SATUAN ACARA PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF DI RUANG NEONATUS RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA
STASE KEPERAWATAN ANAK
DISUSUN OLEH: KELOMPOK B3 C
Dessy Wulandari S, S.Kep
NIM. 1317231430 1317 23143058 58
Tiur Trihastutik, S.Kep
NIM. 1317231430 1317 23143059 59
Reny Tjahja Hidayati, S.Kep
NIM. 1317231430 1317 23143060 60
Erna Eka Wulan S, S.Kep
NIM. 1317231430 1317 23143061 61
Intan Cahyanti S, S.Kep
NIM. 1317231430 1317 23143062 62
PROGRAM PROFESI PENDIDIKAN NERS (P3N) FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Pokok Bahasan
: ASI Eksklusif
Hari & Tanggal Tanggal Pelaksanaan : Selasa, 10 Juli 2018 Waktu
: 10.00 – 10.00 – 10.30 10.30
Sasaran
: Keluarga pasien di Ruang Neonatus
Tempat
: Ruang Neonatus
========================================================== A. Latar Belakang
ASI merupakan sumber nutrisi pada bayi. Komposisi yang terkandung didalam ASI dapat menunjang tumbuh kembang bayi. Kandungan antibodi alami didalamnya dapat membantu mencegah infeksi dan gangguan kesehatan pada bayi. Bahkan ASI lebih dikenal luas sebagai nutrisi lengkap yang dapat memberikan dukungan untuk pertumbuhan, perkembangan, kesehatan, dan imunitas bayi. Sehingga dengan demikian pemberian ASI pada bayi sangat penting untuk untuk diberikan. B. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan keluarga mampu memahami tentang ASI eksklusif dan bersedia memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama.
C. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 30 menit ibu-ibu mampu: 1.
Menjelaskan Pengertian ASI Eksklusif
2.
Menjelaskan Manfaat Pemberian ASI
3.
Kelebihan ASI dibandingkan dengan Susu Formula
4.
Menjelaskan Teknik Menyusui
5.
Menjelaskan Tanda-tanda bayi telah mendapat ASI yang cukup
6.
Menjelaskan Pemberian ASI pada ibu bekerja
7.
Menjelaskan Cara menyimpan ASI
8.
Menjelaskan Faktor yang mempengaruhi produksi ASI
D. Sasaran Target
Sasaran ditujukan keluarga pasien di Ruang Neonatus RSUD Dr. Soetomo Surabaya. E. Strategi Pelaksanaan No Kegiatan Penyuluh 1 Pembukaan 1. Memberi salam dan memperkenalkan diri 2. Menggali pengetahuan keluarga tentang ASI eksklusif 3. Menjelaskan tujuan penyuluhan dan kontrak waktu. 4. Menyebutkan materi/pokok bahasan yang akan disampaikan
Respon Peserta Menjawab salam Memberi salam Menyimak
Waktu 5 menit
2
Pelaksanaan Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur. Materi : 1. Pengertian ASI eksklusif 2. Manfaat ASI eksklusif 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ASI 4. Teknik menyusui 5. Tanda-tanda bayi telah mendapat ASI yang cukup 6. Dampak menyusui tidak benar 7. Pemberian ASI pada ibu bekerja
Menyimak dan Memperhatikan
15 menit
3
Evaluasi Memperhatikan 1. Menyimpulkan inti penyuluhan Menjawab 2. Menyampaikan secara singkat materi penyuluhan 3. Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya 4. Menjawab pertanyaan yang diajukan 5. Mengevaluasi pengetahuan peserta tentang materi yang telah disampaikan
4
Penutup 1. Menyampaikan terima kasih atas perhatian dan waktu yang telah di berikan kepada peserta 2. Mengucapkan salam 3. Membagikan leaflet
Menyimak Mendengarkan Menjawab salam
5 menit
5 menit
F. Setting Tempat
(penyuluh)
Moderator
Observer Peserta
Fasilitator Fasilitator
Fasilitator G. Pengorganisasian
1.
