Oleh : D3 kebidanan / IV E Dessy Selvia M.
250010201
Diah Kusuma A.
250010202
Elfa Rohmania Y.
250010205
Galuh Dea S U.
250010210
Ruptura sinus marginalis · Ruptura sinus marginalis, bila hanya sebagian kecil pinggir plasenta yang terlepas. Solusi Solusio o plasent plasenta a ringan ringan.. Sang Sang ibu akan dirawa dirawatt diruma dirumah h sakit sakit dengan dengan peng engawas awasan an khus khusu us jika jika usi usia keh kehamil amilan an kura kuran ng dari ari 36 ming mingg gu, pendarahannya berhenti dan ibu tidak merasakan sakit lagi. Namun jika pendar pendaraha ahanny nnya a tidak tidak berhe berhenti nti dan dari dari USG terde terdetek teksi si makin makin banyak banyak bagian plasenta yang terlepas, kandungan akan diakhiri oleh dokter. Jika janin dideteks dideteksii masih masih hidup, hidup, akan diselamatk diselamatkan an dengan dengan operasi operasi caesar. caesar. Namun Namun jika jika janin janin diketa diketahui hui sudah sudah menin meningg ggal, al, dokter dokter akan akan memec memecahk ahkan an ketuban agar janin bisa dilahirkan. Etiologi/penyebab Etiol tiolog ogii solu solusi sio o pla plasent senta a belu belum m dike diketa tahu hui. i. Keada eadaan an predisposisi/pemicu predisposisi/pemicu timbulnya solusio plasenta, yaitu: • • • • • • •
• • •
berik erikut ut
merup erupak akan an
fakt fakto or
Hipertensi esensialis atau hipertensi Tali pusat pendek Trauma eksternal Tekanan oleh rahim yang membesar pada vena cava inferior Usia lanjut Multiparitas alah satu gugus yang berperan dala alam Defisiensi asam folat ( salah pem pemben bentuk tukan DNA DNA pad pada prose roses s erith rithro rop poe oes sis. is. Yai Yaitu, tu, dalam alam pembentu pembentukan kan sel-sel sel-sel darah merah atau eritrosit eritrosit (butir-buti (butir-butir r darah merah) dan perkembangan sistem syaraf.) Versi luar yang kasar atau sulit Gambaran klinik Solusio plasenta plasenta ringan ringan
•
Ruptur sinus marginalis atau terlepasnya sebagian kecil plasenta yang tidak berdarah banyak, sama sekali tidak mempengaruhi keadaan ibu ataupun janinnya. Apabila terjadi perdarahan pervaginam, warnanya akan kehitam-hitaman dan sedikit sekali. Perut mungkin terasa agak sakit, atau terus menerus agak tegang. Walaupun demikian bagian-bagian janin masih muda teraba. Uterus yang agak tegang ini harus diawasi terus menerus apakah akan menjadi lebih tegang lagi karena perdarahan yang berlangsung terus. Salah satu tanda yang menimbulkan kecurigaan akan kemungkinan solusio plasenta ringan ialah perdarahan pervaginam yang berwarna kehitam-hitaman, yang berbeda dengan perdarahan plasenta previa yang berwarna merah segar. Apabila dicurigai keadaan demikian, sebaiknya dilakukan pemeriksaan ultrasonografi.
Solusio plasenta ringan. Ruptur sinus marginalis atau terlepasnya sebagian kecil plasenta yang tidak berdarah banyak akan menyebabkan perdarahan pervaginam berwarna kehitaman dan sedikit. Perut terasa agak sakit atau terus menerus agak tegang. Bagian janin masih mudah diraba.
Etiologi. Sampai saat ini etiologi belum diketahui dengan jelas, keadaan tertentu dapat menyertai seperti umur ibu yang tua, multiparitas, penyakit hipertensi menahun, preeklamsia, trauma, pre-eklamsia, tali pusat pendek, tekanan pada vena kava inferior dan defisiensi asam folik · Anamnesis
· Pemeriksaan fisik · Pemeriksaan obstetri
: Perdarahan biasanya pada trimester ketiga, perdarahan pervaginam berwarna kehitaman yang sedikit sekali tanpa rasa nyeri sampai dengan yang disertai nyeri perut. : Tanda vital normal sampai menunjukkan tanda syok. : Nyeri tekan uterus dan tegang, bagian-bagian janin sukar dinilai, denyut jantung janin sulit dinilai atau tidak ada, air ketuban berwarna kemerahan karena tercampur darah.
Pemeriksaan Penunjang · Pemeriksaan laboratorium darah : Hemoglobin, hematokrit, trombosit, waktu perdarahan, elkektrolit plasma. · Cardiotokografi untuk menilai kesejahteraan janin. · USG untuk menilai letak plasenta, usia gestasi dan keadaan janin. II.J. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan solusio plasenta harus dilakukan di rumah sakit dengan fasilitas operasi :
D. PECAHNYA SINUS MARGINALIS (Ruptur Sinus Marginalis) Pecahnya sinus marginalis merupakan perdarahan yang sebagian besar baru diketahui setelah persalinan pada waktu persalinan, perdarahan terjadi tanpa sakit dan menjelang pembukaan lengkap. Karena perdarahan terjadi pada saat pembukaan mendekati lengkap, maka bahaya untuk ibu maupun janinnya tidak terlalu besar. Selama perkembangan amnion dan korion melipat kebelakang disekeliling tepi-tepi plasenta. Dengan demikian korion ini masih berkesinambungan dengan tepi plasenta tapi pelekatannya melipat kebelakang pada permukaan foetal. Pada permukaan foetal dekat pada pinggir plasenta terdapat cincin putih. Cincin putih ini menandakan pinggir plasenta, sedangkan jaringan disebelah luarnya terdiri dari vili yang timbul ke samping, dibawah desidua. Sebagai akibatnya pinggir plasenta mudah terlepas dari dinding uterus dan perdarahan ini menyebabkan perdarahan antepartum. Hal ini tidak dapat diketahui sebelum plasenta diperiksa pada akhir kehamilan. Defisiensi Asam Folat Kekurangan asam folat menyebabkan gangguan metabolisme DNA. Akibatnya terjadi perubahan dalam morfologi intisel terutama sel-sel yang cepat membelah, seperti sel darah merah, sel darah putih serta sel-sel epitel lambung dan usus, vagina, dan servik rahim. Kekurangan folat menghambat penyembuhan, menyebabkan anemia megaloblastik dan gangguan darah lain, peradangan lidah (glositis) dan gangguan saluran cerna. Alkohol mengganggu absorbsi dan menungkatkan ekskresi folat. Kekurangan folat dapat terjadi karena kurangnya konsumsi, terganggunya absorbsi, kebutuhan metabolisme yang meningkat akan vitamin ini atau pada pembelahan sel yang berjalan sangat cepat. Pengaruh obat-obatan dan kecanduan alkohol. Kurangnya konsumsi folat terutama terjadi pada masyarakat berpenghasilan rendah yang tidak dapat memperoleh makanan kaya folat secara teratur. Kurang konsumsi dapat juga terjadi pada manula yang susunan makanannya terbatas. Penggunaan folat dapat mengganggu pada kekurangan protein dan pada keadaan dimana kebutuhan meningkat, seperti pada kehamilan, anemia hemolitik, leukemia, dan penggunaan obat-obatan tertentu. Gangguan absorbsi terjadi pada kerusakan saluran cerna, pada penyakit coeliac atau pada sprue tropis. Kebutuhan folat meningkat pada kehamilan, menyusui, anemia hemolitik dan leukemia