RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BAB 2 ( Pertemuan 2)
Sekolah
:
SMP KARTIKA XIX-2
Mata Pelajaran
:
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas/Semester
:
VIII (Delapan) / 1 (Satu)
Sub Materi
:
Kedudukan dan Fungsi UUD Negara Republik Indonesia
Alokasi Waktu
:
2 x 40 Menit
Pertemuan
:
1 x Pertemuan
Kompetensi Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
A. Kompetensi Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
No
Kompetensi Dasar
1
1.2
Menghargai makna, kedudukan dan fungsi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai bentuk sikap beriman dan bertakwa.
2
2.1
Indikator Pencapaian Kompetensi 1.2.1
Berpikir positif dalam memaknai kedudukan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara adil sebagai bentuk sikap beriman dan bertakwa. 1.2.2 Berpikir positif dalam memaknai fungsi UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara adil sebagai bentuk sikap beriman dan bertakwa.
Mendukung makna, 2.1.1 Berperilaku Jujur di masyarakat kedudukan dan fungsi dengan melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara konstitusi Negara serta Republik Indonesia Tahun peraturan perundangan lainnya 1945, serta peraturan sesuai dengan Undang-Undang perundangan lainnya sesuai Dasar Negara Republik dengan Undang-Undang Dasar Indonesia Tahun 1945. Negara Republik Indonesia 2.1.2 Berperilaku menghargai 1945. martabat manusia di masyarakat dengan melaksanakan konstitusi Negara serta peraturan perundangan lainnya sesuai dengan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2.1.3 Berperilaku patriotik di masyarakat dengan melaksanakan konstitusi Negara serta peraturan perundangan lainnya sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2.1.4 Berperilaku demokratis di masyarakat dengan melaksanakan konstitusi Negara serta peraturan
perundangan lainnya sesuai dengan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2.1.5 Berperilaku menghargai hasil karya orang lain di masyarakat dengan melaksanakan konstitusi Negara serta peraturan perundangan lainnya sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3
3.1 Menelaah makna, kedudukan 3.1.1 Menjelaskan Kedudukan dan dan fungsi Undang-Undang Makna Pembukaan UUD Dasar Negara Republik Negara Republik Indonesia Indonesia Tahun 1945, serta Tahun 1945. peratuan perundangan- 3.1.2 Menelaah makna hubungan undangan lainnya dalam Pembukaan Undang-Undang sistem hukum nasional. Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dan Proklamasi Kemerdekaan. 3.1.3 Mengidentifikasi kedudukan dan fungsi UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945. 3.1.4 Makna peraturan perundangan dalam system hukum nasional.
4
4.1
Menyajikan hasil telaah makna, kedudukan dan fungsi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam penerapan kehidupan sehari-hari.
4.1.1
4.1.2
Mengaplikasikan makna, kedudukan dan fungsi UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kehidupan sehari hari. Melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Peraturan Perundangundangan.
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran: Sikap Spiritual: 1. Peserta didik dapat berpikir positif dalam memaknai kedudukan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara adil. 2. Peserta didik dapat berpikir positif dalam memaknai fungsi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara adil sebagai bentuk sikap beriman dan bertakwa. Sikap Sosial: 1. Peserta didik mampu berperilaku Jujur di masyarakat dengan melaksanakan konstitusi Negara serta peraturan perundangan lainnya sesuai dengan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2. Peserta didik mampu menghargai martabat manusia di masyarakat dengan melaksanakan konstitusi Negara serta peraturan perundangan lainnya sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Peserta didik dapat berperilaku patriotik di masyarakat dengan melaksanakan konstitusi Negara serta peraturan perundangan lainnya sesuai dengan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 4. Peserta
didik
mampu
berperilaku
demokratis
di
masyarakat
dengan
melaksanakan konstitusi Negara serta peraturan perundangan lainnya sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 5. Peserta didik mampu menghargai hasil karya orang lain di masyarakat dengan melaksanakan konstitusi Negara serta peraturan perundangan lainnya sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945. Pengetahuan: 1. Peserta didik dapat menjelaskan Kedudukan dan Makna Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2. Peserta didik dapat menelaah makna hubungan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dan Proklamasi Kemerdekaan. 3. Peserta didik dapat mengidentifikasi kedudukan dan fungsi UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945.
4. Peserta didik dapat memahami makna peraturan perundangan dalam system hukum nasional. Keterampilan: 1. Peserta didik mampu mengaplikasikan makna, kedudukan dan fungsi UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kehidupan sehari hari. 2. Peserta didik mampu melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Peraturan Perundang-undangan. C. Materi Pembelajaran A. Kedudukan dan Fungsi UUD Negara Republik Indonesia 1.
