli masyaralat yang tidak merata 0. Perbedaan penilaian masyarakat antara manaat jangka pendek dengan manaat jangka panjang.
Benuk Campur Tangan Pemerinah #entuk campur tangan pemerintah dapat dikategorikan atas kebijakan yang bersiat !
12
$. %enetapkan atau mengatur Kebijakan ini bersiat menetapkan atau mengatur, artinya pemerintah menetapkan penggunaan lahan pada suatu wilayah 6
penggunaan lahan pada
lokasi tersebut tidak diatur atau diarahkan. Dalam hal ini pemerintah membiarkan mekanisme pasar bekerja untuk menentukan kepemilikan dan penggunaan lahan tersebut, misalnya untuk persawahan irigasi atau kawasan peternakan.
Gam!aran Umum Perencanaan Taa Ruang $i"a%ah Dalam setiap rencana tata ruang harus mengemukakan kebijakan makro pemanaatan ruang berupa ! $. ujuan pemanaatan ruang &. Struktur dan pola pemanaatan ruang, dan '. Pola pengendalian pemanaatan ruang ingkat kedalaman dan kerincian dari ketiga perencanaan tersebut berbeda, perencanaan ruang pada tingkat nasional hanya mencapai kedalaman penetapan strategi dan arahan kebijaksanaan pemanaatan ruang wilayah nasional, yang berisikan antara lain ! $. Penggambaran ruang struktur tata ruang nasional &. Penetapan kawasan yang perlu dilindungi '. Pemberian indikasi penggunaan ruang (. Penentuan kawasan prioritas
13
0. Penentuan kawasan tertentu yang memiliki bobot nasional 1. Perencanaan jaringan penghubung dalam skala nasional. Sedangkan perencanaan ruang pada tingkat pro/insi adalah penjabaran ==" berupa ! $. :rahan pengelolaan kawasan lindung dan budi daya &. :rahan pengelolaan kawasan perdesaan, perkotaan dan kawasan tertentu '. :rahan
kawasan
pemukiman,
pertanian,
perhutanan,
pariwisata, partambangan, perindustrian, dan kawasan lainnya (. :rahan pengembahan sistem prasarana wilayah 0. Sistem pemukiman 1. Kawasan prioritas 2. :rahan kebijakan penggunaan ruang. Selanjutnya, pada tingkat kabupaten5kota adalah penjabaran dari penggunaan tata ruang wilayah pada tingkat pro/insi, disertai strategi pengelolaan kawasan tersebut.
Gam!aran Umum Perencanaan Taa Ruang Perk*aan Perencanaan tata ruang perkotaan berbeda dengan perencanaan tata ruang wilayah karena intensitas kegiatan diperkotaan jauh lebih tinggi dan lebih cepat berubah dibanding dengan intensitas wilayah diluar perkotaan, dengan maksud dan tujuan penegmbangan kota dalam jangka panjang yang diantaranya harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut ! $. Kebijaksanaan pengembangan penduduk kota &. =encana pemanaatan ruang kota '. =encana struktur pelayanan kegiatan kota (. =encana sistem transportasi 0. =encana sistem utilitas kota 1. =encana kepadatan bangunan 2. =encana ketinggian bangunan 3. =encana pemanaatan air baku 7. =encana penanganan lingkungan kota
14
$@.ahapan pelaksanaan pembangunan $$.ndikasi unit pelayana kota.
Langkah#Langkah da"am Pe"aksanaan Perencanaan Perencanaan pemanaatan ruang wilayah menyangkut kepentingan seluruh masyarakat. Dengan demikian harus melibatkan banyak pihak yang berkompeten diantaranya para tokoh masyarakat, pemerintah, para ahli dan disetujui oleh DP=D.
15
BAB BERBAGAI TE.RI L.KA-I
Pendahu"uan eori lokasi adalah teori yang menyelidiki tata ruang 6 spatial order kegiatan ekonomi atau atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografs dari sumber-sumber yang potensial, serta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap keberadaan berbagai macam usaha atau kegiatan lain baik ekonomi maupun sosial.
-isem K20 Dari Chrisa""er hristaller mengembangkan model untuk suatu wilayah abstrak dengan ciri-ciri sebagai berikut ! $. "ilayahnya adalah dataran tanpa roman, semua adalah datar dan sama &. erakan dapat dilaksanakan ke segala arah '. Penduduk memiliki daya beli yang sama dan tersebar secara merata (. Konsumen bertindak rasional. #erdasarkan model K-', pusat hierarki yang lebih rendah pada sudut hierarki yang lebih tinggi sehingga pusat yang lebih rendah berada pada pengaruh dari tiga hierarki yang lebih tinggi darinya. hristaller melihat ini tidak realistis kemudian dia menggunakan KE2 dimana pusat dari beberapa wilayah yang lebih rendah berada didalam heksagonal dari pusat yang lebih tinggi. "alaupun heksagonalnya hanya menggambarkan wilayah pemasaran dari barang dari orde yang berbeda teapai hristaller mengaitkan teorinya dengan susunan orde perkotaan.
Ter'adin%a K*nsenrasi Pr*dusen3Pedagang Dari Ber!agi )enis Barang Dalam hal ini bahwa barang apapun yang diproduksi atau dijual maka apabila produsen hanya menghasilkan satu jenis barang yang biaya tetap dan biaya /ariabelnya untuk setiap barang adalah sama seperti telur. :pabila setiap produsen menjualnya satu jenus barang adalah sama maka threshold
16
dari komoditas itu tidak berubah. :kan tetapi threshold akan berubah apabila seorang produsen menjual lebih dari satu komoditas.
Ter'adin%a K*nsenrasi Pr*dusen3Pedagang Dari !arang -e'enis ?raian tentang range and threshold dapat menjelaskan mengapa terjadi konsentrasi dari berbagai jenis usaha pada satu lokasi tetapi konsep itu tidak dapat menjelaskan mengapa di pasar juga ada kecenderungan bahwa pedagang dari komoditas sejenis juga memilih untuk berlokasi secara berkonsentrasi5berdekatan. Konsep threshold tidak memungkinkan produsen5pedagang sejenis berada berdekatan karena pada satu ruang threshold hanya boleh ada satu produsen5pedagang. ?ntuk dapat menjelaskan adanya kecenderungan di kota bahwa pedagang sejenis juga memilih lokasi berdekatan perlu pendekatan makro. Dalam kosep kota, untuk kegiatan yang memiliki pasar sempurna maka range and threshold
seluruh kota.
ange and threshold mikro
6indi/idual8 bergabung dan berubah menjadi range and threshold makro.
Ter'adin%a .rde Pr*dusen3Pen'ua" Dalam hal ini jenis barang dikelompokan menjadi ! $. Faitu barang kebutuhan sehari-hari atas dibeli setiap hari5hamper setiap hari. &. Fang dibeli rata rata setiap ' bulan sekali, '. =ata rata dibeli harganya mahal atau barang mewah. Dari susunan seperti ini masing masing jenis barang memiliki orde sesuai dengan kelompoknya . makin tinggi ordenya, range pemasaranya makin luas dan threshold nya juga makin luas. Pengelompokan seperti ini seakan-akan mengatakan bahwa komoditi itu tidak mungkin berubah orde. =ange dan threshold nya karena terkait dengan jenis barangnya, tidak bisa berubah. Ditinjau dari jenis barangnya, ordenya tidak berubah, artinya barang itu tetap masuk kelompok $, kelompok &, dan seterusnya akan tetapi, apabila ditinjau dari produsennya maka orde produsen dapat berubah caranya adalah
17
apabila
produsen
memproduksi
seccara
besar-besaran
dan
menjual
barangnya untuk pasar yang lebih luas. Dalam dunia nyata harga pokok masih dapat diturunkan dengan menerapkan teknologi produksi yang lebih efsien atau jumlah produksi mencapai skala berproduksi yang ekonomis 6economic o scale8. 4conomi o scale
mendorong
menciptakan meningkatkan
terciptanya
specialisasi
efsiensi
dalam
jumlah
produksi
dna
berproduksi. dan
sebaliknya.
"alaupun
menggunakan
Specialisasi
udaha
untuk
distributor
dapat
memperluas jangkauan pemaaran 6range8, tetapi jangkauan pemasaran tetap ada batasanya. =ange pemasaran dibatasi oleh berbagai aktor seperti ongkos transportasi yang semakin mahal, barang yang tidak tahan lama diperjalanan, terbatasnya jumalh yang dapat diangkut dalam sekali jalan, dan adanya pkrodusen5distributor ditempat lain yang melakukan hal yang sama. )ubungan perdagangan antara kota dengan orde yang sama atau kota orde lebih tinggi membeli dari kota orde lebih rendah 6untuk produsen tertentu8 mungkin terjadi, karena perbedaan konsentrasi5specialisasi produk dimasing-masing kota. )al ini dijelaskan oleh :. +osch dalam bukunya 6setelah diterjemahkan kedalam bahasa inggris oleh usta/ 9ischer8 the economics o location. +osch menjelaskan dengan cara yang sangat rumit dan sulit dimengerti karena menggunakan gambar abstrak 6mengikuti cara hristaller8. Kesimpulanya
sama
dengan
yang
dikemukakan
diatas
yaitu
selain
perdagangan mengikuti model hristaller juga aka nada perdagangan antar kota pada haeraki yang sama dan bahwa kota dengan hieraki lebih tinggi terkadang juga membeli produk yang dihasilkan oleh kota dengan hierarki lebih rendah.
