Tugas Review Jurnal Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kajian Pariwisata Dosen Pengampu: Prof. Dr. Warto, .hum
!leh: "i#ih $is%atul "arokhah &': ()*+*-**-
PR!R$ K$J'$& /UD$0$ P$(1$($RJ$&$ U&'23R('T$( (3/34$( $R3T -*+
PARIWISATA PENDUKUNG OTENTISITAS
akalah ini mem5ahas tentang pariwisata se5agai pen6ukung otentisitas. akalah ini 5erpen6apat 5ahwa penggam5aran peran pariwisata %ang menga5aikan janji 6an potensi pariwisata untuk 5ertin6ak ti6ak han%a se5agai pemain pengganti, tetapi juga se5agai katalis, untuk eksistensi keaslian. akalah ini menga7u pa6a teori fenomenologi 8ei6egger 6an eksistensialisme (artrean untuk mengungkapkan peran %ang 6imainkan oleh pariwisata 6alam men6orong a6opsi sikap otentik. (e5uah hu5ungan sejajar %ang 6itarik antara pariwisata
6an
8ei6egger
(pielraum,
%ang
menawarkan
ruang
reflektif
untuk
pertim5angkan pilihan hi6up 6an untuk men6orong peru5ahan, jika 6iperlukan, apa5ila wisatawan telah kem5ali ke rumah. PENDAHULUAN: MAKNA KEASLIAN
Keaslian a6alah istilah %ang telah lama 6i5ahas 6an 6iper6e5atkan 6i ranah kajian pariwisata9 per5e6aan konseptualisasi 6an penggunaan %ang telah 6ikemukakan oleh 5er5agai pen6apat para ahli, mengaki5atkan mun7uln%a sejumlah artikel aka6emis tentang su5jek keaslian 6alam 5e5erapa tahun terakhir. (teiner 6an Reisinger -**a; men%atakan 5ahwa istilah keaslian %ang 6imun7ulkan 6alam ranah pariwisata a6a 6ua 7ara %ang 5er5e6a:
>;. enurut Wang +>>>; menjelaskan 5ahwa, wisatawan %ang men7ari eksistensi keaslian %ang ;. Pariwisata menawarkan kehi6upan sementara >>; mengi6entifikasi tiga konseptualisasi keaslian. Pen6ekatan o5jektivis men%angkut sejauh mana mengelilingi o5jek otentik 6an asli. 1ohen +>)>; men%atakan 5ahwa ke5era6aaan keaslian a6alah non sina que 6ari pengalaman wisata, meskipun, menurut a71annell -**+;, maka semakin sulit 6i6apat 6alam mengha6api suatu %ang tum5uh se7ara homogenisasi %ang men%angkut tujuan 6an pengalama seseorang. a71annell menemukan se5uah respon sema7am antiApariwisata %ang
menjanjikan ken%ataan 5ukan han%a seke6ar pengalaman wisata. Pan6angan pen6ekatan konstruktivis terha6ap keaslian a6alah se5agai pro%eksi sosiokultural, %ang menghasilkan <5er5agai versi arti 6ari otentisistas terha6ap o5jek %ang sama <Wang, +>>>, hal. ?@-;. $khirn%a, pen6ekatan postmo6ernis men6ekonstruksi gagasan asli 6an menga5urkan 5atas antara palsu 6an n%ata. enurut Wang +>>>;, para postmo6ernis mem5uka konsep tentang eksistensi keaslian a6alah se5agai pengalaman alternatif untuk o5jek keaslian. 3ksistensi keaslian 6igam5arkan oleh Wang se5agai aktivitas %ang 5erhu5ungan 6engan negara sen6iri: ini 5ertin6ak se5agai ; menunjukkan 6alam stu6i mereka terha6ap ga%a hi6up migrasi. !rang mungkin meninggalkan ga%a hi6up negatif %ang 6irasakan han%a untuk mengejar eksistensi otentik %ang menunjuk pa6a kata
hi6up
6an
mengarah
kepa6a
peningkatan
kualitas
hi6up
6i
mana
pekerjaankeseim5angan hi6up %ang kon6usif untuk kesejahteraan hal. +*;. ra5urn -**+; mem5erikan pemahaman %ang sama 6alam men%atakan 5ahwa setelah perjalanan, wisatawan merasa )>;. 7'nt%re -**); mengamati,