Kedudukan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945. Kata “Konstitusi” berarti “pembentukan”, berasal dari kata kerja yaitu
“constituer ” (Perancis) atau membentuk. Konstitusi Ko nstitusi membentuk atau membangun negara, dengan demikian konstitusi mengandung makna awal permulaan dari segala peraturan perundang-undangan tentang negara. Belanda menggunakan istilah “Grondwe “Grondwet” t” yaitu berarti suatu undang-undang undang -undang yang menjadi dasar ( grond ) dari segala hukum. Indonesia menggunakan istilah Grondwet menjadi Undangundang Dasar. Sementara itu E.C.S. Wade menyatakan, bahwa Undang-Undang Dasar adalah naskah yang memaparkan rangka dan tugas-tugas pokok dan badan badan pemerintahan suatu negara dan menentukan pokok-pokok cara kerja badan badan tersebut. Kostitusi memuat suatu aturan pokok (fundamental) mengenai sendi-sendi pertama untuk menegakkan suatu bangunan bangunan besar yang disebut disebut negara. Sendi-sendi fundamen kokoh, untuk membangun membangun bangunan negara. Ada dua macam konstitusi di dunia, yaitu “Konstitusi Tertulis” (Written ( Written Constitution) Constitution) dan “Konstitusi Tidak Tertulis” (Unwritten (Unwritten Constitution), Constitution), ini diartikan seperti halnya “Hukum Tertulis” ( geschreven geschreven recht ) yang termuat dalam undang-undang undang-undang dan “Hukum Tidak Tertulis” Tertulis” (ongeschreven (ongeschreven recht ) yang berdasar adat kebiasaan. Dalam karangan “Constitution of Nations”, Nations ”, Amos J. Peaslee menyatakan hampir semua negara di dunia mempunyai konstitusi tertulis, kecuali Inggris dan Kanada. Motivasi yang menjasi latar belakang pembuatan UUD bagi negara yang satu berbeda dengan negara yang lain, hal ini dapat disebabkan karena beberapa hal, antara lain, sejarah
yang dialami oleh bangsa yang bersangkutan, cara memperoleh kemerdekaan bangsanya, situasi dan kondisi pada saat menjelang kemerdekaan ke merdekaan bangsanya, dan lain sebagainya. Menurut pendapat Bryce (1901: 151), hal-hal yang menjadi alasan sehingga suatu negara memilliki UUD NRI Tahun 1945, terdapat beberapa macam, sebagai berikut: 1. Adanya kehendak para warganegara yang bersangkutan agar tejamin hakhaknya, dan bertujuan untuk mengatasi tindakan-tindakan para penguasa negara tersebut. 2. Adanya kehendak dari penguasa negara dan atau rakyatnya untuk menjamin agar terdapat pola atau system tertentu atas pemerintah negaranya. 3. Adanya kehendak para pembentuk negara baru tersebut agar terdapat kepastian tentang cara penyelenggaraan ketatanegaraannya. 4. Adanya kehendak dari beberapa negara semula masing-masing berdiri sendiri, untuk menjalin kerjasama. Berdasarkan pendapat Bryce tersebut di atas, motivasi adanya UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang sekarang lebih dikenal UUD NRI Tahun 1945 adalah adanya kehendak para Pembentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia sesaat setelah Proklamasi Kemerdekaan RI , tepatnya pada tanggal 18 agustus 1945. Hal ini ditujukan agar terjamin penyelenggaraan Ketatanegaraan NKRI secara pasti (adanya kepastiaan hukum), seperti menurut pendapat Bryce pada nomor 3 tersebut di atas, sehingga sehingga stabilitas nasional dapat terwujud. 2. Sifat dan Fungsi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Sifat Konstitusi dikelompokkan di antaranya a. Konstitusi tertulis, apabila konstitusi itu tertulis dalam satu naskah yang telah diratifikasi oleh lembaga legislative, konstitusi yang tidak tertulis dalam satu naskah. b. Konstitusi tidak tertulis c. Konstitusi fleksibel – fleksibel – rigid. rigid. Konstitusi yang dikatakan fleksibel (luwes) atau rigid (kaku) dapat ditinjau dari dua sudut pandang, yaitu sebagai berikut.