Benuk Kur4a Perminaan -e!agai Aki!a 5ak*r 'arak eori ekonomi murni mengajarkan bahwa bentuk kur/e permintaan berbeda untuk jenis pasar yang berbeda. ;enis pasar utama adalah monopoli, oligopoly, dan pasar sempurna. 9aktor lain menyebabkan dapat terjadi perbedaan harga adalah jarak. :pabila antara lokasi satu pedagang dengan pedagang lainnya terdapat jarak
18
dan untuk mencapainya dibutuhkan waktu dan biaya maka salah satu pedagang
dapat
menaikan
sedikit
harga
tanpa
kehilangan
seluruh
pembelinya. pelanggan yang terjauh darinya akan beralih ke pedagang lainnya yang tidak menaikan harga tetapi pelanggan yang dekat dengannya tidak akan beralih karena waktu dan biaya untuk menempuh jarak tersebut masih lebih besar dari pada perbedaan harga jual diantara pedagang. Dengan demikian bentuk kur/e permintaan adalah mirip kur/e permintaan pasar monopoli atau oligopoly tetapi lebih datar. Dan aktor lain yang menyebabkan perbedaan
harga
adalah
product
diGerentiation.
ermasuk
pelayanan,
promosi, pelayanan purna jual dan pembelian secara kredit.
&*de" 6*n Thunen ;ohann heinrich /on thunen seorang ekonom dan tuan tanah di jerman menulis buku berjudul der isolierta staat in be'iehung auf land #irtschaft pada tahun $3&1, ia mengupas tentang perbedaan loksi dari berbagai kegiatan pertanian atas dasar perbedaan sewa tanah 6 pertimbangan ekonomi 8. Aon thunen membuat asumsi sebagai berikut. $. "ilayah analisis bersiat terisolir 6isolated state8 sehingga tidak terdapat pengaruh pasar dari kota lain. &. ipe pemukiman adalah padat dipusat wilayah 6pusat pasar8 dan makin kurang padat apabila menjauh dari pusat wilayah '. Seluruh wilayah model memiliki iklim, tanah, dan topograf yang seragam (. 9asilitas pengangkutan adalah primiti/e 6sesuai dengan
19
harga tanah adalah tinggi pada jalan-jalan utama 6akses keluar kota8 dan akan makin rendah bila menjauh dari jalan utama. %akin tinggi kelas jalan utama itu, makin mahal sewa tanah disekitarnya.
Te*ri L*kasi Bia%a &inimum $e!er :lred weber seorang ahli ekonomi jerman menulis buku berjudul uberden standort der industrien pada tahun $7@7. "eber menganalisis lokasi kegiatan industry. "eber mendasarkan teorinya bahwa pemilihan lokasi industry didasarkan atas prinsip minimisasi biaya. "eber menyatakan bahwa lokasi setiap industry tergantung pada totoal biaya transportasi dan tenaga kerja dimana penjumlahan keduanya harus minimum. "eber bertitik tolak pada asumsi bahwa ! $. ?nit telahan adalah suatu wilayah yang terisolasi, iklim yang homogen, konsumen terkonsentrasi pada beberapa pusat, dan kondisi pasar adalah persaingan sempurna. &. #eberapa sumber daya alam seperti air, pasir dan batu tersedia dimanamana dalam jumlah yang memadai. '. %aterial lainnya seperti bahan bakar mineral dan tambang tersedia secara sporadic dan hanya terjangkau pada beberapa tempat terbatas. (. enaga kerja tidak ubi/uitous tidak menyebar secara merata8 tetapi berkelompok pada beberapa lokasi dan dengan mobilitas yang terbatas. %enurut weber dari ketiga asumsi diatas ada tiga aktor yang mempengaruhi lokasi industri yaitu biaya transportasi, biaya upah tenaga kerja, dan kekuatan agglomerasi atau deagglomerasi. "eber memberi contoh ' arah sebagai berikut. Konsep ini dinyatakan sebagai segitiga lokasi atau locational triangle seperti gambar ! ?ntuk menunjukan lokasi optimum tersebut lebih dekat kelokasi bahan baku atau pasar, weber merumuskan indeks material 6%8 sebagai berikut. % E !*!* !ahan !aku "*ca"3 B*!* pr*duk akhir :pabila % H$, perusahanan akan berlokasi dekat ke bahan baku dan apabila % I $ perusahan akan berlokasi dekat pasar.
20
Te*ri L*kasi Pendekaan Pasar L*sch +osch melihat persoalan dari sis permintaan 6pasar8. +orch mengatakan bahwa lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumalah konsumen makin enggan membeli karena biaya transportasi untuk mendatangi tempat penjual semakin mahal. Produsen harus memilih lokasi yang menghasilkan penjualan terbesar yang identik dengan penerimaan terbesar. Pandangan ini adalah mengikuti pandangan hristaller seperti diuraikan terdahulu. :tas dasar pandangan diatas +osch cendrung menyarankan agar lokasi produksi berada dipasar atau didekat pasar.
Te*ri L*kasi &emaksimumkan La!a D.%. Smith 6dikutip dari glasoon, $72(8 dengan menitrodusir konsep average cost 6biaya rata-rata8 dan average revenue penerimaan rata-rata8 yang terkait dengan lokasi. Dengan asumsi jumalah produksi adalah sama maka dapat dibuat kur/e average cost 6per unit produksi8 yang ber/ariasi dengan lokasi. Dilain sisi dapat pula dibuat kur/e average revenue yang terkait dengan lokasi . kemudian kedua kur/e itu digabung dan dimana terdapat selisih average revenue dikurngi average cost adalah tertinggi maka itulah lokasi yang memberikan keuntungan maksimal. %r. grone 6$7178 berpendapat bahwa teori lokasi dengan tujuan memaksimumkan keuntungan sulit ditangani dalam keadaan ketidak pastian yang tinggi dan dalam analisis dinamik. %enurut isard 6$7018 masalah lokasi merupakan penyeimbang antara biaya dengan pendapatan yang diharapkan pada suatu situasi ketidakpastian yang berbeda-beda. Keuntungan relati/e dari lokasi bisa saja sangat dipengaruhi pada tiap waktu oleh aktor dasar ! a. #iaya input atau bahan baku b. #iaya transportasi c. Keuntungan agglomerasi =ichardson 6$7178 mengemukakan bahwa aktiftas ekonomi
atau
perusahaan cendrung untuk berlokasi pada pusat kegiatan sebagai usaha mengurangi ketidakpastian dalam keputusan yang diambil guna meminumkan resiko. Dan sedangkan Klaasen 6$72&8 menekankan peranan preerensi lokasi
21
seperti peranan amenitas dama menarik industry-industri saling mendekat dimana lokasi perusahaan ditentukan dengan mempertimbangkan penyediaan input dan besarnya pasar yang dihadapi. a menyatakan bahwa semakin besar suatu kota, tidak hanya penyediaan input yang semakin besar melainkan juga daerah pasarnya pun lebih besar.
&*de" Gra4iasi unuk &enaksir Kecendrungan L*kasi %odel gra/itasi adalah model yang paling banyak digunakan untuk melihat besarnya daya tarik dari suatu potensi yang berada pada suatu lokasi. %odel ini sering digunakan untuk melihat kaitan potensi suatu lokasi dan besarnya wilayah pengaruh dari potensi tersebut. Pada abad ke-$7 arey dan =a/enstein 6dikutip dari +ioyd, $7228 melihat bahwa jumlah migrasi ke suatu kota sangat erat terkait dengan hukum gra/itasi newton. :rtinya banyak nya migrasi masuk kesuatu kota sangat terkait dengan besarnya kota tersebut dan jauhnya tempat asal migrant tersebut. #arulah pada abad ke -&@ ;ohn J. Stewart dan kelompoknya pada school of social physics menerapkan secara sistematik model graftasi untuk menganalisis interakasi social ekonomi. =umusan graftasi secaram umum !
Keerangan Pi P j dij b
E jumlah trip antara kota & dengan kota j E penduduk kota i E penduduk kota j E jarak antara kota dengan kota j E pangat dari d ij menggambarkan cepatnya jumlah trip menurun seiiring dengan pertambahan jarak, nilai b dapat dihitung tetapi apa bila tidak maka yang sering digunakan b E &
k E sebuah bilangan konstranta berdasrkan pengalaman, juga dapat di hitung seperti b
22
Te*ri Pemi"ihan L*kasi secara K*mprehensi( idak ada sebuah teiru yang bisa menetapkan dimana lokasi suatu kegiatan produksi 6industry8 itu sebaiknya dipilih. ?ntuk menentukan lokasi suatu industry 6skala besar8 secara komprehensi, diperlukan gabungan dari berbagai pengetahuan dan disiplin. Pengusaha bertarap internasional pada umumnya memilih lokasi yang memungkinkan menjangkau pasar yang seluas mungkin. amun, mereka tidak bisa lepas dari tindakan para pengusaha lain yang telah atau akan beroperasi pada lokasi tertentu. Para pengusaha internasional
mempertimbangkan
ketersediaan
bahan
baku,
upah
beberapa buruh,
aktor
jaminan
antara
lain
keamanan,
adalah pasilitas
penunjang, daya serap pasar local, dan aksebilitas dari tempat produksi ke wilayah pemasaran yang dituju 6terutama aksesibilitas pemasaran ke luar negeri8. Dan belakangan ini aktor stabilitas politik juga penting. Pada tingkat pemilihan lokasi, penetapan lokasi industry terkait dengan dua sudut pandang, yaitu sudut pandang pengusaha dan sudut pandang pemerintah. Pengusaha melihat lokasi di situ juga memperhatikan efsiensi pemakian ruang, artinya untuk setiap lahan yang tersedia, dipilih kegiatan apa yang paling cocok di situ yang menjamin keserasian pemakaian lahan yang secara nasional akan memberikan nilai tambah yang optimal. Dari kacamata perusahaan, perusahaan harus menetapkan lokasi industrinya
melalui
berbagai
pertimbangan.
