SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERAWATAN ANAK DENGAN AUTISME
Disusun
Kelompok 4 2C : 1. Rahmat Fitrianto
6. Sulikhah Wulandari
2. Ratih Puji Astuti
7. Sunik Andriani
3. Silfi Dia Pratiwi
8. Taufik Hidayat
4. Sindi Waningrum
9. Vida Mardiani
5. Sri Wahyuti
10. Wijaya Rizki
PEMERINTAH KOTA PASURUAN DINAS KESEHATAN UPT AKADEMI KEPERAWATAN Jalan KH.Mansur 207 Tembok Rejo, Purworejo Pasuruan
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Autisme adalah gangguan perkembangan pervasif, atau kualitatif pada
komunikasi verbal dan non verbal, aktivitas imajinatif dan interaksi sosial timbal balik berupa kegagalan mengembangkan hubungan antar pribadi (umur 30 bulan),hambatan dalam pembicaraan, perkembangan bahasa, fenomena ritualistik dan konvulsif serta penarikan diri dan kehilangan kontak dengan realitas. Masalah perilaku yang biasa seperti bising, gelisah atau melukai diri sendiri dapat diatasi dengan obat klorpromasin atau tioridasin. Keadaan tidak dapat tidur dapat memberikan responsedatif seperti kloralhidrat, konvulsi dikendalikan dengan obat anti konvulsan. Hiperkinesis yang jika menetap dan berat dapat ditanggulangi dengan diit bebas aditif atau pengawet. Dapat disimpulkan bahwa terapi pada autisme dengan mendeteksi dini dan tepat waktu serta program terapi yang menyeluruh dan terpadu.
1.2
Tujuan Untuk meningkatkan ilmu pengetahuan keluarga tentang perawatan anak
autisme.
1.3
Sasaran Promosi Masyarakat desax Purut Rejo
1.4
Isi Materi 2. Menjelaskan Pengertian autisme 3. Menyebutkan Jenis autisme 4. Menjelaskan Penyebab autisme 5. Menjelaskan Karakteristik autisme 6. Menjelaskan Deteksi dini autisme 7. Menjelaskan Terapi anak autis di rumah
7.1
Metode Penyuluhan langsung (ceramah dan tanya jawab).
7.2
Media
7.3
Lembar balik
Rencana Evaluasi Evaluasi formatif dalam bentuk lisan kepada sasaran, setelah melakukan
penyuluhan.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PERAWATAN ANAK DENGAN AUTISME
Topik
: Perawatan Anak Autis
Sasaran
: Masyarakat desa Purut Rejo
Hari/Tanggal
: Selasa, 22 Oktober 2013
Waktu
: 30 menit
Tempat
: Balai desa Purut rejo
1. TAHAP PENGEMBANGAN A. Tujuan instruksional umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x30 menit diharapkan masyarakat di desa Purut Rejo dapat memahami tentang perawatan anak autismee. B. Tujuan instruksional khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x30 menit masyarakat diharapkan mampu : 1.
Menyebutkan kembali pengertian autisme
2.
Menyebutkan kembali 2 jenis autisme
3.
Menyebutkan kembali penyebab autisme
4.
Menyebutkan kembali 6 dari 13 karakteristik autisme
5.
Menyebutkan kembali 4 dari 6 deteksi dini autisme
6.
Menyebutkan kembali 2 dari 4 terapi anak autis di rumah
C. Materi penyuluhan
1. Pengertian autisme 2. Jenis autisme 3. Penyebab autisme 4. Karakteristik autisme 5. Deteksi dini autisme 6. Terapi anak autis di rumah
Kegiatan Penyuluhan
Jam /
Tahap
Respon
Waktu 5 menit
Orientasi : a. Mengucapkan salam
a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri
b. Mendengarkan
c. Mengingatkan kontrak
c. Audiens ingat
d. Menjelaskan maksud dan tujuan e. Menanyakan kesediaaan f.
Apersepsi (menanyakan apa yang sudah dan belum
dengan kontrak d. Audiens mengerti maksud dan tujuan e. Audiens siap / bersedia
diketahui audiens) 15 menit
Kerja : a. Memulai penkes dengan
a. Menyimak
membaca basmalah
b. Mengajukan
b. Menjelaskan tentang pengertian autisme
pertanyaan
c. Menjelaskan jenis autisme
c. Mendengarkan
d. Menjelaskan tentang penyebab autisme e. Menjelaskan karakteristik autisme f.
Menjelaskan deteksi dini autisme
g. Menjelaskan terapi anak autisme di rumah h. Memberikan kesempatan bertanya i. 10 menit
Menjawab pertanyaan
Terminasi : a. Melakukan evaluasi
a. Mendengarkan
b. Memberikan kesimpulan
b. Mendengarkan
c. Membuat rencana tindak
c. Menjawab salam
lanjut d. Menutup penkes dengan membaca hamdalah e. Memberikan salam penutup
Metode Evaluasi
.
Evaluasi hasil
1)
Menyebutkan kembali pengertian autisme
2)
Menyebutkan kembali 2 jenis autisme
3)
Menyebutkan kembali penyebab autisme
4)
Menyebutkan kembali 6 dari 13 karakteristik autisme
5)
Menyebutkan kembali 4 dari 6 deteksi dini autisme
6)
Menyebutkan kembali 2 dari 4 terapi anak autis di rumah
Daftar Pustaka
http://forbetterhealth.wordpress.com/2009/01/19/merawat-anak-autis/selasa, Juni 2012 jam 19.19 http:// id.wikipedia.org/wiki/Autisme. Selasa 12 J uni 2012 jam 19.22 www.autis.info/index.php/tentang-autisme/apa-itu-autisme
12
MATERI
A.