kejenuhan 6engan hal E hal men%enangkan p. ?*@;. 36ensor -**+; mengamati, wisatawan mem5awa C-: +F-;. Para wisatawan sering mengeluh 5ahwa tari E tarian 6aerah terlalu panjang, lam5an repetitive atau monoton. (e5agai antisipasin%a, G5roker E 5rokerG ke5u6a%aan, %aitu mereka %ang 5ergerak 6alam in6ustr% pariwisata memaksa mas%arakat untuk mengu5ah pertunjukan terse5ut, agar sesuai 6engan keinginan wisatawan. Ur5anovi7s +>)C: C>;, (eiring 6engan meningkatn%a 6ominasi nilai ekonomi, komo6itas atas ke5u6a%aan selalu terlihat sangat menonjol 6i semua 6aerah wisata reenwoo6, +>)C: +*F;, warisan 5u6a%a juga telah 5eru5ah fungsi menja6i mo6al pariwisata pi7ar6, +>>*: +F;. Disamping masalah komo6itisasi 6an penurunan nilai seni, masalah keaslian juga sangat sering menja6i per6e5atan, 5aik keaslian kesenian, maupun keslian mas%arakat 6an ke5u6a%aan. &amun konsep keaslian itu sen6iri a6alah sesuatu %ang sangat pro5lemati7. $6a 5e5erapa permasalahan %ang sangat men6asar 6alam mem5i7arakan keaslian ini. /er5i7ara masalah keaslian, umumn%a 7itra %ang ter5a%angkan a6alah a6an%a mas%arakat %ang 6i7irikan oleh kea6aan%a %ang alami, primitive, 6an eksotik. Ken%ataan%a ti6aka a6a satu ke5u6a%aanpun %ang sepenuhn%a statis, %ang ti6ak 5eru5ah 6alam 6en%ut waktu. (emua mas%arakat 6an ke5u6a%aan%a selalu 5eru5ah, walaupun 6engan laju peru5ahan %ang 5er5e6a. enurut 3rik 1ohen +>>C; mengemukakan 5ahwa keaslian a6alah sesuatu %ang negotia5le, karena keaslian a6alah suatu konsep %ang merupakan hasil konstruksi so7ial 6an sangat kontekstual. Terle5ih 6alam kaitan%a 6engan pariwisata, keaslian 5ukanlah sesuatu %ang statis, karena wisatawan sen6iri 5ukanlah 7onsumer pasif melainkan 7onsumer aktif, %ang turut menentukan tingkat keaslian seuatu mas%arakat atau
ke5u6a%aan. (eperti haln%a jika kita 5er5ia7ara tentang keaslian 6ari souvenir atau oleh E oleh %ang 6itawarkan 6i tempat E tempat pariwisata tentu saja makna keaslian ini 5erkaitan 6engan material %ang 6igunakan, 5en6a E 5en6a itu 6ikatakan asli 5ila material %ang 6igunakan se7ara mentra6isi, %aitu material lo7al 6an alami. Keaslian juga 5erartijika kar%a seni itu menggunakan 5ahan E 5ahan tra6isional, alami, 6ikerjakan 6engan tangan 5ukan mesin; 6an seniman%a a6alah orang asli. MENGHADAPI KECEMASAN; MENGADOPSI SEBUAH SIKAP ASLI
8ei6egger 5erpen6apat 5ahwa manusia 6alam proses pen7iptaan%a, 6ari waktu ke waktu akan mempertan%akan eksistensi hi6up mereka, 6an 6alam proses seperti ini sejatin%a mereka telah memiliki se5uah keinginan untuk mengetahui makana keaslian. (elanjutn%a, konfrontasi 6engan faktisitas eksistensi ti6ak 5isa 6ihin6ari, ke7emasan laten 6alam semua makhluk9 itu ti6ak 5isa 6ihin6ari. 8ei6egger 5er5i7ara tentang mereka %ang melarikan 6iri ke5enaran: %ang sesunggunh%a mem5uatn%a menghin6ari itu semua. hlm. F));. olom5 +>>@; menunjukkan, in6ivi6u otentik merujuk pa6a FF; menjelaskan, 5ahwa in6ivi6u terikat untuk mengekspresikan ke5e5asan etis, se6emikian rupa sehingga mereka ti6ak men%angkal, tetapi men6orong, ke5e5asan sesama manusia. PARIWISATA DAN THE SPIELRAUM
8ei6egger memperkenalkan istilah (pielraum ruang 5ermain a6alah terjemahan harfiah; untuk menunjukkan se5uah tempat 6alam ruang 6an waktu 6i mana hiatus 6alam %ang terja6i setiap hari 6apat 6i5uat. (e5uah terjemahan %ang le5ih 5ernuansa a6alah