Sehingga
memanaatkan
beberapa keahlian, mulai dari keahlian yang menyangkit teknis, seperti ahli dibidang teknis banguanan, ahli daya dukung lahan, ahli permesinan, dan beberapa ahli lain-lainnya. Sehinggap apabila hendak membangun atau mengembangkan sebuah usaha baru pada lokasi tertentu, pengusaha harus melakukan apa yang dinamakan studi kelayakan fnansial. %enetapkan lokasi sebuah usaha, pertama-tama harus mempelajari peraturan yang ada, yaitu di mana saja usaha seperti itu boleh dibangun. erkadang ada pilihan antara berlokasi pada industrial estate 6kawasan industry8 yang sudah mendapakan i
23
keamanan5sikap masyarakat. Dalam menganalisi masing-mansing aktor diatas, tidak cukup hanya berdasarkan pada keadaan masa kini. :rtinya harus dapat diramalkan perubahan yang bakal terjadi dimasa yang akan dating, baik perubahan yang disebabkan oleh aktor yang dating dari luar maupun perubahan karena perusahaan mulai beroperasi didaerah tersebut. )al ini terutama penting diperhatikan oleh perusahaan yang bersekala besar karena akan langsung mengubah kondisi ekonomi dari social disekitar lingkungannya. ontoh perubahan yang berasal dari luar, termasuk perubahan kebijakan pemerintah. ;adi diperlukan kerja sama antara berbagai keahlian untuk dapat membuat suatu perhitungan yang tepat.
BAB 7 RUANG DAN PER$ILAYA/AN
Pengerian $i"a%ah "ilayah dapat dilihat sebagai suatu ruang pada permukaan bumi, pengertian permukaan bumi menunjuk pada suatu tempat atau lokasi yang
24
dilihat secara hori
ruang
yang
mempunyai
tempat
tertentu
tanpa
terlalu
memperhatikan soal batas dan kondisinya. :tau juga wilayah dapat diartikan, suatu areal yang memiliki karakteristik arela bisa sangat kecil maupun sangat besar, suatu
wilayah
diklasifkasikan
berdasarkan satu atau beberapa
karekteristik, misalnya berdasarkan iklim, relie dipebatuan, pola pertanian, tumbuhan alami, kegiatan ekonomi dan sebagainya. $. Purnomo Sidi 6$73$8 mengatakan bahwa wilayah adalah sebutan untuk lingkungan permukaan bumi yang jelas batasannya. &. manuel Kaant 6$73&8 mengatakan wilayah adalah sesuatu ruang di permukaan bumi yang mempunyai spesifk dan dalam aspek tertentu berbeda antara dua titik dalam garis lurus.
$i"a%ah 5*rma" dan $i"a%ah 5ungsi*na" lasson 6$72(8, #udi )arsono 6$7718, dan )uesmen 6$7318 mengatakan bahwa wilayah dapat dibedakan menjadi &, yaitu wilayah ormal 6ormal region atau mogenous regoins8 dan wilayah ungsional 69unctional region atau nodul region8. a. "ilayah ormal adalah wilayah yang dipandang dari satu aspek tertentu yang mempunyai siat-siat dan ciri-ciri yang relati sama. Kriteria pokok yang digunakan antar wilayah dapat berbeda tergantung dasar atau tujuan pengelompokannya. Kriteria tersebut dapat berupa aspek fsik seperti ketinggian, bentuk lahan, dan curah hujan, kegiatan ekonomi 6daerah pertanian8, peternakan, industri dan sebagainya. ;adi pada wilayah seragam terdapat keseragaman atau kesamaan dalam kriteria tertentu. b. "ilayah ungsional adalah suatu wilayah yang mempunyai ketergantungan antara daerah pusat dengan daerah belakangnya atau suatu wilayah yang dalam banyak hal diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang saling dihubungkan dengan garis melingkar 6daerah belakangnya8. *leh karena itu, pada wilayah gundul terdapat pengertian tentang kaitan ungsional
25
antara pusat kegiatan. "ilayah seperti ini disebut wilayah ungsional. ontohnya wilayah kota dengan wilayah belakangnya. +okasi produksi dengan wilayah pemasarannya,
susunan orde perkotaan dan jalur
transportasi.
Per+i"a%ahan secara 5*rma" dan 5ungsi*na" Perwilayahan ialah suatu proses dilineasi atau pembatasan suatu wilayah. :pabila kriteria yang dijasikan dasar mendelineasi sederhana misalnya kepadatan penduduk, maka pendelineasian akan mudah. ;ika kriteria yang digunakan berpariasi, perwilayahan menjadi agak rumit. Perwilayahan dibagi menjadi dua ! a. Perwilayahan secara ormal ujuan perwilayahan ormal adalah untuk mengetahui wilayah mana yang homogen atau seragam. eknik yang bisa digunakan pendelineasian wilayah ormal adalah metode nilai bobot indeks. %etode ini digunakan untuk mendelineasi wilayah berdasarkan lebih dari satu criteria b. Perwilayah secara ungsional Pembatas suatu wilayah secara ungsional menyangkut pengelompokan beberapa unit wilayah yang memiliki tingkat kepentingan hubungan. Dengan
demikian
wilayah
ungsionallebih
menekankan
pada
arus
hubungan dengan titik pusat. Pendekatan untuk perwilayah ungsional dilakukan dengan analisis aliran barang atau orang. Pada analisis ini wilayah ungsional berdasar pada arah dan intensitas aliran barang atau orang antara titik pusat dan wilayah sekitarnya. Pada umumnya aliran lebih intensi untuk wilayah yang jauh dari pusat. +uas daerah pengaruh pusat adalah sampai pada tempat arus aliran. :liran itu bisa dalam beberapa bentuk. Dalam bidang ekonomi bisa berupa barang, penumpang atau jalan. Dalam bidang sosial seperti arus siswa atau pasien di rumah sakit. #idang politik terutama arus belanja negara. #idang inormasi seperti surat telegram, surat kabar, telepon dan lain-lain. Aariasi dari analisis aliran barang atau orang adalah teori grafk. Pendekatan ini masih
26
sederhana tapi merupakan cara yang lebih berstruktur dan sistematis untuk identifkasi wilayah ungsional atau wilayah modal.
C*n*h &enideni8kasi $i"a%ah 5*rma" dan 5ungsi*na" a. ontoh mengidentifkasi wilayah ormal Sesuai dengan pengertian di atas, wilayah ormal adalah wilayah yang dipandang dari suatu aspek tertentu mempunyai siat-siat dan ciri-ciri yang relati sama. Kriteria pokok yang digunakan antar wilayah dapat berbeda bisa berupa spek fsik, iklim dan ekonomi, untuk membuat perwilayahan diperlukan data atau atlas dengan data tertentu dari wilayah tersebut. )al ini desibebkan peta tanpa disertai suatu data tidak akan dapat untuk membuat peta tematik perwilayahan. %isalnya untuk dapat membuat peta ekonomi wilayah diperlukan data kegiatan ekonomi. Demikian pula untuk membuat peta topograf wilayah diperlukan data kantor. b. ontoh mengidentifkasi wilayah ungsional "ilayah
ungsional
adalah
suatu
wilayah
yang
memopunyai
ketergantungan antara daerah pusat dengan daerah belakangnya. Dengan kata lain, suatu wilayah ungsional dalam banyak hal diatur oleh beberapa pusat
kegiatan
yang saling
dihubungkan
dengan
garis
melingkar.
ontohnya wilayah kota dengan wilayah belakangnya, lokasi produksi dengan wilayah pemasarannya dan sebagainya.
Per+i"a%ahan Berdasarkan Pen*mena Ge*gra8s di Lingkungan -eempa Perwilayahan berdasarkan penomena geografs dapat dilihat dari beberapa aspek ! a. #erdasarkan wilayah administrasi pemerintahan di ndonesia dikenal pembagian wilayah kekuasaan pemerintahan, seperti propinsi, kabupaten, kecamatan, desa dan dusun. b. #erdasarkan kesamaan kondisi di sini yang paling umum adalah kesamaan kondisi fsik.
ontohnya
;awa engah
pegunungan dan pantai barat.
27
di bagian
atas pantai timur
c. #erdasarkan ruang limgkup pengaruh ekonomi perlu ditetapkan terlebih dahulu beberapa pusat pertumbuhan yang ciri-ciri sama besarnya dan rankingnya. Kemudian ditetapkan batas-batas pengaruh dari setiap pusat pertumbuhan. ontohnya batas pengaruh satu kota dengan kota lainnya hanya dapat dilakukan untuk kota yang sama rankingnya. d. #erdasarkan wilayah perencanaan atau program dalam pembagian ini ditetapkan batas-batas wilayah ataupun daerah-daerah yang terkena suatu program atau proyek. ontohnya D:S #engawan Solo, D:S #erantas dan D:S Serayu.
