SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) KUSTA
Disusun Oleh:
YANUAR YOSTAN ALI AKBAR 2012.01.040
PROGAM STUDI D3 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN Institute of Health Health science BANYUWANGI 2014
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Tema
: Kusta
Sasaran
: Masyarakat Kelurahan Penataban Kec. Giri
Hari/ Tanggal : Tempat
: Kelurahan Penataban
Waktu
: 30 menit
1. ANALISA DATA
Warga masyarakat sebagian besar kurang mengerti dan memahami tentang penyakit Kusta, karena sebagian s ebagian besar masyarakat tingkat pendidikan dan tingkat sosial ekonominya masih relatif kurang. Oleh karena itu kami sebagi mahasiswa STIKES Banyuwangi akan mengadakan penyuluhan tentang Penyakit Kusta.
2. TUJUAN PENYULUHAN
1. Tujuan Umum Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, masyarakat Kelurahan Penataban diharapkan dapat mengetahui dan memahami tentang penyakit kusta meliputi pengertian, gejala, cara penularannya, pegobatannya, pegobatannya, dan pencegahannya.
2. Tujuan Khusus Setelah melakukan penyuluhan peserta diharapkan mampu: 1. Menjelaskan pengertian kusta dengan bahasanya sendiri. 2. Menjelaskan penyebab kusta dengan tepat. 3. Menyebutkan 5 dari 7 tanda-tanda kusta. 4. Menjelaskan cara penularan kusta dan cara pence gahannya. 5. Menjelaskan Penanganan pada penderita kusta.
3. POKOK BAHASAN
a. Pengertian Kusta b. Penyebab Kusta c. Cara penularan dan cara pencegahan. d. Cara penanganan Kusta
4. METODE
1.
Ceramah
2.
Tanya jawab
5. ALAT BANTU
Leaflet Power Point , Gambar
6. KEGIATAN No
Kegiatan
1.
Pembukaan
Waktu Kegiatan Penyuluhan
5
Kegiatan Audien
1. Menjawab Menjawab salam
1. Mengucapkan salam.
menit 2. Memperkenalkan Memperkenalkan diri. diri .
2. Memperhatikan Memperhatikan 3. Memperhatikan Memperhatikan
3. Menyampaikan Menyampaikan tujuan. 4. Menyampaikan
pokok
bahasan
Memperhatikan pada 4. Memperhatikan 5. Menjawab
audien.
5. Menanyakan pada masyarakat ttg kusta 2.
3.
Isi
Pertanyaan
10
Pertanyaan
1. Menjelaskan penyebab Kusta.
1. Memperhatikan Memperhatikan
menit 2. Menjelaskan Menjelaskan tanda dari Kusta.
2. Memperhatikan Memperhatikan
10
3. Menjelaskan cara penularan Kusta..
3.Memperhatikan
4. Menjelaskan penanganan Kusta.
4. Memperhatikan Memperhatikan
1. Tanya jawab.
1.Menjawab
menit 2. Memberikan
kesempatan
kepada 2.Menjawab
audien lain untuk menanggapi. menanggapi.
3. Memberikan
kesempatan
pada
audien 3.Bertanya
pada
audien 4.Bertanya
untuk bertanya.
4. Memberikan
kesempatan
untuk bertanya lagi. 4.
Penutup
5 menit
1. Memberikan kesempatan kepada audien 1. Menjawab yang belum paham.
2. Mendengarkan
2. Memberikan kesimpulan dan saran.
3. Menjawab
3. Memberikan salam.
4. Mendengarkan
Memperhatikan 4. Memberikan motivasi pada audien utk 5. Memperhatikan
melaksanakan pencegahan
5. Memberikan Leafleat pada masyarat
7. EVALUASI
Pada tahap evaluasi ini diberikan tanya jawab seca ra lisan kepada audien meliputi: 1. Jelaskan pengertian Kusta.dengan bahasanya sendiri. 2. Jelaskan penyebab Kusta.dengan tepat. 3. Sebutkan 5 tanda-tanda Kusta. 4. Jelaskan cara penularan Kusta.dan cara pencegahannya. 5. Jelaskan Penanganan pada penderita Kusta.
MATERI PENYULUHAN
1.
DEFINISI
Penyakit kusta adalah penyakit menular, menahun (lama) yang disebabkan oleh kuman kusta (Mycobacterium leprae). Penyakit tersebut menyerang kulit, saraf tepi dan dapat menyerang jaringan tubuh lainnya kecuali otak. Kusta bukan penyakit keturunan, dan bukan disebabkan oleh kutukan, guna-guna, dosa atau makanan.
Kusta atau lepra disebut juga penyakit Morbus Hansen. Merupakan penyakit infeksi kronik yang disebabakan oleh bakteri atau kuman Mycrobacterium leprae. Penyakit Kusta menyerang kulit dan syaraf tepi seseorang yang menyebabkan syaraf tepi orang tersebut mati rasa, gangguan pada kulit, kelumpuhan pada tungkai dan kaki, menyerang sistem pernapasan atas, kerusakan mata, dan membran selaput lendir.
Bakteri Mycrobakterium leprae adalah jenis kuman anaerob, tidak membentuk spora, berbentuk batang, dan tahan asam. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui kulit, muccus membran, dan saluran nafas.
Terdapat tiga macam jenis kusta yakni :
1.
Kusta tuberkuloid atau Tuberculoid Leprosy (TT) Merupakan jenis kusta yang tidak menular karena kelainan kulitnya
mengandung sedikit kuman, membentuk radang granuloma tuberkel tanpa nekrosis perkejuan yang menyebabkan kulit berwarna pucat dan mati rasa.Bentuk kusta tuberkoloid mempunyai kelainan pada jaringan syaraf sehingga mengakibatkan cacat pada tubuh.