PENGERTIAN
Autismea berasal dari kata auto yang berarti sendiri. Penyandang autismea seakan-akan hidup di dunianya sendiri. Autismee adalah gangguan perkembangan pervasif pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi dan interaksi sosial. Autismee adalah gangguan perkembangan khususnya terjadi pada masa anakanak, yang membuat seseorang tidak mampu mengadakan interaksi sosial dan seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri. Pada anak-anak biasa disebut dengan Autismee Infantil .
B. JENIS AUTISME a.
Autisme Klasik
Adanya kerusakan saraf sejak lahir, karena sewaktu mengandung, ibu terinfeksi virus, seperti rubella, atau terpapar logam berat berbahaya seperti merkuri dan timbal yang berdampak menagacaukan proses pembentukan sel-sel saraf di otak janin.
b.
Autisme Regresif
Autisme regresif muncul saat anak berusia antara 12 sampai 24 bulan. Sebelumnya perkembangan anak relatif normal, namun tiba-tiba saat usia anak meninjak 2 tahun kemampuan anak merosot. Yang tadinya sudah bisa membuat kalimat 2 sampai 3 kata berubah diam dan tidak lagi berbicara. Kesimpulan yang beredar di klangan ahli menyebutkan autismee regresif muncul karena anak terkontaminasi langsung oleh faktor pemicu. Yang paling disorot adalah paparan logam berat terutama merkuri dan timbal dari lingkungan.
C.
1)
PENYEBAB
Gangguan neurobiologis yang mempengaruhi fungsi otak sedemikian rupa sehingga anak tidak mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan dunia luar secara efektif.
2)
Faktor genetik
3)
Gangguan kekebalan
D.
KARAKTERISTIK AUTISME
1)
Berkeinginan dan senang melakukan kegiatan yang mengulang-mengulang
2)
Sangat sedikit sekali berbicara sebagai media komunikasi
3)
Selalu
melakukan
keasyikan
melalui
benda-benda
tertentu
yang
menunjukkan bahwa seolah-olah hanya itu kegiatan yang ia lakukan 4)
Senang tidur bermalas-malasan atau duduk menyendiri dengan tampah acuh, muka pucat, dan mata sayu dan selalu memandang ke bawah.
5)
Selalu diam sepanjang waktu
6)
Jika ada pertanyaan terhadapnya, jawabannya sangat pelan dengan nada monoton, kemudian dengan suara yang aneh ia akan mengucapkan atau menceritakan dirinya dengan beberapa kata, kemudian diam menyendiri lagi
7)
Tidak pernah bertanya, tidak menunjukkan rasa takut, tidak punya keinginan yang bemacam-macam serta tidak menyenangi sekalilingnya
8)
Tidak tampak cerita
9)
Tidak peduli terhadap lingkungannya kecuali pada benda yang disukainya misalnya boneka.
10)
Tidak mau dipeluk
11)
hambatan dalam komunikasi verbal dan non-verbal
12)
Secara fisik terlalu aktif atau sama sekali kurang aktif
13)
Anak autis mengalami keterlambatan berbicara, mungkin menggunakan bahasa dengan cara yang aneh atau tidak mampu bahkan tidak mau berbicara sama sekali.
E. DETEKSI DINI AUTISME
Untuk dapat mengetahui gejala autismee sejak dini, telah dikembangkan suatu checklist yang dinamakan M-CHAT (Modified Checklist for Autisme in Toddlers). Berikut adalah pertanyaan penting bagi orangtua: 1. Apakah anak anda tertarik pada anak-anak lain? 2. Apakah anak anda dapat menunjuk untuk memberitahu ketertarikannya pada sesuatu? 3. Apakah anak anda pernah membawa suatu benda untuk diperlihatkan pada orangtua? 4. Apakah anak anda dapat meniru tingkah laku anda? 5. Apakah anak anda berespon bila dipanggil namanya? 6.
Bila anda menunjuk mainan dari jarak jauh, apakah anak anda akan melihat
ke arah mainan tersebut? Bila jawaban anda TIDAK pada 2 pertanyaan atau lebih, maka anda sebaiknya berkonsultasi dengan profesional yang ahli dalam perkembangan anak dan mendalami bidang autismee.
F. TERAPI ANAK AUTISME DI RUMAH
1)
Dimulai dari sering mengajak anak berbicara, membantu memfokuskan
pembicaraan, sampai meminta mengarahkan wajah saat kita atau anak tengah berbicara. Bangun pula suasana menyenangkan dalam berkomunikasi, seperti dengan menghadirkan aneka permainan berwarna-warni, buku cerita bergambar, atau permainan-permainan yang disukainya.
2)
Setiap anak mengharapkan pujian, dan pada anak autis pujian dapat
berguna sebagai petunjuk 'jalan yang benar'. Berikan pujian lewat perkataan atau tunjukkan kasih sayang Anda jika anak dapat menjawab dengan baik. 3)
Melakukan senam atau gerakan-gerakan sederhana seperti permainan
menggerakkan anggota tubuh. Memiringkan kepala beberapa kali, memutar badan ke kanan dan kiri, mengangkat tangan tinggi-tinggi, dll. Seluruh gerakan ini akan mendukung terciptanya latihan motorik pada otak anak, sehingga terapi akan lebih mudah dijalankan. 4)
Senantiasa menyiapkan diri tetap sabar berkomunikasi dengan anak.
Tentu bukan hal mudah dibanding memberikan kasih sayang pada anak normal, tetapi sebagai titipan Tuhan dan buah cinta kita, sudah semestinya mereka tetap mendapat belaian kasih sayang sesuai kebutuhannya.