1. Dilihat dari cara mengubah Undang-Undang Dasar Suatu UUD dikatakan fleksibel (luwes) jika cara mengubah UUD tidak sulit atau tidak memerlukan cara-cara yang istimewa. Tetapi jika cara mengubah UUD itu memerlukan cara yang tidak mudah, UUD tersebut dapat dikatakan rigid. 2. Mudah tidaknya mengikuti perkembangan zaman Suatu konstitusi dikatakan fleksibel apabila konstitusi tersebut dapat me ngikuti perkembangan zaman. Sebaliknya, suatu konstitusi dikatakan rigid apabila tidak dapat mengikuti perkembangan zaman Dari pemaparan di atas, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 memiliki sifat sebagai berikut. 1. Tertulis,
rumusannya
jelas, merupakan
suatu
hukum hukum yang mengikat
pemerintah sebagai penyelenggara negara, maupun mengikat bagi setiap seti ap warga negara. 2. Singkat
dan
aturan-aturan
supel, memuat
aturan-aturan, yaitu
memuat
pokok yang setiap kali harus dikembangkan sesuai dengan
perkembangan zaman, serta memuat hak-hak asasi manusia. 3. Memuat
norma-norma, aturan-aturan, serta ketentuan-ketentuan yang dapat
dan harus dilaksanakan secara konstitusional. 4. Merupakan peraturan hukum positif yang tertinggi; juga sebagai alat kontrol terhadap peraturan perundang-undangan yang lebih rendah dalam hierarki tertib hukum Indonesia. Dalam kedudukan yang demikian itu, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 memiliki fungsi sebagai berikut. 1. Alat Kontrol UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai alat kontrol apakah aturan hukum yang lebih rendah sesuai atau tidak dengan norma hukum yang lebih tinggi, yaitu UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2. Pengatur UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga berperan sebagai pengatur bagaimana kekuasaan negara disusun, dibagi, dibagi, dan dilaksanakan. c) 3. Penentu
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga berfungsi sebagai penentu hak dan kewajiban negara, negara, aparat negara, dan warga negara. D. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan
: Scientifik
2. Metode
: Diskusi
3. Model
: Word Square
E. Media Pembelajaran
a. Media Pembelajaran b. Alat
: :
c. Sumber
:
Powerpoint presentation LCD projector, laptop, white board, board marker . Buku paket Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII, hal. 25-35, Edisi Revisi Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016.
F. Langka-langkah Langka-langkah Pembelajaran Pembelajaran No.
Kegiatan Belajar
Alokasi Waktu
1
15 menit Kegiatan Pendahuluan a. Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan melakukan berdoa, mengecek kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar. Secara khusus meminta peserta didik membuka buku teks yang memuat materi Kedudukan Peraturan Perundangan dalam Sistem Hukum Nasional b. Guru melakukan apersepsi melalui lagu Garuda Pancasil dan mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari dengan materi pada bab sebelumnya. c. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran serta peta konsep yang akan dicapai d. Guru membimbing peserta didik melalui tanya tan ya jawab tentang manfaat proses pembelajaran.
Keterangan
e. Guru menjelaskan materi pokok dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik 2
90 menit Kegiatan Inti a. Terlebih dahulu guru membangun pemikiran kritis dengan meminta peserta didik untuk mengamati gambar di LKS b. Guru menambahkan penjelasan dari jawaban peserta didik mengenai gambar terkait peraturan perundangan. c. Guru menjelaskan terkait materi kedudukan peraturan perundangan a. Guru dapat membimbing pertanyaan peserta didik sesuai tujuan pembelajaran. b. Guru memberi kesempatan terlebih dahulu kepada peserta didik untuk menjawab pertanyaan temannya kemudian guru menambahkan penjelasan atas pertanyaan dan jawaban yang diajukan peserta didik. a. Sebelum memulai model pembelajaran, terlebih dahulu guru menjelaskan langkahlangkah model pembelajaran Word Square. b. Guru membagi para siswa ke dalam 5 kelompok. c. Guru meminta siswa untuk mencari dari berbagai sumber dan menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam kotak sesuai jawaban secara vertikal, horizontal maupun diagonal.. d. Guru memastikan setiap kelompok mempunyai sumber belajar lain seperti buku penunjang atau internet untuk memudahkan siswa mencari informasi terkait materi e. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan jawaban yang ada dalam lembar pertanyaan sesuai jawaban yang benar. f. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari sumber belajar lain a. Kemudian guru melakukan konfirmasi terkait hasil jawaban dari setiap kelompok.
3
Kegiatan Penutup a. Guru membimbing peserta menyimpulkan materi pembelajaran.