2.
Kusta lepromatosa atauLepromatous Leprosy (LL) Jenis kusta satu ini adalah jenis kusta yang menular sebab dalam kulit yang
terjejas mengandung banyak kuman. Kusta lepromatosa memiliki ciri kelainan kulit yang menyebar secara simetris di seluruh tubuh, berhubungan dengan lesi, nodul atau plak, dermis kulit yang menipis, dan perkembangan pada mukosa hidung yang
menyebabkan penyumbatan hidung atau kongesti nasal dan epistaksis (hidung berdarah) namun pendeteksian terhadap kerusakan saraf sering kali terlambat.
3.
Kusta multibasiler Kusta multibasiler merupakan penyakit kusta dengan tingkat keparahan yang
sedang dan tipe kusta yang sering ditemukan. Kusta ini bercirikan dengan adanya lesi (bercak atau luka) kulit yang menyerupai kusta tuberkuloid tapi jumlahnya lebih banyak dan tak beraturan. Bagian lesi yang besar dapat mengganggu seluruh tungkai, dan gangguan saraf tepi dengan kelemahan dan kehilangan rasa rangsang. Tipe ini tidak stabil dan dapat menjadi seperti kusta lepromatosa ataupun menjadi kusta tuberkuloid.
2.
PENYEBAB
Penyebab kusta adalah kuman Mycobacterium leprae yang masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan (inhalasi) dan kulit (kontak langsung yang lama dan erat).
3.
TANDA & GEJALA
1. Gejala awal Penderita kusta tidak merasa terganggu, hanya terdapat kelainan kulit berupa bercak putih seperti panu ataupun bercak kemerahan. Kelainan kulit ini :
- Kurang rasa atau hilang rasa - Tidak gatal - Tidak sakit
2.`Gejala lanjut Pada keadaan lanjut dan tidak mendapatkan pengobatan yang tepat penyakit kusta dapat menyebabkan kecacatan pada : 1.
Mata : Tidak bisa menutup, bahkan sampai buta
2.
Tangan : - Mati rasa pada telapak tangan
3.
Jari-jari kiting, memendek, dan putus-putus (mutilasi)
4.
4.
Lunglai
5.
Kaki : - Mati rasa pada telapak kaki
6.
Jari-jari kiting, memendek dan putus-putus
7.
Semper
CARA PENULARAN KUSTA
1. Penularan terjadi dari penderita kusta yang tidak diobati ke orang lain dengan kontak lama melalui pernafasan. 2. Kontak langsung yang lama dan erat melalui kulit. 3. Tidak semua orang dapat tertular penyakit kusta, hanya sebagian kecil saja (sekitar 5%) yang tertular kusta. 4. Jadi dapat dikatakan bahwa penyakit kusta adalah penyakit menular yang sulit menular. 5. Kemungkinan anggota keluarga dapat tertular kalau penderita tidak berobat oleh karena itu seluruh anggota keluarga harus diperiksa.
5.
UPAYA PENCEGAHAN KUSTA
Pencegahan 1. Mencegah kontak dengan kulit penderita penderita 2. Melakukan vaksinasi 3. Meningkatkan sistem imun dengan dengan melakukan hidup hidup sehat 4. Meningkatkan kebersihan pribadi pribadi 5. Diagnosis dan pengobatan yang segera 6. Biarkan sinar matahari masuk ke dalam rumah sebab bakteri kusta akan mati pada suhu yang panas, serta hindari ruangan yang yang lembab. 7. Tidak memakai air kotor kotor untuk mandi 8. Tidak memakai pakaian – pakaian bekas yang tidak jelas asalnnya 9. Menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
6.
PENATALAKSANAAN
1. Cara Mengobati Penyakit Kusta Jika hasil pemeriksaan adalah sakit kusta, maka penderita harus minum obat secara teratur sesuai dengan petunjuk petugas kesehatan. 1. Obat untuk menyembuhkan penyakit kusta dikemas dalam blister yang disebut MDT (Multi Drug Therapy = Pengobatan lebih dari 1 macam obat) 2. Kombinasi obat dalam blister MDT tergantung dari tipe kusta, tipe MB harus minum obat lebih banyak dan waktu lebih lama : Tipe MB
: obat harus diminum sebanyak 12 blister
Tipe PB
: obat harus diminum sebanyak 6 blister
Ada 4 macam blister MDT yaitu : 1. Blister untuk PB anak 2. Blister untuk PB dewasa 3. Blister untuk MB anak 4. Blister untuk MB dewasa 3. Dosis pertama harus diminum di puskesmas (di depan petugas), dan seterusnya obat diminum sesuai petunjuk / arah panah yang ada di belakang blister.
2. Akibat Bila Tidak Berobat Dini dan Teratur 1. Kuman kusta dalam tubuh penderita akan tumbuh dan berkembang lebih banyak dan akan merusak saraf sehingga timbul kecacatan. 2. Cacat kusta terjadi karena penderita terlambat ditemukan sehingga terlambat diobati. 3. Jika timbul kecacatan penderita akan kehilangan pendapatan karena tidak dapat bekerja.
Cacat kusta adalah cacat akibat kuman kusta yang menyerang saraf penderita. Cacat bisa terjadi juga akibat luka di tangan dan atau di kaki penderita yang mati rasa.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal PP – PL.2006. PL.2006. Kusta Dapat Disembuhkan. Depkes RI: Jakarta
DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN KUSTA DI LINGKUNGAN ………………………………
Tanggal : No
1. 2. 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Nama
Umur
TTD