Pembimbing Akademik
:
Aria Aulia Nastiti (S.Kep.Ns., M.Kep.)
2.
Pembimbing Klinik
:
Peni Indrarini, S.Kep., Ns
3.
Moderator
:
Dessy Wulandari S
4.
Penyaji
:
Tiur Trihastutik
5.
Notulen dan Observer
:
Erna Eka W
6.
Fasilitator
:
Reny Tjahja H, Intan Cahyanti S
H. Uraian tugas
Moderator
: Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan
Penyaji
: Menyampaikan materi penyuluhan yang dimulai dari menggali pengetahuan peserta dan sesi diskusi (tanya jawab).
Notulen
:
Membuat catatan singkat tentang jalannya penyuluhan dan merangkum isi penyuluhan secara tertulis
Fasilitator
: Memfasilitasi jalanya acara penyuluhan dan memotivasi peserta untuk berdiskusi agar penyuluhan dapat berjalan dengan baik.
Observer
:
Mengobservasi jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir, mengobservasi performa penyuluh, mencatat pertanyaan dan mengobservasi keantusiasan peserta penyuluhan.
I.
J.
Metode
1.
Ceramah
2.
Diskusi/ tanya jawab
Media
1. Leaflet 2. PPT
K. Materi (Terlampir)
F.
Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur a.
Tersedianya SAP
b.
Tersedianya media: leaflet dan PPT
c.
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan oleh mahasiswa P3N UNA IR di Ruang Neonatus
d.
Perencanaan penyelenggaraan & pengorganisasian penyuluhan dilaksanakan pada hari sebelumnya
e.
Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
f.
Peserta hadir di tempat penyuluhan
2. Evaluasi Proses a.
Penyuluhan dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
b.
Peserta antusias terhadap materi yang disampaikan oleh penyaji
c.
Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan
d.
Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
e.
Suasana penyuluhan tertib
f.
Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
3. Evaluasi Hasil a. Peserta yang datang 10 orang atau lebih b. Peserta memahami materi yang telah disampaikan oleh penyaji c. Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab pertanyaan dengan benar yang diajukan penyaji.
Lampiran 1 : Materi
MATERI PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF
A. ASI EKSKLUSIF
1. Pengertian ASI Eksklusif
ASI Eksklusif yaitu pemberian ASI segera setelah bayi lahir sampai dengan 4-6 bulan tanpa tambahan makanan apapun.
2. Manfaat Pemberian ASI a. Bagi Ibu : 1) Aspek Kesehatan Ibu
Adanya hisapan bayi, rangsangan (implus) akan diteruskan ke bagian belokan kelenjar hipofise yang melepaskan hormone oksitosin masuk ke dalam darah. Oksitosinakan memacu kontraksi rahim sehingga proses involusi semakin cepat dan baik. 2) Aspek Keluarga Berencana
Menyusui
secara
murni(eksklusif)
dapat
menjarangkan
kehamilan.
Hormone yang mempertahankan laktasi bekerja menekan hormone untuk ovulasi, sehingga dapat menunda kembalinya kesuburan. 3) Aspek Psikologis
Mendekatkan hubungan anak dan ibu. Ibu akan merasa bangga dan diperlukan rasa yang dibutuhkan oleh sesama manusia
b. Bagi Bayi 1) Nutrien (zat gizi) yang Sesuai untuk Bayi.
Gizi yang lengkap dan mudah dicerna, adapun zat gizi yang terkandung dalam ASI adalah: Lemak Sumber kalori utama adalah lemak, sekitar 50% kalori ASI berasal
dari lemak. Kadar lemak dalam ASI antara 3,5-4,5%. Walaupun kadarnya tinggi, tetapi mudah diserap oleh bayi karena trigliserida dalam ASI lebih dulu dipecah menjadi asam lemak dan gliserol oleh enzim lipase yang terdapat pada ASI. Karbohidrat Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa. Laktosa sangat bermanfaat
mempertinggi
absorbsi
kalsium
dan
merangsang
pertumbuhan laktobasillusbifidus. Protein Protein dalam susu adalah kasein dan whey. Kadar protein ASI 0,9%, 60% diantaranya adalah whey. Dalam ASI terdapat 2 macam asam amino yang tidak terdapat dalam susu sapi, yaitu sist in dan taurin. Garam dan Mineral Ginjal dan neonatus belum dapat mengkonsumsi air kemih dengan baik, sehingga diperlukan susu dengan kadar garam dan mineral rendah. Vitamin ASI cukup mengandung vitamin yang diperlukan bayi. Vitamin K berfungsi sebagai katalisator pada proses pembekuan darah. Vitamin E terutama di kolustrum. Vitamin D juga terdapat dalam ASI.