28
BAB 9 K.TA DAN DAERA/ BELAKANGNYA
/u!ungan Perk*aan Pedesaan dan Pem!angunan Daerah Trans(*rmasi Perk*aan Pedesaan di Asia
Keidaksearaan Perk*aan dan Pedesaan dan Kemiskinan Kebijakan
pembangunan
didominasi
oleh
pertumbuhan
industri,
menghasilkan paradoks karena dalam beberapa kasus produk nasional bruto 6PD#8 meningkat tetapi peningkatan kesejahteraan tidak terjadi di semua kalangan 6hanya di sektor industri8. :kibatnya terjadi polarisasi antara perkotaan 6pusat industri8 dan pedesaan. Strategi industri berbasis perkotaan belum dapat memberikan peningkatan kesejahteraan pedesaan secara signifkan, sehingga diperlukan pengembangan alternati berdasar kemandirian, kebutuhan dasar, pengembangan lingkungan.
Tingka keimpangan pendapaan: Sekarang ini tren yang terjadi adalah peningkatan persentase penduduk dan rumah tangga jatuh di bawah garis kemiskinan, sementara orang-orang di atas garis telah meningkatkan pendapatan dari waktu ke waktu. :kibatnya kelompok berpenghasilan rendah tidak mendapatkan keuntungan pembangunan seperti apa yang diperoleh kelompok berpenghasilan tinggi. Pola-pola
nasional
menunjukkan
pertumbuhan
pendapatan
dan
distribusi,
akuntansi agregat dari koefsien ini tidak mendeteksi arah redistribusi dengan mengacu
pada
kelompok
pendapatan
tertentu,
terutama
kelompok
berpenghasilan rendah.
/u!ungan Perk*aan Pedesaan da"am Kerangka Pem!angunan &akr* -pasia"
29
Kerangka
pembangunan
harus
pembangunan dan memungkinkan
menjelaskan
dimensi-dimensi
utama
disagregasi untuk menjelaskan kondisi
nasional seperti kekayaan alam, sumber daya kepadatan penduduk, adopsi teknologi dan hubungan sosial institusional.
Kerangka Pem!angunan &akr*#-pasia" ha" ;#< Komponen
penting
dari model
makro-spasial adalah 6a8
hubungan
eksternal yang mengakibatkan dualisme ?tara-Selatan, 6b8 dualisme antara ormal dan inormal kegiatan ekonomi juga tercermin dalam 6c8 dualisme antara daerah pedesaan dan daerah-daerah pedesaan. +ima komponen yang membentuk kerangka makro spasial! $. Pasar dunia5global 6"%8, terdiri dari negara-negara berkembang &. Sektor ormal perkotaan 6?98 didominasi oleh perusahaan manuaktur modern dengan dana asing dan domestik dan bisnis
korporasi yang
sejenis. '. Sektor inormal perkotaan 6?8 yang terdiri dari berbagai kegiatan tradisional, skala kecil ,seperti pekerjaan buruh harian, penyedia jasa. (. 4kspor pedesaan 6=8, eksploitasi sumber-sumber alam seperti mineral, minyak, 0. Petani pedesaan 6=P8, ekonominya masih terisolasi dari pasar nasional dan pasar global, hanya mengandalkan hasil-hasil panen pertanian.
Percepaan indusria"isasi dan pem!angunan daerah kan*ng nteraksi antara ekspor sektor primer, industri modern dan pasar global adalah proses dari substitusi import perindustrian yang diadopsi negara dunia ketiga dari Perang Dunia . Pada masa kolonial lalu, pendapatan ekspor agrikultul digunakan untuk mengimpor produk-produk konsumsi. ?ntuk meningkatkan pendapatan nasional, hasil ekspor agrikultur digunakan untuk membiayai kebutuhan substitusi impor industri.
P*"arisasi dan Dua"isme Perk*aan Struktur kota-kota besar, meteropolitan di :sia menghasilkan dualistik antara industri-industri modern dan ekonomi tradisional. Dualisme ini ditunjukkan dalam hal dikotomi sektor ormal5inormal.
30
Di era modern ini banyak industri yang meninggalkan cara-cara tradisional untuk produksi, akibatnya banyak pekerja yang kehilangan kesempatan bekerja. Pekerja sektor ormal banyak yang beralih menjadi pekerja sektor inormal. Di kota metropolitan banyak pekerja yang bekerja di sektor inormal, misalnya di bidang perdagangan dan pelayanan.
Ek*n*mi Peani di -ek*r Pedesaan %ayoritas masyarakat di pedesaan :sia bermatapencaharian sebagai petani. Para petani relati masih menggunakan cara-cara tradisional dalam pengelolaan lahan mereka. Petani di pedesaan masih terisolasi dari berkembang pesatnya ekonomi yang ada di perkotaan. egara-negara agraris terutama :sia imur dan :sia Selatan memiliki kepadatan penduduk yang tinggi namun perbandingan lahan dan pekerja semakin kecil. anah dan lahan pertanian lebih terkonsentrasi di suatu daerah.
P*"a#p*"a Asia dari pem!angunan dan Trans(*rmasi Pedesaan Perk*aan Dualistik struktur kerangka pengembangan makro spasial menimbulkan peningkatan ketidaksetaraan dalam kelompok. )ubungan dualistik utara-selatan, perkotaan pedesaan, ormal inormal tergantung dari ( aktor! a. sumber daya alam! agrikultur, mineral b. karakteristik demograf! kepadatan penduduk, pertumbuhan penduduk, tingkat urbanisasi. c. teknologi! teknologi yang diadopsi dan tingkat SD% d. perkembangan ideologi ! misal orientasi kebutuhan dasar, pandangan hidup. Pola5model umum pengembangan! $. %odel L :sia enggara
31
Pasar bebas mempunyai karakteristik mengejar efsiensi ekonomi dengan alokasi sumber daya internal, ditunjukkan oleh ekonomi dari negara-negara :sia enggara.
32
&. %odel L :sia Selatan
Strategi pengembangan berorientasi pada pedesaan, seperti di negara-negara :sia Selatan, dicirikan dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi dan daerah5tanah yang relati miskin. '. %odel - hinese
4kspansi model menghasilkan model Bmodel hinaC yang memiliki ideologi politik yang sangat kuat, ekonomi diatur oleh pusat.
33
(. %odel A - ;epang, Korea, aiwan
%odel A mempunyai karakteristik kepadatan penduduk tinggi, sumber daya alam rendah, tingkat teknologi tinggi, ekonomi modern. ontohnya ;epang, Korea, aiwan.
34
BAB ; &.DEL GRA6ITA-I
A:Pendahu"uan Suatu sistem wilayah merupakan sistem yang rumit, hanya sebagian saja parameter-parameter yang dapat diamati oleh manusia, atau yang mampu diamati dengan MmikroskopM perencana. #eberapa parameter yang dapat diamati antara lain! hubungan antar manusia atau masyarakat, perusahaan industri, aparat pemerintahan dan lainnya. #erbagai sistem pendekatan telah dilakukan dalam usaha menghayati
sistem wilayah yang
rumit tersebut. %isalnya dengan pendekatan analisis kependudukan, analisis ekonomi, analisis input-output, program linear dan lainnya. Pendekatan lain yang dapat digunakan untuk melihat atau menilai hubungan antar daerah adalah %odel ra/itasi. dianggap sebagai suatu massa.
Dalam model ini, daerah
)uungan antar daerah disamakan dengan
hubungan antar massa. %assa wilayah juga mempunyai daya tarik, sehingga terjadi pengaruh mempe ngaruhi antar daerah sebagai perwujudan kekuatan tarik-menarik antar daerah. Karena kenyataan ini maka model gra/itasi dapat diterapkan sebagai salah satu model analisis. Sudah barang tentu dengan modifkasi tertentu sesuai dengan karakter massa yang dihadapi.
%odel
gra/iotasi diambil dari konsepsi fsika yang menyatakan daya tarik-menarik antar dua kutub magnet. Dalam analisis daerah, pengemolpokkan penduduk, pemusatan kegiatan, atau potensi sumberdaya alam, dianggap mempunyai daya tarik yang dapat dianalogikan dengan daya tarik magnet. Penggunaan model ini dalam analisis daerah tentu saja mengandung beberapa kelemahan yang harus diperhatikan.
%odel ini lebih banyak digunakan dalam analisis
pengangkutan untuk menilai besarnya interaksi antar dua kutub yang diukur melalui besarnya arus lalu lintas. Kelemahan model ini dalam analisis
daerah terutama terletak pada
/ariabel yang digunakan sebagai ukuran. Dalam ilmu fsika, setiap molekul suatu
siat homogen, tetapi tidak demikian halnya unsur
6yang dianalogikan dengan molekul
35
dikem-bangkan dengan memasukkan tidak hanya /ariabel massa, tetapi juga gejala sosial sebagai aktor yang disebut MbobotM.
B:Asa" &u"a dan a"ur Pikir m*de" Gra4iasi Dalam mdoel gra/itasi, daerah dimisalkan sebagai suatu massa. %assa tersebut dibentuk sesuai dengan beberapa prinsip yang menentukan bentuk keseluruhan 6sard, $7178. Sebagai ilustrasi sederhana adalah berikut ini. Suatu daerah terbagi menjadi beberapa sub daerah. ;umlah penduduk daerah , yaitu P jiwa. ;umlah perjalanan yang dilakukan penduduk ialah . Perbedaan yang ada dalam setiap subdaerah 6pendapatan, pembagian penduduk berdasarkan umur, dan lainnya8 diabaikan. Pembagian daerah menjadi sub daerah i, j, k dan seterusnya disesuaikan dengan kepentingan analisis. ;umlah perjalanan 6trips8 yang dimulai dari sub daerah i dan berakhir di sub daerah j, secara teori atau harapan hipotetis adalah P j5P 6jarak, waktu dan biaya diabaikan8.