15 menit
didik
b. Guru mulai memberikan komentar tentang hasil diskusi serta memberikan klarifikasi sebagai penegasan dikaitan dengan materi yang telah dipelajari. c. Guru melakukan refleksi pembelajaran melalui berbagai cara seperti tanya jawab tentang apa yang sudah dipelajari, apa manfaat pembelajaran, apa perubahan sikap yang perlu dilakukan. d. Guru menjelaskan sedikit mengenai rencana pertemuan berikutnya dan memberikan tugas. e. Mengakhiri pembelajaran dengan do’a dan mengucapkan hamdallah. G. Penilaian Hasil Pembelajaran Pembelajaran a. Penilaian Kompetensi Sikap
Teknik penilaian kompetensi sikap dapat menggunakan observasi. Penilaian dilakukan secara terus menerus selama proses pembelajaran. Format penilaian sikap dapat menggunakan format penilaian sikap sebagai mana diuraikan di bawah ini. Pedoman Pengamatan Sikap
Kelas
:
Hari, Tanggal
:
Pertemuan Ke-
:
Materi Pokok
:
Sikap yang dinilai: 1. Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas konsensus nasional Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa. 2. Mengembangkan sikap yang mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.
No
1
Nama Peserta Didik
Ani
Aspek Penilaian Mensyukuri Tenggang Pancasila Rasa
4
4
Peduli
Tanggng Jawab
3
3
Kerjasam a 4
Skor penilaian menggunakan skala 1-4, yaitu seba gai bentuk. Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai aspek sikap yang dinilai. Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai aspek sikap yang dinilai. Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai aspek si kap yang dinilai. Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai dengan aspek si kap yang dinilai. b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
a. Teknik
: Observasi Selama Diskusi
b. Bentuk Instrumen
: Soal Uraian
a. Teknik Penilaian b. Bentuk Instrumen
: Tes Tertulis dan Penugasan : Lembar Tes Uraian dan Lembar Tugas
c. Kisi-kisi Tes Tertulis :
No.
Indikator
Butir Instrumen
1. Menjelaskan pengertian Konstitusi.
Apa yang kamu ketahui tentang pengertian Konstitusi?
2. Menyebutkan latar belakang yang
Apa yang melatarbelakangi warga negara Indonesia harus mengetahui fungsi dari UUD 1945?
menyebabkan peserta didik mengetahui fungsi dari UUD 1945 3. Menyebutkan contoh konkret fungsi dari UUD 1945
Sebutkan 4 contoh konkret fungsi dari UUD 1945!
4. Menjelaskan makna UUD 1945 1945 sebagai sebagai Jelaskan makna UUD 1945 sebagai Konstitusi! Konstitusi 5. Menyebutkan contoh-contoh pengamalan UUD 1945 di lingkungan lingkungan sekolah
Sebutkan empat contoh pengamalan UUD 1945 di lingkungan sekolah!
Adapun kriteria skor diantaranya adalah sebagai berikut. Skor 1 jika jawaban hanya berupaya menjawab saja. Skor 2 jika jawaban berupa mendefinisikan. Skor 3 jika jawaban berupa mendefinisikan dan sedikit uraian. Skor 4 jika jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan logis. Nilai = Skor Perolehan x 2 c. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan/saran, serta mengapresiasi pada saat menyampaikan hasil telaah. Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil telaah tel aah dapat menggunakan format di bawah ini, dengan ketentuan aspek penilaian dan rubriknya dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta keperluan guru. Kemampuan
Kemampuan
Memberi
Mengapres
Bertanya
Berargumentasi
Masukan
iasi
Nama Peserta
No
Didik
4
3
2
1
4
3
2
1
4 3
2
1 4 3 2
1 2 dst Keterangan : Diisi dengan tanda ceklist Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang Nilai = Skor Perolehan × 50 2 Pedoman Penskoran No
Aspek
1
Kemampuan Bertanya
2
Kemampuan Berargumentasi
Penskoran Penskoran
Skor 4 apabila selalu bertanya. Skor 3 apabila sering bertanya. Skor 2 apabila kadang-kadang bertanya. Skor 1 apabila tidak pernah bertanya. Skor 4 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas. Skor 3 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak jelas. Skor 2 apabila materi/jawaban benar, tidak rasional, dan tidak jelas.
1
3
Memberi Masukan
4
Mengapresiasi
Skor 1 apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional, dan tidak jelas. Skor 4 apabila selalu memberi masukan. Skor 3 apabila sering memberi masukan. Skor 2 apabila kadang-kadang memberi masukan. Skor 1 apabila tidak pernah memberi masukan. Skor 4 apabila selalu memberikan pujian. Skor 3 apabila sering memberikan pujian. Skor 2 apabila kadang-kadang memberi pujian. Skor 1 apabila tidak pernah memberi pujian.
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Bandung, 10 Oktober 2017 Guru PPL
Sri Oetami, S.Pd
Tresa Eka Nuranisa
NIP. 197301082008012001 197301082008012001
NIM. 1406781