6itawarkan oleh 'nwoo6 +>>>; %ang men6efinisikan se5agai 5erikut: 6alam 5ermain 6engan, sisi ruang, kelonggaran, 6i ruang 5e5as. 8al ini 6ipahami se5agai penangguhan hukuman 6ari ever%6a%ness, %ang memungkinkan seorang in6ivi6u untuk menja6i 5ijaksana. enurut $ler5% -*++;, memfasilitasi keheningan 6an refleksi, %ang kon6usif untuk kesejahteraan. enurut 8ei6egger, setiap harin%a orang 5erpaling 6ari ke6ua keter5atasan 6an masa 6epan hlm. F--;. akalah ini menawarkan paralel antara (peilraum %ang 6i5a%angkan oleh 8ei6egger 6an ruang untuk refleksi %ang 6itawarkan oleh pariwisata. 0aitu se5uah penawaran tempat istirahat 6ari rutinitas9 6alam 5ahasa 8ei6eggerian, itu memungkinkan jenis ekstasi, gerakan 6i luar stasis, %ang memungkinkan wisatawan jika mereka memilih untuk melakukann%a; untuk 5er6iri jauh 6ari kehi6upan rutin mereka 6an untuk merenungkan hal %ang 5erkaitan 6engan eksistensi. Wang +>>>; menunjukkan, penawaran akses pariwisata khususn%a untuk ruang alam 5awah sa6ar 5ahwa wisatawan mungkin ti6ak menggunakan 6alam kehi6upan sehariAhari mereka, 6i mana mereka se7ara efektif 6apat menunjukkan 6iri asli mereka. (elanjutn%a, tujuan tempat pariwisata, hotel, lingkungan, makanan suppl%Akualitas semua ini akan meme6iasi pengalaman keseluruhan 6an kemiringan wisatawan untuk refleksi. akalah ini 5erpen6apat 5ahwa konsep pariwisata se5agai ruang (peilraum mengingatkan kita ke rute lain %ang 6itawarkan oleh eksistensi keaslian pariwisata. pariwisata se5agai katalis untuk otentisitas hi6up. (o7rates mern%atakan 5ahwa, pariwisata memungkinkan orang untuk memeriksa 6an mengevaluasi kehi6upan mereka terha6ap apa %ang telah mereka lakukan. /rown -**>; menawarkan konsep 5ahwa pariwisata ti6ak han%a mem5eri kesempatan untuk kesenangan tetapi juga untuk eksplorasi 6iri. pariwisata %ang memiliki potensi untuk meru5ah perilaku 6an nilaiAnilai terse5ut, termasuk wisatawan pen6i6ikan, relawan luar negeri 6an 5a7kpa7kers. PANGGILAN HATI NURANI
enurut 8ei6egger, kita mengalami krisis i6entitas terha6ap permasalahan eksistensi keaslian jika kita hi6up 6alam keti6akotentisitas. 8ei6egger men%atakan 5ahwa hati nurani memanggil kita untuk hi6up otentik, untuk men%a6ari 5ahwa selalu
sesuatu %ang harus 6iselesaikan <hlm. -)>;. 8ati nurani, %ang le5ih aktif 6alam ruang kosong %ang a6a 6alam 6iri setiap manusia, 5ertin6ak se5agai panggilan untuk 6iri untuk men7apai potensin%a. Panggilan 6iri ini kem5ali 6i keterasingkan 6an tersesat9 6alam men7apai suatu hasrat %ang ingin kem5ali <hlm. ?+;. &amun, 8ei6egger men%atakan 5ahwa menanggapi panggilan hati nurani 5erarti siap mengha6api ke7emasan. Di5utuhkan ke5eranian hi6up 6alam eksistensi otentik, se5agai pilihan %ang sulit %ang mungkin harus 6i5uat, %ang mungkin 5enar atau mungkin ti6ak 5enar. 8ei6egger mengakui, >+;, %ang 5erpen6apat 5ahwa kerugian 6an aktualisasi 6iri saling terkait. Jika resiko in6ivi6u memasuki transisi 6alam hi6up, mereka akan mengha6api gangguan, tapi ini sangat 6iperlukan untuk perkem5angan mereka '5i6;. tetapi harus 6i7atat 5ahwa ti6ak semua peru5ahan mungkin meli5atkan gangguan, 6an pa6a orang %ang ti6ak per7a%a terha6ap otentisitas tentu 6ia akan mem5erontak, konvensional 6an ti6ak 5ertanggung jawa5. Dengan 6emikian keaslian 6apat 6i7apai 6alam kehi6upan sehariAhari, 5erupa tin6akan ke7il seperti 5erolahraga, melakukan ho5i, menonton T2 atau mengikuti 6iet sehat. /er6asarkan makalah ini 6apat kita simpulkan 5ahwa otentisitas %ang merujuk pa6a i6entitas terle5ih lagi 6alam pariwisata telah 5an%ak men6apat pengaruh 6ari mo6ernism 6an postmo6ernisme. (e6ikit pen6apat sa%a mengenai makalah %ang telah 6itulis oleh 4orraine /row5 ini memiliki topi7 5ahasan %ang menarik namun sa%angn%a 5ahasa %ang 6ia gunakan se5agai me6ia komunikasi 6engan pem5a7an%a sangatlah sulit untuk 6ipahami. /an%ak kosa kata %ang 6ia gunakan %ang ti6ak 5ias 6itemukan 6alam kamus. (ehingga mungkin menim5ulkan kesalahpahaman 6alam menangkap tujuan si penulis.