2) Mengandung Zat Protektif
Laktobasillusbifidus Berfungsi mengubah laktosa menjadi asam laktat dan asetat yang menjadikan saluran pencernaan bersifat asam sehingga menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Lisozim Enzim yang dapat memecah dinding bakteri dan antiinflamatori, bekerja sebagai peroksida dan aksorbat untuk menyerang E. coli dan sebagian salmonella. Antibodi Kolustrum mengandung immunoglobulin : IgA, IgE, IgM dan IgG.
Dalam ASI juga terdapat antigen terhadap nelicobacter. 3) Mempunyai Efek Psikologis yang Menguntungkan.
Waktu menyusui kulit bayi akan menempel pada ibu, kontak kulit yang dini. Sangat besar pengaruhnya pada perkembangan bayi kelak. Interaksi yang timbul waktu menyusui akan menimbulkan rasa aman bayi yang penting untuk menimbulkan dasar kepercayaan pada bayi (sence of trust). 4) Menyebabkan Pertumbuhan yang Baik
Bayi yang mendapatkan ASI akan mengalami kenaikan berat badan yang baik setelah lahir.
c. Bagi Keluarga 1) Aspek Ekonomi
ASI hemat, tidak perlu dibelikan dan akan menghemat pula biaya pengobatan karena bayi jarang sakit. 2) Aspek Psikologis
Kebahagiaan bertambah, karena kelahiran lebih jarang. Sehingga suasana kejiwaan ibu baik dan dapat mendekatkan hubungan antara bayi dan keluarga. 3) Aspek Kemudahan
Sangat praktis, karena dapat diberikan kapan saja dan dimana saja. Keluarga tidak perlu repot menyiapkan air masak, botol yang harus selalu dibersihkan. d. Bagi Negara Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi. Mengurangi devisa untuk membeli susu formula. Meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa.
3. Faktor yang Mempengaruhi Produksi ASI
a. Rasa cemas. b. Motivasi diri dan dukungan suami/keluarga untuk menyusui bayinya sangat penting. c. Adanya pembengkakan payudara karena bendungan ASI.
d. Pengosongan ASI yang tidak teratur. e. Kondisi status gizi ibu yang buruk dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI. f. Ibu yang lelah, kurang istirahat, stress atau sakit.
4. ASI VS Susu Formula
5. Cara Pemberian ASI yang Benar
Pemberian ASI sebaiknya tidak dijadwal, bayi dapat menentukan kebutuhannya sendiri. Normalnya bayi dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Langkah-langkah menyusui yang benar :
a. Sebelum menyusui, ibu cuci tangan, ASI dikeluarkan sedikit lalu dioleskan pada putting susu dan areola sekitarnya sebagai desinfektan dan menjaga kelembapan putting. Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara.
1)
Ibu duduk atau berbaring santai, duduk lebih baik menggunakan kursi rendah agar kaki ibu tidak tergantung dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi.
2)
Bayi dipegang dengan 1 lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu dan
bokong
bayi
ditahan
dengan
telapak tangan ibu. 3) Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara. 4) Telinga dan tangan terletak pada satu garis lurus.
b. Payudara dipegang dengan ibu jari yang lain menopang dibawah. Tidak hanya menekan putting dan areola saja.
c. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut dengan cara : 1)
Menyentuh pipi dengan putting, menyentuh sisi mulut bayi.