;umlah
perjalanan rata-rata yang dilakukan oleh setiap indi/idu yang mewakili daerah adalah 5P E k 6yaitu angka jumlah perjalanan rata-rata8. ;adi jumlah eperjalanan yang dilakukan oleh indi/idu yang berakhir di j adalah k . P j5P per indi/idu.
:pabila P i merupakan jumlah penduduk sub daerah i, jumlah
perjalanan secara teori yang dilaukan penduduk sub-daerah i ke j adalah! Pi . Pj ij E k . ----------- , ini disebut perjalanan hipotetis. P ij Sub daerah i il Sub daerah l
--------------------H-
sub daerah j
ik Sub daerah k
:pabila diketahui jumlah perjalanan dari i ke j ialah ij 6diperoleh dari hasil sur/ei8, dan jarak dari i ke j adalah d ij, maka dari ketiga aktor tersebut di atas, ij, ij, dan dij dapat dicari hubungan ungsinya dalam bentuk model matematika.
36
)ubungan ini diperoleh dengan mencari hubungan ungsi antara ij5ij dengan dij, yang disusun dalam sumbu artesius. Sumbu tegaknya adalah log 6ij5ij8, sedangkan sumbu mendatarnya adalah d ij. Dengan persamaan regresi linear diperoleh hubungan! log 6ij5ij8 E a - b . log dij. apabila a E log c, maka log 6 ij5ij8 E log c - b. log dij ij5ij E c56dij8b -------H ij E 6c.ij856dij8b
c.k.Pi.Pj
ij E -------------------
apabila 6c.k8 5 p E ,
P.6d ij8b
Pi. Pj maka! j E . ---------------6d ij8b
C:Pengem!angan &*de" Gra4iasi Penerapan model ra/itasi ini untuk kepentingan analisis daerah mengharuskan kita untuk memperhatikan beberapa masalah yang muncul. %asalah pertama, ialah masalah pengukuran /ariabel massa dan jarak. #erdasarkan pengalaman, pengukuran massa dilakuan dengan berbagai cara. Dalam perumusan di depan, massa yang digunakan sebagai ukuran adalah jumlah penduduk.
etapi dalam studi migrasi metropolitan, jumlah tenaga
kerja atau pendapatan daerah lebih tepat digunakan sebagai ukuran massa daripada ukuran jumlah penduduk. Kalau masalah pemasaran yang akan dikaji maka jumlah arus uang lebih tepat digunakan sebagai ukuran. ;arak dapat diukur dengan beberapa cara, jarak yang dimaksud adalah jarak geografs.
ara lain untuk menyatakan jarak adalah dengan satuan
waktu, misalnya apabila yang ditelaah adalah lalu lintas dalam kota metropolitan.
Kalau yang ditelaah adalah masalah lokasi industri, maka
satuan ongkos angkutan akan lebih tepat untuk menyatakan ukuran jarak. Seperti halnya ukuran atau satuan massa, maka ukuran atau satuan jarak yang digunakan tergantung pada masalah yang ditelaah, data yang tersedia, dan kepentingan kajian.
?kuran lain yang mungkin dipakai sebagai satuan
37
jarak ialah penggunaan bahan bakar, jumlah pergantian gigi 6persneling8 atau berhenti, dan banyaknya pengaruh berbagai kesempatan, dan bentuk Mjarak sosialM yang lain 6sard, $7178. %asalah dasar yang lain ialah pemberian MbobotM pada massa.
Dalam perumusan ij E
6Pi.P j856dijb8, anasir massa
dianggap homogen, sedang pada kenyataannya tidak demikian. :nasir dalam sub daerah i tidak sama dengan anasir dalam sub daerah j, oleh karena itu pemberian bobot yang berbeda bagi sub daerah i dan j patutu dilakukan. #obot yang dapat dipakai, misalnya pendapatan rata-rata per kapita di setiap sub daerah. Salah satu cara untuk menyempurnakan rumus model gra/itasi adalah menggunakan massa dengan bobot. ;adi model gra/itasi menjadi!
6wi.Pi86wj.Pj8
ij E -------------------, dan potensi kependudukan menjadi 6dij8b
wj.Pj
AE
--------
6dij8b wi, wj adalah pendapatan per kapita rata-rata di sub daerah i dan j. Penggunaan bobot pendapatan ini misalnya apabila /olume lalu lintas masyarakat golongan atas ingin ditelaah. Selain itu, tingkat pendidikan atau besarnya keluarga rata-rata dapat pula dipakai sebagai bobot. %asalah pokok lainnya yang lebih sulit daripada penentuan bobot atau ukuran massa dan jarak, ialah penentuan pangkat bagi /ariabel, baik dalam konsepsi potensial demograf maupun dalam konsepsi potensial energi demograf. Stewart menggunakan pangkat $ atau & untuk jarak, tetapi banyak studi empiris menolaknya. %isalnya, arroll mendapatkan angka pangkat ', kle memperoleh angka pangkat berkisar antara @.137 hingga &.1. )ammer dan kle dalam studi hubungan telepon dan perjalanan udara mendapatkan batas $.' - $.3 untuk pangkat jarak 6sard, $7178.
38
Kesukaran lainnya ialah pemberian
pangkat untuk mengukur massa.
Pada model gra/itasi yang sudah diberikan, pangkat massa adalah satu. etapi dalam studi lain, :nderson dan arrothers mencatat bahwa pangkat massa mungkin lebih besar dari satu. arrothers mencatat bahwa beberapa aktor seperti
aglomerasi atau deglomerasi ekonomi, integrasi sosial dan
kemantapan politik mempengaruhi pangkat massa.
D:Transisi &*de" Gra4iasi %odel gra/itasi memberi gambaran pola perjalanan di daerah tertentu pada saat tertentu. *leh karena itu tidak dapat dipastikan bahwa model yang sama, dengan parameyter yang sama, dapat diterapkan bagi daerah lain atau pada saat lain, misalnya untuk peramalan. ;ika jumlah penghuni dipakai untuk menyatakan ukuran massa suatu
%odel ini menunjukkan bahwa
peningkatan penghuni duakali lipat di
kedua daerah berarti meningkatkan perjalanan sebanyak (@@N, yang pada kenyataannya mungkin tidak sebesar itu. Dalam hal ini mungkin nilai k harus menjadi lebih kecil. Perkiraan lalu-lintas jalan raya menunjukkan datar angka rasio 6ti856i. j8 dari $7 kota di ?S:. t i-j merupakan jumlah perjalanan menuju pusat kota, dan i, j adalah jumlah penghuni di daerah pinggiran dan di pusat kota.
j
ilai rasio ini disajikan dalam abel $. abel ini disusun dengna anggapan bahwa pengaruh jarak di semua kota relati sama. Kolom ke dua pada abel $ menunjukkan bahwa rekuensi t i-j tidak proporsional terhadap i. j. Dengan perhitungan lain, kolom ketiga memberikan ko-efsien /ariasi &3N, dibandingkan dengna kolom ke dua yang memberikan koefsien /ariasi $@(N. Penyelesaian di atas menurunkan model gra/itasi /ersi lain, yaitu ! i . j
39
i-j E k . -----------------6i O j8 6dij8
i O j E jumlah penghuni seluruh kota yang dikaji. Kalau kota dibagi menjadi beberapa
=umus ini memberikan petunjuk perlunya memperhitungkan daerah sekeliling kota kalau kita menghitung jumlah perjalanan antara dua
BAB < PR.YEK-I PENDUDUK
A:Pendahu"uan Dalam rangka perencanaan pembangunan di segala bidang, diperlukan inormasi mengenai keadaan penduduk seperti jumlah penduduk, persebaran penduduk, dan susunan penduduk menurut umur. normasi yang harus tersedia tidak hanya menyangkut keadaan pada saat perencanaan disusun, tetapi juga inormasi masa lalu dan masa kini sudah tersedia dari hasil sensus dan sur/ei-sur/ei, sedangkan untuk masa yang akan datang, inormasi tersebut perlu dibuat suatu proyeksi yaitu perkiraan jumlah penduduk dan komposisinya di masa mendatang.
B:Pengerian pr*%eksi penduduk Proyeksi penduduk adalah perhitungan jumlah penduduk 6menurut komposisis umur dan jenis kelmain8 di masa yang akan datang berdasarkan asumsi arah perkembangan ertilitas, mortalitas dan migrasi. Data penduduk ndonesia yang dapat dipakai dan dipercaya untuk keperluan proyeksi adalah
40
berasal dari sensus penduduk 6SP8 yang diselenggarakn pada tahun yang berakhir B@C dan sur/ei antar sensus 6S?P:S8 pada tahun yang berakhir BSC.
C:Kegunaan Pr*%eksi Penduduk )asil
proyeksi
penyediaan
beras,
penduduk asilitas
sangat
bermanaat
kesehatan,
asilitas
untuk
perencanaan
pendidikan,
asilitas
perumahan, dan asilitas kesempatan kerja.
D:Pu!"ikasi BP- enang Pr*%eksi Penduduk Ind*nesia = a. Proyeksi Penduduk ndonesia $72$-$73@ b. Proyeksi penduduk ndonesia $73@-$77@ c. Proyeksi Penduduk ndonesia per Propinsi $77@-&@@@ d. Proyeksi Penduduk ndonesia Per Propinsi $770-&@@0
E:-um!er Daa a. Sensus Penduduk 6SP2$, SP3@, SP7@, SP&@@@8. b. Sur/ei Penduduk :ntar Sensus 6S?P:S2@, S?P:S30, dan S?P:S708.