2)
Setelah membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dengan putting susu dan areola dimasukkan ke dalam mulut bayi.
3)
Diusahakan sebagian besar areola dapat masuk ke dalam mulut.
Perlekatan benar (Perinasia, 2004)
Perlekatan salah (Perinasia, 2004)
d. Melepaskan isapan bayi 1)
Jari telunjuk ibu dimasukkan ke dalam mulut bayi melalui sudut mulut atau dagu ditekan ke bawah.
2)
Menyusui berikutnya mulai dari payudara yang belum terkosongkan.
e. Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada putting susu dan areola mammae dan dibiarkan kering dengan sendirinya. f. Sendawakan bayi Tujuan menyendawakan bayi adalah mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak muntah (gumoh) setelah menyusui. Cara menyendawakan bayi, bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggungnya ditepuk-tepuk atau bayi tengkurap di pangkuan ibu kemudian punggungnya ditepuk-tepuk perlahan-lahan.
3. Posisi-posisi Menyusui
- The cradle. Posisi ini sangat baik untuk bayi yang baru lahir. Pastikan punggung Anda benar-benar mendukung untuk posisi ini. Jaga bayi di perut Anda, sampai kulitnya dan kulit Anda saling bersentuhan. Biarkan tubuhnya menghadap ke arah Anda, dan letakkan kepalanya pada siku Anda. - The cross cradle hold. Satu lengan mendukung tubuh bayi dan yang lain mendukung kepala, mirip dengan posisi dudukan tetapi Anda akan memiliki kontrol lebih besar atas kepala bayi. Posisi menyusui ini bagus untuk bayi
prematur atau ibu dengan puting payudara kecil. - The football hold. Caranya, pegang bayi di samping Anda dengan kaki di belakang Anda dan bayi terselip di bawah lengan Anda, seolah-olah Anda sedang memegang bola kaki. Ini adalah posisi terbaik untuk ibu yang melahirkan dengan operasi caesar atau untuk ibu-ibu dengan payudara besar. Tapi, Anda butuh bantal untuk menopang bayi. - Saddle hold. Ini merupakan cara yang menyenangkan untuk menyusui dalam posisi duduk. Ini juga bekerja dengan baik jika bayi Anda memiliki pilek atau sakit telinga. Caranya, bayi Anda duduk tegak dengan kaki mengangkangi Anda sendiri. -
The lying position. Menyusui dengan berbaring akan memberi Anda lebih
banyak kesempatan untuk bersantai dan juga untuk tidur lebih banyak pada malam hari. Anda bisa tidur saat bayi menyusu. Dukung punggung dan kepala bayi dengan bantal. Pastikan bahwa perut bayi menyentuh Anda.
Posisi duduk
Posisi menyusui sambil duduk benar.
Posisi menyusui sambil berdiri yang benar
Posisi menyusui sambil rebahan benar
Posisi khusus
Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu pasca operasi sesar. Bayi diletakkan disamping kepala ibu dengan posisi kaki diatas. Pada ASI yang
memancar
(penuh),
bayi
ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi ini bayi tidak tersedak.
Posisi menyusui balita pada kondisi normal, yang benar di ruang perawatan
Posisi menyusui bayi baru lahir yang benar di rumah
Posisi menyusui bayi bila ASI penuh
Posisi menyusui pada bayi kembar Menyusui bayi kembar, dilakukan dengan seperti memegang bola, kedua bayi disusukan bersamaan di payudara kanan dan kiri.
4. Pengamatan Teknik Menyusui yang Benar
a. Bayi tampak tenang b. Badan bayi menempel pada perut ibu. c. Mulut bayi tebuka lebar. d. Dagu bayi menempel pada payudara ibu. e. Sebagian besar areola masuk dalam mulut bayi. f. Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan. g. Putting susu ibu terasa nyeri. h. Kepala agak tengadah.
5. Pedoman menyusui yang baik dan benar.
a. Berikan ASI : Setelah 30 menit setelah melahirkan,kolustrum, sesering mungkin dan semau bayi, secara eksklusif, dari kedua payudara. b. Ibu sekamar dengan bayi. c. Perhatikan posisi menyusui.
6. Tanda-tanda Bayi Mendapat ASI yang Cukup.
a. Bayi tertidur pulas setelah menyusui. b. Bayi tampak tenang. c. Bayi tidak rewel atau tidak sering menangis. d. Menyusu dengan waktu yang normal atau tidak terlalu lama atau terlalu sering. e. Berat bayi sesuai umur. f. Kencing bayi tidak kurang dari 6 kali sehari dan urin tidak pekat,
7. Dampak Tidak Menyusui dengan Benar
Dampak yang sering terjadi pada ibu dan bayi jika ibu tidak menyusui dengan benar yaitu: a. Puting susu menjadi lecet b. ASI tidak keluar secara optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI c. Bayi enggan menyusu d. Bayi menjadi kembung
8. Pemberian ASI pada Ibu Bekerja
Berikan ASI sebelum dan sesudah bekerja. Saat di tempat kerja bila payudara penuh, ASI diperas dan disimpan dalam botol. Pedoman Waktu Penyimpanan ASI Metode Penyimpanan
Waktu Penyimpanan
Kolostrum (suhu kamar)
12 jam
Suhu ruangan 16 C
24 jam
Suhu ruangan 19‒22 C
10 jam
Suhu ruangan 26 C
4 ‒ 6 jam 0
Suhu ruangan 30‒38 C 0
Lemari es (4‒5 )
4 jam
Freezer di lemari satu pintu
5 hari 2 minggu
Freezer di lemari es dua pintu
3-6 bulan
0
(-18 ‒ -20 C) Lemari es khusus (hanya freezer)
6-12 bulan
Saat ibu bekerja ASI yang telah disimpan dapat diberikan pada ba yi, dengan cara ASI dihangatkan sesuai dengan suhu kamar direndam dalam mangkuk air panas lalu ASI diberikan dengan sendok.
9. Kerugian PASI (Pengganti Air Susu Ibu)
Pengganti Air Susu Ibu (PASI) adalah makanan bayi yang secara tunggal dapat memenuhi kebutuhan gizi serta pertumbuhan dan perkembangan bayi dari baru lahir sampai berumur 6 bulan (Soetjiningsih, 2007 : 182). Walaupun ASI adalah makanan paling ideal bagi bayi, namun tidak semua ibu dapat memberikan ASI pada bayinya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor berikut. a. Jumlah dan mutu ASI kurang memadai sehingga tidak mencukupi kebutuhan bayi.
b. Tidak selamnya seorang ibu bersama-sama dengan bayinya. Pada umumnya, faktor pekerjaan akan memisahkan ibu dan bayi untuk sementara waktu atau karena alas an yang lainnya
c. Faktor kesehatan ibu yang kurang memadai, misalnya ibu menderita suatu penyakit yang dikhawatirkan dapat menular kepada bayinya d. Dengan alasan estetika, seorang ibu akan lebih mementingkan keindahan tubuhnya dari pada kesehatan anaknya Untuk alasan-alasan tersebut, pada umumnya bayi harus diberi makanan pengganti ASI (PASI) berupa susu formula. Akan tetapi, harus diperhatikan bahwa susu formula dapat diberi kepada bayi, setelah berumur sekurang-kurangnya 4 bulan atau apabila memungkinkan 6 bulan. Apabila produksi ASI sangat rendah, orang tua harus mengupayakan agar produksi ASI dapat tercukupi kebutuhan bayi. Berbagai cara dapat dilakukan, antara lain dapat berkonsultasi dengan dokter atau mengunjungi laktasi terdekat. Dengan niat dan semangat yang tinggi produksi ASI akan berjalan dengan lancar dan kebutuhan bayi akan penuhi.