5:&e*de Pr*%eksi :da beberapa cara untuk memproyeksikan jumlah penduduk masa yang akan datang antara lain ! $. %etode %atematik, ada & cara, yaitu! $8 Linear Rate of Growth, ada & cara yaitu ! a8 $rithmathic ate of 0ro#th!ertumbuhan !enduduk $ritmatik ratarata pertumbuhan penduduk dengan jumlah yang sama setiap tahun Pn= P0(1+rn). b8 0eometric ate of 0ro#th!ertumbuhan !enduduk 0eometrik ratarata8!
pertumbuhan
penduduk
menggunakan
dasar
bungan
berbunga 6bunga majemuk8 Pn=P0 (1+r)n. &8 Eksponential
Rate of
Growth(Pertumbuhan Penduduk
Eksponensial ratarata)
41
Pertumbuhan penduduk secara terus menerus setiap hari dengan angka pertumbuhan penduduk yang konstan Pn= P0 ern Dimana ! ! jumlah penduduk pada tahun awal !n ! jumlah penduduk pada tahun ke-n r ! tingkat pertumbuhan penduduk dari tahun awal ke tahun ke-n. n ! banyak perubahan tahun. &. %etode Komponen %etode ini sering digunakan dalam penghitunag proyeksi penduduk. %etode ini melakukan tiap komponen penduduk secara terpisah dan untuk mendapat proyeksi jumlah penduduk total, hasil proyeksi tiap komponen digabungkan. %etode ini membutuhkan data-data sebagai berikut ! $8 Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yang telah dilakukan perapihan 6smothing8. a8 Pola mortalitas menurut umur. b8 Pola ertilitas menurut umur. c8 =asio jenis kelamin saat lahir. d8 Proporsi migrasi menurut umur.
G: Rumus pr*%eksi penduduk = Pn 2 P* > 1 ? r @n Keterangan ! Pn E jumlah penduduk pada tahun n 6ditanyakan8 Po E jumlah penduduk pada tahun @5tahun dasar 6diketahui8 n E jumlah tahun antara @ hingga n r
E tingkat pertumbuhan penduduk pertahun 6 dalam N 8 ontoh soal ! %isalkan pada tahun &@@@ jumlah penduduk indonesia tercatat &@0 juta
jiwa. ingkat pertumbuhan penduduk pertahun adalah $,0 N. #erapakah proyeksi penduduk indonesia pada tahun &@@0Q ;awab !
42
Pn E Po 6 $ O r 8 n E &@0 juta 6 $ O $,0N 8 0 E &@0 juta 6 $ O @,@$0 8 0 E &@0 juta 6 $,@$0 8 0 E &@0 juta 6 $,@22' 8 E &&@ juta ;adi poyeksi penduduk ndonesia untuk tahun &@@0,dengan tingkat pertumbuhan penduduk $,0N pertahun,adalah &&@ juta.
/:-um!er dan daa me*d*"*gi Proyeksi penduduk menurut propinsi, umur, dan jenis kelamin dihitung dengan tehnik komponen. ;enis data yang dibutuhkan untuk keperluan ini adalah penduduk menurut umur dan jenis kelamin, ertilitas, mortalitas, dan perpindahan penduduk, yang diperoleh dari hasil sensus penduduk dan sur/ei rumah tangga. Semua data yang dipakai perlu die/aluasi secara cermat, dan kalau
perlu
diadakan
adjustment
dengan
maksud
untuk
menghapus
kelemahan yang ditemukan. Proyeksi penduduk menurut kotamadya yang disajikan di sini tidak dapat dilakukan dengan teknik komponen seperti diuraikan di atas, karena data untuk keperluan itu yakni ertilitas, mortalitas, dan perpindahan penduduk tidak dapat diperoleh dari hasil sensus. Di negara-negara maju, data
ini
diperoleh
dari
hasil
registrasi
/ital
yang
diadakan
secara
berkesinambungan pada setiap wilayah administrasi. Proyeksi penduduk dihitung dengan menggunakan laju pertumbuhan penduduk
hasil
sensus
yang
terdahulu,
dengan
asumsi
bahwa
laju
pertumbuhan penduduk tersebut juga berlaku pada masa yang akan datang. ehnik ini kurang tepat diterapkan untuk menghitung proyeksi yang jangka waktunya cukup panjang pada masa yang akan datang, karena asumsi yang dipakai biasanya tidak sesuai lagi. Perbaikan proyeksi selalu dilakukan, karena sering terjadi asumsiasumsi yang dibuat mengenai ertilitas 6 fertility 8, mortalitas 6mortality 8, dan migrasi 6migration8 tidak sesuai lagi dengan keadaan data yang baru.
43
BAB PENGENALAN LINIER PR.GRA&&ING
Pengertian linier programming merupakan suatu model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian sumber-sumber yang terbatas secara optimal %odel yang digunakan dalam memecahkan masalah alokasi
sumberdaya perusahaan adalah model
matematis, Semua
ungsi
matematis yang disajikan dalam model haruslah dalam bentuk ungsi linear. Secara umum inear !rogramming ialah salah satu teknik dari =iset *perasi untuk memecahkan persoalan optimasi 6maksimasi atau minimasi8 dengan menggunakan persamaan dan ketidaksamaan linear dalam rangka untuk
44
mencari
pemecahan
yang optimum
dengan memperhatikan
pembatasan-
pembatasan yang ada. Dalam keadaan sumber yang terbatas harus dicapai suatu hasil yang optimum dengan perkataan lain bagaimana caranya agar dengan masukan input yang terbatas dapat menghasilkan keluaran output berupa produksi barang atau jasa yang optimum. Salah satu metoda analisis dalam teknik operasional riset untuk menyelesaikan persoalan pengalokasian sumbersumber
terbatas
adalah
menggunakan
metoda
program linear .
inear
programming akan memberikan banyak sekali hasil pemecahan persoalan, sebagai alternati pengambilan tindakan, akan tetapi hanya ada satu yang optimum
6maksimum
atau minimum8.
%emilih
keputusan berarti
memilh
alternati, tapi yang terpenting adalah pengambilan alternati terbaik the best alternative. Pokok
pikiran
utama
dalam
menggunakan
program
linier
adalah
merumuskan masalah dengan menggunakan sejumlah inormasi yang tersedia, kemudian menerjemahkan masalah tersebut dalam bentuk model matematika. Siat linear mempunyai arti bahwa seluruh ungsi dalam model ini merupakan ungsi yang linear. Karakteristik yang biasa digunakan dalam persoalan linear programming adalah sebagai berikut 6Siringoringo, &@@08! $. Siat linearitas suatu kasus dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa cara. Secara statistik, kita dapat memeriksa kelinearan menggunakan grafk 6diagram pencar8 ataupun menggunakan uji hipotesa. Secara teknis, linearitas ditunjukkan oleh adanya siat proporsionalitas, additi/itas, di/isibilitas dan kepastian ungsi tujuan dan pembatas. &. Siat proporsional dipenuhi jika kontribusi setiap /ariabel pada ungsi tujuan atau penggunaan sumber daya yang membatasi proporsional terhadap level nilai /ariabel. ;ika harga per unit produk misalnya adalah sama berapapun jumlah yang dibeli, maka siat proporsional dipenuhi. :tau dengan kata lain, jika pembelian dalam jumlah besar mendapatkan diskon, maka siat proporsional tidak dipenuhi. ;ika penggunaan sumber daya per unitnya tergantung dari jumlah yang diproduksi, maka siat proporsionalitas tidak dipenuhi.
45
'. Siat additi/itas mengasumsikan bahwa tidak ada bentuk perkalian silang diantara berbagai akti/itas, sehingga tidak akan ditemukan bentuk perkalian silang pada model. Siat additi/itas berlaku baik bagi ungsi tujuan maupun pembatas 6kendala8. Siat additi/itas dipenuhi jika ungsi tujuan merupakan penambahan langsung kontribusi masing-masing /ariabel keputusan. ?ntuk ungsi kendala, siat additi/itas dipenuhi jika nilai kanan merupakan total penggunaaan masing-masing /ariabel keputusan. ;ika dua /ariabel keputusan misalnya merepresentasikan dua produk substitusi, dimana peningkatan volume penjualan salah satu produk akan mengurangi /olume penjualan produk lainnya dalam pasar yang sama, maka siat additi/itas tidak terpenuhi. (.
Siat di/isibilitas berarti unit akti/itas dapat dibagi ke dalam
sembarang level raksional, sehingga nilai /ariabel keputusan non integer dimungkinkan. 0.
Siat kepastian menunjukkan bahwa semua parameter model berupa
konstanta. :rtinya koefsien ungsi tujuan maupun ungsi pembatas merupakan suatu nilai pasti, bukan merupakan nilai dengan peluang tertentu.
Pem!enukan &*de" &aemaik ahap berikutnya yang harus dilakukan setelah memahami permasalahan optimasi adalah membuat model yang sesuai untuk analisis. Pendekatan kon/ensional riset operasional untuk pemodelan adalah membangun model matematik yang menggambarkan inti permasalahan. Kasus dari bentuk cerita diterjemahkan ke model matematik. %odel matematik merupakan representasi kuantitati tujuan dan sumber daya yang membatasi sebagai ungsi /ariabel keputusan. %odel matematika permasalahan optimal terdiri dari dua bagian. #agian pertama memodelkan tujuan optimasi. %odel matematik tujuan selalu menggunakan bentuk persamaan. #entuk persamaan digunakan karena kita ingin mendapatkan
solusi optimum
pada satu titik. 9ungsi
tujuan yang akan
dioptimalkan hanya satu. #ukan berarti bahwa permasalahan optimasi hanya dihadapkan pada satu tujuan. ujuan dari suatu usaha bisa lebih dari satu. etapi pada bagian ini kita hanya akan tertarik dengan permasalahan optimal dengan satu tujuan.
46
#agian kedua merupakan model matematik yang merepresentasikan sumber daya yang membatasi. 9ungsi pembatas bisa berbentuk persamaan 6E8 atau pertidaksamaan 6R atau 8. 9ungsi pembatas disebut juga sebagai konstrain. Konstanta 6baik sebagai koefsien maupun nilai kanan8 dalam ungsi pembatas maupun pada tujuan dikatakan sebagai parameter model. %odel matematika mempunyai beberapa keuntungan dibandingakan pendeskripsian permasalahan secara /erbal. Salah satu keuntungan yang paling jelas adala model matematik menggambarkan permasalahan secara lebih ringkas. )al ini cenderung membuat struktur keseluruhan permasalahan lebih mudah dipahami, dan membantu mengungkapkan relasi sebab akibat penting. %odel matematik juga memasilitasi yang berhubungan dengan permasalahan dan keseluruhannya dan mempertimbangkan semua keterhubungannya secara simultan. erakhir, model matematik membentuk jembatan ke penggunaan teknik matematik dan komputer kemampuan tinggi untuk menganalisis permasalahan. %odel matematik mempunyai kelemahan. idak semua karakteristik sistem dapat dengan mudah dimodelkan menggunakan ungsi matematik. %eskipun dapat dimodelkan dengan ungsi matematik, kadang-kadang penyelesaiannya sulit diperoleh karena kompleksitas ungsi dan teknik yang dibutuhkan. #entuk umum linear programming adalah sebagai berikut! 9ungsi tujuan ! %aksimumkan atau minimumkan < E c $$ O c&& O ... O cnn Sumber daya yang membatasi ! a$$$ O a$&& O ... O a $nn E 5R 5 b$ a&$$ O a&&& O T O a&nn E 5R 5 b & T am$$ O am&& O T O amnn E 5R 5 b m $, &, T, n @ Simbol $, &, ..., n 6i8 menunjukkan /ariabel keputusan. ;umlah /ariabel keputusan 6i8 oleh karenanya tergantung dari jumlah kegiatan atau akti/itas yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Simbol c $,c&,...,cn merupakan kontribusi masing-masing /ariabel keputusan terhadap tujuan, disebut juga koefsien ungsi tujuan
pada
model
matematiknya.Simbol
47
a $$,
...,a$n,...,amn
merupakan
penggunaan per unit /ariabel keputusan akan sumber daya yang membatasi, atau disebut juga sebagai koefsien ungsi kendala pada model matematiknya. Simbol b$,b&,...,bm menunjukkan jumlah masing-masing sumber daya yang ada. ;umlah ungsi kendala akan tergantung dari banyaknya sumber daya yang terbatas. Pertidaksamaan terakhir
6 $, &, T, n @8 menunjukkan batasan non
negati. %embuat model matematik dari suatu permasalahan bukan hanya menuntut
kemampuan
matematik
tapi
juga
menuntut
seni
permodelan.
%enggunakan seni akan membuat permodelan lebih mudah dan menarik. Kasus linear programming sangat beragam. Dalam setiap kasus, hal yang penting adalah memahami setiap kasus dan memahami konsep permodelannya. %eskipun ungsi tujuan misalnya hanya mempunyai kemungkinan bentuk maksimisasi atau minimisasi, keputusan untuk memilih salah satunya bukan pekerjaan mudah. ujuan pada suatu kasus bisa menjadi batasan pada kasus yang lain. )arus hati-hati dalam menentukan tujuan, koefsien ungsi tujuan, batasan dan koefsien pada ungsi pembatas. %asalah keputusan yang biasa dihadapi para analis adalah alokasi optimum sumber daya yang langka. Sumber daya dapat berupa modal, tenaga kerja, bahan mentah, kapasitas mesin, waktu, ruangan atau teknologi 6)ei
Asumsi Linear pro!rammin! %odel linear programming mengandung asumsi-asumsi tertentu yang harus dipenuhi agar defnisinya sebagai suatu masalah linear programming menjadi absah 6:yu, $7718. %embentuk suatu model linear programming perlu diterapkan asumsi-asumsi sebagai berikut.
$.
iniearity
9ungsi obyekti dan kendala haruslah merupakan ungsi linier dan /ariabel keputusan. ingkat peubah atau kemiringan hubungan ungsional adalah konstan. &.
(ivisibility
48
Solusi tidak harus bilangan bulat atau bilangan pecahan dengan demikian /ariabel keputusan merupakan /ariabel kontinu sebagai lawan dari /ariabel diskrit atau bilangan bulat '.
Deterministik
%encerminkan kondisi masa depan maupun sekarang dan keadaan masa depan sangat sulit untuk diketahui. (.
+omogeneity
%emiliki arti yaitu sumber daya yang digunakan dalam proses harus sama 0.
4on negativity
ilai /ariabel keputusan harus H @. 1.
Semua konstanta j : j # j diasumsikan memiliki nilai yang pasti.
-%ara Linear Pro!rammin! %enurut :yu 6$7718, linear programming dilakukan dengan syarat yang berlaku. Syarat tersebut ditentukan agar dalam penyelesaian persoalan dapat ditempuh dengan linear programming, berikut syarat linear programming. $.
ujuan harus jelas
&.
:da benda alternati yang akan dibandingkan
'.
Sumber daya terbatas
(.
#isa dirumuskan secara kuantitati
0.
:danya keterkaitan peubah 6kendala harus sama, bahan baku harus
sama atau keterkaitan8
&e*de#&e*de Linear Pro!rammin! inear
programming
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan
beberapa macam metode sesuai dengan tingkat persoalannya 6Siringoringo, &@@08. %etode-metode tersebut sama-sama dapat memecahkan persoalan yang mengandung beberapa permasalahan. #erikut ini metode yang dapat dilakukan dalam memecahkan persoalan linear programming.
49
$.
%etode aljabar yaitu mempunyai bentuk perhitungan ormulasi
standard dengan mengkombinasi dua /ariabel yang nilainya dianggap nol hingga diperoleh nilai < terbesar. &.
%etode grafk yaitu metode yang digunakan untuk memecahkan
persoalan yang mengandung dua permasalahan. '.
%etode simpleks dapat digunakan untuk memecahkan persoalan
yang mengandung tiga atau lebih permasalahan dan didasarkan pada proses perhitungan ulang supaya mendapat hasil yang optimal. (.
%etode big-m biasanya dipakai untuk memecahkan persoalan yang
memiliki pembatas BEC atau BHC Pengolahan data yang dibuat hanya menggunakan dua metode yaitu menggunakan metode grafk dan simpleks. #erikut ini penjelasan untuk metode grafk dan metode simpleks.
&e*de Gra8k %etode
grafk
adalah suatu
metode
yang ada
dalam
linear
programming yang digunakan untuk memecahkan persoalan yang mengandung dua permasalahan. Prosedur umumnya adalah untuk mengubah suatu deskripti kedalam bentuk masalah linear programming dengan menentukan /ariabel, konstanta, ungsi objekti dan batasan kendala.
Pada metode grafk dilakukan
beberapa tahapan, yaitu 6:yu, $7718! $.
ndetifkasi /ariabel keputusan.
&.
dentifkasi ungsi objekti.
'.
dentifkasi kendala-kendala.
(.
%enggambarkan bentuk grafk dari semua kendala.
0.
ndentifkasi daerah solusi yang layak pada grafk.
1.
%enggambarkan bentuk grafk dari ungsi objekti dan menentukan titik yang memberikan nilai objekti optimal pada daerah solusi yang layak.
2.
%engartikan solusi yang diperoleh.
&e*de -imp"eks %etode simpleks adalah salah satu metode yang ada dalam linear programming yang digunakan untuk memecahkan persoalan yang mengandung tiga permasalahan atau lebih dan didasarkan pada proses perhitungan ulang
50
supaya mendapat hasil yang optimal. ahap paling awal yang diperhatikan dalam metode simpleks ini adalah tiga tahap yang dilakukan pada linear programming yaitu! $.
%asalah harus dapat diidentifkasi sebagai sesuatu yang dapat
diselesaikan dengan linear programming. &.
%asalah yang tidak terstruktur harua dapat dirumuskan dalam model
matematika, sehingga menjadi terstruktur. '.
%odel harus diselesaikan dengan teknik matematika yang dibuat
ahap selanjutnya merupakan tahap teknis yang secara umum ada dalam linear programming 6:yu, $7718. ahap tersebut akan dijelaskan sebagai berikut! $.
%enentukan /ariabel keputusan, dimana maksud dari /ariabel
keputusan ini merupakan simbol matematika yang menggambarkan tingkatan akti/itas
perusahaan.
menggunakan
ahap
metode
ini
sebenarnya
matematik,
dengan
untuk
mempermudah
memutuskan
memakai
dalam simbol
matematik untuk hal yang ingin dihitung. &. %embuat ungsi tujuan, yang dimaksudkan dari ungsi tujuan ini adalah hubungan matematika linier yang menjelaskan tujuan perusahaan dalam terminologi /ariabel keputusan. Setelah ditentukan /ariabel keputusan, kemudian digunakan dalam membuat ungsi 6persamaan matematika8 dari tujuan yang ingin dicapai perusahaan. '.
%embuat batasan 6kendala8 model, maksud dari ungsi batasan
adalah hubungan linier dari /ariabel keputusan yang menunjukkan keterbatasan perusahaan dalam lingungan operasi perusahaan.