Kekurangan Susu Formula
Berikut ini adalah beberapa kekurangan dari susu formula bayi bila dibandingkan dengan ASI, diantaranya adalah : a. Mudah menimbulkan alergi b. Bisa menimbulkan diare pada bayi c. Nutrisinya tidak sesempurna ASI d. Kurang memiliki efek psikologi yang menguntungkan e. Tidak merangsang involusi rahim f. Tidak mengurangi resiko kanker payudara g. Tidak praktis dan tidak ekonomis. (Marmi, 2012)
DAFTAR PUSTAKA
Damayanti, Diana. 2010. Makanan Pendamping ASI Tips Kenalkan Rasa dan Tekstur Makanan Baru untuk anak usia 6-12 bulan plus 25 resep praktis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Derni, Meidya; Orin, 2007. Serba-serbi Menyusui. Jakarta : Warm Publishing.
Hayati, Aslis Wirda. 2009. Buku Saku Gizi Bayi. Jakarta : EGC
Khamzah, Siti Nur. 2012. Segudang Keajaiban ASI yang Harus Anda Ketahui. Yogyakarta : FlashBooks.
Prabantini, Dwi. 2010. A-Z Makanan Pendamping ASI. Yogyakarta : ANDI
Prasetyono, Dwi Sunar. 2009. Buku Pintar ASI Eksklusif. Diva Press : Yogyakarta.
Proverawati, Atikah; Eni Rahmawati. 2010. Kapita Selekta ASI dan Menyusui. Yogyakarta : Nuha Medika.
Syarifah, Rosita. 2008. Asi Untuk Kecerdasan Bayi. Jogjakarta : Ayyana. Soetjiningsih, 1997. ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesaehatan. Jakarta : EGC.
Yuliasti, Nurheti. 2010. Keajaiban ASI makanan Terbaik untuk Kesehatan, Kecerdasan, dan Kelincahan Si Kecil. Yogyakarta : ANDI
Lampiran 2 DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Tempat
: Ruang Neonatus RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Hari/tanggal
:
Jam/Waktu
:
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama peserta
Alamat
TTD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Lampiran 3 LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PENYULUHAN MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA Kriteria Stuktur √ a. Kontrak waktu dan tempat diberikan satu hari sebelum acara dilakukan b. Pengumpulan SAP dilakukan satu hari sebelum pelaksanaan penyuluhan c. Peserta hadir pada telah tempat yang ditentukan d. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa bekerjasama dengan Tim PKRS Ruang Neonatus RSUD Dr. Soetomo Surabaya e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat penyuluhan dilaksanakan f. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat penyuluhan dilaksanakan
Kriteria Proses √ Pembukaan: salam a. Mengucapkan dan memperkenalkan diri b. Menyampaikan tujuan dan maksud penyuluhan c. Menjelaskan kontrak waktu dan mekanisme d. Menyebutkan materi penyuluhan Pelaksanaan: a. Menggali pengetahuan dan Pengalaman sasaran penyuluhan tentang cuci tangan b. Menjelaskan materi penyuluhan berupa : 1. Menjelaskan ASI Eksklusif 2. Syarat ASI Eksklusif 3. Manfaat pemberian ASI Eksklusif c. Memberikan kesempatan kepada sasaran penyuluhan untuk mengajukan pertanyaan mengenai materi yang disampaikan d. Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta penyuluhan e. Peserta antusias dalam mengikuti penyuluhan f. Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan dengan seksama
Surabaya,
a. b. c.
d.
Kritera Hasil Peserta hadir Acara dimulai tepat waktu Peserta mengikuti acara sesuai dengan aturan yang disepakati Peserta memahami materi yang telah disampaikan dan menjawab pertanyaan dengan benar
Juli 2018
Observer
√
Lampiran 4 LEMBAR NOTULEN
Kegiatan Topik Hari, Tanggal Tempat Waktu
: Penyuluhan : ASI Eksklusif : : Ruang Neonatus RSUD Dr. Soetomo Surabaya : 30 menit Kegiatan Diskusi
1. Nama Penanya: Pertanyaan ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ Jawaban ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ 2. Nama Penanya: Pertanyaan ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ Jawaban ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ 3. Nama Penanya: Pertanyaan
................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................ Jawaban ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................
Surabaya, Juli 2018 Notulen
(..................................................)