Pem*de"an Pers*a"an Linear Pr*gramming %odel +P terdiri dari beberapa (ecision *ariables, sebuah objective function dan beberapa constraints. Sebagai langkah awal dalam membuat model +P harus ditentukan (eecision *ariables.
Fang dimaksud dengan decision
variables disini adalah simbol-simbol matematik yang mewakili banyaknya kegiatan dalam suatu proses operasi. Sebagai
contoh,
suatu
perusahaan
pembuat
barang
elektronik
memproduksi =adio, A dan AD-Player. ;umlah tiap-tiap barang yang diproduksi
51
diberi simbol-simbol $, &, dan '. Simbol-simbol matematik tersebut mewakili produknya. $ E jumlah radio yang diproduksi, & E jumlah A yang diproduksi, dan ' E jumlah AD-Player yang dihasilkan. #erdasarkan perubah 6decision /ariables8 yang sudah dipilih, semua constraints
dan
objecti/e
unction
kemudian
diekspresikan menggunakan
perubah-perubah tersebut. ?ntuk objecti/e unction, selalu ditulis dalam bentuk ma5imise atau minimise dari ungsi yang akan di maksimalkan atau dimimalkan.
Sebagai
contoh, apabila keuntungan yang diperoleh dari penjualan satu =adio =p1@@@, satu A =p(@@@, dan satu AD-Player =p&@@@, maka objecti/e unction untuk mencari keuntungan terbesar ditulis %aimise 1@@@ $ O (@@@ & O &@@@ ' . Perubah
yang
sama
juga
digunakan
untuk
penulisan
constraints.
onstraints dapat berupa pernyataan keterbatasan sumber daya, bisa juga berupa panduan. Sebagai illustrasi misalnya setiap =adio memerlukan waktu pengerjaan & jam sementara untuk A hanya $ jam, sedangkan untuk AD-Player $.0 jam. :dapun sumber daya waktu yang tersedia hanya (@ jam kerja. Dengan demikian constraint nya dituliskan dalam bentuk & $ O $ & O $.0 ' U (@ Selain itu harus pula dipenuhi bahwa $, &, dan ' harus merupakan bilangan bulat 6integer8 karena produk =adio, A dan AD-Player tidak bisa dalam bentuk angka pecahan 6real8. Ditulis dengan simbol! $, &, ' bilangan bulat Dari illustrasi diatas, maka bentuk umum model +P sebagai berikut! %aimise 6or %inimise8 c$ $ O c& & O T O cn n Subject to! a$$ $ O a$& & O T O a$n n 6 U or E or V8 b $ a&$ $ O a&& & O T O a&n n 6 U or E or V8 b & an$ $ O an& & O T O ann n 6 U or E or V8 b n i ! decision /ariables,
52
bi ! constraint le/els, ci ! objecti/e unction coeWcients, aij ! constraint coeWcients
BAB 1 DA-AR DA-AR E6ALUA-I PR.YEK
Pengerian %onitoring dan e/aluasi partisipati adalah mone/ yang dalam pelaksanaannya mengikutsertakan pembelajaran demokrasi dan partisipasi bagi para pelakunya. Pelaku mone/ partisipati adalah pihak orang luar maupun warga masyarakat yang menjadi sasaran program tersebut. :pa konsekuensi dari pendekatan partisipati terhadap sistem perencanaan dan mone/ yang perlu dikembangkanQ entunya aspek pemberdayaan masyarakat dalam penilaian perkembangan, kemajuan dan capaian program merupakan suatu aspek yang luas. Dimensinya bukan hanya ekonomi saja, melainkan juga aspek sosial, politik lokal, kepemimpinan dan keorganisasian, dan lingkungan.
53
:pa yang perlu dimone/ setelah suatu program berjalan, sejak perencanaan sudah perlu dirumuskan bersama masyarakat. Dengan begitu, arah program akan dikembangkan sesuai dengan rencana, dan penilaian 6mone/8 dilakukan utuk melihat apakah rencana itu berjalan atau tidak. %asyarakat menentukan! perkembangan program apa yang penting dipantau dan apa saja indikator capaian program yang akan die/aluasi pada suatu jangka waktu tertentu.
Per!edaan &*ne4 Parisipai( dan N*n Parisipai( -
&*ne4 N*n Parisipai( , Pelaku mone/ adalah pengambil kebijakan atau pelaksana program, bukan masyarakat
-
&*ne4
Parisipai( , melibatkan masyarakat,
agar
mereka
berdaya
melakukan pengukuran terhadap hasil, berdaya untuk mendefnsikan indikator keberhasilan dari %one/, dan berdaya mengupayakan perubahan •
:dapun manaat mone/ partisipati adalah potensial untuk menjadi bentuk baru pengawasan oleh publik yang memberdayakan masyarakat untuk mempengaruhi kebijakan dan tindakan pemerintah, termasuk kebijakan dan praktik dalam perencanaan-penganggaran.
•
#eberapa kategori mone/ partisipati berdasarkan tujuan !
-
%one/ untuk menilai dampak program
-
%one/ untuk menilai kelayakan pengelolaan program
-
%one/ untuk menilai kelayakan kelembagaan program
-
%one/ untuk memperkuat kesetaraan kekuatan negosiasi di antara stakeholder program 6=eport ard Sur/ey dan ?ser #ased Sur/ey8
-
%one/ untuk mendorong akuntabilitas program
Per!andingan 5*kus da"am &*ne4 Parisipai( Kaeg*ri &*ne4 Parisipai( %enilai Dampak
5*kus Da"am &*ne4 - Ketercapaian ujuan5Dampak
%enilai Kelayakan Program
-
=ele/ansi tujuan.dampak
-
4ekti/itas
-
mencapai tujuan 4ektiftas perencanaan
-
4ektiftas pengalokasian sumber
strategi
untuk
daya -
54
4ektiftas metode pelaksanaan
%enilai
Kelayakan
Kelembagaan
Pelaksana Program
-
4ektiftas
mekanisme
-
pengawasan Struktur organisasi pelaksana
-
%ekanisme
pengambilan
keputusan %enilai berbagai perspekti stakeholder
%ekanisme koordinasi
- Pengelolaan SD% lembaga :pakah pengelolaan kegiatan memungkinkan stakeholder -
Secara setara mengartikulasikan kebutuhan, nilai, kepentingan, dan harapan
-
%emahami perbedaan kebutuhan
-
#ekerja sama
-
%embuat dapat
%enilai akuntabilitas publik
-
pihak-pihak akti
marginal
bersuara
dan
bernegosiasi Kesesuaian penggunaan anggaran dengan ketentuan5standar
-
Kesesuaian pengelolaan kegiatan dengan ketentuan5standar
-
Kesesuaian
perumusan
tujuan
dengan ketentuan5standar
&eningkakan rasa perca%a diri mas%araka dengan kemampuan mereka sendiri da"am pr*ses e4a"uasi: Seringkali sta program dan masyarakat merasa tidak memiliki kemampuan dan keterampilan menge/aluasi pekerjaan yang mereka lakukan. %engembangkan metode-metode manajemen yang baik akan meningkatkan rasa percaya diri, keterampilan dan kemampuan mereka. #eberapa cara dapat dilakukan untuk membuat masyarakat lokal merasa dibutuhkan dan memiliki kemampuan dalam proses e/alausi program adalah! -
%erekalah yang paling tahu akan wilayahnya, karakterisitik masyarakat 6kondisi lahan dan musim8
55
-
%ereka paham bagaimana kehidupannya, hubungan masyarakat satu sama lain, siapa yang memiliki kekuasan dan kenapa, bagaimana perasaan masyarakat, nilai-nilai apa yang ada, bagaimana mereka menyelesaikan masalah, dan apa yang mereka harapkan dan tidak harapkan
-
%ereka yang paling tahu apa yang dapat dilakukan, apa yang mesti dihindari, apa yang mesti dipelajari, dan bagaimana mereka menggunakan apa yang telah dipelajari
-
%ereka telah tahu banyak tentang program, 6seperti, mana program yang lalu, sekarang, dan masa yang akan datang8 sementara sta program hanya tahu yang bersiat detail seperti pendanaan.
-
%ereka telah sangat terbiasa dengan program monitoring berkala, seperti mengumpulkan inormasi dan data-data statistik, melakukan sur/ey, membuat laporan dan mengadakan berbagai pertemuan.
•
Keuntungan %one/ Partisipati
-
%enguji isu-isu rele/an dengan melibatkan pelaku utama perancangan sistem monitoring dan e/aluasi
-
%eningkatkan pembelajaran partisipan5pelaku program dan kinerjanya serta
meningkatkan
pemahaman
mereka
terhadap
sudut
pandang
pemangku kepentingan lainnya. -
%eningkatkan keterampilan dalam pelaksanaanmmonitoring dan e/aluasi
-
%emobilisasi kerjasama antar pemangku kepentingan, dan membangun komitmen bersama
kepada
tindakan
yang
direkomendasikan dalam
e/aluasi. -
%eningkatkan kemungkinan dan peluang terhadap inormasi dari kegiatan e/aluasi untuk digunakan bagi peningkatan kinerja.
•
Kelemahan %one/ Partisipati
•
Dipandang sebagai kurang objekti karena sta program, penerima manaat dan pemangku kepentingan lainnya, mungkin, berpartisipasi karena adanya kepentingan tertentu atas diri atau kelompoknya.
•
Kurang berguna dalam mengakomodir aspek-aspek yang mempunyai tingkat teknis tinggi
56